2. TATA SURYA
Tata surya adalah
sekelompok benda
langit yang terdiri atas
matahari sebagai
pusat dan sumber
cahaya yang dikelilingi
oleh planet-planet
beserta satelit-satelit,
asteroid, komet dan
meteor.
3. Dasar Teori Pembentukan Tata Surya
1. Permulaan Perhitungan Ilmiah
Perhitungan secara ilmiah pertama kali dilakukan oleh
Aristachrus dari Samos (310-230 BC). Ia mencoba
menghitung sudut Bulan-Bumi-Matahari dan mencari
perbandingan jarak dari Bumi-Matahari, dan Bumi-
Bulan. Aristachrus juga merupakan orang pertama
yang menyimpulkan Bumi bergerak mengelilingi
Matahari dalam lintasan berbentuk lingkaran yang
menjadi titik awal teori Heliosentrik
4. 2. Teori Geosentrik
Teori ini dikembangkan oleh Claudius Polemaeus
(Ptolemy) sekitar tahun 150 SM. Dalam teori ini, bumi
berada pada pusat alam semesta (universe). Bulan
berputar (revolve) mengelilingi bumi dengan orbit yang
paling dekat, sementara bintang-bintang terletak dalam
bulatan angkasa (celestial sphere) yang besar dan
berputar dalam orbit yang paling jauh.
3. Teori Heliosentrik
Nicolaus Copernicus (1473-1543) merupakan orang
pertama yang secara terang-terangan menyatakan bahwa
Matahari merupakan pusat sistem Tata Surya, dan Bumi
bergerak mengeliinginya dalam orbit lingkaran.
5. 4. Lahirnya Hukum Kepler
Kepler mengeluarkan tiga hukum gerak orbit yang
dikenal sampai saat ini yaitu :
Planet bergerak dalam orbit ellips mengelilingi
matahari sebagai pusat sistem.
Radius vektor menyapu luas yang sama dalam
interval waktu yang sama.
Kuadrat kala edar planet mengelilingi matahari
sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata dari
matahari.
6. 5. Dasar yang Diletakkan Newton
Izaac Newton memberikan konstribusi
terbesar yakni dengan hukum gravitasi
yang membuktikan bahwa gaya antara
dua benda sebanding dengan massa
masing-masing objek dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua benda.
7. TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA
Teori Kabut/Solar Nebula
Teori kabut dikemukakan oleh Immanuel
Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796). Teori
ini mengemukakan bahwa di jagat raya
terdapat gas yang kemudian berkumpul
menjadi kabut. Gaya tarik-menarik antar gas ini
membentuk kumpulan kabut yang sangat
besar dan berputar semakin cepat. Dalam
proses perputaran yang sangat cepat
ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar
memisah dan memadat (karena pendinginan).
Bagian yang terlempar inilah yang kemudian
menjadi planet-planet dalam tata surya.
8. Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Chamberlin
dan Moulton. Teori ini mengungkapkan
bahwa pada mulanya telah terdapat
matahari asal. Pada suatu ketika, matahari
asal ini didekati oleh sebuah bintang
besar, yang menyebabkan terjadinya
penarikan pada bagian matahari. Akibat
tenaga penarikan matahari
tersebut, terjadilah ledakan-ledakan yang
hebat. Gas yang meledak ini keluar dari
atmosfer matahari, kemudian
mengembun dan membeku sebagai
benda-benda yang padat, dan disebut
planetesimal. Planetesimal ini dalam
perkembangannya menjadi planet-planet.
9. Teori Pasang Surut Bintang
Teori ini disampaikan Buffon kemudian
diperbaiki oleh Sir James Jeans dan
Harold Jeffreys. Mereka berpendapat
bahwa tata surya terbentuk oleh efek
pasang gas-gas Matahari akibat gaya
gravitasi bintang besar yang melintasi
Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan
kemudian mengelilingi Matahari. Gas-
gas panas tersebut kemudian berubah
menjadi bola-bola cair dan secara
berlahan mendingin serta membentuk
lapisan keras menjadi planet-planet dan
satelit.
10. Teori Protoplanet
Teori proto planet menyatakan bahwa tata surya
terbentuk oleh gumpalan awan gas dan yang
jumlahnya sangat banyak. Suatu gumpalan
mengalami pemampatan dan menarik partikel-
partikel debu membentuk gumpalan bola. Pada
saat itulah terjadi pilinan yang membuat
gumpalan bola menjadi pipih menyerupai
cakram (tebal bagian tengah dan pipih di bagian
tepi).Karena bagian tengah berpilin lambat
mengakibatkan terjadi tekanan yang
menimbulkan panas dan cahaya (Matahari).
Bagian tepi cakram berpilin lebih cepat sehingga
terpecah menjadi gumpalan yang lebih
kecil.Gumpalan itu kemudian membeku menjadi
planet dan satelit.
11. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli
Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori
ini, galaksi berasal dari kombinasi
bintang kembar. Salah satu bintang
meledak sehingga banyak material yang
terlempar. Karena bintang yang tidak
meledak mempunyai gaya gravitasi
yang masih kuat, maka sebaran
pecahan ledakan bintang tersebut
mengelilingi bintang yang tidak
meledak. Bintang yang tidak meledak
itu adalah matahari, sedangkan
pecahan bintang yang lain adalah
planet-planet yang mengelilinginya
12. Teori Komet
Teori ini dikemukakan oleh Buffon
(1701-1788) Ia menyatakan bahwa
dahulu kala (sekitar 70.000 tahun
yang lalu) terjadi tumbukan komet
dengan permukaan matahari
menyebabkan materi matahari
terpental keluar dan membentuk
planet pada jarak yang berbeda.
13. Teori Big Bang (ledakan besar)
Teori ini di kemukakan oleh Fisikawan
terkemuka, Prof Stephen Hawking
.
(67), ia mengatakan kejadian alam dan
tata surya diawali dari suatu dentuman
dasyat (“Big Bang”). Setelah bahan
alam semesta meledak, menyebarlah
serpihan debu dan awan hidrogen.
Hasil ledakan yang merupakan awan
dan debu itu membentuk bintang-
bintang, salah satunya adalah
matahari, gaya gravitasi antar molekul
menyebabkan gerakan
memutar, bagian yang ada di pusat
menjadi bintang (matahari), sedangkan
gumpalan gumpalan menjadi planet-
planet.