SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Laporan Kimia

Ni Made Sri Laksmi
XI IA2
25

SMAN 4 SINGARAJA
Tahun 2012
Laporan 1
Mengenali Asam Basa dengan Indikator Lakmus
I.

Tujuan
Mengamati perubahan warna lakmus dalam larutan asam dan basa.

II.

Kajian Teoritis
Secara umum, asam merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam dapat didefinisikan
sebagai suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (basa) atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Menurut Arrhenius, asam adalah
suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam
air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam
dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. Dalam hal ini, pembawa sifat asam
adalah ion H+ dan pembawa sifat basa adalah ion OH .
Seperti yang kita ketahui, asam mempunyai rasa masam dan basa mempunyai
rasa pahit. Namun tidak semua asam dan basa dapat dikenali dengan cara dicicipi.
Karena banyak diantara asam dan basa yang bersifat korosif (merusak kulit) ataupun
beracun. Untuk menentukan asam dan basa kita dapat menggunakan zat indikator. Zat
indikator adalah zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan
lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi
dengan senyawa asam maupun senyawa basa). Zat indikator tersebut seperti lakmus.
Lakmus dibagi menjadi dua macam, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus
dapat berubah warnanya dengan cepat saat bereaksi dengan asam maupun basa. Warna
yang terjadi pada lakmus dapat terlihat jelas. Lakmus akan berwarna merah dalam
larutan asam dan akan berwarna biru dalam larutan basa. Selain lakmus, terdapat
indikator lain seperti fenoltalein, metil jingga, metil merah, bromtimol biru dan
indikator alami.

III. Alat dan Bahan
Alat

: Pipet tetes, plat tetes dan gelas kimia.
Bahan

: Larutan HCl 0,1 M, larutan NaOH 0,1 M, lakmus merah dan lakmus biru.

IV. Langkah Kerja
1. Menyiapkan plat tetes yang bersih 1 buah.
2. Menyiapkan larutan HCl 0,1 M, larutan NaOH 0,1 M dengan gelas kimia masingmasing 20 mL.
3. Menyiapkan lakmus merah dan biru ukuran 1 cm x 3 cm.
4. Meneteskan HCl pada lekukan plat tetes (kira-kira 3 tetes), lalu mencelupkan
lakmus merah pada tetesan HCl tersebut dan mengamati perubahan warnanya.
Kemudian mencelupkan lakmus biru dan mengamati perubahan warnanya.
5. Meneteskan larutan NaOH pada lekukan plat tetes (kira-kira 3 tetes), lalu
mencelupkan kertas lakmus merah pada tetesan NaOH tersebut, mengamati
perubahan warnanya. Kemudian mencelupkan lakmus biru dan mengamati
perubahan warnanya.

V.

Data Hasil Pengamatan

Bromtimol Biru
(BTB)
Kuning

Trayek pH

A

Fenolftalein
(PP)
Tidak Berwarna

Indikator
Metil Merah
(MM)
Merah muda

B

Merah

Kuning

Biru

pH ≥ 10

C

Tidak Berwarna

Merah muda

Kuning

pH ≤ 4,2

D

Tidak Berwarna

Merah

Kuning

pH ≤ 6,0

E

Tidak Berwarna

Merah

Kuning

pH ≤ 4,2

Larutan

pH ≤ 4,2

VI. Analisis data dan Pembahasan
Dari hasil pengamatan dapat diketahui, jika larutan A yang ditetesi
Fenolftalein (PP) tidak berwarna, jika ditetesi Metil Merah (MM) berwarna merah
muda dan berwarna kuning bila ditetesi Bromtimol Biru (BTB),dengan trayek pH ≤ 4,2.
Larutan B yang ditetesi Fenolftalein (PP) akan berwarna merah, berwarna kuning jika
ditetesi Metil Merah (MM) dan berwarna biru jika ditetesi Bromtimol Biru (BTB),
dengan trayek pH ≥ 10. Larutan C yang ditetesi Fenolftalein (PP) tidak berwarna,
berwarna merah muda apabila ditetesi Metil Merah (MM) dan berwarna kuning bila
ditetesi Bromtimol Biru (BTB), dengan trayek pH ≤ 4,2. Larutan D yang ditetesi
Fenolftalein (PP) tidak berwarna, berwarna merah jika ditetesi Metil Merah (MM) dan
berwarna kuning bila ditetesi Bromtimol Biru (BTB), dengan trayek pH ≤ 6,0. Larutan
E tidak berwarna jika ditetesi Fenolftalein (PP), berwarna merah jika ditetesi Metil
Merah (MM) dan berwarna kuning bila ditetesi Bromtimol Biru (BTB), dengan trayek
pH ≤ 4,2.
Dengan menggunakan indikator tunggal, seperti fenolftalein, metil merah dan
bromtimol biru, kita dapat mengenali asam dan basa tanpa menyicipinya.

VII. Simpulan
Berdadasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan warna
ketika suatu larutan ditetesi fenolftalein, metil merah dan bromtimol biru. Fenolftalein
dalam larutan asam tetap (tak berubah warnanya), sedangkan dalam larutan basa
berubah menjadi warna merah. Metil merah dalam larutan asam berwarna merah
sedangkan dalam larutan basa berwarna kuning. Bromtimol Biru dalam larutan asam
berwarna kuning, sedangkan dalam larutan basa berwarna biru. Seperti contoh larutan
D yang tidak berwarna ketika ditetesi fenolftalein, berwarna merah ketika ditetesi metil
merah dan berwarna kuning ketika ditetesi bromtimol biru.
Laporan 2
Titrasi Larutan NaOH dengan Larutan HCl 0,1 M
I.

Tujuan
Menentukan konsentrasi NaOH dengan titrasi.

II.

Kajian Teoritis
Penetapan kadar larutan asam dan basa dapat dilakukan melalui suatu prosedur
percobaan yang disebut titrasi asam-basa. Istilah titrasi berarti penetapan titer atau
kadar. Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menentukan banyaknya
suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi dengan
sejumlah

larutan

yang

dianalisis

atau

ingin

diketahui

kadarnya

atau

konsentrasinya.Suatu zat yang akan ditentukan konsentrasinya disebut sebagai “titran”
dan biasanya diletakkan di dalam labu Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui
konsentrasinya disebut sebagai “titer” atau “titrat” dan biasanya diletakkan di dalam
“buret”. Baik titer maupun titran biasanya berupa larutan. Titrasi dilakukan dengan cara
mereaksikan larutan tersebut dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.
Reaksi dilakukan secara bertahap (tetes demi tetes) hingga tepat mencapai titik
stoikiometri atau titik setara.
Dalam titrasi asam-basa, zat-zat yang bereaksi umumnya tidak berwarna
sehingga kita tidak tahu kapan titik stoikiometri tercapai. Untuk menandai bahwa titik
setara pada titrasi telah dicapai digunakan indikator atau penunjuk. Indikator asam-basa
harus berubah warna pada saat titik setara tercapai. Indikator asam basa adalah petunjuk
tentang perubahan pH dari suatu larutan asam atau basa. Indikator asam-basa yang
biasanya digunakan adalah indikator yang memiliki trayek perubahan warna cukup
akurat akibat pH larutan berubah, seperti indikator metil jingga, metil merah,
fenolftalein, alizarin kuning, danbromtimol biru.
Ada beberapa macam titrasi bergantung pada jenis reaksinya, seperti titrasi
asam basa,titrasi permanganometri, titrasi argentometridantitrasi iodometri.Dalam
titrasi, juga ada istilah titik ekuivalen dan titik akhir titrasi. Titik ekuivalen adalah pH
pada saat asam dan basa tetap ekuivalen. Sedangkan titik akhir titrasi adalah pH pada
saat indikator berubah warna. Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi yang tinggi,
maka diusahakan titik akhir titrasi sedekat mungkin dengan titik ekuivalen. Oleh karena
itu, harus dipilih indikator yang mengalami perubahan warna di sekitar titik ekuivalen.

Pada titrasi jumlah ekuivalen asam sama dengan jumlah ekuivalen basa, sehingga dapat
dirumuskan :
Ekuivalen asam = ekuivalen basa
VA x NA

=

VB x NB

Konsentrasi asam basa menggunakan kemolaran (M), sehingga dapat dirumuskan :

VA x MA x nA = VB x MB x nB

III. Rumusan Pertanyaan
Berapa konsentrasi NaOH hasil titrasi ?

IV. Alat dan Bahan
Alat

: Buret dengan statifnya, erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, pipet ukur
dan pipet tetes.

Bahan

V.

: Larutan HCl 0,1 M, larutan NaOH dan indikator PP.

Langkah Kerja
1. Memasang buret pada statif, kemudian bilas dengan aquades hingga bersih.
2. Mengisi buret dengan larutan NaOH 0,1 M.
3. Menyiapkan erlenmeyer yang bersih, kemudian mengisi dengan 10 mL larutan
NaOH (dapat diukur dengan gelas ukur namun bisa dipipet dengan pipet volumetrik
10 mL).
4. Kemudian menetesi larutan NaOH dengan indikator fenolftalein 2 tetes.
5. Meneteskan (titrasi) larutan HCl dari buret ke larutan NaOH sampai timbul biru
(hijau akan sangat baik), maka titrasi dihentikan. Mencatat volume awal buret dan
volume akhir.
6. Ulangi kegiatan seperti di atas minimal 3 kali.
VI. Hasil Pengamatan
DATA 1
Percobaan

Volume HCl (mL)

Volume HCl 0,1 M

1

10

17,5

2

10

18

3

10

16,4

Percobaan

Volume CH3COOH (mL)

Volume NaOH 0,1

1

10

2,1

2

10

4,8

3

10

4

DATA 2

VII. Analisis Data dan Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan titrasi yang dilakukan, dapat diperoleh data
sebagai berikut :

a. Rata-Rata Volume NaOH

b. Rata-Rata Volume HCl

c. Konsentrasi NaOH
VA x MA x nA = VB x MB x nB
10 . 0,1 . 1
1
MNaOH

= 3,63 . MNaOH . 1
= 3,63 MNaOH
= 0,27 M

VIII. Simpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa konsentrasi NaOH adalah 0,27 M. Hal ini
dapat diperoleh dengan menggunakan rumus konsentrasi asam basa.
Daftar Pustaka

Haryanto, Untung. 2006. LKS Kimia Kelas SMA/MA Kelas XI Semester Genap. Jawa Tengah:
VIVA PAKARINDO.
Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
http://Asam.html
http://IndikatorAsamBasa«Nasruli’sBlog.html

More Related Content

What's hot

Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaRia Rohmawati
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganNita Mardiana
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokswd_amaliah
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClyassintaeka
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoPujiati Puu
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaFeren Jr
 

What's hot (20)

Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa
Percobaan 2 rumus-empiris-senyawaPercobaan 2 rumus-empiris-senyawa
Percobaan 2 rumus-empiris-senyawa
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam aminoLaporan praktikum uji asam amino
Laporan praktikum uji asam amino
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
pH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan BufferpH dan Larutan Buffer
pH dan Larutan Buffer
 
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
 

Similar to MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN

Similar to MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN (20)

Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
titrasi
titrasititrasi
titrasi
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikator
 
Makalah menentukan ph
Makalah menentukan phMakalah menentukan ph
Makalah menentukan ph
 
Makalah menentukan ph
Makalah menentukan phMakalah menentukan ph
Makalah menentukan ph
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Ebook kimia analisis
Ebook kimia analisisEbook kimia analisis
Ebook kimia analisis
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
 
Kimia volumetri
Kimia volumetriKimia volumetri
Kimia volumetri
 
Laporan praktikum teklab 1 asam basa
Laporan praktikum teklab 1 asam basaLaporan praktikum teklab 1 asam basa
Laporan praktikum teklab 1 asam basa
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam BasaLaporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
 
Indikator asam basa
Indikator asam  basaIndikator asam  basa
Indikator asam basa
 
Indikator asam basa
Indikator asam  basaIndikator asam  basa
Indikator asam basa
 

More from Laksmi_Perwira

Tokoh Pendidikan Froebel
Tokoh Pendidikan FroebelTokoh Pendidikan Froebel
Tokoh Pendidikan FroebelLaksmi_Perwira
 
Gaya Belajar Anak Tipe Kinestetik
Gaya Belajar Anak Tipe KinestetikGaya Belajar Anak Tipe Kinestetik
Gaya Belajar Anak Tipe KinestetikLaksmi_Perwira
 
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaMakalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaLaksmi_Perwira
 
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"Laksmi_Perwira
 
Presiden Abdurrahman Wahid
Presiden Abdurrahman WahidPresiden Abdurrahman Wahid
Presiden Abdurrahman WahidLaksmi_Perwira
 
Sejarah kerajaan islam di indonesia
Sejarah kerajaan islam di indonesiaSejarah kerajaan islam di indonesia
Sejarah kerajaan islam di indonesiaLaksmi_Perwira
 
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urineUji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urineLaksmi_Perwira
 
Laporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhan
Laporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhanLaporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhan
Laporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhanLaksmi_Perwira
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaksmi_Perwira
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahLaksmi_Perwira
 

More from Laksmi_Perwira (11)

Tokoh Pendidikan Froebel
Tokoh Pendidikan FroebelTokoh Pendidikan Froebel
Tokoh Pendidikan Froebel
 
Gaya Belajar Anak Tipe Kinestetik
Gaya Belajar Anak Tipe KinestetikGaya Belajar Anak Tipe Kinestetik
Gaya Belajar Anak Tipe Kinestetik
 
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum SingarajaMakalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
Makalah Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Umum Singaraja
 
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"
KTI "Pohon Kelapa Serbaguna"
 
Presiden Abdurrahman Wahid
Presiden Abdurrahman WahidPresiden Abdurrahman Wahid
Presiden Abdurrahman Wahid
 
Sejarah kerajaan islam di indonesia
Sejarah kerajaan islam di indonesiaSejarah kerajaan islam di indonesia
Sejarah kerajaan islam di indonesia
 
Kualitas air
Kualitas airKualitas air
Kualitas air
 
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urineUji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
Uji sifat fisik urine dan kandungan zat dalam urine
 
Laporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhan
Laporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhanLaporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhan
Laporan pengamatan sel hewan & sel tumbuhan
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paru
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

MENENTUKAN KONSENTRASI LARUTAN

  • 1. Laporan Kimia Ni Made Sri Laksmi XI IA2 25 SMAN 4 SINGARAJA Tahun 2012
  • 2. Laporan 1 Mengenali Asam Basa dengan Indikator Lakmus I. Tujuan Mengamati perubahan warna lakmus dalam larutan asam dan basa. II. Kajian Teoritis Secara umum, asam merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Asam dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (basa) atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Menurut Arrhenius, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. Dalam hal ini, pembawa sifat asam adalah ion H+ dan pembawa sifat basa adalah ion OH . Seperti yang kita ketahui, asam mempunyai rasa masam dan basa mempunyai rasa pahit. Namun tidak semua asam dan basa dapat dikenali dengan cara dicicipi. Karena banyak diantara asam dan basa yang bersifat korosif (merusak kulit) ataupun beracun. Untuk menentukan asam dan basa kita dapat menggunakan zat indikator. Zat indikator adalah zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa). Zat indikator tersebut seperti lakmus. Lakmus dibagi menjadi dua macam, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Lakmus dapat berubah warnanya dengan cepat saat bereaksi dengan asam maupun basa. Warna yang terjadi pada lakmus dapat terlihat jelas. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan asam dan akan berwarna biru dalam larutan basa. Selain lakmus, terdapat indikator lain seperti fenoltalein, metil jingga, metil merah, bromtimol biru dan indikator alami. III. Alat dan Bahan Alat : Pipet tetes, plat tetes dan gelas kimia.
  • 3. Bahan : Larutan HCl 0,1 M, larutan NaOH 0,1 M, lakmus merah dan lakmus biru. IV. Langkah Kerja 1. Menyiapkan plat tetes yang bersih 1 buah. 2. Menyiapkan larutan HCl 0,1 M, larutan NaOH 0,1 M dengan gelas kimia masingmasing 20 mL. 3. Menyiapkan lakmus merah dan biru ukuran 1 cm x 3 cm. 4. Meneteskan HCl pada lekukan plat tetes (kira-kira 3 tetes), lalu mencelupkan lakmus merah pada tetesan HCl tersebut dan mengamati perubahan warnanya. Kemudian mencelupkan lakmus biru dan mengamati perubahan warnanya. 5. Meneteskan larutan NaOH pada lekukan plat tetes (kira-kira 3 tetes), lalu mencelupkan kertas lakmus merah pada tetesan NaOH tersebut, mengamati perubahan warnanya. Kemudian mencelupkan lakmus biru dan mengamati perubahan warnanya. V. Data Hasil Pengamatan Bromtimol Biru (BTB) Kuning Trayek pH A Fenolftalein (PP) Tidak Berwarna Indikator Metil Merah (MM) Merah muda B Merah Kuning Biru pH ≥ 10 C Tidak Berwarna Merah muda Kuning pH ≤ 4,2 D Tidak Berwarna Merah Kuning pH ≤ 6,0 E Tidak Berwarna Merah Kuning pH ≤ 4,2 Larutan pH ≤ 4,2 VI. Analisis data dan Pembahasan Dari hasil pengamatan dapat diketahui, jika larutan A yang ditetesi Fenolftalein (PP) tidak berwarna, jika ditetesi Metil Merah (MM) berwarna merah muda dan berwarna kuning bila ditetesi Bromtimol Biru (BTB),dengan trayek pH ≤ 4,2. Larutan B yang ditetesi Fenolftalein (PP) akan berwarna merah, berwarna kuning jika ditetesi Metil Merah (MM) dan berwarna biru jika ditetesi Bromtimol Biru (BTB), dengan trayek pH ≥ 10. Larutan C yang ditetesi Fenolftalein (PP) tidak berwarna, berwarna merah muda apabila ditetesi Metil Merah (MM) dan berwarna kuning bila ditetesi Bromtimol Biru (BTB), dengan trayek pH ≤ 4,2. Larutan D yang ditetesi
  • 4. Fenolftalein (PP) tidak berwarna, berwarna merah jika ditetesi Metil Merah (MM) dan berwarna kuning bila ditetesi Bromtimol Biru (BTB), dengan trayek pH ≤ 6,0. Larutan E tidak berwarna jika ditetesi Fenolftalein (PP), berwarna merah jika ditetesi Metil Merah (MM) dan berwarna kuning bila ditetesi Bromtimol Biru (BTB), dengan trayek pH ≤ 4,2. Dengan menggunakan indikator tunggal, seperti fenolftalein, metil merah dan bromtimol biru, kita dapat mengenali asam dan basa tanpa menyicipinya. VII. Simpulan Berdadasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan warna ketika suatu larutan ditetesi fenolftalein, metil merah dan bromtimol biru. Fenolftalein dalam larutan asam tetap (tak berubah warnanya), sedangkan dalam larutan basa berubah menjadi warna merah. Metil merah dalam larutan asam berwarna merah sedangkan dalam larutan basa berwarna kuning. Bromtimol Biru dalam larutan asam berwarna kuning, sedangkan dalam larutan basa berwarna biru. Seperti contoh larutan D yang tidak berwarna ketika ditetesi fenolftalein, berwarna merah ketika ditetesi metil merah dan berwarna kuning ketika ditetesi bromtimol biru.
  • 5. Laporan 2 Titrasi Larutan NaOH dengan Larutan HCl 0,1 M I. Tujuan Menentukan konsentrasi NaOH dengan titrasi. II. Kajian Teoritis Penetapan kadar larutan asam dan basa dapat dilakukan melalui suatu prosedur percobaan yang disebut titrasi asam-basa. Istilah titrasi berarti penetapan titer atau kadar. Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis atau ingin diketahui kadarnya atau konsentrasinya.Suatu zat yang akan ditentukan konsentrasinya disebut sebagai “titran” dan biasanya diletakkan di dalam labu Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer” atau “titrat” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun titran biasanya berupa larutan. Titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya. Reaksi dilakukan secara bertahap (tetes demi tetes) hingga tepat mencapai titik stoikiometri atau titik setara. Dalam titrasi asam-basa, zat-zat yang bereaksi umumnya tidak berwarna sehingga kita tidak tahu kapan titik stoikiometri tercapai. Untuk menandai bahwa titik setara pada titrasi telah dicapai digunakan indikator atau penunjuk. Indikator asam-basa harus berubah warna pada saat titik setara tercapai. Indikator asam basa adalah petunjuk tentang perubahan pH dari suatu larutan asam atau basa. Indikator asam-basa yang biasanya digunakan adalah indikator yang memiliki trayek perubahan warna cukup akurat akibat pH larutan berubah, seperti indikator metil jingga, metil merah, fenolftalein, alizarin kuning, danbromtimol biru. Ada beberapa macam titrasi bergantung pada jenis reaksinya, seperti titrasi asam basa,titrasi permanganometri, titrasi argentometridantitrasi iodometri.Dalam titrasi, juga ada istilah titik ekuivalen dan titik akhir titrasi. Titik ekuivalen adalah pH pada saat asam dan basa tetap ekuivalen. Sedangkan titik akhir titrasi adalah pH pada saat indikator berubah warna. Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi yang tinggi,
  • 6. maka diusahakan titik akhir titrasi sedekat mungkin dengan titik ekuivalen. Oleh karena itu, harus dipilih indikator yang mengalami perubahan warna di sekitar titik ekuivalen. Pada titrasi jumlah ekuivalen asam sama dengan jumlah ekuivalen basa, sehingga dapat dirumuskan : Ekuivalen asam = ekuivalen basa VA x NA = VB x NB Konsentrasi asam basa menggunakan kemolaran (M), sehingga dapat dirumuskan : VA x MA x nA = VB x MB x nB III. Rumusan Pertanyaan Berapa konsentrasi NaOH hasil titrasi ? IV. Alat dan Bahan Alat : Buret dengan statifnya, erlenmeyer, gelas kimia, gelas ukur, pipet ukur dan pipet tetes. Bahan V. : Larutan HCl 0,1 M, larutan NaOH dan indikator PP. Langkah Kerja 1. Memasang buret pada statif, kemudian bilas dengan aquades hingga bersih. 2. Mengisi buret dengan larutan NaOH 0,1 M. 3. Menyiapkan erlenmeyer yang bersih, kemudian mengisi dengan 10 mL larutan NaOH (dapat diukur dengan gelas ukur namun bisa dipipet dengan pipet volumetrik 10 mL). 4. Kemudian menetesi larutan NaOH dengan indikator fenolftalein 2 tetes. 5. Meneteskan (titrasi) larutan HCl dari buret ke larutan NaOH sampai timbul biru (hijau akan sangat baik), maka titrasi dihentikan. Mencatat volume awal buret dan volume akhir. 6. Ulangi kegiatan seperti di atas minimal 3 kali.
  • 7. VI. Hasil Pengamatan DATA 1 Percobaan Volume HCl (mL) Volume HCl 0,1 M 1 10 17,5 2 10 18 3 10 16,4 Percobaan Volume CH3COOH (mL) Volume NaOH 0,1 1 10 2,1 2 10 4,8 3 10 4 DATA 2 VII. Analisis Data dan Pembahasan Berdasarkan hasil percobaan titrasi yang dilakukan, dapat diperoleh data sebagai berikut : a. Rata-Rata Volume NaOH b. Rata-Rata Volume HCl c. Konsentrasi NaOH VA x MA x nA = VB x MB x nB 10 . 0,1 . 1 1 MNaOH = 3,63 . MNaOH . 1 = 3,63 MNaOH = 0,27 M VIII. Simpulan Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa konsentrasi NaOH adalah 0,27 M. Hal ini dapat diperoleh dengan menggunakan rumus konsentrasi asam basa.
  • 8. Daftar Pustaka Haryanto, Untung. 2006. LKS Kimia Kelas SMA/MA Kelas XI Semester Genap. Jawa Tengah: VIVA PAKARINDO. Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. http://Asam.html http://IndikatorAsamBasa«Nasruli’sBlog.html