Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...NurdinUng
Desa Huntu Barat merupakan suatu kawasan yang secara geografis terletak berdekatan dengan Kota Gorontalo dan pusat ibukota Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo dan pusat ibukota Kabupaten Bone Bolango telah ditetapkan sebagai zona merah dan zona kuning penyebaran wabah Covid-19 sehingga hal tersebut berimbas terhadap tingginya resiko penyebaran Wabah Covid-19 di Desa Huntu Barat. Di sini yang lain, Desa Huntu Barat memiliki potensi pengembangan komoditas hortikultura sebesar 78,62% (BPS Kabupaten Bone Bolango, 2020) yang harus dioptimalkan agar tetap dapat menjadii sumber ketahanan pangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah untuk pengembangan hortikultura di masa pandemi Covid-19. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pemberdayaan petani dan ibu PKK melalui perencanaan pengembangan komoditas, pendampingan pemanfaatan lahan kosong, pembuatan sarana dan prasarana budidaya tanaman di pekarangan rumah, sekaligus sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pelaksanaan program KKN Covid-19 di Desa Huntu Barat melalui kegiatan pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah tangga telah menghasilkan perencanaan pengembangan komoditas hortikultura, memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya tanaman hortikultura, menghasilkan sarana dan prasarana budidaya hortikultura di pekarangan rumah, serta telah berhasil mensosialisasikan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, maka disarankan perlunya pendampingan terus menerus kepada kelompok tani hortikultura dan ibu PKK baik oleh penyuluh pertanian maupun perguruan tinggi agar pengembangan komoditas hortikultura dapat berjalan secara berkelanjutan, perlu adanya ajang kompetisi dalam pembuatan gazebo dan diberikan reward agar motivasi warga dalam memanfaatkan pekarangan semakin meningkat, dan perlunya pendampingan penerapan protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19 sampai pada skala rumah tangga.
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...NurdinUng
Provision of organic fertilizers was done as an alternative to reduce dependence on inorganic fertilizers, even though they were substantive in nature. Apart from being one of the solutions to the scarcity of subsidized fertilizers, it was also an effort to increase agricultural production, as well as protect the plant environment from pollution and maintain soil fertility. The production of organic fertilizers from local agricultural waste has been proven and successfully carried out by farmer groups based on visual criteria that are fine-textured, black in color and smell of soil. Testing of the nutritional content of organic fertilizers has been carried out and the results prove that the minimum technical requirements for solid organic fertilizers have been met, so that larger scale production can be carried out by farmer groups. To follow up on this activity, suggestions that need to be made include: (a) the potential for agricultural waste from sugarcane and oil palm plantations that has not been used in the manufacture of organic fertilizers can be used as raw material, so that it will enrich the nutritional content and the novelty of this organic fertilizer; (b) the need for licensing for the production of organic fertilizer for farmer groups requires assistance from the instant dan associated with these authority dan regulation; and (c) the need for good and attractive packaging, so that it will market-oriented.
Pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan melalui pemberdayaan petani horikultu...NurdinUng
Desa Huntu Barat merupakan suatu kawasan yang secara geografis terletak berdekatan dengan Kota Gorontalo dan pusat ibukota Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo dan pusat ibukota Kabupaten Bone Bolango telah ditetapkan sebagai zona merah dan zona kuning penyebaran wabah Covid-19 sehingga hal tersebut berimbas terhadap tingginya resiko penyebaran Wabah Covid-19 di Desa Huntu Barat. Di sini yang lain, Desa Huntu Barat memiliki potensi pengembangan komoditas hortikultura sebesar 78,62% (BPS Kabupaten Bone Bolango, 2020) yang harus dioptimalkan agar tetap dapat menjadii sumber ketahanan pangan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah untuk pengembangan hortikultura di masa pandemi Covid-19. Metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah pemberdayaan petani dan ibu PKK melalui perencanaan pengembangan komoditas, pendampingan pemanfaatan lahan kosong, pembuatan sarana dan prasarana budidaya tanaman di pekarangan rumah, sekaligus sosialisasi dan penerapan protokol kesehatan Covid-19. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pelaksanaan program KKN Covid-19 di Desa Huntu Barat melalui kegiatan pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah tangga telah menghasilkan perencanaan pengembangan komoditas hortikultura, memanfaatkan lahan kosong untuk budidaya tanaman hortikultura, menghasilkan sarana dan prasarana budidaya hortikultura di pekarangan rumah, serta telah berhasil mensosialisasikan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, maka disarankan perlunya pendampingan terus menerus kepada kelompok tani hortikultura dan ibu PKK baik oleh penyuluh pertanian maupun perguruan tinggi agar pengembangan komoditas hortikultura dapat berjalan secara berkelanjutan, perlu adanya ajang kompetisi dalam pembuatan gazebo dan diberikan reward agar motivasi warga dalam memanfaatkan pekarangan semakin meningkat, dan perlunya pendampingan penerapan protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19 sampai pada skala rumah tangga.
Peningkatan kualitas pupuk organik produksi pokta rukun sejahtera desa bualo ...NurdinUng
Provision of organic fertilizers was done as an alternative to reduce dependence on inorganic fertilizers, even though they were substantive in nature. Apart from being one of the solutions to the scarcity of subsidized fertilizers, it was also an effort to increase agricultural production, as well as protect the plant environment from pollution and maintain soil fertility. The production of organic fertilizers from local agricultural waste has been proven and successfully carried out by farmer groups based on visual criteria that are fine-textured, black in color and smell of soil. Testing of the nutritional content of organic fertilizers has been carried out and the results prove that the minimum technical requirements for solid organic fertilizers have been met, so that larger scale production can be carried out by farmer groups. To follow up on this activity, suggestions that need to be made include: (a) the potential for agricultural waste from sugarcane and oil palm plantations that has not been used in the manufacture of organic fertilizers can be used as raw material, so that it will enrich the nutritional content and the novelty of this organic fertilizer; (b) the need for licensing for the production of organic fertilizer for farmer groups requires assistance from the instant dan associated with these authority dan regulation; and (c) the need for good and attractive packaging, so that it will market-oriented.
Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)tani57
Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan atau sering disebut sustainable agriclture merupakan pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui atau renewable resources dan sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui atau unrenewable resources dalam proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin.
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...NurdinUng
Pemberdayaan petani merupakan salah satu upaya untuk menjadikan petani lebih berdaya dan mengurangi
ketergantungan terhadap subsidi pemerintah serta meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan, tetapi
sering sulit dijalankan karena tingkat pengetahuan dan ketrampilan petani masih rendah. Kegiatan ini bertujuan
untuk: (1) meningkatkan pengetahuan petani tentang pupuk organik, dan (2) meningkatkan ketrampilan petani
dalam pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019 di Kelompok Tani Rukun
Sejahtera Desa Bualo Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Kegiatan ini berupa pelatihan pembuatan
pembuatan pupuk organik yang dilakukan melalui ceramah dan praktek (demonstrasi). Sebelum dan sesudah
pelatihan, dilakukan tes tingkat pengetahuan tentang pupuk organik dengan menggunakan kuisioner kepada
peserta pelatihan. Penilaian pengetahuan peserta didasarkan pada lima item pertanyaan, yaitu: 1). Pengetahuan
tentang pupuk organik; 2). Penggunaan pupuk organik; 3). Sumber bahan pupuk organik; 4). Kandungan hara
dalam pupuk organik; dan 5). Jenis pupuk organik. Jumlah peserta pelatihan adalah 25 orang yang semuanya
dijadikan sampel. Analisis data meliputi: analisis validitas, reliabilitas, dan analisis tabel menggunakan software
SPSS 23. Tingkat pengetahuan peserta dilakukan dengan analisis skor terhadap jawaban pertanyaan
menggunakan Skala Likert dan digambarkan dalam garis continuum. Praktek pembuatan pupuk organik
dilakukan dengan pendekatan learning by doing. Bahan yang digunakan meliputi: limbah jagung, bungkil
kakao, feases, urin, EM4, gula dan air. Limbah jagung dan bungkil kakao dicacah dengan mesin copper,
kemudian semua bahan dicampur dan diaduk dalam bak fermentasi sampai merata dan percikkan dengan air
sampai lembab merata serta ditutup dengan terpal dan dibiarkan selama 2-3 minggu untuk proses fermentasi
dan pengomposan. Hasil kegiatan menunjukkan sebelum pelatihan, mayoritas peserta pelatihan (76,0%) tidak
tahu tentang pupuk organik, sedangkan setelah pelatihan dan prektek pembuatan pupuk organik, mayoritas
peserta pelatihan (88,6%) sudah tahu tentang pupuk organik dan cara pembuatannya. Tingkat ketrampilan
petani dalam pembuatan pupuk organik juga telah meningkat yang ditunjukkan oleh indikator kemampuan
mengoperasikan perangkat mesin pencacah, kemampuan memformulasikan dosis atau takaran bahan baku
pupuk berupa larutan EM4+molase+air, kemampuan mencampuradukan bahan-bahan pupuk organik secara
merata, dan kemampuan mengidentifikasi keberhasilan pupuk organik yang dibuat.
Pertanian berkelanjutan (m. refo aditya n. no.27)tani57
Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan atau sering disebut sustainable agriclture merupakan pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui atau renewable resources dan sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui atau unrenewable resources dalam proses produksi pertanian dengan menekan dampak negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin.
Pemberdayaan petani melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan...NurdinUng
Pemberdayaan petani merupakan salah satu upaya untuk menjadikan petani lebih berdaya dan mengurangi
ketergantungan terhadap subsidi pemerintah serta meningkatkan partisipasinya dalam pembangunan, tetapi
sering sulit dijalankan karena tingkat pengetahuan dan ketrampilan petani masih rendah. Kegiatan ini bertujuan
untuk: (1) meningkatkan pengetahuan petani tentang pupuk organik, dan (2) meningkatkan ketrampilan petani
dalam pembuatan pupuk organik. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019 di Kelompok Tani Rukun
Sejahtera Desa Bualo Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Kegiatan ini berupa pelatihan pembuatan
pembuatan pupuk organik yang dilakukan melalui ceramah dan praktek (demonstrasi). Sebelum dan sesudah
pelatihan, dilakukan tes tingkat pengetahuan tentang pupuk organik dengan menggunakan kuisioner kepada
peserta pelatihan. Penilaian pengetahuan peserta didasarkan pada lima item pertanyaan, yaitu: 1). Pengetahuan
tentang pupuk organik; 2). Penggunaan pupuk organik; 3). Sumber bahan pupuk organik; 4). Kandungan hara
dalam pupuk organik; dan 5). Jenis pupuk organik. Jumlah peserta pelatihan adalah 25 orang yang semuanya
dijadikan sampel. Analisis data meliputi: analisis validitas, reliabilitas, dan analisis tabel menggunakan software
SPSS 23. Tingkat pengetahuan peserta dilakukan dengan analisis skor terhadap jawaban pertanyaan
menggunakan Skala Likert dan digambarkan dalam garis continuum. Praktek pembuatan pupuk organik
dilakukan dengan pendekatan learning by doing. Bahan yang digunakan meliputi: limbah jagung, bungkil
kakao, feases, urin, EM4, gula dan air. Limbah jagung dan bungkil kakao dicacah dengan mesin copper,
kemudian semua bahan dicampur dan diaduk dalam bak fermentasi sampai merata dan percikkan dengan air
sampai lembab merata serta ditutup dengan terpal dan dibiarkan selama 2-3 minggu untuk proses fermentasi
dan pengomposan. Hasil kegiatan menunjukkan sebelum pelatihan, mayoritas peserta pelatihan (76,0%) tidak
tahu tentang pupuk organik, sedangkan setelah pelatihan dan prektek pembuatan pupuk organik, mayoritas
peserta pelatihan (88,6%) sudah tahu tentang pupuk organik dan cara pembuatannya. Tingkat ketrampilan
petani dalam pembuatan pupuk organik juga telah meningkat yang ditunjukkan oleh indikator kemampuan
mengoperasikan perangkat mesin pencacah, kemampuan memformulasikan dosis atau takaran bahan baku
pupuk berupa larutan EM4+molase+air, kemampuan mencampuradukan bahan-bahan pupuk organik secara
merata, dan kemampuan mengidentifikasi keberhasilan pupuk organik yang dibuat.
Lokasi Pembangunan Kawasan Agropolitan Panggungharjo ini berada diatas tanah Kas Desa Panggungharjo yang berada diwilayah pedukuhan Sawit dan Kweni dengan luas sekitar 10 Ha. Kawasan Agropolitan Panggungharjo merupakan Kawasan Terpadu yang meliputi : Wisata, Bisnis, Budidaya, Tempat Pendidikan-Pelatihan-Penelitian (teknik dan manajemen). Posisi Geografis Desa Panggungharjo yang berbatasan langsung dengan Kota Yogyakarta yang merupakan ‘pintu gerbang utama’ memasuki Kabupaten Bantul, merupakan kawasan strategis untuk pengembangan kegiatan ekonomi-bisnis berbasis perdesaan.
Posisi Desa Panggungharjo sebagai Juara Lomba Desa Nasional 2014, yang merupakan salah satu tujuan utama kegiatan study banding dan tempat pembelajaran dari Desa-Desa diseluruh indonesia. Dari sisi sumberdaya manusia di Desa Panggungharjo mencapai Indeks Pendidikan 69,55 ditahun 2013, berada jauh diatas indeks pendidikan nasional yang pada tahun 2012 yang hanya sebesar 62,90. Hal ini merupakan bukti kekuatan dan kemampuan warga Panggungharjo dalam mengelola dan mengembangkan aset Kawasan Agropolitan ini.
Adm Pembangunan PENGEMBANGAN SEKTOR PERTANIAN Aning dan Inas Prodi AP UGKUGK
Tugas Mahasiswa Program Studi Administrasi Publik (Prodi AP) Universitas Gunung Kidul (UGK) Topik Administrasi Pembangunan Bidang Pertanian (Matkul Administrasi Pembangunan)
Sektor pertanian merupakan sektor yang memegang peranan penting
di Indonesia dalam mensejahterakan kehidupan penduduk Indonesia, karena
sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bertani. Salah satu komoditi
pangan pokok diIndonesia adalah padi yang mampu menstabilkan pembangunan
nasional di Indonesia.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Ripin
1. PEMETAAN POTENSI WILAYAH UNTUK
MENUNJANG KEBIJAKAN PANGAN
KABUPATEN PACITAN
jurnal : http://www.researchgate.net/publication/326058873
Oleh,
RIPIN GUSMAN HURA
{ 01.01.19.027 }
POLIKTEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MEDAN
2019
2. A.Latar belakang
Pemetaan merupakan langkah yang paling baik dalam dalam mengembangkan
sebuah desa atau wilayah.dengan adanya pemetaan maka seluruh rancangan atau
kegiatan yang di laksanakan dalam sebuah wilayah dapat berjalan dengan baik.Salah
Satu fingsi pemetaan adalah pemetaan yg berfungsi sebagai Administrsi
menurut Hakim (2011) berfungsi sebagai cara mengarahkan kebijakan politik untuk
mencapai tujuan bersama yang di lakukan oleh individu maupun kolompok.
Kelengkapan administrasi di poroleh dari salah satu cara pemetaan. Administrasi
mengunakaan metode manejemen untuk perencanaan pembangunan maupun
pengarahan sumber daya. Dengan adanya pembangunan maka sektor pertanian
indonesia sudah sangat terbantu,
Menurut Yustika (2002), Pertanian merupakan sektor yang bertanggung jawab
terhadap pemenuhan bahan pangan masarakat. Kabupaten pacitan merupakan
masarakat yang berdomisi Pertanian sehingga menjadi salah satu acuan dalam
pemetaan
3. B. Manfaat administrasi dalam Pemetaan potensi wilayah :
1. Administrasi sebagai tata usaha
Merupakan Pengembangan dalam meningkatkan atau memulai usaha.
2. Administrasi sebagai Administrasi negara/pemerintah
merupakan alat bagi pemerintah dalam mengetahui atau mengembangkan
potensi wilayah setiap daerah.
3. Administrasi sebagai manejemen
merupakan langkah-langkah dalam mengambil setiap kebijakan dalam proses
pembangunan bagi setiap individu maupun kolompok.
4. C. Tahap Pembangunan Pertanian
1. Pendekatan sektorial
Pemetaan dengan cara memerhatikan kondisi
wilayah serta di dalamnya untuk di proses.
2. Aspek penunjang pembangunan pertanian
Pemetaan lahan untuk menunjang
pembangunan pertanian.
@Dengan adanya aspek menghasilkan kebijakan
a. Kebijakan infrastruktur (pembangunan lahan
pertanian)
b. Irigasi ( produksi air)
5. c. Program intensifikasi (Upaya
meningkatkan produksi pertanian)
d. Padat karya (dengan adanya lapangan
pekerjaan ,maka mengurangi penganguran.
e.subsidi desa (pembangunan pertanian secara produktif)
f. Koperasi desa (adanya budidaya gotong royong)
3. Kebijakan bahan pangan
Merupakan pengambilan keputusan bersama untuk mencapai kesejatraan
bersama dan juga merupakan faktor utama dalam mencukupi kebutuhan
masarakat,
#. Manfaat kebijakan pangan;
1. Keberhasilan pembangunan pertanian
2. Kebijaksanaan industri untuk memanfaatkan segala bahan baku.
6. @. Pendekatan tiga pilar pembangunan pertanian
berkelanjutan
Dimensi ekonomi :
Efesiensi
Daya saing
Nilai tambah dan
laba
Pertumbuhan
Stabilitas
Dimensi Lingkungan
Alam :
Keragaman Hayati
Daya luntur
Ekosistem
Kenservasi Alam
Kesehatan
lingkungan
Dimensi sosial :
Kemiskinan
Kemerataan
Partisipasi
Stabilitas sosial
Preservasi budaya
7. 2.KEBIJAKAN PANGAN KABUPATEN PACITAN
Kabupaten pacitan merupakan Daerah pembangunannya yang masih di dominisi oleh sektor
pertanian. Kabiupaten pacitan terdiri dari 12 kecamatan.yakni;
pringkuku,pacitan,kebonagung,Arjosari,Nawangan,Bandar,Tegalombo,Ngadirojo,dan Sudimoro.
Daerah demikian memiliki banyak potensi khususnya di bidang pertanian,seperti :
padi,jagung,ubi kayu,ubi jalar,kacang tanah,kacang hijau. Yang perlu di kembangkan.
@. Berikut informasi panen padi di tahun 2012:
NO KECAMATAN LUAS
PANEN/(HA)
PRODUKSI
(TON)
KLASIFIKASI
1. DONOROJO 6148 22189 V
2. PUNUNG 5348 24474 IV
3. PRINGKUKU 5698 27207 IV
4. PACITAN 2187 13250 II
5. KEBONAGUNG 2208 1507 I
6. ARJOSARI 1705 10089 II
7. NAWANGAN 1768 9523 III
8. Keteranagan : Kebijakan/kesimpulan yang dapat di lakukan.
1. Memerhatikan dimensi ekonomi,lingkungan
alam dan sosial. Dengan demikin
peningkatan potensi alam dapat di terapkan
2.Mengadakan musawarah kepada pihak
-pihak tertentu dalam menganbil kebijakan.
8. BANDAR 2245 13311 II
9. TAGALOMBO 1864 11204 II
10 TULAKAN 3363 17066 III
11 NGADIROJO 1482 8941 II
12 SUDIMORO 1182 6498 III
NILAI KRITERIA KLASIFIKASI
81-100 SANGAT BAIK I
61-80 BAIK II
41-60 CUKUP III
21-40 KURANG IV
0-20 SANGAT KURANG V
9. D. Daftar pustaka
Badan pusat statistik (2013),Hanafie R (2010).Pengantar
ekonomi pertanian. Husnah,M (2005). Analisis potensi
daerah sektor pertanian.Indiahono,D. (2009). Kebijakan
publik dalam Pertanian.Kuswaji,D.P (2010). Pembangunan
Pertanian berkelanjutan.
E.JURNAL
Sampurna, R, &Irwandi,N (2007). Analisis kebutuhan
lembaga dan perkembangan.
Doi :Http//Dx.Doi.org/10.1557/IpV7IL.1731