5. • Terlihat secara mikroskopik, biasanya berpasangan dan berselubung.
• Kebanyakan energy didapatkan dari fermentasi glukosa, disertai oleh
produksi asam laktat secara cepat, yang menghambat pertumbuhan.
• Membentuk koloni bundar kecil, pertama membentuk kubah dan
kemuudian berkembang menjadi pusat plateu dengan tepi yang
mengalami peninggian.
• S. pneumoniae hidup tanpa menyebabkan gejala di nasofaring dari
manusia yang sehat.
Streptecoccus pneumonia
8. TRIAD EPIDEMIOLOGI
H A
E
• Bakteri (Streptococcus
pneumonia, Legionella
pneumophila, Streptococcus
pyogenes, Haemophilus
influenza,
• Virus
• Mycoplasma pneumoniae
• Terjadi pada semua umur,
terutama anak-anak.
• Kanker, terutama kanker
paru
• AIDS
• Riwayat merokok
• Alkoholisme
• Imunisasi tidak lengkap
• Malnutrisi
• Sanitasi yang buruk
• Hunian padat penduduk
• Institusi pelayanan kesehatan
View Data
9. Data WHO & UNICEF tahun 2006, Indonesia menduduki peringkat ke-6 dunia untuk
kasus pneumonia pada balita dengan jumlah penderita mencapai 6 juta jiwa.
Pneumonia, penyakit akibat bakteri pneumokokus menyebabkan lebih dari 2 juta anak
balita meninggal.
Menjadi penyebab 1 dari 5 kematian pada anak balita.
Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri yang sering menyerang bayi dan anak-
anak di bawah usia 2 tahun.
Pneumonia merupakan penyebab utama kematian pada anak usia di bawah lima tahun
(balita).
DATA
Back
10. RAP
Tahap Prepatogenesis
o Terjadi interaksi antara agen penyebab penyakit (baik virus, bekteri atau organisme lain
penyebab pneumonia) dan host. Interaksi masih terjadi diluar tubuh manusia.
11. Tahap Patogenesis
o Masa Inkubasi
Pneumonia mempunyai masa inkubasi yang berlangsung 9-21 hari dan biasanya 12 hari.
(Soeparman, 1999:709)
o Tahap Penyalit Dini
• Demam
• Batuk dan sakit kepala
• Rasa tidak enak badan
• Nyeri tenggorokan
• Nyeri dada (Soeparman, 1999:709)
RAP
12. Tahap Patogenesis
o Tahap Penyalit Lanjut
Dada terasa sesak seperti tersumbat
Batuk yang menghasilkan lender bercampur darah
Mangi atau napas berbunyi lirih (seperti siulan atau ngik-ngik)
Badan lemas
RAP
17. PROGNOSIS
Sebagian besar anak-anak denganpneumonia virus dapat sembuh sempurna dan tidak mempunyai gejala
sisa, walaupun mungkin lebih lama. Anak-anak yang tidak mempunyai penyakit pokok mempunyai
prognosis yang baik sekali untuk sembuh sempurna, termasuk pertumbuhan dan perkembangan yang
normal, fungsi paru yang normal, dan tidak meningkatkan kerentanan pada infeksi paru. (AMD, 2008)
18. PENGOBATAN
• Obat Pereda Nyeri Meredakan demam dan rasa tidak nyaman
Misal (Ibuprofen atau Paracetamol)
• Obat Batuk Meredakan batuk sehingga penderita bisa beristirahat,
Terdapat jenis obat batuk yang berfungsi untuk mengencerkan dahak
• Antibiotik Digunakan untuk mengatasi pneumonia akibat bakteri
19. PENCEGAHAN
Promosi Kesehatan (Health
Promotion)
Edukasi kepada masyarakat
tentang:
• Cara penularan
pneumonia
• Cuci tangan dan bila
perlu harus
menggunakan sarung
tangan
• Menutup mulut dan
hidung saat batuk
Perlindungan Umum dan
Khusus (Spesific Protection)
Menjalani Vaksinasi
Mempertahankan sistem
kekebalan tubuh
Menjaga Kebersihan
Hindari Merokok
Hindari konsumsi
minuman beralkohol
Diagnosa Dini dan
Pengobatan Segera (Early
Diagnosis and Prompt
Treatment)
• Mencari kasus sedini
mungkin
• Mencari penderita
dalam masyarakat
dengan jalan
pemeriksaan
• Mencari semua orang
yang telah berhubungan
dengan penderita untuk
diawasi agar bila
penyakit timbul dapat
segera diberi
pengobatan
Pembatasan Kecacatan
(Disability Limitation)
Pengobatan dan perawatan
yang sempurna agar
penderita sembuh dan tak
terjadi komplikasi.
Pencegahan terhadap
komplikasi dan kecacatan
Rehabilitasi (Rehabilitation)
Rehabilitasi yang dilakukan pada penderita pneumonia adalah rehabilitasi paru.