Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
POTENSI LIMBAH KAYU
1.
2. TRANSFERIPTEKUNTUKPEMBERDAYAANMASYARAKATPERDESAAN
KERJASAMAPT.TRANSPORTASIGASINDONESIADANUNIVERSITASJAMBI
PROGRAM APLIKASI HASIL PENELITIAN MAHASISWA (PA-
HPM) merupakan wujud nyata kepedulian PT.
TRANSPORTASI GAS INDONESIA dalam mendorong
percepatan diffusi dan pemanfaatan IPTEKs bagi
pemberdayaan ekonomi masyarakat.
TUJUAN UTAMA PA-HPM adalah mendayagunakan berbagai
hasi riset di UNIVERSITAS JAMBI yang selama ini tidak
termanfaatkan, guna peningkatan nilai tambah sumberdaya
lokal dalam pengembangan ekonomi produktif sehingga
mampu mendorong diversifikasi sumber pendapatan rumah
tangga.
3. TIM PENULIS:
DR. ARDI NOVRA, MP
Alamat:
Fakultas Peternakan Kampus UNJA Pinang Masak KM. 15 Mendalo Darat - Jambi
4.
5. BAHAN DAN ALAT
• Bahan untuk pembuatan tempe selain biji saga adalah
Ragi/laru tempe
• Alat yang dibutuhkan antara lain
timbangan, baskom, panci/kukusan air, kompor minyak
tanah, tampah, plastik, sendok/garpu, centong, meja, rak
lemari, lilin dan korek api
DESKRIPSI SINGKAT BAHAN BAKU UTAMA
• Biji tanaman Saga (Adenanthera pavonina L.) berwarna
merah, pipih, dan memiliki kulit biji yang keras dengan
kandungan protein tinggi sehingga potensial menjadi bahan
pangan alternatif murah guna memenuhi kebutuhan protein
nabati masyarakat.
• Pemanfaatan biji saga masih sangat kurang dan bahkan
terbuang percuma sedangkan tanaman hanya terbatas
untuk tanaman peneduh hiasan pekarangan.
RADHIYANA & MARLA SUSANNA
(FKIP UNJA)
6. TATACARA PENGOLAHAN
1. Siapkan biji saga pohon sebanyak 1 kilogram.
2. Biji saga dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan
kotoran pada kulit biji.
3. Biji Saga direbus terlebih dahulu selama 1,5 jam karena
kulit biji saga pohon tergolong keras, maka perlu direndam
selama 24 jam untuk lebih memudahkan pelepasan kulit
ari.
4. Selesai perendaman biji saga tersebut diremas-remas
agar kulit arinya terlepas dan di cuci kembali serta dikukus
selama 15-20 menit.
5. Setelah dingin dicampur dengan 2 gram ragi/laru tempe
dan diaduk sampai rata, kemudian masukkan kedalam
plastik yang telah dilubangi terlebih dahulu, timbang dan
rekatkan dengan menggunakan api lilin.
6. Letakkan berjejer diatas rak yang telah
disediakan, disimpan pada suhu kamar selama 48 jam.
7. KECA
P BIJI
SAGA
TATACARA PENGOLAHAN
1. Biji saga fermentasi dikukus terlebih dahulu sebelum
dicincang halus.
2. Selanjutnya dijemur menggunakan tampan yang ditebar
merata agar proses pengeringan dengan menggunakan
terik matahari dapat merata.
3. Siapkan larutan garam dengan perbandingan 1 ; 3 lalu
masukkan irisan tempe telah kering kedalam larutan
garam.
4. Fermentasi pada suhu kamar selama 30 hari dan setelah
itu dapat dimasak dengan panci pada api kecil.
5. Jika terlalu kental maka tambahkan air dengan
perbandingan 1 : 5 kemudian masukkan bumbu/rempah
yang telah disangrai dan dihaluskan.
6. Aduk merata lalu masukkan gula pasir secukupnya,
kemudian gula merah dan pengawet makanan alami.
7. Saring dan kemas dalam botol yang telah disterislisasi
melalui proses perebusan
KECAP
BIJI
SAGA
KECAP
BIJI
SAGA
KECAP
BIJI
SAGA
KECAP
BIJI
SAGA
8. DESKRIPSI SINGKAT BAHAN BAKU UTAMA
Komoditas ikan patin di Provinsi Jambi cukup tinggi dan
bahkan melimpah sehingga harga pasar cenderung turun.
Keunggulan ikan patin:
1. Ikan air tawar yang mudah didapat tersedia banyak
2. Protein tinggi
3. Rasanya yang khas, rendah kalori, struktur dagingnya
yang kenyal, mudah dicerna
4. Mudah dipisah dari duri, sehingga baik untuk resep
makanan
5. Kadar kolesterol rendah dibandingkan dengan daging.
NOVRIYANTI WULANDARI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI
9. BAHAN DAN ALAT
• Bahan yang dibutuhkan adalah daging ikan
patin, tepung terigu dan tapioka, telur
ayam, bawang putih, merica, garam dan tepung roti
serta minyak goreng.
• Alat yang digunakan adalah
blender, loyang, wajan, pisau, plastik, kompor, kuku
san, timbangan, baskom dan sendok goreng.
10. BAHAN DAN ALAT
1. Ikan Patin disiangi dengan membuang kepala, sirip, dan
isi perut dan selanjutnya dibersihkan dengan air biasa.
2. Ikan yang sudah dibersihkan dikukus selama 10 menit
dan selanjutnya dilakukan pemisahan antara daging dan
kulit serta lemak tubuh ikan.
3. Blender daging sampai halus dan campurkan dengan
bumbu yang juga telah dihaluskan dalam tempat adonan
yang disedikan.
4. Tambahkan telur, tepung terigu dan tepung tapioka sambil
diaduk merata.
5. Masukkan dalam loyang yang telah dilapisi plastik dan
kukus selama 15 – 20 menit.
6. Nugget dipotong persegi dan lumuri dengan telur dan
tepung roti
7. Selanjutnya nugget dapat digoreng hingga berwarna
kekuningan
11. SPESIFIKASI PRODUK
VELVA
• merupakan produk makanan beku pencuci mulut (frozen
dessert) yang terbuat dari hancuran buah (puree) dengan
campuran air, gula dan penstabil.
• Perbedaan utama antara velva dengan frozen dessert
yang lain (misalnya sherbet dan ices) adalah konsentrasi
buah yang digunakan velva puree buah sedangkan
sherbet dan ices menggunakan sari buah.
FRUIT LEATHER
• merupakan salah satu produk manisan kering dari buah-
buahan yang diawetkan dengan gula pada konsentrasi
tertentu.
• dibuat dengan cara dehidrasi bubur buah dalam bentuk
lembaran tipis yang kasar.
NIFARNI FEBRIANTI
12. BAHAN DAN ALAT
VELVA
• Bahan yang digunakan adalah buah-buahan lokal daerah
seperti nenas. pisang dan pepaya tersebut, gula pasir dan
bahan penstabil.
• Alat yang dibutuhkan adalah pisau, mixer, blender, toples,
baskom dan lemari pendingin.
FRUIT LEATHER
• Sebagiamana velva maka bahan utama adalah buah-
buahan lokal daerah, gula pasir dan bahan penstabil.
• Alat yang dibutuhkan adalah pisau, mixer, blender, toples,
baskom dan lemari pendingin.
13. TEKNIK PENGOLAHAN
1. Buah dibersihkan dari kulit dan kotoran, kemudian dicuci
dan dipotong-potong.
2. Tambahkan gula pasir dan penstabil, kemudian
dihancurkan dengan menggunakan blender sampai
berbentuk bubur buah.
3. Bubur buah diaduk dengan mixer, masukkan ke dalam
toples plastik dan disimpan didalam freezer selama 30
menit,
4. Setelah agak mengeras dilakukan pengadukan ulang
dengan menggunakan mixer agar lebih memperhalus
tekstur produk velva.
5. Adonan dimasukkan ke dalam mangkuk plastik
kemudian dibekukan dalam freezer selama 5 jam.
6. Setelah 5 jam maka velva siap untuk
disajikan, masyarakat sasaran diminta untuk mencoba
dan memberi penilaian terhadap citarasa velva
14. TEKNIK PENGOLAHAN
1. Buah sortasi (dipilih) dibersihkan dari kulit dan
kotoran, kemudian dicuci dan dipotong untuk
mendapatkan daging buah
2. Daging buah dihancurkan menggunakan blender dan
setelah berbentuk bubur (bubur buah) tambahkan gula
(20%) dan asam sitrat 0.15%.
3. Tuangkan pada loyang yang telah dilapisi plastik dengan
ketebalan 0,5 mm.
4. Selanjutnya dilakukan pengeringan pada oven 600C
selama 24 jam.
5. Setelah dilakukan pendinginan, dilakukan pemotongan
dengan ukuran sekitar 10 x 4 cm.
6. Potong-potongan dikemas pada plastik polyetylen dan
siap untuk dijual atau konsumsi sendiri
16. SPESIFIKASI PRODUK
Pada umumnya dendeng di pasaran adalah dendeng
sapi baik dendeng giling maupun iris.
Begitupun halnya bahan utama bakso umumnya
adalah daging sapi.
Padahal selain daging (sapi atauy kerbau) dendeng
dan bakso juga dapat berasal dari daging itik atau
entog afkir yang harganya RELATIF LEBIH
MURAH
Potensial dikembangkan sebagai sumber pendapatan
rumah tangga di Kawasan Sentra Ternak Itik seperti
Keirnci dan Tanjung Jabung
NURAINI ANDRYANI
SIREGAR
DAN
INDAH GUSTRIYANI FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS JAMBI
17. BAHAN-BAHAN
Pemilihan daging itik dan entog ditekankan pada
bagian dada (Pectoralis) dan paha (Bicep femoris)
DENDENG
1. Gula Merah,
2. Garam Halus,
3. Asam Jawa,
4. Ketumbar
5. Bawang Putih.
BAKSO
1. Tepung,
2. Garam,
3. Lada,
4. Bawang Putih,
5. Air Es
6. STPP.
19. TEKNIK PENGOLAHAN
DENDENG
1. Pisahkan daging bagian paha dan dada dari tulang
dan kemudian dicuci bersih.
2. Selanjutnya digiling dan dicampur dengan bumbu
yang telah dihaluskan.
3. Campur adonan dengan gula merah dan asam
sampai merata.
4. Setelah merata dibiarkan selama lebih kurang 15
menit.
5. Kemudian dibentuk seperti lembaran dengan
ketebalan 2 – 3 mm
6. Dijemur dan dikeringkan dengan sinar matahari
atau menggunakan tenda pengering
Dendeng yang dibuat dari daging unggas seperti itik
dan Entog dikenal dengan nama DENDENG GILING.
20. TEKNIK PENGOLAHAN
1. Pisahkan daging bagian paha dan dada dari
tulang dan kemudian dicuci bersih.
2. Selanjutnya dipotong kecil-kecil lalu di giling dan
dicampur dengan bumbu yang telah dihaluskan.
3. Setelah merata dimasukkan tepung dan es dalam
mangkok dan uleni selama 15-20 menit.
4. Buat bulatan bakso lalu masukkan ke dalam air
mendidih 1000C
5. Biarkan mengapung (10 menit) lalu angkat
6. Bakso siap untuk digunakan
Pemanfaatan daging itik dan entog afkir menjadi produk
bakso, mempunyai beberapa kelebihan antara lain dapat
memperbaiki citarasa (bau dan aroma), memperbaiki
kualitas fisik dan menjadi salah satu alternatif
diversifikasi pangan.
22. SPESIFIKASI PRODUK
Budidaya jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) dapat menjadi sumber pendapatan
alternatif bagi masyarakat
Limbah kayu yang menumpuk dan tersia-siakan memiliki kandungan selulosa yang tinggi
dan kandungan lignin yang rendah sehingga baik digunakan sebagai medium tumbuh
jamur.
Selulosa dibutuhkan jamur sebagai bahan makanan sedangkan lignin merupakan senyawa
non-karbohidrat yang memiliki sifat tahan terhadap penguraian biologis,
Kandungan lignin yang tinggi kurang baik untuk media tumbuh jamur karena proses
penguraiannya lambat
24. PEMBUATAN KOMPOS (MEDIA TANAM
JAMUR)
Siapkan serbuk kayu sengon, karung, air
Pembersihan serbuk kayu sengon
Dipisahkan serbuk kayu yang berukuran besar dan yang
kecil dengan cara diayak dengan penyaring
Tambahkan larutan EM-4 dengan konsentrasi 10 ml/l
Dikomposkan didalam karung 4 sampai 7 minggu
Setelah semua selesai ukur pH awal kompos serbuk
dan kemudian tambahkan
200 gr dedak padi, 20 gr gypsum, 10 gr kapur, serta
1.700 ml air
Dibalik setiap hari sampai waktu yang ditentukan
Kompos siap digunakan sebagai media tanam
25. PENANAMAN JAMUR TIRAM
Persiapkan Kubung (Rumah
Jamur)
Pengisian Media ke kantung plastik
ukuran 2 kg
Sterilisasi Media
• menggunakan Autoclave suhu
1210C selama 15 menit
Inokulasi (penanaman) bibit jamur tiram putih pada
ruang inokulasi
Susun dan letakkan bibit jamur tiram putih pada rak
yang ada pada kubung
Pemeliharaan (15 hari)
Panen
26. Pencampuran bahan (4 har)
Sterilisasi baglog (2 hari)
Inkubasi 15 hari
Kubung jamur
hingga panen
15 hari