Dokumen tersebut membahas tentang sejarah berdirinya ekonomi konvensional dan ekonomi Islam serta pokok-pokok pemikiran masing-masing sistem ekonomi. Ekonomi konvensional berawal dari buku The Wealth of Nation karya Adam Smith tahun 1776 sedangkan ekonomi Islam berawal sejak zaman Rasulullah saw pada abad ke-7 M. Pokok pemikiran ekonomi konvensional menekankan keuntungan pribadi dan mekanisme pasar sedangkan e
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Tugas ekis
1. Nama : M abdul aziz
Kelas : Sore
Npm : 41183403130169
Tugas : Ekonomi Islam
A. Pengantar
Sistem ekonomi menunjuk pada satu kesatuan mekanisme dan lembaga pengambilan
keputusan yang mengimplementasikan keputusan tersebut terhadap produksi, konsumsi dan
distribusi pendapatan Karena itu, sistem ekonomi merupakan sesuatu yang penting bagi
perekonomian suatu negara. Sistem ekonomi terbentuk karena berbagai faktor yang
kompleks, misalnya ideologi dan sistem kepercayaan, pandangan hidup, lingkungan geografi,
politik, sosial budaya, dan lain-lain.
Pada saat ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi negara-negara di dunia. Meskipun
demikian secara garis besar, sistem ekonomi dapat dikelompokkan pada dua kutub, yaitu
kapitalisme dan sosialisme. Sistem-sistem yang lain seperti welfare state, state capitalism,
market socialisme, democratic sosialism pada dasarnya bekerja pada bingkai kapitalisme dan
sosialisme. Akan tetapi, sejak runtuhnya Uni Soviet, sistem sosialisme dianggap telah
tumbang bersama runtuhnya Uni Soviet tersebut. Dalam konteks tulisan ini, maksud ekonomi
konvensional adalah sistem ekonomi kapitalisme yang hingga kini masih menjadi sistem
ekonomi kuat di dunia. Namun dengan berkembangnya zaman yang saat ini banyak masalah-
masalah ekonomi yang tidak dapat di selesaikan dengan menganut ekonomi konvesional, hal
ini menyebabkan orang-orang mulai melirik lagi ekonomi islam yang beberapa dekade di
sisihkan. Padahal sebelumnya ekonomi islam sudah pernah berjaya berabad-abad sebelum
ekonomi konvesional ada, hal ini di tujukan dengan munculnya para pakar ekonom islam,
seperti zaid bin ali, abu hanafi, abu yusuf dan masih banyak lagi.
B. Sejarah
a) Sejarah berdirinya ekonomi konvensioal.
Sistem ekonomi konvensional yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah sistem
ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi kapitalis diawali dengan terbitnya buku The Wealth of
Nation karangan Adam Smith pada tahun 1776. Pemikiran Adam Smith memberikan
inspirasi dan pengaruh besar terhadap pemikiran para ekonom sesudahnya dan juga
pengambil kebijakan negara.
Lahirnya sistem ekonomi kapitalis, sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut
dari perkembangan pemikiran dan perekonomian benua Eropa pada masa sebelumnya. Pada
suatu masa, di Benua Eropa pernah ada suatu zaman dimana tidak ada pengakuan terhadap
hak milik manusia, melainkan yang ada hanyalah milik Tuhan yang harus dipersembahkan
kepada pemimpin agama sebagai wakil mutlak dari Tuhan. Pada zaman tersebut yang
kemudian terkenal dengan sistem universalisme. Sistem ini ditegakkan atas dasar keyakinan
kaum agama “semua datang dari Tuhan, milik Tuhan dan harus dipulangkan kepada Tuhan”.
b) Sejarah berdirinya ekonomi islam.
Rasulullah diangkat menjadi rasul pada usia 40 tahun dimana pencatatan
perekonomian islma sejak (571- 632M). Beliau merupakan pemimpin agama dan pemimpin
2. negara tetapi beliau tidak mendapatkan gaji sedikitpun dari negara kecuali hadiah kecil yang
berupa makanan. Rasulullah membentuk majlis syura yang sebagian bertugas mencatat
wahyu, kemudian pada 6 H sekretaris telah terbentuk. Demikian juga delegasi ke negara-
negara lain. Masalah kerumahtanggaan diurus oleh Bilal. Orang-orang ini mengerjakan tugas
dengan sukarela tanpa gaji. Tentara formal tidak ada di masa ini, tentara tidak mendapat gaji
tetap, Mereka mendapat ghanimah sebelum turunnya Surat al-anfal 41 yang menjelaskan
orang-orang yang berhak mendapat bagian ghanimah. Pada 2H, zakat fitrah diwajibkan
sebesar 1 sha’ bahan makanan pokok.
Zakat diwajibkan pada 9H. Peraturan zakat memuat tentang sistem pengumpulan
zakat, barang-barang yang dikenai zakat, batas- batas zakat, dan tingkat presentase zakat.
Pengumpul zakat tidak mendapat gaji resmi tapi mereka mendapat bagian dari dana zakat.
Wakaf yang pertama berasal dari seorang banu nadir yang telah masuk Islam berupa tujuh
kebun. Jizyah pada masa ini besarnya 1 dinar per tahun bagi orang dewasa yang mampu
membayar. Ghanimah memberi kontribusi kurang dari 2 persen terhadap pendapatan kaum
muslimin selama 10 tahun kepemimpinan rasulullah.
C. Pokok-pokok pemikiran
a. Pokok pemikiran ekonomi konvensional.
Dalam dunia nyata, kapitalisme tidak memiliki bentuk yang tunggal. Ia memiliki
ragam yang tidak selalu sama di antara negara-negara yang menerapkannya, dan ia seringkali
berubah-ubah dari waktu ke waktu. Hal ini paling tidak disebabkan oleh dua hal, (1) ada
banyak ragam pendapat dari para pemikir, (2) definisi kapitalisme selalu berubah-ubah sesuai
dengan situasi dan kondisi dan modifikasi ini telah berlangsung berabad-abad. Demikian
pokok pemikiran ekonomi konvensioal menurut adam smith. Hal ini dikuatkan oleh pendapat
lain diantaranya
1. Kapitalis menganggap espansi kekayakan yang di percepat dan masa
produsksi yang secara maksimal. Hal ini untuk memenuhi keinginan individu
yang tidak ada batasnya.
2. Kapitalis tidak menyukai adanya campur tangan dari pemerintan atau sistem
kolektiv dimana untuk mencari kekayaan dikerjakan bersama-sama.
3. Kapitalis mengklaim bahwa dengen melayakin atau memcari kekayan secara
individu sudah membantu menjalankan ekonomi sosial kolektiv itu sendri.
b. Poko pemikiran ekonomi islam.
Para pakar ekonomi Islam (seperti Masudul Alam Choudoury, M Fahim Khan,
Monzer Khaf, M. Abdul Mannan, dan lain-lain) telah merumuskan metodologi ekonomi
Islam secara berbeda, tetapi dapat ditarik garis persamaan bahwa semunya bermuara pada
ajaran Islam. Metodologi Ekonomi Islam, dapat diringkaskan sebagai berikut.
1. Ekonomi Islam dibentuk berdasarkan pada sumber-sumber wahyu, yaitu al-
Quran dan al-Sunnah. Penafsiran terhadap dua sumber tersebut mestilah
mengikuti garis panduan yang telah ditetapkan oleh para ulama muktabar,
bukan secara membabi buta dan ngawur.
3. 2. Penggunan ilmu ekonomi konvensional dan ilmu ekonomi lain masih bisa di
benarkan selama ilmu ekonomi tersebut tidak bertentangan dengan agama dan
syariat islam.
3. Dan tujuan ekonomi islam ialah untuk mencapai falah dunia dan akhirat.
D. Ciri-ciri ekonomi konvensional
1. Perekonomian di atur oleh mekanisme pasar
2. Mengejar keuntungan untuk pribadi tanpa melihat dari mana keuntungan itu
didapat
3. Yang kuat yang berkasa ( pemodal yang kuat yang mampu mengendalikan
mekanisme pasar )
E. Ciri-ciri ekonomi islam
1. Pembelan hak – hak orang yang lemah ( buruh, petani dan orang yang tidak
mampu )
2. Melindungi hak Perilaku konsumen dan produsen
3. Evolusi pasar
F. Tokoh – tokoh ekonom menurut pandanganya
Ekonomi konvensional
1. Plato ( 427 – 347 M )
Teori Plato tentang fungsi uang yang dijelaskan dalam bukunya Politika,
menyatakan bahwa fungsi uang adalah sebagai alat tukar, alat pengukur nilai,
dan alat penimbun kekayaan Plato menganggap bahwa uang tidak dapat dan
tidak layak dikembangkan (melalui bunga).
2. Ariestoteles ( 384 – 322 M )
Kontribusi Aristoteles terhadap ekonomi tampak pada organisasi ekonomi
masyarakat , communal dengan private property, nilai dan pertukaran.
Kontribusinya yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah pemikirannya
tentang pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang.
Menurut pandangannya kebutuhan manusia tidak terlalu banyak, tetapi
keinginannya relatif tanpa batas. Pertukaran barang dalam bentuk barter
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alami, sebab tidak ada laba ekonomi
yang diperoleh dari pertukaran barang dengan barang tersebut. Hal ini
dianggap wajar oleh Aristoteles.
3. Xenophone ( 440 – 355 M )
Xenophone merupakan seorang prajurit, sejarawan dan murid Socrates yang
menciptakan kata ekonomi (dari Oikos dan nomos). Seperti halnya Plato dan
Aristoteles, ia memandang bahwa pertanian sebagai dasar kesejahteraan
ekonomi. Ia menganjurkan pelayaran dan perniagaan dikembangkan Negara,
modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian kerja, konsep
perbudakan dan sektor pertambangan menjadi milik bersama.
Ekonomi islam
1) Ibnu miskawahis ( 421 H / 1030 M )
Salah satu pandangan Ibn Miskawaih yang terkait dengan aktivitas ekonomi
adalah tentang pertukaran dan peranan uang. la menyatakan bahwa manusia
merupakan makhluk sosial dan tidak bisa hidup sendiri. Untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, manusia harus bekerja sama dan saling membantu
dengan sesamanya. Oleh karena itu mereka akan saling mengambil dan
4. memberi. Konsekuensinya, mereka akan menuntut suatu kompensasi yang
pantas.
2) Abu hanafi
Abu Hanifah merupakan seorang fuqaha terkenal yang juga seorang pedagang
di kota Kufah yang ketika itu merupakan pusat aktivitas perdagangan dan
perekonomian yang sedang maju dan berkembang. Semasa hidupnya, salah
satu transaksi yang sangat popular adalah salam, yaitu menjual barang yang
akan dikirimkan kemudian sedangkan pembayaran dilakukan secara tunai
pada waktu akad disepakati Abu Hanifah meragukan keabsahan akad tersebut
yang dapat mengarah kepada perselisihan. Ia mencoba menghilangkan
perselisihan ini dengan merinci lebih khusus apa yang harus diketahui dan
dinyatakan dengan jelas di dalam akad, seperti jenis komoditi, mutu, dan
kuantitas serta waktu dan tempat pengiriman
3) Abu yusuf ( 113 – 182 M )
Penekanan terhadap tanggung jawab penguasa merupakan tema pemikiran
ekonomi Islam yang selalu dikaji sejak awal oleh Abu Yusuf. Tema ini pula
yang ditekankan Abu Yusuf dalam surat panjang yang dikirimkannya kepada
Penguasa Dinasti Abbasiyah, Khalifah Harun Al-Rasyid. Di kemudian hari,
surat yang membahas tentang pertanian dan perpajakan tersebut dikenal
sebagai Kitab al-Kharaj. Abu Yusuf cenderung menyetujui negara mengambil
bagian dari hasil pertanian dan para penggarap daripada menarik sewa dari
lahan pertanian