1. LAPORAN
PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA PADA KANTOR
PEMERINTAHAN DESA PAUBOKOL KECAMATAN
NUBATUKAN
Diajukan sebagai persyaratan mengikuti ujian sekolah dan ujian akhir sekolah dan
kompetensi keahlian Tahun Pelajaran 2020 /2021
Oleh
WILHELMUS LABA BAKON
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA
BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
KAWULA KARYA LEWOLEBA-LEMBATA
LEWOLEBA
2020
2. LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Ini disetujui dan disahkan oleh masing-masing pihak sebagai berikut:
Di setujui oleh :
Guru Pembimbing Pembimbing Lapangan
Edeltrudis Maria Kewa, S.Pd Maria Fransiska Bewa
NIP. 19710623 200312 2 005 NIP.
Di sahkan Oleh :
Kepala Sekolah Kepala Desa Paubokol
Drs.Lawe Yohanes Thomas Igo Udak
NIP. 19621126 199303 1 003 NIP.
3. MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
BELAJAR DARI KEGAGALAN ADALAH HAL YANG BIJAK
PERSEMBAHAN
Laporan ini penulis persembahkan kepada:
1. Almamaterku tercinta SMK Katolik Kawula Karya
2. Bapak Kepala Sekolah bersama Dewan Guru
3. Bapak Kepala Desa Paubokol bersama seluruh perangkat Desa Paubokol
4. Para pembimbing, baik Pembimbing Sekolah maupun Pembimbing Lapangan
5. Bapa dan Mama yang mendorong dan membiayai penulis agar dapat menggapai
cita-cita
6. Adik-adikku tercinta .
7. Teman – teman seangkatan Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
4. KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan hasil pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)) dengan
baik. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai bahan tindak lanjut Penulis
dalam laporan Praktik Kerja Industri yakni dalam uji laporan sekolah.
Penyusunan laporan ini berdasarkan data dan informasi serta pengetahuan baik
dari pengetahuan teori maupun praktik, yang diperoleh selama penulis mengikuti
Praktik Kerja Industri selama dua bulan terhitung dari tanggal 01 Oktober 2020
sampai dengan 31 Oktober di Kantor pemerintahan Desa Paubokol.
Pada Kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membimbing dan membantu Penulis sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri ini dengan baik.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Allah Bapa Yang Maha Kuasa berkat rahmat dan penyertaan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan Laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini dengan baik
walaupun masih terdapat banyak kekurangan.
2. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam
menyelesaikan laporan ini.
3. Bapak Kepala Sekolah SMK Kawula Karya Lewoleba.
4. Bapak Kepala Desa serta seluruh aparat Desa paubokol yang telah, membimbing
dan membantu penulis dalam menyelesaikan semua pekerjaan serta menyediakan
data dan dokomen yang dibutuhkan dalam menyusun laporan ini.
5. Ibu Edeltrudis Maria Kewa, S.Pd selaku Guru pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan hasil prakerin ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari sempurna. Penulis mengharpkan kritik dan saran yang
membangun diri pembaca semoga laporan hasil prakerin ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
5. DAFTAR ISI
Cover .....................................................................................................................i
Moto dan persembahan...........................................................................................ii
Pengesahan .............................................................................................................iii
Kata Pengantar........................................................................................................iv
Daftar Isi.................................................................................................................v
Daftar Tabel .........................................................................................................vii
Daftar Gambar ....................................................................................................viii
BAB I : PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Identifikasi MasalahPermasalahan ...................................................................1
1.3 Perumusan Maslaah ..........................................................................................2
1.4 Tujuan.............................................................................................................. 2
1.3.1. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda...........................................................2
1.3.2. Tujuan penulisan Laporan ......................................................................3
1.5 Sistematika Penulisan ...................................................................................... 3
BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK...........................................6
2.1 Sejarah Desa ....................................................................................................6
2.2 Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Desa...................................................9
2.3 Uraian Tugas dan Fungsi..................................................................................9
2.4. Susunan Perangkat Desa................................................................................14
2.5. Kondisi Geografis Desa.................................................................................19
2.6. Kondisi Demografis Desa..............................................................................20
2.7. Kondisi Ekonomi Desa..................................................................................23
BAB III : KAJIAN PUSTAKA ...............................................................................26
3.1 Pengertian Akuntansi................................................................................28
3.2 Pengertian Akuntansi Keuangan...............................................................29
3.3 Pengertian Siklus Akuntansi ....................................................................29
BAB IV : PEMBAHASAN.......................................................................................30
4.1 Gambar Kerja (Siklus Akuntansi Keuangan Desa) ..................................30
4.2 Proses Produksi.........................................................................................30
4.3 Faktor Penghambat dan pendukung ..........................................................33
4.4 Manfaat Yang Dirasakan...........................................................................33
4.5 Hasil Produksi ( Laporan Penggunaan Anggaran Dana Desa )................34
BAB V : PENUTUP..................................................................................................35
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................35
5.2 Saran ...............................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
7. DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.1. Struktur Pemerintahan Desa...............................................................................7
Tabel 2.4.1. Penduduk Desa Paubokol ..............................................................................17
Tabel 2.4.2.Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ...............................................17
Tabel 2.5.1.Potensi Tanaman Pangan, di Desa Paubokol...................................................18
Tabel 2.5.2.Perkembangan Populasi Ternak di Desa Paubokol............................................18
Tabel 2.5.3.Produktivitas Perkebunan di Desa Paubokol...................................................19
Tabel 2.5.4.Potensi Kehutanan di Desa Paubokol...............................................................19
Tabel 2.5.5.Target dan Realisasi Pendapatan Desa Paubokol.............................................19
Tabel 2.5.6.Target dan Realisasi pendapatan Desa menurut sumber Pendapatan..............20
8. DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Desa.......................................................
Gambar 2. Siklus Akuntansi Keuangan Desa.......................................................................
9. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai dengan ketetapan dan kurikulum, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga , maka siswa atau siswi Sekolah
Menengah Kejuruan Kawula Karya Lewoleba diwajibkan melaksanakan Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) untuk memenuhi salah satu Program mata diklat yang diujikan
pada Uji Kompetensi Keahlian. Selain untuk memenuhi persyaratan Uji Kompetensi
Keahlian tingkat Sekolah Menengah Kejuruan, Praktik Kerja Industri juga suatu
pendekatan dimana setiap siswa atau siswi mengalami proses belajar melalui Praktik
Kerja Industri secara langsung di dunia kerja yang sesungguhnya. Atas dasar itulah
maka kegiatan pendidikan dan pelatihan di Sekolah Menengah Kejuruan harus
melibatkan dunia usaha atau dunia industri sebagai institusi pasangan yang dapat
berperan aktif untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan guna menambah pengetahuan khususnya di bidang keahliannya masing –
masing dan dapat menambah pengalaman serta keprofesionalan dalam melakukan suatu
bidang pekerjaan supaya menjadi tenaga kerja yang berkualitas unggul di masa
mendatang yang diantaranya melalui kegiatan Praktik Kerja Industri.
Agar Pendidikan Sistem Ganda bisa berjalan efektif maka sekolah menengah
kejuruan ( SMK) sebagai lembaga penyedia tenaga kerja wajib menciptakan hubungan
kemitraan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), agar output SMK yang
berbekal pengetahuan dan ketrampilan kejuruan dapat beradaptasi dengan kerja yang
nyata di dalam dunia kerja.
Menjawabi harapan tersebut maka SMK KAWULA KARYA Lewoleba telah
melakukan kontrak kerja sama dengan dunia usaha – dunia industri yang berada
diwilayah kabupaten lembata yakni koperasi-koperasi dan Kantor Desa .Kantor Desa
sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda bagi siswa- siswi.
Khususnya program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Berdasarkan
penetapan panitia PSG penulis ditempatkan pada Desa Paubokol Kecamatan Nubatukan
untuk mengikuti Pendidikan Sistem Ganda.
Kantor Pemerintahan Desa Paubokol merupakan suatu lembaga yang menjadi
lokasi praktek bagi siswa-siswi program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
terkait dengan pengelolaan keuangan lembaga. Selama menjalani praktek penulis
diberikan tugas- tugas sehubungan dengan administrasi perpajakan, administrasi kantor
seperti surat-menyurat dan kearsipan.
10. 1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan realita atau kenyataan yang dialami di lokasi praktek, timbul adanya
perbedaan antara teori yang ada di sekolah dengan kenyataan di tempat praktek
sehingga peserta PSG mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan yang ada,
seperti:
1. Pelaksanaan administrasi keuangan di desa terdapat perbedaan dengan teori yang
diperoleh di sekolah.
2. Kemampuan penulis dalam melaksanakan semua pekerjaan terkait di kantor desa
Nubamado baik administrasi keuangan maupun administrasi kantor pada
umumnya, masih sangat minim karena kurangnya latihan praktek di sekolah
sebagai akibat adanya Pandemi Covid -19
3. Administrasi keuangan desa yang sudah dilaksanakan sesuai dengan Standar
akuntansi Pemerintah (SAP), namun siswa selaku perserta pendidikan peserta
ganda tidak dilibatkan sepenunya sesuai siklus akuntansi keuangn Desa
(SISKEUDES).
4. Belum diterapkannya sikls akuntansi lembaga/instansi pemerintah.
1.3. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas, penulis dapat merumuskan sebagai
berikut: ‘‘ Dapatkah aparat Desa Paubokol yang berwenang dalam pengelolahan
administrasi keuangan Desa lebih terbuka untuk melibatkan siswa peserta PSG
program keahlian akuntansi dan keuangan lembaga dalam pengelolahan administrasi
keuangan desa sebagai upaya pembelajaran bagi siswa demi sinkronnya materi
Akuntansi Keuangan Lembaga yang diperoleh di sekolah ’’.
1.4. Tujuan
1.3.1 Tujuan Pendidikan Sistem Ganda
a) Mengahasilkan tenaga kerja yang profesional yakni tenaga kerja yang memiliki
tingkat pengetahuan,ketrampilan,etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan pekerjaan.
b) Memiliki link and mutch(hubungan kerja)antara sekolah dengan dunia kerja
c) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional
d) Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
11. 1.3.2 Tujuan Penulisan Laporan Pendidikan Sistem Ganda
a) Sebagai bukti bahwa peserta PSG telah mengikuti PSG dengan baik dan benar
sesuai prosedur yang ada.
b) Sebagai bukti pendukung bahwa peserta PSG telah memahami dan mengerti
apa yang dikerjakan ditempat praktek.
c) Sebagai salah satu persyaratan penentuan kelulusan.
d) Sebagai bukti bawa peserta PSG telah menyelesaikan PSG.
e) Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kreatifitas.
1.5. Sistematika Penulisan
BAB 1.Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
1.2.Permasalahaan
1.3. Identifikasi Masalah
1.4.Tujuan
1.3.1.Tujuan pendidikan sistem ganda
1.3.2.Tujuan penulisan laporan
1.5. Sistematika Penulisan
BAB ll. Gambaran Umum Lokasi Praktek
2.1 Sejarah Desa
2.2 Susunan Struktur Organisasi Pemerintah Desa
2.2.1. Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Desa
2.2.2. Uraian Tugas Perangkat Desa
2.2.3. Susunan Perangkat Desa
2.2.4. Susunan Perangkat BBP
2.3 Kondisi Geografis Desa
2.4 Kondisi Domografis Desa
2.5 Kondisi Ekonomis
BAB lll.Kajian Pustaka
3.1 Pengertian Akuntansi
3.2 Pengertian Akuntansi Keuangan
3.3 Pengertian Akuntansi Keuangan Lembaga
3.4 Pengertian Siklus Akuntasi
BAB lV.Pembahasan
4.1. Gambar Kerja (Siklus Keuangan Desa)
4.2 Proses Produksi (Rapd,Realisasi Anggaran Desa,Laporan Keuangan Desa)
4.2.1 Langkah-Langkah Perencanaan Kegiatan
4.2.2 Menyusun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes)
12. 4.2.3 Menyusun RAPBDes
4.2.4 Menyusun Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes)
4.2.5 Syarat Pencairan Anggaran Desa
4.2.6 Realisasi Anggaran Desa
4.2.7 Laporan
4.3 Faktor Pendukung Dan Penghambat
4.3.1 Faktor Pendukung
4.3.2 Faktor Penghambat
4.4 Manfaat Yang Dirasakan
4.4.1 Bagi Siswa/I
4.4.2 Bagi Pihak Dudi
4.4.3 Bagi Pihak Sekolah
4.5. Hasil Produksi Jasa
BAB V. Penutup
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
5.2.1.Saran Untuk Sekolah
5.2.2.Saran Untuk Desa
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
13. BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK
2.3 Sejarah Desa
Desa Paubokol merupakan desa hasil pemekaran dari Desa Belobatang, karena
kepadatan penduduk dan luas wilayah Desa Belobatang. Maka pada tanggal 18 dan 19
September Tahun 1990 Kepala Desa Belobatang atas nama Lasarus Teka Udak
menggelar rapat desa antar dusun Uruor dan dusun Udak yang sekarang kita kenal
dengan Desa Udak Melomata dengan agenda rapat; MEMBANGUN SEBUAH
PEMUKIMAN; Pertemuan tersebut telah disepakati oleh forum rapat tentang
pemukiman baru, tetapi diperuntukan untuk generasi muda dan bagi masyarakat yang
tidak memiliki tanah. Maka dengan tragedi Gempa Bumi tahun 1992 pada bulan
Desember, maka pada awal bulan Januari tahun 1993 telah terdaftar 30 orang kepala
keluarga yang bersedia bermukim dipertengahan wilayah Belobatang, karna wilayah
Belobatang sangat luas. Bertolak dari itu maka pada bulan Maret tahun 1993 ke 30
kepala keluarga tersebut mulai mengadakan pra kegiatan dengan item pekerjaan
pembersihan lokasi yang dipimpin oleh Kepala Desa Belobatang.
Disamping 30 kepala keluarga melakukan pembersihan lokasi, kepala desa juga
mencari bantuan dari donatur/LSM untuk membantu pembangunan rumah tinggal. Dan
CV yang dapat membantu pembagunan rumah tinggal tersebut adalah CV. KWELA
SATRIA dengan pimpinan Bapak Edi dan Bapak Yhosep Meran Lagaor, Namun CV
tersebut membantu bahan berupa pasir, semen, seng, paku dan biaya tukang. Sementara
kayu dan pembantu adalah swdaya.dalam perencanaan akan dibangun 30 unit rumah,
namun ada satu kepala keluarga yang ikut dalam kegiatan tersebut, maka dibangunlah
31 rumah denga ukuran 3,60 x 7,20 dalam bentuk los. Dan akhirnya pada bulan maret
1993, 31 kepala keluarga mulai menempati rumah dan mulai beraktifitas sebagai petani,
dengan nama Dusun Alapnimo. Namun dalam perjalanan dari tahun 1993 hingga tahun
1996 Dusun Alapnimo mempersiapkan diri menjadi Desa Persiapan Akhirnya kurang
lebih tiga tahun mempersiapkan diri menjadi desa persiapan, maka menjadi cita-cita
menjadi Desa Defenitip terwujud dalam keluarnya Keputusan Gubernur NTT dengan
Nomor 20 Tahun 1999 tentang PENGUKUHAN 257 DESA PERSIAPAN MENJADI
DESA DEFENITIP DI PROVINSI DAERAH TINGKAT 1 NUSA TENGGARA
TIMUR tanggal 29 mei 1999, dengan nama DESA PAUBOKOL.
Pejabat Kepala Desa dari desa persiapan sampai desa defenitip sebagai berikut:
1. Tahun 1993 – 1999 Thomas Igo Udak (Desa Persiapan)
2. Tahun 1999 – 2002 Thomas Igo Udak (Desa Defenitip)
14. 3. Tahun 2002 – 2007 Thomas B. Doni Udak (Kepala Desa)
4. Tahun 2007 – 2014 Erdawati (Kepala Desa)
5. Tahun 2014 sampai sekarang Thomas Igo Udak (Kepala Desa)
2.4 Susunan Struktur Organisasi Pemerintah Desa
2.2.1 Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Desa
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Desa.
2.2.2 Uraian Tugas Perangkat Desa
Uraian Tugas Masing – Masing Fungsi Sesuai Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI
Struktur Organisasi
Pasal 1
(1) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu oleh Perangkat Desa.
(2) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Sekretariat Desa;
b. Pelaksana Kewilayahan;dan
c. Pelaksana Teknis.
15. (3) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkedudukan sebagai
unsur pembantu Kepala Desa.
Pasal 2
(1) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a
dipimpin oleh Sekretaris Desa dan dibantu oleh unsur staf sekretariat.
(2) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak terdiri
atas 3 (tiga) urusan yaitu urusan tata usaha dan umum, urusan keuangan, dan
urusan perencanaan, dan paling sedikit 2 (dua) urusan yaitu urusan umum
dan perencanaan, dan urusan keuangan.
Masing-masing urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2
(3) dipimpin oleh Kepala Urusan.
Pasal 3
(1) Pelaksana Kewilayahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf
b merupakan unsur pembantu Kepala Desa sebagai satuan tugas
kewilayahan.
(2) Jumlah unsur Pelaksana kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan secara proporsional antara pelaksana kewilayahan yang
dibutuhkan dengan kemampuan keuangan desa serta memperhatikan luas
wilayah kerja, karakteristik, geografis, jumlah kepadatan penduduk, serta
sarana prasarana penunjang tugas.
(3) Tugas kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi,
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.
(4) Pelaksana Kewilayahan dilaksanakan oleh kepala dusun atau sebutan lain
yang ditetapkan lebih lanjut dalam Peraturan Bupati/Walikota dengan
memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Pasal 4
(1) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c
merupakan unsur pembantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas
operasional.
(2) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak terdiri
atas 3 (tiga) seksi yaitu seksi pemerintahan, seksi kesejahteraan dan seksi
pelayanan, paling sedikit 2 (dua) seksi yaitu seksi pemerintahan, serta seksi
kesejahteraan dan pelayanan.
16. Masing-masing seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh
Kepala Seksi.
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Pasal 5
(1) Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang
memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
(2) Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala
Desa memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a) menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja Pemerintahan,
penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan
ketentraman dan ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat,
administrasi kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah.
b) melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana
perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan.
c) pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban
masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat,
keagamaan, dan ketenagakerjaan.
d) pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi
masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
e) menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan
lembaga lainnya
Pasal 6
(1) Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan Sekretariat Desa.
(2) Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi
pemerintahan.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2),
Sekretaris Desa mempunyai fungsi:
a) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi
surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.
17. b) Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat
desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan
rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan
pelayanan umum.
c) Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi
keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran,
verifikasi administrasi keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala
Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.
d) Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran
pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka
pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta
penyusunan laporan.
Pasal 7
(1) Kepala urusan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat.
(2) Kepala urusan bertugas membantu Sekretaris Desa dalam urusan pelayanan
administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
(3) Untuk melaksanakan tugas kepala urusan mempunyai fungsi:
a) Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi seperti
melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi
surat menyurat, arsip, dan ekspedisi, dan penataan administrasi
perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor,
penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan
dinas, dan pelayanan umum.
b) Kepala urusan keuangan memiliki fungsi seperti melaksanakan urusan
keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi
sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi
keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa,
BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.
c) Kepala urusan perencanaan memiliki fungsi mengoordinasikan urusan
perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan
belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan,
melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.
18. Pasal 8
(1) Kepala seksi berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis.
(2) Kepala seksi bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas
operasional.
(3) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi mempunyai fungsi :
a) Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan
manajemen tata praja Pemerintahan, menyusun rancangan regulasi desa,
pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban,
pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, kependudukan, penataan
dan pengelolaan wilayah, serta pendataan dan pengelolaan Profil Desa.
b) Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan
pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang
pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat
di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan
keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
c) Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi melaksanakan penyuluhan dan
motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat,
meningkatkan upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial
budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.
Pasal 9
(1) Kepala Kewilayahan atau sebutan lainnya berkedudukan sebagai unsur
satuan tugas kewilayahan yang bertugas membantu Kepala Desa dalam
pelaksanaan tugasnya di wilayahnya.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala
Kewilayahan/Kepala Dusun memiliki fungsi:
a) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan
masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan dan pengelolaan
wilayah.
b) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
c) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan
kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya.
d) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang
kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
19. 2.2.3 Susunan Perangkat Desa
Tabel 2.2.1. Struktur Pemerintahan Desa
NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN
1. Kepala Desa Thomas Igo Udak STM
2. Sekretaris Desa Paulus Marianus Pelea Ujan STM
3. Kaur Umum & Perencanaan Lusia Ose Blikolong SMA
4 Kaur Keuangan Natalia Fransiska Bewa S I
4. Kasie. Pemerintahan Fransiskus Nati Ujan SMA
5. Kasie. Ekobang Verdinandit A. Igo SMA
6. Operator Silvester Muga Paskalis SMA
7. Kepala Dusun 1 Marianus Nurak SMA
8. Kepala Dusun 2 Antonia Klara Dora SMA
9 Kepala Dusun 3 Valentina Yuliana Deram SMA
2.2.4 Susunan Perangkat BPD
Tabel 2.2.2. Susunan Perangkat BPD
NO NAMA JABATAN PENDIDIKAN
1 Lambertus Ua Ujan Ketua SMA
2 Agustinus Pelea Pegan Wakil Ketua SMA
3 Yulianus Iba Udak Sekretaris D3
4 Maria Kewa Wutun Anggota SMA
5 Yhosep Kujo Anggota SMA
2.6 Kondisi Geografis Desa
KONDISI GEOGRAFIS
Secara Geografis, Desa Paubokol berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara, berbatasan dengan Utara Belobatang,
b. Sebelah Timur, berbatasan dengan Nubamado
c. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Bakalerek
d. Sebelah Barat, Berbatasan dengan Watokobu
Topografis Desa Paubokol secara umum termasuk daerah berbukit dan berdasarkan
ketinggian wilayah Desa Paubokol diklasifikasikan kepada dataran sedang (>100 –
500 m dpl).Tipe iklim desa adalah Tropis dengan curah hujan sedang dan suhu rata-
rata 30°C. Desa Paubokol memiliki potensi pengembangan wilayah Pertanian dan
masuk dalam wilayah rawan dengan Kebakaran Hutan. Sedangkan luas wilayah Desa
20. Paubokol adalah 8,888 km2
dengan penggunaannya dapat dilihat pada tabel 1
dibawah ini:
Tabel 2.3.1. Data Aset Lahan Desa Paubokol
No Penggunaan Luas
1 Luas Pemukiman 7,00 Hektar
2 Luas Perkebunan 150,00 Hektar
3 Luas Kuburan 1,00 Hektar
4 Luas Pekarangan 8,00 Hektar
5 Luas Perkantoran 1,00 Hektar
6 Luas Sarana Pendidikan 2,50 Hektar
7 Luas Prasarana Umum Lainnya( kesehatan ) 1,00 Hektar
8 Luas Lahan Tidur 500,00 Hektar
9 Lain-lain 7.329,50 Hektar
Jumlah 8.000,00 Hektar
2.7 Kondisi Domografis Desa
a. Jumlah penduduk Desa Paubokol per Desember Tahun 2020 sebanyak 305 Jiwa
terdiri dari Laki-laki berjumlah 154 jiwa dan perempuan berjumlah 151 jiwa.
b. Perkembangan Penduduk Desa Paubokol per Desember 2020 dapat di lihat pada
tabel – tabel berikut ini
Tabel 2.4.1. Jumlah KK Desa Paubokol
NO KK LAKI – LAKI KK PEREMPUAN JUMLAH
1 85 26 101
Tabel 2.4.2. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Usia/Umur
NO USIA LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 0 – 5 Tahun 16 16 32
2 6 – 12 Tahun 17 15 32
3 13 – 17 Tahun 25 17 42
4 18 – 25 Tahun 23 21 44
5 26 – 55 Tahun 52 53 105
6 56 Tahun Keatas 21 29 50
JUMLAH 154 151 305
21. Tabel 2.4. 3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
NO
TINGKAT
PENDIDIKAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 TK / PAUD 11 13 24
2 Masih SD 17 13 30
3 Tamat SD 37 56 93
4 Masih SLTP/Sederajat 15 7 22
5 Tamat SLTP/Sederajat 12 5 17
6 Masih SLTA/Sederajat 13 10 23
7 Tamat SLTA/Sederajat 30 17 47
8 DIPLOMA 1 3 4
9 Sarjana 4 12 16
10 Tidak Sekolah/Belum
Sekolah
14 15 29
JUMLAH 154 151 305
Tabel 2.4. 4 Jumlah Penduduk Menurut Agama
NO AGAMA LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Katolik 150 149 299
2 Protestan 4 2 6
JUMLAH 154 Orang 151 Orang 305 Orang
Tabel 2.4.5. Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan
NO PEKERJAAN LAKI – LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Petani 81 70 151
2 Pegawai Negri
Sipil (PNS)
2 3 5
3 Swasta 9 13 22
4 Dagang - - -
5 Buruh - - -
6 Tidak/Belum
Bekerja
63 64 127
JUMLAH 155 150 305
22. 2.8 Kondisi Ekonomis
Desa Paubokol mempunyai potensi di bidang pertanian, perkebunan,
kehutanan dan peternakan. yang dapat digambarkan sebagai berikut :
1) Pertanian
Potensi Pertanian di Desa Paubokol berupa tanaman pangan seperti : Jagung,
kacang – kacangan, umbi – umbian dan buah – buahan seperti, pisang,pepaya
merupakan hasil yang sebagiannya di jual di pasar dan yang lainnya di konsumsi
oleh warga.
2) Perkebunan
Jambu Mente dan Kemiri adalah hasil produksi Perkebunan yang dipasarkan
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat Desa Paubokol.
3) Kehutanan
Adapun potensi tanaman kehutanan yang selama ini dikembangkan oleh
masyarakat Desa Paubokol untuk menunjang perekonomian keluarga adalah Jati
Putih, Jati Lokal, Mahoni, Gaharu dan juga Cendana.
4) Peternakan
Sebagian masyarakat Desa Paubokol juga beternak dari hasil ternak berupa
Babi, Kambing, Ayam Kampung dan Sapi.
Dari potensi peternakan yang ada sebagian dikonsumsi oleh masyarakat dan
sebagiannya dijual untuk menopang ekonomi keluarga.
23. BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengertian Akuntansi
Menurut Abu Bakar dan Wibowo,Akuntansi memiliki pengertian sebagai
prosedur mengakui, pencatatan dan korespodensi bursa keuangan dari suatu
unsur atau organisasi .Akuntansi adalah sistem informasi dan mencatat
transaksi keuangan kemudian disajiakan dalam laporan keuangan.selanjutnya
laporan tersebut berguna sebagai sarana korespondensi atau laporan bagi pihak-
pihak berkepentingan dengan suatu organisasi atau perusahaan dalam hal
kegiatan bisnis dan keuangan.
Menurut Charles Thomas Horngren dan Walter T.Harrison mendefinisikan
bahwa,akuntansi sebagai suatu sistem informasi yang mengukur aktivitas
bisnis,memproses data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada para pengambil keputusan.dari pengertian itu,akuntansi difungsikan
sebagai alat pengukur kinerja bisnis,memproses data melalui pengelompokan
dan pengikthisaran transaksi keuangan.
Menurut Dr. M. Gade, Akuntasi adalah ilmu pengetahuan terapan dan seni
pencatatan dimana pengelolahannya dan analisa pencatatan tersebut dilakukan
secar terus menerus berdasarkan aturan dan sistem tertentu,sehingga tersusun
suatu laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban dari pimpinan
perusahaan atas kinerjanya.
Berdasarkan pengertian para ahli diatas dapat Penulis simpulkan bahwa : Akuntansi
adalah suatu sistem informasi yang mengakui dan mencatat transaksi keuangan
kemudian disajikan dalam laoran keuangan serta mengukur aktifitas bisnis, memproses
data menjadi laporan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil
keputusan.selanjutnya dari proses tersebut tersusun laporan keuangan yang merupakan
pertanggungjawaban kinerja pengelolaan peruashaan.
3.2 Pengertian Akuntansi Keuangan
Menurut Kieso &Weygan [Intermediate Accounting,2006],Mengatakan bahwa
Akuntsnsi keuangan adalah serangkian proses yang berjuang pada penyusun
laporan keuangan yang berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk
digunakan oleh pengguna laporan keuangan baik pihak internal mupun eksternal
24. Menurut Jogianto,(1997,54). Akuntansi keuangan adalah penyedian informasi yang
relevan berupan laporan-laporan periodik,seperti balance sheet ,income
statement,Retained earning laporan perubahan modal yang digunakan baik oleh
pihak internal maupun eksternal perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
Menurut Sugiarto [pengantar akuntansi: 2002].Akuntansi keuangan merupakan
bidang dalam akuntansi yang berfokus pada penyiapan laporan keuangan suatu
perusahaan secara berkala.Laporan keuangan ini berguna sebagai bentuk
pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap para pemegang saham.Persamaan
akuntansi yang digunakan adalah Aset=Liabilitas+Ekuitas.Hal ini mengacu pada
standar akuntansi keuangan(SAK).
Berdasarkan pendapat para alhi diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa:akuntansi keuangan merupakan laporan keuangan yang menyediakan informasi
yang relevan bagi perusahaan secara keseluruhaan berupa laporan-laporan periodik,
Balance Sheet ,Income Statement ,Retained Earning, laporan perubahaan modal yang
digunakan pihak internal maupun eksternal perusahaan bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan.
3.3 Pengertian Akuntansi Keuangan Lembaga
Menurut Ahmad Rodani menjelaskan bahwa Lembaga keuangan adalah salah satu
badan.
Menurut Dahlan Siamat lembaga keuangan ialah badan usaha yan kekayaannya itu
dalam bentuk asset keuangan dibanding aset non-financial atau rill.dimana lembaga
keuangan sudah memberikan kredit atau pembiayaan terhadap nasabah dan
menanamkan dananya pada surat yang berharga.
Menurut Kasmir Lembaga keuangan merupakan wadah setiap perusashaan yang
bergerak dibidang keunagan dimana kegiatan yang dilakukan bisa hanya
menghimpun dana saja atau hanya menyalurkan atau bisa kedua-duanya.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas,dapat disimpulkan bahwa: Akuntansi
keuangan lembaga adalah badan usaha yang kekayaannya itu dalam bentuk aset
keuangan dibanding aset non-financial atau rill. Dimana lembaga keuangan merupakan
wadah setiap perusahaan yang memberikan kredit serta memhimpun dana saja atau
hanya menyalurkan atau meungkin bisa kedua-duanya.
25. 3.4 Pengertian Siklus Akuntasi
Menurut Indra Bastian menyatakan bahwa siklus akntasi ialah suatu sistematika
pencatatan transaksi keuangan, peringkasannya dan pelaporan keungan.
Menurut Abdul Halim (2007:43) menyatakan bahwa siklus akuntasi ialah suatu
tahapan yang ada dalam suatu sistem akuntansi.
Menurut Soemarso S.R (2004:90) menyatakan bahwa siklus akuntasi merupakan
suatu tahapan-tahapan kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan
penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode
berikutnya yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus.
Bersarkan pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa siklus
akuntansi merupakan suatu sistematika atau tahapan-tahapan pencatatan transaksi
keuangan yang mencatat mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan
laporan keuangan sampai pada pencatatan transaksi berikutnya yang terjadi berulang-
ulang dan terus menerus.
26. BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Gambar Kerja (Siklus Keuangan Desa)
Gambar 2. Siklus Akuntansi Keuangan Desa.
4.2 Proses Produksi (RAPD,Realisasi Anggaran Desa,Laporan Keuangan Desa)
Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran keuangan desa berdasarkan hasil
pencermatan pagu indikatif ,dan program kegiatan yang masuk ke desa. Perkiraan
pendapatan desa berasal dari pendapat asli desa,swadaya masyarakat desa,dan bantuan
keuangan dari pihak ketiga.
4.2.1 Langkah-langkah perencanaan kegiatan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menyelengarakan musyawarah dusun
di wilayah dusun. Setelah menyelengarakan musyawarah dusun ,BPD dan
Pemerintah Desa Paubokol mengelarkan musyawarah tingkat desa
(MUSREMBANG DESA) untuk mendengarkan inspirasi dari masyarakat.
Kemudian pemerintah Desa Paubokol menyelenggarakan evaluasi pelaksanaan
kegiatan ,Pembahasaan pengkajian ulang dokumen RPJMDes,dan sampai pada
akhirnya penetapan rancangan usulan kegiatan tahun anggaran 2020.
Penganggaran
SIKLUS
PENGELOLAAN
KEUANGAN
DESA
Pelaksanaan
Pelaporan
Penata
Usahaan
Perencanaan
Pertanggung
Jawaban
27. 4.2.2 Menyusun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes)
Bahwa pemerintah desa wajib menyusun dokumen perencanaan
pembangunan desa berupa Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) yang
merupakan penjabaran Rencana Pembagunan Jangka Menengah Desa (RPJM-
Desa); Bahwa Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) untuk jangka
waktu 1(satu) tahun ditetapkan dengan peraturan Desa; Berdasarkan pertimbangan
sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan peraturan
desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa ( RKPDes) pada tahun 2020.
4.2.3 Menyusun RAPBDes
Bahwa kegiatan-kegiatan yang termuat dalam RKPDes dirumuskan dalam
RAPBDes serta dengan pagu dana tahun sebelumnya, dengan berdasarkan
bidang kegiatan masing-masing. Pemerintah Desa Paubokol meliputi 5 bidang
kegiatan,yaitu:
1. Bidang Penyelengaraan Pemerintah Desa
2. Bidang Kesejateraan Masyarakat Desa
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
5. Bidang Penanggulang Bencana,keadaan darurat,dan mendesak
4.2.4 Menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)
Bahwa dalam menyusun anggaran kegiatan-kegiatan yang dirumuskan
dalam RKPDes dengan jumlah pagu anggaran setiap kegiatan harus dirincikan
belanja sesuai denagn RAB yang disiapkan oleh kepala seksi yang masing-
masing membidangi bidang kegiatannya. Bahwa sesudah dokumen yang
dirancang dan dibuat maka dinas yang bersangkutan akan menetapkan waktu
pencairan anggaran desa.
4.2.5 Syarat Pencairan Anggaran Desa
Bahwa dalam pencairan anggaran dokumen yang wajib diserahkan ke
dinas bersangkutan (Dinas BPMD dan kecamatan) guna mendapatkan surat
rekomendasi pencairan tahap satu. Dokumen-dokumen tersebut antara lain :
1. Dokumen RKPDes
2. Dokumen RAPBDes
3. Dokumen APBDes
4. Dokumen RAB
5. Dokumen RAB pengajuan tahap 1 (20%)
28. 4.2.6 Realisasi Anggaran Desa
Bahwa dalam realisasi anggaran masing-masing kepala seksi membuat
Surat Pertanggung Jawab Belanja (SPJB).Setelah SPJB dibuat dan diverifikasi
oleh sekretaris dan kemudian disetujui kepala desa.Selanjutnya SPJB diserahkan
ke kaur keuangan,Kemudian kaur keuangan akan mengeluarkan uang sebesar
nilai yang termuat dalam SPJB dan diserahkan kepada kepala seksi untuk
melakukan belanja barang dan jasa sesuai RAB pada kegiatan masing-masing
bidang.
4.2.7 Laporan
Bahwa laporan wajib dibuat dan dilaporkan kepada kepala desa pada
setiap akhir bulan.Maka kepala seksi yang membidangi kegiatan-kegiatan yang
ada pada bidangnya wajib untuk membuat laporan realisasi anggaran barang dan
jasa sesuai dalam RAB.
4.3 Faktor Pendukung dan Penghambat
4.3.1 Faktor Pendukung
Beberapa faktor pendukung yang membantu penulis selama melaksanakan
kegiatan Pendidikan Sistem Ganda di Desa Desa Paubokol antara lain:
Staf / karyawan yang baik dan ramah membuat penulis tidak memerlukan
waktu yang lama untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja,
Fasilitas yang memadai sehingga penulis dapat mengerjakan tugas dengan
cepat dan tepat waktu,dan
Lingkungan kantor yang bersih sehingga membuat penulis merasa nyaman saat
bekerja
4.3.2 Faktor Penghambat
Ada beberapa faktor penghambat yang membuat penulis kesulitan saat berada
di tempat praktek, antara lain:
Penulis terlambat mengambil data-data yang diperlukan dalam pembuatan
laporan PSG,dan
Penulis cukup kesulitan dalam mengoperasikan alat-alat kantor (Laptop)
karena keterbatasan kami disekolah lebih banyak teori daripada praktek.
Sulit mengetahui proses pengelolehan administrasi keuangan desa karena
tidak ada keterbukaan para pihak yang berwenang pada Desa Paubokol
untuk mengikut sertakan siswa peserta PSG walau hanya sebatas
pembelajaran.
29. 4.4 Manfaat Yang Dirasakan
4.4.1 Bagi siswa/i
Mempersiapkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan di era
teknologi informasi dan komunikasi,
Menghasilkan sumber daya manusia yang memilik keahlian/kemampuan
professional serta memiliki etos kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman,
Menambah keterampilan,pengetahuan,gagasan-gagasan seputar dunia usaha
serta industri yang professional dan handal,
Mengasah keterampilan yang diberikan Sekolah Menengah Kejuruan
Menjalin kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan pihak DUDI
Memperkenalkan siswa/siswi pada pekerjaan lapangan didunia industri dan
usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
Memberikan keuntungan bagi pihak sekolah dan siswa/siswi itu
sendiri,karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah diperoleh di dunia
usaha/industri,dan
Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih
tenaga kerja yang berkualitas.
4.4.2 Bagi Pihak DUDI
Mendapatkan tenaga kerja sementara dengan upah seikhlasnya,
Mendukung program pemerintah,dan
Meningkatkan citra lembaga yang bersangkutan.
4.4.3 Bagi Pihak Sekolah
Menjalankan kewajiban undang-undang,
Meningkatkan citra sekolah SMK Kawula Karya,
Meningkatkan popularitas sekolah di kalangan masyarakat,dan
Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi lembaga / perusahaan.
4.5 Hasil Produksi Jasa
Laporan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Paubokol
Kecamatan Nubatukan (terlampir)
30. BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab dari bab terdahulu, penulis dapat mengemukakan beberapa
pikiran sebagai kesimpulan seperti berikut:
1. Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) penulis dituntut untuk
mempunyai sikap mandiri dan mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga
dapat diharapkan memiliki keterampilan serta wawasan yang tinggi.
2. Prakerin merupakan suatu kegitan guna menambah keterampilan penulis dalam
setiap praktik dan menerapkan teori-teori yang didapat langsung pada objeknya.
3. Tujuan penulisan laporan PSG merupakan bukti fisik pertanggungjawaban secara
tertulis tentang kegiatan penulis di kantor Desa Paubokol kepada lembaga SMK
Kawula Karya.
5.2 Saran
1. Bagi Pihak Sekolah
Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Industri ini diharapkan agar terjalin
hubungan kerjasama yang lebih baik antara SMK Kawula Karya dengan
pemerintah Desa Paubokol.
Pihak pembimbing Prakerin diharapkan melakukan monitoring ke tempat
Praktek agar dapat mengamati kegiatan dan perkembangan penulis,sehingga
segala kesulitan yang timbul dapat terselesaiakan dengan baik
2. Bagi Pihak Desa
Kedisiplinan waktu kerja lebih ditingkatkan lagi agar menghasilkan
produktivitas kerja yang baik
Pembagian tugas antar karyawan harus lebih ditinjau,karena banyak pegawai
yang begitu sibuk dengan pekerjaan yang menumpuk akan tetapi banyak
karyawan lain yang berpangku tangan
Perlunya keterbukaan para pemangku jabatan yang terkait dengan
pengelolahan administrasi keuangan Desa Paubokol untuk melibatkan siswa
peserta PSG yang berlatar belakang program keahlian Akuntansi dan
Keuangan Lembaga sebagai upaya pembelajaran sehingga dapat mengetahui
sedikit pengetahuan tentang administrasi Keuangan Desa.