1. Stewardship Theory Dan
Aplikasinya Pada Tatakelola
Organisasi Bisnis
MATA KULIAH : TEORI ADMINISTRASI
PENGAMPU : IBU Dr. Dra. Maria Goreti Wi Endang, M.Si
Suci Nurfauziah
Malang, 8 November 2022
4. Definisi Teori Stewardship (Stewardship
Theory)
• Menurut Donaldson dan Davis (1991) stewardship theory menggambarkan
situasi dimana para manajemen tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan individu
tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil utama mereka untuk kepentingan
organisasi atau principal.
• Clarke (2004) stewardship theory dibangun atas asumsi filosofis mengenai sifat
manusia, bahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak
dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas, dan kejujuran terhadap
pihak lain.
• Menurut Raharjo (2007). Teori stewardship ini mengasumsikan hubungan
yang kuat antara kesuksesan organisasi dengan kepuasan pemilik.
Steward akan melindungi dan memaksimalkan kekayaan organisasi
dengan kinerja perusahaan, sehingga dengan demikian fungsi utilitas akan
maksimal.
5. • Stewardship Theory adalah harmonisasi antara pemilik modal
(principles) dengan pengelola modal/manajer (steward) dalam
mencapai tujuan bersama,
• Sebuah konstruksi pola kepemimpinan dan hubungan komunikasi
antara shareholder dan manajemen dapat juga terjadi antara top
manajemen dengan jajaran manajemen menengah dan lain
dibawahnya dalam suatu organisasi perusahaan dengan mekanisme
situasional yang mencakup seluruh filosofis manajemen dengan
perbedaan budaya organisasi, dan kepemimpinan dalam mencapai
tujuan bersama tanpa menghalangi kepentingan masing-masing
pihak.
6. Stewardship Choice
Ada sejumlah dimensi di mana asumsi agency teori berbeda dari asumsi teori Stewardship. Manajer
memilih berperilaku sebagai steward, perilaku ini bergantung pada :
Faktor psikologi
Motivasi
Identifikasi/pesepsi situasi
Penggunaan Kekuatan (Use of Power) : principal juga menciptakan hubungan steward
relationship,
Faktor Situasional/Sociological
Filosofi Manajemen : berdasarkan keterlibatan dan kepercayaan
Budaya : didasarkan pada colectivisme
Jarak Daya (Power distance)
8. Steward Relationship :
Principal (Shareholder) – Steward (Top Manager)
• Steward percaya bahwa dengan bekerja menuju tujuan organisasi, kolektif,
maka kebutuhan pribadi akan terpenuhi.
• Kepentingan steward selaras dengan kepentingan perusahaan dan principal.
• Oleh karena itu, seorang steward termotivasi untuk memaksimalkan kinerja
organisasi, sehingga dapat memuaskan kepentingan shareholder.
• Karena steward merasakan utilitas yang lebih besar dalam kooperatif daripada
dalam perilaku individualistis, dan berperilaku sesuai, hal ini dianggap rasional.
9. Steward Relationship :
Principal (Shareholder) – Steward (Top Manager) (2)
• Donaldson dan Davis (1991) berpendapat bahwa :
Untuk CEO yang merupakan steward, tindakan pro-organisasi mereka paling baik
difasilitasi ketika struktur tata kelola perusahaan memberi mereka otoritas dan
kebijaksanaan yang tinggi.
Secara struktural, situasi ini lebih mudah dicapai jika CEO memimpin dewan direksi.
Struktur seperti itu akan dipandang sebagai disfungsional di bawah agency theory
model of man. Namun, di bawah stewardship model of man, steward
memaksimalkan utilitas mereka saat mereka mencapai tujuan organisasi daripada
tujuan melayani diri sendiri.
CEO-chair secara jelas bertanggung jawab atas nasib perusahaan dan memiliki
kekuatan untuk menentukan strategi tanpa takut dibalas oleh ketua dewan.
11. Mengapa steward relation tidak selalu ada bila dibandingkan dengan
agency realationship ?
Jawabannya :
Terletak pada risiko yang bersedia ditanggung oleh principle.
Dalam corporate governance, pemilik harus memutuskan seberapa
besar risiko yang bersedia mereka tanggung dengan kekayaan mereka.
• Menerapkan mekanisme tata kelola stewardship untuk agen akan
dianalogikan dengan menyerahkan kandang ayam ke rubah.
12. Hubungan antara Teori Stewardship dengan Good
Corporate Governance (GCG)
• Asumsi yang dipakai dalam stewardship model menjelaskan bahwa, manajer
adalah pelayan perusahaan yang baik dan rajin bekerja untuk mencapai tingkat
laba dan tingkat pengembalian modal yang tinggi bagi pemegang saham.
• Keberadaan dewan komisaris yang berperan sebagai pengawas menjadi tidak
efektif
• Para manajer selalu bertindak sedemikian rupa untuk memaksimalkan
kepentingan perusahaan dan lingkungan bisnis kontemporer memaksa
manajemen menuju bisnis yang bertanggung jawab secara etis, inovatif, namun
menguntungkan (Podrug, 2011). Pada saat yang sama, seorang penata layanan
(pihak manajemen perusahaan) yang berhasil meningkatkan kinerja organisasi
pada umumnya pasti memenuhi standar tata kelola perusahaan yang baik.
• Pemegang saham mengharapkan maksimal keuntungan Ketika struktur
organisasi memfasilitasi kontrol efektif oleh manajemen. Para manajer selalu
bertindak sedemikian rupa untuk memaksimalkan kepentingan perusahaan dan
13. Pilihan Antara Agency dan Stewardship Relatioanship
• Sumber : Davis, Schoorman,
and Donaldson (1997)
14. • Stewardship Theory memandang manajemen sebagai pihak yang
dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi
kepentingan publik pada umumnya maupun stakeholders pada
khususnya.
• Manajer akan berperilaku sesuai kepentingan bersama dan
ketika kepentingan steward dan principal tidak sama, maka
steward akan berusaha bekerjasama daripada menentangnya.
• Hal ini disebabkan karena steward merasa bahwa kepentingan
bersama dan berperilaku sesuai dengan perilaku principal
merupakan pertimbangan yang rasional serta steward akan
melihat pada usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
15. Daftar Pustaka
• Clarke,Thomas. 2004.Theories of Corporate Governance,The
Philosophical Foundations of Corporate Governanace, London &
NewYork. Routledge.Taylor & francis Group.
• Davis, J.H., Schoorman, F.D., & Donaldson,L. 1997.Toward a
stewardship theory of management. Academy of Management
Review, 22(1), 20-47
• Hernandez, M. (2012).Toward an understanding of the psychology
of stewardship. Academy of Management Review, 37(2), 172-193.
• Raharjo, Eko. 2007.Teori Agensi DanTeori Stewarship
Dalam Perspektif Akuntansi. Fokus Ekonomi Jurnal Ilmiah
Ekonomi, volum 2 No 1