1. Congenital Rubella Syndrome (CRS) merupakan gabungan abnormalitas fisik pada bayi akibat infeksi virus rubella pada ibu hamil yang menyebabkan berbagai kelainan seperti cacat bawaan, keguguran, dan kematian janin. 2. Resiko terjadinya CRS sangat besar bila infeksi rubella terjadi pada trimester pertama kehamilan, mencapai 80-90%. Sementara itu, resiko akan menurun bila terjadi pada trimester berikutny

1. 1 Tinjauan Pustaka ImunologiCONGENITAL RUBELLA SYNDROME Patogenesis dan Aspek Diagnostik Kadek Mulyantari,dr. Pembimbing Siswanto Darmadi,dr.,Sp.PK(K)

2. 2 PENDAHULUAN DEFINISI : gabungan beberapa abnormalitas fisik pada bayi akibat infeksi virus rubella pada maternal yang berlanjut pada fetus Abortus, Lahir mati,cacat

3. 3 PENDAHULUAN EPIDEMIOLOGI Timor timur : 0 / 1.019.252 Indonesia : 7 / 238.452.952 Laos : 0 / 6.068.117 Malaysia : 0 / 23.522.482 Philippines : 2 / 86.241.697 Singapore : 0 / 4.353.893 Thailand : 2 / 64.865.523 Vietnam : 2 / 82.662.800

4. 4 PENDAHULUAN

5. 5 VIRUS RUBELLA STRUKTUR VIRUS

6. 6 VIRUS RUBELLA Replikasi Virus Perlengketan Penetrasi Oncoating Biosintesis Pematangan dan pelepasan

7. 7 PATOGENESIS CRS Transmisi melalui pernafasan Replikasi : Nasofaring & KGB Viremia : hari ke-5 sampai hari ke-7 Masa inkubasi :14-21 hari Masa penularan : 1 minggu sebelum dan 4 hari setelah onset ruam

8. 8 PATOGENESIS CRS Infeksi transplasenta : Saat viremia Nekrosis epitel vili korealis&endotel kapiler Deskuamasi sel ke lumen p.d Transfer ke sirkulasi janin sebagai emboli Infeksi janin Kerusakan organ

9. 9 PATOGENESIS CRS Tingkat kerusakan setelah Trimester I menurun  Perkembangan progresif respon imun janin  Transfer Ab maternal secara pasif Virus pada bayi CRS bertahan beberapa bulan sampai <1 th pasca kelahiran

10. 10 RESIKO CRS PADA KEHAMILAN Trimester I Resiko kerusakan 80-90% Gamb klinis:transient, permanent, delayed onset Kelainan Kardiovaskular Gangguan pendengaran Kelainan mata Delayed onset CRS (DM tipe I)

11. 11 RESIKO CRS PADA KEHAMILAN Infeksi setelah trimester I Resiko kerusakan menurun Gangguan pendengaran Retinopati Infeksi sebelum konsepsi Transmisi ke janin -

12. 12 RESIKO CRS PADA KEHAMILAN

13. 13 RESIKO CRS PADA KEHAMILAN Reinfeksi Sering terjadi pasca vaksinasi Asimptomatis Deteksi melalui test serologi Resiko terjadinya reinfeksi pada trimester I 5-10%

14. 14

15. 15 DIAGNOSIS INFEKSI VIRUS RUBELLA PADA KEHAMILAN 20-50% asimptomatis Gejala klinis Infeksi akut dengan ruam makulopapular Suhu Tubuh > 37,2 o C Atrhalgia/artrhitis, limfadenopati, konjungtivitis

16. 16

17. 17 KRITERIA KLINIS CRS 2 gejala pada kriteria A 1 kriteria A& 1 kriteria B Katarak, glaukoma bawaan, penyakit jantung bawaan, kehilangan pendengaran, pigmentasi retina. Purpura, splenomegali, jaundice, mikrosefali, retardasi mental, meningoensefalitis dan radiolucent bone disease . Cacat paling seringkehilangan pendengaran

18. 18 DIAGNOSIS CRS

19. 19 KLASIFIKASI KASUS CRS Suspected case Gejala klinis + tapi tidak memenuhi kriteria CRS Probable case Klinis +, lab - Infection only-case Klinis -, lab + Confirmed case Klinis +, lab +

20. 20 PEMERIKSAAN LABORATORIUM Tujuan Diagnosis infeksi rubella Menentukan status imunologi Isolasi virus lama, mahal, rumit  pemeriksaan serologi lebih sering

21. 21 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

22. 22 ISOLASI VIRUS Pengambilan sampel 1 minggu sebelum – 2 minggu setelah munculnya rash Diagnosis pasti Jarang rumit, mahal,lama Deteksi virus  CPE +

23. 23 PEMERIKSAAN SEROLOGI Jenis metoda Hemaglutinasi Pasif Uji Hemolisis Radial Uji Aglutinasi Lateks Uji Inhibisi Hemaglutinasi Imunoasai Fluresens Imunoasai Enzim

24. 24 PEMERIKSAAN SEROLOGI Tujuan pemeriksaan serologi 1. Diagnosis CRS (IgM rubella) 2. Diagnosis infeksi akut 3. Skrining infeksi rubella 4. Pemantauan kehamilan 5. Mengetahui derajat imunitas pasca vaksinasi

25. 25 Interpretasi hasil IgM&IgG ELISA Sebelum hamil + ada proteksi  - tidak ada proteksi Setelah vaksinasi  + ada proteksi  - tidak ada proteksi

26. 26 Kehamilan trimester I

27. 27 PEMERIKSAAN RNA PCR Sensitivitas 87-100% RT-LAMP Mirip PCR Hasil pemeriksaan  tingkat turbidity  turbidimeter

28. 28 PEMERIKSAAN RNA Penelitian di Jepang RT-LAMP : 77,8 % RT-PCR : 66,7% isolasi virus : 33,3 %

29. 29 Contoh hasil pemeriksaan RT-LAMP dan RT-PCR

30. 30

31. 31

32. 32

33. 33

34. 34 TERIMA KASIH

35. 35

36. 36

37. 37