3. PENDEKATAN KERUANGAN
Analisis pola keruangan
Analisis Proses Keruangan
Analisis Struktur Keruangan
Analisis Interaksi Keruangan
Analisis Organisasi Keruangan
Analisis Asosiasi Keruangan
Analisis Komparasi Keruangan
Analisis Trend/Tendensi Keruangan
4. PENDEKATAN KELINGKUNGAN
Interaksi organisme hidup dengan lingkungan
(ekosistem) — menganalisa masalah dengan
menerapkan konsep dan prinsip ekologi hubungan
antar variabel manusia dengan variabel lingkungan.
(analisisnya dikenal sebagai analisis vertikal)
5. PENDEKATAN KEWILAYAHAN
Kombinasi analisa keruangan dan kelingkungan.
Dihampiri areal differentiation (interaksi antar wilayah akan
berkembang karena adanya perbedaan antar wilayah).
Wilayah (sebagian permukaan bumi yang dapat dibedakan
dari sekitarnya).
Misal wilayah pertanian bahwa wilayah tersebut didominasi
oleh petani dengan sebidang lahan pertanian dan fasilitas
usaha tani.
6. Pendekatan kewilayahan dalam topik geografi pertanian, antara lain
meliputi identifikasi persamaan dan perbedaan wilayah dalam pengelolaan
pertanian, sistem pertanian, penggunaan lahan pertanian, tipe pertanian,
kualitas dan kuantitas produksi pertanian, ketergantungan antar wilayah
dalam pengelolaan pertanian, pertukaran produksi dan sarana produksi,
seleksi atas wilayah tertentu dalam hal penggunaan lahan, pengembangan
pertanian, menganalisa dan mensintesa antar wilayah untuk kegiatan
pertanian serta integrasinya secara menyeluruh, perencanaan dan
pengembangan wilayah untuk kegiatan pertanian.
Wilayah Pertanian dikaji :
1. Kenampakan tunggal (Single Feature) pertanian
2. Kenampakan pertanian berdasarkan berdasarkan jenis tertentu atau
kekhususan (spesifiic region)
7. PENDEKATAN KOMODITAS
Syarat tumbuh komoditas pertanian tertentu
Distribusi komoditas pertanian tertentu
Konsentrasi komoditas pertanian tertentu
Produksinya
Proses produksinya
Pemasaran
Konsumen komoditas pertanian tertentu
8. PENDEKATAN GEOGRAFI PERTANIAN
Pendekatan geografi pertanian di fokuskan pada kegiatan manusia dalam
memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
memperhatikan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan (Chapman,1979).
Pendekatan kotemporer geografi pertanian dikembangkan berdasar komoditas
pertanian mencakup syarat tumbuh, distribusi, konsentrasi produksi, proses
produksi, dan pemasaran komoditas komoditas pertanian sebagai pendekatan
yang banyak diterapkan dalam kajian geografi pertanian (Sighn, J dan Dhillon ,
1990).
Pendekatan geografi pertanian dengan menerapkan pendekatan komoditas
untuk pemecahan persoalan pertanian dalam perspektif geografi dengan
memperhatikan komoditas usaha tani di muka bumi. Komoditas pertanian
kemudian dikaitkan dengan faktor-faktor fisis dan non fisis di muka bumi,
sebagaimana pendekatan geografi meliputi pendekatan keruangan,
kelingkungan dan kewilayahan dalam menganalisa persoalan kegiatan pertanian
di muka bumi (Hagget,1999).
9. SUMBER DATA GEOGRAFI PERTANIAN
Sensus Pertanian
Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian
Kementerian Pertanian
10. SENSUS PERTANIAN
Sensus Pertanian merupakan sensus yang bertujuan untuk:
1. mendapatkan data statistik yang lengkap dan akurat yang diperoleh
gambaran yang jelas tentang struktur pertanian di Indonesia.
2. mendapatkan kerangka sampel yang dapat dijadikan landasan
pengambilan sampel untuk survei-survei pertanian rutin.
3. Memperoleh informasi tentang populasi rumah tangga pertanian, rumah
tangga petani gurem, luas tanam tanaman pangan, jumlah pohon dan
ternak, distribusi penguasaan lahan menurut golongan luas, dan
sebagainya.
Dengan demikian, hasil sensus pertanian juga dapat digunakan sebagai
data dasar untuk memperbaiki perkiraan produksi tanaman pangan,
holtikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan, termasuk
juga populasi pohon atau ternak yang diperoleh dari survei-survei
pertanian rutin.
11. PUSAT DATA DAN SUMBER INFORMASI
PERTANIAN
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai institusi
yang salah satu tugasnya memberikan layanan tentang
informasi pertanian, dituntut untuk selalu menyajikan data yang
tepat waktu, akurat, lengkap dan berkelanjutan serta
dibutuhkan oleh para stakeholders.
12. KEMENTERIAN PERTANIAN
Kementerian Pertanian adalah salah satu bagian dari kementerian
Pemerintah Indonesia yang bertugas dalam membidangi urusan
pertanian.
Kementerian Pertanian mempunyai tugas sebagai penyelenggara di
bidang pertanian dalam suatu negara yang bertujuan untuk membantu
presiden dalam memajukan tingkat kesejahteraan dan tingkat
kemakmuran masyarakat di negara tersebut dalam mengembangkan
pertanian.
13. Adapun wewenang Kementerian Pertanian, yaitu :
Kementerian Pertanian berkewenangan dalam pengawasan atas pelaksanaan tugas
di lingkungan Kementerian Pertanian.
Kementerian Pertanian berkewenangan melakukan Pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi di lingkungan Kementerian Pertanian.
Kementerian Pertanian berkewenangan dalam perumusan, penetapan, dan
pelaksanaan kebijakan ekonomi di dalam bidang pertanian.
Kementerian Pertanian berkewenangan mengelola kekayaan negara dalam bentuk
pertanian.
Kementerian Pertanian berkewenangan melakukan pelaksanaan bimbingan teknis
dan supervisi ataspelaksanaan urusan Kementerian Pertanian di daerah dalam
mengurus kegiatan pertanian di daerah tersebut.
Kementerian Pertanian berkewenangan dalam pelaksanaan kegiatan teknis yang
berskala nasional ataupun daerah.
Kementerian Pertanian berkewenangan sebagai Pelaksana dukungan yang bersifat
substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian
14. Sumber :
Hastuti. 2008. Peran Geografi Dalam Kajian Pertanian. Geomedia. 53-62
https://dokumen.tips/documents/laporan-tahunan-pusat-data-dan-
sistem-informasi-pertanian.html
http://www.bphn.go.id