UPJA di Kecamatan Mappedeceng merencanakan berbagai aspek seperti sarana pergudangan, pelatihan petani, pengadaan dan pemeliharaan alat, sistem sewa, jadwal kerja operator, dan evaluasi secara jangka panjang, tahunan, dan musiman. Perencanaan mencakup luas lahan yang akan diolah, biaya, penunjukan operator, dan jadwal kerja.
Mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Pertanian merupakan salah satu mata kuliah wajib yang berada di semester 4. Pada praktikum ini kami mengunjungi 2 Perusahaan Perkebunan yang berada di Batang, Jawa Tengah. Perusahaan Perkebunan tersebut memliki komoditas kakao dan teh
Di Kota Semarang, produk pertanian yang dihasilan oleh petani/ kelompok tani memerlukan adanya fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, khususnya Dinas Pertanian dalam hal pemasaran dan mempromosikan produk-produk unggulan pada pameran mulai tingkat lokal, regional, hingga tingkat nasional.
Dengan Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahun 2015, petani dan kelompok tani dapat turut serta mempromosikan produk unggulan di masing-masing wilayah, bonsai dan menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi lokal di kawasan pengembangan sektor pertanian pada khususnya dan Kota Semarang pada umumnya, sekaligus dapat mendukung program Pemerintah di sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015ignasius dh purba
Laporan ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban kami dalam melaksanakan Subkegiatan Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani, Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Tahun Anggaran 2015, dengan sumber dana APBD Kota Semarang.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas kerja sama dan bantuannya, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang dan semoga laporan ini bisa memberikan manfaat.
Laporan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahu...ignasius dh purba
Di Kota Semarang, produk pertanian yang dihasilan oleh petani/ kelompok tani memerlukan adanya fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, khususnya Dinas Pertanian dalam hal pemasaran dan mempromosikan produk-produk unggulan pada pameran mulai tingkat lokal, regional, hingga tingkat nasional.
Dengan Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahun 2015, petani dan kelompok tani dapat turut serta mempromosikan produk unggulan di masing-masing wilayah, bonsai dan menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi lokal di kawasan pengembangan sektor pertanian pada khususnya dan Kota Semarang pada umumnya, sekaligus dapat mendukung program Pemerintah di sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Pertanian merupakan salah satu mata kuliah wajib yang berada di semester 4. Pada praktikum ini kami mengunjungi 2 Perusahaan Perkebunan yang berada di Batang, Jawa Tengah. Perusahaan Perkebunan tersebut memliki komoditas kakao dan teh
Di Kota Semarang, produk pertanian yang dihasilan oleh petani/ kelompok tani memerlukan adanya fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, khususnya Dinas Pertanian dalam hal pemasaran dan mempromosikan produk-produk unggulan pada pameran mulai tingkat lokal, regional, hingga tingkat nasional.
Dengan Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahun 2015, petani dan kelompok tani dapat turut serta mempromosikan produk unggulan di masing-masing wilayah, bonsai dan menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi lokal di kawasan pengembangan sektor pertanian pada khususnya dan Kota Semarang pada umumnya, sekaligus dapat mendukung program Pemerintah di sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015ignasius dh purba
Laporan ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban kami dalam melaksanakan Subkegiatan Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani, Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis, Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Tahun Anggaran 2015, dengan sumber dana APBD Kota Semarang.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas kerja sama dan bantuannya, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang dan semoga laporan ini bisa memberikan manfaat.
Laporan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahu...ignasius dh purba
Di Kota Semarang, produk pertanian yang dihasilan oleh petani/ kelompok tani memerlukan adanya fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, khususnya Dinas Pertanian dalam hal pemasaran dan mempromosikan produk-produk unggulan pada pameran mulai tingkat lokal, regional, hingga tingkat nasional.
Dengan Kegiatan Promosi atas Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Unggulan Daerah Tahun 2015, petani dan kelompok tani dapat turut serta mempromosikan produk unggulan di masing-masing wilayah, bonsai dan menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi lokal di kawasan pengembangan sektor pertanian pada khususnya dan Kota Semarang pada umumnya, sekaligus dapat mendukung program Pemerintah di sektor pertanian, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
Analisis Pentagon Aset Komunitas Pertanian Kelurahan Tunjung, Kabupaten Bangk...AlkautsarAvizena
How to cite:
Avizena, A. (2020). Analisis Pentagon Aset Komunitas Pertanian Kelurahan Tunjung, Kabupaten Bangkalan. Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya.
Cara Pembuatan Bokashi:
1. Pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molases/gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.
2. Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
3. Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
4. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan terpal plastik atau karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 0C. Jika suhu bahan melebihi 50 0C, maka karung atau penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
5. Setelah empat hari penutup terpal plastik atau karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
Manajemen usaha pelayanan jasa alat mesin
1. 1
MANAJEMEN USAHA PELAYANAN JASA ALAT MESIN
PERTANIAN
Studi Kasus Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di Kecamatan Mappedeceng,
Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan
Gede Sukadana*, Darmawan Salman, Nurdin Lanuhu
Program Studi Agribisnis, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
*Kontak Penulis: gedeshukadana@gmail.com
ABSTRAK
Usaha pelayanan jasa alat mesin pertanian merupakan proses untuk meningkatkan
penggunaan alat mesin pertanian agar dapat dimanfaatkan secara efisien melalui pola
usaha. Tujuan dari penelitian adalah (1). Mendeskripsikan proses perencanaan dan
Pengorganisasian UPJA, (2) Mendeskripsikan proses pelaksanaan penghantaran alsintan
dari UPJA kepada petani, dan (3) Menganalisis manfaat alsintan untuk petani. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah deskriktif kualitatif. Unit analisisss penelitian ini
adalah 5 kelompok UPJA dan para petani yang tergabung didalam UPJA. Data dan
informasi yang terkait dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara
mendalam dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan analisis deskriptif untuk
mengetahun proses perencanaan dan pengorganisasian kelompok UPJA, analisis
deskriptif untuk melihat proses pelaksanaan penghantaran alsintan kepada petani dan
analisiss komveratif dengan melihat manfaat alsintan sesudah dan sebelum adanya
alsintan dilihat dari bertambahnya luas garapan, produksi dan pendapatan. Hasil analis
menunjukan bahwa (1) Perencanaan mencakup proses luas lahan yang dikerjakan,
menentukan biaya, menunjuk para operator dan menentukan waktu kerja. Untuk
pengorganisasiannya mencakup keterlibatan manajer, sekertaris, bendahara dan
operator. (2) Pelaksanaan penghantaran masing-masing petani yang ingin menggunakan
alsintan terlebih dahulu melaporkan kepada pengurus UPJA, baik itu manajer dan
operator. (3) Dengan adanya alsintan jumlah luas lahan yang diolah para petani semakin
meningkat, produksi yang dihasilkan semakin bertambah dan pendapatan semakin
meningkat.
Kata Kunci : Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA); Perencanaan dan Pengorganisasian
UPJA, Pelaksanaan Penghantaran Alsintan; Manfaat Alsintan.
ABSTRACT
The agricultural machinery services sector is a process to increase the use of agricultural
machinery so that it can be used effectively through business models. the objectives of
the study are (1). Describe the UPJA planning and organizing process, (2). Describe the
process of implementing the UPJA delivery process to farmers and (3). Analyze the
benefits of agriculture machine tool services for farmers. the type of research performed
is descriptive qualitative. the research unit of this research consists of five UPJA groups
and farmers. data and information related to this study were obtained by observation, in-
depth interviews and documentation. the data analysis used a descriptive analysis to
evaluate the UPJA group's planning and organization process, a descriptive analysis to
see the implementation process of agriculture machine tool services delivery to farmers
2. 2
and an analytical analysis by examining the benefits of agriculture machine tool services
after and before the existence of agriculture machine tool services, given the increase in
crops, production and income. the analyst's results show that (1) Planning includes the
process of the area of land on which one works, the costing, the designation of the
operators and the determination of the working time. the organization includes the
participation of managers, secretaries, treasurers and operators. (2) Delivery of each
farmer who wishes to use the first agriculture machine tool services report to the UPJA
management, both managers and operators. (3) With agriculture machine tool services,
farmer-managed land increases, production increases and incomes rise.
Keywords: Agricultural Machine Tools Service Business (UPJA); Planning and
Organizing of UPJA, Implementation of Agricultural Machine Tools
Delivery; Benefits of Agricultural Machine Tools.
PENDAHULUAN
Komoditi pangan terpenting di Indonesia saat ini adalah padi, hampir seluruh
masyarakat Indonesia saat ini menjadikan beras sebagai makanan pokok sehari-hari,
sehingga tuntutan akan peningkatan produksi padi ini menjadi sangat tinggi. Dengan
demikian wajar jika saat ini Kementrian Pertanian selaku stakeholder dalam bidang
pertanian berusaha meningkatkan produksi padi guna memenuhi kebutuhan
masyarakat (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, 2012).
Introduksi teknologi pertanian di Indonesia yang telah digencarkan dalam 40
tahun terahir melalui revolusi hijau mendorong perubahan kelembagaan usahatani padi.
Usahatani padi yang sebelumnya dikelola secara subsisten oleh petani dalam rumah
tangganya telah mengalami perubahan. Kegiatan proses produksi usahatani padi seperti
pengadaan dan pengolahan lahan, perbenihan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan,
pengolahan hasil panen dan pembiayaan, sudah berada di luar penguasaan petani dan
rumahtangganya (Yunus et al, 2016;).
Dalam peningkatan produksi pertanian, proses produksi yang meliputi kegiatan
prapanen sampai pada pascapanen memerlukan dukungan dari berbagai sarana dan
prasarana produksi yang efektif, diantaranya adalah dukungan alat mesin pertanian.
Sejalan dengan kemajuan teknologi, penggunaan teknologi mekanisasi sudah
dikembangkan pada subsektor pertanian tanaman pangan. Dengan teknologi mekanisasi
pertanian (alat mesin pertanian), sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
tersedia akan lebih termanfaatkan dalam rangka peningkatan produksi pertanian, yang
pada gilirannya sekaligus akan mengembangkan ekonomi masyarakat. Alsintan yang
lazim digunakan di antaranya adalah hand traktor roda empat, hand traktor roda dua,
pompa air (water pump), perontok (power thresher) dan gilingan padi mini (Rice Milling
Unit/RMU) (Priyati, 2015).
Dengan mengacu pada peraturan menteri pertanian No. 25/PL.130/5/2008
pemerintah membuat acuan untuk mendukung para petani dalam penyedian jasa
alsintan dengan adanya sebuah kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA).
Program UPJA yang telah diperkenalkan oleh Kementerian Pertanian (Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan) adalah program pemerintah di bidang pertanian padi sawah.
Program ini juga dapat dipandang sebagai bagian dari respon dan kepekaan pemerintah
dalam melakukan akselerasi adopsi alsitan pertanian di pedesaan, walaupun masih
3. 3
terbatas untuk peningkatan produksi, efisiensi dan daya saing sistem pertanian padi
sawah. (Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, 2012).
Usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) dapat dipandang sebagai suatu unit usaha,
atau dapat dikembangkan menjadi lembaga ekonomi, yang bergerak dibidang pelayanan
jasa (sewa) alat mesin pertanian. Sebagai lembaga ekonomi perdesaan, UPJA selayaknya
menggunakan dan mengelola alat mesin tersebut secara optimal. Pengembangan ini
merupakan rangkaian upaya untuk memfasilitasi, melayani dan mendorong
berkembangnya usaha agroindustry berbasis usaha tani tanaman pangan, khususnya
padi sawah (Priyati, 2015).
Pengelolaan sumber daya alam dibidang pertanian di Kabupaten Luwu Utara
sebagai bagian dari visi dan misi kabupaten Luwu Utara yang menjadikan Pertanian
sebagai landasan utama dalam peningkatan Pembangunan dan penerimaan APBD Kab.
Luwu Utara. Merujuk ke Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara, Nomor 3 Tahun 2011,
Bahwa melalui pengelolaan alat dan mesin pertanian yang berskala ekonomi dan
berorientasi pasar, serta dengan dukungan tenaga-tenaga profesional diharapkan usaha
pelayanan jasa alsintan (UPJA) mampu berkembang secara mandiri dan berkelanjutan di
daerah pedesaan serta dapat menunjang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Dalam upaya peningkatan hasil produksi padi di Kabupaten Luwu Utara dibentuklah
kelompok UPJA yang berpotensi menimbulkan dampak positif bagi masyarakat dan
pada petani pada khususnya, keadaan ini mendorong upaya pengendalian terhadap
dampak negative, sehingga resiko menurunnya kualitas pertanian dapat ditekan sekecil
mungkin.
Salah satunya di Kecamatan Mappedeceng terdapat 5 kelompok UPJA yang
dimana setiap kelompok terdapat beberapa gabungan kelompok tani, salah satunya
kelompok UPJA Sumber Merta di Desa Kapidi, Taman Sari dan Sido Roto di Desa
Cendana Putih 1, Karya Nadi,di Desa Mekar Jaya dan Hidup Baru di Dasa Cendana
Putih.
Tabel 1.
Jumlah Kelompok UPJA yang Beroperasi di kecamatan Mappedeceng, Kabupaten
Luwu Utara Provensi Sulawesi Selatan tahun 2013 – 2017.
No Desa Nama Upja Nama Manejer Jumlah
Petani
Luas
Lahan (Ha)
1
2
3
4
5
Mekar Jaya
Cendana Putih
Kapidi
Cendana Putih I
Cendana Putih I
Karya Nadi
Harapan Baru
Sumber Merta
Taman Sari
Ramayana 4
Wayan Sujana
Hasanuddin
Wayan Sudiarta
Nyoman Sudana
Suwondo
28
25
37
37
33
22,45
42,05
21,45
29,25
17,27
Jumlah 160 132,92
Dari jumlah data kelompok UPJA yang ada di Kecamatan Mappedeceng terdapat
5 kelompok UPJA yang tersebar ditiga desa, dengan jumlah luas lahan keseluruh 132,92
Ha dan jumlah petani 348 orang. Kelompok UPJA Taman Sari memiliki luas lahan yang
terluas dari 5 kelompok UPJA yang ada. Secara ekonomi, program UPJA ini diharapkan
dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani di perdesaan secara
4. 4
signifikankan keuntungan usaha berdasarkan skala ekonomi yang berorientasi pasar,
didukung oleh sumberdaya manusia yang profesional, serta dapat memberikan umpan-
balik positif secara kolektif bagi kegiatan ekonomi pertanian di perdesaan.
Hakekat pengembangan UPJA adalah untuk membangun sistem kelembagaan
UPJA di sentra produksi pertanian yang belum berkembang dan berorientasi bisnis atau
dilandasi norma-norma pasar yang ditandai dengan memperoleh keuntungan usaha
(profit making) dan dikelola berdasarkan skala ekonomi (economies of scale). Berdasarkan
uraian tersebut di atas, maka penulis terdorong untuk melaksanakan penelitian
mengenai “Manajemen Usaha dan Pemanfaatan Alat Mesin Pertanian (ALSINTAN)” (Studi
Kasus Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten
Luwu Utara).
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif, dengan pendekatan studi kasus 5 kelompok UPJA yang ada di Kecamatan
Mappedeceng. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu
Utara, Sulawesi Selatan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
mendalam, observasi dan dokumentasi.
Untuk Tujuan penelitian pertama, menganalisi kondisi perencanaan dan
pengorganisasian usaha pada kelembagaan UPJA, analisis yang digunakan analisis
deskriptif kualitatif. Untuk tujuan kedua bagaimana proses penghantaran alsintan dari
UPJA kepada petani, analisis yang digunakan deskriptif kualitatif dan untuk tujuan
ketiga manfaat alsintan yang diterima oleh petani, analisis yang digunakan analisi
komperatif untuk melihat perubahan luas lahan, produksi dan pendapatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Perencanaan Dan Pengorganisasian Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA).
a. Perencanaan
Dalam suatu organisasi yang baik harus ada kejelasan dalam hal pembagian tugas
dan tanggung jawab. Pembagian dan pengelompokan tugas ini dilakukan oleh satu
orang yang ditunjuk dan diserahi tugas untuk memegang pusat kewenangan dan pusat
pertanggungjawaban, dalam hal ini manajer. Manajerlah yang memecah-mecah seluruh
pekerjaan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil beserta uraian tugasnya.
Adapun karakteristik perencanaan masing-masing kelompok UPJA dapat dilihat pada
tabel 2 :
5. 5
Tabel 2. Karakteristik Perencanaan Usaha Masing- Masing UPJA.
Nama Kelompok UPJA Cakupan Perencanaan Jangka Waktu Perencanaan
Karya Nadi
Merencanakan sarana pergudangan
Merencanakan pelatihan dan penyuluhan
Merencanakan waktu kerja para operator
Merencanakan rapat evaluasi.
Merencanakan sitem sewa pemakain alsintan
Merencanakan pengadaan alsintan
Jangka panjang (10-15 tahun)
Jangka tahunan (1 tahun)
Jangka musiman (3 bulan )
Jangka bulanan (2 bulan)
Jangka musiman (3 bulan)
Jangka menengah (5-7 tahun)
Sumber Merta
Merencanakan sarana pergudangan
Merencanakan mengadakan jumlah alsintan
Merencanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota
Merencanakan jumlah operator alsintan
Merencanakan rapat evaluasi.
Merencanakan sistem sewa pemakain alsintan
Merencanakan waktu kerja para operator
Jangka panjang (10-15 tahun)
Jangka menengah (5-7 tahun)
Jangka tahunan (1 tahun)
Jangka panjang (10-15 tahun)
Jangka bulanan (2 bulan)
Jangka musiman (3 bulan)
Jangka musiman (3 bulan)
Harapan Baru
Merencanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota
Merencanakan waktu kerja para operator
Merencanakan rapat evaluasi
Merencanakan sistem sewa pemakain alsintan
Merencanakan jumlah operator
Jangka tahunan (1 tahun)
Jangka musiman (3 bulan)
Jangka bulanan (2 bulan)
Jangka musiman (3 bulan)
Jangka panjang (5-7 tahun)
Taman Sari
Merencanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota
Merencanakan waktu kerja
Merencanakan rapat evaluasi
Merencanakan sistem sewa pemakain alsintan
Merencanakan jumlah operator alsintan
Jangka tahunan (1 tahun)
Jangka musiman (3 bulan)
Jangka bulanan (2 bulan)
Jangka musiman (3 bulan)
Jangka panjang (5-7 tahun)
Ramayana 4
Merencanakan pelatihan dan penyuluhan kepada anggota
Merencanakan waktu kerja
Merencanakan rapat evaluasi.
Merencanakan sistem sewa pemakain alsintan
Merencanakan jumlah operator alsintan
Jangka tahunan (1 tahun)
Jangka musiman (3 bulan)
Jangka bulanan (2 bulan)
Jangka musiman (3 bulan)
Jangka panjang (5-7 tahun)
6. 6
b. Pengorganisasian
Proses Organisasi adalah segala aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan dalam
suatu organisasi. Proses organisasi itu berkaitan dengan interaksi antar anggota didalam
suatu organisasi dan dapat diartikan sebagai prosedur bagaimana anggota dapat saling
bahu membahu untuk membangun suatu organisasi. Didalam organisasi kelompok
UPJA Masing-masing dipimpin oleh seorang manajer, Sekertaris, bendahara dan dibantu
oleh beberapa orang operator. Dari kelima kelompok UPJA struktur kepengurusan
kelompok UPJA mempunyai struktur yang sama sesuai dengan gambar berikut.
Gambar 1. Struktur Kelompok UPJA
Struktur organisasi UPJA diatas menggambarkan aliran tugas dari manajer
keoperator, bendahara dan sekretaris. Antara manajer dan operator terjalin hubungan
timbal balik, yang berarti bahwa operator bekerja berdasarkan perintah manajer,
sedangkan manajer bertugas untuk mengawasi hasil kerja operator. Bendahara dan
Sekretaris bertanggung jawab kepada manajer dan bekerja atas perintah manajer sebagai
penanggung jawab organisasi.
2. Pelaksanaan Penghantaran Alsintan Dari UPJA Kepada Petani.
1. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Karya Nadi
Untuk setiap petani yang ingin menggunakan jenis alsintan yang ada di kelompok
UPJA, terlebih dahulu para petani melaporkan kepada manajer, maupun operator untuk
menghantarkan jenis alsintan yang diminta para petani. Di kelompok UPJA terdapat 2
jenis hand traktor yang dapat digunakan oleh para petani. Petani bebas untuk
menentukan jenis hand traktor yang ingin digunakan, apabila petani ingin menggunakan
hand traktor roda 4, dengan terlebih dahulu proses kerja hand traktor roda 4 terlebih
dahulu menggemburkan tanah dan membuatnya menjadi berlumpur, pekerjaan yang
dilakukan dapat selesai dalam waktu 2 jam/Ha.
Dalam sekali pengolahan tanah, manajer UPJA dapat menyelesaikan 15-20 Ha
sawah permusim tanam. Dengan target dalam 1 Ha operator bisa menyelesaikan 2 hari
pengerjaan. Pelaksanaan kerja yang dilakukan dengan terlebih dahulu operator yang
bekerja adalah hand traktor roda 4 untuk menggemburkan tanah, pekerjaan yang
dilakukan dapat selesai dalam waktu 2 jam/Ha. Setelahnya barulah manajer
mengarahkan kembali kepada operator Hand traktor roda 2 untuk menyelesaikan
kembali untuk merapikan pengerjaan. Proses kerja dari hand traktor roda 4, operator
hanya mengendalikan stir pengendali seperti mengoprasikan mobil kemudian roda akan
memotong-motong tanah maupun bekas jerami yang membuat tanah akan naik dan
Manajer
Bendahara
Operator
Sekertaris
7. 7
menjadi gembur. Untuk pelayanan dalam meminjam alsintan petani bisa langsung
bertemu dengan manajer, salah satunya petani bisa memilih jenis alsintan apa yang
digunakan untuk membajak sawah. UPJA Karya Nadi mempunyai 2 alsintan, jenis hand
traktor untuk proses peminjaman petani bisa langsung mendapaftarkan dirinya terlebih
dahulu kepengurus. Untuk mengoprasikan alsintan, manajer UPJA menunjuk salah satu
anggota kelompok menjadi operator yang dimana bisa mengoprasikan hand traktor.
UPJA Karya Nadi memiliki 3 orang operator, 1 operator untuk hand traktor roda 4
yang mengoprasikan Bapak Putu Suada dan untuk hand traktor roda 2 ada 2 orang yaitu
Bapak Muliadi dan Bapak Putri, waktu untuk kerja yang ditargetkan dari jam 08.00 pagi
sampai jam 05.00 sore. Pada jam 08.00 pagi operator bekerja sampai pukul 12.00 dan
istirahat sampai 1 jam, jam 02.00 siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00 sore.
Dalam hal penyewaan alat manajer UPJA memberlakukan biaya sewa terhadap alsintan
yagn ingin digunkan oleh petani, biaya yang dikenakan dalam mengolah lahan itu
berkisaran Rp. 1.200.000/Ha dengan menggunakan alsintan jenis hand traktor roda 2,
berbeda dengan hand traktor roda 4 biaya sewa Rp.600.000/Ha, ini berlaku untuk petani
yang tergabung dalam kelompok UPJA Karya Nadi, untuk petani yang tidak ikut akan
dinaikan menjadi Rp. 200.000 untuk semua jenis hand traktor.
2. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Sumber Merta
Untuk sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat,
untuk meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada
manajer, nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan
memanggil operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA. Untuk peralatan
alsintan yang ada di UPJA Sumber Merta terdapat hand traktor, combine hardvester dan rice
transplanter, untuk kondisi sepenuhnya dalam kondisi yang baik semua. Bentuk
pengoprasian dari hand traktor, combine hardvester dan rice transplanter dilakukan dengan
memberikan biaya sewa yang dimana nantinya uang hasil pengolahan lahan akan di
kelola oleh manajer UPJA itu sendiri. Dalam penggunaannya dilakukan sistem sewa
untuk setiap petani yang ingin menggunkan jasa alsintan yang ada di UPJA telah
disepakati sebelumnya untuk hand traktor biaya sewanya Rp 1.200.000 /Ha, rice
transplanter Rp 400.000/ha sedangkan untuk biaya yang di berlakukan untuk combine
hardvester Rp 29.000/perkarung.
Untuk operator pengurus menunjuk 3 orang untuk mengoprasikan alsintan ini,
Operator hand traktor ada Somo dan Kadek Santika sedangkan untuk combine hardvester
koming. Dimana dua orang operator merupakan pemuda desa yang diberikan tugas
untuk melayani petani. Dalam sekali pengolahan lahan, untuk waktu yang dapat
diterselesaikan dengan dua orang operator bisa 2 hari penyelesaian. Untuk target jumlah
lahan yang dikerjakan oleh operator mencapai 10-15 Ha. Untuk proses kerja pada jam
08.00 pagi operator bekerja sampai pukul 12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00
siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00 sore.
3. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Harapan Baru
UPJA Harapan Baru ini mendapatkan bantuan alsintan yang berupa hand traktor
roda 2 dan mesin tanam (rice transplanter). Kedua alsintan ini digunakan oleh petani
secara bergantian dari awal terbentuknya, Melihat dari hasil wawancara kondisi
manajemen UPJA Harapan Baru masih berjalan, dengan hanya mengoprasikan 2 jenis
alsintan saja. Untuk masalah kerja pengurus telah menunjuk operator sebayak 2 orang
untuk mengoprasikan hand traktor maupun rice transplanter beliau adalah Bapak Sanbasri
dan Bapak Rusli. Untuk jam kerja pada jam 08.00 pagi operator bekerja sampai pukul
8. 8
12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00 siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00
sore kegitan ini berulang-ulang dilakukan oleh operator sampai akhir pengerjaan. Untuk
sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat, untuk
meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada manajer,
nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan memanggil
operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA.
Untuk ke dua operator ini hanya bekerja dikawasan desa saja, untuk masalah
kinerja bapak ini sudah ahli dalam menjalankan kedua jenis alsintan ini. Dalam
pengerjaanya mereka sangat teliti dan juga memperhatikan kondisi alat juga apakah ada
kerusakan yang terjadi. Jika terjadi kerusakan mereka langsung melaporkan ke manajer
UPJA jumlah lahan yang dapat operator kerjakan hanya 9-10/Ha proses kinerja masih
kurang dengan yang ditargetkan oleh pengurus, melihat dari lokasi petani yang memiliki
lahan sawah masih kurang untuk UPJA harapan baru. Untuk petani yang ingin
menggunakan jasa alsintan di UPJA petani melakukan sistem sewa terhadap jenis
alsintan yang akan dipakai untuk jasa hand traktor manajer telah menetapkan jumlah
yang akan dibayarkan petani sebesar Rp. 1.200.000/ha pembayaran itu dapat dibayar
ketika musim panen tiba, hal ini dinalai untuk meringankan biaya yang dikeluarkan oleh
petani. sedangkan untuk petani yang ingin memanfaatkan rice transplanter yang di
bayarakan Rp. 400.000/ha, tetapi petani lebih memanfaatkan alsintan jenis hand traktor.
4. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Taman Sari
Untuk sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat,
untuk meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada
manajer, nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan
memanggil operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA.Melihat dari kondisi
peralatan yang ada, di UPJA Taman Sari hanya tersedia hand traktor dan pompa air,
namun yang dioperasikan saat ini oleh UPJA hanya hand traktor. Untuk sistem
penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat, untuk meminjam
alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada manajer, nantinya
manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan memanggil operator
yang telah disediakan oleh pengurus UPJA. Untuk petani yang ingin menggunakan jasa
alsintan di UPJA petani melakukan sistem sewa terhadap jenis alsintan yang akan
dipakai untuk jasa hand traktor manajer telah menetapkan jumlah yang akan di bayarkan
petani sebesar Rp. 1.200.000/ha pembayaran itu dapat dibayar ketika musim panen tiba,
hal ini dinalai untuk meringankan biaya yang dikeluarkan oleh petani. Operator UPJA
Taman Sari, ada 2 orang Bapak Wayan Budiarta dan Bapak Putu Suarta kedua orang
inilah yang membantu petani dalam mengolah lahan mererka. Untuk jam kerja pada jam
08.00 pagi operator bekerja sampai pukul 12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00
siang mulai kembali bekerja sampai jam 05.00 sore kegitan ini berulang-ulang dilakukan
oleh operator sampai akhir pengerjaan. Sedangkan jasa alat water Pump belum banyak
dimanfaatkan (masih minim), karena petani sudah mempunyai masing-masing mesin
penyedot air, setiap petani rata-rata mempunyai 2 mesin pompa air.
5. Usaha Pelyanan Jasa Alsintan (UPJA) Ramayana 4
Untuk sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat,
untuk meminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada
manajer, nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan
memanggil operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA.Melihat dari luas
hamparan kelompok UPJA Ramayana 4, luas lahan petaninya cukup bayak, hasil panen
9. 9
petani juga baik, keaktifan kelompok juga terjaga hubungannya. Melihat hal itu bantuan
berupa hand traktor diberikan, secara gratis ke UPJA sebagai nantinya UPJA ini dapat
bersaing sebagia usaha dalam bidang pertanian. menurut bapak Suwondo kelompoknya
hanya memperoleh satu hand traktor, melihat dari luas hamparan sawah kelompok UPJA
inilah yang luas lahannya sedikit dibandingakan dengan UPJA yang lainnya. Untuk
sistem penghantaran alsintan kepada petani tidak ada aturan yang di buat, untuk proses
peminjam alsintan yang ada di UPJA petani cukup memberitahukan kepada manajer,
nantinya manajerlah yang akan melaksanakan tugas tersebut. Manajer akan memanggil
operator yang telah di sediakan oleh pengurus UPJA. Dalam penggunaannya dilakukan
sistem sewa untuk setiap petani yang ingin menggunkan jasa alsintan yang ada di UPJA
kami, untuk hand traktor dalam 1 Ha Rp 1.200.000, namun jika petani membayar pada
saat panen tiba akan di naikan sebesar Rp. 200.000. Untuk jam kerja pada jam 08.00 pagi
operator bekerja sampai pukul 12.00 dan istirahat sampai 1 jam, jam 02.00 siang mulai
kembali bekerja sampai jam 05.00 sore kegitan ini berulang-ulang dilakukan oleh
operator sampai akhir pengerjaan.
3. Manfaat Alsintan
1. Manfaat untuk Kelompok
a. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Karya Nadi.
Untuk setiap kelompok UPJA tentu mendapatkan manfaat dari hasil penyewaan
setiap masing-masing alsintan. Kelompok UPJA Karya Nadi sampai saat ini khas yang
terkumpul mencapai Rp 60.000.000 dari hasil penyewaan alsintan, hasil itu berupa upah
yang diterima oleh para anggota yang memanfaatkan jasa operator. Selain itu untuk
setiap pengurus dan operator mendapatkan upah untuk pengurus setiap sekali
pembukuan mendapatkan upah sebesar 10% dan untuk operator 40%. Untuk upah yang
diterima oleh operator mencapai Rp 3.000.000-Rp 4.000.000
b. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Sumber Merta.
Manfaat yang diterima dengan adanya alsintan juga menambah pendapatan
kelompok dan membuat lapangan pekerjaan yang baru bagi para pemuda desa yang
tidak bersekolah dengan memberdayakan pemuda untuk dijadikan operator alsintan.
Kelompok UPJA Sumber Merta sampai saat ini khas yang terkumpul mencapai Rp
30.000.000 dari hasil penyewaan alsintan yang rencanakan.
c. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Harapan baru.
Untuk setiap kelompok UPJA tentu mendapatkan manfaat dari hasil penyewaan
setiap masing-masing alsintan. UPJA Harapan Baru sampai saat ini mempunyai modal
usaha kisaran Rp 50.000.000 juta yang bersumber dari hasil pemanfaatan alsintan, hasil
itu berupa upah yang diterima oleh para anggota yang memanfaatkan jasa operator.
Selain itu untuk setiap pengurus dan operator mendapatkan upah untuk pengurus setiap
sekali pembukuan mendapatkan upah sebesar 10% dan untuk operator 40%. Untuk upah
yang diterima oleh operator mencapai Rp 3.000.000-Rp 4.000.000.
d. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Taman Sari.
Untuk setiap kelompok UPJA tentu mendapatkan manfaat dari hasil penyewaan
setiap masing-masing alsintan., hasil itu berupa upah yang diterima oleh para anggota
yang memanfaatkan jasa operator. Selain itu untuk setiap pengurus dan operator
mendapatkan upah untuk pengurus setiap sekali pembukuan mendapatkan upah
sebesar 10% dan untuk operator 40%. Untuk upah yang diterima oleh operator mencapai
Rp 3.000.000-Rp 4.000.000.
e. Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Ramayana 4.
10. 10
Untuk setiap kelompok UPJA tentu mendapatkan manfaat dari hasil penyewaan
setiap masing-masing alsintan. Selain itu untuk setiap pengurus dan operator
mendapatkan upah untuk pengurus setiap sekali pembukuan mendapatkan upah
sebesar 10% dan untuk operator 40%. Untuk upah yang diterima oleh operator
mencapai Rp 3.000.000-Rp 4.000.000.
2. Manfaat Alsintan Bagi Petani
a. Perubahan Luas Lahan
Manfaat alsintan tentu sangat dirasakan oleh sebagian petani, dengan masuknya
alsintan di Kecamatan Mappedeceng membuat petani semakin mudah untuk
pengolahan lahan. Berdasarkan maanfaatnya pengaadaan alsintan di kelompok UPJA
salah satunya adalah menambah luas garapan petani, untuk itu dapat di lihat pada tebel
berikut :
Tabel 2.
Perubahan Luas Lahan Petani Setelah Adanya Alsintan Di Kecamatan Mappedeceng
Dari Tahun 2014-2018
Nama Kelompok
UPJA
Nama Petani Luas Lahan (Ha)
2014 2018
Karya Nadi Gusti Putu Umbaradana
Jiwariyanto
Wayan Nadi
Kadek Yudi Adyana
Nyoman Rara
1
1
0,75
1
0,5
1
1,5
0,75
1,25
0,5
Jumlah 4,25 5
Harapan Baru Ismail hasan
Darwisah
Abdul. Muin
Abdul samad
Rosidin
1,5
1
1
1
1
1,5
1
2
2,5
1
Jumlah 5,5 8
Ramayana 4
Oplet
Suardi
Putu santika
Swita
Imam maffud
0,75
0,5
0,75
0,75
0,75
0,75
0,5
0,75
0,75
0,75
Jumlah 3,5 3,5
Taman Sari
Ida bagus ketut
Dewa ketut agung
Dewa putu pariade
Sudarmanto
Dewa adi made
1
1
1
0,5
0,5
1
1
1
0,5
0,5
Jumlah 4 4
Sumber Merta
Darmin
Nyoman suwarno
Imran
Wayan maniastra
Herman
0,5
0,75
0,25
0,5
0,5
0,5
1
0,75
0,5
0,5
Jumlah 2,5 3.25
11. 11
Pada tabel 2. Menjelaskan untuk perubahan jumlah lahan yang digarap petani dari
tahun 2014 ke tahun 2018 ada pertambahan luas lahan namun, hanya tiga kelompok
UPJA saja yang bertambah luas lahannya UPJA Karya Nadi, Harapan Baru dan Sumber
Merta. Dari setiap anggota kelompok luas lahan yang mereka garap tidak lebih dari 2
Ha. Yang menggarap lahan mencapai 2 Ha hanya anggota UPJA Harapan Baru.
b. Perubahan Produski
Adanaya alsintan diharapakan pendapatan petani yang sebelumnya dari jumlah
produksi dari 3 ton/ha di usahakan mencapai 4-5 ton/ha. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.
Manfaat Alsintan Terhadap Perubahan Produksi petani Di Kecamatan Mappedeceng
Dari Tahun 2014-2018
Nama Kelompok
UPJA
Nama Petani Produksi (Kg/Ton) Persentase
Kenaikan
Produksi
(%)
2014 2018
Karya Nadi
Gusti Putu U.
Jiwariyanto
Wayan Nadi
Kadek Yudi Adyana
Nyoman Rara
2.800
3.100
2.400
3.000
2.600
4.500
6.500
3.700
5.100
3.200
12
24
9
15
4
Jumlah 13.900 23.000 64
Harapan Baru
Ismail hasan
Darwisah
Abdul. Muin
Abdul samad
Rosidin
4.500
3.000
3.000
3.000
3.200
6.500
4.000
8.000
10.000
4.000
12
6
30
42
4
jumlah 16.700 32.500 94
Ramayana 4
Oplet
Suardi
Putu santika
Swita
Imam maffud
2.600
2.000
2.600
2.500
2.600
3.700
2.200
3.400
3.450
3.650
8
1
6
7
8
Jumlah 12.300 16.400 30
Taman Sari
Ida bagus ketut
Dewa ketut agung
Dewa putu pariade
Sudarmanto
Dewa adi made.
2.400
2.700
2.700
2.500
2.500
2.600
4.000
4.200
3.900
3.200
1
10
11
10
5
Jumlah 12.800 19.900 37
Sumber Merta
Darmin
Nyoman suwarno
Imran
Wayan maniastra
Herman
2.700
2.800
1.700
2.700
2.400
3.400
4.300
3.900
2.700
2.500
5
12
17
0
0,8
Jumlah 12.300 16.800 34,8
Pada tabel 3. Dapat kita lihat dari jumlah produksi petani 25 petani Jumlah
produski tentu berbeda-beda berdasarkan jumlah lahan yang dikelola dan termasuk
perawatan/proses budidaya setiap petani. Dari jumlah produksi yang didapatkan oleh
petani untuk jumlah per/Ha dari tahun 2014 ke tahun 2018 mengalami peningkatan.
12. 12
Produksi yang paling tinggi adalah UPJA Harapan Baru dan yang teredah adalah UPJA
Ramayana 4.
3. Perubahan Pendapatan
Untuk melihat pendapatan yang dihasilkan oleh petani dengan adanya alsintan
tentu terlebih dahulu menghitung dengan menggunakan analisis pendapatan. Pada
komponen biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani sebagai berikut:
Tabel 4.
Uraian Biaya dan Pendapatan Masing-Masing Petani yang ada Tergabung dalam
kelompok UPJA di Kecamatan Mappedeceng, 2018.
Nama Kelompk
UPJA
Nama Petani Pendapatan 2014
(Rp/Ha)/panen
Pendapatan 2018
(Rp/Ha)/panen
Karya Nadi Gusti Putu U
Jiwariyanto
Wayan Nadi
Kadek Yudi A
Nyoman Rara
4.128.000
3.505.000
4.132.500
4.383.000
5.800.000
11.733.000
18.461.000
10.185.000
13.391.000
9.144.000
Jumlah 21.948.500 62.914.000
Harapan Baru Ismail Hasan
Darwisah
Abdul. Muin
Abdul Samad
Rosidin
9.625.000
5.588.000
5.588.000
5.588.000
6.348.000
19.366.000
10.333.000
23.000.000
28.859.000
10.333.000
Jumlah 32.737.000 91.891.000
Ramayana 4 Imam Maffud
Oplet
Suardi
Putu Santika
Swita
4.892.500
2.612.500
5.800.000
4.512.500
4.892.500
9.975.000
10.185.000
5.381.500
8.925.000
9.135.000
Jumlah 22.710.000 43.601.000
Taman Sari Ida Bagus Ketut
Dewa Ketut A
Dewa Putu P
Sudarmanto
Dewa Adi Made.
5.477.500
4.623.000
4.623.000
3.863.000
5.857.500
7.061.500
10.508.000
11.348.000
10.088.000
9.581.500
Jumlah 24.444.000 48.587.000
Sumber Merta Darmin
Nyoman Suwarno
Imran
Wayan Maniastra
Herman
6.617.500
5.833.750
3.776.250
6.617.500
5.477.500
10.421.500
11.768.000
11.025.000
7.481.500
6.641.500
Jumlah 28.322.500 47.337.500
Pada tabel 4. Masing-masing petani merasakan manfaat dengan adanya alsintan
tersebut, dari data di atas jumlah pendapatan yang terbanyak pada tahun 2014 adalah
kelompok UPJA Harapan Baru dengan Rp. 32.737.000,- dan untuk yang terendah
13. 13
pendapatannya yaitu UPJA Karya Nadi dengan Rp. 21.948.500,-.sedangkan pada 2018
adalah kelompok UPJA Harapan Baru dengan Rp. 91.891.000,- dan untuk yang terendah
pendapatannya yaitu UPJA Ramayana 4 dengan Rp. 43.601.000,-.
Tabel 5.
Uraian Perbandingan, Total Biaya dan Pendapatan Masing-Masing Petani yang ada
Tergabung dalam kelompok UPJA di Kecamatan Mappedeceng, 2014-2018.
Nama
Kelompk
UPJA
Nama Petani Penerimaan
(Rp)/Panen
Total Biaya
(Rp)/Panen
Pendapatan
(Rp/Ha)/Panen
Karya
Nadi
Gusti Putu U
Jiwariyanto
Wayan Nadi
Kadek Yudi A
Nyoman Rarat
8.260.000
15.520.000
6.420.000
10.020.000
3.560.000
655.000
564.000
367.500
1.012.000
216.000
7.605.000
14.956.000
6.052.500
9.008.000
3.344.000
Jumlah 43.780.000 2.814.500 40.965.500
Harapan
Baru
Ismail Hasan
Darwisah
Abdul. Muin
Abdul Samad
Rosidin
10.200.000
5.400.000
22.200.000
30.600.000
4.640.000
459.000
655.000
4.505.000
7.329.000
655.000
9.741.000
4.745.000
17.412.000
23.271.000
3.985.000
Jumlah 73.040.000 13.603.000 59.154.000
Ramayana
4
Imam Maffud
Oplet
Suardi
Putu Santika
Swita
5.450.000
7.940.000
-640.000
4.780.000
4.610.000
367.500
367.500
-221.500
367.500
367.500
5.082.500
7.572.500
-418.500
4.412.500
4.242.500
Jumlah 22.140.000 1.248.500 20.891.500
Taman
Sari
Ida Bagus Ketut
Dewa Ketut A
Dewa Putu P
Sudarmanto
Dewa Adi Made.
1.800.000
6.540.000
7.380.000
7.300.000
3.940.000
216.000
655.000
655.000
655.000
216.000
1.584.000
5.885.000
6.725.000
6.225.000
3.724.000
Jumlah 26.960.000 2.397.000 24.143.000
Sumber
Merta
Darmin
Nyoman Suwarno
Imran
Wayan Maniastra
Herman
4.020.000
7.420.000
9.920.000
1.080.000
1.380.000
216.000
1.485.750
2.671.250
216.000
216.000
3.804.000
5.934.250
7.248.750
864.000
1.164.000
Jumlah 23.820.000 4.805.000 19.015.000
Pada tabel 5, jumlah perbandingan pendapatan tahun 2018-2014, dari data yang
ditampilkan perbandingan pendapatan tertinggi ada pada kelompok UPJA Harapan
14. 14
Baru, dan untuk perbandingan pendapatan yang terendah kelompok UPJA Ramayana 4
bahkan dari salah satu petani ada yang mengalami penurun pendapatan yang
disebabkan gagal panen pada tahun 2018.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, maka pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa:
1. Perencanaan masing-masing dari kelima kelompok UPJA tersebut mencakup
proses pembagian kerja mulai dari menentukan jumlah alsintan yang akan
digunakan, berapa luas lahan yang bisa diselesaikan dalam permusim tanam,
menentukan biaya sewa dalam penggunaan alsintan, menunjuk para operator
alsintan dan menentukan waktu kerja bagi seorang operator. Sedangkan untuk
pengorganisasiannya setiap kelompok mempunyai tugas dan fungsi masing-
masing yang mencakup keterlibatan manajer, sekertaris, bendahara dan operator.
2. Dalam pelaksanaan penghantaran alat mesin pertanian kepada petani tahapan
yang dilakukan :
a. Petani yang ingin menggunakan alsintan terlebih dahulu melaporkan kepada
pengurus UPJA, baik itu manajer dan operator.
b. Setelah melapor kepada manajer UPJA, nantinya manajer akan mengarahkan
kembali operator untuk mengolah lahan petani.
c. Setelah selesai mengolah lahan, petani akan kembali kepada manajer untuk
membayar biaya sewa yang ditetapkan dalam pemakain jenis alsintan.
d. Dari biaya sewa yang diberikan oleh petani akan digunakan untuk biaya upah
para operator, biaya bahan bakar alsintan, biaya perawatan dan menyisihkan
untuk sisa hasil usaha (khas kelompok UPJA).
3. Dengan adanya alsintan jumlah luas lahan yang diolah para petani semakin
meningkat, produksi yang dihasilkan semakin bertambah dan pendapatan semakin
meningkat. Sedangkan untuk kelompok UPJA manfaatnya menambah masukan
khas kelompok dan membuka peluang pekerjaan untuk para operator.
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2012. Pusat Penelitian Teknologi Pertanian Padi
Sawah Bogor.Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Kabupaten Bogor.
Direktorat Alat dan Mesin Pertanian. 2012. Operasional Pengembangan, Pengawasan,
dan Kelembagaan Alat dan Mesin Pertanian. Pedoman Teknis. Ditjen Prasarana
dan Sarana Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Mayrowani, H. 2012 Pola Pengembangan Kelembagaan Upja Untuk Menunjang Sistem
Usahatani Padi Yang Berdayasaing.
Peraturan Daerah Kabupaten Luwu Utara Nomor 3, 2011. Kerjasama Operasional
Pendayagunaan Dan Pengembangan Serta Pengelolaan Alat Dan Mesin Pertanian.
Masamba. jdihluwuutara.com/wp-content/.../PERDA-NO.-3-TAHUN-2011-TTG-
ALSINTAN.pdf diakses pada tanggal 15 Februari 2018.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82, 2013. Tentang Pedoman Pembinaan petani dan
GAPOKTAN.perundangan.pertanian.go.id/admin/file/Permentan-
2508.pdf. diakses pada tanggal 13 Februari 2018.
15. 15
Priyati, A. 2015. Studi Keberadaan Usaha Pelayanan Jasa Alat Dan Mesin Pertanian
(UPJA) Kaliaji. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.3, No. 1, Maret
2015 Program Studi Teknik pertanian, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri
Universitas Mataram.
Yunus, A., D. Salman, Demmallino, E.B., Viantika, N.M., 2016. Sociotechnical Change and
Institutional Adjustment in Paddy Rice Farming During Post Green Revolution in
Indonesia. IJAS, Vol.2, Issue 2.