SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
Pathophysiology and Natural
History of HIV Infection
REFERENCE: BRIAN ZANOMI, MD (MASSACHUSSETTS GENERAL HOSPITAL, HARVARD MEDICAL
SCHOOL), KEMENKES 2014,
PRESENTED BY NS. NURONA AZIZAH, S.KEP., M.BIOMED
Please never distribute to the other / online
Objectives
1. Penjelasan dasar HIV
2. Peran sistem imun pediatrik yang sedang berkembang
dengan peran sistem imun dewasa
3. HIV life cycle
4. Peran Reverse Transciptase (RT) error prone terhadap
kegawatdaruratan resistensi
5. Dampak HIV terhadap sel CD4 dan imun sistem secara
keseluruhan
6. Perbedaan infeksi HIV terhadap anak dan dewasa
Sistem Imun
 Melindungi tubuh dengan mengenali dan menyerang bakteri,
virus, fungi, dan parasit asing
 Terdiri dari sel2 imun, jaringan limfoid, organ2, pembuluh
darah, dan kulit
CD4
Imunologi Bayi dan Anak
 Sistem imun yang sedang berkembang
 Mengizinkan virus bereplikasi lebih efisien
 Kandungan imunitas yang kurang efisien
 Hilangnya atau keterlambatan sel terhadap infeksi HIV
 Penurunan Antibody Dependent Cell Cytotoxicity (ADCC) dan
sel T limfosit sitotoksik
 Penurunan produksi dari antibodi ADCC
Bayi dan Anak – CD 4 Counts
 Fungsi Sel CD4 imatur pada saat kelahiran
 Peningkatan jumlah absolut dan persentase (%) sel CD4
pada waktu kelahiran
 Jumlah absolut secara bertahap akan menurun (untuk
mencapai nilai dewasa rentang usia ~6 tahun)
 Kegunaan CD4% lebih berguna ketika masih bayi dan anak
(<13 tahun)
HIV menyerang CD4
CD4
NK cell
CD 8
cell
B
cell Machrophage
Produksi Ab thd Ag
yang dikenal
Produksi Ab baru thd
Ag baru
Produksi Ab melawan
sel normal
Merusak sel yang
terinfeksi
Supresi tumor
Fagositosis
Presentasi Ag
pada limfosit
Human
Immunodeficiency
Virus (HIV)
Human Immunodeficiency Virus (HIV)
 LENTIVIRUS (SLOW VIRUS)
 jarak yang lama antara infeksi awal dengan onset gejala
yang serius pada dewasa
 RETROVIRUS (VIRUS DENGAN RNA)
 Menggunakan enzim yang membalik transkripsi untuk
mengkonversi RNA menjadi DNA (reverse trancriptase)
 Menggabungkan DNA baru HIV kedalam gen pada sel
host (manusia)
SIKLUS HIDUP HIV
1. Pengenalan pada reseptor yang sesuai
2. Attachment dan Berfusi
3. Internalisasi inti virus
 Reverse transcription (RNA to DNA)
 Replikasi DNA
4. Integrasi
5. Aktifasi dan Budding
Video of HIV (19:03)
Reverse Transcriptase (RT)
The Stupid Enzymes
Transkripsi Terbalik (Reverse Transcription)
o Perubahan sitoplasma dari RNA virus menjadi DNA virus
o Reverse Transcriptase Enzyme
o The enzyme is very error-prone: No proofreading mechanism
o HIV genome sekitar 10.000 pasang basa
menghasilkan banyak error pada masing2 replikasi per hari
Secara Virologi, HIV sangatlah bervariasi dengan mekanisme proof reading
yang rendah dan tingginya rentang eror (0,2-2 mutasi per genome per
siklus), tingginya rentang replikasi, adanya toleransi dan seleksi yang tinggi
terhadap perubahan.
Target (Moving Target)
 Siklus hidup HIV sekitar 24 jam
 Individu terinfeksi  mutasi
 Pemberian obat HIV tertentu  resistensi
 Tingkat mutasi tinggi  resistensi >  emergensi subtipe
resistensi
Resistensi
 Reverse transcriptase membuat kesalahan
 ARVs tidak lagi mampu berikatan dengan enzim  replikasi
 Alasan pemilihan 3 obat
 Rekomendasi Kepatuhan 95%
CLADES & SUBTIPE HIV
HIV 1
 M (MAYOR)
 A Afrika Barat, Tengah, dan Timur
 B Amerika Utara dan Latin, Eropa
 C Afrika Tenggara dan Timur, Asia Selatan, Asia Timus
 D Afrika Timur dan Tengah
 E Asia Tenggara, Asia Timur, dan Afrika Tengah
 F Afrika Tengah, Amerika Selatan Eropa Timur
 G Afrika Barat dan Tengah
 H Afrika Tengah
 J Amerika Tengah
 K Kongo dan Kamerun
 N (NEW) Kamerun
 O (OUTLYING) Kamerun dan Gabun
HIV-2 Afrika Barat
1. Spectrum sakit sama dengan HIV-1
2. Rentang progresi < (AIDS membutuhkan 20-30 thn)
3. Viral Load <
4. Rate of diversity <
5. Penurunan CD4 <
6. Aktifasi imun <
7. Transmisi ibu ke anak rentang 4%
KRITERIA KLINIS HIV 2
Diagnostik HIV 2
1. Commercial assays combine HIV 1 n 2 antigens 
discriminatory assays
2. No commercial assays to measure HIV2 plasma viral load
Penularan HIV-2
Penularan
penularan tidak semudah HIV1, termasuk penularan perinatal
(4-5%)
Bisa terinfeksi bersama HIV1
Infeksi HIV-2 menurunkan sig. terjadinya HIV-1
Terapi
sedikitnya penderita  ART
kurang efektif menggunakan NNRTIs
Natural History of HIV
Infection
INFEKSI
Acute
Retro
viral
Syndrome
HIV
Ab+
PGL
EARLY
SYMPTOMS
DISEASE
LATE
SYMPTOMS
DISEASE
(AIDS)
A
B C
0 2-4
weeks
12
weeks
? ? ?
Seroconversion time
Incubation time
Setelah HIV masuk ke Sel
HIV Timeline
Dampak HIV pada Sistem Imun: Timeline
Median time dari infeksi HIV ke penyakit simtomatis di dewasa 10
tahun
5-10% dewasa memiliki CD4 counts stabil dan tanpa gejala setelah
10 tahun
± 10% progres dewasa ke AIDS dalam 2-3 tahun pertama
High viral load = more rapid progression
The Train of Life
Infeksi Primer
o Waktu saat HIV pertama masuk ke tubuh
o Dikarakteristikkan dengan High Viral Load
o Acute Retroviral syndrome (ARS)
 demam, nyeri otot, muntah, diare, weight loss, rash,
kelenjar membengkak, sariawan
 mirip dengan banyak infeksi virus lainnya; sering
misdiagnosed dengan influenza
Infeksi Primer
o Hitungan CD4 menurun secara drastis
o HIV menargetkan sel CD4 utamanya pada timus dan nodus
limfe
o Pasien lebih rentan terhadap infeksi oportunistik
Window Period
o Waktu antara infeksi dengan adanya antibodi HIV
o HIV rapid test, ELISA dan Western Blot mungkin negatif
 Antibodi biasanya terdeteksi 4-6 minggu namun
terkadang 12-24 minggu setelah penularan
 Tes antibodi HIV hampir selalu positif 6 bulan setelah
infeksi
Clinical Latency
o Respon sistem imun
 CD4 > 500 cells/mm3 (>25%)
o Lower viral load = set point
o Mungkin berakhir 10 tahun di dewasa atau anak2
 biasanya lebih pendek (months to 1-2 years) pada anak2
o HIV antibodies present
o Mungkin memiliki Persistent Generalized Lymphadenopathy (PGL)
Early Features – Progresi HIV
o Viral Load >>>
o CD4 count <<<
o Tanda dan Gejala Umum
1. Persistent Generalized Lymphadenopathy
2. Pruritic papular eruptions (PPE)
3. Parotid enlargement
4. Recurrent upper respiratory infections
Late Features of HIV (AIDS)
Viral load > dan berlanjut
Sel CD4 < dan berlanjut
Tanda dan Gejala Klinis
1. Infeksi oportunistik dan
2. Life threatening ilnesses
 pneumocystis carinii pneumonie (PCP), toxoplasmosis,
wasting syndrome, HIV encelopathy, malignancies
Infeksi HIV pada Anak
bayi dan anak memiliki sistem imun imatur
anak terinfeksi = more severe disease
untreated 50% will die by 2nd birthday
Tanda dan Gejala umum pada bayi dan anak:
1. Gagal tumbuh kembang (failure to thrive)
2. Hepatosplenomegaly
3. Oral candidiasis
4. Diare dan demam kronik
Progres HIV pada Anak
 Viral load pada bayi didapat dari lahir > dewasa pada saat
terinfeksi
 Puncak viral load pada bayi terinfeksi biasanya pada usia 2
bulan (≥ 100.000) dan tetap berada pada level ini selama
tahun pertama, dan menurun secara gradual hingga
beberapa tahun
Anak dan HIV RNA
 Viral load pada bayi < 12 bulan bukan menjadi prediktor
utama terhadap progresi penyakit
 Pada level HIV RNA berapapun (viral load), bayi <12 bulan
memiliki resiko progres penyakit yang lebih tinggi pada anak
yang lebih tua pada kadar RNA yang sama
Profilaksis Co-trimoxazole untuk Bayi yang
terekspos
 Profilaksis Co-trimoxazole (Bactrim) perlu diberikan pada
semua bayi yang terekspos HIV setelah 6 minggu hingga
infeksi HIV tereklusi, dimana progresi dari infeksi ke
imunosupresi terhadap penyakit tidak bisa diprediksi, dan
bisa cepat
Kesimpulan (1)
o Sistem Imun menyerang infeksi namun diserang oleh HIV
o Sistem imun pediatrik imatur  progresi tanda gejala klinis HIV >>>
o HIV completely tergantung pada sel CD4
o HIV menggunakan sel CD4 untuk bereplikasi
 HIV retrovirus (contains only RNA)
 HIV menggunakan RNA sendiri dan DNA nya sel CD4 untuk membuat
virus DNA
 Following replication, HIV merusak sel CD4
Kesimpulan (2)
o Mengetahui HIV lifecycle  how to use ARV  target fase2
berbeda
o Ada variasi interval antara infeksi, imunosupresi, dan
progresi penyakit klinis
o Gejala klinis dan CD4 counts berperan pada staging disease
Check Understanding:
1. Perawat mengajari ibu pasien (P, 5 tahun) dengan HIV yang
telah terdiagnosa dengan AIDS dan membutuhkan terapi
obat 3 lini. Rasional mana yang tepat untuk menjelaskan
kepada ibu pasien?
A. Kombinasi pengobatan ini akan menghilangkan virus AIDS
dari tubuh anak Ibu
B. Anak ibu akan mengalami efek samping yang lebih sedikit
ketika mendapatkan pengobatan dari 3 lini tersebut
C. Hal ini ditujukan untuk mencegah tubuh anak ibu kebal
terhadap virus
D. Anak ibu tidak akan menularkan penyakit saat dilakukan
pengobatan 3 lini
2. Perawat meresponsi mahasiswa profesi tentang proses
penyakit HIV AIDS. Informasi mana yang perlu dimasukkan
dalam proses pembelajaran?
A. Virus HIV membelah dengan cepat didalam sel darah merah
B. HIV mulai memfagositosis sel imun host
C. HIV RNA memasuki sel host pada sel mitokondria
D. HIV RNA ditranskripsikan menjadi DNA
3. Anak L,5 tahun terdiagnosis AIDS yang mengalami infeksi
Candida. Saat perawat mengajari keluarga pasien, hal yang
perlu diintruksikan perawat?
A. Mengkonsumsi sup dan minuman hangat tiap makan
B. Memasukkan diit jus jeruk dalam daftar diit anak
C. Memilih makanan yang lembut dan yang telah
dihaluskan/bubur
D. Membersihkan mulut anak sering-sering dengan pencuci
mulut yang dijual di pasaran
4. Anak 10 tahun yang telah mendapatkan ART sebagai
manajemen terhadap infeksi dengan HIV menunjukkan hasil
undetectable viral load. Bagaimana perawat
menginterpretasikan informasi ini?
A. ART bisa dihentikan selama 3 bulan
B. ART efektif dalam menurunkan viral load
C. Test yang lain akan dilakukan untuk menentukan keefektifan
ART
D. HIV berhasil dihilangkan dari darah pasien
5. Pasien 10 tahun perempuan positif HIV, mengunjungi klinik
Anda dan dalam pengkajian ditemukan adanya demam, batuk
tidak produktif, dan keletihan. Hitungan CD4 pada pasien 184
sel/mcL. Bagaimana Anda menginterpretasikan temuan ini?
A. Anak tersebut sudah pada fase serokonfersi
B. Pasien telah berada pada tahap AIDS
C. Temuan ini sudah bisa diekspektasi karena hasilnya memang
positif terhadap HIV
D. Anak saat ini berada pada fase latent dari infeksi HIV
6. Perawat mengkaji kulit pasien yang beresiko terinfeksi HIV.
Temuan mana yang membutuhkan tindakan cepat lebih lanjut?
A. Lesi timbul kemerahan-keunguan
B. Ekimosis pada kaki
C. Beberapa moles pada daerah dada dan punggung
D. Bercak bercak kering dan terkelupas
Tugas
 Membuat Essay dari Pemantauan respons terhadap ARV pada Anak (sumber
kemenkes, 2014) (halaman 21-27)
Terimakasih
“HIV is just a silly little virus. It
consists of tiny specks of organic
matter trying to live just like any
other kind of life. That's it. It's not
good or bad”
Raif Derrazi, HIV survivor

More Related Content

Similar to HIV Pathway (20)

HIV_ANAK.pptx
HIV_ANAK.pptxHIV_ANAK.pptx
HIV_ANAK.pptx
 
virus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptxvirus penyebab penyakit tropis.pptx
virus penyebab penyakit tropis.pptx
 
Whatis hivaids
Whatis hivaidsWhatis hivaids
Whatis hivaids
 
askephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptxaskephivkl1 (4).pptx
askephivkl1 (4).pptx
 
Makalah hiv aids
Makalah hiv aidsMakalah hiv aids
Makalah hiv aids
 
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docxAsuhan Keperawatan HIV ariani.docx
Asuhan Keperawatan HIV ariani.docx
 
Konsep hiv
Konsep hivKonsep hiv
Konsep hiv
 
Epidemiologi HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDSEpidemiologi HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDS
 
Lp dan askep hiv
Lp dan askep hivLp dan askep hiv
Lp dan askep hiv
 
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
2A_KELOMPOK 10_HIV.pptx
 
Kelompok 11
Kelompok 11Kelompok 11
Kelompok 11
 
197435021 case-hepatitis
197435021 case-hepatitis197435021 case-hepatitis
197435021 case-hepatitis
 
HIV
HIVHIV
HIV
 
Makalah hiv
Makalah hivMakalah hiv
Makalah hiv
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
Laporan pendahuluan hiv
Laporan pendahuluan hivLaporan pendahuluan hiv
Laporan pendahuluan hiv
 
Tugas pa saad
Tugas pa saadTugas pa saad
Tugas pa saad
 
Tugas pa saad AKPER PEMKAB MUNA
Tugas pa saad AKPER PEMKAB MUNA Tugas pa saad AKPER PEMKAB MUNA
Tugas pa saad AKPER PEMKAB MUNA
 
Saad askep sistem imunitas hiv
Saad askep sistem imunitas hivSaad askep sistem imunitas hiv
Saad askep sistem imunitas hiv
 
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
Saad askep sistem imunitas hiv AKPER PEMKAB MUNA
 

Recently uploaded

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxMelisaBSelawati
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 

Recently uploaded (20)

Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptxDiagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
Diagnosis ILTB terapi dan monitoring TPT Fix.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 

HIV Pathway

  • 1. Pathophysiology and Natural History of HIV Infection REFERENCE: BRIAN ZANOMI, MD (MASSACHUSSETTS GENERAL HOSPITAL, HARVARD MEDICAL SCHOOL), KEMENKES 2014, PRESENTED BY NS. NURONA AZIZAH, S.KEP., M.BIOMED Please never distribute to the other / online
  • 2. Objectives 1. Penjelasan dasar HIV 2. Peran sistem imun pediatrik yang sedang berkembang dengan peran sistem imun dewasa 3. HIV life cycle 4. Peran Reverse Transciptase (RT) error prone terhadap kegawatdaruratan resistensi 5. Dampak HIV terhadap sel CD4 dan imun sistem secara keseluruhan 6. Perbedaan infeksi HIV terhadap anak dan dewasa
  • 3. Sistem Imun  Melindungi tubuh dengan mengenali dan menyerang bakteri, virus, fungi, dan parasit asing  Terdiri dari sel2 imun, jaringan limfoid, organ2, pembuluh darah, dan kulit
  • 4.
  • 5. CD4
  • 6. Imunologi Bayi dan Anak  Sistem imun yang sedang berkembang  Mengizinkan virus bereplikasi lebih efisien  Kandungan imunitas yang kurang efisien  Hilangnya atau keterlambatan sel terhadap infeksi HIV  Penurunan Antibody Dependent Cell Cytotoxicity (ADCC) dan sel T limfosit sitotoksik  Penurunan produksi dari antibodi ADCC
  • 7. Bayi dan Anak – CD 4 Counts  Fungsi Sel CD4 imatur pada saat kelahiran  Peningkatan jumlah absolut dan persentase (%) sel CD4 pada waktu kelahiran  Jumlah absolut secara bertahap akan menurun (untuk mencapai nilai dewasa rentang usia ~6 tahun)  Kegunaan CD4% lebih berguna ketika masih bayi dan anak (<13 tahun)
  • 9. CD4 NK cell CD 8 cell B cell Machrophage Produksi Ab thd Ag yang dikenal Produksi Ab baru thd Ag baru Produksi Ab melawan sel normal Merusak sel yang terinfeksi Supresi tumor Fagositosis Presentasi Ag pada limfosit
  • 11. Human Immunodeficiency Virus (HIV)  LENTIVIRUS (SLOW VIRUS)  jarak yang lama antara infeksi awal dengan onset gejala yang serius pada dewasa  RETROVIRUS (VIRUS DENGAN RNA)  Menggunakan enzim yang membalik transkripsi untuk mengkonversi RNA menjadi DNA (reverse trancriptase)  Menggabungkan DNA baru HIV kedalam gen pada sel host (manusia)
  • 12.
  • 13. SIKLUS HIDUP HIV 1. Pengenalan pada reseptor yang sesuai 2. Attachment dan Berfusi 3. Internalisasi inti virus  Reverse transcription (RNA to DNA)  Replikasi DNA 4. Integrasi 5. Aktifasi dan Budding
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19. Video of HIV (19:03)
  • 21. Transkripsi Terbalik (Reverse Transcription) o Perubahan sitoplasma dari RNA virus menjadi DNA virus o Reverse Transcriptase Enzyme o The enzyme is very error-prone: No proofreading mechanism o HIV genome sekitar 10.000 pasang basa menghasilkan banyak error pada masing2 replikasi per hari
  • 22. Secara Virologi, HIV sangatlah bervariasi dengan mekanisme proof reading yang rendah dan tingginya rentang eror (0,2-2 mutasi per genome per siklus), tingginya rentang replikasi, adanya toleransi dan seleksi yang tinggi terhadap perubahan.
  • 23. Target (Moving Target)  Siklus hidup HIV sekitar 24 jam  Individu terinfeksi  mutasi  Pemberian obat HIV tertentu  resistensi  Tingkat mutasi tinggi  resistensi >  emergensi subtipe resistensi
  • 24. Resistensi  Reverse transcriptase membuat kesalahan  ARVs tidak lagi mampu berikatan dengan enzim  replikasi  Alasan pemilihan 3 obat  Rekomendasi Kepatuhan 95%
  • 25. CLADES & SUBTIPE HIV HIV 1  M (MAYOR)  A Afrika Barat, Tengah, dan Timur  B Amerika Utara dan Latin, Eropa  C Afrika Tenggara dan Timur, Asia Selatan, Asia Timus  D Afrika Timur dan Tengah  E Asia Tenggara, Asia Timur, dan Afrika Tengah  F Afrika Tengah, Amerika Selatan Eropa Timur  G Afrika Barat dan Tengah  H Afrika Tengah  J Amerika Tengah  K Kongo dan Kamerun  N (NEW) Kamerun  O (OUTLYING) Kamerun dan Gabun HIV-2 Afrika Barat
  • 26. 1. Spectrum sakit sama dengan HIV-1 2. Rentang progresi < (AIDS membutuhkan 20-30 thn) 3. Viral Load < 4. Rate of diversity < 5. Penurunan CD4 < 6. Aktifasi imun < 7. Transmisi ibu ke anak rentang 4% KRITERIA KLINIS HIV 2
  • 27. Diagnostik HIV 2 1. Commercial assays combine HIV 1 n 2 antigens  discriminatory assays 2. No commercial assays to measure HIV2 plasma viral load
  • 28. Penularan HIV-2 Penularan penularan tidak semudah HIV1, termasuk penularan perinatal (4-5%) Bisa terinfeksi bersama HIV1 Infeksi HIV-2 menurunkan sig. terjadinya HIV-1 Terapi sedikitnya penderita  ART kurang efektif menggunakan NNRTIs
  • 29.
  • 30.
  • 31. Natural History of HIV Infection
  • 34. Dampak HIV pada Sistem Imun: Timeline Median time dari infeksi HIV ke penyakit simtomatis di dewasa 10 tahun 5-10% dewasa memiliki CD4 counts stabil dan tanpa gejala setelah 10 tahun ± 10% progres dewasa ke AIDS dalam 2-3 tahun pertama High viral load = more rapid progression
  • 35. The Train of Life
  • 36. Infeksi Primer o Waktu saat HIV pertama masuk ke tubuh o Dikarakteristikkan dengan High Viral Load o Acute Retroviral syndrome (ARS)  demam, nyeri otot, muntah, diare, weight loss, rash, kelenjar membengkak, sariawan  mirip dengan banyak infeksi virus lainnya; sering misdiagnosed dengan influenza
  • 37. Infeksi Primer o Hitungan CD4 menurun secara drastis o HIV menargetkan sel CD4 utamanya pada timus dan nodus limfe o Pasien lebih rentan terhadap infeksi oportunistik
  • 38. Window Period o Waktu antara infeksi dengan adanya antibodi HIV o HIV rapid test, ELISA dan Western Blot mungkin negatif  Antibodi biasanya terdeteksi 4-6 minggu namun terkadang 12-24 minggu setelah penularan  Tes antibodi HIV hampir selalu positif 6 bulan setelah infeksi
  • 39. Clinical Latency o Respon sistem imun  CD4 > 500 cells/mm3 (>25%) o Lower viral load = set point o Mungkin berakhir 10 tahun di dewasa atau anak2  biasanya lebih pendek (months to 1-2 years) pada anak2 o HIV antibodies present o Mungkin memiliki Persistent Generalized Lymphadenopathy (PGL)
  • 40. Early Features – Progresi HIV o Viral Load >>> o CD4 count <<< o Tanda dan Gejala Umum 1. Persistent Generalized Lymphadenopathy 2. Pruritic papular eruptions (PPE) 3. Parotid enlargement 4. Recurrent upper respiratory infections
  • 41. Late Features of HIV (AIDS) Viral load > dan berlanjut Sel CD4 < dan berlanjut Tanda dan Gejala Klinis 1. Infeksi oportunistik dan 2. Life threatening ilnesses  pneumocystis carinii pneumonie (PCP), toxoplasmosis, wasting syndrome, HIV encelopathy, malignancies
  • 42. Infeksi HIV pada Anak bayi dan anak memiliki sistem imun imatur anak terinfeksi = more severe disease untreated 50% will die by 2nd birthday Tanda dan Gejala umum pada bayi dan anak: 1. Gagal tumbuh kembang (failure to thrive) 2. Hepatosplenomegaly 3. Oral candidiasis 4. Diare dan demam kronik
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46. Progres HIV pada Anak  Viral load pada bayi didapat dari lahir > dewasa pada saat terinfeksi  Puncak viral load pada bayi terinfeksi biasanya pada usia 2 bulan (≥ 100.000) dan tetap berada pada level ini selama tahun pertama, dan menurun secara gradual hingga beberapa tahun
  • 47. Anak dan HIV RNA  Viral load pada bayi < 12 bulan bukan menjadi prediktor utama terhadap progresi penyakit  Pada level HIV RNA berapapun (viral load), bayi <12 bulan memiliki resiko progres penyakit yang lebih tinggi pada anak yang lebih tua pada kadar RNA yang sama
  • 48. Profilaksis Co-trimoxazole untuk Bayi yang terekspos  Profilaksis Co-trimoxazole (Bactrim) perlu diberikan pada semua bayi yang terekspos HIV setelah 6 minggu hingga infeksi HIV tereklusi, dimana progresi dari infeksi ke imunosupresi terhadap penyakit tidak bisa diprediksi, dan bisa cepat
  • 49. Kesimpulan (1) o Sistem Imun menyerang infeksi namun diserang oleh HIV o Sistem imun pediatrik imatur  progresi tanda gejala klinis HIV >>> o HIV completely tergantung pada sel CD4 o HIV menggunakan sel CD4 untuk bereplikasi  HIV retrovirus (contains only RNA)  HIV menggunakan RNA sendiri dan DNA nya sel CD4 untuk membuat virus DNA  Following replication, HIV merusak sel CD4
  • 50. Kesimpulan (2) o Mengetahui HIV lifecycle  how to use ARV  target fase2 berbeda o Ada variasi interval antara infeksi, imunosupresi, dan progresi penyakit klinis o Gejala klinis dan CD4 counts berperan pada staging disease
  • 51. Check Understanding: 1. Perawat mengajari ibu pasien (P, 5 tahun) dengan HIV yang telah terdiagnosa dengan AIDS dan membutuhkan terapi obat 3 lini. Rasional mana yang tepat untuk menjelaskan kepada ibu pasien? A. Kombinasi pengobatan ini akan menghilangkan virus AIDS dari tubuh anak Ibu B. Anak ibu akan mengalami efek samping yang lebih sedikit ketika mendapatkan pengobatan dari 3 lini tersebut C. Hal ini ditujukan untuk mencegah tubuh anak ibu kebal terhadap virus D. Anak ibu tidak akan menularkan penyakit saat dilakukan pengobatan 3 lini
  • 52. 2. Perawat meresponsi mahasiswa profesi tentang proses penyakit HIV AIDS. Informasi mana yang perlu dimasukkan dalam proses pembelajaran? A. Virus HIV membelah dengan cepat didalam sel darah merah B. HIV mulai memfagositosis sel imun host C. HIV RNA memasuki sel host pada sel mitokondria D. HIV RNA ditranskripsikan menjadi DNA
  • 53. 3. Anak L,5 tahun terdiagnosis AIDS yang mengalami infeksi Candida. Saat perawat mengajari keluarga pasien, hal yang perlu diintruksikan perawat? A. Mengkonsumsi sup dan minuman hangat tiap makan B. Memasukkan diit jus jeruk dalam daftar diit anak C. Memilih makanan yang lembut dan yang telah dihaluskan/bubur D. Membersihkan mulut anak sering-sering dengan pencuci mulut yang dijual di pasaran
  • 54. 4. Anak 10 tahun yang telah mendapatkan ART sebagai manajemen terhadap infeksi dengan HIV menunjukkan hasil undetectable viral load. Bagaimana perawat menginterpretasikan informasi ini? A. ART bisa dihentikan selama 3 bulan B. ART efektif dalam menurunkan viral load C. Test yang lain akan dilakukan untuk menentukan keefektifan ART D. HIV berhasil dihilangkan dari darah pasien
  • 55. 5. Pasien 10 tahun perempuan positif HIV, mengunjungi klinik Anda dan dalam pengkajian ditemukan adanya demam, batuk tidak produktif, dan keletihan. Hitungan CD4 pada pasien 184 sel/mcL. Bagaimana Anda menginterpretasikan temuan ini? A. Anak tersebut sudah pada fase serokonfersi B. Pasien telah berada pada tahap AIDS C. Temuan ini sudah bisa diekspektasi karena hasilnya memang positif terhadap HIV D. Anak saat ini berada pada fase latent dari infeksi HIV
  • 56. 6. Perawat mengkaji kulit pasien yang beresiko terinfeksi HIV. Temuan mana yang membutuhkan tindakan cepat lebih lanjut? A. Lesi timbul kemerahan-keunguan B. Ekimosis pada kaki C. Beberapa moles pada daerah dada dan punggung D. Bercak bercak kering dan terkelupas
  • 57. Tugas  Membuat Essay dari Pemantauan respons terhadap ARV pada Anak (sumber kemenkes, 2014) (halaman 21-27)
  • 58. Terimakasih “HIV is just a silly little virus. It consists of tiny specks of organic matter trying to live just like any other kind of life. That's it. It's not good or bad” Raif Derrazi, HIV survivor

Editor's Notes

  1. actively lyses a target cell, whose membrane-surface antigens have been bound by specific antibodies
  2. Antibody worked on these protein ARVs worked on these enzymes