SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
TINGKAT BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN
ASMAUL HUSNA / 181101033
husna6987@gmail.com
Abstrak
Berpikir adalah sebuah proses yang mencakup interaksi dari rangkaian pemikiran dan
persepsi yang berkelanjutan. Berpikir kritis merupakan sebuah konsep berpikir dengan berbagai
sudut pandang yang luas, mengkritisi suatu masalah, berpikir secara logis (masuk akal), kreatif
dan juga lebih mudah dalam mengambil sebuah keputusan.
Di dalam praktik keperawatan, pemikir kritis adalah seseorang yang memiliki
kemampuan untuk mencari informasi, memprediksi dan menganalisa suatu contoh
kasus.Berpikir kritis di dalam keperawatan sangat penting bagi seorang perawat, yaitu ketika
seorang perawat ingin mengambil sebuah keputusan klinis yang terbaik dan tepat dalam situasi
tertentu.Manfaat berpikir kritis dalam keperawatan diantaranya adalah memberikan analisa
kasus dan merumuskan masalah keperawatan dengan tepat.Tingkat berpikir secara kritis dalam
keperawatan memiliki beberapa tingkatan, yaitu pemikiran kritis dasar (berpikir nyata dan
berdasar).Pemikiran kritis kompleks (menganalisis keputusan dengan independen) dan
komitmen.
Kata Kunci : berpikir, pemikiran, keputusan
1. Latar Belakang
Kemampuan berpikir kritis
adalah kemampuan yang sangat
bermanfaat dan berfungsi sangat
efektif dalam semua aspek
kehidupan.Oleh sebab itu,
kemampuan berpikir kritis itu sudah
seharusnya untuk ditanamkan sejak
dini baik di tempat belajar, rumah
maupun di lingkungan masyarakat.
Berpikir kritis adalah sebuah
proses berpikir dimana si pemikir
akan memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi terhadap suatuhal yang
dilihatnya. Orang yang berpikir kritis
juga memiliki pandangan yang luas
dan bersifat fleksibel.
Berpikir kritis menuntut adanya
usaha, kemauan dan sikap tidak
putus asa ketika menghadapi suatu
hal yang sulit.Berpikir kritis memang
bukanlah sebuah hal yang mudah
dilakukan, namun seseorang harus
tetap berusaha melaksanakannya
agar kemampuan berpikir
berkembang. Didalam Ilmu
Keperawatan, berpikir kritis juga
diterapkan. Perawat diminta untuk
bersikap rasional, shingga perawat
dapat mengambil keputusan yang
tepat dan akurat ketika menetapkan
diagnosis penyakit pasien, selain itu
perawat juga dapat memberikan
alasan yang relevan terhadap
keyakinan dan kesimpulan yang
dilakukan.Kemapuan berpikir kritis
tumbuh ketika seseorang
memperoleh pengetahuan baru
didalam praktik keperawatan.
Kataoka-yahiro dan saylor
mengembangkan model berpikir
kritis yang terdiri atas tiga tingkat
pemikiran kritis, yakni : dasar,
kompleks, dan komitmen. Seseorang
mampu menerapkan model
pemikiran kritis ketika berada pada
tingkat dasar, setelah mahir didalam
praktik, selanjutnya dapat
menerapkan pemikiran kritis
kompleks dan komitmen.Oleh sebab
itu, kajian ini dibuat dengan tujuan
semua orang mampu
mengembangkan pemikiran kritisnya
dan menerapkan di lingkungan
sekitar.Dimulai dari tongkatan
pertama yaitu pemikiran kritis dasar,
kemudian berlanjut ke tahap
pemikiran kritis kompleks dan
komitemen.
2. Tujuan
Tujuan dari penulisan kajian ini
adalah agar perawat dapat
menerapkan proses berpikir kritis
dalam aktivitas keperawatan sehari-
hari, bersikap rasional dan dapat
mengambil keputusan dengan tepat.
Kemudian tujuan selanjutnya adalah
perawat dapat meningkatkan
kemampuannya dalam berpikir kritis
secara bertahap dari pemikiran kritis
dasar kemudian ditingkatkan lagi
menjadi pemikiran kritis kompleks
selanjutnya tingkat akhir yaitu
komitmen.
3. Metode
Metode atau cara yang daoat
dilakukan agar berpikir kritis dapat
diterapkan oleh perawat yaitu
perawat harus percaya diri, integritas
intelektual, terbiasa mencari
informasi, berpikir terbuka, kreatif,
fleksibel dan rasional. Kemudian
setelah melaksanakan metode untuk
menerapkan berpikir kritis,
selanjutnya perawat harus
meningkatkan dan mengembangkan
dengan cara menjadikan berpikir
kritis sebagai kebiasaan, lalu
meningkatkan keterampilan dalam
menganalisis masalah,
menggabungkan bagian-bagian
menjadi sebuah susunan baru,
mengenali dan memecahkan
masalah, kemudian menyimpulkan
inti dari masalah.
4. Hasil
Dari metode diatas, didapatkan
hasil yaitu Perawat akan mulai
berpikir kritis di tingkat dasar dengan
menanamkan sikap percaya diri
dimulai ketika perawat
memperkenalkan dirinya di depan
klien / pasien dengan percaya diri,
dan akhirnya menjadi lebih sering
mencari informasi setelah itu
meningkat perlahan ke tingkat kedua
yaitu pemikiran kritis kompleks,
ditahap ini nantinya perawat akan
memikirkan setiap solusi yang
memiliki keuntungan dan resiko
masing-masing. Dengan
meningkatnya pemikiran kritis
perawat, otomatis perawat juga akan
menerapkan kemampuan berpikir
kritisnya pada setiap memulai asuhan
keperawatan.
5. Pembahasan
Berpikir kritis merupakan
sebuah konsep berpikir dengan
berbagai sudut pandang yang luas,
mengkritisi suatu masalah, berpikir
secara logis (masuk kal), kreatif dan
juga lebih mudah dalam mengambil
sebuah keputusan. Berpikir kritis
adalah proses individu mengevaluasi
informasi untuk membuat sebuah
penilaian atau mengambil keputusan
berdasarkan kemampuannya,
pengalaman dan ilmu pengetahuan
yang dimiliki (Potter dan Perry,
2005). Berpikir kritis yaitu sebuah
proses dimana perawat akan
menggunakan informasi sebagai
pertimbangan untuk membuat
kesimpulan. Tujuan awal berpikir
kritis adalah untuk mengungkapkan
kebenaran dengan menyingkirkan
semua yang salah, supaya kebenaran
akan terlihat.
Pemikir kritis adalah seorang
yang memiliki kemampuan untuk
mencari informasi, meprediksi dan
menganalisa suatu contoh
kasus.Menurut Kinney(2009) Dalam
Kodim,Y(2015),Seorang pemikir
kritis memiliki ciri, salah satunya
intellectual perseverance yaitu
keinginan untuk memahami materi
dan mencari kebenaran lebih lanjut
meski sulit (Kinney, 2009).Sebagai
perawat professional, perawat harus
selalu berpikir jangka panjang. Oleh
karena itu, berpikir kritis di dalam
keperawatan, pelaksanaan dan
evaluasi keperawatan pada filosofi
keperawatan, terdapat tiga unsur
yang menjadi proses berpikir dalam
mengembangkan ilmu keperawatan,
yaitu care, holism, dan humanism.
Dalam argumentasi dan dalam cara
berpikir, kita ingin bergerak maju
dan mendapat suatu hal yang baru.
Kemampuan berpikir kritis
tumbuh ketika seseorangmemperoleh
pengetahuan baru didalam praktik
keperawatan.Individu yang berfikir
kritis,memiliki perilaku yang
percayadiri,rasa ingin tahu yang
tinggi,tanggung jawab dan
otoritas,mau mengambil
resiko,disiplin,kreatif dan
integritas.Fungsi Berpikir Kritis
dalam keperawatan adalah
memberikan analisa kasus dan
merumuskan masalah keperawatan
dengan akurat dan tepat,Pemanfaatan
proses berfikir kritis dalam aktivitas
keperawatan sehari-hari. Mencari
alasan yang relevan terhadap nilai
keputusan dan menemukan alasan
yang logis atas dasar keputusan yang
diambil.
Menurut Paul(1993) dalam
Potter&Perry(2009),Perawat yang
berpikir kritis akan memiliki perilaku
yang percaya diri. Berpikir
independen, memiliki rasa igin tahu
yang tinggi, mau mengambul resiko,
disiplin, kreatif, berintegritas dan
adil.Contoh aplikasi dari perilaku
berpikir kritis percaya diri adalah
perawat belajar bagaimana
memperkenalkan dirinya sebagai
perawat kepada klien dan berbicara
penuh percaya diri saat memulai
asuhan keperawatan.
Kataoka-yahiro dan saylor
mengembangkan model berpikir
kritis yang terdiri atas tiga tingkat
pemikiran kritis, yakni : dasar,
kompleks, dan komitmen. Sebagai
pemula, individu akan menerapkan
model pemikiran kritis pada tingkat
dasar. Pada tahap pemikiran kritis
dasar, individu percaya bahwa para
ahli memiliki jawaban yang tepat
untuk setiap masalah.
Menurut Kataoka Yahiro-dan
Saylor(1994) dalam
Potter&Perry(2009)Pemikiran kritis
dasar adalah tahap awal untuk
mengembangkan sebuah pernyataan /
penjelasan. Individu pemikir kritis
pada tingkat dasar akan belajar
menerima berbagai pendapat
individu yang tidak memiliki
pengetahuan yang cukup.
Pengalaman yang kurang, serta tidak
percaya diri akan mengurangi
kemampuan untuk berpindah ke
tingkatan pemikiran kritis kompleks.
Agar individu dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, maka
individu harus meningkatkan
kepercayaan dirinya untuk dapat naik
ke tingkat selanjutnya.
Pemikiran kritis kompleks yaitu
individu akan dapat menganalisis dan
memeriksa beberapa pilihan dengan
lebih independen. Individu akan
memisahkan dirinya dari sebuah
aturan. Kemampuan berpikir dengan
pandangan yang luas dan keinginan
untuk mencari informasi tentang
pendapat para ahli akan mulai
terbentuk. Pada tahap pemikiran
kritis kompleks, individu akan
dihadapkan pada pilihan yang
memiliki keuntungan dan resiko
masing-masing dari pilihannya, oleh
sebab itu untuk menentukan sebuah
keputusan akhir harus memikirkan
dengan hati-hati resiko dan
keputusan yang akan diambil.
Pada tingkat komitmen atau
tingkat akhir, individu dapat
mengantisipasi untuk menentukan
sebuah pilihan tanpa bantuan dari
orang di sekitarnya.Artinya, individu
harus mempertanggungjawabkan
setiap keputusan yang diambilnya.Di
tingkat ini, individu tidak hanya
mempertimbangkan sebuah pilihan
kompleks pada sebuah masalah /
kasus. Namun individu juga harus
mempertimbangkan pilihan-pilihan
lain yang dapat dijadikan sebagai
pemecahan masalah atau pilihan lain
sebagai pendukung dari pilihan
kompleks.
Model berpikir kritis pada
praktik Keperawatan menurut Costa
and Ccolleagues dikenal sebagai The
Six Rs (Remembering, Repeating,
Reasoning, Reorganizing, Relating,
dan Reflecting. Perkumpulan
Keperawatan mengembangkan
tentang materi berpikir dan
mengelompokkan menjadi Model
yang disebut dengan T.H.I.N.K yakni
: Total, Recall (mengingat), Habits
(kebiasaan), Inquiry (penyelidikan),
New Ideas and Creativity (ide-ide
baru dan kreativitas, serta Knowing
How You Think (tahu bagaimana
kamu berpikir).
6. Penutup
Kesimpulan dari pembahasan
Tingkatan Berpikir Kritis dalam
keperawatan adalah perawat sebagai
seorang mitra harus menerapkan
berpikir kritis dalam setiap aktivitas
keperawatan dan asuhan
keperawatan.Yang dimana sebelum
menerapkannya, perawat harus
memulai berpikir kritis dengan
memupuk rasa percaya dirinya
terlebih dahulu karena percaya diri
adalah awal keberanian seseorang
untuk mengungkapkan
opininya.Setelah perawat berhasil
menerapkan berpikir kritis dalam
keperawatan di tingkat dasar atau
awal, selanjutnya yang harus
dilakukan perawat adalah
meningkatkan kemampuan berpikir
kritisnya secara perlahan dan
bertahap dari tingkat I ke tingkat II
dan terakhir tingkat III.
7. Referensi
Barbara, K., & et, a. (2010).
Buku Ajar Fundamental
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Bono, D. (2007).Revolusi Berpikir.
Bandung: Pt.Mizan Pustaka.
Deswani. (2009). Proses
Keperawatan dan Berpikir
Kritis. Jakarta: Salemba
Medika.
Fathi,A.,&Simamora,R.H.(2019,Mar
ch).investigating nurses' coping
strategies in their workplace as
an indicator of quality of nurses'
life in indonesia: a
preliminary study.In IOP
Conference Series: Earth and
Environmental and
Science(Vol.248,No.1,p.012031
).IOP Publishing.
Fatmawati, Try, A. A., & Syahrul.
(2018). Efektifitas metode
pembelajaran klinik terhadap
kemampuan berfikir kritis dan
kepercayaan diri mahasiwa
keperawatan. 2-3.
Kodim, Y. (2015). Konsep dasar
KEPERAWATAN.
JakartaTimur: CV.TRANS
INFO MEDIA.
Kodim, Y. (2015). Konsep dasar
KEPERAWATAN.
JakartaTimur: CV.TRANS
INFO MEDIA.
Pertami, S. B., & Budiono. (2016).
Konsep Dasar Keperawatan.
Jakarta: Bumi Medika.
Potter&Perry. (2009). Fundamental
Keperawatan. Jagakarsa,Jakarta:
Salemba Medika.
Potter&Perry. (2005). Fundamental
Keperawatan Buku 3 Edisi 7.
Jakarta: SEA.
Potter&perry. (2005). Fundamental
Keperawatan Edisi 4. Jakarta:
EGC.
Rifaatul, M. (2015). Peningkatan
Kemampuan Berfikir Kritis
Matematis siswa melalui
pendekatan Problem Posing.
Rubenfeld, M. G. (2006). Berpikir
Kritis dalam Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Sumijatun. (2009). Manajemen
Keperawatan Konsep dasar dan
Aplikasi. Jakarta: CV.TRANS
INFO MEDIA.

More Related Content

What's hot

Bab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran KomunikasiBab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran Komunikasiyewpohhuat01
 
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritisPeningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritisMilo Muhammad
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritisJia Ying
 
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifikBab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifikPak Teh Naim
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Siti Nor BahijAh
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritisFaz Azlan
 
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatifSemut Hitam
 
Berpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-umBerpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-umTha Matsuyama
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKrina_nurjanah96
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritistonen91
 
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikirSemut Hitam
 
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifikBab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifikWaz Sanry
 
LMCK1421 Pemikiran Kritikal dan Penyelesaian Masalah
LMCK1421 Pemikiran Kritikal dan Penyelesaian MasalahLMCK1421 Pemikiran Kritikal dan Penyelesaian Masalah
LMCK1421 Pemikiran Kritikal dan Penyelesaian MasalahMr. 29526
 

What's hot (18)

Berfikir kritis
Berfikir  kritisBerfikir  kritis
Berfikir kritis
 
Bab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran KomunikasiBab 2 Pemikiran Komunikasi
Bab 2 Pemikiran Komunikasi
 
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritisPeningkatan kemampuan berpikir kritis
Peningkatan kemampuan berpikir kritis
 
Tugasan p.kritis
Tugasan p.kritisTugasan p.kritis
Tugasan p.kritis
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifikBab 2  pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis, penyelesaian masalah, dan pemikiran saintifik
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
20140414111230 topik 6 pemikiran kritikal dan kreatif
 
Berfikir Kritis
Berfikir KritisBerfikir Kritis
Berfikir Kritis
 
Berpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-umBerpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-um
 
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BKTABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK
 
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
20140414111156 topik 5 kemahiran berfikir
 
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifikBab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
Bab 2 pemikiran kritis,penyelesaian dan pemikiran saintifik
 
LMCK1421 Pemikiran Kritikal dan Penyelesaian Masalah
LMCK1421 Pemikiran Kritikal dan Penyelesaian MasalahLMCK1421 Pemikiran Kritikal dan Penyelesaian Masalah
LMCK1421 Pemikiran Kritikal dan Penyelesaian Masalah
 

Similar to BERPIKIR KRITIS

PPT_Berpikir_Kritis.pptx
PPT_Berpikir_Kritis.pptxPPT_Berpikir_Kritis.pptx
PPT_Berpikir_Kritis.pptxAdamSetiawan21
 
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANKONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANzenyusup
 
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfmateri LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfjanuarashari
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritisAliff Farid
 
BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.ppt
BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.pptBERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.ppt
BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.pptTYASLARASATI
 
berpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.pptberpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.pptYanuarAdiPrakoso2
 
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi KeperawatanBerpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi KeperawatanBerpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasabepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasaDidikSusetiyanto
 
Materi 1 Proses Berpikir Kritis (1).pptx
Materi 1 Proses Berpikir Kritis (1).pptxMateri 1 Proses Berpikir Kritis (1).pptx
Materi 1 Proses Berpikir Kritis (1).pptxLaArid1
 
Berpikir kritis_Rezky.pptx
Berpikir kritis_Rezky.pptxBerpikir kritis_Rezky.pptx
Berpikir kritis_Rezky.pptxrezkygamerz
 
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.pptKonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.pptshinarsamsinar
 
berfikir-kritis-dlm-keperawatan
berfikir-kritis-dlm-keperawatanberfikir-kritis-dlm-keperawatan
berfikir-kritis-dlm-keperawatanbonny1923
 
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptberpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptNopianGustariNN
 

Similar to BERPIKIR KRITIS (20)

PPT_Berpikir_Kritis.pptx
PPT_Berpikir_Kritis.pptxPPT_Berpikir_Kritis.pptx
PPT_Berpikir_Kritis.pptx
 
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANKONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
 
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfmateri LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 
PEMIKIRAN
PEMIKIRANPEMIKIRAN
PEMIKIRAN
 
BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.ppt
BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.pptBERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.ppt
BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN- TATAP MUKA I.ppt
 
Spe Bab7
Spe Bab7Spe Bab7
Spe Bab7
 
berpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.pptberpikirkritis materi pra td hmj.ppt
berpikirkritis materi pra td hmj.ppt
 
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi KeperawatanBerpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
 
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi KeperawatanBerpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
Berpikir Kritis,Trend dan Perubahan yang Mempengaruhi Dokumentasi Keperawatan
 
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
Berfikir kritis juliana AKPER PEMKAB MUNA
 
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasabepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
bepikir kritis dalam proses keperawatan dewasa
 
Materi 1 Proses Berpikir Kritis (1).pptx
Materi 1 Proses Berpikir Kritis (1).pptxMateri 1 Proses Berpikir Kritis (1).pptx
Materi 1 Proses Berpikir Kritis (1).pptx
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
Berfikir kritis
 Berfikir kritis Berfikir kritis
Berfikir kritis
 
Bab 2 new
Bab 2 newBab 2 new
Bab 2 new
 
Berpikir kritis_Rezky.pptx
Berpikir kritis_Rezky.pptxBerpikir kritis_Rezky.pptx
Berpikir kritis_Rezky.pptx
 
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.pptKonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
 
berfikir-kritis-dlm-keperawatan
berfikir-kritis-dlm-keperawatanberfikir-kritis-dlm-keperawatan
berfikir-kritis-dlm-keperawatan
 
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.pptberpikir-kritis-critical-thinking.ppt
berpikir-kritis-critical-thinking.ppt
 

Recently uploaded

Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 

Recently uploaded (20)

Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 

BERPIKIR KRITIS

  • 1. TINGKAT BERPIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN ASMAUL HUSNA / 181101033 husna6987@gmail.com Abstrak Berpikir adalah sebuah proses yang mencakup interaksi dari rangkaian pemikiran dan persepsi yang berkelanjutan. Berpikir kritis merupakan sebuah konsep berpikir dengan berbagai sudut pandang yang luas, mengkritisi suatu masalah, berpikir secara logis (masuk akal), kreatif dan juga lebih mudah dalam mengambil sebuah keputusan. Di dalam praktik keperawatan, pemikir kritis adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mencari informasi, memprediksi dan menganalisa suatu contoh kasus.Berpikir kritis di dalam keperawatan sangat penting bagi seorang perawat, yaitu ketika seorang perawat ingin mengambil sebuah keputusan klinis yang terbaik dan tepat dalam situasi tertentu.Manfaat berpikir kritis dalam keperawatan diantaranya adalah memberikan analisa kasus dan merumuskan masalah keperawatan dengan tepat.Tingkat berpikir secara kritis dalam keperawatan memiliki beberapa tingkatan, yaitu pemikiran kritis dasar (berpikir nyata dan berdasar).Pemikiran kritis kompleks (menganalisis keputusan dengan independen) dan komitmen. Kata Kunci : berpikir, pemikiran, keputusan 1. Latar Belakang Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan yang sangat bermanfaat dan berfungsi sangat efektif dalam semua aspek kehidupan.Oleh sebab itu, kemampuan berpikir kritis itu sudah seharusnya untuk ditanamkan sejak dini baik di tempat belajar, rumah maupun di lingkungan masyarakat. Berpikir kritis adalah sebuah proses berpikir dimana si pemikir akan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatuhal yang dilihatnya. Orang yang berpikir kritis juga memiliki pandangan yang luas dan bersifat fleksibel. Berpikir kritis menuntut adanya usaha, kemauan dan sikap tidak putus asa ketika menghadapi suatu hal yang sulit.Berpikir kritis memang bukanlah sebuah hal yang mudah dilakukan, namun seseorang harus tetap berusaha melaksanakannya agar kemampuan berpikir
  • 2. berkembang. Didalam Ilmu Keperawatan, berpikir kritis juga diterapkan. Perawat diminta untuk bersikap rasional, shingga perawat dapat mengambil keputusan yang tepat dan akurat ketika menetapkan diagnosis penyakit pasien, selain itu perawat juga dapat memberikan alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan yang dilakukan.Kemapuan berpikir kritis tumbuh ketika seseorang memperoleh pengetahuan baru didalam praktik keperawatan. Kataoka-yahiro dan saylor mengembangkan model berpikir kritis yang terdiri atas tiga tingkat pemikiran kritis, yakni : dasar, kompleks, dan komitmen. Seseorang mampu menerapkan model pemikiran kritis ketika berada pada tingkat dasar, setelah mahir didalam praktik, selanjutnya dapat menerapkan pemikiran kritis kompleks dan komitmen.Oleh sebab itu, kajian ini dibuat dengan tujuan semua orang mampu mengembangkan pemikiran kritisnya dan menerapkan di lingkungan sekitar.Dimulai dari tongkatan pertama yaitu pemikiran kritis dasar, kemudian berlanjut ke tahap pemikiran kritis kompleks dan komitemen. 2. Tujuan Tujuan dari penulisan kajian ini adalah agar perawat dapat menerapkan proses berpikir kritis dalam aktivitas keperawatan sehari- hari, bersikap rasional dan dapat mengambil keputusan dengan tepat. Kemudian tujuan selanjutnya adalah perawat dapat meningkatkan kemampuannya dalam berpikir kritis secara bertahap dari pemikiran kritis dasar kemudian ditingkatkan lagi menjadi pemikiran kritis kompleks selanjutnya tingkat akhir yaitu komitmen. 3. Metode Metode atau cara yang daoat dilakukan agar berpikir kritis dapat diterapkan oleh perawat yaitu perawat harus percaya diri, integritas intelektual, terbiasa mencari informasi, berpikir terbuka, kreatif, fleksibel dan rasional. Kemudian setelah melaksanakan metode untuk menerapkan berpikir kritis, selanjutnya perawat harus meningkatkan dan mengembangkan dengan cara menjadikan berpikir
  • 3. kritis sebagai kebiasaan, lalu meningkatkan keterampilan dalam menganalisis masalah, menggabungkan bagian-bagian menjadi sebuah susunan baru, mengenali dan memecahkan masalah, kemudian menyimpulkan inti dari masalah. 4. Hasil Dari metode diatas, didapatkan hasil yaitu Perawat akan mulai berpikir kritis di tingkat dasar dengan menanamkan sikap percaya diri dimulai ketika perawat memperkenalkan dirinya di depan klien / pasien dengan percaya diri, dan akhirnya menjadi lebih sering mencari informasi setelah itu meningkat perlahan ke tingkat kedua yaitu pemikiran kritis kompleks, ditahap ini nantinya perawat akan memikirkan setiap solusi yang memiliki keuntungan dan resiko masing-masing. Dengan meningkatnya pemikiran kritis perawat, otomatis perawat juga akan menerapkan kemampuan berpikir kritisnya pada setiap memulai asuhan keperawatan. 5. Pembahasan Berpikir kritis merupakan sebuah konsep berpikir dengan berbagai sudut pandang yang luas, mengkritisi suatu masalah, berpikir secara logis (masuk kal), kreatif dan juga lebih mudah dalam mengambil sebuah keputusan. Berpikir kritis adalah proses individu mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau mengambil keputusan berdasarkan kemampuannya, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki (Potter dan Perry, 2005). Berpikir kritis yaitu sebuah proses dimana perawat akan menggunakan informasi sebagai pertimbangan untuk membuat kesimpulan. Tujuan awal berpikir kritis adalah untuk mengungkapkan kebenaran dengan menyingkirkan semua yang salah, supaya kebenaran akan terlihat. Pemikir kritis adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk mencari informasi, meprediksi dan menganalisa suatu contoh kasus.Menurut Kinney(2009) Dalam Kodim,Y(2015),Seorang pemikir kritis memiliki ciri, salah satunya intellectual perseverance yaitu keinginan untuk memahami materi dan mencari kebenaran lebih lanjut
  • 4. meski sulit (Kinney, 2009).Sebagai perawat professional, perawat harus selalu berpikir jangka panjang. Oleh karena itu, berpikir kritis di dalam keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan pada filosofi keperawatan, terdapat tiga unsur yang menjadi proses berpikir dalam mengembangkan ilmu keperawatan, yaitu care, holism, dan humanism. Dalam argumentasi dan dalam cara berpikir, kita ingin bergerak maju dan mendapat suatu hal yang baru. Kemampuan berpikir kritis tumbuh ketika seseorangmemperoleh pengetahuan baru didalam praktik keperawatan.Individu yang berfikir kritis,memiliki perilaku yang percayadiri,rasa ingin tahu yang tinggi,tanggung jawab dan otoritas,mau mengambil resiko,disiplin,kreatif dan integritas.Fungsi Berpikir Kritis dalam keperawatan adalah memberikan analisa kasus dan merumuskan masalah keperawatan dengan akurat dan tepat,Pemanfaatan proses berfikir kritis dalam aktivitas keperawatan sehari-hari. Mencari alasan yang relevan terhadap nilai keputusan dan menemukan alasan yang logis atas dasar keputusan yang diambil. Menurut Paul(1993) dalam Potter&Perry(2009),Perawat yang berpikir kritis akan memiliki perilaku yang percaya diri. Berpikir independen, memiliki rasa igin tahu yang tinggi, mau mengambul resiko, disiplin, kreatif, berintegritas dan adil.Contoh aplikasi dari perilaku berpikir kritis percaya diri adalah perawat belajar bagaimana memperkenalkan dirinya sebagai perawat kepada klien dan berbicara penuh percaya diri saat memulai asuhan keperawatan. Kataoka-yahiro dan saylor mengembangkan model berpikir kritis yang terdiri atas tiga tingkat pemikiran kritis, yakni : dasar, kompleks, dan komitmen. Sebagai pemula, individu akan menerapkan model pemikiran kritis pada tingkat dasar. Pada tahap pemikiran kritis dasar, individu percaya bahwa para ahli memiliki jawaban yang tepat untuk setiap masalah. Menurut Kataoka Yahiro-dan Saylor(1994) dalam Potter&Perry(2009)Pemikiran kritis dasar adalah tahap awal untuk
  • 5. mengembangkan sebuah pernyataan / penjelasan. Individu pemikir kritis pada tingkat dasar akan belajar menerima berbagai pendapat individu yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Pengalaman yang kurang, serta tidak percaya diri akan mengurangi kemampuan untuk berpindah ke tingkatan pemikiran kritis kompleks. Agar individu dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, maka individu harus meningkatkan kepercayaan dirinya untuk dapat naik ke tingkat selanjutnya. Pemikiran kritis kompleks yaitu individu akan dapat menganalisis dan memeriksa beberapa pilihan dengan lebih independen. Individu akan memisahkan dirinya dari sebuah aturan. Kemampuan berpikir dengan pandangan yang luas dan keinginan untuk mencari informasi tentang pendapat para ahli akan mulai terbentuk. Pada tahap pemikiran kritis kompleks, individu akan dihadapkan pada pilihan yang memiliki keuntungan dan resiko masing-masing dari pilihannya, oleh sebab itu untuk menentukan sebuah keputusan akhir harus memikirkan dengan hati-hati resiko dan keputusan yang akan diambil. Pada tingkat komitmen atau tingkat akhir, individu dapat mengantisipasi untuk menentukan sebuah pilihan tanpa bantuan dari orang di sekitarnya.Artinya, individu harus mempertanggungjawabkan setiap keputusan yang diambilnya.Di tingkat ini, individu tidak hanya mempertimbangkan sebuah pilihan kompleks pada sebuah masalah / kasus. Namun individu juga harus mempertimbangkan pilihan-pilihan lain yang dapat dijadikan sebagai pemecahan masalah atau pilihan lain sebagai pendukung dari pilihan kompleks. Model berpikir kritis pada praktik Keperawatan menurut Costa and Ccolleagues dikenal sebagai The Six Rs (Remembering, Repeating, Reasoning, Reorganizing, Relating, dan Reflecting. Perkumpulan Keperawatan mengembangkan tentang materi berpikir dan mengelompokkan menjadi Model yang disebut dengan T.H.I.N.K yakni : Total, Recall (mengingat), Habits (kebiasaan), Inquiry (penyelidikan), New Ideas and Creativity (ide-ide
  • 6. baru dan kreativitas, serta Knowing How You Think (tahu bagaimana kamu berpikir). 6. Penutup Kesimpulan dari pembahasan Tingkatan Berpikir Kritis dalam keperawatan adalah perawat sebagai seorang mitra harus menerapkan berpikir kritis dalam setiap aktivitas keperawatan dan asuhan keperawatan.Yang dimana sebelum menerapkannya, perawat harus memulai berpikir kritis dengan memupuk rasa percaya dirinya terlebih dahulu karena percaya diri adalah awal keberanian seseorang untuk mengungkapkan opininya.Setelah perawat berhasil menerapkan berpikir kritis dalam keperawatan di tingkat dasar atau awal, selanjutnya yang harus dilakukan perawat adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya secara perlahan dan bertahap dari tingkat I ke tingkat II dan terakhir tingkat III. 7. Referensi Barbara, K., & et, a. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC. Bono, D. (2007).Revolusi Berpikir. Bandung: Pt.Mizan Pustaka. Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba Medika. Fathi,A.,&Simamora,R.H.(2019,Mar ch).investigating nurses' coping strategies in their workplace as an indicator of quality of nurses' life in indonesia: a preliminary study.In IOP Conference Series: Earth and Environmental and Science(Vol.248,No.1,p.012031 ).IOP Publishing. Fatmawati, Try, A. A., & Syahrul. (2018). Efektifitas metode pembelajaran klinik terhadap kemampuan berfikir kritis dan kepercayaan diri mahasiwa keperawatan. 2-3. Kodim, Y. (2015). Konsep dasar KEPERAWATAN. JakartaTimur: CV.TRANS INFO MEDIA. Kodim, Y. (2015). Konsep dasar KEPERAWATAN. JakartaTimur: CV.TRANS INFO MEDIA. Pertami, S. B., & Budiono. (2016). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika.
  • 7. Potter&Perry. (2009). Fundamental Keperawatan. Jagakarsa,Jakarta: Salemba Medika. Potter&Perry. (2005). Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7. Jakarta: SEA. Potter&perry. (2005). Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta: EGC. Rifaatul, M. (2015). Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Matematis siswa melalui pendekatan Problem Posing. Rubenfeld, M. G. (2006). Berpikir Kritis dalam Keperawatan. Jakarta: EGC. Sumijatun. (2009). Manajemen Keperawatan Konsep dasar dan Aplikasi. Jakarta: CV.TRANS INFO MEDIA.