SlideShare a Scribd company logo
1
MANAJEMEN USAHA PELAYANAN JASA ALAT MESIN
PERTANIAN
Studi Kasus Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di Kecamatan Mappedeceng,
Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan
Gede Sukadana*, Darmawan Salman, Nurdin Lanuhu
Program Studi Agribisnis, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
*Kontak Penulis: gedeshukadana@gmail.com
ABSTRAK
Usaha pelayanan jasa alat mesin pertanian merupakan proses untuk meningkatkan
penggunaan alat mesin pertanian agar dapat dimanfaatkan secara efisien melalui pola
usaha. Tujuan dari penelitian adalah (1). Mendeskripsikan proses perencanaan dan
Pengorganisasian UPJA, (2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan penghantaran alsintan
dari UPJA kepada petani, dan (3) Menganalisis manfaat alsintan untuk petani. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah deskriktif kualitatif. Unit analisisss penelitian ini
adalah 5 kelompok UPJA dan para petani yang tergabung didalam UPJA. Data dan
informasi yang terkait dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara
mendalam dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan analisis deskriptif untuk
mengetahun proses perencanaan dan pengorganisasian kelompok UPJA, analisis
deskriptif untuk melihat proses pelaksanaan penghantaran alsintan kepada petani dan
analisiss komveratif dengan melihat manfaat alsintan sesudah dan sebelum adanya
alsintan dilihat dari bertambahnya luas garapan, produksi dan pendapatan. Hasil analis
menunjukan bahwa (1) Perencanaan mencakup proses luas lahan yang dikerjakan,
menentukan biaya, menunjuk para operator dan menentukan waktu kerja. Untuk
pengorganisasiannya mencakup keterlibatan manajer, sekertaris, bendahara dan
operator. (2) Pelaksanaan penghantaran masing-masing petani yang ingin menggunakan
alsintan terlebih dahulu melaporkan kepada pengurus UPJA, baik itu manajer dan
operator. (3) Dengan adanya alsintan jumlah luas lahan yang diolah para petani semakin
meningkat, produksi yang dihasilkan semakin bertambah dan pendapatan semakin
meningkat.
Kata Kunci : Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA); Perencanaan dan Pengorganisasian
UPJA, Pelaksanaan Penghantaran Alsintan; Manfaat Alsintan.
ABSTRACT
The agricultural machinery services sector is a process to increase the use of agricultural
machinery so that it can be used effectively through business models. the objectives of
the study are (1). Describe the UPJA planning and organizing process, (2). Describe the
process of implementing the UPJA delivery process to farmers and (3). Analyze the
benefits of agriculture machine tool services for farmers. the type of research performed
is descriptive qualitative. the research unit of this research consists of five UPJA groups
and farmers. data and information related to this study were obtained by observation, in-
depth interviews and documentation. the data analysis used a descriptive analysis to
evaluate the UPJA group's planning and organization process, a descriptive analysis to
see the implementation process of agriculture machine tool services delivery to farmers
2
and an analytical analysis by examining the benefits of agriculture machine tool services
after and before the existence of agriculture machine tool services, given the increase in
crops, production and income. the analyst's results show that (1) Planning includes the
process of the area of land on which one works, the costing, the designation of the
operators and the determination of the working time. the organization includes the
participation of managers, secretaries, treasurers and operators. (2) Delivery of each
farmer who wishes to use the first agriculture machine tool services report to the UPJA
management, both managers and operators. (3) With agriculture machine tool services,
farmer-managed land increases, production increases and incomes rise.
Keywords: Agricultural Machine Tools Service Business (UPJA); Planning and
Organizing of UPJA, Implementation of Agricultural Machine Tools
Delivery; Benefits of Agricultural Machine Tools.
PENDAHULUAN
Komoditi pangan terpenting di Indonesia saat ini adalah padi, hampir seluruh
masyarakat Indonesia saat ini menjadikan beras sebagai makanan pokok sehari-hari,
sehingga tuntutan akan peningkatan produksi padi ini menjadi sangat tinggi. Dengan
demikian wajar jika saat ini Kementrian Pertanian selaku stakeholder dalam bidang
pertanian berusaha meningkatkan produksi padi guna memenuhi kebutuhan
masyarakat (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, 2012).
Introduksi teknologi pertanian di Indonesia yang telah digencarkan dalam 40
tahun terahir melalui revolusi hijau mendorong perubahan kelembagaan usahatani padi.
Usahatani padi yang sebelumnya dikelola secara subsisten oleh petani dalam rumah
tangganya telah mengalami perubahan. Kegiatan proses produksi usahatani padi seperti
pengadaan dan pengolahan lahan, perbenihan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan,
pengolahan hasil panen dan pembiayaan, sudah berada di luar penguasaan petani dan
rumahtangganya (Yunus et al, 2016;).
Dalam peningkatan produksi pertanian, proses produksi yang meliputi kegiatan
prapanen sampai pada pascapanen memerlukan dukungan dari berbagai sarana dan
prasarana produksi yang efektif, diantaranya adalah dukungan alat mesin pertanian.
Sejalan dengan kemajuan teknologi, penggunaan teknologi mekanisasi sudah
dikembangkan pada subsektor pertanian tanaman pangan. Dengan teknologi mekanisasi
pertanian (alat mesin pertanian), sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
tersedia akan lebih termanfaatkan dalam rangka peningkatan produksi pertanian, yang
pada gilirannya sekaligus akan mengembangkan ekonomi masyarakat. Alsintan yang
lazim digunakan di antaranya adalah hand traktor roda empat, hand traktor roda dua,
pompa air (water pump), perontok (power thresher) dan gilingan padi mini (Rice Milling
Unit/RMU) (Priyati, 2015).
Dengan mengacu pada peraturan menteri pertanian No. 25/PL.130/5/2008
pemerintah membuat acuan untuk mendukung para petani dalam penyedian jasa
alsintan dengan adanya sebuah kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA).
Program UPJA yang telah diperkenalkan oleh Kementerian Pertanian (Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan) adalah program pemerintah di bidang pertanian padi sawah.
Program ini juga dapat dipandang sebagai bagian dari respon dan kepekaan pemerintah
dalam melakukan akselerasi adopsi alsitan pertanian di pedesaan, walaupun masih
3
terbatas untuk peningkatan produksi, efisiensi dan daya saing sistem pertanian padi
sawah. (Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, 2012).
Usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) dapat dipandang sebagai suatu unit usaha,
atau dapat dikembangkan menjadi lembaga ekonomi, yang bergerak dibidang pelayanan
jasa (sewa) alat mesin pertanian. Sebagai lembaga ekonomi perdesaan, UPJA selayaknya
menggunakan dan mengelola alat mesin tersebut secara optimal. Pengembangan ini
merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi, melayani dan mendorong
berkembangnya usaha agroindustry berbasis usaha tani tanaman pangan, khususnya
padi sawah (Priyati, 2015).
Pengelolaan sumber daya alam dibidang pertanian di Kabupaten Luwu Utara
sebagai bagian dari visi dan misi kabupaten Luwu Utara yang menjadikan Pertanian
sebagai landasan utama dalam peningkatan Pembangunan dan penerimaan APBD Kab.
Luwu Utara. Merujuk ke Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara, Nomor 3 Tahun 2011,
Bahwa melalui pengelolaan alat dan mesin pertanian yang berskala ekonomi dan
berorientasi pasar, serta dengan dukungan tenaga-tenaga profesional diharapkan usaha
pelayanan jasa alsintan (UPJA) mampu berkembang secara mandiri dan berkelanjutan di
daerah pedesaan serta dapat menunjang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Dalam upaya peningkatan hasil produksi padi di Kabupaten Luwu Utara dibentuklah
kelompok UPJA yang berpotensi menimbulkan dampak positif bagi masyarakat dan
pada petani pada khususnya, keadaan ini mendorong upaya pengendalian terhadap
dampak negative, sehingga resiko menurunnya kualitas pertanian dapat ditekan sekecil
mungkin.
Salah satunya di Kecamatan Mappedeceng terdapat 5 kelompok UPJA yang
dimana setiap kelompok terdapat beberapa gabungan kelompok tani, salah satunya
kelompok UPJA Sumber Merta di Desa Kapidi, Taman Sari dan Sido Roto di Desa
Cendana Putih 1, Karya Nadi,di Desa Mekar Jaya dan Hidup Baru di Dasa Cendana
Putih.
Tabel 1.
Jumlah Kelompok UPJA yang Beroperasi di kecamatan Mappedeceng, Kabupaten
Luwu Utara Provensi Sulawesi Selatan tahun 2013 – 2017.
No Desa Nama Upja Nama Manejer Jumlah
Petani
Luas
Lahan (Ha)
1
2
3
4
5
Mekar Jaya
Cendana Putih
Kapidi
Cendana Putih I
Cendana Putih I
Karya Nadi
Harapan Baru
Sumber Merta
Taman Sari
Ramayana 4
Wayan Sujana
Hasanuddin
Wayan Sudiarta
Nyoman Sudana
Suwondo
28
25
37
37
33
22,45
42,05
21,45
29,25
17,27
Jumlah 160 132,92
Dari jumlah data kelompok UPJA yang ada di Kecamatan Mappedeceng terdapat
5 kelompok UPJA yang tersebar ditiga desa, dengan jumlah luas lahan keseluruh 132,92
Ha dan jumlah petani 348 orang. Kelompok UPJA Taman Sari memiliki luas lahan yang
terluas dari 5 kelompok UPJA yang ada. Secara ekonomi, program UPJA ini diharapkan
dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani di perdesaan secara
4
signifikankan keuntungan usaha berdasarkan skala ekonomi yang berorientasi pasar,
didukung oleh sumberdaya manusia yang profesional, serta dapat memberikan umpan-
balik positif secara kolektif bagi kegiatan ekonomi pertanian di perdesaan.
Hakekat pengembangan UPJA adalah untuk membangun sistem kelembagaan
UPJA di sentra produksi pertanian yang belum berkembang dan berorientasi bisnis atau
dilandasi norma-norma pasar yang ditandai dengan memperoleh keuntungan usaha
(profit making) dan dikelola berdasarkan skala ekonomi (economies of scale). Berdasarkan
uraian tersebut di atas, maka penulis terdorong untuk melaksanakan penelitian
mengenai “Manajemen Usaha dan Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian (ALSINTAN)” (Studi
Kasus Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten
Luwu Utara).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif, dengan pendekatan studi kasus 5 kelompok UPJA yang ada di Kecamatan
Mappedeceng. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu
Utara, Sulawesi Selatan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
mendalam, observasi dan dokumentasi.
Untuk Tujuan penelitian pertama, menganalisi kondisi perencanaan dan
pengorganisasian usaha pada kelembagaan UPJA, analisis yang digunakan analisis
deskriptif kualitatif. Untuk tujuan kedua bagaimana proses penghantaran alsintan dari
UPJA kepada petani, analisis yang digunakan deskriptif kualitatif dan untuk tujuan
ketiga manfaat alsintan yang diterima oleh petani, analisis yang digunakan analisi
komperatif untuk melihat perubahan luas lahan, produksi dan pendapatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Perencanaan Dan Pengorganisasian Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA).
a. Perencanaan
Dalam suatu organisasi yang baik harus ada kejelasan dalam hal pembagian tugas
dan tanggung jawab. Pembagian dan pengelompokan tugas ini dilakukan oleh satu
orang yang ditunjuk dan diserahi tugas untuk memegang pusat kewenangan dan pusat
pertanggungjawaban, dalam hal ini manajer. Manajerlah yang memecah-mecah seluruh
pekerjaan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil beserta uraian tugasnya.
Adapun karakteristik perencanaan masing-masing kelompok UPJA dapat dilihat pada
tabel 2 :
5
Tabel 2. Karakteristik Perencanaan Usaha Masing- Masing UPJA.
Nama Kelompok UPJA Cakupan Perencanaan Jangka Waktu Perencanaan
Karya Nadi
 Merencanakan sarana pergudangan
 Merencanakan pelatihan dan penyuluhan
 Merencanakan waktu kerja para operator
 Merencanakan rapat evaluasi.
 Merencanakan sitem sewa pemakain alsintan
 Merencanakan pengadaan alsintan
 Jangka panjang (10-15 tahun)
 Jangka tahunan (1 tahun)
 Jangka musiman (3 bulan )
 Jangka bulanan (2 bulan)
 Jangka musiman (3 bulan)
 Jangka menengah (5-7 tahun)
Sumber Merta
 Merencanakan sarana pergudangan
 Merencanakan mengadakan jumlah alsintan
 Merencanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota
 Merencanakan jumlah operator alsintan
 Merencanakan rapat evaluasi.
 Merencanakan sistem sewa pemakain alsintan
 Merencanakan waktu kerja para operator
 Jangka panjang (10-15 tahun)
 Jangka menengah (5-7 tahun)
 Jangka tahunan (1 tahun)
 Jangka panjang (10-15 tahun)
 Jangka bulanan (2 bulan)
 Jangka musiman (3 bulan)
 Jangka musiman (3 bulan)
Harapan Baru
 Merencanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota
 Merencanakan waktu kerja para operator
 Merencanakan rapat evaluasi
 Merencanakan sistem sewa pemakain alsintan
 Merencanakan jumlah operator
 Jangka tahunan (1 tahun)
 Jangka musiman (3 bulan)
 Jangka bulanan (2 bulan)
 Jangka musiman (3 bulan)
 Jangka panjang (5-7 tahun)
Taman Sari
 Merencanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota
 Merencanakan waktu kerja
 Merencanakan rapat evaluasi
 Merencanakan sistem sewa pemakain alsintan
 Merencanakan jumlah operator alsintan
 Jangka tahunan (1 tahun)
 Jangka musiman (3 bulan)
 Jangka bulanan (2 bulan)
 Jangka musiman (3 bulan)
 Jangka panjang (5-7 tahun)
Ramayana 4
 Merencanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota
 Merencanakan waktu kerja
 Merencanakan rapat evaluasi.
 Merencanakan sistem sewa pemakain alsintan
 Merencanakan jumlah operator alsintan
 Jangka tahunan (1 tahun)
 Jangka musiman (3 bulan)
 Jangka bulanan (2 bulan)
 Jangka musiman (3 bulan)
 Jangka panjang (5-7 tahun)
6
b. Pengorganisasian
Proses Organisasi adalah segala aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan dalam
suatu organisasi. Proses organisasi itu berkaitan dengan interaksi antar anggota didalam
suatu organisasi dan dapat diartikan sebagai prosedur bagaimana anggota dapat saling
bahu membahu untuk membangun suatu organisasi. Didalam organisasi kelompok
UPJA Masing-masing dipimpin oleh seorang manajer, Sekertaris, bendahara dan dibantu
oleh beberapa orang operator. Dari kelima kelompok UPJA struktur kepengurusan
kelompok UPJA mempunyai struktur yang sama sesuai dengan gambar berikut.
Gambar 1. Struktur Kelompok UPJA
Struktur organisasi UPJA diatas menggambarkan aliran tugas dari manajer
keoperator, bendahara dan sekretaris. Antara manajer dan operator terjalin hubungan
timbal balik, yang berarti bahwa operator bekerja berdasarkan perintah manajer,
sedangkan manajer bertugas untuk mengawasi hasil kerja operator. Bendahara dan
Sekretaris bertanggung jawab kepada manajer dan bekerja atas perintah manajer sebagai
penanggung jawab organisasi.
2. Pelaksanaan Penghantaran Alsintan Dari UPJA Kepada Petani.
1. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Karya Nadi
Untuk setiap petani yang ingin menggunakan jenis alsintan yang ada di kelompok
UPJA, terlebih dahulu para petani melaporkan kepada manajer, maupun operator untuk
menghantarkan jenis alsintan yang diminta para petani. Di kelompok UPJA terdapat 2
jenis hand traktor yang dapat digunakan oleh para petani. Petani bebas untuk
menentukan jenis hand traktor yang ingin digunakan, apabila petani ingin menggunakan
hand traktor roda 4, dengan terlebih dahulu proses kerja hand traktor roda 4 terlebih
dahulu menggemburkan tanah dan membuatnya menjadi berlumpur, pekerjaan yang
dilakukan dapat selesai dalam waktu 2 jam/Ha.
Dalam sekali pengolahan tanah, manajer UPJA dapat menyelesaikan 15-20 Ha
sawah permusim tanam. Dengan target dalam 1 Ha operator bisa menyelesaikan 2 hari
pengerjaan. Pelaksanaan kerja yang dilakukan dengan terlebih dahulu operator yang
bekerja adalah hand traktor roda 4 untuk menggemburkan tanah, pekerjaan yang
dilakukan dapat selesai dalam waktu 2 jam/Ha. Setelahnya barulah manajer
mengarahkan kembali kepada operator Hand traktor roda 2 untuk menyelesaikan
kembali untuk merapikan pengerjaan. Proses kerja dari hand traktor roda 4, operator
hanya mengendalikan stir pengendali seperti mengoprasikan mobil kemudian roda akan
memotong-motong tanah maupun bekas jerami yang membuat tanah akan naik dan
Manajer
Bendahara
Operator
Sekertaris
7
menjadi gembur. Untuk pelayanan dalam meminjam alsintan petani bisa langsung
bertemu dengan manajer, salah satunya petani bisa memilih jenis alsintan apa yang
digunakan untuk membajak sawah. UPJA Karya Nadi mempunyai 2 alsintan, jenis hand
traktor untuk proses peminjaman petani bisa langsung mendapaftarkan dirinya terlebih
dahulu kepengurus. Untuk mengoprasikan alsintan, manajer UPJA menunjuk salah satu
anggota kelompok menjadi operator yang dimana bisa mengoprasikan hand traktor.
UPJA Karya Nadi memiliki 3 orang operator, 1 operator untuk hand traktor roda 4
yang mengoprasikan Bapak Putu Suada dan untuk hand traktor roda 2 ada 2 orang yaitu
Bapak Muliadi dan Bapak Putri, waktu untuk kerja yang ditargetkan dari jam 08.00 pagi
sampai jam 05.00 sore. Pada jam 08.00 pagi operator bekerja sampai pukul 12.00 dan
istirahat sampai 1 jam, jam 02.00 siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00 sore.
Dalam hal penyewaan alat manajer UPJA memberlakukan biaya sewa terhadap alsintan
yagn ingin digunkan oleh petani, biaya yang dikenakan dalam mengolah lahan itu
berkisaran Rp. 1.200.000/Ha dengan menggunakan alsintan jenis hand traktor roda 2,
berbeda dengan hand traktor roda 4 biaya sewa Rp.600.000/Ha, ini berlaku untuk petani
yang tergabung dalam kelompok UPJA Karya Nadi, untuk petani yang tidak ikut akan
dinaikan menjadi Rp. 200.000 untuk semua jenis hand traktor.
2. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Sumber Merta
Untuk sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat,
untuk meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada
manajer, nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan
memanggil operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA. Untuk peralatan
alsintan yang ada di UPJA Sumber Merta terdapat hand traktor, combine hardvester dan rice
transplanter, untuk kondisi sepenuhnya dalam kondisi yang baik semua. Bentuk
pengoprasian dari hand traktor, combine hardvester dan rice transplanter dilakukan dengan
memberikan biaya sewa yang dimana nantinya uang hasil pengolahan lahan akan di
kelola oleh manajer UPJA itu sendiri. Dalam penggunaannya dilakukan sistem sewa
untuk setiap petani yang ingin menggunkan jasa alsintan yang ada di UPJA telah
disepakati sebelumnya untuk hand traktor biaya sewanya Rp 1.200.000 /Ha, rice
transplanter Rp 400.000/ha sedangkan untuk biaya yang di berlakukan untuk combine
hardvester Rp 29.000/perkarung.
Untuk operator pengurus menunjuk 3 orang untuk mengoprasikan alsintan ini,
Operator hand traktor ada Somo dan Kadek Santika sedangkan untuk combine hardvester
koming. Dimana dua orang operator merupakan pemuda desa yang diberikan tugas
untuk melayani petani. Dalam sekali pengolahan lahan, untuk waktu yang dapat
diterselesaikan dengan dua orang operator bisa 2 hari penyelesaian. Untuk target jumlah
lahan yang dikerjakan oleh operator mencapai 10-15 Ha. Untuk proses kerja pada jam
08.00 pagi operator bekerja sampai pukul 12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00
siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00 sore.
3. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Harapan Baru
UPJA Harapan Baru ini mendapatkan bantuan alsintan yang berupa hand traktor
roda 2 dan mesin tanam (rice transplanter). Kedua alsintan ini digunakan oleh petani
secara bergantian dari awal terbentuknya, Melihat dari hasil wawancara kondisi
manajemen UPJA Harapan Baru masih berjalan, dengan hanya mengoprasikan 2 jenis
alsintan saja. Untuk masalah kerja pengurus telah menunjuk operator sebayak 2 orang
untuk mengoprasikan hand traktor maupun rice transplanter beliau adalah Bapak Sanbasri
dan Bapak Rusli. Untuk jam kerja pada jam 08.00 pagi operator bekerja sampai pukul
8
12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00 siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00
sore kegitan ini berulang-ulang dilakukan oleh operator sampai akhir pengerjaan. Untuk
sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat, untuk
meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada manajer,
nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan memanggil
operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA.
Untuk ke dua operator ini hanya bekerja dikawasan desa saja, untuk masalah
kinerja bapak ini sudah ahli dalam menjalankan kedua jenis alsintan ini. Dalam
pengerjaanya mereka sangat teliti dan juga memperhatikan kondisi alat juga apakah ada
kerusakan yang terjadi. Jika terjadi kerusakan mereka langsung melaporkan ke manajer
UPJA jumlah lahan yang dapat operator kerjakan hanya 9-10/Ha proses kinerja masih
kurang dengan yang ditargetkan oleh pengurus, melihat dari lokasi petani yang memiliki
lahan sawah masih kurang untuk UPJA harapan baru. Untuk petani yang ingin
menggunakan jasa alsintan di UPJA petani melakukan sistem sewa terhadap jenis
alsintan yang akan dipakai untuk jasa hand traktor manajer telah menetapkan jumlah
yang akan dibayarkan petani sebesar Rp. 1.200.000/ha pembayaran itu dapat dibayar
ketika musim panen tiba, hal ini dinalai untuk meringankan biaya yang dikeluarkan oleh
petani. sedangkan untuk petani yang ingin memanfaatkan rice transplanter yang di
bayarakan Rp. 400.000/ha, tetapi petani lebih memanfaatkan alsintan jenis hand traktor.
4. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Taman Sari
Untuk sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat,
untuk meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada
manajer, nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan
memanggil operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA.Melihat dari kondisi
peralatan yang ada, di UPJA Taman Sari hanya tersedia hand traktor dan pompa air,
namun yang dioperasikan saat ini oleh UPJA hanya hand traktor. Untuk sistem
penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat, untuk meminjam
alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada manajer, nantinya
manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan memanggil operator
yang telah disediakan oleh pengurus UPJA. Untuk petani yang ingin menggunakan jasa
alsintan di UPJA petani melakukan sistem sewa terhadap jenis alsintan yang akan
dipakai untuk jasa hand traktor manajer telah menetapkan jumlah yang akan di bayarkan
petani sebesar Rp. 1.200.000/ha pembayaran itu dapat dibayar ketika musim panen tiba,
hal ini dinalai untuk meringankan biaya yang dikeluarkan oleh petani. Operator UPJA
Taman Sari, ada 2 orang Bapak Wayan Budiarta dan Bapak Putu Suarta kedua orang
inilah yang membantu petani dalam mengolah lahan mererka. Untuk jam kerja pada jam
08.00 pagi operator bekerja sampai pukul 12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00
siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00 sore kegitan ini berulang-ulang dilakukan
oleh operator sampai akhir pengerjaan. Sedangkan jasa alat water Pump belum banyak
dimanfaatkan (masih minim), karena petani sudah mempunyai masing-masing mesin
penyedot air, setiap petani rata-rata mempunyai 2 mesin pompa air.
5. Usaha Pelyanan Jasa Alsintan (UPJA) Ramayana 4
Untuk sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat,
untuk meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada
manajer, nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan
memanggil operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA.Melihat dari luas
hamparan kelompok UPJA Ramayana 4, luas lahan petaninya cukup bayak, hasil panen
9
petani juga baik, keaktifan kelompok juga terjaga hubungannya. Melihat hal itu bantuan
berupa hand traktor diberikan, secara gratis ke UPJA sebagai nantinya UPJA ini dapat
bersaing sebagia usaha dalam bidang pertanian. menurut bapak Suwondo kelompoknya
hanya memperoleh satu hand traktor, melihat dari luas hamparan sawah kelompok UPJA
inilah yang luas lahannya sedikit dibandingakan dengan UPJA yang lainnya. Untuk
sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat, untuk proses
peminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada manajer,
nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan memanggil
operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA. Dalam penggunaannya dilakukan
sistem sewa untuk setiap petani yang ingin menggunkan jasa alsintan yang ada di UPJA
kami, untuk hand traktor dalam 1 Ha Rp 1.200.000, namun jika petani membayar pada
saat panen tiba akan di naikan sebesar Rp. 200.000. Untuk jam kerja pada jam 08.00 pagi
operator bekerja sampai pukul 12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00 siang mulai
kembali bekerja sampai jam 05.00 sore kegitan ini berulang-ulang dilakukan oleh
operator sampai akhir pengerjaan.
3. Manfaat Alsintan
1. Manfaat untuk Kelompok
a. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Karya Nadi.
Untuk setiap kelompok UPJA tentu mendapatkan manfaat dari hasil penyewaan
setiap masing-masing alsintan. Kelompok UPJA Karya Nadi sampai saat ini khas yang
terkumpul mencapai Rp 60.000.000 dari hasil penyewaan alsintan, hasil itu berupa upah
yang diterima oleh para anggota yang memanfaatkan jasa operator. Selain itu untuk
setiap pengurus dan operator mendapatkan upah untuk pengurus setiap sekali
pembukuan mendapatkan upah sebesar 10% dan untuk operator 40%. Untuk upah yang
diterima oleh operator mencapai Rp 3.000.000-Rp 4.000.000
b. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Sumber Merta.
Manfaat yang diterima dengan adanya alsintan juga menambah pendapatan
kelompok dan membuat lapangan pekerjaan yang baru bagi para pemuda desa yang
tidak bersekolah dengan memberdayakan pemuda untuk dijadikan operator alsintan.
Kelompok UPJA Sumber Merta sampai saat ini khas yang terkumpul mencapai Rp
30.000.000 dari hasil penyewaan alsintan yang rencanakan.
c. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Harapan baru.
Untuk setiap kelompok UPJA tentu mendapatkan manfaat dari hasil penyewaan
setiap masing-masing alsintan. UPJA Harapan Baru sampai saat ini mempunyai modal
usaha kisaran Rp 50.000.000 juta yang bersumber dari hasil pemanfaatan alsintan, hasil
itu berupa upah yang diterima oleh para anggota yang memanfaatkan jasa operator.
Selain itu untuk setiap pengurus dan operator mendapatkan upah untuk pengurus setiap
sekali pembukuan mendapatkan upah sebesar 10% dan untuk operator 40%. Untuk upah
yang diterima oleh operator mencapai Rp 3.000.000-Rp 4.000.000.
d. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Taman Sari.
Untuk setiap kelompok UPJA tentu mendapatkan manfaat dari hasil penyewaan
setiap masing-masing alsintan., hasil itu berupa upah yang diterima oleh para anggota
yang memanfaatkan jasa operator. Selain itu untuk setiap pengurus dan operator
mendapatkan upah untuk pengurus setiap sekali pembukuan mendapatkan upah
sebesar 10% dan untuk operator 40%. Untuk upah yang diterima oleh operator mencapai
Rp 3.000.000-Rp 4.000.000.
e. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Ramayana 4.
10
Untuk setiap kelompok UPJA tentu mendapatkan manfaat dari hasil penyewaan
setiap masing-masing alsintan. Selain itu untuk setiap pengurus dan operator
mendapatkan upah untuk pengurus setiap sekali pembukuan mendapatkan upah
sebesar 10% dan untuk operator 40%. Untuk upah yang diterima oleh operator
mencapai Rp 3.000.000-Rp 4.000.000.
2. Manfaat Alsintan Bagi Petani
a. Perubahan Luas Lahan
Manfaat alsintan tentu sangat dirasakan oleh sebagian petani, dengan masuknya
alsintan di Kecamatan Mappedeceng membuat petani semakin mudah untuk
pengolahan lahan. Berdasarkan maanfaatnya pengaadaan alsintan di kelompok UPJA
salah satunya adalah menambah luas garapan petani, untuk itu dapat di lihat pada tebel
berikut :
Tabel 2.
Perubahan Luas Lahan Petani Setelah Adanya Alsintan Di Kecamatan Mappedeceng
Dari Tahun 2014-2018
Nama Kelompok
UPJA
Nama Petani Luas Lahan (Ha)
2014 2018
Karya Nadi Gusti Putu Umbaradana
Jiwariyanto
Wayan Nadi
Kadek Yudi Adyana
Nyoman Rara
1
1
0,75
1
0,5
1
1,5
0,75
1,25
0,5
Jumlah 4,25 5
Harapan Baru Ismail hasan
Darwisah
Abdul. Muin
Abdul samad
Rosidin
1,5
1
1
1
1
1,5
1
2
2,5
1
Jumlah 5,5 8
Ramayana 4
Oplet
Suardi
Putu santika
Swita
Imam maffud
0,75
0,5
0,75
0,75
0,75
0,75
0,5
0,75
0,75
0,75
Jumlah 3,5 3,5
Taman Sari
Ida bagus ketut
Dewa ketut agung
Dewa putu pariade
Sudarmanto
Dewa adi made
1
1
1
0,5
0,5
1
1
1
0,5
0,5
Jumlah 4 4
Sumber Merta
Darmin
Nyoman suwarno
Imran
Wayan maniastra
Herman
0,5
0,75
0,25
0,5
0,5
0,5
1
0,75
0,5
0,5
Jumlah 2,5 3.25
11
Pada tabel 2. Menjelaskan untuk perubahan jumlah lahan yang digarap petani dari
tahun 2014 ke tahun 2018 ada pertambahan luas lahan namun, hanya tiga kelompok
UPJA saja yang bertambah luas lahannya UPJA Karya Nadi, Harapan Baru dan Sumber
Merta. Dari setiap anggota kelompok luas lahan yang mereka garap tidak lebih dari 2
Ha. Yang menggarap lahan mencapai 2 Ha hanya anggota UPJA Harapan Baru.
b. Perubahan Produski
Adanaya alsintan diharapakan pendapatan petani yang sebelumnya dari jumlah
produksi dari 3 ton/ha di usahakan mencapai 4-5 ton/ha. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.
Manfaat Alsintan Terhadap Perubahan Produksi petani Di Kecamatan Mappedeceng
Dari Tahun 2014-2018
Nama Kelompok
UPJA
Nama Petani Produksi (Kg/Ton) Persentase
Kenaikan
Produksi
(%)
2014 2018
Karya Nadi
Gusti Putu U.
Jiwariyanto
Wayan Nadi
Kadek Yudi Adyana
Nyoman Rara
2.800
3.100
2.400
3.000
2.600
4.500
6.500
3.700
5.100
3.200
12
24
9
15
4
Jumlah 13.900 23.000 64
Harapan Baru
Ismail hasan
Darwisah
Abdul. Muin
Abdul samad
Rosidin
4.500
3.000
3.000
3.000
3.200
6.500
4.000
8.000
10.000
4.000
12
6
30
42
4
jumlah 16.700 32.500 94
Ramayana 4
Oplet
Suardi
Putu santika
Swita
Imam maffud
2.600
2.000
2.600
2.500
2.600
3.700
2.200
3.400
3.450
3.650
8
1
6
7
8
Jumlah 12.300 16.400 30
Taman Sari
Ida bagus ketut
Dewa ketut agung
Dewa putu pariade
Sudarmanto
Dewa adi made.
2.400
2.700
2.700
2.500
2.500
2.600
4.000
4.200
3.900
3.200
1
10
11
10
5
Jumlah 12.800 19.900 37
Sumber Merta
Darmin
Nyoman suwarno
Imran
Wayan maniastra
Herman
2.700
2.800
1.700
2.700
2.400
3.400
4.300
3.900
2.700
2.500
5
12
17
0
0,8
Jumlah 12.300 16.800 34,8
Pada tabel 3. Dapat kita lihat dari jumlah produksi petani 25 petani Jumlah
produski tentu berbeda-beda berdasarkan jumlah lahan yang dikelola dan termasuk
perawatan/proses budidaya setiap petani. Dari jumlah produksi yang didapatkan oleh
petani untuk jumlah per/Ha dari tahun 2014 ke tahun 2018 mengalami peningkatan.
12
Produksi yang paling tinggi adalah UPJA Harapan Baru dan yang teredah adalah UPJA
Ramayana 4.
3. Perubahan Pendapatan
Untuk melihat pendapatan yang dihasilkan oleh petani dengan adanya alsintan
tentu terlebih dahulu menghitung dengan menggunakan analisis pendapatan. Pada
komponen biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani sebagai berikut:
Tabel 4.
Uraian Biaya dan Pendapatan Masing-Masing Petani yang ada Tergabung dalam
kelompok UPJA di Kecamatan Mappedeceng, 2018.
Nama Kelompk
UPJA
Nama Petani Pendapatan 2014
(Rp/Ha)/panen
Pendapatan 2018
(Rp/Ha)/panen
Karya Nadi  Gusti Putu U
 Jiwariyanto
 Wayan Nadi
 Kadek Yudi A
 Nyoman Rara
4.128.000
3.505.000
4.132.500
4.383.000
5.800.000
11.733.000
18.461.000
10.185.000
13.391.000
9.144.000
Jumlah 21.948.500 62.914.000
Harapan Baru  Ismail Hasan
 Darwisah
 Abdul. Muin
 Abdul Samad
 Rosidin
9.625.000
5.588.000
5.588.000
5.588.000
6.348.000
19.366.000
10.333.000
23.000.000
28.859.000
10.333.000
Jumlah 32.737.000 91.891.000
Ramayana 4  Imam Maffud
 Oplet
 Suardi
 Putu Santika
 Swita
4.892.500
2.612.500
5.800.000
4.512.500
4.892.500
9.975.000
10.185.000
5.381.500
8.925.000
9.135.000
Jumlah 22.710.000 43.601.000
Taman Sari  Ida Bagus Ketut
 Dewa Ketut A
 Dewa Putu P
 Sudarmanto
 Dewa Adi Made.
5.477.500
4.623.000
4.623.000
3.863.000
5.857.500
7.061.500
10.508.000
11.348.000
10.088.000
9.581.500
Jumlah 24.444.000 48.587.000
Sumber Merta  Darmin
 Nyoman Suwarno
 Imran
 Wayan Maniastra
 Herman
6.617.500
5.833.750
3.776.250
6.617.500
5.477.500
10.421.500
11.768.000
11.025.000
7.481.500
6.641.500
Jumlah 28.322.500 47.337.500
Pada tabel 4. Masing-masing petani merasakan manfaat dengan adanya alsintan
tersebut, dari data di atas jumlah pendapatan yang terbanyak pada tahun 2014 adalah
kelompok UPJA Harapan Baru dengan Rp. 32.737.000,- dan untuk yang terendah
13
pendapatannya yaitu UPJA Karya Nadi dengan Rp. 21.948.500,-.sedangkan pada 2018
adalah kelompok UPJA Harapan Baru dengan Rp. 91.891.000,- dan untuk yang terendah
pendapatannya yaitu UPJA Ramayana 4 dengan Rp. 43.601.000,-.
Tabel 5.
Uraian Perbandingan, Total Biaya dan Pendapatan Masing-Masing Petani yang ada
Tergabung dalam kelompok UPJA di Kecamatan Mappedeceng, 2014-2018.
Nama
Kelompk
UPJA
Nama Petani Penerimaan
(Rp)/Panen
Total Biaya
(Rp)/Panen
Pendapatan
(Rp/Ha)/Panen
Karya
Nadi
 Gusti Putu U
 Jiwariyanto
 Wayan Nadi
 Kadek Yudi A
 Nyoman Rarat
8.260.000
15.520.000
6.420.000
10.020.000
3.560.000
655.000
564.000
367.500
1.012.000
216.000
7.605.000
14.956.000
6.052.500
9.008.000
3.344.000
Jumlah 43.780.000 2.814.500 40.965.500
Harapan
Baru
 Ismail Hasan
 Darwisah
 Abdul. Muin
 Abdul Samad
 Rosidin
10.200.000
5.400.000
22.200.000
30.600.000
4.640.000
459.000
655.000
4.505.000
7.329.000
655.000
9.741.000
4.745.000
17.412.000
23.271.000
3.985.000
Jumlah 73.040.000 13.603.000 59.154.000
Ramayana
4
 Imam Maffud
 Oplet
 Suardi
 Putu Santika
 Swita
5.450.000
7.940.000
-640.000
4.780.000
4.610.000
367.500
367.500
-221.500
367.500
367.500
5.082.500
7.572.500
-418.500
4.412.500
4.242.500
Jumlah 22.140.000 1.248.500 20.891.500
Taman
Sari
 Ida Bagus Ketut
 Dewa Ketut A
 Dewa Putu P
 Sudarmanto
 Dewa Adi Made.
1.800.000
6.540.000
7.380.000
7.300.000
3.940.000
216.000
655.000
655.000
655.000
216.000
1.584.000
5.885.000
6.725.000
6.225.000
3.724.000
Jumlah 26.960.000 2.397.000 24.143.000
Sumber
Merta
 Darmin
 Nyoman Suwarno
 Imran
 Wayan Maniastra
 Herman
4.020.000
7.420.000
9.920.000
1.080.000
1.380.000
216.000
1.485.750
2.671.250
216.000
216.000
3.804.000
5.934.250
7.248.750
864.000
1.164.000
Jumlah 23.820.000 4.805.000 19.015.000
Pada tabel 5, jumlah perbandingan pendapatan tahun 2018-2014, dari data yang
ditampilkan perbandingan pendapatan tertinggi ada pada kelompok UPJA Harapan
14
Baru, dan untuk perbandingan pendapatan yang terendah kelompok UPJA Ramayana 4
bahkan dari salah satu petani ada yang mengalami penurun pendapatan yang
disebabkan gagal panen pada tahun 2018.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, maka pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa:
1. Perencanaan masing-masing dari kelima kelompok UPJA tersebut mencakup
proses pembagian kerja mulai dari menentukan jumlah alsintan yang akan
digunakan, berapa luas lahan yang bisa diselesaikan dalam permusim tanam,
menentukan biaya sewa dalam penggunaan alsintan, menunjuk para operator
alsintan dan menentukan waktu kerja bagi seorang operator. Sedangkan untuk
pengorganisasiannya setiap kelompok mempunyai tugas dan fungsi masing-
masing yang mencakup keterlibatan manajer, sekertaris, bendahara dan operator.
2. Dalam pelaksanaan penghantaran alat mesin pertanian kepada petani tahapan
yang dilakukan :
a. Petani yang ingin menggunakan alsintan terlebih dahulu melaporkan kepada
pengurus UPJA, baik itu manajer dan operator.
b. Setelah melapor kepada manajer UPJA, nantinya manajer akan mengarahkan
kembali operator untuk mengolah lahan petani.
c. Setelah selesai mengolah lahan, petani akan kembali kepada manajer untuk
membayar biaya sewa yang ditetapkan dalam pemakain jenis alsintan.
d. Dari biaya sewa yang diberikan oleh petani akan digunakan untuk biaya upah
para operator, biaya bahan bakar alsintan, biaya perawatan dan menyisihkan
untuk sisa hasil usaha (khas kelompok UPJA).
3. Dengan adanya alsintan jumlah luas lahan yang diolah para petani semakin
meningkat, produksi yang dihasilkan semakin bertambah dan pendapatan semakin
meningkat. Sedangkan untuk kelompok UPJA manfaatnya menambah masukan
khas kelompok dan membuka peluang pekerjaan untuk para operator.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2012. Pusat Penelitian Teknologi Pertanian Padi
Sawah Bogor.Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Kabupaten Bogor.
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian. 2012. Operasional Pengembangan, Pengawasan,
dan Kelembagaan Alat dan Mesin Pertanian. Pedoman Teknis. Ditjen Prasarana
dan Sarana Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Mayrowani, H. 2012 Pola Pengembangan Kelembagaan Upja Untuk Menunjang Sistem
Usahatani Padi Yang Berdayasaing.
Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 3, 2011. Kerjasama Operasional
Pendayagunaan Dan Pengembangan Serta Pengelolaan Alat Dan Mesin Pertanian.
Masamba. jdihluwuutara.com/wp-content/.../PERDA-NO.-3-TAHUN-2011-TTG-
ALSINTAN.pdf diakses pada tanggal 15 Februari 2018.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82, 2013. Tentang Pedoman Pembinaan petani dan
GAPOKTAN.perundangan.pertanian.go.id/admin/file/Permentan-
2508.pdf. diakses pada tanggal 13 Februari 2018.
15
Priyati, A. 2015. Studi Keberadaan Usaha Pelayanan Jasa Alat Dan Mesin Pertanian
(UPJA) Kaliaji. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.3, No. 1, Maret
2015 Program Studi Teknik pertanian, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri
Universitas Mataram.
Yunus, A., D. Salman, Demmallino, E.B., Viantika, N.M., 2016. Sociotechnical Change and
Institutional Adjustment in Paddy Rice Farming During Post Green Revolution in
Indonesia. IJAS, Vol.2, Issue 2.

More Related Content

What's hot

PT. Puri Hijau Lestari
PT. Puri Hijau LestariPT. Puri Hijau Lestari
PT. Puri Hijau Lestari
Ibnu Kurniawan Soetomo
 
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Kelembagaan rawa lebak (yuti)Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANMODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
Nazaruddin Margolang
 
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya PertanianLaporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Athifah Ningtyas
 
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Permentan no.82 tahun 2013
Permentan no.82 tahun 2013Permentan no.82 tahun 2013
Permentan no.82 tahun 2013
Misbahul-Munir
 
Korporasi petani bptp kalteng (yuti)
Korporasi petani   bptp kalteng (yuti)Korporasi petani   bptp kalteng (yuti)
Korporasi petani bptp kalteng (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Rancangan korporasi fe pandih batu (yuti)
Rancangan korporasi  fe   pandih batu (yuti)Rancangan korporasi  fe   pandih batu (yuti)
Rancangan korporasi fe pandih batu (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANITRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
Nazaruddin Margolang
 
Laporan Pembinaan Kelembagaan Petani Tahun 2015
Laporan Pembinaan Kelembagaan Petani Tahun 2015Laporan Pembinaan Kelembagaan Petani Tahun 2015
Laporan Pembinaan Kelembagaan Petani Tahun 2015
ignasius dh purba
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
ignasius dh purba
 
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Syahyuti Si-Buyuang
 
Strategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanStrategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanBBPP_Batu
 
Laporan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahu...
Laporan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahu...Laporan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahu...
Laporan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahu...
ignasius dh purba
 

What's hot (20)

PT. Puri Hijau Lestari
PT. Puri Hijau LestariPT. Puri Hijau Lestari
PT. Puri Hijau Lestari
 
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)Presentasi tim kep   10 des 2020 (yuti)
Presentasi tim kep 10 des 2020 (yuti)
 
Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Kelembagaan rawa lebak (yuti)Kelembagaan rawa lebak (yuti)
Kelembagaan rawa lebak (yuti)
 
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTANMODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
MODEL PENYULUHAN DI FOOD ESTATE SECARA BERKELANJUTAN
 
Lakip bptp sumsel 2012
Lakip bptp sumsel 2012Lakip bptp sumsel 2012
Lakip bptp sumsel 2012
 
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya PertanianLaporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
Laporan Ekonomi Sumber Daya Pertanian
 
Lakip bptp sumsel 2013
Lakip bptp sumsel 2013Lakip bptp sumsel 2013
Lakip bptp sumsel 2013
 
Lakip bptp sumsel 2014
Lakip bptp sumsel 2014Lakip bptp sumsel 2014
Lakip bptp sumsel 2014
 
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)Infrastruktur kelembagaan   fgd serasi (yuti)
Infrastruktur kelembagaan fgd serasi (yuti)
 
Permentan no.82 tahun 2013
Permentan no.82 tahun 2013Permentan no.82 tahun 2013
Permentan no.82 tahun 2013
 
Korporasi petani bptp kalteng (yuti)
Korporasi petani   bptp kalteng (yuti)Korporasi petani   bptp kalteng (yuti)
Korporasi petani bptp kalteng (yuti)
 
Rancangan korporasi fe pandih batu (yuti)
Rancangan korporasi  fe   pandih batu (yuti)Rancangan korporasi  fe   pandih batu (yuti)
Rancangan korporasi fe pandih batu (yuti)
 
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANITRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN PETANI MENUJU KORPORASI PETANI
 
Laporan Pembinaan Kelembagaan Petani Tahun 2015
Laporan Pembinaan Kelembagaan Petani Tahun 2015Laporan Pembinaan Kelembagaan Petani Tahun 2015
Laporan Pembinaan Kelembagaan Petani Tahun 2015
 
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015
 
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
Bingkai workshop 28 des 20 (yuti)
 
Strategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan GapoktanStrategi Pengembangan Gapoktan
Strategi Pengembangan Gapoktan
 
Laporan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahu...
Laporan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahu...Laporan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahu...
Laporan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahu...
 
Lakip bptp sumsel 2010
Lakip bptp sumsel 2010Lakip bptp sumsel 2010
Lakip bptp sumsel 2010
 
Pengembangan usaha tani
Pengembangan usaha taniPengembangan usaha tani
Pengembangan usaha tani
 

Similar to Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin

11816-24749-1-PB.pdf
11816-24749-1-PB.pdf11816-24749-1-PB.pdf
11816-24749-1-PB.pdf
sttdutabangsa1
 
Proposal presentasi
Proposal presentasiProposal presentasi
Proposal presentasi
hasanfreshcom
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
FADJAR-SEMINAR PROPOSAL.pptx
FADJAR-SEMINAR PROPOSAL.pptxFADJAR-SEMINAR PROPOSAL.pptx
FADJAR-SEMINAR PROPOSAL.pptx
RicaSugandi
 
Sistemm Produksi Industri Indonesia.docx
Sistemm Produksi Industri Indonesia.docxSistemm Produksi Industri Indonesia.docx
Sistemm Produksi Industri Indonesia.docx
HAFIDZAUFARAFIKI1
 
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018
22 35-1-sm
22 35-1-sm22 35-1-sm
22 35-1-sm
HendraYudhistira3
 
1. MAKALAH SEMPRO TASSYA AURIA ZAHRA (05011281823085).pdf
1. MAKALAH SEMPRO TASSYA AURIA ZAHRA (05011281823085).pdf1. MAKALAH SEMPRO TASSYA AURIA ZAHRA (05011281823085).pdf
1. MAKALAH SEMPRO TASSYA AURIA ZAHRA (05011281823085).pdf
Muhammad Ihsan
 
Ripin
Ripin Ripin
Analisis Pentagon Aset Komunitas Pertanian Kelurahan Tunjung, Kabupaten Bangk...
Analisis Pentagon Aset Komunitas Pertanian Kelurahan Tunjung, Kabupaten Bangk...Analisis Pentagon Aset Komunitas Pertanian Kelurahan Tunjung, Kabupaten Bangk...
Analisis Pentagon Aset Komunitas Pertanian Kelurahan Tunjung, Kabupaten Bangk...
AlkautsarAvizena
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
AzharKurnianto
 
Lakip BPTP Sumsel
Lakip BPTP SumselLakip BPTP Sumsel
Laphir BPTP 2018
Laphir BPTP 2018Laphir BPTP 2018
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
SUCIK PUJI UTAMI
 

Similar to Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin (20)

Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
Laporan akhir 2014 bptp sumsel.2
 
11816-24749-1-PB.pdf
11816-24749-1-PB.pdf11816-24749-1-PB.pdf
11816-24749-1-PB.pdf
 
Proposal presentasi
Proposal presentasiProposal presentasi
Proposal presentasi
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
Lakip bptp sumsel 2011
Lakip bptp sumsel 2011Lakip bptp sumsel 2011
Lakip bptp sumsel 2011
 
FADJAR-SEMINAR PROPOSAL.pptx
FADJAR-SEMINAR PROPOSAL.pptxFADJAR-SEMINAR PROPOSAL.pptx
FADJAR-SEMINAR PROPOSAL.pptx
 
Sistemm Produksi Industri Indonesia.docx
Sistemm Produksi Industri Indonesia.docxSistemm Produksi Industri Indonesia.docx
Sistemm Produksi Industri Indonesia.docx
 
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018Rdhp pendampingan kwsn jagung  2018
Rdhp pendampingan kwsn jagung 2018
 
22 35-1-sm
22 35-1-sm22 35-1-sm
22 35-1-sm
 
1. MAKALAH SEMPRO TASSYA AURIA ZAHRA (05011281823085).pdf
1. MAKALAH SEMPRO TASSYA AURIA ZAHRA (05011281823085).pdf1. MAKALAH SEMPRO TASSYA AURIA ZAHRA (05011281823085).pdf
1. MAKALAH SEMPRO TASSYA AURIA ZAHRA (05011281823085).pdf
 
Ripin
Ripin Ripin
Ripin
 
Analisis Pentagon Aset Komunitas Pertanian Kelurahan Tunjung, Kabupaten Bangk...
Analisis Pentagon Aset Komunitas Pertanian Kelurahan Tunjung, Kabupaten Bangk...Analisis Pentagon Aset Komunitas Pertanian Kelurahan Tunjung, Kabupaten Bangk...
Analisis Pentagon Aset Komunitas Pertanian Kelurahan Tunjung, Kabupaten Bangk...
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
 
Rdhp upbs jagung 2018
Rdhp upbs jagung 2018Rdhp upbs jagung 2018
Rdhp upbs jagung 2018
 
Lakip BPTP Sumsel
Lakip BPTP SumselLakip BPTP Sumsel
Lakip BPTP Sumsel
 
Lakip 2015
Lakip 2015Lakip 2015
Lakip 2015
 
Laphir BPTP 2018
Laphir BPTP 2018Laphir BPTP 2018
Laphir BPTP 2018
 
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
Sucik Puji Utami, Dr. Ceacilia Sri Midarti, M.Si, Diskusi 2.1 Contoh Peneliti...
 
Laphir 2017
Laphir 2017Laphir 2017
Laphir 2017
 

Recently uploaded

Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 

Recently uploaded (17)

Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 

Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin

  • 1. 1 MANAJEMEN USAHA PELAYANAN JASA ALAT MESIN PERTANIAN Studi Kasus Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan Gede Sukadana*, Darmawan Salman, Nurdin Lanuhu Program Studi Agribisnis, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. *Kontak Penulis: gedeshukadana@gmail.com ABSTRAK Usaha pelayanan jasa alat mesin pertanian merupakan proses untuk meningkatkan penggunaan alat mesin pertanian agar dapat dimanfaatkan secara efisien melalui pola usaha. Tujuan dari penelitian adalah (1). Mendeskripsikan proses perencanaan dan Pengorganisasian UPJA, (2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan penghantaran alsintan dari UPJA kepada petani, dan (3) Menganalisis manfaat alsintan untuk petani. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriktif kualitatif. Unit analisisss penelitian ini adalah 5 kelompok UPJA dan para petani yang tergabung didalam UPJA. Data dan informasi yang terkait dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan analisis deskriptif untuk mengetahun proses perencanaan dan pengorganisasian kelompok UPJA, analisis deskriptif untuk melihat proses pelaksanaan penghantaran alsintan kepada petani dan analisiss komveratif dengan melihat manfaat alsintan sesudah dan sebelum adanya alsintan dilihat dari bertambahnya luas garapan, produksi dan pendapatan. Hasil analis menunjukan bahwa (1) Perencanaan mencakup proses luas lahan yang dikerjakan, menentukan biaya, menunjuk para operator dan menentukan waktu kerja. Untuk pengorganisasiannya mencakup keterlibatan manajer, sekertaris, bendahara dan operator. (2) Pelaksanaan penghantaran masing-masing petani yang ingin menggunakan alsintan terlebih dahulu melaporkan kepada pengurus UPJA, baik itu manajer dan operator. (3) Dengan adanya alsintan jumlah luas lahan yang diolah para petani semakin meningkat, produksi yang dihasilkan semakin bertambah dan pendapatan semakin meningkat. Kata Kunci : Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA); Perencanaan dan Pengorganisasian UPJA, Pelaksanaan Penghantaran Alsintan; Manfaat Alsintan. ABSTRACT The agricultural machinery services sector is a process to increase the use of agricultural machinery so that it can be used effectively through business models. the objectives of the study are (1). Describe the UPJA planning and organizing process, (2). Describe the process of implementing the UPJA delivery process to farmers and (3). Analyze the benefits of agriculture machine tool services for farmers. the type of research performed is descriptive qualitative. the research unit of this research consists of five UPJA groups and farmers. data and information related to this study were obtained by observation, in- depth interviews and documentation. the data analysis used a descriptive analysis to evaluate the UPJA group's planning and organization process, a descriptive analysis to see the implementation process of agriculture machine tool services delivery to farmers
  • 2. 2 and an analytical analysis by examining the benefits of agriculture machine tool services after and before the existence of agriculture machine tool services, given the increase in crops, production and income. the analyst's results show that (1) Planning includes the process of the area of land on which one works, the costing, the designation of the operators and the determination of the working time. the organization includes the participation of managers, secretaries, treasurers and operators. (2) Delivery of each farmer who wishes to use the first agriculture machine tool services report to the UPJA management, both managers and operators. (3) With agriculture machine tool services, farmer-managed land increases, production increases and incomes rise. Keywords: Agricultural Machine Tools Service Business (UPJA); Planning and Organizing of UPJA, Implementation of Agricultural Machine Tools Delivery; Benefits of Agricultural Machine Tools. PENDAHULUAN Komoditi pangan terpenting di Indonesia saat ini adalah padi, hampir seluruh masyarakat Indonesia saat ini menjadikan beras sebagai makanan pokok sehari-hari, sehingga tuntutan akan peningkatan produksi padi ini menjadi sangat tinggi. Dengan demikian wajar jika saat ini Kementrian Pertanian selaku stakeholder dalam bidang pertanian berusaha meningkatkan produksi padi guna memenuhi kebutuhan masyarakat (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, 2012). Introduksi teknologi pertanian di Indonesia yang telah digencarkan dalam 40 tahun terahir melalui revolusi hijau mendorong perubahan kelembagaan usahatani padi. Usahatani padi yang sebelumnya dikelola secara subsisten oleh petani dalam rumah tangganya telah mengalami perubahan. Kegiatan proses produksi usahatani padi seperti pengadaan dan pengolahan lahan, perbenihan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hasil panen dan pembiayaan, sudah berada di luar penguasaan petani dan rumahtangganya (Yunus et al, 2016;). Dalam peningkatan produksi pertanian, proses produksi yang meliputi kegiatan prapanen sampai pada pascapanen memerlukan dukungan dari berbagai sarana dan prasarana produksi yang efektif, diantaranya adalah dukungan alat mesin pertanian. Sejalan dengan kemajuan teknologi, penggunaan teknologi mekanisasi sudah dikembangkan pada subsektor pertanian tanaman pangan. Dengan teknologi mekanisasi pertanian (alat mesin pertanian), sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia akan lebih termanfaatkan dalam rangka peningkatan produksi pertanian, yang pada gilirannya sekaligus akan mengembangkan ekonomi masyarakat. Alsintan yang lazim digunakan di antaranya adalah hand traktor roda empat, hand traktor roda dua, pompa air (water pump), perontok (power thresher) dan gilingan padi mini (Rice Milling Unit/RMU) (Priyati, 2015). Dengan mengacu pada peraturan menteri pertanian No. 25/PL.130/5/2008 pemerintah membuat acuan untuk mendukung para petani dalam penyedian jasa alsintan dengan adanya sebuah kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). Program UPJA yang telah diperkenalkan oleh Kementerian Pertanian (Direktorat Jenderal Tanaman Pangan) adalah program pemerintah di bidang pertanian padi sawah. Program ini juga dapat dipandang sebagai bagian dari respon dan kepekaan pemerintah dalam melakukan akselerasi adopsi alsitan pertanian di pedesaan, walaupun masih
  • 3. 3 terbatas untuk peningkatan produksi, efisiensi dan daya saing sistem pertanian padi sawah. (Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, 2012). Usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) dapat dipandang sebagai suatu unit usaha, atau dapat dikembangkan menjadi lembaga ekonomi, yang bergerak dibidang pelayanan jasa (sewa) alat mesin pertanian. Sebagai lembaga ekonomi perdesaan, UPJA selayaknya menggunakan dan mengelola alat mesin tersebut secara optimal. Pengembangan ini merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi, melayani dan mendorong berkembangnya usaha agroindustry berbasis usaha tani tanaman pangan, khususnya padi sawah (Priyati, 2015). Pengelolaan sumber daya alam dibidang pertanian di Kabupaten Luwu Utara sebagai bagian dari visi dan misi kabupaten Luwu Utara yang menjadikan Pertanian sebagai landasan utama dalam peningkatan Pembangunan dan penerimaan APBD Kab. Luwu Utara. Merujuk ke Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara, Nomor 3 Tahun 2011, Bahwa melalui pengelolaan alat dan mesin pertanian yang berskala ekonomi dan berorientasi pasar, serta dengan dukungan tenaga-tenaga profesional diharapkan usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) mampu berkembang secara mandiri dan berkelanjutan di daerah pedesaan serta dapat menunjang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Dalam upaya peningkatan hasil produksi padi di Kabupaten Luwu Utara dibentuklah kelompok UPJA yang berpotensi menimbulkan dampak positif bagi masyarakat dan pada petani pada khususnya, keadaan ini mendorong upaya pengendalian terhadap dampak negative, sehingga resiko menurunnya kualitas pertanian dapat ditekan sekecil mungkin. Salah satunya di Kecamatan Mappedeceng terdapat 5 kelompok UPJA yang dimana setiap kelompok terdapat beberapa gabungan kelompok tani, salah satunya kelompok UPJA Sumber Merta di Desa Kapidi, Taman Sari dan Sido Roto di Desa Cendana Putih 1, Karya Nadi,di Desa Mekar Jaya dan Hidup Baru di Dasa Cendana Putih. Tabel 1. Jumlah Kelompok UPJA yang Beroperasi di kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara Provensi Sulawesi Selatan tahun 2013 – 2017. No Desa Nama Upja Nama Manejer Jumlah Petani Luas Lahan (Ha) 1 2 3 4 5 Mekar Jaya Cendana Putih Kapidi Cendana Putih I Cendana Putih I Karya Nadi Harapan Baru Sumber Merta Taman Sari Ramayana 4 Wayan Sujana Hasanuddin Wayan Sudiarta Nyoman Sudana Suwondo 28 25 37 37 33 22,45 42,05 21,45 29,25 17,27 Jumlah 160 132,92 Dari jumlah data kelompok UPJA yang ada di Kecamatan Mappedeceng terdapat 5 kelompok UPJA yang tersebar ditiga desa, dengan jumlah luas lahan keseluruh 132,92 Ha dan jumlah petani 348 orang. Kelompok UPJA Taman Sari memiliki luas lahan yang terluas dari 5 kelompok UPJA yang ada. Secara ekonomi, program UPJA ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani di perdesaan secara
  • 4. 4 signifikankan keuntungan usaha berdasarkan skala ekonomi yang berorientasi pasar, didukung oleh sumberdaya manusia yang profesional, serta dapat memberikan umpan- balik positif secara kolektif bagi kegiatan ekonomi pertanian di perdesaan. Hakekat pengembangan UPJA adalah untuk membangun sistem kelembagaan UPJA di sentra produksi pertanian yang belum berkembang dan berorientasi bisnis atau dilandasi norma-norma pasar yang ditandai dengan memperoleh keuntungan usaha (profit making) dan dikelola berdasarkan skala ekonomi (economies of scale). Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis terdorong untuk melaksanakan penelitian mengenai “Manajemen Usaha dan Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian (ALSINTAN)” (Studi Kasus Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara). METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan studi kasus 5 kelompok UPJA yang ada di Kecamatan Mappedeceng. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Untuk Tujuan penelitian pertama, menganalisi kondisi perencanaan dan pengorganisasian usaha pada kelembagaan UPJA, analisis yang digunakan analisis deskriptif kualitatif. Untuk tujuan kedua bagaimana proses penghantaran alsintan dari UPJA kepada petani, analisis yang digunakan deskriptif kualitatif dan untuk tujuan ketiga manfaat alsintan yang diterima oleh petani, analisis yang digunakan analisi komperatif untuk melihat perubahan luas lahan, produksi dan pendapatan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Perencanaan Dan Pengorganisasian Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). a. Perencanaan Dalam suatu organisasi yang baik harus ada kejelasan dalam hal pembagian tugas dan tanggung jawab. Pembagian dan pengelompokan tugas ini dilakukan oleh satu orang yang ditunjuk dan diserahi tugas untuk memegang pusat kewenangan dan pusat pertanggungjawaban, dalam hal ini manajer. Manajerlah yang memecah-mecah seluruh pekerjaan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil beserta uraian tugasnya. Adapun karakteristik perencanaan masing-masing kelompok UPJA dapat dilihat pada tabel 2 :
  • 5. 5 Tabel 2. Karakteristik Perencanaan Usaha Masing- Masing UPJA. Nama Kelompok UPJA Cakupan Perencanaan Jangka Waktu Perencanaan Karya Nadi  Merencanakan sarana pergudangan  Merencanakan pelatihan dan penyuluhan  Merencanakan waktu kerja para operator  Merencanakan rapat evaluasi.  Merencanakan sitem sewa pemakain alsintan  Merencanakan pengadaan alsintan  Jangka panjang (10-15 tahun)  Jangka tahunan (1 tahun)  Jangka musiman (3 bulan )  Jangka bulanan (2 bulan)  Jangka musiman (3 bulan)  Jangka menengah (5-7 tahun) Sumber Merta  Merencanakan sarana pergudangan  Merencanakan mengadakan jumlah alsintan  Merencanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota  Merencanakan jumlah operator alsintan  Merencanakan rapat evaluasi.  Merencanakan sistem sewa pemakain alsintan  Merencanakan waktu kerja para operator  Jangka panjang (10-15 tahun)  Jangka menengah (5-7 tahun)  Jangka tahunan (1 tahun)  Jangka panjang (10-15 tahun)  Jangka bulanan (2 bulan)  Jangka musiman (3 bulan)  Jangka musiman (3 bulan) Harapan Baru  Merencanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota  Merencanakan waktu kerja para operator  Merencanakan rapat evaluasi  Merencanakan sistem sewa pemakain alsintan  Merencanakan jumlah operator  Jangka tahunan (1 tahun)  Jangka musiman (3 bulan)  Jangka bulanan (2 bulan)  Jangka musiman (3 bulan)  Jangka panjang (5-7 tahun) Taman Sari  Merencanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota  Merencanakan waktu kerja  Merencanakan rapat evaluasi  Merencanakan sistem sewa pemakain alsintan  Merencanakan jumlah operator alsintan  Jangka tahunan (1 tahun)  Jangka musiman (3 bulan)  Jangka bulanan (2 bulan)  Jangka musiman (3 bulan)  Jangka panjang (5-7 tahun) Ramayana 4  Merencanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota  Merencanakan waktu kerja  Merencanakan rapat evaluasi.  Merencanakan sistem sewa pemakain alsintan  Merencanakan jumlah operator alsintan  Jangka tahunan (1 tahun)  Jangka musiman (3 bulan)  Jangka bulanan (2 bulan)  Jangka musiman (3 bulan)  Jangka panjang (5-7 tahun)
  • 6. 6 b. Pengorganisasian Proses Organisasi adalah segala aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan dalam suatu organisasi. Proses organisasi itu berkaitan dengan interaksi antar anggota didalam suatu organisasi dan dapat diartikan sebagai prosedur bagaimana anggota dapat saling bahu membahu untuk membangun suatu organisasi. Didalam organisasi kelompok UPJA Masing-masing dipimpin oleh seorang manajer, Sekertaris, bendahara dan dibantu oleh beberapa orang operator. Dari kelima kelompok UPJA struktur kepengurusan kelompok UPJA mempunyai struktur yang sama sesuai dengan gambar berikut. Gambar 1. Struktur Kelompok UPJA Struktur organisasi UPJA diatas menggambarkan aliran tugas dari manajer keoperator, bendahara dan sekretaris. Antara manajer dan operator terjalin hubungan timbal balik, yang berarti bahwa operator bekerja berdasarkan perintah manajer, sedangkan manajer bertugas untuk mengawasi hasil kerja operator. Bendahara dan Sekretaris bertanggung jawab kepada manajer dan bekerja atas perintah manajer sebagai penanggung jawab organisasi. 2. Pelaksanaan Penghantaran Alsintan Dari UPJA Kepada Petani. 1. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Karya Nadi Untuk setiap petani yang ingin menggunakan jenis alsintan yang ada di kelompok UPJA, terlebih dahulu para petani melaporkan kepada manajer, maupun operator untuk menghantarkan jenis alsintan yang diminta para petani. Di kelompok UPJA terdapat 2 jenis hand traktor yang dapat digunakan oleh para petani. Petani bebas untuk menentukan jenis hand traktor yang ingin digunakan, apabila petani ingin menggunakan hand traktor roda 4, dengan terlebih dahulu proses kerja hand traktor roda 4 terlebih dahulu menggemburkan tanah dan membuatnya menjadi berlumpur, pekerjaan yang dilakukan dapat selesai dalam waktu 2 jam/Ha. Dalam sekali pengolahan tanah, manajer UPJA dapat menyelesaikan 15-20 Ha sawah permusim tanam. Dengan target dalam 1 Ha operator bisa menyelesaikan 2 hari pengerjaan. Pelaksanaan kerja yang dilakukan dengan terlebih dahulu operator yang bekerja adalah hand traktor roda 4 untuk menggemburkan tanah, pekerjaan yang dilakukan dapat selesai dalam waktu 2 jam/Ha. Setelahnya barulah manajer mengarahkan kembali kepada operator Hand traktor roda 2 untuk menyelesaikan kembali untuk merapikan pengerjaan. Proses kerja dari hand traktor roda 4, operator hanya mengendalikan stir pengendali seperti mengoprasikan mobil kemudian roda akan memotong-motong tanah maupun bekas jerami yang membuat tanah akan naik dan Manajer Bendahara Operator Sekertaris
  • 7. 7 menjadi gembur. Untuk pelayanan dalam meminjam alsintan petani bisa langsung bertemu dengan manajer, salah satunya petani bisa memilih jenis alsintan apa yang digunakan untuk membajak sawah. UPJA Karya Nadi mempunyai 2 alsintan, jenis hand traktor untuk proses peminjaman petani bisa langsung mendapaftarkan dirinya terlebih dahulu kepengurus. Untuk mengoprasikan alsintan, manajer UPJA menunjuk salah satu anggota kelompok menjadi operator yang dimana bisa mengoprasikan hand traktor. UPJA Karya Nadi memiliki 3 orang operator, 1 operator untuk hand traktor roda 4 yang mengoprasikan Bapak Putu Suada dan untuk hand traktor roda 2 ada 2 orang yaitu Bapak Muliadi dan Bapak Putri, waktu untuk kerja yang ditargetkan dari jam 08.00 pagi sampai jam 05.00 sore. Pada jam 08.00 pagi operator bekerja sampai pukul 12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00 siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00 sore. Dalam hal penyewaan alat manajer UPJA memberlakukan biaya sewa terhadap alsintan yagn ingin digunkan oleh petani, biaya yang dikenakan dalam mengolah lahan itu berkisaran Rp. 1.200.000/Ha dengan menggunakan alsintan jenis hand traktor roda 2, berbeda dengan hand traktor roda 4 biaya sewa Rp.600.000/Ha, ini berlaku untuk petani yang tergabung dalam kelompok UPJA Karya Nadi, untuk petani yang tidak ikut akan dinaikan menjadi Rp. 200.000 untuk semua jenis hand traktor. 2. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Sumber Merta Untuk sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat, untuk meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada manajer, nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan memanggil operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA. Untuk peralatan alsintan yang ada di UPJA Sumber Merta terdapat hand traktor, combine hardvester dan rice transplanter, untuk kondisi sepenuhnya dalam kondisi yang baik semua. Bentuk pengoprasian dari hand traktor, combine hardvester dan rice transplanter dilakukan dengan memberikan biaya sewa yang dimana nantinya uang hasil pengolahan lahan akan di kelola oleh manajer UPJA itu sendiri. Dalam penggunaannya dilakukan sistem sewa untuk setiap petani yang ingin menggunkan jasa alsintan yang ada di UPJA telah disepakati sebelumnya untuk hand traktor biaya sewanya Rp 1.200.000 /Ha, rice transplanter Rp 400.000/ha sedangkan untuk biaya yang di berlakukan untuk combine hardvester Rp 29.000/perkarung. Untuk operator pengurus menunjuk 3 orang untuk mengoprasikan alsintan ini, Operator hand traktor ada Somo dan Kadek Santika sedangkan untuk combine hardvester koming. Dimana dua orang operator merupakan pemuda desa yang diberikan tugas untuk melayani petani. Dalam sekali pengolahan lahan, untuk waktu yang dapat diterselesaikan dengan dua orang operator bisa 2 hari penyelesaian. Untuk target jumlah lahan yang dikerjakan oleh operator mencapai 10-15 Ha. Untuk proses kerja pada jam 08.00 pagi operator bekerja sampai pukul 12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00 siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00 sore. 3. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Harapan Baru UPJA Harapan Baru ini mendapatkan bantuan alsintan yang berupa hand traktor roda 2 dan mesin tanam (rice transplanter). Kedua alsintan ini digunakan oleh petani secara bergantian dari awal terbentuknya, Melihat dari hasil wawancara kondisi manajemen UPJA Harapan Baru masih berjalan, dengan hanya mengoprasikan 2 jenis alsintan saja. Untuk masalah kerja pengurus telah menunjuk operator sebayak 2 orang untuk mengoprasikan hand traktor maupun rice transplanter beliau adalah Bapak Sanbasri dan Bapak Rusli. Untuk jam kerja pada jam 08.00 pagi operator bekerja sampai pukul
  • 8. 8 12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00 siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00 sore kegitan ini berulang-ulang dilakukan oleh operator sampai akhir pengerjaan. Untuk sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat, untuk meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada manajer, nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan memanggil operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA. Untuk ke dua operator ini hanya bekerja dikawasan desa saja, untuk masalah kinerja bapak ini sudah ahli dalam menjalankan kedua jenis alsintan ini. Dalam pengerjaanya mereka sangat teliti dan juga memperhatikan kondisi alat juga apakah ada kerusakan yang terjadi. Jika terjadi kerusakan mereka langsung melaporkan ke manajer UPJA jumlah lahan yang dapat operator kerjakan hanya 9-10/Ha proses kinerja masih kurang dengan yang ditargetkan oleh pengurus, melihat dari lokasi petani yang memiliki lahan sawah masih kurang untuk UPJA harapan baru. Untuk petani yang ingin menggunakan jasa alsintan di UPJA petani melakukan sistem sewa terhadap jenis alsintan yang akan dipakai untuk jasa hand traktor manajer telah menetapkan jumlah yang akan dibayarkan petani sebesar Rp. 1.200.000/ha pembayaran itu dapat dibayar ketika musim panen tiba, hal ini dinalai untuk meringankan biaya yang dikeluarkan oleh petani. sedangkan untuk petani yang ingin memanfaatkan rice transplanter yang di bayarakan Rp. 400.000/ha, tetapi petani lebih memanfaatkan alsintan jenis hand traktor. 4. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Taman Sari Untuk sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat, untuk meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada manajer, nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan memanggil operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA.Melihat dari kondisi peralatan yang ada, di UPJA Taman Sari hanya tersedia hand traktor dan pompa air, namun yang dioperasikan saat ini oleh UPJA hanya hand traktor. Untuk sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat, untuk meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada manajer, nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan memanggil operator yang telah disediakan oleh pengurus UPJA. Untuk petani yang ingin menggunakan jasa alsintan di UPJA petani melakukan sistem sewa terhadap jenis alsintan yang akan dipakai untuk jasa hand traktor manajer telah menetapkan jumlah yang akan di bayarkan petani sebesar Rp. 1.200.000/ha pembayaran itu dapat dibayar ketika musim panen tiba, hal ini dinalai untuk meringankan biaya yang dikeluarkan oleh petani. Operator UPJA Taman Sari, ada 2 orang Bapak Wayan Budiarta dan Bapak Putu Suarta kedua orang inilah yang membantu petani dalam mengolah lahan mererka. Untuk jam kerja pada jam 08.00 pagi operator bekerja sampai pukul 12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00 siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00 sore kegitan ini berulang-ulang dilakukan oleh operator sampai akhir pengerjaan. Sedangkan jasa alat water Pump belum banyak dimanfaatkan (masih minim), karena petani sudah mempunyai masing-masing mesin penyedot air, setiap petani rata-rata mempunyai 2 mesin pompa air. 5. Usaha Pelyanan Jasa Alsintan (UPJA) Ramayana 4 Untuk sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat, untuk meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada manajer, nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan memanggil operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA.Melihat dari luas hamparan kelompok UPJA Ramayana 4, luas lahan petaninya cukup bayak, hasil panen
  • 9. 9 petani juga baik, keaktifan kelompok juga terjaga hubungannya. Melihat hal itu bantuan berupa hand traktor diberikan, secara gratis ke UPJA sebagai nantinya UPJA ini dapat bersaing sebagia usaha dalam bidang pertanian. menurut bapak Suwondo kelompoknya hanya memperoleh satu hand traktor, melihat dari luas hamparan sawah kelompok UPJA inilah yang luas lahannya sedikit dibandingakan dengan UPJA yang lainnya. Untuk sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat, untuk proses peminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada manajer, nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan memanggil operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA. Dalam penggunaannya dilakukan sistem sewa untuk setiap petani yang ingin menggunkan jasa alsintan yang ada di UPJA kami, untuk hand traktor dalam 1 Ha Rp 1.200.000, namun jika petani membayar pada saat panen tiba akan di naikan sebesar Rp. 200.000. Untuk jam kerja pada jam 08.00 pagi operator bekerja sampai pukul 12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00 siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00 sore kegitan ini berulang-ulang dilakukan oleh operator sampai akhir pengerjaan. 3. Manfaat Alsintan 1. Manfaat untuk Kelompok a. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Karya Nadi. Untuk setiap kelompok UPJA tentu mendapatkan manfaat dari hasil penyewaan setiap masing-masing alsintan. Kelompok UPJA Karya Nadi sampai saat ini khas yang terkumpul mencapai Rp 60.000.000 dari hasil penyewaan alsintan, hasil itu berupa upah yang diterima oleh para anggota yang memanfaatkan jasa operator. Selain itu untuk setiap pengurus dan operator mendapatkan upah untuk pengurus setiap sekali pembukuan mendapatkan upah sebesar 10% dan untuk operator 40%. Untuk upah yang diterima oleh operator mencapai Rp 3.000.000-Rp 4.000.000 b. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Sumber Merta. Manfaat yang diterima dengan adanya alsintan juga menambah pendapatan kelompok dan membuat lapangan pekerjaan yang baru bagi para pemuda desa yang tidak bersekolah dengan memberdayakan pemuda untuk dijadikan operator alsintan. Kelompok UPJA Sumber Merta sampai saat ini khas yang terkumpul mencapai Rp 30.000.000 dari hasil penyewaan alsintan yang rencanakan. c. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Harapan baru. Untuk setiap kelompok UPJA tentu mendapatkan manfaat dari hasil penyewaan setiap masing-masing alsintan. UPJA Harapan Baru sampai saat ini mempunyai modal usaha kisaran Rp 50.000.000 juta yang bersumber dari hasil pemanfaatan alsintan, hasil itu berupa upah yang diterima oleh para anggota yang memanfaatkan jasa operator. Selain itu untuk setiap pengurus dan operator mendapatkan upah untuk pengurus setiap sekali pembukuan mendapatkan upah sebesar 10% dan untuk operator 40%. Untuk upah yang diterima oleh operator mencapai Rp 3.000.000-Rp 4.000.000. d. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Taman Sari. Untuk setiap kelompok UPJA tentu mendapatkan manfaat dari hasil penyewaan setiap masing-masing alsintan., hasil itu berupa upah yang diterima oleh para anggota yang memanfaatkan jasa operator. Selain itu untuk setiap pengurus dan operator mendapatkan upah untuk pengurus setiap sekali pembukuan mendapatkan upah sebesar 10% dan untuk operator 40%. Untuk upah yang diterima oleh operator mencapai Rp 3.000.000-Rp 4.000.000. e. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Ramayana 4.
  • 10. 10 Untuk setiap kelompok UPJA tentu mendapatkan manfaat dari hasil penyewaan setiap masing-masing alsintan. Selain itu untuk setiap pengurus dan operator mendapatkan upah untuk pengurus setiap sekali pembukuan mendapatkan upah sebesar 10% dan untuk operator 40%. Untuk upah yang diterima oleh operator mencapai Rp 3.000.000-Rp 4.000.000. 2. Manfaat Alsintan Bagi Petani a. Perubahan Luas Lahan Manfaat alsintan tentu sangat dirasakan oleh sebagian petani, dengan masuknya alsintan di Kecamatan Mappedeceng membuat petani semakin mudah untuk pengolahan lahan. Berdasarkan maanfaatnya pengaadaan alsintan di kelompok UPJA salah satunya adalah menambah luas garapan petani, untuk itu dapat di lihat pada tebel berikut : Tabel 2. Perubahan Luas Lahan Petani Setelah Adanya Alsintan Di Kecamatan Mappedeceng Dari Tahun 2014-2018 Nama Kelompok UPJA Nama Petani Luas Lahan (Ha) 2014 2018 Karya Nadi Gusti Putu Umbaradana Jiwariyanto Wayan Nadi Kadek Yudi Adyana Nyoman Rara 1 1 0,75 1 0,5 1 1,5 0,75 1,25 0,5 Jumlah 4,25 5 Harapan Baru Ismail hasan Darwisah Abdul. Muin Abdul samad Rosidin 1,5 1 1 1 1 1,5 1 2 2,5 1 Jumlah 5,5 8 Ramayana 4 Oplet Suardi Putu santika Swita Imam maffud 0,75 0,5 0,75 0,75 0,75 0,75 0,5 0,75 0,75 0,75 Jumlah 3,5 3,5 Taman Sari Ida bagus ketut Dewa ketut agung Dewa putu pariade Sudarmanto Dewa adi made 1 1 1 0,5 0,5 1 1 1 0,5 0,5 Jumlah 4 4 Sumber Merta Darmin Nyoman suwarno Imran Wayan maniastra Herman 0,5 0,75 0,25 0,5 0,5 0,5 1 0,75 0,5 0,5 Jumlah 2,5 3.25
  • 11. 11 Pada tabel 2. Menjelaskan untuk perubahan jumlah lahan yang digarap petani dari tahun 2014 ke tahun 2018 ada pertambahan luas lahan namun, hanya tiga kelompok UPJA saja yang bertambah luas lahannya UPJA Karya Nadi, Harapan Baru dan Sumber Merta. Dari setiap anggota kelompok luas lahan yang mereka garap tidak lebih dari 2 Ha. Yang menggarap lahan mencapai 2 Ha hanya anggota UPJA Harapan Baru. b. Perubahan Produski Adanaya alsintan diharapakan pendapatan petani yang sebelumnya dari jumlah produksi dari 3 ton/ha di usahakan mencapai 4-5 ton/ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Manfaat Alsintan Terhadap Perubahan Produksi petani Di Kecamatan Mappedeceng Dari Tahun 2014-2018 Nama Kelompok UPJA Nama Petani Produksi (Kg/Ton) Persentase Kenaikan Produksi (%) 2014 2018 Karya Nadi Gusti Putu U. Jiwariyanto Wayan Nadi Kadek Yudi Adyana Nyoman Rara 2.800 3.100 2.400 3.000 2.600 4.500 6.500 3.700 5.100 3.200 12 24 9 15 4 Jumlah 13.900 23.000 64 Harapan Baru Ismail hasan Darwisah Abdul. Muin Abdul samad Rosidin 4.500 3.000 3.000 3.000 3.200 6.500 4.000 8.000 10.000 4.000 12 6 30 42 4 jumlah 16.700 32.500 94 Ramayana 4 Oplet Suardi Putu santika Swita Imam maffud 2.600 2.000 2.600 2.500 2.600 3.700 2.200 3.400 3.450 3.650 8 1 6 7 8 Jumlah 12.300 16.400 30 Taman Sari Ida bagus ketut Dewa ketut agung Dewa putu pariade Sudarmanto Dewa adi made. 2.400 2.700 2.700 2.500 2.500 2.600 4.000 4.200 3.900 3.200 1 10 11 10 5 Jumlah 12.800 19.900 37 Sumber Merta Darmin Nyoman suwarno Imran Wayan maniastra Herman 2.700 2.800 1.700 2.700 2.400 3.400 4.300 3.900 2.700 2.500 5 12 17 0 0,8 Jumlah 12.300 16.800 34,8 Pada tabel 3. Dapat kita lihat dari jumlah produksi petani 25 petani Jumlah produski tentu berbeda-beda berdasarkan jumlah lahan yang dikelola dan termasuk perawatan/proses budidaya setiap petani. Dari jumlah produksi yang didapatkan oleh petani untuk jumlah per/Ha dari tahun 2014 ke tahun 2018 mengalami peningkatan.
  • 12. 12 Produksi yang paling tinggi adalah UPJA Harapan Baru dan yang teredah adalah UPJA Ramayana 4. 3. Perubahan Pendapatan Untuk melihat pendapatan yang dihasilkan oleh petani dengan adanya alsintan tentu terlebih dahulu menghitung dengan menggunakan analisis pendapatan. Pada komponen biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani sebagai berikut: Tabel 4. Uraian Biaya dan Pendapatan Masing-Masing Petani yang ada Tergabung dalam kelompok UPJA di Kecamatan Mappedeceng, 2018. Nama Kelompk UPJA Nama Petani Pendapatan 2014 (Rp/Ha)/panen Pendapatan 2018 (Rp/Ha)/panen Karya Nadi  Gusti Putu U  Jiwariyanto  Wayan Nadi  Kadek Yudi A  Nyoman Rara 4.128.000 3.505.000 4.132.500 4.383.000 5.800.000 11.733.000 18.461.000 10.185.000 13.391.000 9.144.000 Jumlah 21.948.500 62.914.000 Harapan Baru  Ismail Hasan  Darwisah  Abdul. Muin  Abdul Samad  Rosidin 9.625.000 5.588.000 5.588.000 5.588.000 6.348.000 19.366.000 10.333.000 23.000.000 28.859.000 10.333.000 Jumlah 32.737.000 91.891.000 Ramayana 4  Imam Maffud  Oplet  Suardi  Putu Santika  Swita 4.892.500 2.612.500 5.800.000 4.512.500 4.892.500 9.975.000 10.185.000 5.381.500 8.925.000 9.135.000 Jumlah 22.710.000 43.601.000 Taman Sari  Ida Bagus Ketut  Dewa Ketut A  Dewa Putu P  Sudarmanto  Dewa Adi Made. 5.477.500 4.623.000 4.623.000 3.863.000 5.857.500 7.061.500 10.508.000 11.348.000 10.088.000 9.581.500 Jumlah 24.444.000 48.587.000 Sumber Merta  Darmin  Nyoman Suwarno  Imran  Wayan Maniastra  Herman 6.617.500 5.833.750 3.776.250 6.617.500 5.477.500 10.421.500 11.768.000 11.025.000 7.481.500 6.641.500 Jumlah 28.322.500 47.337.500 Pada tabel 4. Masing-masing petani merasakan manfaat dengan adanya alsintan tersebut, dari data di atas jumlah pendapatan yang terbanyak pada tahun 2014 adalah kelompok UPJA Harapan Baru dengan Rp. 32.737.000,- dan untuk yang terendah
  • 13. 13 pendapatannya yaitu UPJA Karya Nadi dengan Rp. 21.948.500,-.sedangkan pada 2018 adalah kelompok UPJA Harapan Baru dengan Rp. 91.891.000,- dan untuk yang terendah pendapatannya yaitu UPJA Ramayana 4 dengan Rp. 43.601.000,-. Tabel 5. Uraian Perbandingan, Total Biaya dan Pendapatan Masing-Masing Petani yang ada Tergabung dalam kelompok UPJA di Kecamatan Mappedeceng, 2014-2018. Nama Kelompk UPJA Nama Petani Penerimaan (Rp)/Panen Total Biaya (Rp)/Panen Pendapatan (Rp/Ha)/Panen Karya Nadi  Gusti Putu U  Jiwariyanto  Wayan Nadi  Kadek Yudi A  Nyoman Rarat 8.260.000 15.520.000 6.420.000 10.020.000 3.560.000 655.000 564.000 367.500 1.012.000 216.000 7.605.000 14.956.000 6.052.500 9.008.000 3.344.000 Jumlah 43.780.000 2.814.500 40.965.500 Harapan Baru  Ismail Hasan  Darwisah  Abdul. Muin  Abdul Samad  Rosidin 10.200.000 5.400.000 22.200.000 30.600.000 4.640.000 459.000 655.000 4.505.000 7.329.000 655.000 9.741.000 4.745.000 17.412.000 23.271.000 3.985.000 Jumlah 73.040.000 13.603.000 59.154.000 Ramayana 4  Imam Maffud  Oplet  Suardi  Putu Santika  Swita 5.450.000 7.940.000 -640.000 4.780.000 4.610.000 367.500 367.500 -221.500 367.500 367.500 5.082.500 7.572.500 -418.500 4.412.500 4.242.500 Jumlah 22.140.000 1.248.500 20.891.500 Taman Sari  Ida Bagus Ketut  Dewa Ketut A  Dewa Putu P  Sudarmanto  Dewa Adi Made. 1.800.000 6.540.000 7.380.000 7.300.000 3.940.000 216.000 655.000 655.000 655.000 216.000 1.584.000 5.885.000 6.725.000 6.225.000 3.724.000 Jumlah 26.960.000 2.397.000 24.143.000 Sumber Merta  Darmin  Nyoman Suwarno  Imran  Wayan Maniastra  Herman 4.020.000 7.420.000 9.920.000 1.080.000 1.380.000 216.000 1.485.750 2.671.250 216.000 216.000 3.804.000 5.934.250 7.248.750 864.000 1.164.000 Jumlah 23.820.000 4.805.000 19.015.000 Pada tabel 5, jumlah perbandingan pendapatan tahun 2018-2014, dari data yang ditampilkan perbandingan pendapatan tertinggi ada pada kelompok UPJA Harapan
  • 14. 14 Baru, dan untuk perbandingan pendapatan yang terendah kelompok UPJA Ramayana 4 bahkan dari salah satu petani ada yang mengalami penurun pendapatan yang disebabkan gagal panen pada tahun 2018. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, maka pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Perencanaan masing-masing dari kelima kelompok UPJA tersebut mencakup proses pembagian kerja mulai dari menentukan jumlah alsintan yang akan digunakan, berapa luas lahan yang bisa diselesaikan dalam permusim tanam, menentukan biaya sewa dalam penggunaan alsintan, menunjuk para operator alsintan dan menentukan waktu kerja bagi seorang operator. Sedangkan untuk pengorganisasiannya setiap kelompok mempunyai tugas dan fungsi masing- masing yang mencakup keterlibatan manajer, sekertaris, bendahara dan operator. 2. Dalam pelaksanaan penghantaran alat mesin pertanian kepada petani tahapan yang dilakukan : a. Petani yang ingin menggunakan alsintan terlebih dahulu melaporkan kepada pengurus UPJA, baik itu manajer dan operator. b. Setelah melapor kepada manajer UPJA, nantinya manajer akan mengarahkan kembali operator untuk mengolah lahan petani. c. Setelah selesai mengolah lahan, petani akan kembali kepada manajer untuk membayar biaya sewa yang ditetapkan dalam pemakain jenis alsintan. d. Dari biaya sewa yang diberikan oleh petani akan digunakan untuk biaya upah para operator, biaya bahan bakar alsintan, biaya perawatan dan menyisihkan untuk sisa hasil usaha (khas kelompok UPJA). 3. Dengan adanya alsintan jumlah luas lahan yang diolah para petani semakin meningkat, produksi yang dihasilkan semakin bertambah dan pendapatan semakin meningkat. Sedangkan untuk kelompok UPJA manfaatnya menambah masukan khas kelompok dan membuka peluang pekerjaan untuk para operator. DAFTAR PUSTAKA Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2012. Pusat Penelitian Teknologi Pertanian Padi Sawah Bogor.Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Kabupaten Bogor. Direktorat Alat dan Mesin Pertanian. 2012. Operasional Pengembangan, Pengawasan, dan Kelembagaan Alat dan Mesin Pertanian. Pedoman Teknis. Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta. Mayrowani, H. 2012 Pola Pengembangan Kelembagaan Upja Untuk Menunjang Sistem Usahatani Padi Yang Berdayasaing. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 3, 2011. Kerjasama Operasional Pendayagunaan Dan Pengembangan Serta Pengelolaan Alat Dan Mesin Pertanian. Masamba. jdihluwuutara.com/wp-content/.../PERDA-NO.-3-TAHUN-2011-TTG- ALSINTAN.pdf diakses pada tanggal 15 Februari 2018. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82, 2013. Tentang Pedoman Pembinaan petani dan GAPOKTAN.perundangan.pertanian.go.id/admin/file/Permentan- 2508.pdf. diakses pada tanggal 13 Februari 2018.
  • 15. 15 Priyati, A. 2015. Studi Keberadaan Usaha Pelayanan Jasa Alat Dan Mesin Pertanian (UPJA) Kaliaji. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.3, No. 1, Maret 2015 Program Studi Teknik pertanian, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram. Yunus, A., D. Salman, Demmallino, E.B., Viantika, N.M., 2016. Sociotechnical Change and Institutional Adjustment in Paddy Rice Farming During Post Green Revolution in Indonesia. IJAS, Vol.2, Issue 2.