SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
BAB 10
Menyayangi Binatang dalam
Syariat Penyembelihan
KETENTUAN PENYEMBELIHAN HEWAN
Ketentuan
orang yang
menyembelih
Ketentuan
hewan yang
akan disembelih
Ketentuan alat
penyembelih
Ketentuan
Menyembelih
KETENTUAN ORANG YANG MENYEMBELIH
1) Penyembelih beragama Islam
Penyembelihan yang dilakukan oleh orang bukan beragama Islam hukumnya
tidak sah.
2) Menyembelih dengan sengaja
Seorang penyembelih harus dalam keadaan sadar dan sengaja menyembelih.
3) Penyembelih baligh dan berakal
Tidak sah sembelihan orang yang belum baligh dan orang yang akalnya tidak
waras.
4) Penyembelih membaca basmalah.
Selain membaca basmalah, penyembelih juga disunahkan membaca salawat
dan takbir tiga kali.
KETENTUAN HEWAN YANG AKAN DISEMBELIH
1) Hewan dalam keadaan masih hidup
Tidak sah hukumnya menyembelih hewan yang sudah mati. Adapun hewan
yang sakit, tercekik, terpukul, terjatuh, ditanduk oleh binatang lain atau yang
diserang binatang buas apabila kita mendapatkannya hampir mati (masih
hidup), lalu kita sempat menyembelihnya sebelum matinya, maka hewan itu
boleh dimakan.
2) Hewan tersebut termasuk hewan yang halal
Hewan yang haram dikonsumsi seperti katak, babi, anjing, dan sebagainya tidak
sah disembelih. Hewan yang diperoleh melalui cara haram juga tidak sah
disembelih.
KETENTUAN ALAT PENYEMBELIH
1) Alat yang digunakan tajam dan dapat melukai
Ketajaman alat dimaksudkan agar proses penyembelihan berlangsung cepat
sehingga hewan tersebut segera mati.
2) Alat tersebut tidak terbuat dari tulang, kuku, atau gigi
Berdasarkan hadits Rasulullah SAW. riwayat Bukhari-Muslim kita tidak
diperbolehkan menyembelih menggunakan alat yang terbuat dari kuku, gigi,
dan tulang.
3) Alat yang digunakan boleh terbuat dari besi, baja, bambu, atau
apa saja yang bisa tajam
Kecuali apa-apa yang telah disebutkan di nomor 2.
Ketentuan Menyembelih
1) Penyembelihan dilakukan pada urat leher sampai terputus saluran
makanan, pernapasan, dan dua urat lehernya.
2) Pada waktu menyembelih hewan, orang yang menyembelih harus
memastikan bahwa ia sudah memotong, memutuskan bagian-
bagian berikut.
a) tenggorokan (saluran pernapasan);
b) saluran makanan;
c) dua urat leher yang ada di sekitar tenggorokan.
Bila ketiga bagian tersebut sudah putus, maka penyembelihan
menjadi sah.
TATA CARA PENYEMBELIHAN HEWAN
Hal-hal yang
sunah
Hal-hal yang
makruh
Penyembelihan
Secara
Tradisional
Penyembelihan
secara Mekanik
HAL-HAL YANG DISUNAHKAN
DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN
Dalam proses penyembelihan, ada hal-hal yang disunahkan, yaitu:
1) Mengasah alat menyembelih setajam mungkin, untuk mengurangi
rasa sakit pada hewan,
2) Menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat, dan
3) Membaca basmalah (menyebut Asma Allah SWT).
4) Menyembelih di pangkal leher.
HAL-HAL YANG MAKRUH
DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN
Hal-hal yang makruh dalam penyembelihan, yaitu:
1) Menyembelih dengan alat yang kurang tajam,
2) Menyembelih dari arah belakang leher,
3) Menyembelih sampai putus seluruh batang lehernya,
4) Menguliti dan memotong bagian tubuh sebelum hewan itu benar-
benar mati.
TATA CARA PENYEMBELIHAN SECARA TRADISIONAL
Cara penyembelihan tradisional adalah sebagai berikut.
1) Menyiapkan lubang penampung darah.
2) Hewan yang akan disembelih dihadapkan ke kiblat, lambung kiri di bawah.
3) Kaki hewan dipegang kuat-kuat atau diikat, kepalanya ditekan ke bawah.
4) Leher hewan diletakkan di atas lubang penampung darah yang sudah
disiapkan.
5) Berniat menyembelih.
6) Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir.
7) Arahkan pisau (alat penyembelih) pada bagian leher hewan.
Sembelihlah sampai terputus tenggorokan, saluran makanan, dan urat
lehernya.
TATA CARA PENYEMBELIHAN SECARA MEKANIK
Tata cara penyembelihan secara mekanik, sebagai berikut.
1) Pastikan mesin pemotong hewan sudah menyala.
2) Siapkan hewan yang akan disembelih.
3) Penyembelih berniat untuk menyembelih.
4) 4) Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir tiga kali.
5) 5) Masukkan hewan ke dalam mesin pemotong.
Tahukah kamu bagaimana hukum mengonsumsi hewan yang
disembelih secara mekanik? Hukum daging hasil sembelihan secara
mekanik adalah halal apabila syarat-syarat dan ketentuan tersebut
terpenuhi.
Menyembelih Hewan yang Tertabrak
• Hayaatun mustaqirrah ‫حياة‬
‫مستقرة‬
) ) adalah Hayat mustaqirrah adalah
kondisi hidup suatu hewan. Di Hasyiyah Al-Bajuri dituliskan bahwa
mudahnya, jika hewan tersebut masih bisa hidup satu atau dua hari,
maka dia memiliki hayat mustaqirrah.
• Hayaatun idtiraariyah ‫حياة‬
‫إضطرارية‬
) ) adalah level hayat yang lebih
pendek, yaitu kehidupan hewan menjelang kematian.
• Harakatu madzbuuh ‫مذبوح‬ ‫حركة‬
) ) adalah istilah untuk menyebut
gerakan terakhir sang ayam. Ketika ayam selesai disembelih, dia
biasanya masih bergerak-gerak tak karuan.
Menyembelih Hewan yang Tertabrak
• Imam syafi’i: jika hewan yang tertabrak ada kemungkinan meninggal
tidak boleh disembelih, hukumnya sama dengan menyembelih
bangkai.
• Imam malik: jika hewan yang tertabrak meskipun hewan tersebut
kejang-kejang tapi masih sempat menyembelih hukumnya sah.
Menerjang Sesuatu yang Haram
dalam Kondisi Darurat
• Para fuqoha lainnya mengungkapkan kaedah: ُ‫ح‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ُ‫ت‬ ُ‫ات‬َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ض‬‫ال‬
ْ‫المح‬
‫ات‬َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ظ‬
artinya keadaan darurat memperbolehkan sesuatu yang haram.
• Dalil
َ‫م‬ْ‫ث‬ِ‫إ‬ َ
‫َل‬َ‫ف‬ ٍ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ َ
‫َل‬ َ‫و‬ ٍ‫اغ‬َ‫ب‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َّ‫ر‬ُ‫ط‬ْ‫ض‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬
‫ْه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬
“Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia
tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak
ada dosa baginya.” (QS. Al Baqarah: 173).
Menerjang Sesuatu yang Haram
dalam Kondisi Darurat
• Contoh: Kanibalisme tim rugby Uruguay dan kerabatnya menuju Chili
13 Oktober – 22 Desember 1972.
• Contoh: Dari Bayi 10 Hari Hingga Minum Air Kencing Sendiri,
Perjuangan Heroik Korban Gempa Turki, 10 Februari 2023, sampai
tanggal 16 Februari 2023 telah memakan 22.000 korban jiwa.
• Pendidikan TNI (Latihan Meminum darah Ular dan Memakan Daging
Ular)
Berobat dengan Sesutau yang Haram
• Hadits tentang masyarakat Uraniyin dan perintah Nabi Muhammad SAW
terhadap mereka untuk meminum air kencing unta berkaitan dengan
kepentingan pengobatan. Pengobatan dengan menggunakan benda najis
diperbolehkan ketika tidak ada benda suci yang dapat menggantikannya,”
(Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, Beirut, Darul
Fikr, cetakan kedua, 1985 M/1405, juz I, halaman 161).
• Dari sini, kita dapat menarik simpulan bahwa pengobatan dengan darah
ular bersifat jalan terakhir sebagai darurat karena tidak ada lagi obat
alternatif selain darah ular tersebut. Darah ular dapat dijadikan obat bila
terbukti dan teruji secara klinis mutakhir sebagai obat atas penyakit
tersebut. Artinya, pertimbangan ilmu pengetahuan medis perlu menjadi
pertimbangan utama dalam hal ini, bukan karena konon atau katanya.
Hukum Makan Bekicot
Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa ia
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ِ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ٌ‫ِّن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ام‬َ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ٌ‫ِّن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ل‬َ‫َل‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬
‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ٌ‫ات‬َ‫ه‬
ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ب‬ُّ‫ش‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ق‬َّ‫ت‬
ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ل‬ َ‫أ‬َ‫ْر‬‫ب‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬
ِ‫ه‬ ِ
‫ض‬ ْ‫ر‬ِ‫ع‬ َ‫و‬
“Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas.
Di antara keduanya terdapat perkara syubhat -yang masih samar- yang
tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang
menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah
menyelamatkan agama dan kehormatannya. (HR. Bukhari no. 2051 dan
Muslim no. 1599).
Memilih Makanan dan Minuman yang Halalan
Thoyyiban
‫ا‬‫ب‬ِِّ‫ي‬َ‫ط‬ ‫ا‬
‫َل‬ َ
‫َل‬َ‫ح‬ ِ
‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ
‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
ۚ ِ‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ي‬َّ‫ش‬‫ال‬ ‫ات‬ َ‫و‬ُ‫ط‬ُ‫خ‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ت‬ َ
‫َل‬ َ‫و‬ ‫ا‬
ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬
‫ُو‬‫د‬َ‫ع‬
ٌ‫ين‬ِ‫ب‬ُّ‫م‬
Artinya: “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi, dan janganlah mengikuti langkah-langkah
setan. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian” (QS
al-Baqarah: 168).
Halal: zatnya, cara meperoleh, cara mengolah/menyembelihnya, tidak
terkena najis.
Thoyyiban: baik untuk kesehatah, makanan yang fresh
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAHBAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAHEvaariva
 
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
 
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِمYudi Wahyudin
 
BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya
BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-NyaBAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya
BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-NyaRizkyJuliana1
 
PPT KONSEP KHIYAR.pptx
PPT KONSEP KHIYAR.pptxPPT KONSEP KHIYAR.pptx
PPT KONSEP KHIYAR.pptxardi577897
 
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas sanad (1).ppt
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi  kuantitas dan kualitas sanad (1).pptKlasifikasi hadis ditinjau dari segi  kuantitas dan kualitas sanad (1).ppt
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas sanad (1).pptFaizakbar251
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)Nisrokhah6
 
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih MuamalahFiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih MuamalahHaristian Sahroni Putra
 
Isi Pokok Kandungan Surat Al-Insyirah (Power Point)
Isi Pokok Kandungan Surat Al-Insyirah (Power Point)Isi Pokok Kandungan Surat Al-Insyirah (Power Point)
Isi Pokok Kandungan Surat Al-Insyirah (Power Point)sifatulfalah3120
 
3B Menyayangi binatang dalam syariat penyembelihan.pptx
3B Menyayangi binatang dalam syariat penyembelihan.pptx3B Menyayangi binatang dalam syariat penyembelihan.pptx
3B Menyayangi binatang dalam syariat penyembelihan.pptxanita ningrum
 

What's hot (20)

BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAHBAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
BAB V MATERI QURBAN DAN AQIQAH
 
Fiqih khiyar
Fiqih khiyarFiqih khiyar
Fiqih khiyar
 
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR PAI DAN BUDI PEKERTI KELAS 5 BAB 3 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
Tawadhu
 Tawadhu Tawadhu
Tawadhu
 
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم (Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
(Silaturahmi) صِلَة الرَّحِم
 
BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya
BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-NyaBAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya
BAB 1 Lebih Dekat dengan Allah Swt. yang Sangat Indah Nama-Nya
 
PPT KONSEP KHIYAR.pptx
PPT KONSEP KHIYAR.pptxPPT KONSEP KHIYAR.pptx
PPT KONSEP KHIYAR.pptx
 
Aqiqah
AqiqahAqiqah
Aqiqah
 
Tata Cara Penyembelihan Hewan Ternak,Akikah,Dan Kurban
Tata Cara Penyembelihan Hewan Ternak,Akikah,Dan KurbanTata Cara Penyembelihan Hewan Ternak,Akikah,Dan Kurban
Tata Cara Penyembelihan Hewan Ternak,Akikah,Dan Kurban
 
1.1.4.08.080 hukum shalat
1.1.4.08.080 hukum shalat1.1.4.08.080 hukum shalat
1.1.4.08.080 hukum shalat
 
Adab kepada teman
Adab kepada temanAdab kepada teman
Adab kepada teman
 
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas sanad (1).ppt
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi  kuantitas dan kualitas sanad (1).pptKlasifikasi hadis ditinjau dari segi  kuantitas dan kualitas sanad (1).ppt
Klasifikasi hadis ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas sanad (1).ppt
 
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
PPT Iman kepada kitab kitab allah (nisrokhah)
 
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih MuamalahFiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
 
Fiqih kelas-X smt 1
Fiqih kelas-X smt 1Fiqih kelas-X smt 1
Fiqih kelas-X smt 1
 
Isi Pokok Kandungan Surat Al-Insyirah (Power Point)
Isi Pokok Kandungan Surat Al-Insyirah (Power Point)Isi Pokok Kandungan Surat Al-Insyirah (Power Point)
Isi Pokok Kandungan Surat Al-Insyirah (Power Point)
 
Ghibah
GhibahGhibah
Ghibah
 
MAKALAH MATERI TENTANG MUNAFIK
MAKALAH MATERI TENTANG MUNAFIKMAKALAH MATERI TENTANG MUNAFIK
MAKALAH MATERI TENTANG MUNAFIK
 
3B Menyayangi binatang dalam syariat penyembelihan.pptx
3B Menyayangi binatang dalam syariat penyembelihan.pptx3B Menyayangi binatang dalam syariat penyembelihan.pptx
3B Menyayangi binatang dalam syariat penyembelihan.pptx
 
Ppt muamalah
Ppt muamalah Ppt muamalah
Ppt muamalah
 

Similar to OPTIMALISASI

Similar to OPTIMALISASI (20)

Materi fiqih kelas ix semester 1
Materi fiqih kelas ix semester 1Materi fiqih kelas ix semester 1
Materi fiqih kelas ix semester 1
 
Materi fiqih kelas ix semester 1
Materi fiqih kelas ix semester 1Materi fiqih kelas ix semester 1
Materi fiqih kelas ix semester 1
 
materi penyembelihan sma.pptx
materi penyembelihan sma.pptxmateri penyembelihan sma.pptx
materi penyembelihan sma.pptx
 
Sembelihan Mengikut Syara'
Sembelihan Mengikut Syara'Sembelihan Mengikut Syara'
Sembelihan Mengikut Syara'
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
sldernya akuuuuu
sldernya akuuuuusldernya akuuuuu
sldernya akuuuuu
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Slider korban
Slider korbanSlider korban
Slider korban
 
Sembelihan
SembelihanSembelihan
Sembelihan
 
Kelompok 11 fiqih ibadah Penyembelihan Hewan.pptx
Kelompok 11 fiqih ibadah Penyembelihan Hewan.pptxKelompok 11 fiqih ibadah Penyembelihan Hewan.pptx
Kelompok 11 fiqih ibadah Penyembelihan Hewan.pptx
 
Hukum islam tentang jenis jenis hewan
Hukum islam tentang jenis jenis hewanHukum islam tentang jenis jenis hewan
Hukum islam tentang jenis jenis hewan
 
materi tehnik penyembelihan, tali temali, perebahan sapi, asah bilah.pptx
materi tehnik penyembelihan, tali temali, perebahan sapi, asah bilah.pptxmateri tehnik penyembelihan, tali temali, perebahan sapi, asah bilah.pptx
materi tehnik penyembelihan, tali temali, perebahan sapi, asah bilah.pptx
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

OPTIMALISASI

  • 1. BAB 10 Menyayangi Binatang dalam Syariat Penyembelihan
  • 2. KETENTUAN PENYEMBELIHAN HEWAN Ketentuan orang yang menyembelih Ketentuan hewan yang akan disembelih Ketentuan alat penyembelih Ketentuan Menyembelih
  • 3. KETENTUAN ORANG YANG MENYEMBELIH 1) Penyembelih beragama Islam Penyembelihan yang dilakukan oleh orang bukan beragama Islam hukumnya tidak sah. 2) Menyembelih dengan sengaja Seorang penyembelih harus dalam keadaan sadar dan sengaja menyembelih. 3) Penyembelih baligh dan berakal Tidak sah sembelihan orang yang belum baligh dan orang yang akalnya tidak waras. 4) Penyembelih membaca basmalah. Selain membaca basmalah, penyembelih juga disunahkan membaca salawat dan takbir tiga kali.
  • 4. KETENTUAN HEWAN YANG AKAN DISEMBELIH 1) Hewan dalam keadaan masih hidup Tidak sah hukumnya menyembelih hewan yang sudah mati. Adapun hewan yang sakit, tercekik, terpukul, terjatuh, ditanduk oleh binatang lain atau yang diserang binatang buas apabila kita mendapatkannya hampir mati (masih hidup), lalu kita sempat menyembelihnya sebelum matinya, maka hewan itu boleh dimakan. 2) Hewan tersebut termasuk hewan yang halal Hewan yang haram dikonsumsi seperti katak, babi, anjing, dan sebagainya tidak sah disembelih. Hewan yang diperoleh melalui cara haram juga tidak sah disembelih.
  • 5. KETENTUAN ALAT PENYEMBELIH 1) Alat yang digunakan tajam dan dapat melukai Ketajaman alat dimaksudkan agar proses penyembelihan berlangsung cepat sehingga hewan tersebut segera mati. 2) Alat tersebut tidak terbuat dari tulang, kuku, atau gigi Berdasarkan hadits Rasulullah SAW. riwayat Bukhari-Muslim kita tidak diperbolehkan menyembelih menggunakan alat yang terbuat dari kuku, gigi, dan tulang. 3) Alat yang digunakan boleh terbuat dari besi, baja, bambu, atau apa saja yang bisa tajam Kecuali apa-apa yang telah disebutkan di nomor 2.
  • 6. Ketentuan Menyembelih 1) Penyembelihan dilakukan pada urat leher sampai terputus saluran makanan, pernapasan, dan dua urat lehernya. 2) Pada waktu menyembelih hewan, orang yang menyembelih harus memastikan bahwa ia sudah memotong, memutuskan bagian- bagian berikut. a) tenggorokan (saluran pernapasan); b) saluran makanan; c) dua urat leher yang ada di sekitar tenggorokan. Bila ketiga bagian tersebut sudah putus, maka penyembelihan menjadi sah.
  • 7. TATA CARA PENYEMBELIHAN HEWAN Hal-hal yang sunah Hal-hal yang makruh Penyembelihan Secara Tradisional Penyembelihan secara Mekanik
  • 8. HAL-HAL YANG DISUNAHKAN DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN Dalam proses penyembelihan, ada hal-hal yang disunahkan, yaitu: 1) Mengasah alat menyembelih setajam mungkin, untuk mengurangi rasa sakit pada hewan, 2) Menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat, dan 3) Membaca basmalah (menyebut Asma Allah SWT). 4) Menyembelih di pangkal leher.
  • 9. HAL-HAL YANG MAKRUH DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN Hal-hal yang makruh dalam penyembelihan, yaitu: 1) Menyembelih dengan alat yang kurang tajam, 2) Menyembelih dari arah belakang leher, 3) Menyembelih sampai putus seluruh batang lehernya, 4) Menguliti dan memotong bagian tubuh sebelum hewan itu benar- benar mati.
  • 10. TATA CARA PENYEMBELIHAN SECARA TRADISIONAL Cara penyembelihan tradisional adalah sebagai berikut. 1) Menyiapkan lubang penampung darah. 2) Hewan yang akan disembelih dihadapkan ke kiblat, lambung kiri di bawah. 3) Kaki hewan dipegang kuat-kuat atau diikat, kepalanya ditekan ke bawah. 4) Leher hewan diletakkan di atas lubang penampung darah yang sudah disiapkan. 5) Berniat menyembelih. 6) Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir. 7) Arahkan pisau (alat penyembelih) pada bagian leher hewan. Sembelihlah sampai terputus tenggorokan, saluran makanan, dan urat lehernya.
  • 11. TATA CARA PENYEMBELIHAN SECARA MEKANIK Tata cara penyembelihan secara mekanik, sebagai berikut. 1) Pastikan mesin pemotong hewan sudah menyala. 2) Siapkan hewan yang akan disembelih. 3) Penyembelih berniat untuk menyembelih. 4) 4) Membaca basmalah, shalawat nabi, dan takbir tiga kali. 5) 5) Masukkan hewan ke dalam mesin pemotong. Tahukah kamu bagaimana hukum mengonsumsi hewan yang disembelih secara mekanik? Hukum daging hasil sembelihan secara mekanik adalah halal apabila syarat-syarat dan ketentuan tersebut terpenuhi.
  • 12. Menyembelih Hewan yang Tertabrak • Hayaatun mustaqirrah ‫حياة‬ ‫مستقرة‬ ) ) adalah Hayat mustaqirrah adalah kondisi hidup suatu hewan. Di Hasyiyah Al-Bajuri dituliskan bahwa mudahnya, jika hewan tersebut masih bisa hidup satu atau dua hari, maka dia memiliki hayat mustaqirrah. • Hayaatun idtiraariyah ‫حياة‬ ‫إضطرارية‬ ) ) adalah level hayat yang lebih pendek, yaitu kehidupan hewan menjelang kematian. • Harakatu madzbuuh ‫مذبوح‬ ‫حركة‬ ) ) adalah istilah untuk menyebut gerakan terakhir sang ayam. Ketika ayam selesai disembelih, dia biasanya masih bergerak-gerak tak karuan.
  • 13. Menyembelih Hewan yang Tertabrak • Imam syafi’i: jika hewan yang tertabrak ada kemungkinan meninggal tidak boleh disembelih, hukumnya sama dengan menyembelih bangkai. • Imam malik: jika hewan yang tertabrak meskipun hewan tersebut kejang-kejang tapi masih sempat menyembelih hukumnya sah.
  • 14. Menerjang Sesuatu yang Haram dalam Kondisi Darurat • Para fuqoha lainnya mengungkapkan kaedah: ُ‫ح‬ْ‫ي‬ِ‫ب‬ُ‫ت‬ ُ‫ات‬َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ر‬َّ‫ض‬‫ال‬ ْ‫المح‬ ‫ات‬َ‫ر‬ ْ‫و‬ُ‫ظ‬ artinya keadaan darurat memperbolehkan sesuatu yang haram. • Dalil َ‫م‬ْ‫ث‬ِ‫إ‬ َ ‫َل‬َ‫ف‬ ٍ‫د‬‫ا‬َ‫ع‬ َ ‫َل‬ َ‫و‬ ٍ‫اغ‬َ‫ب‬ َ‫ْر‬‫ي‬َ‫غ‬ َّ‫ر‬ُ‫ط‬ْ‫ض‬‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ‫ْه‬‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ “Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.” (QS. Al Baqarah: 173).
  • 15. Menerjang Sesuatu yang Haram dalam Kondisi Darurat • Contoh: Kanibalisme tim rugby Uruguay dan kerabatnya menuju Chili 13 Oktober – 22 Desember 1972. • Contoh: Dari Bayi 10 Hari Hingga Minum Air Kencing Sendiri, Perjuangan Heroik Korban Gempa Turki, 10 Februari 2023, sampai tanggal 16 Februari 2023 telah memakan 22.000 korban jiwa. • Pendidikan TNI (Latihan Meminum darah Ular dan Memakan Daging Ular)
  • 16. Berobat dengan Sesutau yang Haram • Hadits tentang masyarakat Uraniyin dan perintah Nabi Muhammad SAW terhadap mereka untuk meminum air kencing unta berkaitan dengan kepentingan pengobatan. Pengobatan dengan menggunakan benda najis diperbolehkan ketika tidak ada benda suci yang dapat menggantikannya,” (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, Beirut, Darul Fikr, cetakan kedua, 1985 M/1405, juz I, halaman 161). • Dari sini, kita dapat menarik simpulan bahwa pengobatan dengan darah ular bersifat jalan terakhir sebagai darurat karena tidak ada lagi obat alternatif selain darah ular tersebut. Darah ular dapat dijadikan obat bila terbukti dan teruji secara klinis mutakhir sebagai obat atas penyakit tersebut. Artinya, pertimbangan ilmu pengetahuan medis perlu menjadi pertimbangan utama dalam hal ini, bukan karena konon atau katanya.
  • 17. Hukum Makan Bekicot Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ِ‫ب‬َ‫ت‬ْ‫ش‬ُ‫م‬ ‫ا‬َ‫م‬ُ‫ه‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫و‬ ٌ‫ِّن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ام‬َ‫ر‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫و‬ ٌ‫ِّن‬ِ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ل‬َ‫َل‬َ‫ح‬ْ‫ال‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ‫ا‬ ِ‫ن‬َ‫م‬َ‫ف‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ٌ‫ير‬ِ‫ث‬َ‫ك‬ َّ‫ن‬ُ‫ه‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫َل‬ ٌ‫ات‬َ‫ه‬ ِ‫ت‬‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ب‬ُّ‫ش‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ق‬َّ‫ت‬ ِ‫ه‬ِ‫ن‬‫ي‬ِ‫د‬ِ‫ل‬ َ‫أ‬َ‫ْر‬‫ب‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬ ِ‫ه‬ ِ ‫ض‬ ْ‫ر‬ِ‫ع‬ َ‫و‬ “Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat -yang masih samar- yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. (HR. Bukhari no. 2051 dan Muslim no. 1599).
  • 18. Memilih Makanan dan Minuman yang Halalan Thoyyiban ‫ا‬‫ب‬ِِّ‫ي‬َ‫ط‬ ‫ا‬ ‫َل‬ َ ‫َل‬َ‫ح‬ ِ ‫ض‬ ْ‫ر‬َ ْ ‫اْل‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬ ‫وا‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ ُ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ ۚ ِ‫ان‬َ‫ط‬ْ‫ي‬َّ‫ش‬‫ال‬ ‫ات‬ َ‫و‬ُ‫ط‬ُ‫خ‬ ‫وا‬ُ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ت‬ َ ‫َل‬ َ‫و‬ ‫ا‬ ُ‫ه‬َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫ُو‬‫د‬َ‫ع‬ ٌ‫ين‬ِ‫ب‬ُّ‫م‬ Artinya: “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian” (QS al-Baqarah: 168). Halal: zatnya, cara meperoleh, cara mengolah/menyembelihnya, tidak terkena najis. Thoyyiban: baik untuk kesehatah, makanan yang fresh