SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Dasar Titrasi Asam Basa 
Pengertian Titrasi Asam Basa 
Titrasi merupakan salah satu prosedur dalam ilmu kimia yang digunakan untuk menentukan molaritas dari suatu asam dan basa. Reaksi kimia pada titrasi 
dikenakan pada "larutan yang sudah diketahui volumenya, namun tidak diketahui konsentrasinya" dan "larutan yang sudah diketahui volume dan 
konsentrasinya". Tingkat keasaman atau kebasaan dapat ditentukan dengan menggunakan asam atau basa yang ekivalen. Ekivalen asam setara dengan satu 
mol ion hidronium (H+ atau H3O+). Sedangkan ekivalen basa setara dengan satu mol ion hidroksida (OH-). Jika yang direaksikan adalah asam atau basa poliprotik 
(banyak ekivalen), maka setiap mol zat tersebut akan melepaskan lebih dari satu H+ atau OH-. 
Titik Ekivalen 
Ketika larutan yang sudah diketahui konsentrasinya direaksikan dengan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya, maka akan dicapai titik dimana jumlah asam 
sama dengan jumlah basa, yang disebut dengan titik ekivalen. Titik ekivalen dari asam kuat dan basa kuat mempunyai pH 7. Untuk asam lemah dan basa lemah, 
titik ekivalen tidak terjadi pada pH 7. Dan untuk larutan asam basa poliprotik, akan ada beberapa titik ekivalen. 
Cara Memprediksi Titik Ekivalen 
Ada dua cara yang biasa digunakan untuk memprediksi dan menentukan titik ekivalen, yaitu menggunakan pH meter dan indikator asam-basa. 
Menggunakan pH meter 
Metode ini melibatkan grafik sebagai fungsi pH dan volume titran yang dipakai yang disebut dengankurva titrasi. Contoh kurva titrasi adalah:
Menggunakan indikator 
Metode ini mengandalkan timbulnya perubahan warna larutan. Indikator asam basa merupakan suatu asam atau basa organik lemah yang mempunyai warna 
yang berbeda pada keadaan terdisosiasi maupun tidak. Karena digunakan dalam konsentrasi yang rendah, indikator tidak menunjukkan perubahan yang besar 
pada titik ekivalen. Titik dimana indikator berubah warna merupakan titik akhir titrasi. Untuk titrasi, perbedaan volume antara titik akhir dengan titik ekivalen relatif 
kecil. Seringkali kesalahan (error) pada perbedaan volume diabaikan. Seharusnya dalam kasus tersebut diberlakukan faktor koreksi. Volume yang ditambahkan 
untuk mencapai titik akhir dapat dihitung dengan menggunakan rumus sederhana berikut: 
VANA = VBNB 
dimana V adalah volume, N adalah normalitas, A adalah asam, dan B adalah basa.
Indikator Asam Basa 
Pengertian Indikator Asam Basa 
Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan, dengan tujuan mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut. Indikator asam basa 
biasanya adalah asam atau basa organik lemah. Senyawa indikator yang tak terdisosiasi akan mempunyai warna berbeda dibanding dengan indikator yang 
terionisasi. Sebuah indikator asam basa tidak mengubah warna dari larutan murni asam ke murni basa pada konsentrasi ion hidrogen yang spesifik, melainkan 
hanya pada kisaran konsentrasi ion hidrogen. Kisaran ini merupakan suatu interval perubahan warna, yang menandakan kisaran pH. 
Penggunaan Indikator Asam Basa 
Larutan yang akan dicari tingkat keasamannya diberi suatu asam basa yang sesuai, kemudian dilakukan suatu titrasi. Perubahan pH dapat diketahui dari 
perubahan warna larutan yang berisi indikator. Perubahan warna ini sesuai dengan kisaran pH yang sesuai dengan jenis indikator. 
Indikator yang Biasa Digunakan 
Di bawah ini ada beberapa indikator asam basa yang sering digunakan. Indikator dapat bekerja pada larutan, maupun alkohol sesuai dengan sifatnya. Inilah 
contoh indikator yang digunakan untuk mengetahui pH. 
Indikator pp berwarna pink saat basa dan tak berwarna saat asam 
Daftar indikator asam basa lengkap 
Indikator Rentang pH Kuantitas penggunaan per 10 ml Asam Basa 
Timol biru 1,2-2,8 1-2 tetes 0,1% larutan merah kuning 
Pentametoksi merah 1,2-2,3 1 tetes 0,1% dlm larutan 0% alkohol merah-ungu tak berwarna 
Tropeolin OO 1,3-3,2 1 tetes 1% larutan merah kuning 
2,4-Dinitrofenol 2,4-4,0 1-2 tetes 0,1% larutan dlm 50% alkohol tak berwarna kuning
Metil kuning 2,9-4,0 1 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol merah kuning 
Metil oranye 3,1-4,4 1 tetes 0,1% larutan merah oranye 
Bromfenol biru 3,0-4,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru-ungu 
Tetrabromfenol biru 3,0-4,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru 
Alizarin natrium sulfonat 3,7-5,2 1 tetes 0,1% larutan kuning ungu 
α-Naftil merah 3,7-5,0 1 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol merah kuning 
p-Etoksikrisoidin 3,5-5,5 1 tetes 0,1% larutan merah kuning 
Bromkresol hijau 4,0-5,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru 
Metil merah 4,4-6,2 1 tetes 0,1% larutan merah kuning 
Bromkresol ungu 5,2-6,8 1 tetes 0,1% larutan kuning ungu 
Klorfenol merah 5,4-6,8 1 tetes 0,1% larutan kuning merah 
Bromfenol biru 6,2-7,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru 
p-Nitrofenol 5,0-7,0 1-5 tetes 0,1% larutan tak berwarna kuning 
Azolitmin 5,0-8,0 5 tetes 0,5% larutan merah biru 
Fenol merah 6,4-8,0 1 tetes 0,1% larutan kuning merah 
Neutral merah 6,8-8,0 1 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol merah kuning 
Rosolik acid 6,8-8,0 1 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol kuning merah 
Kresol merah 7,2-8,8 1 tetes 0,1% larutan kuning merah 
α-Naftolftalein 7,3-8,7 1-5 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol merah mawar hijau 
Tropeolin OOO 7,6-8,9 1 tetes 0,1% larutan kuning merah mawar 
Timol biru 8,0-9,6 1-5 tetes 0,1% larutan kuning biru 
Fenolftalein (pp) 8,0-10,0 1-5 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol tak berwarna merah 
α-Naftolbenzein 9,0-11,0 1-5 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol kuning biru 
Timolftalein 9,4-10,6 1 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol tak berwarna biru 
Nile biru 10,1-11,1 1 tetes 0,1% larutan biru merah 
Alizarin kuning 10,0-12,0 1 tetes 0,1% larutan kuning lilac 
Salisil kuning 10,0-12,0 1-5 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol kuning oranye-coklat 
Diazo ungu 10,1-12,0 1 tetes 0,1% larutan kuning ungu 
Tropeolin O 11,0-13,0 1 tetes 0,1% larutan kuning oranye-coklat 
Nitramin 11,0-13,0 1-2 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol tak berwarna oranye-coklat 
Poirrier's biru 11,0-13,0 1 tetes 0,1% larutan biru ungu-pink 
Asam trinitrobenzoat 12,0-13,4 1 tetes 0,1% larutan tak berwarna oranye-merah 
Indikator Asam Basa Alami 
Senyawa alam banyak yang digunakan sebagai indikator asam basa alami. Beberapa tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan indikator asam 
basa alami antara lain adalah kubis ungu, sirih, kunyit, dan bunga yang mempunyai warna (anggrek, kamboja jepang, bunga sepatu, asoka, bunga kertas). Cara 
membuat indikator asam basa alami adalah:
1. Menumbuk bagian bunga yang berwarna pada mortar. 
2. Menambahkan sedikit akuades pada hasil tumbukan sehingga didapatkan ekstrak cair. 
3. Ekstrak diambil dengan pipet tetes dan dan diteteskan dalam keramik. 
4. Menguji dengan meneteskan larutan asam dan basa pada ekstrak, sehingga ekstrak dapat berubah warna. 
Inilah hasil pengamatan beberapa indikator asam basa alami. 
Warna Bunga Nama Bunga Warna Air Bunga Warna Air Bunga Keadaan Asam Warna Air Bunga Keadaan Basa 
Merah Kembang sepatu Ungu muda Merah Hijau tua 
Kuning Terompet Kuning keemasan Emas muda Emas tua 
Ungu Anggrek Ungu tua Pink tua Hijau kemerahan 
Merah Asoka Coklat muda Oranye muda Coklat 
Kuning Kunyit Oranye Oranye cerah Coklat kehitaman 
Ungu Bougenville Pink tua Pink muda Coklat teh 
Pink Euphorbia Pink keputih-putihan Pink muda Hijau lumut 
Merah Kamboja Coklat tua Coklat oranye Coklat kehitaman
Kurva Titrasi 
Seperti pembahasan sebelumnnya, titrasi merupakan sebuah cara untuk mengetahui konsentrasi sebuah larutan dengan jalan mereaksikannya dengan larutan 
lain, yang biasanya berupa asam atau basa. Titrasi umumnya dilakukan dengan menambahkan titran yang sudah diketahui konsentrasinya melalui buret pada 
titrat dengan volume tertentu yang dicari konsentrasinya. Pada reaksi antara asam dan basa, titrasi sangat berguna untuk mengukur pH pada berbagai variasi titik 
melalui reaksi kimia. Hasilnya adalah sebuah titrasi. Kurva titrasi adalah grafik sebagai fungsi pH dengan jumlah titran yang ditambahkan. 
Kurva Titrasi Asam Kuat dan Basa Kuat 
Inilah contoh kurva titrasi yang dihasilkan ketika asam kuat (titrat) dititrasi dengan basa kuat (titran). 
Titik ekivalen titrasi adalah titik dimana titran ditambahkan tepat bereaksi dengan seluruh zat yang dititrasi tanpa adanya titran yang tersisa. Dengan kata lain, 
pada titik ekivalen jumlah mol titran setara dengan jumlah mol titrat menurut stoikiometri. 
Pada gambar di atas, awalnya pH naik sedikit demi sedikit. Hal ini dikarenakan skala naiknya pH bersifat logaritmik, yang berarti pH 1 mempunyai keasaman 10 
kali lipat daripada pH 2. Ingat bahwa log 10 adalah 1. Dengan demikian, konsentrasi ion hidronium pada pH 1 adalah 10 kali lipat konsentrasi ion hidronium pada 
pH 2. Kemudian naik tajam di dekat titik ekivalen. Pada titik ini, ion hidronium yang tersisa tinggal sedikit, dan hanya membutuhkan sedikit ion hidroksida untuk 
menaikkan pH. 
Kurva Titrasi Asam Lemah dan Basa Kuat 
Inilah kurva titrasi yang dihasilkan ketika asam lemah dititrasi dengan basa kuat:
Kurva titrasi asam lemah dan basa kuat di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 
1. Asam lemah mempunyai pH yang rendah pada awalnya. 
2. pH naik lebih cepat pada awalnya, tetapi kurang cepat saat mendekati titik ekivalen. 
3. pH titik ekivalen tidak tepat 7. 
pH yang dihasilkan oleh titrasi asam lemah dan asam kuat lebih dari 7. Pada titrasi asam lemah dan basa kuat, pH akan berubah agak cepat pada awalnya, naik 
sedikit demi sedikit sampai mendekati titik ekivalen. Kenaikan sedikit demi sedikit ini adalah karena larutan buffer (penyangga) yang dihasilkan oleh penambahan 
basa kuat. Sifat penyangga ini mempertahankan pH sampai basa yang ditambahkan berlebihan. Dan kemudian pH naik lebih cepat saat titik ekivalen. 
Kurva Titrasi Asam Kuat dan Basa Lemah 
Inilah kurva titrasi yang dihasilkan ketika asam kuat dititrasi dengan basa lemah:
Kurva titrasi asam kuat dan basa lemah di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 
1. Asam kuat mempunyai pH yang rendahi pada awalnya. 
2. pH naik perlahan saat permulaan, namun cepat saat mendekati titik ekivalen. 
3. pH titik ekivalen tidak tepat 7. 
Titik ekivalen untuk asam kuat dan basa lemah mempunyai pH kurang dari 7. 
Kurva Titrasi Asam Lemah dan Basa Lemah 
Kurva titrasi asam lemah dan basa lemah adalah sebagai berikut: 
Asam lemah dan basa lemah pada gambar di atas tidak menghasilkan kurva yang tajam, bahkan seperti tidak beraturan. Dalam kurva titrasi asam lemah dan 
basa lemah, ada sebuah titik infleksi yang hampir serupa dengan titik ekivalen.
Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa 
Inilah beberapa contoh soal dan jawaban tentang titrasi asam basa. Bacalah benar-benar setiap latihan soal asam basa berikut. Kalau perlu, tulis kembali di atas 
kertas supaya mengurangi kebingungan. 
Contoh #1: Jika 20,60 mL larutan HCl 0,0100 M digunakan untuk mentitrasi 30,00 mL larutan NaOH sampai titik ekivalen, berapakah konsentrasi larutan NaOH? 
Penyelesaian: 
1) Tulis persamaan reaksi setara: 
HCl + NaOH ---> NaCl + H2O 
2) Mencari mol HCl: 
mol = M x V = (0,0100 mol/L) (0,02060 L) = 0,000206 mol 
4) Mencari mol NaOH: 
Karena perbandingan ekivalen HCl dan NaOH adalah 1:1, maka mol NaOH sama dengan mol HCl, yaitu 0,000206 mol. 
5) Mencari konsentrasi NaOH: 
0,000206 mol / 0,03000 L = 0,00687 M 
Contoh #2: Berapakah volume 0,105 M HCl untuk mentitrasi larutan berikut sampai titik ekivalen? 
a) 22,5 mL NH3 0,118 M 
b) 125,0 mL larutan yang mengandung 1,35 gram NaOH per liter 
Kita mengabaikan bahwa HCl-NH3 titrasi kuat-lemah. Kita hanya fokus ke titik ekivalen, bukan pH yang dihasilkan. 
Penyelesaian a: 
1) Persamaan reaksi 
HCl + NH3 ---> NH4Cl 
2) Perbandingan molar HCl dan NH3: 
1 : 1 
3) Mol NH3: 
mol = M x V = (0,118 mol/L) (0,0225 L) = 0,002655 mol 
4) Mencari mol HCl yang digunakan: 
1 banding 1, maka mol HCl = mol NH3 = 0,002655 mol 
5) Menentukan volume HCl: 
0,105 mol/L = 0,002655 mol / x x = 0,0253 L = 25,3 mL 
Penyelesaian b: 
1) Menentukan konsentrasi larutan NaOH: 
MV = massa / massa molar (x) (1,00 L) = 1,35 g / 40,00 g/mol 
x = 0,03375 M 
2) Persamaan reaksi setara: 
HCl + NaOH ---> NaCl + H2O 
3) Menentukan volume HCl yang dibutuhkan:
M1V1 = M2V2 (0,03375 mol/L) (125,0 mL) = (0,105 mol/L) (x) 
x = 40,18 mL 
Contoh #3: Berapa volume 0,116 M H2SO4 yang dibutuhkan untuk mentitrasi 25,0 mL Ba(OH)2 0,00840 sampai titik ekivalen?: 
Penyelesaian: 
1) Persamaan reaksi: 
H2SO4 + Ba(OH)2 ---> BaSO4 + 2H2O 
2) Perbandngan molar: 
1 : 1 
3) Gunakan cara ini untuk perbandingan molar 1:1: 
M1V1 = M2V2 (0,116 mol/L) (x) = (0,00840 mol/L) (25,0 mL) 
x = 1,81 mL 
Contoh #4: 27,0 mL NaOH 0,310 M dititrasi dengan H2SO4 0,740 M . Berapa volume H2SO4 yang digunakan untuk mencapai titik akhir titrasi? 
Penyelesaian: 
1) Mol NaOH: 
(0,310 mol/L) (0,027 L) = 0,00837 mol 
2) Perbandingan molar NaOH dan H2SO4 adalah 2:1: 
Hal ini dapat dilihat dari persamaan reaksi setara: 
2NaOH + H2SO4 ---> Na2SO4 + 2H2O 
3) Jadi: 
2 banding 1 maka 0,00837 mol setara dengan 0,00837 mol dibagi 2 = 0,004185 mol H2SO4 
4) MEnghitung volume H2SO4 yang dibutuhkan: 
0,004185 mol dibagi 0,740 mol/L = 0,0056554 L = 5,66 mL 
Contoh #5: A 21,62 mL Ca(OH)2 dititrasi dengan HCl 0,2545 M sebanyak 45,87 mL sampai titik akhir titrasi. 
(a) Bagaimana persamaan reaksinya? 
(b) Berapakah konsentrasi kalsium hidroksida? 
Penyelesaian: 
1) Persamaan reaksi setara: 
2HCl + Ca(OH)2 ---> CaCl2 + 2H2O 
2) Mencari konsentrasi kalsium hidroksida: 
mol HCl ---> (0,2545 mol/L) (0,04587 L) = 0,011674 mol . Perbandingan molar HCl to Ca(OH)2 adalah 2 : 1, maka: 
mol of Ca(OH)2 = 0,005837 mol 
Konsentrasi Ca(OH)2 ---> 0,005837 mol / 0,02162 L = 0,2700 M
Contoh #6: Hitunglah volume NaOH yang dibutuhkan untuk menetralisasi 50,0 mL asam sulfat 16,0 M. Konsentrasi NaOH adalah 2,50 M, 
Penyelesaian: 
2 NaOH + H2SO4 ---> Na2SO4 + 2H2O Hitung mol H2SO4 dengan menggunakan n = C x V: 
n = 16,0 mol/L x 50 mL = 800 mmol 
Sekarang lihat persamaannya. Setiap mol H2SO4 membutuhkan dua kali mol NaOH untuk menetralisasi H2SO4. 
Jadi, mol NaOH = 800 x 2 = 1600 mmol NaOH yang dibutuhkan. 
Jika sudah mempunyai mol dan konsentrasi, sekarang tinggal menghitung volume.: 
V = mol / konsentrasi V = 1600 mmol / 2,50 mol/L = 640 mL 
Contoh soal #7: Jika 0,2501 gram natrium karbonat kering membutuhkan 27,00 mL HCl untuk melengkapi reaksi, berapa konsentrasi HCl? 
Penyelesaian: 
Na2CO3 + 2HCl ---> 2NaCl + CO2 + H2O 
mol Na2CO3 ---> 0,2501 g / 105,988 g/mol = 0,0023597 mol 
2 mol of HCl dibutuhkan untuk setiap satu mol Na2CO3 
0,0023597 mol x 2 = 0,0047194 mol HCl 
0,0047194 mol / 0,02700 L = 0,1748 M 
Contoh soal #8: Berapakah konsentrasi asam sitrat dalam soda jika membutuhkan 32,27 mL NaOH 0,0148 M untuk mentitrasi 25,00 mL soda? 
Solution: 
Asam sitrat mempunyai tiga hidrogen asam, jadi kita menggunakan rumus H3Cit 
H3Cit + 3NaOH ---> Na3Cit + 3H2O 
Kuncinya adalah perbandingan molar 1 : 3 antara H3Cit dan NaOH 
mol NaOH ---> (0,0148 mol/L) (0,03227 L) = 0,000477596 mol 
1 mol untuk 3 mol seperti x untuk 0,000477596 mol 
Jadi x = 0,0001592 mol (of H3Cit) 
0,0001592 mol / 0,0250 L = 0,00637 
Contoh soal #9: 20,00 mL Al(OH)3 0,250 M menetralisasi 75,00 mL larutanH2SO4. Berapakah konsentrasi H2SO4? 
Penyelesaian: 
2Al(OH)3 + 3H2SO4 ---> Al2(SO4)3 + 6H2O Al(OH)3
Perbandingan molarnya adalah 2:3, 
mol Al(OH)3 ---> (0,250 mol/L) (20,00 mL) = 5,00 mmol 
2 mol untuk 3 mol seperti 5,00 mol untuk x 
x = 7,50 mmol 
Molaritas H2SO4 ---> 7,50 mmol / 75,00 mL = 0,100 M 
Contoh soal #10: 51,00 ml asam fosfat (H3PO4) bereaksi dengan 13,90 gram barium hidroksida, Ba(OH)2 sesuai dengan persamaan reaksi berikut. Berapakan 
molaritas asam fosfat? 
Peneyelesaian: 
2 H3PO4 + 3Ba(OH)2 ---> Ba3(PO4)2 + 6H2O 
mol Ba(OH)2: 13,90 g / 171,344 g/mol = 0,08112335 mol 
3 mol Ba(OH)2 bereksi dengan 2 mol H3PO4 
0,08112335 mol Ba(OH)2 bereaksi dengan x mol H3PO4 
x = 0,0540822 mol 
Molaritas asam fosfat: 0,0540822 mol/0,05100 L = 1,06 M 
Contoh soal #11: Berapakah konsentrasi larutan Ca(OH)2 jika 10,0 mL larutan H3PO4 0,600 M digunakan untuk menetralisasi 12,5 mL larutan Ca(OH)2 ? 
Penyelesaian: 
3Ca(OH)2 + 2H3PO4 ---> Ca3(PO4)2 + 6H2O 
Rasion molar antara Ca(OH)2 and H3PO4 adalah 3 : 2 
mol H3PO4 ---> (0,600 mol/L) (0,0100 L) = 0,00600 mol 
3 mol untuk 2 mol seperti x untuk 0,00600 mol 
Jadi, x = 0,00900 mol 
0,00900 mol / 0,0125 L = 0,720 M 
Contoh soal#12: 4,65 g Co(OH)2 dilarutkan dalam 500,0 mL. Sebanyak 3,64 g suatu asam dilarutkan dalam 250,0 mL. 18,115 mL basa digunakan untuk 
mentitrasi 25,0 mL asam sampai titik akhir titrasi. 
a) Hitunglah konsentrasi larutan basa. 
b)Hitunglah massa molar larutan asam.
Penyelesaian: 
1) Molaritas basa: 
MV = gram / massa molar (x) (0,5 L) = 4,65 g / 92,9468 g/mol 
x = 0,100 mol/L 
2) Mol basa yang digunakan: 
(0,100 mol/L) (0,018115 L) = 0,0018115 mol 
3) Kita harus mengasumsikan bahwa asam adalah monoprotik, karena langkah selanjutnya adalah menentukan mol asam yang bereaksi. 
2HX + Co(OH)2 ---> CoX2 + 2H2O 
Dua HX digunakan setiap Co(OH)2 yang bereaksi 
4) Mol asam: 
0,0018115 mol x 2 = 0,003623 mol 
5) Gram asam dalam 0,025 L: 
4,65 g untuk 0,5000 L seperti x untuk 0,0250 L 
Jadi x = 0,2325 g 
6) Massa molar asam: 
0,2325 g / 0,003623 mol = 64,2 g/mol 
Contoh soal #13: 11,96 mL larutan NaOH 0,102 M digunakan untuk mentitrasi 0,0927 g suatu asam sampai titik akhir titrasi menggunakan indikator asam 
basa bernama fenolftalein (pp). Berapakah massa molekul asam jika asam tersebut adalah monoprotik? Jika diprotik? 
Penyelesaian: 
1) mol NaOH: 
(0,102 mol/L) (0,01196 L) = 0,00121992 mol 
2) Jika asam monoprotik: 
HA + NaOH ---> NaA + H2O 
Perbandingan molar = 1:1 
0,0927g / 0,00121992 mol = 76 g/mol 
3) Jika asam diprotik: 
H2A + 2 NaOH ---> Na2A + 2 H2O 
Perbandingan molar = 1 : 2 
= 0,00121992 mol asam / 2 = 0,00060996 mol asam 
0,0927 g / 0,00060996 mol = 152 g/mol
Contoh soal #14: A 0,3017 g sampel asam diprotik (dengan massa molar 126,07 g/mol) dilarutkan ke dalam air dan dititrasi dengan 37,26 mL NaOH. Sebanyak 
24,05 mL larutan NaOH digunakan untuk mentitrasi 0,2506 g asam yang belum diketahui, namun sifatnya monoprotik. Berapakah massa molar asam tersebut? 
Penyelesaian: 
1) mol asam diprotik: 
0,3017 g / 126,07 g/mol = 0,002393115 mol 
2) mol NaOH yang dibutuhkan: 
H2A + 2NaOH ---> Na2A + 2H2O 
Perbandingan molar =1 : 2 
0,002393115 mol asam x 2 = 0,004786230 mol basa 
3) molaritas larutan NaOH: 
0,004786230 mol / 0,03726 L = 0,128455 M 
4) Massa molar asam monoprotik: 
(0,128455 mol/L) (0,02405 L) = 0,00308934275 mol NaOH 
HA + NaOH ---> NaA + H2O 
HA dan NaOH bereaksi dengan perbandingan molar 1:1 
0,00308934275 mol HA yang bereaksi 
0,2506 g / 0,00308934275 mol = 81,1 g/mol 
Contoh soal #15: Berapa gram aspirin (C9H8O4), sebuah asam monoprotik yang dibutuhkan untuk tepat bereaksi dengan 29,4 mL larutan NaOH 0,2400% b/b 
(berat per berat)? 
Penyelesaian: 
1) Anggap bahwa massa jenis NaOH adalah 1,00 g/mL 
0,2400% b/b berarti 0,2400 g NaOH per 100,0 g larutan. Dengan massa jenis, kita mengetahui bahwa 100,0 g larutan menempati volume 100,0 mL 
2) Berapa banyak NaOH dalam 29,4 mL larutan? 
0,2400 g dalam 100 mL sama dengan x dalam 29,4 mL 
Jadi, x = 0,07056 g of NaOH 
3) Berapa jumlah molnya? 
0,07056 g / 40,0 g/mol = 0,001764 mol 
4) Berapa mol aspirin yang bereaksi? 
Karena perbandingan molar = 1:1, kita tahu bahwa 0,001764 mol aspirin bereaksi. 0,001764 mol x 180,1582 g/mol = 0,318
Bab 6

More Related Content

What's hot

Laporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferLaporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferSylvester Saragih
 
Titrasi Asam Basa
Titrasi Asam BasaTitrasi Asam Basa
Titrasi Asam Basaunidev26
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaFeren Jr
 
Penentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasi
Penentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasiPenentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasi
Penentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasireza ryaldi
 
Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaAndreas Cahyadi
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaAtmaRahmah
 
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa Bima Bagaskara
 
Laporan larutan penyangga
Laporan larutan penyanggaLaporan larutan penyangga
Laporan larutan penyanggaPT. SASA
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HClAulia Rizqi
 
Penetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, beta
Penetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, betaPenetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, beta
Penetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, betaYogi Purnomo
 
Pen. kesalahan indikator dengan p h meter
Pen. kesalahan indikator dengan p h meterPen. kesalahan indikator dengan p h meter
Pen. kesalahan indikator dengan p h meterFahmi Arif
 

What's hot (20)

Makalah kaf iii
Makalah kaf iiiMakalah kaf iii
Makalah kaf iii
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferLaporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
 
Titrasi Asam Basa
Titrasi Asam BasaTitrasi Asam Basa
Titrasi Asam Basa
 
Titrasi asam basa smt.ii SMA NEHERI 1 RAHA
Titrasi asam basa smt.ii SMA NEHERI 1 RAHA Titrasi asam basa smt.ii SMA NEHERI 1 RAHA
Titrasi asam basa smt.ii SMA NEHERI 1 RAHA
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
 
Penentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasi
Penentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasiPenentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasi
Penentuan konsentrasi-asam-klorida-melalui-titrasi
 
Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyangga
 
Laporan Larutan penyangga
Laporan Larutan penyangga Laporan Larutan penyangga
Laporan Larutan penyangga
 
P h metri
P h metriP h metri
P h metri
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa
 
Laporan larutan penyangga
Laporan larutan penyanggaLaporan larutan penyangga
Laporan larutan penyangga
 
Titrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka MakanTitrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka Makan
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
 
Penetapan Kesalahan Indiator scr pH Metri
Penetapan Kesalahan Indiator scr pH MetriPenetapan Kesalahan Indiator scr pH Metri
Penetapan Kesalahan Indiator scr pH Metri
 
Penetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, beta
Penetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, betaPenetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, beta
Penetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, beta
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Pen. kesalahan indikator dengan p h meter
Pen. kesalahan indikator dengan p h meterPen. kesalahan indikator dengan p h meter
Pen. kesalahan indikator dengan p h meter
 

Similar to Bab 6

Indikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basaIndikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basaLaksmi_Perwira
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatoraji indras
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniaji indras
 
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANPPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANAdam Budiman
 
Titrasi asam basa kelompok 1
Titrasi asam basa kelompok 1Titrasi asam basa kelompok 1
Titrasi asam basa kelompok 1yulinda14
 
Indikatorasambasa 111028232453-phpapp02
Indikatorasambasa 111028232453-phpapp02Indikatorasambasa 111028232453-phpapp02
Indikatorasambasa 111028232453-phpapp02Eka Puspa Rini
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunderaji indras
 
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIATITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIAIntanPurnamasari93
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanWarnet Raha
 
laporan praktikum kimia
laporan praktikum kimialaporan praktikum kimia
laporan praktikum kimiaBudi Pratama
 
3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.pptarava3
 

Similar to Bab 6 (20)

Indikator asam basa
Indikator asam basaIndikator asam basa
Indikator asam basa
 
Indikator asam basa
Indikator asam basaIndikator asam basa
Indikator asam basa
 
Ebook kimia analisis
Ebook kimia analisisEbook kimia analisis
Ebook kimia analisis
 
Indikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basaIndikator lakmus dan titrasi asam basa
Indikator lakmus dan titrasi asam basa
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikator
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTANPPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
PPT UNTUK PERSENTASI KIMIA TENTANG LARUTAN
 
Titrasi asam basa kelompok 1
Titrasi asam basa kelompok 1Titrasi asam basa kelompok 1
Titrasi asam basa kelompok 1
 
Indikatorasambasa 111028232453-phpapp02
Indikatorasambasa 111028232453-phpapp02Indikatorasambasa 111028232453-phpapp02
Indikatorasambasa 111028232453-phpapp02
 
Indikator asam basa
Indikator asam basaIndikator asam basa
Indikator asam basa
 
Makalah titrasi asam basa
Makalah titrasi asam basaMakalah titrasi asam basa
Makalah titrasi asam basa
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIATITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
TITRASI_ASAM_BASA_PENGERTIAN_TITRASI_KIMIA
 
Makalah menentukan ph
Makalah menentukan phMakalah menentukan ph
Makalah menentukan ph
 
Makalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasamanMakalah perhitungan derajat keasaman
Makalah perhitungan derajat keasaman
 
laporan praktikum kimia
laporan praktikum kimialaporan praktikum kimia
laporan praktikum kimia
 
3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt
 
Tugas makalah kimia
Tugas makalah kimiaTugas makalah kimia
Tugas makalah kimia
 

More from 1habib

Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchart1habib
 
Cara instalasi adobe premier pro 1
Cara instalasi adobe premier pro 1Cara instalasi adobe premier pro 1
Cara instalasi adobe premier pro 11habib
 
Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchart1habib
 

More from 1habib (20)

Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchart
 
Cara instalasi adobe premier pro 1
Cara instalasi adobe premier pro 1Cara instalasi adobe premier pro 1
Cara instalasi adobe premier pro 1
 
Flowchart
FlowchartFlowchart
Flowchart
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Bab 7
Bab 7Bab 7
Bab 7
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 

Recently uploaded

PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptmuhammadarsyad77
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUDina396887
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptEndangNingsih7
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCabairfan24
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenBangMahar
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesiasdn4mangkujayan
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTYudaPerwira5
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptxAbidinMaulana
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 

Recently uploaded (20)

PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWUHasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
Hasil wawancara usaha lumpia basah tugas PKWU
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCCPERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC_PERMEN518_HSNCC
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponenDiac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
Diac & Triac untuk memenuhi tugas komponen
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 

Bab 6

  • 1. Dasar Titrasi Asam Basa Pengertian Titrasi Asam Basa Titrasi merupakan salah satu prosedur dalam ilmu kimia yang digunakan untuk menentukan molaritas dari suatu asam dan basa. Reaksi kimia pada titrasi dikenakan pada "larutan yang sudah diketahui volumenya, namun tidak diketahui konsentrasinya" dan "larutan yang sudah diketahui volume dan konsentrasinya". Tingkat keasaman atau kebasaan dapat ditentukan dengan menggunakan asam atau basa yang ekivalen. Ekivalen asam setara dengan satu mol ion hidronium (H+ atau H3O+). Sedangkan ekivalen basa setara dengan satu mol ion hidroksida (OH-). Jika yang direaksikan adalah asam atau basa poliprotik (banyak ekivalen), maka setiap mol zat tersebut akan melepaskan lebih dari satu H+ atau OH-. Titik Ekivalen Ketika larutan yang sudah diketahui konsentrasinya direaksikan dengan larutan yang tidak diketahui konsentrasinya, maka akan dicapai titik dimana jumlah asam sama dengan jumlah basa, yang disebut dengan titik ekivalen. Titik ekivalen dari asam kuat dan basa kuat mempunyai pH 7. Untuk asam lemah dan basa lemah, titik ekivalen tidak terjadi pada pH 7. Dan untuk larutan asam basa poliprotik, akan ada beberapa titik ekivalen. Cara Memprediksi Titik Ekivalen Ada dua cara yang biasa digunakan untuk memprediksi dan menentukan titik ekivalen, yaitu menggunakan pH meter dan indikator asam-basa. Menggunakan pH meter Metode ini melibatkan grafik sebagai fungsi pH dan volume titran yang dipakai yang disebut dengankurva titrasi. Contoh kurva titrasi adalah:
  • 2. Menggunakan indikator Metode ini mengandalkan timbulnya perubahan warna larutan. Indikator asam basa merupakan suatu asam atau basa organik lemah yang mempunyai warna yang berbeda pada keadaan terdisosiasi maupun tidak. Karena digunakan dalam konsentrasi yang rendah, indikator tidak menunjukkan perubahan yang besar pada titik ekivalen. Titik dimana indikator berubah warna merupakan titik akhir titrasi. Untuk titrasi, perbedaan volume antara titik akhir dengan titik ekivalen relatif kecil. Seringkali kesalahan (error) pada perbedaan volume diabaikan. Seharusnya dalam kasus tersebut diberlakukan faktor koreksi. Volume yang ditambahkan untuk mencapai titik akhir dapat dihitung dengan menggunakan rumus sederhana berikut: VANA = VBNB dimana V adalah volume, N adalah normalitas, A adalah asam, dan B adalah basa.
  • 3. Indikator Asam Basa Pengertian Indikator Asam Basa Indikator asam basa adalah senyawa khusus yang ditambahkan pada larutan, dengan tujuan mengetahui kisaran pH dalam larutan tersebut. Indikator asam basa biasanya adalah asam atau basa organik lemah. Senyawa indikator yang tak terdisosiasi akan mempunyai warna berbeda dibanding dengan indikator yang terionisasi. Sebuah indikator asam basa tidak mengubah warna dari larutan murni asam ke murni basa pada konsentrasi ion hidrogen yang spesifik, melainkan hanya pada kisaran konsentrasi ion hidrogen. Kisaran ini merupakan suatu interval perubahan warna, yang menandakan kisaran pH. Penggunaan Indikator Asam Basa Larutan yang akan dicari tingkat keasamannya diberi suatu asam basa yang sesuai, kemudian dilakukan suatu titrasi. Perubahan pH dapat diketahui dari perubahan warna larutan yang berisi indikator. Perubahan warna ini sesuai dengan kisaran pH yang sesuai dengan jenis indikator. Indikator yang Biasa Digunakan Di bawah ini ada beberapa indikator asam basa yang sering digunakan. Indikator dapat bekerja pada larutan, maupun alkohol sesuai dengan sifatnya. Inilah contoh indikator yang digunakan untuk mengetahui pH. Indikator pp berwarna pink saat basa dan tak berwarna saat asam Daftar indikator asam basa lengkap Indikator Rentang pH Kuantitas penggunaan per 10 ml Asam Basa Timol biru 1,2-2,8 1-2 tetes 0,1% larutan merah kuning Pentametoksi merah 1,2-2,3 1 tetes 0,1% dlm larutan 0% alkohol merah-ungu tak berwarna Tropeolin OO 1,3-3,2 1 tetes 1% larutan merah kuning 2,4-Dinitrofenol 2,4-4,0 1-2 tetes 0,1% larutan dlm 50% alkohol tak berwarna kuning
  • 4. Metil kuning 2,9-4,0 1 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol merah kuning Metil oranye 3,1-4,4 1 tetes 0,1% larutan merah oranye Bromfenol biru 3,0-4,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru-ungu Tetrabromfenol biru 3,0-4,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru Alizarin natrium sulfonat 3,7-5,2 1 tetes 0,1% larutan kuning ungu α-Naftil merah 3,7-5,0 1 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol merah kuning p-Etoksikrisoidin 3,5-5,5 1 tetes 0,1% larutan merah kuning Bromkresol hijau 4,0-5,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru Metil merah 4,4-6,2 1 tetes 0,1% larutan merah kuning Bromkresol ungu 5,2-6,8 1 tetes 0,1% larutan kuning ungu Klorfenol merah 5,4-6,8 1 tetes 0,1% larutan kuning merah Bromfenol biru 6,2-7,6 1 tetes 0,1% larutan kuning biru p-Nitrofenol 5,0-7,0 1-5 tetes 0,1% larutan tak berwarna kuning Azolitmin 5,0-8,0 5 tetes 0,5% larutan merah biru Fenol merah 6,4-8,0 1 tetes 0,1% larutan kuning merah Neutral merah 6,8-8,0 1 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol merah kuning Rosolik acid 6,8-8,0 1 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol kuning merah Kresol merah 7,2-8,8 1 tetes 0,1% larutan kuning merah α-Naftolftalein 7,3-8,7 1-5 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol merah mawar hijau Tropeolin OOO 7,6-8,9 1 tetes 0,1% larutan kuning merah mawar Timol biru 8,0-9,6 1-5 tetes 0,1% larutan kuning biru Fenolftalein (pp) 8,0-10,0 1-5 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol tak berwarna merah α-Naftolbenzein 9,0-11,0 1-5 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol kuning biru Timolftalein 9,4-10,6 1 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol tak berwarna biru Nile biru 10,1-11,1 1 tetes 0,1% larutan biru merah Alizarin kuning 10,0-12,0 1 tetes 0,1% larutan kuning lilac Salisil kuning 10,0-12,0 1-5 tetes 0,1% larutan dlm 90% alkohol kuning oranye-coklat Diazo ungu 10,1-12,0 1 tetes 0,1% larutan kuning ungu Tropeolin O 11,0-13,0 1 tetes 0,1% larutan kuning oranye-coklat Nitramin 11,0-13,0 1-2 tetes 0,1% larutan dlm 70% alkohol tak berwarna oranye-coklat Poirrier's biru 11,0-13,0 1 tetes 0,1% larutan biru ungu-pink Asam trinitrobenzoat 12,0-13,4 1 tetes 0,1% larutan tak berwarna oranye-merah Indikator Asam Basa Alami Senyawa alam banyak yang digunakan sebagai indikator asam basa alami. Beberapa tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan indikator asam basa alami antara lain adalah kubis ungu, sirih, kunyit, dan bunga yang mempunyai warna (anggrek, kamboja jepang, bunga sepatu, asoka, bunga kertas). Cara membuat indikator asam basa alami adalah:
  • 5. 1. Menumbuk bagian bunga yang berwarna pada mortar. 2. Menambahkan sedikit akuades pada hasil tumbukan sehingga didapatkan ekstrak cair. 3. Ekstrak diambil dengan pipet tetes dan dan diteteskan dalam keramik. 4. Menguji dengan meneteskan larutan asam dan basa pada ekstrak, sehingga ekstrak dapat berubah warna. Inilah hasil pengamatan beberapa indikator asam basa alami. Warna Bunga Nama Bunga Warna Air Bunga Warna Air Bunga Keadaan Asam Warna Air Bunga Keadaan Basa Merah Kembang sepatu Ungu muda Merah Hijau tua Kuning Terompet Kuning keemasan Emas muda Emas tua Ungu Anggrek Ungu tua Pink tua Hijau kemerahan Merah Asoka Coklat muda Oranye muda Coklat Kuning Kunyit Oranye Oranye cerah Coklat kehitaman Ungu Bougenville Pink tua Pink muda Coklat teh Pink Euphorbia Pink keputih-putihan Pink muda Hijau lumut Merah Kamboja Coklat tua Coklat oranye Coklat kehitaman
  • 6. Kurva Titrasi Seperti pembahasan sebelumnnya, titrasi merupakan sebuah cara untuk mengetahui konsentrasi sebuah larutan dengan jalan mereaksikannya dengan larutan lain, yang biasanya berupa asam atau basa. Titrasi umumnya dilakukan dengan menambahkan titran yang sudah diketahui konsentrasinya melalui buret pada titrat dengan volume tertentu yang dicari konsentrasinya. Pada reaksi antara asam dan basa, titrasi sangat berguna untuk mengukur pH pada berbagai variasi titik melalui reaksi kimia. Hasilnya adalah sebuah titrasi. Kurva titrasi adalah grafik sebagai fungsi pH dengan jumlah titran yang ditambahkan. Kurva Titrasi Asam Kuat dan Basa Kuat Inilah contoh kurva titrasi yang dihasilkan ketika asam kuat (titrat) dititrasi dengan basa kuat (titran). Titik ekivalen titrasi adalah titik dimana titran ditambahkan tepat bereaksi dengan seluruh zat yang dititrasi tanpa adanya titran yang tersisa. Dengan kata lain, pada titik ekivalen jumlah mol titran setara dengan jumlah mol titrat menurut stoikiometri. Pada gambar di atas, awalnya pH naik sedikit demi sedikit. Hal ini dikarenakan skala naiknya pH bersifat logaritmik, yang berarti pH 1 mempunyai keasaman 10 kali lipat daripada pH 2. Ingat bahwa log 10 adalah 1. Dengan demikian, konsentrasi ion hidronium pada pH 1 adalah 10 kali lipat konsentrasi ion hidronium pada pH 2. Kemudian naik tajam di dekat titik ekivalen. Pada titik ini, ion hidronium yang tersisa tinggal sedikit, dan hanya membutuhkan sedikit ion hidroksida untuk menaikkan pH. Kurva Titrasi Asam Lemah dan Basa Kuat Inilah kurva titrasi yang dihasilkan ketika asam lemah dititrasi dengan basa kuat:
  • 7. Kurva titrasi asam lemah dan basa kuat di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Asam lemah mempunyai pH yang rendah pada awalnya. 2. pH naik lebih cepat pada awalnya, tetapi kurang cepat saat mendekati titik ekivalen. 3. pH titik ekivalen tidak tepat 7. pH yang dihasilkan oleh titrasi asam lemah dan asam kuat lebih dari 7. Pada titrasi asam lemah dan basa kuat, pH akan berubah agak cepat pada awalnya, naik sedikit demi sedikit sampai mendekati titik ekivalen. Kenaikan sedikit demi sedikit ini adalah karena larutan buffer (penyangga) yang dihasilkan oleh penambahan basa kuat. Sifat penyangga ini mempertahankan pH sampai basa yang ditambahkan berlebihan. Dan kemudian pH naik lebih cepat saat titik ekivalen. Kurva Titrasi Asam Kuat dan Basa Lemah Inilah kurva titrasi yang dihasilkan ketika asam kuat dititrasi dengan basa lemah:
  • 8. Kurva titrasi asam kuat dan basa lemah di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Asam kuat mempunyai pH yang rendahi pada awalnya. 2. pH naik perlahan saat permulaan, namun cepat saat mendekati titik ekivalen. 3. pH titik ekivalen tidak tepat 7. Titik ekivalen untuk asam kuat dan basa lemah mempunyai pH kurang dari 7. Kurva Titrasi Asam Lemah dan Basa Lemah Kurva titrasi asam lemah dan basa lemah adalah sebagai berikut: Asam lemah dan basa lemah pada gambar di atas tidak menghasilkan kurva yang tajam, bahkan seperti tidak beraturan. Dalam kurva titrasi asam lemah dan basa lemah, ada sebuah titik infleksi yang hampir serupa dengan titik ekivalen.
  • 9. Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa Inilah beberapa contoh soal dan jawaban tentang titrasi asam basa. Bacalah benar-benar setiap latihan soal asam basa berikut. Kalau perlu, tulis kembali di atas kertas supaya mengurangi kebingungan. Contoh #1: Jika 20,60 mL larutan HCl 0,0100 M digunakan untuk mentitrasi 30,00 mL larutan NaOH sampai titik ekivalen, berapakah konsentrasi larutan NaOH? Penyelesaian: 1) Tulis persamaan reaksi setara: HCl + NaOH ---> NaCl + H2O 2) Mencari mol HCl: mol = M x V = (0,0100 mol/L) (0,02060 L) = 0,000206 mol 4) Mencari mol NaOH: Karena perbandingan ekivalen HCl dan NaOH adalah 1:1, maka mol NaOH sama dengan mol HCl, yaitu 0,000206 mol. 5) Mencari konsentrasi NaOH: 0,000206 mol / 0,03000 L = 0,00687 M Contoh #2: Berapakah volume 0,105 M HCl untuk mentitrasi larutan berikut sampai titik ekivalen? a) 22,5 mL NH3 0,118 M b) 125,0 mL larutan yang mengandung 1,35 gram NaOH per liter Kita mengabaikan bahwa HCl-NH3 titrasi kuat-lemah. Kita hanya fokus ke titik ekivalen, bukan pH yang dihasilkan. Penyelesaian a: 1) Persamaan reaksi HCl + NH3 ---> NH4Cl 2) Perbandingan molar HCl dan NH3: 1 : 1 3) Mol NH3: mol = M x V = (0,118 mol/L) (0,0225 L) = 0,002655 mol 4) Mencari mol HCl yang digunakan: 1 banding 1, maka mol HCl = mol NH3 = 0,002655 mol 5) Menentukan volume HCl: 0,105 mol/L = 0,002655 mol / x x = 0,0253 L = 25,3 mL Penyelesaian b: 1) Menentukan konsentrasi larutan NaOH: MV = massa / massa molar (x) (1,00 L) = 1,35 g / 40,00 g/mol x = 0,03375 M 2) Persamaan reaksi setara: HCl + NaOH ---> NaCl + H2O 3) Menentukan volume HCl yang dibutuhkan:
  • 10. M1V1 = M2V2 (0,03375 mol/L) (125,0 mL) = (0,105 mol/L) (x) x = 40,18 mL Contoh #3: Berapa volume 0,116 M H2SO4 yang dibutuhkan untuk mentitrasi 25,0 mL Ba(OH)2 0,00840 sampai titik ekivalen?: Penyelesaian: 1) Persamaan reaksi: H2SO4 + Ba(OH)2 ---> BaSO4 + 2H2O 2) Perbandngan molar: 1 : 1 3) Gunakan cara ini untuk perbandingan molar 1:1: M1V1 = M2V2 (0,116 mol/L) (x) = (0,00840 mol/L) (25,0 mL) x = 1,81 mL Contoh #4: 27,0 mL NaOH 0,310 M dititrasi dengan H2SO4 0,740 M . Berapa volume H2SO4 yang digunakan untuk mencapai titik akhir titrasi? Penyelesaian: 1) Mol NaOH: (0,310 mol/L) (0,027 L) = 0,00837 mol 2) Perbandingan molar NaOH dan H2SO4 adalah 2:1: Hal ini dapat dilihat dari persamaan reaksi setara: 2NaOH + H2SO4 ---> Na2SO4 + 2H2O 3) Jadi: 2 banding 1 maka 0,00837 mol setara dengan 0,00837 mol dibagi 2 = 0,004185 mol H2SO4 4) MEnghitung volume H2SO4 yang dibutuhkan: 0,004185 mol dibagi 0,740 mol/L = 0,0056554 L = 5,66 mL Contoh #5: A 21,62 mL Ca(OH)2 dititrasi dengan HCl 0,2545 M sebanyak 45,87 mL sampai titik akhir titrasi. (a) Bagaimana persamaan reaksinya? (b) Berapakah konsentrasi kalsium hidroksida? Penyelesaian: 1) Persamaan reaksi setara: 2HCl + Ca(OH)2 ---> CaCl2 + 2H2O 2) Mencari konsentrasi kalsium hidroksida: mol HCl ---> (0,2545 mol/L) (0,04587 L) = 0,011674 mol . Perbandingan molar HCl to Ca(OH)2 adalah 2 : 1, maka: mol of Ca(OH)2 = 0,005837 mol Konsentrasi Ca(OH)2 ---> 0,005837 mol / 0,02162 L = 0,2700 M
  • 11. Contoh #6: Hitunglah volume NaOH yang dibutuhkan untuk menetralisasi 50,0 mL asam sulfat 16,0 M. Konsentrasi NaOH adalah 2,50 M, Penyelesaian: 2 NaOH + H2SO4 ---> Na2SO4 + 2H2O Hitung mol H2SO4 dengan menggunakan n = C x V: n = 16,0 mol/L x 50 mL = 800 mmol Sekarang lihat persamaannya. Setiap mol H2SO4 membutuhkan dua kali mol NaOH untuk menetralisasi H2SO4. Jadi, mol NaOH = 800 x 2 = 1600 mmol NaOH yang dibutuhkan. Jika sudah mempunyai mol dan konsentrasi, sekarang tinggal menghitung volume.: V = mol / konsentrasi V = 1600 mmol / 2,50 mol/L = 640 mL Contoh soal #7: Jika 0,2501 gram natrium karbonat kering membutuhkan 27,00 mL HCl untuk melengkapi reaksi, berapa konsentrasi HCl? Penyelesaian: Na2CO3 + 2HCl ---> 2NaCl + CO2 + H2O mol Na2CO3 ---> 0,2501 g / 105,988 g/mol = 0,0023597 mol 2 mol of HCl dibutuhkan untuk setiap satu mol Na2CO3 0,0023597 mol x 2 = 0,0047194 mol HCl 0,0047194 mol / 0,02700 L = 0,1748 M Contoh soal #8: Berapakah konsentrasi asam sitrat dalam soda jika membutuhkan 32,27 mL NaOH 0,0148 M untuk mentitrasi 25,00 mL soda? Solution: Asam sitrat mempunyai tiga hidrogen asam, jadi kita menggunakan rumus H3Cit H3Cit + 3NaOH ---> Na3Cit + 3H2O Kuncinya adalah perbandingan molar 1 : 3 antara H3Cit dan NaOH mol NaOH ---> (0,0148 mol/L) (0,03227 L) = 0,000477596 mol 1 mol untuk 3 mol seperti x untuk 0,000477596 mol Jadi x = 0,0001592 mol (of H3Cit) 0,0001592 mol / 0,0250 L = 0,00637 Contoh soal #9: 20,00 mL Al(OH)3 0,250 M menetralisasi 75,00 mL larutanH2SO4. Berapakah konsentrasi H2SO4? Penyelesaian: 2Al(OH)3 + 3H2SO4 ---> Al2(SO4)3 + 6H2O Al(OH)3
  • 12. Perbandingan molarnya adalah 2:3, mol Al(OH)3 ---> (0,250 mol/L) (20,00 mL) = 5,00 mmol 2 mol untuk 3 mol seperti 5,00 mol untuk x x = 7,50 mmol Molaritas H2SO4 ---> 7,50 mmol / 75,00 mL = 0,100 M Contoh soal #10: 51,00 ml asam fosfat (H3PO4) bereaksi dengan 13,90 gram barium hidroksida, Ba(OH)2 sesuai dengan persamaan reaksi berikut. Berapakan molaritas asam fosfat? Peneyelesaian: 2 H3PO4 + 3Ba(OH)2 ---> Ba3(PO4)2 + 6H2O mol Ba(OH)2: 13,90 g / 171,344 g/mol = 0,08112335 mol 3 mol Ba(OH)2 bereksi dengan 2 mol H3PO4 0,08112335 mol Ba(OH)2 bereaksi dengan x mol H3PO4 x = 0,0540822 mol Molaritas asam fosfat: 0,0540822 mol/0,05100 L = 1,06 M Contoh soal #11: Berapakah konsentrasi larutan Ca(OH)2 jika 10,0 mL larutan H3PO4 0,600 M digunakan untuk menetralisasi 12,5 mL larutan Ca(OH)2 ? Penyelesaian: 3Ca(OH)2 + 2H3PO4 ---> Ca3(PO4)2 + 6H2O Rasion molar antara Ca(OH)2 and H3PO4 adalah 3 : 2 mol H3PO4 ---> (0,600 mol/L) (0,0100 L) = 0,00600 mol 3 mol untuk 2 mol seperti x untuk 0,00600 mol Jadi, x = 0,00900 mol 0,00900 mol / 0,0125 L = 0,720 M Contoh soal#12: 4,65 g Co(OH)2 dilarutkan dalam 500,0 mL. Sebanyak 3,64 g suatu asam dilarutkan dalam 250,0 mL. 18,115 mL basa digunakan untuk mentitrasi 25,0 mL asam sampai titik akhir titrasi. a) Hitunglah konsentrasi larutan basa. b)Hitunglah massa molar larutan asam.
  • 13. Penyelesaian: 1) Molaritas basa: MV = gram / massa molar (x) (0,5 L) = 4,65 g / 92,9468 g/mol x = 0,100 mol/L 2) Mol basa yang digunakan: (0,100 mol/L) (0,018115 L) = 0,0018115 mol 3) Kita harus mengasumsikan bahwa asam adalah monoprotik, karena langkah selanjutnya adalah menentukan mol asam yang bereaksi. 2HX + Co(OH)2 ---> CoX2 + 2H2O Dua HX digunakan setiap Co(OH)2 yang bereaksi 4) Mol asam: 0,0018115 mol x 2 = 0,003623 mol 5) Gram asam dalam 0,025 L: 4,65 g untuk 0,5000 L seperti x untuk 0,0250 L Jadi x = 0,2325 g 6) Massa molar asam: 0,2325 g / 0,003623 mol = 64,2 g/mol Contoh soal #13: 11,96 mL larutan NaOH 0,102 M digunakan untuk mentitrasi 0,0927 g suatu asam sampai titik akhir titrasi menggunakan indikator asam basa bernama fenolftalein (pp). Berapakah massa molekul asam jika asam tersebut adalah monoprotik? Jika diprotik? Penyelesaian: 1) mol NaOH: (0,102 mol/L) (0,01196 L) = 0,00121992 mol 2) Jika asam monoprotik: HA + NaOH ---> NaA + H2O Perbandingan molar = 1:1 0,0927g / 0,00121992 mol = 76 g/mol 3) Jika asam diprotik: H2A + 2 NaOH ---> Na2A + 2 H2O Perbandingan molar = 1 : 2 = 0,00121992 mol asam / 2 = 0,00060996 mol asam 0,0927 g / 0,00060996 mol = 152 g/mol
  • 14. Contoh soal #14: A 0,3017 g sampel asam diprotik (dengan massa molar 126,07 g/mol) dilarutkan ke dalam air dan dititrasi dengan 37,26 mL NaOH. Sebanyak 24,05 mL larutan NaOH digunakan untuk mentitrasi 0,2506 g asam yang belum diketahui, namun sifatnya monoprotik. Berapakah massa molar asam tersebut? Penyelesaian: 1) mol asam diprotik: 0,3017 g / 126,07 g/mol = 0,002393115 mol 2) mol NaOH yang dibutuhkan: H2A + 2NaOH ---> Na2A + 2H2O Perbandingan molar =1 : 2 0,002393115 mol asam x 2 = 0,004786230 mol basa 3) molaritas larutan NaOH: 0,004786230 mol / 0,03726 L = 0,128455 M 4) Massa molar asam monoprotik: (0,128455 mol/L) (0,02405 L) = 0,00308934275 mol NaOH HA + NaOH ---> NaA + H2O HA dan NaOH bereaksi dengan perbandingan molar 1:1 0,00308934275 mol HA yang bereaksi 0,2506 g / 0,00308934275 mol = 81,1 g/mol Contoh soal #15: Berapa gram aspirin (C9H8O4), sebuah asam monoprotik yang dibutuhkan untuk tepat bereaksi dengan 29,4 mL larutan NaOH 0,2400% b/b (berat per berat)? Penyelesaian: 1) Anggap bahwa massa jenis NaOH adalah 1,00 g/mL 0,2400% b/b berarti 0,2400 g NaOH per 100,0 g larutan. Dengan massa jenis, kita mengetahui bahwa 100,0 g larutan menempati volume 100,0 mL 2) Berapa banyak NaOH dalam 29,4 mL larutan? 0,2400 g dalam 100 mL sama dengan x dalam 29,4 mL Jadi, x = 0,07056 g of NaOH 3) Berapa jumlah molnya? 0,07056 g / 40,0 g/mol = 0,001764 mol 4) Berapa mol aspirin yang bereaksi? Karena perbandingan molar = 1:1, kita tahu bahwa 0,001764 mol aspirin bereaksi. 0,001764 mol x 180,1582 g/mol = 0,318