SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
i
MAKALAH PERMAINAN BULUTANGKIS
DISUSUN OLEH :
M. FIKRI ANWAR
1.B
ii
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya ucapkan Kepada Tuhan yang Maha esa. Bahwasanya
saya telah dapat membuat Makalah tentang Olahraga Bulu tangkis walaupun
banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah
ini, danmungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan
sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.oleh karena itu saya sangat
mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangundari semua pihak terutama
dari Bapak Ibu Guru supaya saya dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah
makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini
berguna bagi siapa saja terutama bagi teman
teman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih banyak tentang olahraga Bulu tangkis
iii
Daftar Isi
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Bulu Tangkis
iv
2.2 Sejarah Permainan Bulu Tangkis
2.3 Peraturan Permainan Bulu Tangkis
2.4 Teknik Dasar Bermain Bulu Tangkis
2.5 Tabel Bulutangkis
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
1
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di dunia. Olahraga ini dapat menarik minat bagi
berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan, dan pria maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam atau di luar
ruangan untuk tujuan rekreasi, dan juga sebagai ajang persaingan. Permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat
individual yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan dua orang. Permainan ini mudah
dilaksanakan karena alat pemukulnya ringan, bola mudah dipukul, tidak membutuhkan lapangan yang luas, bahkan dapat
dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, serta dapat dimainkan oleh siapa saja. Oleh karena itu, permainan bulutangkis dapat
berkembang pesat. Di Indonesia, olahraga bulutangkis mengalami perkembangan pesat karena tak lepas dari kerja keras pelatih,
atlet, dan pengurus, dalam pembinaan atlet bulutangkis. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang diraih dalam kejuaraan-kejuaraan
yang diikuti oleh atlet Indonesia, seperti kejuaraan Thomas Cup, Uber Cup, All England, Olimpiade, dan sebagainya. Prestasi
bulutangkis yang diraih bukanlah hal yang cepat dan mudah, semua itu melalui proses yang panjang, dan membutuhkan waktu
yang lama, mulai dari pemasalan, pembibitan, hingga pembinaan secara terpadu, terarah, dan berkelanjutan. Partisipasi dari
2
semua pihak, baik dari pemerintah melalui sekolah, maupun dari masyarakat sangat diperlukan guna pembinaan dan
pengembangan olahraga bulutangkis, misalnya melalui perkumpulan atau klub. Dari keduanya diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi peningkatan dan pengembangan olahraga, termasuk bulutangkis.Secara sistematik, untuk bisa bermain bulu
tangkis dengan tepat dan baik perlu dilakukan yaitu latihan yang dilakukan secara terencana dan terprogram yang didasarkan
pada pelaksanaan yang benar dan teratur. Secara sistemik, yakni berbagai komponen latihan yang terkait harus dilaksanakan
secara terpadu. Melihat banyaknya unsur latihan yang terkait, maka perlu adanya strategi pendekatan yang tepat.
2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Bagaimana sejarah permainan Bulu tangkis?
2. Apa sajakah peraturan dalam permainan bulu tangkis?
3. Dan bagaimana teknik dasar dalam bermain permainan bulu tangkis?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini salah satunya yaitu untuk menyelesaikan tugas akhir
mata kuliah umum bulu tangkis dan tentunya untuk menambah pengetahuan penulis
dan pembaca tentang permainan bulu tangkis atau mungkin menumbukan minta dan
bakat para pembaca dengan membaca makalah ini.
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Bulu Tangkis
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga
permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas
lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
3
Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis
dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di
pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam di pinggir
lapangan.Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan
shuttlecock
yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola
atau service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak servis kanan
lawan, sehingga jalan bola menyilang.
2.2 Sejarah Permainan Bulu Tangkis
Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno sekitar
2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama
Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi
permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama
mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak disebut
dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat
(Battledores). Ini cukup populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika
majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan ini. Penduduk Britania
membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi mereka
mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak- anak di
wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas
Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net
 Bola Bulutangkis
3
dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya
sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona. Para
tentara membawa permainan
itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang
sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan
Inggris, berjudul “Badminton Battledore – a new game” Ini melukiskan permainan
tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of
Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.
Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional
pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia
Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara
Skandinavia. Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan
membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada,
Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung
sebagai afiliat pada 1936. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di
Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama
memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu.
Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan
perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan
kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini.
Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang. olahraga ini, serta pelajar-pelajar
Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang
olahraga ini digemari masyarakat. Pada sekitar tahun 40 –an, cabang ini telah
merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan
4
bentuk organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948.
Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru terbentuk
disingkat PBSI di kota Bandung. Kegiatan yang semarak, pertandingan kompetisi
yang teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yang positif yakni
keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi dunia Bulutangkis. Hampir
tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru saja hancur karena
perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia
internasional. Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi juga
memberikan pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian
pemerintah masyarakat, sehingga sejak tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi bekerja
seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat itu para pemain Indonesia
mampu menunjukkan prestasinya di berbagai turnamen internasional, seperti All
England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya. Oleh karena perkembangannya
sudah cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang akan mengatur kegiatan
bulutangkis. Organisasi tersebut diberi nama “Internasional Badminton Federation”
(IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia sendiri dibentuk organisasi induk
tingkat nasional yaitu Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5
Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953 Indonesia menjadi anggota IBF. Dengan
demikian Indonesia berhak untuk mengikuti perandingan-pertandingan Internasional.
2.3 Peraturan Permainan Bulu Tangkis
Peraturan permainan bulutangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton
Federation). Beberapa peraturan tersebut adalah :
1. Ukuran Lapangan
5
a. Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna lainnya
yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai lapangan,
lebar dari garis tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang servis kanan
dan kiri. Ketebalan garis servis pendek dan garis servis panajng (masing-masing 3,8
cm atau (1½ inci) harus berada di dalam ukuran 13” atau sama dengan 3,96 m yang
dicantumkan sebagai panjang lapangan servis, dan ketebalan dari semua garis
batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½ inci) harus berada dalam batas ukuran yang
telah ditentukan.
b. Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan
untuk permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal.
Garis batas belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis
batas pada jaring akan ditempatkan pada garis samping lapangan.
2. Tiang
Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus kuat, agar
jaring tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis batas samping lapangan.
3. Jaring
Jaring harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan jaring 1,6 cm
sampai dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring harus berada
152 cm (5 kaki) dari lantai pada pertengahan lapangan dan 155 cm dari lantai pada
tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih selebar 3,8 cm, serta
bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang ditarik dan
ditegangkan dari ujung-ujung tiang.
4. Kok atau Shuttlecock
6
Sebuah shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16 helai
bulu yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm. Panjang
bulu dari ujung bawah sampai ujung yang menempel pada dasar gabus kepalanya
adalah 6,2 – 6,9 cm. Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan berdiameter 5,5-6,3
cm pada ujung bawahnya, serta diikat dengan benang atau bahan lain cocok sehingga
kuat.
5. Pemain
Permainan harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di satu sisi lapangan
(pada permainan tunggal) atau masing-masing dua pemain di satu sisi (pada
permainan ganda). Sisi lapangan tempat tim yang mendapat giliran melakukan servis
dinamakan sisi dalam (inside), sedangkan sisi yang timnya menerima servis
dinamakan sisi luar (outside).
6. Pengundian
Sebelum pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua tim/pemain yang berlawanan
untuk mengundi pihak yang berhak melakukan servis pertama dan memilih sisi
lapangan bagi timnya untuk memulai permainan.
7. Penilaian
Ada beberapa macam penilaian :
a. Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15 angka,
seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan dengan nilai
15, bila kedua belah pihak telah mencapai angka 14 sama. Pihak yang pertama kali
memperoleh angka 14 dapat menambahkan nilai akhir dengan 3 angka (dikenal
dengan sebutan setting game). Jika pertandingan telah ditetapkan (diset), maka nilai
7
awal yang ditentukan dinamakan “love-all”. Pihak pertama yang mencapai angka 3
dinyatakan sebagai pemenang.
b. Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah dicapai
angka 10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak menambah
nilai tambahan akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3 angka
dinyatakan sebagai pemenang. c. Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga
sel pertandingan untuk menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan
lebih dahulu 2 sel pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai pemenang.
Pemain akan bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu game. Pada game
ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir mencapai :
1) Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka
2) Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
3) Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka
Keterangan : Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua pemain
mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat ditentukan jika
telah muncul selisih 2 poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin (21-20),
pemenang belum dapat ditentukan. Angka maksimal tiap game adalah 30. Dengan
demikian, jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang terlebih
dulu mencapai angka 30.
8. Pertandingan Ganda
Beberapa peraturan dalam pertandingan ganda adalah sebagai berikut :
8
a. Telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama pemain di
bidang servis kanan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara
diagonal dihadapannya.
b. Pukulan servis pertama yang dilakukan pihak berada di sisi dalam lapangan selalu
dilakukan dari bidang servis kanan.
c. Hanya pemain yang menjadi “sasaran” servis saja yang boleh menerima servis.
Jika shuttlecock tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya, pihak yang berada
disisi dalam mendapat angka.
d. Hanya satu pemain pada pihak yang melakukan servis permulaan atau pertama dari
suatu pertandingan yang dapat melakukan pukulan servis tersebut.
e. Jika seorang pemain melakukan servis yang tidak pada gilirannya atau dari sisi
lapangan yang salah, dan pihak yang melakukan servis yang memenangkan reli
tersebut, maka akan terjadi let kembali yang harus diajukan sebelum pukulan servis
berikut dilakukan.
9. Pertandingan Tunggal
Dalam pertandingan tunggal, peraturan 8a dan 8e berlaku pada pertandingan tunggal.
Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal adalah sebagai berikut:
a. Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis
kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap
pertandingan. Servis dilakukan dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai pelaku
servis merupakan angka ganjil.
b. Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing-
masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka dibuat.
9
10. Kesalahan
Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan akan
menggagalkan servis yang dilakukannya. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain yang
berada di sisi luar (sisi lapangan yang menerima servis), maka satu angka diperoleh
pihak yang berada di sisi dalam (sisi lapangan yang melakukan servis).
11. Kesalahan terjadi jika
a. Saat melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket berada di atas
ketinggian pinggang pemain; atau salah satu bagian dari kepala raket berada pada
posisi lebih tinggi dari salah satu bagian tangan pelaku servis yang memegang raket
ketika shuttlecock disentuh raket.
b. Saat melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah yakni ke sisi
yang tidak berhadapan diagonal dengan pelaku servis; atau jatuh di muka garis servis
pendek; atau jatuh dibelakang garis servis panjang; atau jatuh di luar garis batas
samping lapangan.
c. Kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang servisnya, atau kaki penerima servis
tidak berada dalam bidang servisnya yang terletak bersebarangan diagonal dan bidang
servis pelaku servis, sampai pukulan servis selesai dilakukan.
d. Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan gerak tipu
atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya.
e. Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock jatuh di luar garis batas lapangan,
melayang menembus atau di bawah jaring, menyentuh langit-langit, menyentuh
dinding samping, atau menyentuh tubuh atau pakaian pemain.
f. Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi
lapangan pihak yang melakukan pukulan.
10
g. Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang
penyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya.
h. Shuttlecock menempel pada raket saat pukulan dilakukan atau shuttlecock dipukul
dua kali berurutan.
i. Saat dalam permainan, seorang pemain tersentuh shuttlecock ketika ia berada di
dalam atau di luar batas lapangan.
j. Pemain menghalang-halangi lawan.
12. Umum
a. Pelaku servis tidak boleh melakukan servis hingga penerima servis dalam keadaan
siap. Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan gerakan untuk menerima servis
yang telah dibayangkan.
b. Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servisnya masing-
masing dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan dengan lantai,
dalam posisi diam, hingga shuttlecock disentuh raket.
c. 1) Jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui jaring,
maka hal itu dianggap tidak sah.
2) jika saat servis dan reli, shuttlecock tersangkut pada net, maka diajukan let.
3) jika penerima servis dinyatakan salah karena bergerak pada saat servis sedang
dilakukan, atau karena tidak berada dalam batas bidang servis yang seharusnya,
sementara pada saat yang sama pelaku servis juga dinyatakan melakukan kesalahan,
maka diajukan let.
4) Jika diajukan let, permainan yang terjadi servis sejak servis terakhir yang benar,
tidak dihitung. Pemain yang baru saja melakukan servis akan melakukan servis ulang,
kecuali jika peraturan lain telah ditetapkan.
11
d. Jika pelaku servis pada saat melakukan servis tidak mengenai shuttlecock, maka ia
dianggap melakukan kesalahan (fault); tetapi jika shuttlecock tersentuh raket, servis
telah dianggap telah dilakukan.
e. Jika dalam permainan shuttlecock menyentuh jaring dan tetap tersangkut disana,
atau menyentuh jaring dan jatuh di posisi pemukulnya, atau menyentuh lantai diluar
lapangan; dan pemain lawan menyentuh jaring atau shuttlecock dengan raket dan
tubuhnya, maka tidak ada pinalti, sebab shuttlecock dianggap dalam permainan.
f. Jika pemain memukul shuttlecock dengan arah ke bawah , ketika berada dekat
jaring dengan harapan bahwa shuttlecock akan terpukul kembali olehnya, hal ini
dianggap menghalangi
lawan. Maka wasit wajib menyatakan kesalahan (fault) atau let, jika hal tersebut
terjadi tanpa pemain mengajukannya. Jika pemain mengajukan hal tersebut, maka
wasit harus memberikan keputusan.
13. Kontinuitas Permainan
Permainan harus berkelanjutan dari servis yang pertama hingga akhir pertandingan,
ketika tim menang diputuskan, kecuali:
a. Pada internasional Badminton Championship dan Ladies Internasional Badminton
Championship harus diizinkan suatu waktu istirahat (tidak lebih dari 5 menit) yakni
antara pertandingan kedua dan ketiga.
b. Di daerah yang kondisi cuacanya menyebabkan waktu istirahat dibutuhkan
(maksimal 5 menit), yakni antara pertandingan kedua dan ketiga, baik untuk tunggal,
ganda atau keduanya.
12
c. Karena keadaan yang tak terhindarkan oleh pemain, wasit dapat menunda
permainan hingga waktu yang menurut pertimbangannya dibutuhkan.
2.4 Teknik Dasar Bermain Bulu Tangkis
Dalam bermain bulutangkis, kita memerlukan teknik yang tepat agar permainan kita
tidak buruk atau setidak bisa memukul kok lebih kuat karena menggunakan teknik
yang tepat. Berikut adalah teknik dasar dalam bermain bulu tangkis:
2.4.1 Cara Memegang Raket (Grip)
Ada 2 cara yang dapat kita gunakan untuk memegang raket secara benar, yaitu
forehand grip dan backhand grip.
a. Forehand Grip
Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara
mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan
posisi tangan sedang bersalaman.
b. Backhand Grip
Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari
pegangan forehead.
13
Cara Latihan:
Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi
menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan
benar.
1. Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan
tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga.
2. Lakukan gerakan raket ke arah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga
pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa
betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan. Gerakkan pergelangan tangan ke
atas dan ke bawah.
3. Memukul bola (kok) ke tembok.
4. Bouncing ball.
Sikap berdiri pada saat melakukan servis ada dua, yaitu :
1) Servis forehand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah
pada daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis servis pendek. Kaki kiri
di depan dan kaki kanan di belakang, sementara berat badan bertumpu pada kaki
belakang. Pada saat kok dipukul, berat badan pindahkan ke depan.
2) Servis backhand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah
pada daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis pendek. Kaki kanan di
depan dan kaki kiri di belakang, berat badan berada di tengah dan pada saat servis
dilakukan berat badan pindahkan ke depan.
14
Sikap berdiri pada saat menerima servis, baik forehand maupun backhand:
1) Sikap berdiri untuk permainan tunggaladalah berdiri pada daerah servis kira-kira di
tengah-tengah daerah servis dan satu meter di belakang garis servis pendek.
2) Sikap berdiri untuk permainan ganda adalah pemain lebih maju ke depan tetapi
tidak melewati garis servis pendek. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang.
Berat badan berada di kaki depan dengan posisi labil (kedua kaki agak jinjit). Pada
saat servis dilakukan berat badan dipindahkan ke arah datangnya kok, mungkin ke
depan atau belakang tergantung pada jenis servis.
Sikap berdiri pada saat rally
Sikap ini sangat bervariasi, tergantung pada posisi pemain, apakah ia melakukan
serangan atau bertahan. Juga harus diperhatikan dari mana arah datangnya kok,
apakah dari depan, belakang, di atas kepala, di samping atau di bawah. Sebagai
patokan, sikap berdiri pemain tunggal dianjutkan untuk selalu berdiri di tengah-
tengah lapangan dan kedua kaki tidak sejajar.
Gerak Kaki (Foot Work)
Gerak kaki atau kerja kaki adalah gerakan langkah-langkah yang mengatur badan
untuk menempatkan posisi badan agar memudahkan pemain dalam melakukan
gerakan memukul kok sesuai dengan posisinya.
2.4.2 Teknik Pukulan
1. Pukulan Servis
15
Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke
bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan.
Macam-macam pukulan servis, yaitu:
Pukulan Servis Drive
Tujuan dari servis drive adalah memukul kok dengan cepat, mendatar, dan setipis
mungkin melewati net. Sasarannya adalah sudut titik-titik perpotongan antara garis
belakang dengan garis tengah lapangan. Cara melakukan pukulan servis ini adalah
dengan melemparkan kok agak jauh dari badan. Lengan bergerak bebas dan leluasa
dalam mengayunkan raket.
Pukulan Servis Pendek
Servis pendek adalah servis di mana kok melintas tipis melewati net. Pukulannya
mengarahkan kok ke sudut perpotongan garis servis depan dengan garis tengah atau
garis servis dan garis tepi. Coba Anda lakukan servis pendek dengan cara berikut ini.
1. Tangan kanan memegang raket dan tangan kiri memegang kok.
2. Perpindahan berat badan dimulai dari kaki belakang ke kaki depan.
3. Ayunkan raket dari belakang setinggi bahu ke depan.
4. Lepaskan kok dan pukullah kok dengan penuh atau dipotong.
Pukulan Servis Panjang
Servis panjang bertujuan menerbangkan kok setinggi-tingginya sehingga jatuh ke
garis belakang bidang lapangan lawan. Pada permainan tunggal, servis panjang
dilakukan dengan memukul penuh kok. Untuk melakukan pukulan servis panjang,
Anda dapat melakukan cara berikut.
16
1. Letakkan kaki kiri ke depan.
2. Titik berat badan berada di antara kedua kaki.
3. Ayunkan tangan yang memegang raket ke belakang sampai setinggi bahu.
4. Pukullah kok setelah ayunan sampai di depan badan dengan mencambukkan
pergelangan tangan.
Pukulan Servis Cambukan
Servis cambukan menerbangkan kok ke belakang. Hasil pukulan ini bisa
membingungkan lawan sehingga kok jatuh tanpa disadari pihak lawan. Sasaran servis
ini adalah sudut perpotongan garis tepi dengan garis belakang dan sudut perpotongan
garis belakang dengan garis tengah. Servis ini caranya sama dengan servis biasa.
Tetapi, pukulan mendadak dicambukkan saat raket menyentuh kok.
2. Pukulan Lob
Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan untuk
menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis
lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara
menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.
b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara
memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke
belakang.
3. Pukulan Smash
17
Smash adalah suatu jenis pukulan yang dilakukan dengan tenaga keras danumumnya
ditujukan untuk meraih skor yang mengarah kebawah lapangan lawan pada olahraga
bulutangkis, tenis, dan voli.
A. Berikut adalah saran untuk melakukan smash pada permainan bulutangkis:
1. Jangan gunakan tenaga yang banyak dulu, konsentrasikan dulu pemakaian tenaga
pergelangan tangan.
2. Percepat gerakan memukul kok dengan memakai tenaga dari pergelangan tangan.
3. Pembangkitan tenaga saat melakukan smash harus cepat/seketika dan fokuskan
perpindahan tenaga dari kepala raket ke kok.
4. Jangan pergunakan tenaga yang banyak sebelum tekniknya benar.
B. Posisi pegangan raket (grip) saat melakukan
smash:
1. Pegangan (grip) mesti relax dulu sebab dengan begitu kita baru bisa memakai
tenaga pergelangan tangan secara keras kebawah.
2. Pakailah pegangan grip yang sesuai dengan style masing- masing pemain,
misalnya bahan yang terbuat dari kain atau karet atau sejenisnya.
3. Jangan pegang ujung raket terlalu keras sebab saat smash gerakan akan menjadi
kaku.
4. Sebelum smash pegangan grip mesti relax, per-erat jari-jari tangan hanya pada saat
pemukulan kok saja.
5. Posisi badan, kaki, tangan dan timing harus juga diperhitungkan.
18
C. Beberapa tips untuk melakukan smash yang kuat (powerful smash):
1. Kok harus tinggi dan juga berada di depan badan si pemain.
2. Pada saat memukul kok, pergelangan tangan memukul dengan cepat kearah bawah
dan ke arah dalam, kepala raket mengenai kok langsung pada posisi tegak lurus
terhadap kok.
3. Saat memukul kok, kita harus mempercepat pergelangan tangan dan pemakaian
tenaga mesti fokus, jari-jari memegang grip dengan cukup ketat untuk menambah
ledakan dan mempercepat laju kepala raket.
2.5 Tabel Bulutangkis
19
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Permainan bulutanngkis merupakan permainan yang sangat digemari di Indonesia.
Permainan ini membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk memainkannya.
Permainan ini minimal dapat dimainkan oleh dua orang dan maksimal oleh empat
orang.
3.2 Saran
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit
yang berpotensi. Untuk itu atlit alit besar Indonesia perlu mendidik anak usia dini
dalam bermain bulutangkis agar dapat mengangkat nama baik Bangsa Indonesia.
Daftar Pustaka
Anonim. Peraturan Permainan Bulu Tangkis. Diakses pada tanggal 10 Desember
2013. Pukul 21.00. Di http://prismakehidupan.wordpress.com/.
20
Fourtofour, Aris. 2012. Sejarah Olahraga Bulu Tangkis (Badminton). Diakses pada
tanggal 10 Desember 2013. Pukul 20.35.
Dihttp://www.kumpulansejarah.com/2012/11/sejarah-olahraga-bulu-tangkis-
badminton.html?m=1.
Ihsan, Azam. 2013. Teknik Dasar Permainan Bulutangkis. Diakses pada tanggal 10
Desember 2013. Pukul 20.30. Di http://azamihsan87.blogspot.com/2013/01/b-tehnik-
dasar-permainan-bulutangkis.html?m=1.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Chegu abbas - Nota Bola Tampar 3
Chegu abbas - Nota Bola Tampar 3Chegu abbas - Nota Bola Tampar 3
Chegu abbas - Nota Bola Tampar 3
 
Bola basket
Bola basketBola basket
Bola basket
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
ping pong
ping pongping pong
ping pong
 
Permainan bola-baling
Permainan bola-balingPermainan bola-baling
Permainan bola-baling
 
Makalah tentang bola voli dan lompat tinggi
Makalah tentang bola voli dan lompat tinggiMakalah tentang bola voli dan lompat tinggi
Makalah tentang bola voli dan lompat tinggi
 
Tugasan qgj 3063 sukan berpasukan bola baling
Tugasan qgj 3063   sukan berpasukan bola balingTugasan qgj 3063   sukan berpasukan bola baling
Tugasan qgj 3063 sukan berpasukan bola baling
 
Sejarah bola tampar di dunia
Sejarah bola tampar di duniaSejarah bola tampar di dunia
Sejarah bola tampar di dunia
 
Legie montafea
Legie montafeaLegie montafea
Legie montafea
 
Makalah volly
Makalah vollyMakalah volly
Makalah volly
 
hbpe laporan pemerhatian permainan bola baling
hbpe laporan pemerhatian permainan bola balinghbpe laporan pemerhatian permainan bola baling
hbpe laporan pemerhatian permainan bola baling
 
BOLA BASKET
BOLA BASKET BOLA BASKET
BOLA BASKET
 
Makalah theo1
Makalah theo1Makalah theo1
Makalah theo1
 
Karate di indonesia
Karate di indonesiaKarate di indonesia
Karate di indonesia
 
8243606 bola-baling
8243606 bola-baling8243606 bola-baling
8243606 bola-baling
 
makalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsal
makalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsalmakalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsal
makalah olahraga tentang soft ball,base ball,rounders,dan futsal
 
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
Makalah penjas tentang ukuran dan sejarah sepak bola, basket, takraw, badmint...
 
Projekhoki
ProjekhokiProjekhoki
Projekhoki
 
Bola Voli
Bola VoliBola Voli
Bola Voli
 
Makalah bola voli
Makalah bola voliMakalah bola voli
Makalah bola voli
 

Similar to Bulutangkis Makalah (20)

Makalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkisMakalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkis
 
Makalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkisMakalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkis
 
Makalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkisMakalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkis
 
Makalah Olahraga Volly
Makalah Olahraga VollyMakalah Olahraga Volly
Makalah Olahraga Volly
 
Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2
 
Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2
 
Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2
 
Bola keranjang
Bola keranjangBola keranjang
Bola keranjang
 
Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 
Makalah bulu tangkis (2)
Makalah bulu tangkis (2)Makalah bulu tangkis (2)
Makalah bulu tangkis (2)
 
Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkisMakalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkis
 
Olahraga bulutangkis
Olahraga bulutangkisOlahraga bulutangkis
Olahraga bulutangkis
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 
Badminton spts
Badminton sptsBadminton spts
Badminton spts
 
.....Anjar
.....Anjar.....Anjar
.....Anjar
 

Bulutangkis Makalah

  • 1. i MAKALAH PERMAINAN BULUTANGKIS DISUSUN OLEH : M. FIKRI ANWAR 1.B
  • 2. ii PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur saya ucapkan Kepada Tuhan yang Maha esa. Bahwasanya saya telah dapat membuat Makalah tentang Olahraga Bulu tangkis walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini, danmungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.oleh karena itu saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangundari semua pihak terutama dari Bapak Ibu Guru supaya saya dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi teman teman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih banyak tentang olahraga Bulu tangkis
  • 3. iii Daftar Isi Cover Kata Pengantar Daftar Isi BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan BAB II Pembahasan 2.1 Pengertian Bulu Tangkis
  • 4. iv 2.2 Sejarah Permainan Bulu Tangkis 2.3 Peraturan Permainan Bulu Tangkis 2.4 Teknik Dasar Bermain Bulu Tangkis 2.5 Tabel Bulutangkis BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran Daftar Pustaka
  • 5. 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permainan bulutangkis merupakan salah satu jenis olahraga yang terkenal di dunia. Olahraga ini dapat menarik minat bagi berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan, dan pria maupun wanita memainkan olahraga ini di dalam atau di luar ruangan untuk tujuan rekreasi, dan juga sebagai ajang persaingan. Permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individual yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu, atau dua orang melawan dua orang. Permainan ini mudah dilaksanakan karena alat pemukulnya ringan, bola mudah dipukul, tidak membutuhkan lapangan yang luas, bahkan dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, serta dapat dimainkan oleh siapa saja. Oleh karena itu, permainan bulutangkis dapat berkembang pesat. Di Indonesia, olahraga bulutangkis mengalami perkembangan pesat karena tak lepas dari kerja keras pelatih, atlet, dan pengurus, dalam pembinaan atlet bulutangkis. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang diraih dalam kejuaraan-kejuaraan yang diikuti oleh atlet Indonesia, seperti kejuaraan Thomas Cup, Uber Cup, All England, Olimpiade, dan sebagainya. Prestasi bulutangkis yang diraih bukanlah hal yang cepat dan mudah, semua itu melalui proses yang panjang, dan membutuhkan waktu yang lama, mulai dari pemasalan, pembibitan, hingga pembinaan secara terpadu, terarah, dan berkelanjutan. Partisipasi dari
  • 6. 2 semua pihak, baik dari pemerintah melalui sekolah, maupun dari masyarakat sangat diperlukan guna pembinaan dan pengembangan olahraga bulutangkis, misalnya melalui perkumpulan atau klub. Dari keduanya diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi peningkatan dan pengembangan olahraga, termasuk bulutangkis.Secara sistematik, untuk bisa bermain bulu tangkis dengan tepat dan baik perlu dilakukan yaitu latihan yang dilakukan secara terencana dan terprogram yang didasarkan pada pelaksanaan yang benar dan teratur. Secara sistemik, yakni berbagai komponen latihan yang terkait harus dilaksanakan secara terpadu. Melihat banyaknya unsur latihan yang terkait, maka perlu adanya strategi pendekatan yang tepat.
  • 7. 2 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah: 1. Bagaimana sejarah permainan Bulu tangkis? 2. Apa sajakah peraturan dalam permainan bulu tangkis? 3. Dan bagaimana teknik dasar dalam bermain permainan bulu tangkis? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini salah satunya yaitu untuk menyelesaikan tugas akhir mata kuliah umum bulu tangkis dan tentunya untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang permainan bulu tangkis atau mungkin menumbukan minta dan bakat para pembaca dengan membaca makalah ini. BAB II Pembahasan 2.1 Pengertian Bulu Tangkis Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
  • 8. 3 Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di pisahkan oleh net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam di pinggir lapangan.Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan shuttlecock yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak servis kanan lawan, sehingga jalan bola menyilang. 2.2 Sejarah Permainan Bulu Tangkis Olah raga yang menggunakan bola dan raket ini berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu. Nenek moyangnya adalah sebuah permainan Tionghoa bernama Jianzi yang melibatkan penggunaan bola tetapi tanpa raket. Objek atau misi permainan ini adalah untuk menjaga bola agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan. Di Inggris sejak zaman pertengahan, permainan ini dimainkan oleh anak-anak disebut dengan Battledores atau Shuttlecocks, raketnya memakai dayung/tongkat (Battledores). Ini cukup populer di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk permainan ini. Penduduk Britania membawa permainan ini ke Jepang, Tiongkok, dan Siam selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak- anak di wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulutangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring/net  Bola Bulutangkis
  • 9. 3 dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab itu kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, pada masa itu permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul “Badminton Battledore – a new game” Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort’s di Gloucestershire, Inggris. Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. Bulutangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia. Federasi Bulutangkis Internasional (IBF) didirikan pada 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada 1936. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu. Perkembangan Bulutangkis di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan bangsa Indonesia, sejak masa sebelum revolusi fisik, gerakan kemerdekaan, sampai dengan periode pembangunan masa orde baru dewasa ini. Beberapa orang Belanda membawa jenis cabang. olahraga ini, serta pelajar-pelajar Indonesia yang pulang belajar dari luar negeri, dengan cepat menjadikan cabang olahraga ini digemari masyarakat. Pada sekitar tahun 40 –an, cabang ini telah merasuk di setiap pelosok masyarakat. Namun cabang olahraga ini baru menemukan
  • 10. 4 bentuk organisasinya setelah tiga tahun diselenggarakan PON I di Solo 1948. Tepatnya tanggal 5 Mei 1951, Persatuan Bulutangkis Indonesia baru terbentuk disingkat PBSI di kota Bandung. Kegiatan yang semarak, pertandingan kompetisi yang teratur, dalam waktu tujuh tahun telah membuahkan hasil yang positif yakni keberhasilan merebut Thomas Cup, lambang supremasi dunia Bulutangkis. Hampir tidak masuk akal menurut pertimbangan ilmiah, bangsa yang baru saja hancur karena perang kemerdekaan, ternyata mampu meraih prestasi gemilang di dunia internasional. Keberhasilan ini tidak saja mengejutkan dari arti prestasi, tetapi juga memberikan pengaruh yang mantap. Keberhasilan itu sekaligus menarik perhatian pemerintah masyarakat, sehingga sejak tahun 1958 itu, PBSI tidak lagi bekerja seorang diri. Tidak saja hasil di Thomas Cup, sejak saat itu para pemain Indonesia mampu menunjukkan prestasinya di berbagai turnamen internasional, seperti All England, Asian Games, Uber Cup dan lain-lainnya. Oleh karena perkembangannya sudah cukup luas, maka perlu didirikan organisasi yang akan mengatur kegiatan bulutangkis. Organisasi tersebut diberi nama “Internasional Badminton Federation” (IBF) pada tanggal 5 Juli 1934. Di Indonesia sendiri dibentuk organisasi induk tingkat nasional yaitu Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951. Kemudian pada tahun 1953 Indonesia menjadi anggota IBF. Dengan demikian Indonesia berhak untuk mengikuti perandingan-pertandingan Internasional. 2.3 Peraturan Permainan Bulu Tangkis Peraturan permainan bulutangkis ditetapkan oleh WBF (World Badminton Federation). Beberapa peraturan tersebut adalah : 1. Ukuran Lapangan
  • 11. 5 a. Garis di dalam lapangan ditandai dengan warna putih, hitam, atau warna lainnya yang terlihat jelas, dengan tebal garis 3,8 cm (1½ inci). Dalam menandai lapangan, lebar dari garis tengah lapangan harus dibagi dua, sama antara bidang servis kanan dan kiri. Ketebalan garis servis pendek dan garis servis panajng (masing-masing 3,8 cm atau (1½ inci) harus berada di dalam ukuran 13” atau sama dengan 3,96 m yang dicantumkan sebagai panjang lapangan servis, dan ketebalan dari semua garis batasnya (masing-masing 3,8 cm atau 1½ inci) harus berada dalam batas ukuran yang telah ditentukan. b. Jika ruang yang tersedia tidak memungkinkan pemberian tanda batas lapangan untuk permainan ganda, dapat dibuat tanda-tanda hanya untuk permainan tunggal. Garis batas belakang juga menjadi garis servis panjang, dan tiang-tiang atau garis batas pada jaring akan ditempatkan pada garis samping lapangan. 2. Tiang Tinggi kedua tiang adalah 155 cm (5 kaki 1 inci) dari lantai. Tiang harus kuat, agar jaring tegang dan lurus dan ditempatkan pada garis batas samping lapangan. 3. Jaring Jaring harus dibuat dari tali halus yang dimasak dan dijala dengan jaring 1,6 cm sampai dengan 2, 0 cm. Jaring harus terentang 76 cm. Ujung atas jaring harus berada 152 cm (5 kaki) dari lantai pada pertengahan lapangan dan 155 cm dari lantai pada tiang-tiangnya. Jaring harus mempunyai tepi dari pita putih selebar 3,8 cm, serta bagian tengah pita tersebut didukung oleh kawat atau tali, yang ditarik dan ditegangkan dari ujung-ujung tiang. 4. Kok atau Shuttlecock
  • 12. 6 Sebuah shuttlecock harus memiliki berat 4,8-5,6 gram dan mempunyai 14-16 helai bulu yang dilekatkan pada kepala dari gabus yang berdiameter 2,5-2,9 cm. Panjang bulu dari ujung bawah sampai ujung yang menempel pada dasar gabus kepalanya adalah 6,2 – 6,9 cm. Bulu-bulu ini menyebar menjauhi gabus dan berdiameter 5,5-6,3 cm pada ujung bawahnya, serta diikat dengan benang atau bahan lain cocok sehingga kuat. 5. Pemain Permainan harus dimainkan oleh masing-masing satu permainan di satu sisi lapangan (pada permainan tunggal) atau masing-masing dua pemain di satu sisi (pada permainan ganda). Sisi lapangan tempat tim yang mendapat giliran melakukan servis dinamakan sisi dalam (inside), sedangkan sisi yang timnya menerima servis dinamakan sisi luar (outside). 6. Pengundian Sebelum pertandingan dimulai, wasit memanggil kedua tim/pemain yang berlawanan untuk mengundi pihak yang berhak melakukan servis pertama dan memilih sisi lapangan bagi timnya untuk memulai permainan. 7. Penilaian Ada beberapa macam penilaian : a. Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15 angka, seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan dengan nilai 15, bila kedua belah pihak telah mencapai angka 14 sama. Pihak yang pertama kali memperoleh angka 14 dapat menambahkan nilai akhir dengan 3 angka (dikenal dengan sebutan setting game). Jika pertandingan telah ditetapkan (diset), maka nilai
  • 13. 7 awal yang ditentukan dinamakan “love-all”. Pihak pertama yang mencapai angka 3 dinyatakan sebagai pemenang. b. Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah dicapai angka 10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10 berhak menambah nilai tambahan akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama mencapai 3 angka dinyatakan sebagai pemenang. c. Kedua pihak yang bertanding akan memainkan tiga sel pertandingan untuk menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih dahulu 2 sel pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai pemenang. Pemain akan bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu game. Pada game ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir mencapai : 1) Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka 2) Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka 3) Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka Keterangan : Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua pemain mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat ditentukan jika telah muncul selisih 2 poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin (21-20), pemenang belum dapat ditentukan. Angka maksimal tiap game adalah 30. Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain yang terlebih dulu mencapai angka 30. 8. Pertandingan Ganda Beberapa peraturan dalam pertandingan ganda adalah sebagai berikut :
  • 14. 8 a. Telah ditetapkan pihak mana yang akan melakukan servis pertama pemain di bidang servis kanan memulai pukulan servis ke arah lawan yang berdiri secara diagonal dihadapannya. b. Pukulan servis pertama yang dilakukan pihak berada di sisi dalam lapangan selalu dilakukan dari bidang servis kanan. c. Hanya pemain yang menjadi “sasaran” servis saja yang boleh menerima servis. Jika shuttlecock tersentuh atau dipukul oleh pemain pasangannya, pihak yang berada disisi dalam mendapat angka. d. Hanya satu pemain pada pihak yang melakukan servis permulaan atau pertama dari suatu pertandingan yang dapat melakukan pukulan servis tersebut. e. Jika seorang pemain melakukan servis yang tidak pada gilirannya atau dari sisi lapangan yang salah, dan pihak yang melakukan servis yang memenangkan reli tersebut, maka akan terjadi let kembali yang harus diajukan sebelum pukulan servis berikut dilakukan. 9. Pertandingan Tunggal Dalam pertandingan tunggal, peraturan 8a dan 8e berlaku pada pertandingan tunggal. Tambahan peraturan untuk pertandingan tunggal adalah sebagai berikut: a. Permaianan akan melakukan servis dari atau menerima servis dari bidang servis kanan hanya bila nilai pelaku servis adalah 0 atau angka genap pertandingan. Servis dilakukan dan diterima dari bidang servis kiri bila nilai pelaku servis merupakan angka ganjil. b. Kedua pemain yang bertanding akan mengubah bidang servis tempat masing- masing pemain itu berdiri setiap kali sebuah angka dibuat.
  • 15. 9 10. Kesalahan Kesalahan yang dilakukan pemain yang berada pada sisi dalam lapangan akan menggagalkan servis yang dilakukannya. Jika kesalahan dilakukan oleh pemain yang berada di sisi luar (sisi lapangan yang menerima servis), maka satu angka diperoleh pihak yang berada di sisi dalam (sisi lapangan yang melakukan servis). 11. Kesalahan terjadi jika a. Saat melakukan servis, posisi shuttlecock pada saat disentuh raket berada di atas ketinggian pinggang pemain; atau salah satu bagian dari kepala raket berada pada posisi lebih tinggi dari salah satu bagian tangan pelaku servis yang memegang raket ketika shuttlecock disentuh raket. b. Saat melakukan servis, shuttlecock jatuh ke bidang servis yang salah yakni ke sisi yang tidak berhadapan diagonal dengan pelaku servis; atau jatuh di muka garis servis pendek; atau jatuh dibelakang garis servis panjang; atau jatuh di luar garis batas samping lapangan. c. Kaki pelaku servis tidak berada dalam bidang servisnya, atau kaki penerima servis tidak berada dalam bidang servisnya yang terletak bersebarangan diagonal dan bidang servis pelaku servis, sampai pukulan servis selesai dilakukan. d. Sebelum atau ketika melakukan servis, salah satu pemain melakukan gerak tipu atau pura-pura atau secara sengaja mengejutkan lawannya. e. Pada servis ataupun sedang reli, shuttlecock jatuh di luar garis batas lapangan, melayang menembus atau di bawah jaring, menyentuh langit-langit, menyentuh dinding samping, atau menyentuh tubuh atau pakaian pemain. f. Shuttlecock yang sedang dalam permainan dipukul sebelum menyeberang ke sisi lapangan pihak yang melakukan pukulan.
  • 16. 10 g. Waktu shuttlecock dalam permainan, pemain menyentuh jaring atau tiang penyangga dengan raket, bagian tubuh, atau bajunya. h. Shuttlecock menempel pada raket saat pukulan dilakukan atau shuttlecock dipukul dua kali berurutan. i. Saat dalam permainan, seorang pemain tersentuh shuttlecock ketika ia berada di dalam atau di luar batas lapangan. j. Pemain menghalang-halangi lawan. 12. Umum a. Pelaku servis tidak boleh melakukan servis hingga penerima servis dalam keadaan siap. Penerima servis dianggap siap jika ia melakukan gerakan untuk menerima servis yang telah dibayangkan. b. Pelaku dan penerima servis harus berdiri di dalam batas bidang servisnya masing- masing dan bagian dari kedua kaki pemain ini harus tetap bersentuhan dengan lantai, dalam posisi diam, hingga shuttlecock disentuh raket. c. 1) Jika saat servis atau reli, shuttlecock menyentuh dan tidak melampui jaring, maka hal itu dianggap tidak sah. 2) jika saat servis dan reli, shuttlecock tersangkut pada net, maka diajukan let. 3) jika penerima servis dinyatakan salah karena bergerak pada saat servis sedang dilakukan, atau karena tidak berada dalam batas bidang servis yang seharusnya, sementara pada saat yang sama pelaku servis juga dinyatakan melakukan kesalahan, maka diajukan let. 4) Jika diajukan let, permainan yang terjadi servis sejak servis terakhir yang benar, tidak dihitung. Pemain yang baru saja melakukan servis akan melakukan servis ulang, kecuali jika peraturan lain telah ditetapkan.
  • 17. 11 d. Jika pelaku servis pada saat melakukan servis tidak mengenai shuttlecock, maka ia dianggap melakukan kesalahan (fault); tetapi jika shuttlecock tersentuh raket, servis telah dianggap telah dilakukan. e. Jika dalam permainan shuttlecock menyentuh jaring dan tetap tersangkut disana, atau menyentuh jaring dan jatuh di posisi pemukulnya, atau menyentuh lantai diluar lapangan; dan pemain lawan menyentuh jaring atau shuttlecock dengan raket dan tubuhnya, maka tidak ada pinalti, sebab shuttlecock dianggap dalam permainan. f. Jika pemain memukul shuttlecock dengan arah ke bawah , ketika berada dekat jaring dengan harapan bahwa shuttlecock akan terpukul kembali olehnya, hal ini dianggap menghalangi lawan. Maka wasit wajib menyatakan kesalahan (fault) atau let, jika hal tersebut terjadi tanpa pemain mengajukannya. Jika pemain mengajukan hal tersebut, maka wasit harus memberikan keputusan. 13. Kontinuitas Permainan Permainan harus berkelanjutan dari servis yang pertama hingga akhir pertandingan, ketika tim menang diputuskan, kecuali: a. Pada internasional Badminton Championship dan Ladies Internasional Badminton Championship harus diizinkan suatu waktu istirahat (tidak lebih dari 5 menit) yakni antara pertandingan kedua dan ketiga. b. Di daerah yang kondisi cuacanya menyebabkan waktu istirahat dibutuhkan (maksimal 5 menit), yakni antara pertandingan kedua dan ketiga, baik untuk tunggal, ganda atau keduanya.
  • 18. 12 c. Karena keadaan yang tak terhindarkan oleh pemain, wasit dapat menunda permainan hingga waktu yang menurut pertimbangannya dibutuhkan. 2.4 Teknik Dasar Bermain Bulu Tangkis Dalam bermain bulutangkis, kita memerlukan teknik yang tepat agar permainan kita tidak buruk atau setidak bisa memukul kok lebih kuat karena menggunakan teknik yang tepat. Berikut adalah teknik dasar dalam bermain bulu tangkis: 2.4.1 Cara Memegang Raket (Grip) Ada 2 cara yang dapat kita gunakan untuk memegang raket secara benar, yaitu forehand grip dan backhand grip. a. Forehand Grip Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman. b. Backhand Grip Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehead.
  • 19. 13 Cara Latihan: Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar. 1. Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan tetap rileks, tetapi tetap mempunyai tenaga. 2. Lakukan gerakan raket ke arah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan. Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah. 3. Memukul bola (kok) ke tembok. 4. Bouncing ball. Sikap berdiri pada saat melakukan servis ada dua, yaitu : 1) Servis forehand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah pada daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis servis pendek. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang, sementara berat badan bertumpu pada kaki belakang. Pada saat kok dipukul, berat badan pindahkan ke depan. 2) Servis backhand dilakukan dengan cara pemain berdiri di sudut depan garis tengah pada daerah servis kira-kira setengah meter di belakang garis pendek. Kaki kanan di depan dan kaki kiri di belakang, berat badan berada di tengah dan pada saat servis dilakukan berat badan pindahkan ke depan.
  • 20. 14 Sikap berdiri pada saat menerima servis, baik forehand maupun backhand: 1) Sikap berdiri untuk permainan tunggaladalah berdiri pada daerah servis kira-kira di tengah-tengah daerah servis dan satu meter di belakang garis servis pendek. 2) Sikap berdiri untuk permainan ganda adalah pemain lebih maju ke depan tetapi tidak melewati garis servis pendek. Kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang. Berat badan berada di kaki depan dengan posisi labil (kedua kaki agak jinjit). Pada saat servis dilakukan berat badan dipindahkan ke arah datangnya kok, mungkin ke depan atau belakang tergantung pada jenis servis. Sikap berdiri pada saat rally Sikap ini sangat bervariasi, tergantung pada posisi pemain, apakah ia melakukan serangan atau bertahan. Juga harus diperhatikan dari mana arah datangnya kok, apakah dari depan, belakang, di atas kepala, di samping atau di bawah. Sebagai patokan, sikap berdiri pemain tunggal dianjutkan untuk selalu berdiri di tengah- tengah lapangan dan kedua kaki tidak sejajar. Gerak Kaki (Foot Work) Gerak kaki atau kerja kaki adalah gerakan langkah-langkah yang mengatur badan untuk menempatkan posisi badan agar memudahkan pemain dalam melakukan gerakan memukul kok sesuai dengan posisinya. 2.4.2 Teknik Pukulan 1. Pukulan Servis
  • 21. 15 Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu: Pukulan Servis Drive Tujuan dari servis drive adalah memukul kok dengan cepat, mendatar, dan setipis mungkin melewati net. Sasarannya adalah sudut titik-titik perpotongan antara garis belakang dengan garis tengah lapangan. Cara melakukan pukulan servis ini adalah dengan melemparkan kok agak jauh dari badan. Lengan bergerak bebas dan leluasa dalam mengayunkan raket. Pukulan Servis Pendek Servis pendek adalah servis di mana kok melintas tipis melewati net. Pukulannya mengarahkan kok ke sudut perpotongan garis servis depan dengan garis tengah atau garis servis dan garis tepi. Coba Anda lakukan servis pendek dengan cara berikut ini. 1. Tangan kanan memegang raket dan tangan kiri memegang kok. 2. Perpindahan berat badan dimulai dari kaki belakang ke kaki depan. 3. Ayunkan raket dari belakang setinggi bahu ke depan. 4. Lepaskan kok dan pukullah kok dengan penuh atau dipotong. Pukulan Servis Panjang Servis panjang bertujuan menerbangkan kok setinggi-tingginya sehingga jatuh ke garis belakang bidang lapangan lawan. Pada permainan tunggal, servis panjang dilakukan dengan memukul penuh kok. Untuk melakukan pukulan servis panjang, Anda dapat melakukan cara berikut.
  • 22. 16 1. Letakkan kaki kiri ke depan. 2. Titik berat badan berada di antara kedua kaki. 3. Ayunkan tangan yang memegang raket ke belakang sampai setinggi bahu. 4. Pukullah kok setelah ayunan sampai di depan badan dengan mencambukkan pergelangan tangan. Pukulan Servis Cambukan Servis cambukan menerbangkan kok ke belakang. Hasil pukulan ini bisa membingungkan lawan sehingga kok jatuh tanpa disadari pihak lawan. Sasaran servis ini adalah sudut perpotongan garis tepi dengan garis belakang dan sudut perpotongan garis belakang dengan garis tengah. Servis ini caranya sama dengan servis biasa. Tetapi, pukulan mendadak dicambukkan saat raket menyentuh kok. 2. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang. b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke belakang. 3. Pukulan Smash
  • 23. 17 Smash adalah suatu jenis pukulan yang dilakukan dengan tenaga keras danumumnya ditujukan untuk meraih skor yang mengarah kebawah lapangan lawan pada olahraga bulutangkis, tenis, dan voli. A. Berikut adalah saran untuk melakukan smash pada permainan bulutangkis: 1. Jangan gunakan tenaga yang banyak dulu, konsentrasikan dulu pemakaian tenaga pergelangan tangan. 2. Percepat gerakan memukul kok dengan memakai tenaga dari pergelangan tangan. 3. Pembangkitan tenaga saat melakukan smash harus cepat/seketika dan fokuskan perpindahan tenaga dari kepala raket ke kok. 4. Jangan pergunakan tenaga yang banyak sebelum tekniknya benar. B. Posisi pegangan raket (grip) saat melakukan smash: 1. Pegangan (grip) mesti relax dulu sebab dengan begitu kita baru bisa memakai tenaga pergelangan tangan secara keras kebawah. 2. Pakailah pegangan grip yang sesuai dengan style masing- masing pemain, misalnya bahan yang terbuat dari kain atau karet atau sejenisnya. 3. Jangan pegang ujung raket terlalu keras sebab saat smash gerakan akan menjadi kaku. 4. Sebelum smash pegangan grip mesti relax, per-erat jari-jari tangan hanya pada saat pemukulan kok saja. 5. Posisi badan, kaki, tangan dan timing harus juga diperhitungkan.
  • 24. 18 C. Beberapa tips untuk melakukan smash yang kuat (powerful smash): 1. Kok harus tinggi dan juga berada di depan badan si pemain. 2. Pada saat memukul kok, pergelangan tangan memukul dengan cepat kearah bawah dan ke arah dalam, kepala raket mengenai kok langsung pada posisi tegak lurus terhadap kok. 3. Saat memukul kok, kita harus mempercepat pergelangan tangan dan pemakaian tenaga mesti fokus, jari-jari memegang grip dengan cukup ketat untuk menambah ledakan dan mempercepat laju kepala raket. 2.5 Tabel Bulutangkis
  • 25. 19 BAB III Penutup 3.1 Kesimpulan Permainan bulutanngkis merupakan permainan yang sangat digemari di Indonesia. Permainan ini membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas untuk memainkannya. Permainan ini minimal dapat dimainkan oleh dua orang dan maksimal oleh empat orang. 3.2 Saran Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit yang berpotensi. Untuk itu atlit alit besar Indonesia perlu mendidik anak usia dini dalam bermain bulutangkis agar dapat mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Daftar Pustaka Anonim. Peraturan Permainan Bulu Tangkis. Diakses pada tanggal 10 Desember 2013. Pukul 21.00. Di http://prismakehidupan.wordpress.com/.
  • 26. 20 Fourtofour, Aris. 2012. Sejarah Olahraga Bulu Tangkis (Badminton). Diakses pada tanggal 10 Desember 2013. Pukul 20.35. Dihttp://www.kumpulansejarah.com/2012/11/sejarah-olahraga-bulu-tangkis- badminton.html?m=1. Ihsan, Azam. 2013. Teknik Dasar Permainan Bulutangkis. Diakses pada tanggal 10 Desember 2013. Pukul 20.30. Di http://azamihsan87.blogspot.com/2013/01/b-tehnik- dasar-permainan-bulutangkis.html?m=1.