Surat ini mengingatkan manusia agar tidak terlalu bermegah-megahan dengan kekayaan dan kenikmatan dunia, karena suatu saat mereka akan menghadapi kematian dan dihari kiamat akan ditanya tentang apa yang mereka lakukan dengan kekayaan itu. Surat ini juga memperingatkan bahwa mereka yang terlalu bermegah-megahan akan mendapat hukuman di neraka jahim.
1. 1. Teks Surat
2. Terjemah
3. Mufrodat
4. Asbabun Nuzul
5. Tafsir/Kandungan surat
6. Faedah/Kesimpulan
2.
3. 1. Bermegah-megahan telah Melalaikan Kamu
2. Sampai kamu mendatangi kuburan
3. Janganlah kamu begitu, kelak kamu akan mengetahui
(akibat perbuatan) itu.
4. Dan janganlah kamu begitu, kelak kamu akan
mengetahui
5. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan
pengetahui yang yakin
6. Niscaya kamu akan benar-benar akan melihat neraka
Jahim
7. Dan sesungguhnya, kamu benar-benar akan melihatnya
dengan ainul yakin.
8. Kemudian pasti akan ditanyai pada hari itu, tentang
kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia)
4. Telah melalaikanmu ْمُكَهْلَا:
Bermegah-megahan ُرُثاَكَّتال:
mengunjungi ْمُت ْرُز:
kuburan َرِباَقَمْلَا:
pasti َف ْوَس:
mengetahui َن ْوُمَلْعَت:
pengetahuan yang yakin َنْيِقَيْال َمْلِع:
pasti akan diperlihatkan َّن ُوَرَتَل:
neraka Jahim َْمي ِحَجْلَا:
pasti akan ditanyai َّنُلَئْسُتَل:
pada hari itu ٍذِئَم ْوَي:
tentang kenikmatan ِمْيِعَّنال ِنَع:
5. Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Ibnu Buraidah yang
berkata, "Ayat ini turun berkenaan dengan dua kabilah dari
golongan Anshar, yaitu Bani Haritsah dan Bain Harits yang
saling membanggakan diri dan merasa lebih. "Apakah pada
kalian ada yang seperti si Fulan dan si Fulan?" Pihak yang
satu lagi juga melakukan hal serupa. Mereka saling
membanggakan diri dalam hal orang-orang yang masih
hidup.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ali yang berkata,
"Sebelumnya, kami agak ragu terhadap keberadaan azab
kubur hingga turunlah ayat, "Bermegah-megahan telah
melalaikan kamu." sampai ayat 4, kemudian sekali-kali
tidak. Kelak kamu akan mengetahui yang berbicara
tentang azab kubur.
6. Ayat 1 dan 2:
Memberikan gambaran kepada orang-orang yang beriman
bahwa kebanyakan manusia mendambakan dan membanggakan
kemewahan di dunia. Sifat ini akan terus ada hingga kematian
menghampiri mereka dan melupakan mereka pada tujuan hidup
yang sebenarnya, yaitu mengabdikan diri pada Allah swt.
Ayat 3-5:
Sebagai bantahan bahwa mereka tidak akan mendapatkan
apapun dari sikap suka membangga-banggakan kemewahan
dunia maka mereka akan mengetahui balasan dari perbuatan
mereka itu.
Ayat 6-8:
Mereka akan mendapat balasan, yaitu mereka akan menyaksikan
neraka Jahim, mereka akan merasakan siksaan di dalamnya, dan
kemegahan yang dibangga-banggakan di dunia tidak akan bisa
menolongnya lagi.
7. NERAKA JAHIM adalah neraka sebagai tempat
penyiksaan atas orang-orang musyrik atau orang-orang
yang menyekutukan ALLAH, maka sesembahan mereka
akan datang untuk menyiksa mereka. Orang yang di
dunia menyembah sapi (bangsa Hindu) maka sapi yang
akan menyiksa orang itu. Orang yang menyembah
patung berbentuk hewan, maka patung itu yang akan
menyiksanya. Dan demikian selanjutnya. Syirik disebut
sebagai dosa yang paling besar menurut ALLAH, karena
syrik berarti mensekutukan ALLAH atau menganggap
ada mahluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat
ALLAH. Syirik dapat pula berarti menganggap ada Tuhan
lain selain ALLAH. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah
(As-Syu’araa, ayat 91), (Asy-Syu’ara’) dan (Surah As-Saffat)
Neraka Jahim
8. Mengingatkan kita agar bersaing secara sehat dalam
usaha
Mengingatkan kita agar tidak berlebihan dalam
memanfaatkan harta, sehinggan terjerumus pada
bermegah-megahan
Memberikan motivasi agar kita merefleksi diri tujuan
diciptakan ke dunia
Setiap manusia pasti akan mempertanggung jawabkan
perbuatannya
Manusia pasti akan ditanya dengan kenikmatan yang
ada di dunia.