SlideShare a Scribd company logo
1 of 89
PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 
2009
PAUD 
FORMAL : TK/RA 
NONFORMAL : TPA & KB 
INFORMAL
STANDAR PAUD 
1. STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN 
PERKEMBANGAN 
2. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 
3. STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN 
4. STANDAR SARANA DAN PRASARANA, 
PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN
STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN 
PERKEMBANGAN 
Kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini (0-6 
Tahun) 
Aktualisasi potensi semua aspek perkembangan bukan pada 
pencapaian kecakapan akademik 
Aspek nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan 
sosial-emosional
Pengelompokkan Usia Anak 
1. Tahap usia 0 - < 2 tahun, terdiri atas kelompok usia: 
a. 3 - < 6 bulan 
b. 6 - < 9 bulan 
c. 9 - < 12 bulan 
d. 12 - < 18 bulan 
e. 18 - < 24 bulan 
2. Tahap usia 2 – < 4 tahun, terdiri atas kelompok usia: 
a. 2 – < 3 tahun 
b. 3 – < 4 tahun 
3. Tahap usia 4 – ≤ 6 tahun, terdiri atas kelompok usia : 
a. 4 – < 5 tahun 
b. 5 – ≤ 6 tahun
STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA 
KEPENDIDIKAN 
Memuat kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi : 
guru, 
guru pendamping, 
Pengasuh 
tenaga kependidikan
Pendidik 
Pendidik anak usia dini adalah profesional yang bertugas : 
merencanakan, 
melaksanakan proses pembelajaran, 
menilai hasil pembelajaran, 
melakukan pembimbingan, 
pengasuhan dan perlindungan anak didik 
Bertugas di berbagai jenis layanan baik pada jalur pendidikan 
formal maupun nonformal 
Formal terdiri dari guru dan guru pendamping; 
Pendidik PAUD nonformal terdiri dari guru, guru 
pendamping, dan pengasuh
Tenaga Kependidikan 
bertugas melaksanakan : 
administrasi, 
pengelolaan, 
pengembangan, 
pengawasan, 
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada lembaga 
PAUD 
PAUD Formal terdiri dari Pengawas, Kepala TK/RA, 
Tenaga Administrasi, dan Petugas Kebersihan 
PAUD Nonformal terdiri dari Penilik, Pengelola, 
Administrasi, dan Petugas Kebersihan
STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN 
Meliputi : 
struktur program, 
alokasi waktu, 
perencanaan, 
pelaksanaan, 
penilaian 
dilaksanakan secara terintegrasi/terpadu 
sesuai dengan tingkat perkembangan, bakat/minat dan kebutuhan 
anak 
Mempertimbangkan potensi dan kondisi setempat
Struktur meliputi : Standar Isi 
bidang pengembangan pembentukan perilaku 
bidang pengembangan kemampuan dasar 
melalui kegiatan bermain dan pembiasaan 
Bentuk Kegiatan Layanan 
Alokasi waktu 
Rombongan belajar : 
4.2.1 Kelompok usia 0 - <1 tahun 1 : 4 anak; 
4.2.2 Kelompok usia 1 - <2 tahun 1 : 6 anak; 
4.2.3 Kelompok usia 2 - <3 tahun 1 : 8 anak; 
4.2.4 Kelompok usia 3 - <4 tahun 1 : 10 anak; 
4.2.5 Kelompok usia 4 - <5 tahun 1 : 12 anak; 
4.2.6 Kelompok usia 5 - ≤6 tahun 1 : 15 anak. 
Kalender Pendidikan
Standar Proses 
Perencanaan: Pengembangan Rencana Pembelajaran, Prinsip-prinsip, 
Pengorganisasian 
Pelaksanaan : Penataan Lingkungan Main, Pengorganisasian 
Kegiatan,
Standar Penilaian 
1. Teknik Penilaian : 
Pengamatan, 
penugasan, 
unjuk kerja, 
pencatatan anekdot, 
percakapan/dialog, 
laporan orang tua, 
dokumentasi hasil karya anak (portofolio), 
deskripsi profil anak
Lanjutan Standar Penilaian 
2. Lingkup 
3. Proses 
4. Pengelolaan hasil 
5. Tindak lanjut
STANDAR SARANA DAN PRASARANA, 
PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN 
Meliputi : 
jenis, 
kelengkapan, 
kualitas fasilitas yang digunakan dalam 
menyelenggarakan proses penyelenggaraan 
PAUD
DEVELOPMENTALLY APPROPRIATE 
OLEH : 
BUDI RAHARDJO 
PRACTICE (DAP)
LATAR BELAKANG 
Kata DAP dicetuskan oleh NAEYC (National Association 
for the Education of Young Children) pada tahun 1998 
NAEYC lahir dari Dep Pendidikan USA untuk 
merumuskan kurikulum dan program yang sesuai dgn 
AUD 
Keberhasilan sosialisasi NAEYC tentang kurikulum untuk 
PAUD karena DAP memberikan panduan pembelajaran 
berdasarkan jenjang usia anak
PENGERTIAN 
• Perencanaan yang bermakna dan sesuai dengan 
perkembangan anak sebagai penerapan pengetahuan 
mengenai perkembangan anak dalam lembaga PAUD 
• Program pembelajaran yang direncanakan untuk AUD 
berdasarkan pengetahuan mengenai perkembangan anak 
• DAP berdasarkan pada pertimbangan data dan kenyataan 
tentang anak
12 Prinsip Dasar DAP 
1. Seluruh aspek perkembangan anak saling terkait satu 
dengan lainnya dan saling mempengaruhi. 
2. Perkembangan memiliki urutan yang runtut. 
3. Setiap anak memiliki proses perkembangan yang 
berbeda. 
4. Pengalaman sebelumnya mempengaruhi perkembangan
Lanjutan Prinsip Dasar DAP 
5. Proses perkembangan sesuatu yang dapat diperkirakan 
menuju ke arah yang lebih kompleks, terorganisasi dan 
terinternalisasi. 
6. Perkembangan dan pembelajaran dipengaruhi oleh 
konteks budaya dan sosial yang beragam. 
7. Anak sebagai pebelajar aktif 
8. Perkembangan dan pembelajaran dipengaruhi 
kematangan secara biologis dan lingkungan
Lanjutan Prinsip Dasar DAP 
9. Bermain sebagai alat bagi anak dalam menunjukan tahap 
perkembangannya. 
10. Perkembangan anak akan lebih meningkat, jika anak diberikan 
kesempatan untuk melatih keterampilan yang baru dan 
meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliknya sekarang.
Lanjutan Prinsip Dasar DAP 
11. Anak memiliki beragam cara untuk belajar dan mencari 
tahu serta memiliki berbagai cara untuk menunjukan apa 
yang diketahuinya. 
12. Anak akan lebih mudah belajar jika anak merasa merasa 
aman dan nyaman.
PENDEKATAN-PENDEKATAN 
PAUD 
OLEH : 
BUDI RAHARDJO 
(Adapted From NEST)
1. MONTESSORI 
Dikembangkan Oleh Maria Motessori (1870 – 1957) 
Awalnya diperuntukan bagi ABK 
Bertujuan mengoptimalkan seluruh kemampuan anak melalui 
stimulasi yang dipersiapkan 
Setiap anak memiliki keunikan
Keunikan setiap anak : 
1.Masa peka (sensitive period) 
– Lahir – 6 th : masa eksplorasi sensoris 
Menciptakan pengetahuannya melalui pengalaman-pengalaman 
sensoris 
– Usia 6-12 tahun : eksplorasi konsep 
Mengembangkan kekuatan berpikir abstrak dan imajinasi 
– Usia 12-18 tahun : eksplorasi humanistik 
Memahami posisi di masyarakat dan tahu cara berkontribusi pada 
dunia 
– Usia 18-24 tahun : eksplorasi khusus 
Menemukan keberadaan diri bagian dari dunianya
2. Daya serap pikiran (absorbent mind) 
 Anak belajar secara tidak sadar dari lingkungannya 
 Anak sudah memiliki kemampuan, langkah dan irama belajar 
sendiri-sendiri dalam dirinya 
 Anak mampu mengembangkan konsentrasi, disiplin diri, namun 
memerlukan lingkungan yang dapat mendukungnya 
 Pada masa perkembangan awal, anak berkembang melalui 
pengalaman sensori bukan karena imajinasinya
Komponen kunci penerapan Montessori : 
1. Para pendidik dilatih secara khusus tentang filosofi dan metode 
Montessori. 
2. Terjalin kemitraan dengan orangtua. 
3. Kelas merupakan kelompok heterogen yang terdiri dari beragam 
usia. 
4. Bermacam-macam bahan dan pengalaman pembelajaran Montessori 
diberikan kepada anak secara cermat dan berurutan sesuai 
kebutuhan anak. 
5. Penjadwalan yang teratur yang memberikan kesempatan pada anak 
untuk terlibat dalam pemecahan masalah dan terlibat secara 
mendalam dalam pembelajaran. 
6. Suasana kelas mendorong interaksi sosial yang mendukung 
pembelajaran kooperatif.
Kurikulum dan kegiatan : 
1. Materi sensorial 
– Anak berlatih memperluas dan memperhalus persepsi sensorinya 
– Materi yang digunakan adalah alat-alat yang mengandung konsep 
tentang ukuran, bentuk, warna, suara, tekstur, bau, berat ringan 
1. Materi konseptual 
Merupakan bahan-bahan konkret untuk melatih anak 
membaca, menulis, matematika dan pengetahuan sosial 
3. Materi kehidupan praktis (sehari-hari) 
• Pembelajaran yang diberikan banyak ditemukan dalam 
kehidupan sehari-hari 
• menyapu lantai, mencuci piring, menyiram tanaman, 
mengancingkan baju
2. BANK STREET 
Dikembangkan Oleh Lucy Sprague Mitchell, Caroline Pratt, 
Harriet Johnson (1878 – 1967) 
Berawal dari ”Nursery School”, bagian dari Biro Eksperimen 
Pendidikan 
Dipengaruhi oleh kajian John Dewey yang meyakini bahwa 
kekuatan pendidikan untuk mempengaruhi dan meningkatkan 
masyarakat 
“the whole child” anak secara keseluruhan
Prinsip Umum : 
1. Perkembangan berawal dari simple ke kompleks. 
2. Sifat individual terjadi secara kontinum 
3. Peningkatan perkembangan memerlukan waktu yang lama 
dan hal-hal baru yang dipelajari 
4. Anak mempunyai motivasi dalam dirinya untuk secara aktif 
terlibat dengan lingkungan 
5. Percaya diri anak terbentuk dari pengalaman dengan orang lain 
dan objek dalam berinteraksi 
6. Pertumbuhan dan perkembangan melibatkan konflik antara 
individu dan orang lain
Ide Dasar : 
Anak merupakan pembelajar aktif, peneliti, eksplorer, dan 
artis. 
Belajar terjadi dalam konteks sosial yang memungkinkan anak 
belajar melalui interaksi dengan lingkungannya 
Pemahaman perkembangan kognitif dan afektif merupakan suatu 
interkoneksi atau tidak terpisah-pisah.
Kurikulum & kegiatan : 
• Terfokus pada tema yang paling menarik bagi anak 
• Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan 
• Seni dan ilmu sentra pengalaman dan aktivitas yang membantu 
anak menemukan makna di dunia sekitar 
• Bermain dengan material yang bersifat buka tutup 
• Balok, air, kayu, kertas, materi-materi seni dan tanah liat 
• Bebas memilih permainan yang diinginkan 
• Didorong untuk belajar dengan cara mereka sendiri 
• Bermain merupakan jantung dari pendekatan interaksi 
perkembangan
Fokus utama : 
1. Kompetensi, 
Bagaimana individu menggunakan keterampilan dan 
pengetahuannya dalam hidup. 
2. Individualitas, 
Menekankan fungsi otonomi, kemampuan untuk 
membuat pilihan, mengambil inisiatif, risiko kegagalan, 
dan menerima bantuan tanpa kehilangan kebebasan. 
3. Sosialisasi, 
Tingkat pertama berkaitan dengan control dan memikir 
ulang, adaptasi dan internalisasi perilaku ; tingkat kedua 
mengacu kepada perkembangan hubungan dengan orang 
lain yang ditandai dengan kepedulian, kejujuran, 
tanggungjawab dan kerjasama.
Peran guru 
1. Memahami perkembangan anak 
2. Potensi dasar pengetahuan 
3. Memilih dan menyusun materi-materi 
4. Mengetahui anak secara individual 
5. Sebagai fasilitator
3. HIGH/SCOPE 
Dikembangkan Oleh David Weikart 
(1960an) 
Mulai digunakan pada tahun 1962 
Melibatkan anak sebagai pembelajar aktif
Komponen Utama : 
• Anak sebagai pembelajar aktif yang menggunakan sebagian besar 
waktunya di dalam learning center yang beragam 
• Merencanakan-melakukan-mengulang (plan – do - rewiew) 
– Guru membantu anak untuk memilih apa yang akan mereka lakukan 
setiap hari 
– melaksanakan rencana mereka 
– mengulang kembali yang telah mereka pelajari. 
• Pengalaman kunci (key experience) 
• Penggunaan catatan anekdot untuk mencatat kemajuan yang 
diperoleh anak
Unsur Kurikulum : 
1. Benda-benda yang dapat dieksplor anak 
2. Manipulasi benda-benda oleh anak 
3. Pilihan bagi anak tentang apa yang harus 
dilakukan anak 
4. Bahasa anak 
5. Dukungan dari orang dewasa
Pengalaman Kunci Pemandu Kegiatan 
1. Representasi kreatif, 
2. Bahasa dan keaksaraan, 
3. Inisiatif dan hubungan sosial, 
4. Gerakan, 
5. Misk, 
6. Klasifikasi, 
7. Seriasi, 
8. Bilangan, 
9. Ruang, 
10. Waktu
Peranan guru 
Strategi interaksi yang positif 
Berfokus pada kekuatan anak 
Membangun hubungan dengan anak 
Mendukung ide-ide bermain anak 
Mengembangkan ketrampilan dalam bertanya 
Mengajak anak untuk memecahkan masalah jika terjadi konflik 
sosial
4. Kurikulum Kreatif 
Dikembangkan Oleh Diane Trister Dodge (1978 - sekarang) 
Dasar filosofinya adalah guru harus mampu menggunakan 
bermacam-macam strategi untuk memenuhi kebutuhan anak 
dalam aspek perkembangan sosial, emosional, fisik, kognisi dan 
bahasa
Elemen-elemen penting dari kurikulum 
kreatif 
1. Teori dan riset tentang otak oleh Maslow, Erickson, 
Piaget, Vygotsky, Smilansky dan Gardner 
2. Pemahaman cara belajar anak sebagai proses yang 
kontinum 
3. Menekankan pada setting lingkungan pembelajaran 
dalam sentra, mengatur jadwal kegiatan sehari-hari, 
mengorganisasi pilihan waktu- belajar, dan 
menciptakan komunitas kelas
Lanjutan 
4. Guru berperan menjadi pengamat dan menggunakan bermaca 
strategi untuk memandu pembelajaran 
5. Bermitra dengan orangtua untuk mendukung pembelajaran
Lingkungan pembelajaran 
1. Anak belajar di dalam sentra 
2. Material yang digunakan harus beragam dan diorganisasi 
3. Kelas dirancang untuk bisa menerima anak dari berbagai latar 
belakang 
4. Anak terlibat secara aktif 
5. Belajar melalui investigasi dan bermain
5. Regio Emilia 
Dikembangkan Oleh Loris 
Malaguzzi (akhir perang dunia 
ke-2 - sekarang)
Konsep 
1. Anak sebagai individu yang kompeten, kuat, suka 
menemukan, dan penuh ide 
2. Lingkungan sebagai guru ketiga harus dirancang 
dengan baik 
3. Adanya hubungan di antara anak, guru, dan orangtua 
4. Dokumentasi sebagai penguatan terhadap 
pengalaman anak
Lanjutan 
5. Perencanaan yang fleksibel 
6. Provokasi guru pada anak dengan 
memperhatikan minat anak dan 
mendorong/mengembangkan 
lebih jauh pemikiran dan 
tindakan 
7. Seratus bahasa dari anak sebagai 
representasi ide-ide anak
Struktur program 
1. Perbandingan guru : anak di kelas 2 : 
25 
2. Anak, guru, dan keluarga bersama-sama 
mendorong pembelajaran 
3. Kegiatan proyek dalam kelompok 
kecil, maks 5 anak/kelompok 
4. Konflik dalam pergaulan anak 
dipandang sebagai proses kognisi 
bukan sosial interaksi
Lingkungan sebagai guru ke-tiga 
1. Ruang/tempat yang digunakan harus bisa 
menarik dan mengundang minat anak 
2. Segala sesuatu dan tempat harus mengandung 
unsur pendidikan 
3. Setiap sentra dan sekolah memiliki area pusat 
budaya 
4. Menekankan pada berbagai macam media 
5. Anak dan orangtua membantu untuk 
mengumpulkan dan mengelola bahan-bahan 
main yang digunakan
Kurikulum 
1. Kurikulum dirancang berdasarkan minat 
anak 
2. Guru memfasilitasi anak untuk 
memperluas proyek 
3. Anak juga mengerjakan kegiatan seperti 
pada umumnya 
4. Guru mengamati, mendiskusikan, dan 
menginterpretasikan setiap kegiatan yang 
dilakukan bersama anak
Peranan guru 
1. Membangun pengetahuan dan pemahaman anak 
2. Menjadi seorang pendengar yang baik dan observer. 
3. Mendokumentasikan hasil kerja anak dan 
mendiskusikannya dengan guru-guru yang lain setiap 
minggu. 
4. Menjadi partner bagi anak di dalam proses pembelajaran. 
5. Pedagogista, guru sebagai koordinator, konsultan 
pendidikan
6. Project-Base dikembangkan oleh Lilian Katz 
Tujuan Pembelajaran : 
1.Pengetahuan (knowledge) 
Fakta-fakta, informasi, cerita, konsep, 
dan banyak unsur dari pikiran 
2.Ketrampilan (skills) 
Ketrampilan berbeda dengan 
pengetahuan. Pengetahuan harus dapat 
menjadi suatu ketrampilan
Lanjutan 
3. Disposisi (disposition) 
– Kebiasaan berpikir yang 
digabungan dengan hati 
– Kemampuan prososial, motivasi, 
peduli, dan empati kepada anak 
lain 
– Berkembang dengan baik 
melalui mengamati (observing) 
dan meniru (modelling)
– Bawaan dari lahir untuk memaknai 
pengalaman, bertanya, mencari 
jawaban, dll 
– Tidak bisa diajarkan melalui 
instruksi 
– harus diwujudkan dalam tingkah 
laku, diekspresikan dan digunakan 
– disposisi yang hilang, tidak akan 
bisa kembali lagi
Lanjutan 
4. Perasaan (feelings) 
 Dipelajari melalui pengalaman 
 Tidak dapat dipelajari melalui instruksi, paksaan, atau 
doktrinasi 
 Memberi kesempatan untuk terlibat aktif, 
menentukan pilihan, dan mengambil keputusan
Kapan dipelajari ? 
1. Sesuai tujuan akademik 
 Ketika mengajarkan pengetahuan, konsep, 
informasi dan ketrampilan 
1. Sesuai tujuan intelektual 
 Ketika mengajarkan unsur-unsur pengalaman yang 
melibatkan disposisi : menganalisa, mensintesa, 
menghipotesa, hubungan sebab akibat, 
meramalkan dan menginvestigasi
Bagaimana cara belajarnya ? 
“Hearts and Minds” 
Dari pengamatan dan 
penyelidikan
BCCT 
• Dikembangkan oleh CCCRT (Creative Center for 
Childhood Research and Training) Florida, USA 
• Dilaksanakan di Creative Preschool asuhan Pamela 
• Di Indonesia bernama BCCT (Beyond Center and 
Cyrcle Time) 
• Kemudian akan diganti dengan nama SELING (Sentra & 
Lingkaran)
Konsep : Melalui 3 jenis main 
1. Main Sensorimotor 
 anak belajar melalui panca indera dan 
hubungan fisik dengan lingkungan 
 Dengan menyediakan kesempatan untuk 
berhubungan dengan bermacam-macam 
bahan dan alat permainan di dalam dan di 
luar ruangan.
2.Main Peran, atau simbolik, main 
pura-pura, fantasi, imajinasi atau main 
drama. Untuk perkembangan kognisi, sosial 
dan emosi anak. 
• Main Peran dibagi atas 2 jenis : 
1. Main Peran Makro, Anak berperan 
sesungguhnya dan menjadi seseorang atau sesuatu 
2. Main Peran Mikro, Anak memegang atau 
menggerak-gerakkan benda-benda berukuran kecil 
untuk menyusun adegan
Main Peran Makro dan Mikro
3. Main Pembangunan 
a. Main pembangunan bahan sifat 
cair/bahan alam 
– bermain dengan menggunakan bahan bahan cair 
– seperti air, krayon, spidol cat dengan kuas, pensil, 
pulpen, playdough, ublegh, pasir, lumpur, biji-bijian 
seperti beras, kacang kedelai, kacang hijau 
dll
b. Main Pembangunan 
Terstruktur 
bermain dengan 
mempergunakan balok 
unit,balok berongga, balok 
berwarna, lego, puzzle dan lain 
lain
Main Pembangunan Sifat Cair & 
Terstruktur
Pelaksanaan BCCT 
Dilaksanakan menggunakan 4 pijakan (schafolding) : 
1. Pijakan Lingkungan 
– Menata lingkungan belajar 
– Menyiapkan kegiatan dalam sentra 
– Menyiapkan alat main yang akan digunakan 
1. Pijakan sebelum main 
– Do’a, salam, & menyapa anak satu persatu 
– Apersepsi materi 
– Membuat aturan main dalam sentra
Lanjutan 
3. Pijakan selama main 
– Memberi waktu main (45’ – 1 jam) 
– Membimbing anak menyelesaikan tugasnya 
– Memperluas bahasa dan gagasan dengan pertanyaan 
terbuka 
– Mengamati & mendokumentasikan kemajuan anak 
3. Pijakan setelah main 
– Bersama anak membereskan alat main 
– Recalling, 
– Menghubungkan dengan konsep yang akan dipelajari 
selanjutnya
Asas & Prinsip Pengembangan 
Kurikulum 
OLEH: BUDI RAHARDJO
Asas Pengembangan Kurikulum 
1. Asas Psikologis 
Hal-hal yang mengacu pada aspek psikologi 
- tahap perkembangan 
- kebutuhan psikologis 
2. Asas Sosiologis 
Mengacu pada gejala sosial 
- hubungan individu dengan individu, golongan, dan 
masyarakat
3. Asas Filosofis 
Mengarah pada falsafah bangsa & 
pendidikan yang dianut 
4. Asas Teknologi/Organisatoris 
Mengacu pada perkembangan & 
kebutuhan masyarakat
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 
PRINSIP-PRINSIP UMUM PENGEMBANGAN 
KURIKULUM 
1. RELEVANSI : 
• Relevansi ke luar : komponen-komponen 
kurikulum sesuai dengan tuntutan, 
kebutuhan, perkembangan masyarakat 
• Relevansi ke dalam : konsistensi antar 
komponen-komponen kurikulum  
keterpaduan internal 
1. FLEKSIBILITAS : 
Kurikulum solid tetapi pada pelaksanaannya 
memungkinkan terjadinya penyesuaian
3. KONTINUITAS : 
Adanya kesinambungan sebab proses 
belajar siswa berlangsung secara 
berkesinambungan 
3. PRAKTIS : 
Biasa disebut efisien, dengan biaya 
yang murah dapat dilaksanakan 
dengan mudah 
3. EFEKTIVITAS : 
Keberhasilan yang tinggi baik dari segi 
kuantitas maupun kualitas
Assesment dalam Setting Kelas 
Daftar cek 
Dialog dengan siswa 
Observasi 
Logbook atau buku harian 
Hasil kerja siswa 
Tes saringan 
Portfolio
Assesment Individual 
Wawancara dan percakapan 
Angket 
Evaluasi diri siswa 
Asesmen sebagai bagian dari mediasi 
Tes pencapaian prestasi 
Tes kemampuan atau penguasaan tertentu
ALIRAN PENDIDIKAN KONSEP KURIKULUM 
A. Pendidikan Klasik 
1. Perenialisme (Eropa) 
- Pendidikan untuk ningrat 
- Liberal Art (bukan hal-hal praktis) 
- Hal-hal yang klasik 
2. Essensialisme (Amerika) 
Pendidikan untuk mencari 
nafkah 
SUBJEK AKADEMIS 
B. Pendidikan Pribadi 
1. Progresif (John Dewey) 
- Learning by doing 
- Student active learning 
2. Romantik-Naturalisme (J.J.Rousseau) 
- Menekankan pada hukum alam 
- Belajar menurut keinginan anak 
HUMANISTIK 
C. Pendidikan Teknologis (eksistensialisme) TEKNOLOGIS 
D. Pendidikan Interaksional REKONSTRUKSI SOSIAL
KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS 
Sumber : Pendidikan Klasik (filsafat perenialisme, esensialisme) 
1. orientasi masa lalu 
2. asumsi : ilmu, nilai, budaya telah solid 
3. tugas pendidikan memelihara & mewariskan ilmu, nilai budaya 
4. guru adalah ekspert & model 
Karakteristik kurikulum : 
1. kurikulum menekankan isi/materi ajaran 
2. isi kurikulum berasal dari disiplin ilmu (solid-sistematis) 
3. peranan guru sangat dominan 
4. penyajian : ekspositori & inkuiri
PENDEKATAN DALAM PERKEMBANGAN KURIKULUM 
SUBJEK AKADEMIS 
1. Pendekatan berdasarkan struktur pengetahuan 
2. Pendekatan bersifat integratif (integrated curriculum) 
Thema yang membentuk kesatuan (unifying theme) 
Menyatukan beberapa disiplin ilmu (contoh social studies) 
Menyatukan berbagai metode belajar 
1. Pendekatan fundamentalis 
Mata pelajaran membaca menulis berhitung 
Mata pelajaran lain dipelajari tanpa dihubungkan dengan 
kebutuhan praktis
KURIKULUM HUMANISTIK 
Sumber : Pendidikan Pribadi (filsafat eksistensialisme) 
1. orientasi ke masa sekarang 
2. asumsi : anak punya potensi 
3. pendidikan ibarat bertani 
4. guru adalah psikolog, bidan, motivator, fasilitator 
Karakteristik kurikulum : 
1. siswa adalah subjek, punya peran utama 
2. isi/bahan sesuai minat/kebutuhan siswa 
3. menekankan keutuhan pribadi 
4. penyampaian : discovery, inquiry, penekanan masalah
MODEL KONSEP KURIKULUM 
KURIKULUM KONFLUEN 
Menekankan keutuhan pribadi, individu merespon secara utuh 
(pikiran, perasaan, tindakan) dasarnya Gestalt 
Ciri : 
– Partisipasi 
– Integrasi 
– Relevansi 
– Pribadi anak 
– Tujuan : mengembangkan pribadi yang utuh 
Metode belajar konfluen : 
– Mengidentifikasi topik/tema yang mengandung self-judgment 
– Materi disampaikan dalam bentuk open-ended
KURIKULUM TEKNOLOGIS 
Sumber : Pendidikan Teknologis (filsafat realisme) 
1. orientasi ke masa sekarang dan y.a.d 
2. menekankan kompetensi 
3. kompetensi diuraikan menjadi perilaku yang dapat diamati 
4. peranan guru tidak dominan (dapat diganti alat-alat teknologi) 
5. pendidikan bersifat ilmiah (science, experimental, terukur0 
6. pendidikan - sistem 
Karakteristik kurikulum : 
1. tujuan dirinci menjadi objektif 
2. menekankan isi (uraian kompetensi) 
3. disain pengajar disusun sistemik (menggunakan analisis 
approach) 
4. isi disajikan dalam media tulis & elektronik 
5. evaluasi menggunakan tes objektif
KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL 
Sumber : Pendidikan Interaksional (filsafat pragmatisme) 
1. orientasi ke masa lalu dan sekarang 
2. asumsi : manusia mahluk sosial 
3. menekankan pemecahan problema masyarakat 
4. tujuan pendidikan pembentukan masyarakat lebih baik 
5. pendidikan adalah kerjasama : interaksi guru-siswa-siswa 
Karakteristik kurikulum : 
1. tujuan pemecahan masalah masyarakat 
2. isi kurikulum ; problema dalam masyarakat 
3. metode mengajar kooperatif / gotong royong / kerja kelompok 
4. guru & siswa belajar bersama
ISI / MUATAN KURIKULUM 
SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) 
Departemen Pendidikan Nasional 
Materi 10-Penyusunan KTSP-2000
KTSP 
DOKUMEN I 
BAB I. PENDAHULUAN 
BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN 
BAB III. STRUKTUR dan MUATAN 
KURIKULUM 
BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
KTSP 
(Dokumen 1)
Bab I. PENDAHULUAN 
• Latar Belakang (Dasar Pemikiran 
Penyusunan KTSP) 
• Analisis SWOT Kondisi Sekolah 
–Kekuatan 
–Kelemahan 
–Peluang 
–Ancaman 
SESUAI KARAKTERISTIK SEKOLAH
Bab II. TUJUAN PENDIDIKAN 
1. Filosofi 
2. Visi Sekolah 
3. Misi Sekolah 
4. Tujuan Sekolah 
5. Prinsip Pembelajaran 
6. Tata Tertib
CARA MERUMUSKAN VISI, MISI, 
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN 
• TAHAP 1 : HASIL BELAJAR SISWA 
apa yang harus dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, 
keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah 
• TAHAP 2 : SUASANA PEMBELAJARAN 
suasan pembelajaran seperti apa yang dikehendaki untuk 
dicapai hasil belajar itu 
• TAHAP 3 : SUASANA SEKOLAH 
suasana sekolah – sebagai lembaga/organisasi pembelajaran – 
seperti apa yang diinginkan untuk mewujudkan hasil belajar 
siswa
Bab III STRUKTUR DAN MUATAN 
KTSP 
MELIPUTI KOMPONEN : 
LINGKUP PENGEMBANGAN 
MUATAN LOKAL 
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI 
PENGATURAN BEBAN MENGAJAR
Bab. IV KALENDER PENDIDIKAN 
DIBUAT PER BULAN
KTSP 
(Dokumen 2)
KTSP 
DOKUMEN II 
A. SILABUS DARI SK/KD YANG 
DIKEMBANGKAN PUSAT 
B. SILABUS DARI SK/KD YANG 
DIKEMBANGKAN SEKOLAH 
(MULOK, MAPEL TAMBAHAN)
LAMPIRAN-LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Permainan kanak kanak 97-2003
Permainan kanak kanak 97-2003Permainan kanak kanak 97-2003
Permainan kanak kanak 97-2003neverletitrest
 
Kaedah Belajar Melalui Bermain
Kaedah Belajar Melalui BermainKaedah Belajar Melalui Bermain
Kaedah Belajar Melalui BermainIsmail Mamat
 
Hakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakHakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakNurul Amaliyah
 
Cara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain Loosepart
Cara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain LoosepartCara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain Loosepart
Cara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain LoosepartSumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainPembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainSumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
Strategi pembelajaran aud
Strategi pembelajaran audStrategi pembelajaran aud
Strategi pembelajaran audSalma Van Licht
 
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)Rafiza Diy
 
Amalan bersesuaian dengan perkembangan kanak-kanak
Amalan bersesuaian dengan perkembangan kanak-kanakAmalan bersesuaian dengan perkembangan kanak-kanak
Amalan bersesuaian dengan perkembangan kanak-kanakNormala Mehat
 
Pendidikan Montessori
Pendidikan MontessoriPendidikan Montessori
Pendidikan Montessoricutiegadget
 
Bermain sambil belajar
Bermain sambil belajarBermain sambil belajar
Bermain sambil belajarMASTER Group
 
hakikat pendidikan dan peserta didik sd
hakikat pendidikan dan peserta didik sdhakikat pendidikan dan peserta didik sd
hakikat pendidikan dan peserta didik sdFitri Yusmaniah
 
1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajarnajib6766
 

What's hot (20)

Bermain Dan Anak
Bermain Dan AnakBermain Dan Anak
Bermain Dan Anak
 
Permainan kanak kanak 97-2003
Permainan kanak kanak 97-2003Permainan kanak kanak 97-2003
Permainan kanak kanak 97-2003
 
Kaedah Belajar Melalui Bermain
Kaedah Belajar Melalui BermainKaedah Belajar Melalui Bermain
Kaedah Belajar Melalui Bermain
 
Hakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanakHakikat pembelajaran di taman kanak
Hakikat pembelajaran di taman kanak
 
10 tema ncss
10 tema ncss10 tema ncss
10 tema ncss
 
Cara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain Loosepart
Cara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain LoosepartCara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain Loosepart
Cara Kreatir memfasilitasi anak di era kenormalan baru: Bermain Loosepart
 
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi BermainPembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
Pembelajaran di Rumah/Sekolah: Adaptasi Kegiatan Terapi Bermain
 
Strategi pembelajaran aud
Strategi pembelajaran audStrategi pembelajaran aud
Strategi pembelajaran aud
 
Belajar melalui bermain
Belajar melalui bermainBelajar melalui bermain
Belajar melalui bermain
 
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
 
Amalan bersesuaian dengan perkembangan kanak-kanak
Amalan bersesuaian dengan perkembangan kanak-kanakAmalan bersesuaian dengan perkembangan kanak-kanak
Amalan bersesuaian dengan perkembangan kanak-kanak
 
Pendidikan Montessori
Pendidikan MontessoriPendidikan Montessori
Pendidikan Montessori
 
Creative curriculum
Creative curriculumCreative curriculum
Creative curriculum
 
Bahan Ajar Webinar International
Bahan Ajar Webinar InternationalBahan Ajar Webinar International
Bahan Ajar Webinar International
 
Mubiar@ semua anak cerdas
Mubiar@ semua anak cerdasMubiar@ semua anak cerdas
Mubiar@ semua anak cerdas
 
Penilaian di tk
Penilaian di tkPenilaian di tk
Penilaian di tk
 
Bermain sambil belajar
Bermain sambil belajarBermain sambil belajar
Bermain sambil belajar
 
landasan-psikologi-pendidikan
landasan-psikologi-pendidikanlandasan-psikologi-pendidikan
landasan-psikologi-pendidikan
 
hakikat pendidikan dan peserta didik sd
hakikat pendidikan dan peserta didik sdhakikat pendidikan dan peserta didik sd
hakikat pendidikan dan peserta didik sd
 
1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar1. konsep alam belajar
1. konsep alam belajar
 

Similar to Kur

Pengembangan kurikulum paud
Pengembangan kurikulum paudPengembangan kurikulum paud
Pengembangan kurikulum paudkarinaarisutha
 
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniPerencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniSuraya Atika
 
Modul 6 dan 7(1) converted
Modul 6 dan 7(1) convertedModul 6 dan 7(1) converted
Modul 6 dan 7(1) convertedCaesarIslamy
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.pptAritonang Toba Muara
 
PAPARAN MATERI1.pptx
PAPARAN MATERI1.pptxPAPARAN MATERI1.pptx
PAPARAN MATERI1.pptxPelangi31
 
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..pptPendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..pptAmiraWidi
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxIMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxIing Salim purnama
 
Sidang pkl yang pake foto
Sidang pkl yang pake fotoSidang pkl yang pake foto
Sidang pkl yang pake fotoKamil Mazid
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxNurChasanah59
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Susilowati Boediono
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Susilowati Boediono
 
Hakikat Pembelajaran Sains Anak Usia Dini.pptx
Hakikat Pembelajaran Sains Anak Usia Dini.pptxHakikat Pembelajaran Sains Anak Usia Dini.pptx
Hakikat Pembelajaran Sains Anak Usia Dini.pptxWahyuKecil
 
PPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAI
PPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAIPPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAI
PPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAIYunitaUmami
 
Tugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinTugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinLogis Fanromik
 
Kompetensi profesional guru sd
Kompetensi profesional guru sdKompetensi profesional guru sd
Kompetensi profesional guru sdVica Abhinayya
 
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptxMembangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptxIrawan J. Hariyono
 
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar PendidikanPengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar PendidikanAnita Julia
 
pendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dinipendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia diniOca Nur Oktavia
 

Similar to Kur (20)

Pengembangan kurikulum paud
Pengembangan kurikulum paudPengembangan kurikulum paud
Pengembangan kurikulum paud
 
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniPerencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
 
Modul 6 dan 7(1) converted
Modul 6 dan 7(1) convertedModul 6 dan 7(1) converted
Modul 6 dan 7(1) converted
 
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.pptPPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
PPT-UEU-Pengantar-Ilmu-Pendidikan-Pertemuan-15.ppt
 
PAPARAN MATERI1.pptx
PAPARAN MATERI1.pptxPAPARAN MATERI1.pptx
PAPARAN MATERI1.pptx
 
PARENTING+TEMBI.pptx
PARENTING+TEMBI.pptxPARENTING+TEMBI.pptx
PARENTING+TEMBI.pptx
 
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..pptPendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah, Pendidikan Orang..ppt
 
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxIMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
Sidang pkl yang pake foto
Sidang pkl yang pake fotoSidang pkl yang pake foto
Sidang pkl yang pake foto
 
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptxSesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
Sesi 3-Perkembangan Pendidikan Sekolah Dasar (1).pptx
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
 
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
Karya tulis model pelatihan tutor paud unt jambore ptk paudni 2011
 
Hakikat Pembelajaran Sains Anak Usia Dini.pptx
Hakikat Pembelajaran Sains Anak Usia Dini.pptxHakikat Pembelajaran Sains Anak Usia Dini.pptx
Hakikat Pembelajaran Sains Anak Usia Dini.pptx
 
PPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAI
PPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAIPPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAI
PPT TI : Metode Lagu dalam Pembelajaran PAI
 
Tugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifinTugas b.indonesia pak arifin
Tugas b.indonesia pak arifin
 
Perkembangan anak
Perkembangan anakPerkembangan anak
Perkembangan anak
 
Kompetensi profesional guru sd
Kompetensi profesional guru sdKompetensi profesional guru sd
Kompetensi profesional guru sd
 
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptxMembangun masa depan dengan survey karakter.pptx
Membangun masa depan dengan survey karakter.pptx
 
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar PendidikanPengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan - Pengantar Pendidikan
 
pendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dinipendidikan karakter pada anak usia dini
pendidikan karakter pada anak usia dini
 

More from Adillahrizma Adillahrizma (20)

Presentasi bbct
Presentasi bbctPresentasi bbct
Presentasi bbct
 
Presentasi bermain aud
Presentasi bermain audPresentasi bermain aud
Presentasi bermain aud
 
Penataan lingkungan
Penataan lingkunganPenataan lingkungan
Penataan lingkungan
 
Mengelola kegiatan pijakan
Mengelola kegiatan pijakanMengelola kegiatan pijakan
Mengelola kegiatan pijakan
 
Rkm ok
Rkm okRkm ok
Rkm ok
 
Bab vi bermain
Bab vi bermainBab vi bermain
Bab vi bermain
 
Rkm sentra bu suah dan bu ira ok
Rkm sentra bu suah dan bu ira okRkm sentra bu suah dan bu ira ok
Rkm sentra bu suah dan bu ira ok
 
Rkm sentra balok bu tia dan jiah
Rkm sentra balok bu tia dan jiahRkm sentra balok bu tia dan jiah
Rkm sentra balok bu tia dan jiah
 
Rkm sentra balok bu tia dan jiah ok
Rkm sentra balok bu tia dan jiah okRkm sentra balok bu tia dan jiah ok
Rkm sentra balok bu tia dan jiah ok
 
Rkm bu susi
Rkm bu susiRkm bu susi
Rkm bu susi
 
Rkm bu susi ok
Rkm bu susi okRkm bu susi ok
Rkm bu susi ok
 
Rkm athi
Rkm athiRkm athi
Rkm athi
 
Bu taty
Bu tatyBu taty
Bu taty
 
Prota tk a
Prota tk aProta tk a
Prota tk a
 
Penilaian harian
Penilaian harianPenilaian harian
Penilaian harian
 
Penilaian semester ok
Penilaian semester okPenilaian semester ok
Penilaian semester ok
 
Penilaian paud 1
Penilaian paud 1Penilaian paud 1
Penilaian paud 1
 
Penilaian dalam pembelajaran aud
Penilaian dalam pembelajaran audPenilaian dalam pembelajaran aud
Penilaian dalam pembelajaran aud
 
Ink aud
Ink audInk aud
Ink aud
 
Bahan tayang penilaian dalam pembelajaran
Bahan tayang penilaian dalam pembelajaranBahan tayang penilaian dalam pembelajaran
Bahan tayang penilaian dalam pembelajaran
 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Kur

  • 1. PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009
  • 2. PAUD FORMAL : TK/RA NONFORMAL : TPA & KB INFORMAL
  • 3. STANDAR PAUD 1. STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN 2. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 3. STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN 4. STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN
  • 4. STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN Kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini (0-6 Tahun) Aktualisasi potensi semua aspek perkembangan bukan pada pencapaian kecakapan akademik Aspek nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional
  • 5. Pengelompokkan Usia Anak 1. Tahap usia 0 - < 2 tahun, terdiri atas kelompok usia: a. 3 - < 6 bulan b. 6 - < 9 bulan c. 9 - < 12 bulan d. 12 - < 18 bulan e. 18 - < 24 bulan 2. Tahap usia 2 – < 4 tahun, terdiri atas kelompok usia: a. 2 – < 3 tahun b. 3 – < 4 tahun 3. Tahap usia 4 – ≤ 6 tahun, terdiri atas kelompok usia : a. 4 – < 5 tahun b. 5 – ≤ 6 tahun
  • 6. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Memuat kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi : guru, guru pendamping, Pengasuh tenaga kependidikan
  • 7. Pendidik Pendidik anak usia dini adalah profesional yang bertugas : merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan anak didik Bertugas di berbagai jenis layanan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal Formal terdiri dari guru dan guru pendamping; Pendidik PAUD nonformal terdiri dari guru, guru pendamping, dan pengasuh
  • 8. Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan : administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada lembaga PAUD PAUD Formal terdiri dari Pengawas, Kepala TK/RA, Tenaga Administrasi, dan Petugas Kebersihan PAUD Nonformal terdiri dari Penilik, Pengelola, Administrasi, dan Petugas Kebersihan
  • 9. STANDAR ISI, PROSES, DAN PENILAIAN Meliputi : struktur program, alokasi waktu, perencanaan, pelaksanaan, penilaian dilaksanakan secara terintegrasi/terpadu sesuai dengan tingkat perkembangan, bakat/minat dan kebutuhan anak Mempertimbangkan potensi dan kondisi setempat
  • 10. Struktur meliputi : Standar Isi bidang pengembangan pembentukan perilaku bidang pengembangan kemampuan dasar melalui kegiatan bermain dan pembiasaan Bentuk Kegiatan Layanan Alokasi waktu Rombongan belajar : 4.2.1 Kelompok usia 0 - <1 tahun 1 : 4 anak; 4.2.2 Kelompok usia 1 - <2 tahun 1 : 6 anak; 4.2.3 Kelompok usia 2 - <3 tahun 1 : 8 anak; 4.2.4 Kelompok usia 3 - <4 tahun 1 : 10 anak; 4.2.5 Kelompok usia 4 - <5 tahun 1 : 12 anak; 4.2.6 Kelompok usia 5 - ≤6 tahun 1 : 15 anak. Kalender Pendidikan
  • 11. Standar Proses Perencanaan: Pengembangan Rencana Pembelajaran, Prinsip-prinsip, Pengorganisasian Pelaksanaan : Penataan Lingkungan Main, Pengorganisasian Kegiatan,
  • 12. Standar Penilaian 1. Teknik Penilaian : Pengamatan, penugasan, unjuk kerja, pencatatan anekdot, percakapan/dialog, laporan orang tua, dokumentasi hasil karya anak (portofolio), deskripsi profil anak
  • 13. Lanjutan Standar Penilaian 2. Lingkup 3. Proses 4. Pengelolaan hasil 5. Tindak lanjut
  • 14. STANDAR SARANA DAN PRASARANA, PENGELOLAAN, DAN PEMBIAYAAN Meliputi : jenis, kelengkapan, kualitas fasilitas yang digunakan dalam menyelenggarakan proses penyelenggaraan PAUD
  • 15. DEVELOPMENTALLY APPROPRIATE OLEH : BUDI RAHARDJO PRACTICE (DAP)
  • 16. LATAR BELAKANG Kata DAP dicetuskan oleh NAEYC (National Association for the Education of Young Children) pada tahun 1998 NAEYC lahir dari Dep Pendidikan USA untuk merumuskan kurikulum dan program yang sesuai dgn AUD Keberhasilan sosialisasi NAEYC tentang kurikulum untuk PAUD karena DAP memberikan panduan pembelajaran berdasarkan jenjang usia anak
  • 17. PENGERTIAN • Perencanaan yang bermakna dan sesuai dengan perkembangan anak sebagai penerapan pengetahuan mengenai perkembangan anak dalam lembaga PAUD • Program pembelajaran yang direncanakan untuk AUD berdasarkan pengetahuan mengenai perkembangan anak • DAP berdasarkan pada pertimbangan data dan kenyataan tentang anak
  • 18. 12 Prinsip Dasar DAP 1. Seluruh aspek perkembangan anak saling terkait satu dengan lainnya dan saling mempengaruhi. 2. Perkembangan memiliki urutan yang runtut. 3. Setiap anak memiliki proses perkembangan yang berbeda. 4. Pengalaman sebelumnya mempengaruhi perkembangan
  • 19. Lanjutan Prinsip Dasar DAP 5. Proses perkembangan sesuatu yang dapat diperkirakan menuju ke arah yang lebih kompleks, terorganisasi dan terinternalisasi. 6. Perkembangan dan pembelajaran dipengaruhi oleh konteks budaya dan sosial yang beragam. 7. Anak sebagai pebelajar aktif 8. Perkembangan dan pembelajaran dipengaruhi kematangan secara biologis dan lingkungan
  • 20. Lanjutan Prinsip Dasar DAP 9. Bermain sebagai alat bagi anak dalam menunjukan tahap perkembangannya. 10. Perkembangan anak akan lebih meningkat, jika anak diberikan kesempatan untuk melatih keterampilan yang baru dan meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliknya sekarang.
  • 21. Lanjutan Prinsip Dasar DAP 11. Anak memiliki beragam cara untuk belajar dan mencari tahu serta memiliki berbagai cara untuk menunjukan apa yang diketahuinya. 12. Anak akan lebih mudah belajar jika anak merasa merasa aman dan nyaman.
  • 22. PENDEKATAN-PENDEKATAN PAUD OLEH : BUDI RAHARDJO (Adapted From NEST)
  • 23. 1. MONTESSORI Dikembangkan Oleh Maria Motessori (1870 – 1957) Awalnya diperuntukan bagi ABK Bertujuan mengoptimalkan seluruh kemampuan anak melalui stimulasi yang dipersiapkan Setiap anak memiliki keunikan
  • 24. Keunikan setiap anak : 1.Masa peka (sensitive period) – Lahir – 6 th : masa eksplorasi sensoris Menciptakan pengetahuannya melalui pengalaman-pengalaman sensoris – Usia 6-12 tahun : eksplorasi konsep Mengembangkan kekuatan berpikir abstrak dan imajinasi – Usia 12-18 tahun : eksplorasi humanistik Memahami posisi di masyarakat dan tahu cara berkontribusi pada dunia – Usia 18-24 tahun : eksplorasi khusus Menemukan keberadaan diri bagian dari dunianya
  • 25. 2. Daya serap pikiran (absorbent mind)  Anak belajar secara tidak sadar dari lingkungannya  Anak sudah memiliki kemampuan, langkah dan irama belajar sendiri-sendiri dalam dirinya  Anak mampu mengembangkan konsentrasi, disiplin diri, namun memerlukan lingkungan yang dapat mendukungnya  Pada masa perkembangan awal, anak berkembang melalui pengalaman sensori bukan karena imajinasinya
  • 26. Komponen kunci penerapan Montessori : 1. Para pendidik dilatih secara khusus tentang filosofi dan metode Montessori. 2. Terjalin kemitraan dengan orangtua. 3. Kelas merupakan kelompok heterogen yang terdiri dari beragam usia. 4. Bermacam-macam bahan dan pengalaman pembelajaran Montessori diberikan kepada anak secara cermat dan berurutan sesuai kebutuhan anak. 5. Penjadwalan yang teratur yang memberikan kesempatan pada anak untuk terlibat dalam pemecahan masalah dan terlibat secara mendalam dalam pembelajaran. 6. Suasana kelas mendorong interaksi sosial yang mendukung pembelajaran kooperatif.
  • 27. Kurikulum dan kegiatan : 1. Materi sensorial – Anak berlatih memperluas dan memperhalus persepsi sensorinya – Materi yang digunakan adalah alat-alat yang mengandung konsep tentang ukuran, bentuk, warna, suara, tekstur, bau, berat ringan 1. Materi konseptual Merupakan bahan-bahan konkret untuk melatih anak membaca, menulis, matematika dan pengetahuan sosial 3. Materi kehidupan praktis (sehari-hari) • Pembelajaran yang diberikan banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari • menyapu lantai, mencuci piring, menyiram tanaman, mengancingkan baju
  • 28. 2. BANK STREET Dikembangkan Oleh Lucy Sprague Mitchell, Caroline Pratt, Harriet Johnson (1878 – 1967) Berawal dari ”Nursery School”, bagian dari Biro Eksperimen Pendidikan Dipengaruhi oleh kajian John Dewey yang meyakini bahwa kekuatan pendidikan untuk mempengaruhi dan meningkatkan masyarakat “the whole child” anak secara keseluruhan
  • 29. Prinsip Umum : 1. Perkembangan berawal dari simple ke kompleks. 2. Sifat individual terjadi secara kontinum 3. Peningkatan perkembangan memerlukan waktu yang lama dan hal-hal baru yang dipelajari 4. Anak mempunyai motivasi dalam dirinya untuk secara aktif terlibat dengan lingkungan 5. Percaya diri anak terbentuk dari pengalaman dengan orang lain dan objek dalam berinteraksi 6. Pertumbuhan dan perkembangan melibatkan konflik antara individu dan orang lain
  • 30. Ide Dasar : Anak merupakan pembelajar aktif, peneliti, eksplorer, dan artis. Belajar terjadi dalam konteks sosial yang memungkinkan anak belajar melalui interaksi dengan lingkungannya Pemahaman perkembangan kognitif dan afektif merupakan suatu interkoneksi atau tidak terpisah-pisah.
  • 31. Kurikulum & kegiatan : • Terfokus pada tema yang paling menarik bagi anak • Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan • Seni dan ilmu sentra pengalaman dan aktivitas yang membantu anak menemukan makna di dunia sekitar • Bermain dengan material yang bersifat buka tutup • Balok, air, kayu, kertas, materi-materi seni dan tanah liat • Bebas memilih permainan yang diinginkan • Didorong untuk belajar dengan cara mereka sendiri • Bermain merupakan jantung dari pendekatan interaksi perkembangan
  • 32. Fokus utama : 1. Kompetensi, Bagaimana individu menggunakan keterampilan dan pengetahuannya dalam hidup. 2. Individualitas, Menekankan fungsi otonomi, kemampuan untuk membuat pilihan, mengambil inisiatif, risiko kegagalan, dan menerima bantuan tanpa kehilangan kebebasan. 3. Sosialisasi, Tingkat pertama berkaitan dengan control dan memikir ulang, adaptasi dan internalisasi perilaku ; tingkat kedua mengacu kepada perkembangan hubungan dengan orang lain yang ditandai dengan kepedulian, kejujuran, tanggungjawab dan kerjasama.
  • 33. Peran guru 1. Memahami perkembangan anak 2. Potensi dasar pengetahuan 3. Memilih dan menyusun materi-materi 4. Mengetahui anak secara individual 5. Sebagai fasilitator
  • 34. 3. HIGH/SCOPE Dikembangkan Oleh David Weikart (1960an) Mulai digunakan pada tahun 1962 Melibatkan anak sebagai pembelajar aktif
  • 35. Komponen Utama : • Anak sebagai pembelajar aktif yang menggunakan sebagian besar waktunya di dalam learning center yang beragam • Merencanakan-melakukan-mengulang (plan – do - rewiew) – Guru membantu anak untuk memilih apa yang akan mereka lakukan setiap hari – melaksanakan rencana mereka – mengulang kembali yang telah mereka pelajari. • Pengalaman kunci (key experience) • Penggunaan catatan anekdot untuk mencatat kemajuan yang diperoleh anak
  • 36. Unsur Kurikulum : 1. Benda-benda yang dapat dieksplor anak 2. Manipulasi benda-benda oleh anak 3. Pilihan bagi anak tentang apa yang harus dilakukan anak 4. Bahasa anak 5. Dukungan dari orang dewasa
  • 37. Pengalaman Kunci Pemandu Kegiatan 1. Representasi kreatif, 2. Bahasa dan keaksaraan, 3. Inisiatif dan hubungan sosial, 4. Gerakan, 5. Misk, 6. Klasifikasi, 7. Seriasi, 8. Bilangan, 9. Ruang, 10. Waktu
  • 38. Peranan guru Strategi interaksi yang positif Berfokus pada kekuatan anak Membangun hubungan dengan anak Mendukung ide-ide bermain anak Mengembangkan ketrampilan dalam bertanya Mengajak anak untuk memecahkan masalah jika terjadi konflik sosial
  • 39. 4. Kurikulum Kreatif Dikembangkan Oleh Diane Trister Dodge (1978 - sekarang) Dasar filosofinya adalah guru harus mampu menggunakan bermacam-macam strategi untuk memenuhi kebutuhan anak dalam aspek perkembangan sosial, emosional, fisik, kognisi dan bahasa
  • 40. Elemen-elemen penting dari kurikulum kreatif 1. Teori dan riset tentang otak oleh Maslow, Erickson, Piaget, Vygotsky, Smilansky dan Gardner 2. Pemahaman cara belajar anak sebagai proses yang kontinum 3. Menekankan pada setting lingkungan pembelajaran dalam sentra, mengatur jadwal kegiatan sehari-hari, mengorganisasi pilihan waktu- belajar, dan menciptakan komunitas kelas
  • 41. Lanjutan 4. Guru berperan menjadi pengamat dan menggunakan bermaca strategi untuk memandu pembelajaran 5. Bermitra dengan orangtua untuk mendukung pembelajaran
  • 42. Lingkungan pembelajaran 1. Anak belajar di dalam sentra 2. Material yang digunakan harus beragam dan diorganisasi 3. Kelas dirancang untuk bisa menerima anak dari berbagai latar belakang 4. Anak terlibat secara aktif 5. Belajar melalui investigasi dan bermain
  • 43. 5. Regio Emilia Dikembangkan Oleh Loris Malaguzzi (akhir perang dunia ke-2 - sekarang)
  • 44. Konsep 1. Anak sebagai individu yang kompeten, kuat, suka menemukan, dan penuh ide 2. Lingkungan sebagai guru ketiga harus dirancang dengan baik 3. Adanya hubungan di antara anak, guru, dan orangtua 4. Dokumentasi sebagai penguatan terhadap pengalaman anak
  • 45. Lanjutan 5. Perencanaan yang fleksibel 6. Provokasi guru pada anak dengan memperhatikan minat anak dan mendorong/mengembangkan lebih jauh pemikiran dan tindakan 7. Seratus bahasa dari anak sebagai representasi ide-ide anak
  • 46. Struktur program 1. Perbandingan guru : anak di kelas 2 : 25 2. Anak, guru, dan keluarga bersama-sama mendorong pembelajaran 3. Kegiatan proyek dalam kelompok kecil, maks 5 anak/kelompok 4. Konflik dalam pergaulan anak dipandang sebagai proses kognisi bukan sosial interaksi
  • 47. Lingkungan sebagai guru ke-tiga 1. Ruang/tempat yang digunakan harus bisa menarik dan mengundang minat anak 2. Segala sesuatu dan tempat harus mengandung unsur pendidikan 3. Setiap sentra dan sekolah memiliki area pusat budaya 4. Menekankan pada berbagai macam media 5. Anak dan orangtua membantu untuk mengumpulkan dan mengelola bahan-bahan main yang digunakan
  • 48. Kurikulum 1. Kurikulum dirancang berdasarkan minat anak 2. Guru memfasilitasi anak untuk memperluas proyek 3. Anak juga mengerjakan kegiatan seperti pada umumnya 4. Guru mengamati, mendiskusikan, dan menginterpretasikan setiap kegiatan yang dilakukan bersama anak
  • 49. Peranan guru 1. Membangun pengetahuan dan pemahaman anak 2. Menjadi seorang pendengar yang baik dan observer. 3. Mendokumentasikan hasil kerja anak dan mendiskusikannya dengan guru-guru yang lain setiap minggu. 4. Menjadi partner bagi anak di dalam proses pembelajaran. 5. Pedagogista, guru sebagai koordinator, konsultan pendidikan
  • 50. 6. Project-Base dikembangkan oleh Lilian Katz Tujuan Pembelajaran : 1.Pengetahuan (knowledge) Fakta-fakta, informasi, cerita, konsep, dan banyak unsur dari pikiran 2.Ketrampilan (skills) Ketrampilan berbeda dengan pengetahuan. Pengetahuan harus dapat menjadi suatu ketrampilan
  • 51. Lanjutan 3. Disposisi (disposition) – Kebiasaan berpikir yang digabungan dengan hati – Kemampuan prososial, motivasi, peduli, dan empati kepada anak lain – Berkembang dengan baik melalui mengamati (observing) dan meniru (modelling)
  • 52. – Bawaan dari lahir untuk memaknai pengalaman, bertanya, mencari jawaban, dll – Tidak bisa diajarkan melalui instruksi – harus diwujudkan dalam tingkah laku, diekspresikan dan digunakan – disposisi yang hilang, tidak akan bisa kembali lagi
  • 53. Lanjutan 4. Perasaan (feelings)  Dipelajari melalui pengalaman  Tidak dapat dipelajari melalui instruksi, paksaan, atau doktrinasi  Memberi kesempatan untuk terlibat aktif, menentukan pilihan, dan mengambil keputusan
  • 54. Kapan dipelajari ? 1. Sesuai tujuan akademik  Ketika mengajarkan pengetahuan, konsep, informasi dan ketrampilan 1. Sesuai tujuan intelektual  Ketika mengajarkan unsur-unsur pengalaman yang melibatkan disposisi : menganalisa, mensintesa, menghipotesa, hubungan sebab akibat, meramalkan dan menginvestigasi
  • 55. Bagaimana cara belajarnya ? “Hearts and Minds” Dari pengamatan dan penyelidikan
  • 56. BCCT • Dikembangkan oleh CCCRT (Creative Center for Childhood Research and Training) Florida, USA • Dilaksanakan di Creative Preschool asuhan Pamela • Di Indonesia bernama BCCT (Beyond Center and Cyrcle Time) • Kemudian akan diganti dengan nama SELING (Sentra & Lingkaran)
  • 57. Konsep : Melalui 3 jenis main 1. Main Sensorimotor  anak belajar melalui panca indera dan hubungan fisik dengan lingkungan  Dengan menyediakan kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam bahan dan alat permainan di dalam dan di luar ruangan.
  • 58. 2.Main Peran, atau simbolik, main pura-pura, fantasi, imajinasi atau main drama. Untuk perkembangan kognisi, sosial dan emosi anak. • Main Peran dibagi atas 2 jenis : 1. Main Peran Makro, Anak berperan sesungguhnya dan menjadi seseorang atau sesuatu 2. Main Peran Mikro, Anak memegang atau menggerak-gerakkan benda-benda berukuran kecil untuk menyusun adegan
  • 59. Main Peran Makro dan Mikro
  • 60. 3. Main Pembangunan a. Main pembangunan bahan sifat cair/bahan alam – bermain dengan menggunakan bahan bahan cair – seperti air, krayon, spidol cat dengan kuas, pensil, pulpen, playdough, ublegh, pasir, lumpur, biji-bijian seperti beras, kacang kedelai, kacang hijau dll
  • 61. b. Main Pembangunan Terstruktur bermain dengan mempergunakan balok unit,balok berongga, balok berwarna, lego, puzzle dan lain lain
  • 62. Main Pembangunan Sifat Cair & Terstruktur
  • 63. Pelaksanaan BCCT Dilaksanakan menggunakan 4 pijakan (schafolding) : 1. Pijakan Lingkungan – Menata lingkungan belajar – Menyiapkan kegiatan dalam sentra – Menyiapkan alat main yang akan digunakan 1. Pijakan sebelum main – Do’a, salam, & menyapa anak satu persatu – Apersepsi materi – Membuat aturan main dalam sentra
  • 64. Lanjutan 3. Pijakan selama main – Memberi waktu main (45’ – 1 jam) – Membimbing anak menyelesaikan tugasnya – Memperluas bahasa dan gagasan dengan pertanyaan terbuka – Mengamati & mendokumentasikan kemajuan anak 3. Pijakan setelah main – Bersama anak membereskan alat main – Recalling, – Menghubungkan dengan konsep yang akan dipelajari selanjutnya
  • 65. Asas & Prinsip Pengembangan Kurikulum OLEH: BUDI RAHARDJO
  • 66. Asas Pengembangan Kurikulum 1. Asas Psikologis Hal-hal yang mengacu pada aspek psikologi - tahap perkembangan - kebutuhan psikologis 2. Asas Sosiologis Mengacu pada gejala sosial - hubungan individu dengan individu, golongan, dan masyarakat
  • 67. 3. Asas Filosofis Mengarah pada falsafah bangsa & pendidikan yang dianut 4. Asas Teknologi/Organisatoris Mengacu pada perkembangan & kebutuhan masyarakat
  • 68. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM PRINSIP-PRINSIP UMUM PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. RELEVANSI : • Relevansi ke luar : komponen-komponen kurikulum sesuai dengan tuntutan, kebutuhan, perkembangan masyarakat • Relevansi ke dalam : konsistensi antar komponen-komponen kurikulum  keterpaduan internal 1. FLEKSIBILITAS : Kurikulum solid tetapi pada pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian
  • 69. 3. KONTINUITAS : Adanya kesinambungan sebab proses belajar siswa berlangsung secara berkesinambungan 3. PRAKTIS : Biasa disebut efisien, dengan biaya yang murah dapat dilaksanakan dengan mudah 3. EFEKTIVITAS : Keberhasilan yang tinggi baik dari segi kuantitas maupun kualitas
  • 70. Assesment dalam Setting Kelas Daftar cek Dialog dengan siswa Observasi Logbook atau buku harian Hasil kerja siswa Tes saringan Portfolio
  • 71. Assesment Individual Wawancara dan percakapan Angket Evaluasi diri siswa Asesmen sebagai bagian dari mediasi Tes pencapaian prestasi Tes kemampuan atau penguasaan tertentu
  • 72. ALIRAN PENDIDIKAN KONSEP KURIKULUM A. Pendidikan Klasik 1. Perenialisme (Eropa) - Pendidikan untuk ningrat - Liberal Art (bukan hal-hal praktis) - Hal-hal yang klasik 2. Essensialisme (Amerika) Pendidikan untuk mencari nafkah SUBJEK AKADEMIS B. Pendidikan Pribadi 1. Progresif (John Dewey) - Learning by doing - Student active learning 2. Romantik-Naturalisme (J.J.Rousseau) - Menekankan pada hukum alam - Belajar menurut keinginan anak HUMANISTIK C. Pendidikan Teknologis (eksistensialisme) TEKNOLOGIS D. Pendidikan Interaksional REKONSTRUKSI SOSIAL
  • 73. KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS Sumber : Pendidikan Klasik (filsafat perenialisme, esensialisme) 1. orientasi masa lalu 2. asumsi : ilmu, nilai, budaya telah solid 3. tugas pendidikan memelihara & mewariskan ilmu, nilai budaya 4. guru adalah ekspert & model Karakteristik kurikulum : 1. kurikulum menekankan isi/materi ajaran 2. isi kurikulum berasal dari disiplin ilmu (solid-sistematis) 3. peranan guru sangat dominan 4. penyajian : ekspositori & inkuiri
  • 74. PENDEKATAN DALAM PERKEMBANGAN KURIKULUM SUBJEK AKADEMIS 1. Pendekatan berdasarkan struktur pengetahuan 2. Pendekatan bersifat integratif (integrated curriculum) Thema yang membentuk kesatuan (unifying theme) Menyatukan beberapa disiplin ilmu (contoh social studies) Menyatukan berbagai metode belajar 1. Pendekatan fundamentalis Mata pelajaran membaca menulis berhitung Mata pelajaran lain dipelajari tanpa dihubungkan dengan kebutuhan praktis
  • 75. KURIKULUM HUMANISTIK Sumber : Pendidikan Pribadi (filsafat eksistensialisme) 1. orientasi ke masa sekarang 2. asumsi : anak punya potensi 3. pendidikan ibarat bertani 4. guru adalah psikolog, bidan, motivator, fasilitator Karakteristik kurikulum : 1. siswa adalah subjek, punya peran utama 2. isi/bahan sesuai minat/kebutuhan siswa 3. menekankan keutuhan pribadi 4. penyampaian : discovery, inquiry, penekanan masalah
  • 76. MODEL KONSEP KURIKULUM KURIKULUM KONFLUEN Menekankan keutuhan pribadi, individu merespon secara utuh (pikiran, perasaan, tindakan) dasarnya Gestalt Ciri : – Partisipasi – Integrasi – Relevansi – Pribadi anak – Tujuan : mengembangkan pribadi yang utuh Metode belajar konfluen : – Mengidentifikasi topik/tema yang mengandung self-judgment – Materi disampaikan dalam bentuk open-ended
  • 77. KURIKULUM TEKNOLOGIS Sumber : Pendidikan Teknologis (filsafat realisme) 1. orientasi ke masa sekarang dan y.a.d 2. menekankan kompetensi 3. kompetensi diuraikan menjadi perilaku yang dapat diamati 4. peranan guru tidak dominan (dapat diganti alat-alat teknologi) 5. pendidikan bersifat ilmiah (science, experimental, terukur0 6. pendidikan - sistem Karakteristik kurikulum : 1. tujuan dirinci menjadi objektif 2. menekankan isi (uraian kompetensi) 3. disain pengajar disusun sistemik (menggunakan analisis approach) 4. isi disajikan dalam media tulis & elektronik 5. evaluasi menggunakan tes objektif
  • 78. KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL Sumber : Pendidikan Interaksional (filsafat pragmatisme) 1. orientasi ke masa lalu dan sekarang 2. asumsi : manusia mahluk sosial 3. menekankan pemecahan problema masyarakat 4. tujuan pendidikan pembentukan masyarakat lebih baik 5. pendidikan adalah kerjasama : interaksi guru-siswa-siswa Karakteristik kurikulum : 1. tujuan pemecahan masalah masyarakat 2. isi kurikulum ; problema dalam masyarakat 3. metode mengajar kooperatif / gotong royong / kerja kelompok 4. guru & siswa belajar bersama
  • 79. ISI / MUATAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Departemen Pendidikan Nasional Materi 10-Penyusunan KTSP-2000
  • 80. KTSP DOKUMEN I BAB I. PENDAHULUAN BAB II. TUJUAN PENDIDIKAN BAB III. STRUKTUR dan MUATAN KURIKULUM BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN
  • 82. Bab I. PENDAHULUAN • Latar Belakang (Dasar Pemikiran Penyusunan KTSP) • Analisis SWOT Kondisi Sekolah –Kekuatan –Kelemahan –Peluang –Ancaman SESUAI KARAKTERISTIK SEKOLAH
  • 83. Bab II. TUJUAN PENDIDIKAN 1. Filosofi 2. Visi Sekolah 3. Misi Sekolah 4. Tujuan Sekolah 5. Prinsip Pembelajaran 6. Tata Tertib
  • 84. CARA MERUMUSKAN VISI, MISI, TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN • TAHAP 1 : HASIL BELAJAR SISWA apa yang harus dicapai siswa berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah mereka menamatkan sekolah • TAHAP 2 : SUASANA PEMBELAJARAN suasan pembelajaran seperti apa yang dikehendaki untuk dicapai hasil belajar itu • TAHAP 3 : SUASANA SEKOLAH suasana sekolah – sebagai lembaga/organisasi pembelajaran – seperti apa yang diinginkan untuk mewujudkan hasil belajar siswa
  • 85. Bab III STRUKTUR DAN MUATAN KTSP MELIPUTI KOMPONEN : LINGKUP PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI PENGATURAN BEBAN MENGAJAR
  • 86. Bab. IV KALENDER PENDIDIKAN DIBUAT PER BULAN
  • 88. KTSP DOKUMEN II A. SILABUS DARI SK/KD YANG DIKEMBANGKAN PUSAT B. SILABUS DARI SK/KD YANG DIKEMBANGKAN SEKOLAH (MULOK, MAPEL TAMBAHAN)