2. LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk yang memiliki akal untuk berpikir. Proses berpikir
ini dilakukan sepanjang waktu sejalan dengan keterlibatan dalam pengalaman
baru dan menerapkan pengetahuan yang dimiliki. Semakin ingin mengetahui
sesuatu maka manusia akan semakin penasaran dan mulai timbul pertanyaan
dalam pikiran mereka, saat mereka terus menanyakan sesuatu yang ingin
diketahuinya tersebut ia sudah mulai berpikir kritis.
Berpikir kritis adalah proses perkembangan kompleks yang berdasarkan pada
pikiran yang rasional dan cermat. Namun di zaman yang serba canggih ini
manusia terus mengembangkan akal mereka dan dituntut berpikir secara kritis.
3. PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS
Berpikir kritis adalah sebuah ketrampilan yang didapatkan melalui
proses, bukan merupakan sifat yang diwariskan orang tua kepada
anaknya. Untuk itu perlu adanya upaya untuk mengajarkan tentang
bagaimana berpikir kritis kepada siswa di sekolah sedini mungkin.
Kemampuan berpikir kritis adalah satu dari bagian penting dalam
segala aspek kehidupan seseorang. Berpikir kritis digunakan dalam
berbagai situasi dan kesempatan dalam upaya memecahkan
persoalan kehidupan.
4. KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
1. Konseptualisasi
Konseptualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu
konsep. Dengan demikian konseptualisasi merupakan pikiran
abstrak yang digeneralisasi secara otomatis menjadi simbol-
simbol dan disimpan dalam otak.
2. Rasional dan beralasan.
Artinya argumen yang diberikan selalu berdasarkan analisis dan
mempunyai dasar kuat dari fakta fenomena nyata.
5. 3. Reflektif
Artinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau persepsi dalam berpikir
atau mengambil keputusan tetapi akan menyediakan waktu untuk mengumpulkan data dan
menganalisisnya berdasarkan disiplin ilmu, fakta dan kejadian.
4. Bagian dari suatu sikap.
Yaitu pemahaman dari suatu sikap yang harus diambil pemikir kritis akan selalu menguji apakah
sesuatu yang dihadapi itu lebih baik atau lebih buruk dibanding yang lain.
6. 5. Kemandirian berpikir
Seorang pemikir kritis selalu berpikir dalam dirinya tidak pasif
menerima pemikiran dan keyakinan orang lain menganalisis semua
isu, memutuskan secara benar dan dapat dipercaya.
6. Berpikir adil dan terbuka
Yaitu mencoba untuk berubah dari pemikiran yang salah dan kurang
menguntungkan menjadi benar dan lebih baik.
7. 7. Pengambilan keputusan berdasarkan keyakinan.
Berpikir kritis digunakan untuk mengevaluasi suatu argumentasi dan
kesimpulan, mencipta suatu pemikiran baru dan alternatif solusi tindakan
yang akan diambil.Berpikir kritis merupakan bagian penting dari aspek
kehidupan seseorang, termasuk siswa. Harus ada perubahan paradigma
mengajar dari memberikan informasi menjadi mengajarkan cara mencari
informasi dan mempergunakannya untuk hal-hal lain yang bermanfaat.
8. TAHAP-TAHAPAN BERPIKIR KRITIS
1.Keterampilan menganalisis
Keterampilan menanalisis merupakan suatu
keterampilan menguraikan sebuah struktur kedalam
komponen-komponen agar mengetahuin
pengorganisasian struktur tersebut.
9. 2. Keterampilan mensintesis
Keterampilan mensintesis adalah keterampilan yang berlawanan dengan
keterampilan menganalisis.
3. Keterampilan mengenal dan memecahkan masalah
Keterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada
beberapa pengertian baru. Tujuan keterampilan ini bertujuan agar
pembaca mampu memahami dan menerapkan konsep-konsep kedalam
permasalahan atau ruang lingkup baru.
10. Kendala yang lain adalah pada sistem penilaian, suatu yang
klasik tapi sulit untuk dipecahkan. Selama ini penilaian lebih
banyak ke arah kemampuan kognitif tingkat rendah. Siswa
baru dikatakan berhasil jika siswa lulus dari ujian dan
mendapat nilai bagus. Sampai saat ini masalah ini masih
menjadi polemik dan belum ada penyelesaian yang baik.
11. Untuk mengajarkan ketrampilan berpikir kritis dapat
dilakukan dengan berbagai metode. Terutama metode
yang sifatnya memberi keleluasaan siswa untuk
mengeksplorasi diri misalnya metode eksperimen,
metode diskusi, dan metode karya wisata.
12. Seorang yang berpikir kritis mempunyai sikap terbuka
dan mudah untuk menerima adanya perbedaan. Ia juga
sangat teliti dalam segala hal, dan mempunyai standar
baku dalam menilai sesuatu. Seseorang yang berpikir
kritis selalu memandang sesuatu dari berbagai sudut
pandang yang berbeda.
14. KESIMPULAN
Dari apa yang telah dibahas di atas, dapat ditarik kesimpulan
yaitu, berpikir kritis sangat diperlukan untuk membekali
seseorang terutama siswa. Berpikir kritis bukan melulu
menjatukan orang lain dengan pertanyaannya, tetapi mencari
kebenaran yang paling masuk akal. Berpikir kritis merupakan
proses perkembangan kompleks yang berdasarkan pada
pikiran yang rasional dan cermat.