Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
GERAK LURUS
1. *
Kelompok 5:
Adittia Dwi Susanto
Afidya Pramesti
Ahmad Giofadhil
Emily Safitri
Fadhlih Mahdi Muhammad
Hericko Febrianto
Kevin Mandala Yudha
2. *
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak
dapat terjadi tanpa memperdulikan penyebab terjadinya gerak
tersebut. Sedangkan dinamika adalah ilmu yang mempelajari
gerak dengan menganalisis seluruh penyebab yang
menyebabkan terjadinya gerak tersebut.
Gerak adalah satu kata yang digunakan untuk menjelaskan
aksi, dinamika, atau terkadang gerakan dalam kehidupan
sehari-hari.
3. *
Gerak lurus
oGerak lurus beraturan (GLB)
oGerak lurus berubah beraturan (GLBB)
a. Gerak jatuh bebas
b. Gerak vertikal keatas
c. Gerak vertikal kebawah
4. *
Gerak lurus adalah suatu kondisi dimana suatu benda
berpindah menjauhi posisi titik acuan dengan lintasan lurus.
Titik acuan adalah suatu titik untuk memulai pengukuran
perubahan kedudukan benda. Adapun lintasan adalah titik-titik
yang dilalui oleh suatu benda ketika bergerak.
Suatu benda dikatakan bergerak terhadap benda lain jika
mengalami perubahan kedudukan terhadap benda lain yang
dijadikan titik acuan, sehingga benda yang diam pun sebetulnya
dapat dikatakan bergerak, tergantung titik mana yang dijadikan
acuan.
5. *
1.
2.
Jarak dan Perpindahan
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh benda tanpa
memperhatikan arah, sedangkan perpindahan adalah panjang
lintasan yang ditempuh benda dengan memperhatikan arahnya.
Kelajuan dan Kecepatan
Kelajuan adalah perubahan jarak terhadap posisi awalnya
dalam suatu selang waktu tertentu tanpa memerhatikan arahnya,
sedangkan kecepatan adalah kelajuan dengan memerhatikan
arahnya.
Secara matematis, persamaan kelajuan dapat didefinisikan
sebagai berikut:
Keterangan:
v = kelajuan (m/s)
s = jarak (m)
t = selang waktu (s)
6. Laju kendaraan tidaklah tetap, oleh karenanya, untuk
kasus seperti ini, digunakan laju rata-rata untuk dapat
mengukur kelajuannya. Kelajuan rata-rata adalah hasil
bagi lintasan total yang ditempuh suatu benda dengan
selang waktu total yang diperlukan untuk menempuh
lintasan tersebut. Secara matematis, kelajuan rata-rata
dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.
Keterangan:
v = kelajuan rata-rata (m/s)
s = lintasan yang di tempuh benda (m)
t = selang waktu untuk menempuh lintasan (s)
7. *
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda
yang menempuh lintasan lurus yang dalam waktu sama
benda menempuh jarak yang sama. Gerak lurus beraturan
(GLB) juga dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda
yang menempuh lintasan lurus dengan kelajuan tetap.
Dalam kehidupan sehari-hari, jarang ditemui contoh
benda yang bergerak lurus dengan kecepatan tetap.
Misalnya, sebuah mobil yang bergerak dengan kelajuan 80
km/jam, kadang-kadang harus memperlambat
kendaraannya ketika ada kendaraan lain di depannya atau
bahkan dipercepat untuk mendahuluinya.
Gerak lurus kereta api dan gerak mobil di jalan tol yang
bergerak secara stabil bisa dianggap sebagai contoh gerak
lurus dalam keseharian.
8. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.
Kedudukan sebuah mobil yang sedang bergerak lurus beraturan
Dari gambar di atas, tampak bahwa setiap perubahan 1
sekon, mobil tersebut menempuh jarak yang sama, yaitu
10 m.
Dengan kata lain mobil tersebut mempunyai kecepatan
yang sama, yaitu 10 m/s.
9. *
Sebuah mobil bergerak lurus dengan kecepatan tetap
yaitu 10 m/s dapat ditunjukkan dengan tabel dan grafik
sebagai berikut.
Tabel hubungan waktu dan
jarak pada GLB
Grafik hubungan waktu dan jarak
pada GLB
10. Pada gerak lurus beraturan, berlaku persamaan:
Dengan:
v = kecepatan (m/s)
s = perpindahan (m)
t = waktu yang diperlukan (s)
Dari persamaan itu, dapat dicari posisi suatu benda
yang dirumuskan dengan :
s = v.t
11. *
Gerak lurus berubah beraturan dapat didefinisikan sebagai
gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus dengan
kecepatannyan selalu mengalami perubahan yang sama setiap
sekon.
Gambar di samping menunjukkan
mobil yang sedang melakukan gerak
lurus berubah beraturan (glbb). Mulamual (t = 0), mobil dalam keadaan
diam (kecepatan = 0). Satu sekon
berikutnya, yaitu pada t = 1
s, kecepatannya menjadi 2 m/s. Satu
sekon berikutnya, kecepatannya menjadi
4 m/s. Dan seterusnya, yang artinya
perubahan kecepatannya tiap sekon
sebesar 2 m/s. Atau dikatakan mobil
tersebut mengalami percepatan 2 m/s2.
12. Perubahan kecepatan tiap sekon disebut dengan percepatan.
Sehingga gerak lurus berubah beraturan juga dapat
didefinisikan sebagai gerak benda yang menempuh lintasan
lurus dengan percepatan tetap.
Grafik v dan t dalam gerak lurus berubah beraturan
Gerak lurus berubah beraturan ada dua jenis, yaitu
a.
b.
Gerak lurus berubah beraturan dipercepat
Misalnya : gerak benda menuruni bidang miring dan gerak jatuh
bebas
Gerak lurus berubah beraturan diperlambat
Misalnya : gerak benda yang dilempar ke atas dan gerak benda
mendatar pada permukaan kasar (tanah, pasir)
13. *
A. Gerak Jatuh Bebas
Gerak jatuh bebas adalah gerak benda yang jatuh dari
suatu ketinggian tanpa kecepatan awal di sekitar bumi.
Gerak jatuh bebas dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Bendabenda yang jatuh bebas. Rumus ini akurat saat benda
dijatuhkan di ruang hampa.
m/s2)
Keterangan :
vt : kecepatan saat t sekon (m/s)
g : percepatan gravitasin bumi (9,8
h : jarak yang ditempuh benda (m)
t : selang waktu (s)
14. b. Gerak Vertikal ke Bawah
Gerak Vertikal ke bawah adalah gerak suatu benda yang
dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal
dan dipengaruhi oleh percepatan. Rumus-rumus gerak
vertikal ke bawah adalah sebagai berikut.
Keterangan:
h = jarak/perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
vt = kecepatan setelah t (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
t = selang waktu (s)
15. c. Gerak vertikal ke atas
Gerak vertikal ke atas adalah gerak suatu benda
yang dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan
awal tertentu (v0) dan percepatan g saat kembali
turun. Rumus gerak vertikal ke atas adalah
sebagai berikut.
16. Di titik tertinggi benda, kecepatan benda adalah nol. Persamaan yang
berlaku di titik tertinggi adalah sebagai berikut.
Keterangan :
tnaik = selang waktu dari titik pelemparan
hingga mencapai titik tertinggi (s)
v0
= kecepatan awal (m/s)
g
= percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
hmaks = jarak yang ditempuh hingga titik
tertinggi (m)
Saat mulai turun, persamaannya sama seperti gerak jatuh bebas.
Rumusnya adalah:
Jadi, dapat disimpulkan bahwa waktu saat naik sama dengan waktu
saat turun.