3. Fiksi disebut juga cerita rekaan, hasil olahan
pengarang berdasarkan pandangan, tafsiran,
dan penilaiannya terhadap peristiwa yang
terjadi atau yang hanya berlangsung dalam
khayalannya (Semi, 1998)
Tulisan fiksi memerhatikan unsur-unsur seperti
penokohan, alur, plot, latar (setting) dan fokus
penceritaan
Contoh tulisan fiksi diantaranya novel, roman,
cerita pendek (cerpen), cerita bersambung,
drama dan dongeng
5. Novel dan Roman
Ciri-ciri novel:
• mengungkapkan aspek
kemanusiaan secara mendalam,
• memiliki isi,
• cara penceritaan dan bahasa
yang lebih beragam
dibandingkan cerpen,
• menceritakan episode yang
dianggap penting dari
kehidupan tokoh utama,
misalnya masa remaja hingga
berumah tangga.
• Contoh novel misalnya Perahu
Kertas, Laskar Pelangi, dan
Supernova.
Ciri-ciri roman:
• hampir sama dengan novel
tetapi roman menceritakan
kehidupan tokoh utama secara
detail, mulai sejak kecil hingga
meninggal,
• isi cerita yang cenderung
melankolis,
• penyelesaian yang tampak
dipaksakan, romantis, dan gaya
bahasa yang berlebihan.
• Contoh roman yaitu Azab dan
Sengsara dan Siti Nurbaya.
6. Cerita Pendek
Menurut Edgar Allan Poe cerpen
adalah cerita yang selesai dibaca
dalam sekali duduk, antara
setengah jam sampai dua jam,
sehinnga pengarang menggunakan
kata-kata yang padat. Cerpen
memiliki 500 kata yang disebut
cerpen pendek (short short story),
cerpen yang panjangnya cakupan
(midle short story), dan cerpen
panjang hingga puluhan ribu kata
(long short story). Saat ini, istilah
cerpen merujuk pada karya prosa
yang panjangnya tidak kurang
1.000 kata dan tidak lebih dari
20.000 kata.
Dongeng
Dongeng adalah cerita khayal
atau fantasi yang mengisahkan
tentang keajaiban sesuatu
seperti menceritakan asal usul
tempat atau hal yang
menakjubkan tentang kehidupan
manusia dan binatang. Jenis-
jenis dongeng yaitu cerita
binatang seperti Kancil dan
Buaya, cerita jenaka seperti Si
Kabayan, legenda seperti Asal
Usul Gunung Tangkuban Perahu,
mite seperti Nyi Roro Kidul, sage
seperti Tutur Tinular.
7. Nonfiksi adalah karya sastra yang dibuat
berdasarkan data – data yang otentik
saja, tapi bisa juga data itu
dikembangkan menurut imajinasi
penulis.
9. Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang
memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan
digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun
secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur
Manfaatnya:
a. Mengembangkan keterampilan membaca
b. Untuk menyusun karangan secara teratur
c. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-
beda
d. Menghindari penggarapan topik sampai dua kali atau
lebih
e. Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu
10. Merumuskan tema berdasarkan topik yang telah dipilih
Lakukan inventarisasi topik bawahan
Mengevaluasi semua topik yang tercatat pada langkah
kedua
Lakukan ketiga langkah tersebut berulang-ulang agar
hasilnya maksimal
Setelah siap, tentukan sebuah pola yang susunannya
paling cocok untuk mengurutkan semua perincian
tersebut
11. Bentuk Kerangka Karangan
• Kerangka Topik berisi topik dan sub-subtopik
yang berupa frasa, bukan kalimat lengkap.
Menurut Widjono H. S, topik karangan adalah ide
sentral yang berfungsi mengikat keseluruhan
uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh
pembuktian. Oleh karena itu, topik merupakan
inti karangan.
• Fungsi topik karangan itu sendiri yaitu:
• Untuk menyusun kerangka karangan, perhatikan
proses berikut:
• Contoh Kerangka Topik:
a. Mengikat keseluruhan isi
b. Menjiwai seluruh pembahasan
c. Mengendalikan variabel
d. Memudahkan pengembangan ide
bagi penulis, sedangakan bagi
pembacanya memudahkan
pemahaman
e. Memberikan daya tarik pembaca
II. Masalah Remaja
a. Pergaulan bebas
b. Ketergantungan Obat
c. .....
12. Kerangka Kalimat kerangka kalimat menggunakan kalimat
deklaratif yang lengkap untuk merumuskan setiap topik,
sub-topik, maupun sub-sub topik. Widjono (2007)
mencontohkan kerangka kalimat sebagai berikut:
I. Pendahuluan
1. Latar belakang membahas kesenjangan konsep idea, fakta, kajian pustaka
dan penalaran yang menimbulkan masalah
2. Masalah merumuskan pernyataan yang hendak dibahas
3. Tujuan berisi upaya yang hendak dicapai
4. Pembatasan masalah merinci ruang lingkup pembahasan konsep, tempat
penelitian dan waktu penelitian
5. Metode pembahasan menguraikan cara menganalisis
II. Deskripsi teori berisi kajian teoritik variabel pertama dan kedua
III. Deskripsi variabel pertama, teori x berisi defisi dan deskripsi singkat
IV. Deskripsi variabel kedua, teori yang berisi defisi dan deskripsi singkat
V. Metode penelitian membahas cara meneliti, cara mengumpulkan data, dan
cara menganalisis sampai mendapatkan hasil analisis data
VI. Deskripsi data menggambarkan data, menganalisis data, dan hasil analisis
VII. Kesimpulan menafsirkan hasil analitis dan menyampaikan saran atau
rekomendasi