SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pentingnya olahraga dirasakan oleh manusia dalam aktivitasnya sehari-hari sehingga semua
laporan masyarakat ikut serta didalamnya. Olahraga banyak macamnya salah satu diantaranya
olahraga bidang tenis meja. Tenis meja merupakah salah satu cabang olahraga yang banyak
penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja, tetapi juga anak-anak dan orang tua, pria atau
wanita cukup besar peminatnya. Hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit
untuk diikuti.
Pada dasarnya olahraga tenis meja merupakan olahraga yang berskala internasional, banyak
negara yang ikut berperan dalam olimpiade atau pesta olahraga dunia, bahkan pada tahun 1977
kurang lebih 75 negara ikut bertanding di Bermingham (Inggris
Hampir setiap orang pernah bermain tenis meja sesekali dalam hidupnya telah dicobanya
bermain pingpong, entah untuk mengisi waktu dikala senggang, entah sebagai pelampiasan rasa
ingin tahu saja. Tujuannya hanyalah satu dua game, mencoba set tenis meja yang baru diterimanya
sebagai hadiah ulang tahun atau hari natal. Dipasangnya pun di atas meja makan ! Ada juga yang
mengikuti pertandingan pingpong secara lebih mendalam.
Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur, anak –anak maupun
orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat juga dianggap
sebagai olahraga atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh. Tetapi kalau kita
ingin menguasai pingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau kita harus mempelajari dan
memahami berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita harus menguasai juga berbagai style permainan
yang utama, tak mungkin bermain pingpong dengan baik tanpa mengetahui dasar-dasar ini.
Tenis meja merupakan salah satu abang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak terbatas
pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak dan orang tua, pria dan wanita cukup besar
peminatnya, hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk diteliti..
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah tenis meja ?
2. Apa saja teknik-teknik dasar dalam olahraga tenis meja ?
3. Apa saja peraturan-peraturan dalam olahraga tenis meja ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sejarah tenis meja
2. Mengetahui teknik-teknik dasar dalam bermain tenis meja
3. Mengetahui peraturan-peraturan yantg berlaku dalam permainan tenis meja
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Tenis Meja
Tenis meja atau pingpong merupakan salah satu cabang olahraga yang tergolong ke dalam
permainan dengan bola kecil. Tenis meja merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua orang
(single) atau empat orang (double).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tenis meja adalah permainan dengan
menggunakan bola kecil yang dinamai pingpong serta pemukul berupa bet yang dilapisi karet dan
sebuah meja yang dirancang khusus sebagai area permainan.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), tenis meja atau pingpong merupakan miniatur dari
tenis rumput yang sering dimainkan di lapangan terbuka. Permainan tenis meja biasanya dimainkan
di dalam ruangan dengan menggunakan sebidang papan atau meja yang dibatasi net atau jaring pada
bagian tengah. Dulunya pingpong lebih sering dikenal sebagai Whiff Waff atau permainan yang
sering dimainkan di atas meja ruang makan sebagai sarana untuk rekreasi. Seiring perkembangan
zaman, tenis meja dijadikan sebagai olahraga olimpiade. Induk dari cabang tenis meja dunia adalah
International Table Tennis Federation (ITTF), sedangkan di Indonesia adalah Persatuan Tenis Meja
Seluruh Indonesia (PTMSI).
2.2. Sejarah Permainan Tenis Meja
Tenis meja mulai populer sejak abad ke 19 di Inggris dengan nama pingpong, gossima dan
whiff whoff. Kemudian tenis meja berganti nama menjadi table tennis atau tenis meja. Permainan
yang satu ini mulai dikenal pada tahun 1901 karena diadakannya turnamen, buku yang menuliskan
tentang tenis meja, dan kejuaraan tidak resmi tahun 1902.
Awalnya permainan ini dilarang di Rusia pada tahun 1900. Permainan ini di larang karena penguasa
pada masa itu percaya bahwa memainkan tenis meja mempunyai dampak negatif pada penglihatan
pemain.
Pada tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris. Pada tahun 1926, Asosiasi
Tenis Meja (TTA) ini kemudian diikuti oleh Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) . Kota yang
menjadi tuan rumah di kejuaraan dunia resmi pertama tahun 1926 adalah kota London. Selain itu,
Asosiai Tenis Meja Amerika dibentuk pada tahun 1933.
Pada tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China. Edgar Snow berkomentar bahwa
pihak komunis memiliki “hasrat untuk tenis meja asal Inggris” yang menurutnya “ganjil”.
Kemudian pada tahun 1950-an, raket yang menggunakan lembaran karet digabung dengan lapisan
spons mengubah permainan secara dramatis, meningkatkan kecepatan perputaran bola. Penggunaan
lem cepat dapat meningkatkan kecepatan dan perputaran lebih jauh yang menghasilkan perubahan
peralatan untuk “menurunkan kecepatan permainannya”. Pada tahun 1988, tenis meja mulai
diperkenalkan sebagai cabang Olimpiade.
3
1. Sejarah tenis meja masuk Indonesia
Awal mula permainan tenis meja di Indonesia mulai dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya
dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi yang
dikenal dengan sebutan nama Societeit. Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang
boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut
Sebelum perang dunia ke II terjadi, pada tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI
(Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI
mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia). Tahun 1960
PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of
Asia).PTMSI telah resmi menjadi anggota International Table Tennis Federation di tahun 1961 dan
tercatat sebagai negara anggota ke-73. Salah satu partisipasi pertama bagi PTMSI pada kejuaraan
perlombaan ialah di Praha tahun 1963 dengan hasil peringkat ke-34 bagi putra dan putri ke-31.
Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup
pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri yang
sering disebut Persatuan Tenis Meja(PTM), dan juga banyaknya pertandingan tenis meja yang
dilakukan di tingkat pelajar dan mahasiswa, misalnya : PORDA, PON, POMDA, PORSENI,
POPDA, POPNAS,PORMAS,dll. Serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh
perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dan lain-
lain.Indonesia selalu diundang untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan dunia resmi, setelah Indonesia
terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961. Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal
lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama
(Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diselenggarakan setiap 3
bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya mulai diselenggarakan sejak 1986 setiap 6 bulan
sekali.
2.3.Teknik Dasar Tenis Meja
Dalam permainan tenis meja memerlukan teknik dasar pemain yang baik. Teknik dasar tenis
meja ini digunakan untuk mengasilkan nilai yang banyak agar pertandingan dapat dimenangkan.
Berikut penjelasan teknik dasar tenis meja :
1. Teknik Memegang Bet
Teknik dasar tenis meja yang pertama ialah teknik memegang bet dengan benar. Teknik memegang
bet dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu penhold
grip, seemiller grip maupun shakehand grip.
Berikut penjelasannya :
1. Teknik Memegang Bet Shakehand Grip atau
Berjabat Tangan. Teknik dasar tenis meja ini
berfungsi untuk pemain profesional yang populer di
negara negara Eropa. Teknik memegang bet ini
4
memiliki keunggulan yaitu dapat menggunakan kedua sisi pada bet.
2. Teknik Memegang Bet Penhold Grip atau Memegang Tangkai Pena. Teknik dasar tenis meja
ini dapat disebut Asia Grip. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali pemain pemain Asia yang
menggunakan teknik memegang bet ini. Pada teknik ini, pemain hanya bisa menggunakan satu sisi
bet saja.
3. Teknik Memegang Bet Seemiller Grip. Teknik dasar tenis meja ini biasanya digunakan oleh
pemain pemain profesionanl. Teknik memegang bet tersebut dapat disebut American Grip karena
memiliki versi yang sama dengan Shakehand Grip. Untuk teknik memegangnya juga hampir sama
namun pada bagian atas betnya dapat berputar 20 sampai 90 derajat menuju arah tubuh. Selain itu
posisikan jari telunjuk pada sepanjang sisi bet.
Pukulan Forehand maupun Backhand
Teknik dasar tenis meja selanjutnya ialah
pukulan forehand maupun backhand.
Pukulan tersebut dapat dilakukan secara
lurus ataupun menyilang.. Berikut cara
melakukannya :
Pukulan Forehand maupun Backhand Lurus
Berikut cara melakukan teknik dasar tenis
meja berupa pukulan forehand maupun
backhand secara lurus :
 Lambungkan bola ke arah teman
anda.
 Permainan tenis meja ini dilaksanakan dengan cara kelompok ataupun berpasangan.
 Pemain yang melakukan pukulan backhand/forehand harus berpindah tempat.
Pukulan Forehand maupun Backhand Menyilang
Berikut cara melakukan teknik dasar tenis meja berupa pukulan forehand maupun backhand secara
menyilang :
 Lambungkan bola ke arah teman anda dengan cara memantulkannya kemeja. Kemudian
lakukan pukulan servis.
 Permainan tenis meja ini dilaksanakan dengan cara kelompok ataupun berpasangan.
 Pemain yang melakukan pukulan backhand harus berpindah tempat.
2.Teknik Servis
Teknik dasar tenis meja selanjutnya ialah
pukulan servis. Dalam pukulan ini terdapat
servis forehand atau backhand lurus pada
bidang servis, servis forehand atau backhand
menyilang serta servis forehand atau
backhand menuju sasaran.
5
1. Servis Forehand atau Backhand Lurus Pada Bidang Servis. Teknik dasar tenis meja ini dimainkan
dengan cara kelompok ataupun berpasangan. Kemudian pemain yang telah melakukan pukulan harus
berpindah tempat.
2. Servis Forehand atau Backhand Menyilang. Teknik dasar tenis meja ini dimainkan dengan cara
kelompok ataupun berpasangan. Kemudian pemain yang telah melakukan pukulan harus berpindah
tempat.
3. Servis Forehand atau Backhand Menuju Sasaran. Teknik dasar tenis meja ini dimainkan dengan
cara kelompok ataupun berpasangan. Kemudian pemain yang telah melakukan pukulan harus
berpindah tempat.
3.Teknik Smash
Teknik dasar tenis meja yang terakhir ialah teknik smash.
Teknik smash juga dapat dilakukan dengan cara forehand
maupun backhand.
Smash Forehand
Berikut cara melakukan teknik dasar tenis meja berupa
smash forehand :
 Letakkan kaki kiri di depan badan. Kemudian
posisikan kaki kanan berada dibelakang. Sikap
badan sedikit miring ka arah kanan agar berat
badan dapat bertumpu pada kaki sebelah kanan.
 Posisikan lengan dibelakang dengan pinggang dimiringkan sedikit ke arah kanan.
 Ayunkan tangan dari bawah menuju atas ketika bola telah dipantulkan dan berhasil berada
pada titik paling atas. Lakukan pemukulan dan penekanan pada bola ke arah bawah
menggunakan pergelangan tangan.
Smash Backhand
Berikut cara melakukan teknik dasar tenis meja berupa smash backhand :
 Letakkan kaki kanan didepan badan. Kemudian posisikan kaki kiri berada dibelakang. Sikap
badan sedikit miring ke arah kiri sampai pundak bagian kanan mengarah pada meja.
 Posisikan tangan kiri ke arah bawah, lalu kebelakang dengan posisi lebih tinggi dibandingkan
dengan meja.
 Ayunkan lengan dari bawah ke depan menuju arah kanan ketika bola telah dipantulkan dan
berhasil berada pada titik tidak teratas. Lakukan pemukulan dan penekanan pada bola
menggunakan pergelangan tangan agar arahnya dapat diatur.
 Pindahkan berat badan dari kaki kiri menuju kaki kanan.
Khusus untuk permainan ganda servis harus menyilang. Kalau servisnya masuk ke bagian yg
salah (salah kamar), berarti tambahan poin untuk lawan. Setiap peserta diwajibkan untuk membawa
bet pingpong sendiri-sendiri. Bola disediakan. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan
permainan mengikuti peraturan international.
6
2.4. Peralatan Permainan
1.Raket
Raket terbuat dari lapisan kayu tipis yang pada permukaannya dilapisi karet khusus. Ukuran
panjangnya adalah 6.5 inchi (16.5 cm) dan lebar 6 inchi (15 cm). Lapisan tipis ini bisa di tambahkan
lapisan fiber glas, karbon atau bahan lain sehingga bat menjadi ringan dan tahan getar.
2. Bola
Bola tenis meja berdiameter 40 mm berat 2,7 gram. Biasanya berwarana putih atau orange dan
terbuat dari bahan selluloid yang ringan. Pantulan bola yang baik apabila djatuhkan dari ketinggian
30,5 cm akan menghasilkan ketinggian pantulan pertama antara 24-26 cm. Pada bola pingpong
biasanaya ada tanda bintang dari bintang 1 hingga bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah yang
menunjukan kualitas tertinggi dari bola tersebut yang biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen
resmi.
3. Meja Lapangan Tenis Meja
a. Ukuran Meja Tenis Meja
 Panjang = 274 cm
 Lebar = 152,5 cm
 Tebal garis sisi = 2 cm
 Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm
 Luas = 4,1785 meter persegi
b. Tiang Net dan Jaring Net
 Panjang Net = 183 cm
 Lebar / Tinggi Net = 15,25 cm
 Jarak Meja Ke Tiang = 15,25 cm
 Luas Net = 0,279075 meter persegi
7
Di pinggir dan di tengah meja diberi garis. Umumnya warna dasar meja tenis meja adalah
warna hijau dan untuk garis adalah putih. Tenis Meja = Table Tennis (internasional).
2.5.Pola Penyerangan dan Pertahanan Dalam Tenis Meja
1. Pola Peyerangan Tenis Meja
Hal pertama yang akan saya bahas ialah pola penyerangan dalam tenis meja. Pemain tenis meja
memang diharuskan untuk mempunyai taktik dan menguasai strategi penyerangan agar pukulan bola
menuju daerah lawan dapat dilakukan dengan keras dan cepat sehingga pertahanan lawan dapat
dihancurkan. Maka dari itu sebaiknya pemain tenis meja sering memiliki inisiaif untuk gencar
melakukan serangan kepada lawan. Hal tersebut tentunya menggunakan berbagai jenis pukulan yang
tepat, cepat, keras dan kuat.
Pada dasarnya pola penyerangan dalam tenis meja mengggunakan taktik serangan yang berupa
berbagai jens pukulan seperti backhand dan forehand dalam bola bola spin. Selain itu adapula
beberapa jenis pukulan tenis meja lainnya seperti:
Push
Pola penyerangan tenis meja yang pertama dapat berupa pukulan push. Push ialah teknik memukul
bola yang dilakukan dengan cara mendorong bolanya. Hasil pukulan ini dapat berupa bola polos
yang hampir tidak menggunakan putaran. Sebenarnya pukulan push ini termasuk dalam pola
pertahanan tenis meja namun dapat berguna untuk menyerang balik juga.
Untuk itu penggunaan pukulan push biasanya untuk mengembalikan pukulan chop dan push pada
lawan. Jenis pukulan tenis meja ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu backhand push dan forehand
push. Kita akan membahasnya secara mendalam di lain kesempatan.
Drive
Drive juga termasuk dalam pola penyerangan dalam tenis meja. Drive ialah jenis pukulan yang tidak
terlalu keras dalam menggunakan tenaga dan sedikit berputar hasil pukulan bolanya. Jenis pukulan
ini memang tergolong pukulan serangan, bahkan kita dapat mengontrol pukulan dirve sesuai dengan
keinginan. Pukulan drive dapat dibagi menjadi dua jenis yakni backhand drive dan forehand drive.
Chop
Pola penyerangan tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan chop. Chop ialah jenis pukulan bola
yang memiliki gerakan menyerupai gerakan penebangan pohon menggunakan kapak. Kegunaan
pukulan chop ialah untuk membalikkan macam macam pukulan bola yang datang. Adapun jenis jenis
pukulan chop yaitu backhand chop dan forehand chop.
Service
Pola penyerangan dalam tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan service. Servis ialah teknik
penyajian bola yang pertama dengan cara mengukulnya. Namun sebelumnya harus dipantulkan di
atas meja service terlebih dahulu. Pukulan service tersebut harus dilakukan dengan benar agar bola
dapat melewati net dan memantul di daerah meja lawan.
8
Nah, uniknya lagi service juga menjadi pertanda awal mula permainan yang jika dilakukan dengan
benar bisa memberikan keuntungan pada pemukul. Oleh karenanya kalian wajib pula belajar
bagaimana cara service yang baik dan benar.
Spin
Pola penyerangan tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan spin. Spin ialah jenis pukulan yang
menghasilkan putaran bola ketika sudah dipukul. Pelaksanaan pukulan spin tersebut memang kurang
menggunakan sentuhan sehingga hasil pukulan bolanya akan berputar cukup cepat. Adapun jenis
pukulan spin yaitu backhand spin (pelaksanaan spin di sebelah kiri badan) dan forehand spin
(pelaksanaan spin di sebelah kanan badan).
Lob
Pola penyerangan dalam tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan lob. Lob ialah jenis pukulan
yang mengarahkan bola ke belakang meja lawan dengan jauh. Hasil pukulan bolanya akan memiliki
arah berbentuk parabola dan jatuh di lapangan lawan bagian belakang pinggir. Pukulan lob dapat
dinamakan dengan pukulan bola putar.
Smash
Pola penyerangan tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan smash. Smash ialah jenis pukulan
bola yang pelaksanaannya secara tajam dan keras. Pelaksanaan pukulan smash menggunakan
kecepatan maksimal dan tenaga yang penuh sehingga hasil pukulan bolanya dapat berputar atau
bergerak dengan cepat.
Hal hal di atas merupakan beberapa pola penyerangan dalam tenis meja yang berbentuk pukulan.
Sebagian serangan dibuka dengan mengarahkan pandangan menuju datangnya bola. Selain itu
pemain juga harus dapat melakukan serangan dekat net jika jatuhnya bola mendekati net yang dapat
dijangkau. Namun apabila jatuhnya bola di luar jangkauan serangan, maka pemain terlebih dahulu
harus mendekati atau mengejar bola dari net tersebut.
Setelah itu serangan jarak jauh dapat dilakukan. Serangan jarak jauh dalam permainan tenis meja
memiliki keuntungan untuk mempersiapkan banyak waktu dan mengontrol bola dengan mudah.
Biasanya serangan jarak jauh berguna untuk melaksanakan counter attack maupun menghadang
gerakan cut defensive.
Pola Pertahanan Tenis Meja
Ada kalanya bertahan memberikan keuntungan pada pemain untuk melakukan serangan balik.
Menghadapi serta menahan serangan musuh bukanlah perkara gampang karena bisa jadi blunder
tersendiri. Oleh karenanya kalian perlu strategi pertahanan tenis meja yang baik dan benar.
Setelah membahas tentang pola penyerangan dalam tenis meja. Selanjutnya saya akan menjelaskan
tentang pola pertahanan dalam tenis meja. Pola pertahanan tenis meja ini pada umumnya dapat
dilaksanakan ketika tidak ada kesempatan dalam menjalankan serangan. Hal ini dikarenakan
datangnya bola dari meja lebih redah ketika akan dipukul dengan serangan balik. Maka dari itu
pukulan serangan akan lebih sulit dilakukan. Di bawah ini terdapat beberapa teknik pertahanan
dalam permainan tenis meja yaitu meliputi:
9
Blok
Pola pertahanan tenis meja yang pertama dapat berupa teknik blok. Blok ialah jenis teknik yang
dilakukan ketika pemukulan bola dilaksanakan mendekati net. Hasil pukulan blok ini berupa bola
polos yang tidak memiliki putaran. Blok tergolong dalam taktik bertahan yang menggunakan jarak
cukup dekat dengan meja. Blok menggunakan semua tenaga yang berguna untuk membalikkan bola
dengan teknik desakan yang dipinjam atau digunakan oleh serangan lawan. Taktik blok tersebut
berguna untuk memperlemah, menyerap dan mengurangi tenaga pada pantulan bola lawan.
Penggunaan teknik blok yang cukup efektif dilakukan ketika letak lawan berada jauh dari meja.
setiap tim yang digunakan untuk memenangkan pertandingan dan mencetak angka semaksimal
mungkin. Taktik penyerangan tersebut dapat dilakukan secara tim ataupun kelompok. Sedangkan
pola pertahanan tenis meja merupakan usaha dalam kondisi pasif agar bertahan dari serangan lawan.
Sekian penjelasan mengenai pola penyerangan dalam tenis meja dan pola pertahanan dalam tenis
meja. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih telah membaca materi pola penyerangan
dan pertahanan dalam tenis meja di atas.
2.6. Peraturan Tenis Meja
a) Pada saat serve, bola harus dilepas. Apabila bola terkena net dan bola masuk kedaerah lawan,
maka harus di ulang sampai 3 (tiga) kali dan apabila masih terkena netjuga maka point untuk
lawan. Sedangkan apabila bola menyentuh net dan masuk kedaerah kita, maka point untuk
lawan.
b) Pada saat mau serve dan bola lepas dari tangan dan belum/tidak sempat dipukul,maka serven
boleh diulang selama bola tidak menyentuh meja pertandingan. Kalaubola menyentuh meja
pertandingan, maka point untuk lawan.
c) Pada saat pertandingan, pergantian serve (pindah bola) dilakukan setelah 2 (dua)point.
d) Pertandingan dilakukan sebanyak 3 (lima) game dan apabila menang dalam 2 gamemaka
dinyatakan sebagai pemenang. Dalam setiap game-nya perolehan pointsebanyak 21
point/angka.
e) Selama pertandingan apabila tangan atau anggota tubuh lainnya menyentuh
mejapertandingan, pertandingan tetap dilanjutkan. Dan apabila bola menyentuh tangan(tidak
disengaja) dan bola jatuh ke meja lawan, maka pertandingan tetap dilanjutkan.
f) Apabila bet menyentuh meja atau bet menyentuh badan, pertandingan tetapdilanjutkan.
g) Untuk menentukan siapa yang berhak melakukan serve lebih dulu pada setiappertandingan,
dilakukan dengan menebak keberadaan bola dibawa meja yangdisembunyikan oleh wasit.
Sedangkan untuk game ke-2 dan selanjutnya, yang berhak melakukan serve lebih dulu adalah
orang yang menerima bola (bukan yang serve)pada akhir game sebelumnya.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga Tenis Meja di tingkat Nasional telah melakukan
fungsinya. Namun demikian agar olahraga Tenis Meja ini arif dan bijaksana, maka perlu ada
peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk ekstra
kulikuler juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian
Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang tepat, cepat,
akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan diharapkan mampu menciptakan
atlit basket professional khususnya pada cabang olahraga Tenis Meja yang dapat mengharumkan
nama bangsa Indonesia.
3.2 Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga Tenis Meja berjalan dengan normal, maka
sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum ( masyarakat/siswa )
dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang
dunia olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang olahraga
sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai
bidang terutama dalam bidang olahraga.
11
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Mahendra (2006). Teori Belajar Motorik. FPOK UPI. Modul Pembelajaran Prodi PJKR.
Tidak diterbitkan
Giriwijoyo, Santosa. (1991) Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Ikip Bandung.
Giriwijoyo, Santosa. (2003). Olahraga dan Kesehatan. Bandung : FPOK – UPI.
Giriwijoyo, Santosa. (2004). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK – UPI.
Harrison & Balkemore, 1989. Instructional Strategis, second edition WM. C.Brown Publisher All
Rights
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Pskologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak
Kusuma
Hurlock. E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Kusmaedi, Nurlan. (2002). Pembelajaran Hidup Sehat Terpadu Berbasis Masyarakat. Bandung :
FPOK - UPI
Kusmaedi, Nurlan (2002) Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung :FPOK UPI
Kusmaedi, Nurlan (2005). Teori-Teori Perkembangan. FPOK UPI. Modul Pembelajaran Prodi
PJKR. Tidak
12

More Related Content

What's hot (20)

Makalah volly
Makalah vollyMakalah volly
Makalah volly
 
Bola basket
Bola basketBola basket
Bola basket
 
Artikel olahraga bulu tangkis
Artikel olahraga bulu tangkisArtikel olahraga bulu tangkis
Artikel olahraga bulu tangkis
 
Makalah tentang bola voli dan lompat tinggi
Makalah tentang bola voli dan lompat tinggiMakalah tentang bola voli dan lompat tinggi
Makalah tentang bola voli dan lompat tinggi
 
Makalah sepak takwor
Makalah sepak takworMakalah sepak takwor
Makalah sepak takwor
 
Makalah Sepak Bola
Makalah Sepak BolaMakalah Sepak Bola
Makalah Sepak Bola
 
Permainan bola basket adhetya xis1
Permainan bola basket adhetya xis1Permainan bola basket adhetya xis1
Permainan bola basket adhetya xis1
 
Bola Voli
Bola VoliBola Voli
Bola Voli
 
Kertas Kerja Tenis
Kertas Kerja TenisKertas Kerja Tenis
Kertas Kerja Tenis
 
Bola volly
Bola vollyBola volly
Bola volly
 
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
 
Topik 1 Bola Sepak
Topik 1 Bola SepakTopik 1 Bola Sepak
Topik 1 Bola Sepak
 
Tenis Lapangan
Tenis LapanganTenis Lapangan
Tenis Lapangan
 
Olahraga
OlahragaOlahraga
Olahraga
 
Tugasan qgj 3063 sukan berpasukan hoki
Tugasan qgj 3063   sukan berpasukan hokiTugasan qgj 3063   sukan berpasukan hoki
Tugasan qgj 3063 sukan berpasukan hoki
 
Makalah sepak takraw yayang
Makalah sepak takraw yayangMakalah sepak takraw yayang
Makalah sepak takraw yayang
 
BADMINTON
BADMINTONBADMINTON
BADMINTON
 
Makalah tenis meja SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tenis meja SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah tenis meja SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah tenis meja SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkisMakalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkis
 
Olahraga bulutangkis
Olahraga bulutangkisOlahraga bulutangkis
Olahraga bulutangkis
 

Similar to SEJARAH TENIS MEJA (20)

Tenis meja
Tenis mejaTenis meja
Tenis meja
 
Makalah tenis meja
Makalah tenis mejaMakalah tenis meja
Makalah tenis meja
 
Makalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkisMakalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkis
 
Makalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkisMakalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkis
 
Makalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkisMakalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkis
 
Materi tenis meja kelas xi semua program keahlian smk gelora kota bekasi
Materi tenis meja kelas xi semua program keahlian smk gelora kota bekasiMateri tenis meja kelas xi semua program keahlian smk gelora kota bekasi
Materi tenis meja kelas xi semua program keahlian smk gelora kota bekasi
 
Materi tenis meja kelas x semua program keahlian smk gelora
Materi tenis meja kelas x semua program keahlian smk geloraMateri tenis meja kelas x semua program keahlian smk gelora
Materi tenis meja kelas x semua program keahlian smk gelora
 
Tenis Meja
Tenis MejaTenis Meja
Tenis Meja
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
MATERI PJOK TENIS MEJA KELAS XI SEM 2.pptx
MATERI PJOK TENIS MEJA KELAS XI SEM 2.pptxMATERI PJOK TENIS MEJA KELAS XI SEM 2.pptx
MATERI PJOK TENIS MEJA KELAS XI SEM 2.pptx
 
SEPAK_BOLA.pptx
SEPAK_BOLA.pptxSEPAK_BOLA.pptx
SEPAK_BOLA.pptx
 
bola-tampar
bola-tamparbola-tampar
bola-tampar
 
Makalah theo1
Makalah theo1Makalah theo1
Makalah theo1
 
Makalah bola takrow
Makalah bola takrowMakalah bola takrow
Makalah bola takrow
 
Makalah bola takrow
Makalah bola takrowMakalah bola takrow
Makalah bola takrow
 
Makalah bola takrow
Makalah bola takrowMakalah bola takrow
Makalah bola takrow
 
Makalah sepak takwor2
Makalah sepak takwor2Makalah sepak takwor2
Makalah sepak takwor2
 
Makalah sepak takwor2
Makalah sepak takwor2Makalah sepak takwor2
Makalah sepak takwor2
 
Makalah sepak takwor2
Makalah sepak takwor2Makalah sepak takwor2
Makalah sepak takwor2
 
Sejarah bulu tangkis
Sejarah bulu tangkisSejarah bulu tangkis
Sejarah bulu tangkis
 

More from arnoldjansen10

laporan yodes hereng.doc
laporan yodes hereng.doclaporan yodes hereng.doc
laporan yodes hereng.docarnoldjansen10
 
Laporan Rianty docx.doc
Laporan Rianty docx.docLaporan Rianty docx.doc
Laporan Rianty docx.docarnoldjansen10
 
laporan PSG venty jadi.doc
laporan PSG venty jadi.doclaporan PSG venty jadi.doc
laporan PSG venty jadi.docarnoldjansen10
 
Laporan PSG Uci Wea.doc
Laporan PSG Uci Wea.docLaporan PSG Uci Wea.doc
Laporan PSG Uci Wea.docarnoldjansen10
 
Laporan Rianty docx - Copy.doc
Laporan Rianty docx - Copy.docLaporan Rianty docx - Copy.doc
Laporan Rianty docx - Copy.docarnoldjansen10
 
5_6226684611821305975.pdf
5_6226684611821305975.pdf5_6226684611821305975.pdf
5_6226684611821305975.pdfarnoldjansen10
 
Presentation1 kom,pre.ppt
Presentation1 kom,pre.pptPresentation1 kom,pre.ppt
Presentation1 kom,pre.pptarnoldjansen10
 
bab_i__penjajahan_bangsa_belanda_dan_bangsa_inggris.pptx
bab_i__penjajahan_bangsa_belanda_dan_bangsa_inggris.pptxbab_i__penjajahan_bangsa_belanda_dan_bangsa_inggris.pptx
bab_i__penjajahan_bangsa_belanda_dan_bangsa_inggris.pptxarnoldjansen10
 
Artikel konsep pembangunan saat ini
Artikel konsep pembangunan saat iniArtikel konsep pembangunan saat ini
Artikel konsep pembangunan saat iniarnoldjansen10
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaarnoldjansen10
 
Makalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anakMakalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anakarnoldjansen10
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaMakalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaarnoldjansen10
 

More from arnoldjansen10 (20)

laporan yodes hereng.doc
laporan yodes hereng.doclaporan yodes hereng.doc
laporan yodes hereng.doc
 
Laporan Rianty docx.doc
Laporan Rianty docx.docLaporan Rianty docx.doc
Laporan Rianty docx.doc
 
laporan wuwur.doc
laporan wuwur.doclaporan wuwur.doc
laporan wuwur.doc
 
laporan PSG venty jadi.doc
laporan PSG venty jadi.doclaporan PSG venty jadi.doc
laporan PSG venty jadi.doc
 
LAPORAN YODES.doc
LAPORAN YODES.docLAPORAN YODES.doc
LAPORAN YODES.doc
 
LAPORAN PSG RENSI.doc
LAPORAN PSG  RENSI.docLAPORAN PSG  RENSI.doc
LAPORAN PSG RENSI.doc
 
LAPORAN PSG GEMA.doc
LAPORAN PSG GEMA.docLAPORAN PSG GEMA.doc
LAPORAN PSG GEMA.doc
 
LAPORAN PSG YODES.doc
LAPORAN PSG  YODES.docLAPORAN PSG  YODES.doc
LAPORAN PSG YODES.doc
 
Laporan PSG Uci Wea.doc
Laporan PSG Uci Wea.docLaporan PSG Uci Wea.doc
Laporan PSG Uci Wea.doc
 
Laporan Rianty docx - Copy.doc
Laporan Rianty docx - Copy.docLaporan Rianty docx - Copy.doc
Laporan Rianty docx - Copy.doc
 
5_6226684611821305975.pdf
5_6226684611821305975.pdf5_6226684611821305975.pdf
5_6226684611821305975.pdf
 
Presentation1 kom,pre.ppt
Presentation1 kom,pre.pptPresentation1 kom,pre.ppt
Presentation1 kom,pre.ppt
 
bab_i__penjajahan_bangsa_belanda_dan_bangsa_inggris.pptx
bab_i__penjajahan_bangsa_belanda_dan_bangsa_inggris.pptxbab_i__penjajahan_bangsa_belanda_dan_bangsa_inggris.pptx
bab_i__penjajahan_bangsa_belanda_dan_bangsa_inggris.pptx
 
Artikel konsep pembangunan saat ini
Artikel konsep pembangunan saat iniArtikel konsep pembangunan saat ini
Artikel konsep pembangunan saat ini
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Makalah online
Makalah onlineMakalah online
Makalah online
 
Makalah media sosial
Makalah media sosialMakalah media sosial
Makalah media sosial
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Makalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anakMakalah kekerasan terhadap anak
Makalah kekerasan terhadap anak
 
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tanggaMakalah kekerasan dalam rumah tangga
Makalah kekerasan dalam rumah tangga
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

SEJARAH TENIS MEJA

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pentingnya olahraga dirasakan oleh manusia dalam aktivitasnya sehari-hari sehingga semua laporan masyarakat ikut serta didalamnya. Olahraga banyak macamnya salah satu diantaranya olahraga bidang tenis meja. Tenis meja merupakah salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja, tetapi juga anak-anak dan orang tua, pria atau wanita cukup besar peminatnya. Hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk diikuti. Pada dasarnya olahraga tenis meja merupakan olahraga yang berskala internasional, banyak negara yang ikut berperan dalam olimpiade atau pesta olahraga dunia, bahkan pada tahun 1977 kurang lebih 75 negara ikut bertanding di Bermingham (Inggris Hampir setiap orang pernah bermain tenis meja sesekali dalam hidupnya telah dicobanya bermain pingpong, entah untuk mengisi waktu dikala senggang, entah sebagai pelampiasan rasa ingin tahu saja. Tujuannya hanyalah satu dua game, mencoba set tenis meja yang baru diterimanya sebagai hadiah ulang tahun atau hari natal. Dipasangnya pun di atas meja makan ! Ada juga yang mengikuti pertandingan pingpong secara lebih mendalam. Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur, anak –anak maupun orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat juga dianggap sebagai olahraga atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh. Tetapi kalau kita ingin menguasai pingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau kita harus mempelajari dan memahami berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita harus menguasai juga berbagai style permainan yang utama, tak mungkin bermain pingpong dengan baik tanpa mengetahui dasar-dasar ini. Tenis meja merupakan salah satu abang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak dan orang tua, pria dan wanita cukup besar peminatnya, hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit untuk diteliti.. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah sejarah tenis meja ? 2. Apa saja teknik-teknik dasar dalam olahraga tenis meja ? 3. Apa saja peraturan-peraturan dalam olahraga tenis meja ? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui bagaimana sejarah tenis meja 2. Mengetahui teknik-teknik dasar dalam bermain tenis meja 3. Mengetahui peraturan-peraturan yantg berlaku dalam permainan tenis meja
  • 2. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Tenis Meja Tenis meja atau pingpong merupakan salah satu cabang olahraga yang tergolong ke dalam permainan dengan bola kecil. Tenis meja merupakan olahraga yang dimainkan oleh dua orang (single) atau empat orang (double). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tenis meja adalah permainan dengan menggunakan bola kecil yang dinamai pingpong serta pemukul berupa bet yang dilapisi karet dan sebuah meja yang dirancang khusus sebagai area permainan. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), tenis meja atau pingpong merupakan miniatur dari tenis rumput yang sering dimainkan di lapangan terbuka. Permainan tenis meja biasanya dimainkan di dalam ruangan dengan menggunakan sebidang papan atau meja yang dibatasi net atau jaring pada bagian tengah. Dulunya pingpong lebih sering dikenal sebagai Whiff Waff atau permainan yang sering dimainkan di atas meja ruang makan sebagai sarana untuk rekreasi. Seiring perkembangan zaman, tenis meja dijadikan sebagai olahraga olimpiade. Induk dari cabang tenis meja dunia adalah International Table Tennis Federation (ITTF), sedangkan di Indonesia adalah Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). 2.2. Sejarah Permainan Tenis Meja Tenis meja mulai populer sejak abad ke 19 di Inggris dengan nama pingpong, gossima dan whiff whoff. Kemudian tenis meja berganti nama menjadi table tennis atau tenis meja. Permainan yang satu ini mulai dikenal pada tahun 1901 karena diadakannya turnamen, buku yang menuliskan tentang tenis meja, dan kejuaraan tidak resmi tahun 1902. Awalnya permainan ini dilarang di Rusia pada tahun 1900. Permainan ini di larang karena penguasa pada masa itu percaya bahwa memainkan tenis meja mempunyai dampak negatif pada penglihatan pemain. Pada tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris. Pada tahun 1926, Asosiasi Tenis Meja (TTA) ini kemudian diikuti oleh Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) . Kota yang menjadi tuan rumah di kejuaraan dunia resmi pertama tahun 1926 adalah kota London. Selain itu, Asosiai Tenis Meja Amerika dibentuk pada tahun 1933. Pada tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China. Edgar Snow berkomentar bahwa pihak komunis memiliki “hasrat untuk tenis meja asal Inggris” yang menurutnya “ganjil”. Kemudian pada tahun 1950-an, raket yang menggunakan lembaran karet digabung dengan lapisan spons mengubah permainan secara dramatis, meningkatkan kecepatan perputaran bola. Penggunaan lem cepat dapat meningkatkan kecepatan dan perputaran lebih jauh yang menghasilkan perubahan peralatan untuk “menurunkan kecepatan permainannya”. Pada tahun 1988, tenis meja mulai diperkenalkan sebagai cabang Olimpiade.
  • 3. 3 1. Sejarah tenis meja masuk Indonesia Awal mula permainan tenis meja di Indonesia mulai dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi yang dikenal dengan sebutan nama Societeit. Hanya golongan tertentu saja dari golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut Sebelum perang dunia ke II terjadi, pada tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan Ping Pong Seluruh Indonesia). Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia). Tahun 1960 PTMSI telah menjadi anggota federasi tenis meja Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).PTMSI telah resmi menjadi anggota International Table Tennis Federation di tahun 1961 dan tercatat sebagai negara anggota ke-73. Salah satu partisipasi pertama bagi PTMSI pada kejuaraan perlombaan ialah di Praha tahun 1963 dengan hasil peringkat ke-34 bagi putra dan putri ke-31. Perkembangan tenis meja di Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang berdiri yang sering disebut Persatuan Tenis Meja(PTM), dan juga banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan di tingkat pelajar dan mahasiswa, misalnya : PORDA, PON, POMDA, PORSENI, POPDA, POPNAS,PORMAS,dll. Serta pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dan lain- lain.Indonesia selalu diundang untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan dunia resmi, setelah Indonesia terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961. Selain kegiatan-kegiatan pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diselenggarakan setiap 3 bulan sekali serta Silataruna yang kegiatannya mulai diselenggarakan sejak 1986 setiap 6 bulan sekali. 2.3.Teknik Dasar Tenis Meja Dalam permainan tenis meja memerlukan teknik dasar pemain yang baik. Teknik dasar tenis meja ini digunakan untuk mengasilkan nilai yang banyak agar pertandingan dapat dimenangkan. Berikut penjelasan teknik dasar tenis meja : 1. Teknik Memegang Bet Teknik dasar tenis meja yang pertama ialah teknik memegang bet dengan benar. Teknik memegang bet dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu penhold grip, seemiller grip maupun shakehand grip. Berikut penjelasannya : 1. Teknik Memegang Bet Shakehand Grip atau Berjabat Tangan. Teknik dasar tenis meja ini berfungsi untuk pemain profesional yang populer di negara negara Eropa. Teknik memegang bet ini
  • 4. 4 memiliki keunggulan yaitu dapat menggunakan kedua sisi pada bet. 2. Teknik Memegang Bet Penhold Grip atau Memegang Tangkai Pena. Teknik dasar tenis meja ini dapat disebut Asia Grip. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali pemain pemain Asia yang menggunakan teknik memegang bet ini. Pada teknik ini, pemain hanya bisa menggunakan satu sisi bet saja. 3. Teknik Memegang Bet Seemiller Grip. Teknik dasar tenis meja ini biasanya digunakan oleh pemain pemain profesionanl. Teknik memegang bet tersebut dapat disebut American Grip karena memiliki versi yang sama dengan Shakehand Grip. Untuk teknik memegangnya juga hampir sama namun pada bagian atas betnya dapat berputar 20 sampai 90 derajat menuju arah tubuh. Selain itu posisikan jari telunjuk pada sepanjang sisi bet. Pukulan Forehand maupun Backhand Teknik dasar tenis meja selanjutnya ialah pukulan forehand maupun backhand. Pukulan tersebut dapat dilakukan secara lurus ataupun menyilang.. Berikut cara melakukannya : Pukulan Forehand maupun Backhand Lurus Berikut cara melakukan teknik dasar tenis meja berupa pukulan forehand maupun backhand secara lurus :  Lambungkan bola ke arah teman anda.  Permainan tenis meja ini dilaksanakan dengan cara kelompok ataupun berpasangan.  Pemain yang melakukan pukulan backhand/forehand harus berpindah tempat. Pukulan Forehand maupun Backhand Menyilang Berikut cara melakukan teknik dasar tenis meja berupa pukulan forehand maupun backhand secara menyilang :  Lambungkan bola ke arah teman anda dengan cara memantulkannya kemeja. Kemudian lakukan pukulan servis.  Permainan tenis meja ini dilaksanakan dengan cara kelompok ataupun berpasangan.  Pemain yang melakukan pukulan backhand harus berpindah tempat. 2.Teknik Servis Teknik dasar tenis meja selanjutnya ialah pukulan servis. Dalam pukulan ini terdapat servis forehand atau backhand lurus pada bidang servis, servis forehand atau backhand menyilang serta servis forehand atau backhand menuju sasaran.
  • 5. 5 1. Servis Forehand atau Backhand Lurus Pada Bidang Servis. Teknik dasar tenis meja ini dimainkan dengan cara kelompok ataupun berpasangan. Kemudian pemain yang telah melakukan pukulan harus berpindah tempat. 2. Servis Forehand atau Backhand Menyilang. Teknik dasar tenis meja ini dimainkan dengan cara kelompok ataupun berpasangan. Kemudian pemain yang telah melakukan pukulan harus berpindah tempat. 3. Servis Forehand atau Backhand Menuju Sasaran. Teknik dasar tenis meja ini dimainkan dengan cara kelompok ataupun berpasangan. Kemudian pemain yang telah melakukan pukulan harus berpindah tempat. 3.Teknik Smash Teknik dasar tenis meja yang terakhir ialah teknik smash. Teknik smash juga dapat dilakukan dengan cara forehand maupun backhand. Smash Forehand Berikut cara melakukan teknik dasar tenis meja berupa smash forehand :  Letakkan kaki kiri di depan badan. Kemudian posisikan kaki kanan berada dibelakang. Sikap badan sedikit miring ka arah kanan agar berat badan dapat bertumpu pada kaki sebelah kanan.  Posisikan lengan dibelakang dengan pinggang dimiringkan sedikit ke arah kanan.  Ayunkan tangan dari bawah menuju atas ketika bola telah dipantulkan dan berhasil berada pada titik paling atas. Lakukan pemukulan dan penekanan pada bola ke arah bawah menggunakan pergelangan tangan. Smash Backhand Berikut cara melakukan teknik dasar tenis meja berupa smash backhand :  Letakkan kaki kanan didepan badan. Kemudian posisikan kaki kiri berada dibelakang. Sikap badan sedikit miring ke arah kiri sampai pundak bagian kanan mengarah pada meja.  Posisikan tangan kiri ke arah bawah, lalu kebelakang dengan posisi lebih tinggi dibandingkan dengan meja.  Ayunkan lengan dari bawah ke depan menuju arah kanan ketika bola telah dipantulkan dan berhasil berada pada titik tidak teratas. Lakukan pemukulan dan penekanan pada bola menggunakan pergelangan tangan agar arahnya dapat diatur.  Pindahkan berat badan dari kaki kiri menuju kaki kanan. Khusus untuk permainan ganda servis harus menyilang. Kalau servisnya masuk ke bagian yg salah (salah kamar), berarti tambahan poin untuk lawan. Setiap peserta diwajibkan untuk membawa bet pingpong sendiri-sendiri. Bola disediakan. Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
  • 6. 6 2.4. Peralatan Permainan 1.Raket Raket terbuat dari lapisan kayu tipis yang pada permukaannya dilapisi karet khusus. Ukuran panjangnya adalah 6.5 inchi (16.5 cm) dan lebar 6 inchi (15 cm). Lapisan tipis ini bisa di tambahkan lapisan fiber glas, karbon atau bahan lain sehingga bat menjadi ringan dan tahan getar. 2. Bola Bola tenis meja berdiameter 40 mm berat 2,7 gram. Biasanya berwarana putih atau orange dan terbuat dari bahan selluloid yang ringan. Pantulan bola yang baik apabila djatuhkan dari ketinggian 30,5 cm akan menghasilkan ketinggian pantulan pertama antara 24-26 cm. Pada bola pingpong biasanaya ada tanda bintang dari bintang 1 hingga bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah yang menunjukan kualitas tertinggi dari bola tersebut yang biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen resmi. 3. Meja Lapangan Tenis Meja a. Ukuran Meja Tenis Meja  Panjang = 274 cm  Lebar = 152,5 cm  Tebal garis sisi = 2 cm  Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm  Luas = 4,1785 meter persegi b. Tiang Net dan Jaring Net  Panjang Net = 183 cm  Lebar / Tinggi Net = 15,25 cm  Jarak Meja Ke Tiang = 15,25 cm  Luas Net = 0,279075 meter persegi
  • 7. 7 Di pinggir dan di tengah meja diberi garis. Umumnya warna dasar meja tenis meja adalah warna hijau dan untuk garis adalah putih. Tenis Meja = Table Tennis (internasional). 2.5.Pola Penyerangan dan Pertahanan Dalam Tenis Meja 1. Pola Peyerangan Tenis Meja Hal pertama yang akan saya bahas ialah pola penyerangan dalam tenis meja. Pemain tenis meja memang diharuskan untuk mempunyai taktik dan menguasai strategi penyerangan agar pukulan bola menuju daerah lawan dapat dilakukan dengan keras dan cepat sehingga pertahanan lawan dapat dihancurkan. Maka dari itu sebaiknya pemain tenis meja sering memiliki inisiaif untuk gencar melakukan serangan kepada lawan. Hal tersebut tentunya menggunakan berbagai jenis pukulan yang tepat, cepat, keras dan kuat. Pada dasarnya pola penyerangan dalam tenis meja mengggunakan taktik serangan yang berupa berbagai jens pukulan seperti backhand dan forehand dalam bola bola spin. Selain itu adapula beberapa jenis pukulan tenis meja lainnya seperti: Push Pola penyerangan tenis meja yang pertama dapat berupa pukulan push. Push ialah teknik memukul bola yang dilakukan dengan cara mendorong bolanya. Hasil pukulan ini dapat berupa bola polos yang hampir tidak menggunakan putaran. Sebenarnya pukulan push ini termasuk dalam pola pertahanan tenis meja namun dapat berguna untuk menyerang balik juga. Untuk itu penggunaan pukulan push biasanya untuk mengembalikan pukulan chop dan push pada lawan. Jenis pukulan tenis meja ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu backhand push dan forehand push. Kita akan membahasnya secara mendalam di lain kesempatan. Drive Drive juga termasuk dalam pola penyerangan dalam tenis meja. Drive ialah jenis pukulan yang tidak terlalu keras dalam menggunakan tenaga dan sedikit berputar hasil pukulan bolanya. Jenis pukulan ini memang tergolong pukulan serangan, bahkan kita dapat mengontrol pukulan dirve sesuai dengan keinginan. Pukulan drive dapat dibagi menjadi dua jenis yakni backhand drive dan forehand drive. Chop Pola penyerangan tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan chop. Chop ialah jenis pukulan bola yang memiliki gerakan menyerupai gerakan penebangan pohon menggunakan kapak. Kegunaan pukulan chop ialah untuk membalikkan macam macam pukulan bola yang datang. Adapun jenis jenis pukulan chop yaitu backhand chop dan forehand chop. Service Pola penyerangan dalam tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan service. Servis ialah teknik penyajian bola yang pertama dengan cara mengukulnya. Namun sebelumnya harus dipantulkan di atas meja service terlebih dahulu. Pukulan service tersebut harus dilakukan dengan benar agar bola dapat melewati net dan memantul di daerah meja lawan.
  • 8. 8 Nah, uniknya lagi service juga menjadi pertanda awal mula permainan yang jika dilakukan dengan benar bisa memberikan keuntungan pada pemukul. Oleh karenanya kalian wajib pula belajar bagaimana cara service yang baik dan benar. Spin Pola penyerangan tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan spin. Spin ialah jenis pukulan yang menghasilkan putaran bola ketika sudah dipukul. Pelaksanaan pukulan spin tersebut memang kurang menggunakan sentuhan sehingga hasil pukulan bolanya akan berputar cukup cepat. Adapun jenis pukulan spin yaitu backhand spin (pelaksanaan spin di sebelah kiri badan) dan forehand spin (pelaksanaan spin di sebelah kanan badan). Lob Pola penyerangan dalam tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan lob. Lob ialah jenis pukulan yang mengarahkan bola ke belakang meja lawan dengan jauh. Hasil pukulan bolanya akan memiliki arah berbentuk parabola dan jatuh di lapangan lawan bagian belakang pinggir. Pukulan lob dapat dinamakan dengan pukulan bola putar. Smash Pola penyerangan tenis meja selanjutnya dapat berupa pukulan smash. Smash ialah jenis pukulan bola yang pelaksanaannya secara tajam dan keras. Pelaksanaan pukulan smash menggunakan kecepatan maksimal dan tenaga yang penuh sehingga hasil pukulan bolanya dapat berputar atau bergerak dengan cepat. Hal hal di atas merupakan beberapa pola penyerangan dalam tenis meja yang berbentuk pukulan. Sebagian serangan dibuka dengan mengarahkan pandangan menuju datangnya bola. Selain itu pemain juga harus dapat melakukan serangan dekat net jika jatuhnya bola mendekati net yang dapat dijangkau. Namun apabila jatuhnya bola di luar jangkauan serangan, maka pemain terlebih dahulu harus mendekati atau mengejar bola dari net tersebut. Setelah itu serangan jarak jauh dapat dilakukan. Serangan jarak jauh dalam permainan tenis meja memiliki keuntungan untuk mempersiapkan banyak waktu dan mengontrol bola dengan mudah. Biasanya serangan jarak jauh berguna untuk melaksanakan counter attack maupun menghadang gerakan cut defensive. Pola Pertahanan Tenis Meja Ada kalanya bertahan memberikan keuntungan pada pemain untuk melakukan serangan balik. Menghadapi serta menahan serangan musuh bukanlah perkara gampang karena bisa jadi blunder tersendiri. Oleh karenanya kalian perlu strategi pertahanan tenis meja yang baik dan benar. Setelah membahas tentang pola penyerangan dalam tenis meja. Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang pola pertahanan dalam tenis meja. Pola pertahanan tenis meja ini pada umumnya dapat dilaksanakan ketika tidak ada kesempatan dalam menjalankan serangan. Hal ini dikarenakan datangnya bola dari meja lebih redah ketika akan dipukul dengan serangan balik. Maka dari itu pukulan serangan akan lebih sulit dilakukan. Di bawah ini terdapat beberapa teknik pertahanan dalam permainan tenis meja yaitu meliputi:
  • 9. 9 Blok Pola pertahanan tenis meja yang pertama dapat berupa teknik blok. Blok ialah jenis teknik yang dilakukan ketika pemukulan bola dilaksanakan mendekati net. Hasil pukulan blok ini berupa bola polos yang tidak memiliki putaran. Blok tergolong dalam taktik bertahan yang menggunakan jarak cukup dekat dengan meja. Blok menggunakan semua tenaga yang berguna untuk membalikkan bola dengan teknik desakan yang dipinjam atau digunakan oleh serangan lawan. Taktik blok tersebut berguna untuk memperlemah, menyerap dan mengurangi tenaga pada pantulan bola lawan. Penggunaan teknik blok yang cukup efektif dilakukan ketika letak lawan berada jauh dari meja. setiap tim yang digunakan untuk memenangkan pertandingan dan mencetak angka semaksimal mungkin. Taktik penyerangan tersebut dapat dilakukan secara tim ataupun kelompok. Sedangkan pola pertahanan tenis meja merupakan usaha dalam kondisi pasif agar bertahan dari serangan lawan. Sekian penjelasan mengenai pola penyerangan dalam tenis meja dan pola pertahanan dalam tenis meja. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih telah membaca materi pola penyerangan dan pertahanan dalam tenis meja di atas. 2.6. Peraturan Tenis Meja a) Pada saat serve, bola harus dilepas. Apabila bola terkena net dan bola masuk kedaerah lawan, maka harus di ulang sampai 3 (tiga) kali dan apabila masih terkena netjuga maka point untuk lawan. Sedangkan apabila bola menyentuh net dan masuk kedaerah kita, maka point untuk lawan. b) Pada saat mau serve dan bola lepas dari tangan dan belum/tidak sempat dipukul,maka serven boleh diulang selama bola tidak menyentuh meja pertandingan. Kalaubola menyentuh meja pertandingan, maka point untuk lawan. c) Pada saat pertandingan, pergantian serve (pindah bola) dilakukan setelah 2 (dua)point. d) Pertandingan dilakukan sebanyak 3 (lima) game dan apabila menang dalam 2 gamemaka dinyatakan sebagai pemenang. Dalam setiap game-nya perolehan pointsebanyak 21 point/angka. e) Selama pertandingan apabila tangan atau anggota tubuh lainnya menyentuh mejapertandingan, pertandingan tetap dilanjutkan. Dan apabila bola menyentuh tangan(tidak disengaja) dan bola jatuh ke meja lawan, maka pertandingan tetap dilanjutkan. f) Apabila bet menyentuh meja atau bet menyentuh badan, pertandingan tetapdilanjutkan. g) Untuk menentukan siapa yang berhak melakukan serve lebih dulu pada setiappertandingan, dilakukan dengan menebak keberadaan bola dibawa meja yangdisembunyikan oleh wasit. Sedangkan untuk game ke-2 dan selanjutnya, yang berhak melakukan serve lebih dulu adalah orang yang menerima bola (bukan yang serve)pada akhir game sebelumnya.
  • 10. 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga Tenis Meja di tingkat Nasional telah melakukan fungsinya. Namun demikian agar olahraga Tenis Meja ini arif dan bijaksana, maka perlu ada peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk ekstra kulikuler juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini merupakan bentuk kepedulian Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan bangsa melalui olahraga basket yang tepat, cepat, akurat dan relatif dapat dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan diharapkan mampu menciptakan atlit basket professional khususnya pada cabang olahraga Tenis Meja yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia. 3.2 Saran Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga Tenis Meja berjalan dengan normal, maka sebagai olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum ( masyarakat/siswa ) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama dalam bidang olahraga.
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA Agus, Mahendra (2006). Teori Belajar Motorik. FPOK UPI. Modul Pembelajaran Prodi PJKR. Tidak diterbitkan Giriwijoyo, Santosa. (1991) Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Ikip Bandung. Giriwijoyo, Santosa. (2003). Olahraga dan Kesehatan. Bandung : FPOK – UPI. Giriwijoyo, Santosa. (2004). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK – UPI. Harrison & Balkemore, 1989. Instructional Strategis, second edition WM. C.Brown Publisher All Rights Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Pskologis dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma Hurlock. E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Kusmaedi, Nurlan. (2002). Pembelajaran Hidup Sehat Terpadu Berbasis Masyarakat. Bandung : FPOK - UPI Kusmaedi, Nurlan (2002) Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung :FPOK UPI Kusmaedi, Nurlan (2005). Teori-Teori Perkembangan. FPOK UPI. Modul Pembelajaran Prodi PJKR. Tidak
  • 12. 12