Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang dasar-dasar manajemen, mulai dari latar belakang sejarah manajemen, teori administrasi umum, pendekatan kuantitatif, pendekatan organisasi, pendekatan sistem, dan pendekatan kontingensi beserta trend dan permasalahan saat ini dalam manajemen.
Membahas tentang manajemen Indonesia yang berisi perpaduan manajemen barat dan timur serta budaya tradisional.
Artikel ini diambil dari dokumen google.
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen UmumFajar Jabrik
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Membahas tentang manajemen Indonesia yang berisi perpaduan manajemen barat dan timur serta budaya tradisional.
Artikel ini diambil dari dokumen google.
Makalah Pendahuluan dan Evolusi Teori Manajemen UmumFajar Jabrik
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Action research conducted as part of a MAT program. The research centers on overcoming aliteracy in middle school students using book talks, modeling, and the careful curation of a classroom library.
DEFINITION
Menajemen merupakan suatu proses
koordinasi semua sumber daya melalui
proses perencanaan, pengorganisasian,
penetapan tenaga kerja, pengarahan dan
pengawasan yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaransasaran
(target) yang telah ditetapkan
melalui pemamfaatan sumber daya
manusia serta sumber-sumber pendukung
lainnya. Pada slide ini terdapat pembahasan macam-macam menajemen yang terdiri dari 3, yaitu segi objek, struktur, dan pelaksanaannya dan 9 mazhab-mazhab menajemen.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. NAMA ANGGOTA KELOMPOK
1. SRI HARTATI
1311122001
2. SHABRINA NASHYA ASWIN1311122031
3. FITRIA ZAKIA
1311122034
4. ANNISA AYU SHINTA 1311122039
3. LATAR BELAKANG SEJARAH
MANAJEMEN
Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak
jaman dahulu, salah satu bukti adalah Piramida di
Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir
menunjukkan bahwa pada zaman dulu telah ada
serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian
rupa, mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang
telah disiapkan hingga bangunan Piramida yang
megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak
kagum masyarakat di seluruh dunia dari dulu
hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa
tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam
pembangunan Piramida di Mesir.
4. Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng
raksasa yang berdiri sepanjang ribuan kilometer
di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa
orang-orang Cina dahulu telah melakukan
kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun
kegiatan manajemen tersebut sehingga bangunan
benteng yang kokoh dapat tetap bertahan hingga
hari ini). Selain itu juga Candi Borobudur di
Indonesia, dan masih banyak contoh bangunan-
bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun
oleh nenek monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut
dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu telah
menerapkan manajemen.
5. Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan
kurang lebih di abad 18 atau awal abad 19 Masehi.
Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula
memperkenalkan manajemen secara keilmuan adalah
Robert Owen dan Charles Babbage. Owen seorang
pembaru dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di
antara tokoh pertama yang menyatakan perlunya
sumber daya manusia di dalam organisasi dan
kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage seorang
ahli matematika dari Inggris orang yang pertama kali
berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam
proses produksi. Dia meyakini akan perlunya
pembagian kerja dan perlunya penggunaan
matematika dalam efisiensi penggunaan fasilitas dan
material produksi.
6. MANAJEMEN ILMIAH
Manajemen ilmiah atau disebut juga
manajemen modern adalah kepemimpinan
atau pengelolaan kegiatan untuk mencapai
suatu tujuan dengan menggunakan cara kerja
yang berdasarkan prinsip- prinsip atau
pedoman - pedoman keilmuan.
7. Ditandai kontribusi-kontribusi dari Frederick W. Taylor, Frank
dan gilbreth, Henry L. Gantt, dan Harrington Emerson .
Frederick W. Taylor. Manajer ilmiah tahun 1990-an disebut
sebagai “ bapak manajemen ilmiah”. Taylor juga memberikan
prinsip-prinsip dasar (filsafat) penerapan pendekatan ilmiah
pada manajemen.
Frank dan Lillian Gilbret. Sepasang suami istri ini
adalah kontributir utama kedua dalam aliran manajemen
ilmiah. Frank seorang pelopor pengembangan studi gerak
dan waktu. Sedang Lillian lebih tertarik pada aspek-aspek
manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan
latihan personalita.
Henry L. Gantt. Kontribusinya yang terbesar adalah
penggunaan metoda grafik yang dikenal sebagai “ bagan
Gantt” (Gantt Chart), untuk perencanaan, koordinasi dan
pengwasan produksi.
8. Harrington Emerson. Pemborosan dan
ketidak-efisien adalah masalah-masalah yang
dilihatnya sebagai penyakit system industri.
9. Manajemen Ilmiah memiliki ciri khas yaitu:
Penerapan metode-metode ilmiah pada studi,
analisa dan pemecahan masalah-masalah
organisasi.
Seperangkat mekanisme atau tingkat-tingkat
untuk meningkatkan efisiensi kerjaorganisasi
Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-
prinsip pembagian kerja.
10. TEORI ADMINISTRASI UMUM
Teori administrasi umum atau, adalah teori
umum mengenai apa yang dilakukan oleh
para manajer dan bagaimana cara
membentuk praktik manajemen yang baik.
Sumbangan penting untuk teori ini datang dari
industrialis Perancis Henri Fayol dan sosiolog
Jerman Max Weber dengan konsep birokrasi
bentuk organisasi yang dicirikan oleh
pembagian kerja, peraturan dan ketetapan
rinci, dan sejumlah hubungan impersonal.
11. Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang
menjadi dasar perkembangan teori administrasi. Prinsip-prinsip dari Fayol
tersebut secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pembagian kerja. Dengan adanya pembagian kerja atau spesialisasi akan
meningkatkan produktivitas, karena seseorang dapat memusatkan diri
pada pekerjaan (kegiatan) yang sesuai dengan keahliannya. Pekerjaan-
pekerjaan teknis dan manajerial dapat dilaksanakan lebih efisien dengan
spesialisasi.
2. Wewenang dan tanggung jawab. Wewenang adalah hak untuk memberi
perintah. Seorang anggota suatu organisasi mempunyai tanggung jawab
dalam pencapaian tujuan organisasi sesuai dengan kedudukannnya.
Dibutuhkan sanksi yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan yang baik
maupun yang kurang baik.
3. Displin . Harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan
tujuan-tujuan organisasi.
4. Kesatuan perintah. Untuk mengurangi kekacauan, kebingungan dan
konflik, setiap organisasi harus menerima perintah-perintah dari dan
bertanggung jawab kepada hanya satu atasan.
12. 5. Kesatuan pengarahan. Suatu organisasi akan efektif bila
anggota-anggotanya bekerja sama berdasarkan tujuan-
tujuan yang sama.
6. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan
pribadi. Kepentingan seorang karyawan (anggota organisasi)
atau kelompok karyawan tidak diperlakukan lebih tinggi
daripada kepentingan organisasi. Kepentingan organisasi
harus dijaga sebagai kepentingan yang tertinggi.
7. Balas jasa. Pembayaran upah atau gaji harus bijaksana, adil,
tidak eksploatif dan sedapat mungkin memuaskan kedua
belah pihak (perusahaan dan personalia) dan harus ada
penghargaan atas pelaksana tugas yang baik. Macam-
macam bentuk pembayaran balas jasa dapat didasarkan atas
waktu, jabatan, tingkat keahlian, bonnus, pembagian laba,
maupun aspek-aspek bukan keuangan.
13. 8. Sentralisasi. Organisasi perlu mengatur tingkat
keseimbangan optimum antara sentralisasi dan
desentralisasi. Tingkat keseimbangan ini tergantung
pada karakter pribadi manajer, nilai-nilai yang
dipegang manajer, dan juga kondisi dunia usaha
(bisnis). Tingkat sentralisasi harus disesuaikan atas
dasar perbedaaan kasus-kasus yang dihadapi
organisasi.
9. Rantai skala. Hubungan antara tugas-tugas disusun
atas dasar suatu hirarki dari atas ke bawah.
10. Aturan. Konsepsi Fayol menyatakan bahwa harus
ada suatu tempat untuk setiap orang, dan setiap
orang harus menduduki tempat yang memang
seharusnya menjadi tempatnya.
14. 11. Keadilan. Bagi personalia yang didorong untuk
melaksanakan tugas-tugasnya dengan seluruh tenaga,
kemampuan dan kesetiaan, harus diperlakukan dengan
bijaksanam dan keadilan atas dasar hasil kombinasi kebaikan
dan kebijaksanaan.
12. Kelanggengan personalia. Waktu dibutuhkan bagi seorang
karyawan untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru
dan meraih sukses dalam pekerjaan baru tersebut, dengan
anggapan bahwa dia mempunyai kemampuan yang
disyaratkan.
13. Inisiatif. Dalam setiap tugas harus ada kemungkinan untuk
menunjukan inisiatif sendiri dalam menyelesaikan dan
mengerjakan rencana disetiap tingkat.
14. Semangat koprs. “persatuan adalah kekuatan”.
Pelaksanaan operasi organisasi yang baik perlu adanya
kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para
anggotanya.
15. PENDEKATAN KUANTITATIF
Ditandai dengan berkembangnya tim-tim riset operasi
dalam pemecahan masalah-masalah industri. Dan
terbukti banyak membantu manajer dalam kegiatan-
kegiatan perencanaan dan pengawasan.
Langkah-langkah pendekatan management sains
biasanya adalah sebagai berikut :
1. Perumusan masalah.
2. Penyusunan suatu modal matematis.
3. Mendapatkan penyelesaian dari model.
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari
model.
5. Penerapan pengawasan atas hasil-hasil.
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan-implementasi.
16. PENDEKATAN ORGANISASI
Kajian Hawthorne
Kajian Hawthore adalah serangkaian penelitian
yang diselenggarakan antara tahun 1920-an
hingga 1930-an, yang hasilnya memberikan
wawasan baru kepada individual dan kelompok.
Kajian Hawthorne itu memainkan peran penting
dalam mengubah pandangan yang dominan pada
waktu itu yakni karyawan itu berbeda dari mesin
lain mana pun juga yang digunakan oleh
organisasi tersebut, artinya mereka itu hanyalah
ada dengan tujuan menolong organisasi tersebut
mencapai sasarannya secara effisien.
17. PENDEKATAN SISTEM
Bermaksud untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan,
yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan.
Sebagai suatu prinsip fundamental, pendekatan system adalah
sangat mendasar. Berarti bahwa segala sesuatu saling
berhubungan dan saling tergantung. Sebagai pendekatan
manajemen, “sistem” mencakup baik sistem-sistem umum maupun
khusus dan analisis tertutup dan terbuka.
Pendekatan sisem tertutup adalah pandangan siklus. Tidak ada
masukan eksternal yang dipertimbangkan.
Di lain pihak, pendekatan sistem terbuka memperlakukan
organisasi sebagai system masukan-keluaran yang energik dalam
interaksinya dalam lingkungan.
Jadi, dalam analisa manajemen modern baik pendekatan sistem
tertutup maupun sistem terbuka digunakan. Para teoritis klasik
hanya memakai sudut pandangan sistem tertutup, mereka tidak
merancang pandangan sistem terbuka.
18. PENDEKATAN KONTINGENSI
Dikembangkan oleh para manajer, konsultan, dan peneliti yang
mencoba menerapkan konsep-konsep dari berbagai aliran
manajemen dalam kehidupan nyata. Menurut pendekatan ini
manajer adalah mengindentifikasikan teknik nama, pada situasi
tertentu, dibawah keadaan tertentu, dan pada waktu trtentu, akan
membantu pencapaian tujuan manajemen.
Pendekatan kontingensi muncul sebagai tanggapan atas
ketidakpuasan terhadap anggapan universalitas, dan kebutuhan
untuk memasukan berbagai variable lingkungan kedalam teori dan
praktek manajemen.
Ada tiga bagian utama dalam kerangka konseptual untuk
pendekatan kontingensi :
1. Lingkungan
2. Konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen
3. Hubungan kontingensi antara keduanya
19. TREND DAN PERMASALAHAN
SAAT INI
Globalisasi
Etika
- penipuan
- kecurangan
keragaman angkatan kerja
jenis kelamin, ras, etnis, usia
kewirausahaan