SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Berpikir Kritis
Pra TD, HMJ PMPKN
Mengapa perlu berpikir kritis?
 Setiap orang berpikir sebab manusia makhluk
yang berpikir. Tetapi pikiran kita sering bias,
terdistorsi, sepotong-sepotong, tak cermat, atau
dipengaruhi oleh prasangka.
 Kualitas hidup kita dan apa yang kita hasilkan,
kita buat atau bangun bergantung pada kualitas
pikiran kita.
 Pikiran yang sembrono akan mendekonstruksi
hidup kita dan orang lain
1
Mengapa perlu berpikir kritis?
 Pikiran yang tepat, cermat dan relevan
meningkatkan kualitas hidup kita: membantu
menyelesaikan masalah dan mengembangkan
kesejahteraan.
 Dengan demikian, pikiran yang tepat, cermat
dan relevan perlu secara sistematis dirawat
dan dikembangkan.
2
Mengapa perlu berpikir kritis?
 Berpikir kritis membantu kita menghasilkan
pikiran yang tepat, cermat dan relevan.
 Berpikir kritis menghindarkan kita dari
pembuatan keputusan tidak tepat yang
disebabkan oleh kesalahan penggunaan
informasi.
3
Mengapa perlu berpikir kritis?
 Berpikir kritis membantu orang untuk dapat
menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dan
dikembangkan.
 Berpikir kritis membantu kita mengarah
kepada solusi-solusi efektif dari masalah-
masalah yang kita hadapi.
4
Asal kata ‘kritis’
 Kata 'critical' diturunkan secara etimologis
dari dua akar kata Yunani: "kriticos" (meaning
discerning judgment) dan "kriterion" (meaning
standards).
 Secara etimologis, kata ‘critical’ berimplikasi
pengembangan "discerning judgment based
on standards."
Pengertian Berpikir Kritis
Inti Berpikir Kritis adalah:
 Tidak begitu saja menerima atau
menolak sesuatu.
 Tidak begitu saja menerima apa yang
ada.
Definisi Berpikir Kritis
 “...suatu usaha yang dilakukan secara
sistematis dan mengikuti prinsip-prinsip
logika serta mempertimbangkan berbagai
sudut pandang untuk memahami dan
mengevaluasi informasi dengan tujuan
menentukan apakah informasi itu diterima,
ditolak atau ditangguhkan penilaiannya.”
(Takwin, 2007)
Definisi Berpikir Kritis lanj.
 Berpikir kritis sebagai suatu usaha
 Berpikir kritis sebagai proses yang aktif
 Berpikir kritis sebagai proses yang sistematis
 Berpikir kritis didasarkan atas penalaran dengan
dasar ‘logika’ (prinsip,metode dan aturan berpikir)
 Berpikir kritis menggunakan berbagai sudut pandang.
 Berpikir kritis mencakup pemahaman akan informasi
yang umumnya berwujud argumen.
 Berpikir kritis mencakup pengevaluasian
informasi/argumen
 Berpikir kritis bertujuan membuat keputusan
Mengajar berpikir kritis berarti:
 Memfasilitasi untuk aktif berpikir
 Memfasilitasi untuk percaya pada kekuatan
nalar
 Memfasilitasi dan melatih untuk dapat berpikir
sistematis
 Memfasilitasi dan melatih untuk dapat
menggunakan berbagai sudut pandang dalam
berpikir
 Memfasilitasi dan melatih untuk dapat
membuat keputusan.
Alternatif Langkah-langkah
Berpikir Kritis
1) Memperjelas pernyataan yang diterima
atau diajukan,
2) mencari tambahan informasi,
3) mencari yang tersirat dari yang tersurat
atau maksud-maksud yang tersembunyi,
dan
4) mengevaluasi pernyataan berdasarkan
hasil ketiga kegiatan sebelumnya
Berpikir Kritis mempertimbangkan:
 Perasaan dan kehendak.
 Pikiran menyimpulkan sesuatu setelah
mempertimbangkan perasaan dan
kehendak.
 Pikiran yang mengabaikan perasaan dan
kehendak cenderung menghasilkan
kesimpulan yang tidak realistis dan
mengarahkan manusia menjadi tidak
seimbang.
Berpikir kritis memiliki dua
komponen:
1. Serangkaian keterampilan penghasil
dan pengolah informasi dan keyakinan
(belief);
2. Kebiasaan yang didasari komitmen
intelektual untuk menggunakan
keterampilan-keterampilan itu dalam
bertingkahlaku.
Berpikir kritis sangat beda
dengan:
(1) sekedar memperoleh dan mempertahankan
informasi sebab berpikir kritis meliputi cara
khusus merangkai dan menata informasi;
(2) sekedar memiliki serangkaian keterampilan
sebab berpikir kritis meliputi keberlanjutan
pegunaan keterampilan-keterampilan itu;
(3) sekedar menggunakan berbagai keterampilan
itu (sebagai latihan, misalnya) tanpa
penerimaan hasilnya.
Berpikir Kritis mencakup kemampuan:
 Penalaran Verbal
 Analisis Argumen
 Uji Hipotesis
 Metakognisi (pemahaman tentang pikiran sendiri)
 Diferensiasi (melihat satu hal dari berbagai sudut
pandang)
 Integrasi (memadukan berbagai sudut pandang untuk
membuat satu kesimpulan)
 Pembuatan Kesimpulan
Semuanya melibatkan juga kemampuan ABSTRAKSI
Berpikir Kritis mencakup ranah:
 Kognitif (pikiran)
 Afektif (perasaan)
 Psikomotor/konatif (tindakan)
Dengan demikian melibatkan juga:
 Kecerdasan emosional
Penggunaan Metakognisi
Dengan metakognisi, pemikir kritis:
 Memahami diri; kelebihan dan
kekurangannya; tahu batas-batas diri
 Memahami faktor-faktor di luar kendali
dan kesadarannya
 Memahami hal-hal apa saja yang
diperlukan sebagai bantuan dalam menilai
sesuatu.
Yang diharapkan dari Berpikir Kritis
 Mampu berpikir secara jernih (clear),
mendalam dan tuntas.
 Mampu menemukan masalah yang ada di
sekitar
 Mampu menemukan alternatif solusi bagi
masalah
 Mampu menyelesaikan masalah
Apa saja yang perlu dikritik?
1. Mempertanyakan secara cermat
kemampuan akal budi (pikiran) sendiri
dan orang yang menyampaikan informasi;
2. mempertanyakan secara cermat kondisi
dan dinamika masyarakat serta obyek
lain disekitarnya; dan
3. mempertanyakan secara cermat kondisi
psikis diri sendiri dan orang yang
menyampaikan informasi.
Artinya:
 Kritis terhadap pikiran (akal
budi) sendiri
 Kritis terhadap masyarakat dan
hal-hal di sekitar
 Kritis terhadap kondisi psikis
sendiri
Belajar Berpikir Kritis berarti:
 Membiasakan diri berkomunikasi dengan
banyak orang.
 Belajar untuk membiasakan diri mengenal,
mencermati, mengevaluasi dan
memperbaiki diri sendiri.
 Membiasakan diri untuk memahami
proses terjadinya sesuatu, bertanya
mengapa sesuatu terjadi; memahami alur
dari proses berpikir mulai dari input,
proses, hingga output.
Hindari proses mengetahui
yang salah
 Mengasumsikan:
Berasumsi berarti menerima sesuatu begitu saja;
memegang satu ide atau opini tanpa mencoba
membuktikannya.
 Menebak:
Menebak adalah menjawab pertanyaan atau
sampai kepada kesimpulan berdasarkan terkaan.
 Spekulasi
Bersepekulasi adalah menebak berdasarkan
sebagian bukti yang tidak cukup ‘membuktikan’.

More Related Content

Similar to BERPIKIRKRITIS

Berfikir Kritis.ppt
Berfikir Kritis.pptBerfikir Kritis.ppt
Berfikir Kritis.pptRafliYunus
 
CARA BERPIKIR KRITIS.pdf
CARA BERPIKIR KRITIS.pdfCARA BERPIKIR KRITIS.pdf
CARA BERPIKIR KRITIS.pdfPrasAlfa
 
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANKONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANzenyusup
 
Berpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-umBerpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-umTha Matsuyama
 
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
Berpikir  Kritis  atau Critical ThinkingBerpikir  Kritis  atau Critical Thinking
Berpikir Kritis atau Critical ThinkingHariSupriyadi3
 
tugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdftugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdfYuraKoenigs
 
PPT_Berpikir_Kritis.pptx
PPT_Berpikir_Kritis.pptxPPT_Berpikir_Kritis.pptx
PPT_Berpikir_Kritis.pptxAdamSetiawan21
 
05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)Pristiyanto SS
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)Diana Amelia Bagti
 
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Siti Nor BahijAh
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritistonen91
 

Similar to BERPIKIRKRITIS (20)

Berfikir kritis
 Berfikir kritis Berfikir kritis
Berfikir kritis
 
Berfikir Kritis.ppt
Berfikir Kritis.pptBerfikir Kritis.ppt
Berfikir Kritis.ppt
 
Berfikir Kritis
Berfikir KritisBerfikir Kritis
Berfikir Kritis
 
CARA BERPIKIR KRITIS.pdf
CARA BERPIKIR KRITIS.pdfCARA BERPIKIR KRITIS.pdf
CARA BERPIKIR KRITIS.pdf
 
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANANKONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS DAN MASALAH DALAM KEBIDANAN
 
Berpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-umBerpikir kritis sitizubaidah-um
Berpikir kritis sitizubaidah-um
 
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
Berpikir  Kritis  atau Critical ThinkingBerpikir  Kritis  atau Critical Thinking
Berpikir Kritis atau Critical Thinking
 
Bab 2 new
Bab 2 newBab 2 new
Bab 2 new
 
tugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdftugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdf
 
Pp berpikir kritis
Pp berpikir kritisPp berpikir kritis
Pp berpikir kritis
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Hbml4303
Hbml4303Hbml4303
Hbml4303
 
PPT_Berpikir_Kritis.pptx
PPT_Berpikir_Kritis.pptxPPT_Berpikir_Kritis.pptx
PPT_Berpikir_Kritis.pptx
 
05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)05 Problem Solving (Kewirausahaan)
05 Problem Solving (Kewirausahaan)
 
Latih logika-diktat-1
Latih logika-diktat-1Latih logika-diktat-1
Latih logika-diktat-1
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
 
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
Bab2 Pemikiran Kritis, Penyelesaian Masalah dan
 
Pemikiran kritis
Pemikiran kritisPemikiran kritis
Pemikiran kritis
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

BERPIKIRKRITIS

  • 2. Mengapa perlu berpikir kritis?  Setiap orang berpikir sebab manusia makhluk yang berpikir. Tetapi pikiran kita sering bias, terdistorsi, sepotong-sepotong, tak cermat, atau dipengaruhi oleh prasangka.  Kualitas hidup kita dan apa yang kita hasilkan, kita buat atau bangun bergantung pada kualitas pikiran kita.  Pikiran yang sembrono akan mendekonstruksi hidup kita dan orang lain 1
  • 3. Mengapa perlu berpikir kritis?  Pikiran yang tepat, cermat dan relevan meningkatkan kualitas hidup kita: membantu menyelesaikan masalah dan mengembangkan kesejahteraan.  Dengan demikian, pikiran yang tepat, cermat dan relevan perlu secara sistematis dirawat dan dikembangkan. 2
  • 4. Mengapa perlu berpikir kritis?  Berpikir kritis membantu kita menghasilkan pikiran yang tepat, cermat dan relevan.  Berpikir kritis menghindarkan kita dari pembuatan keputusan tidak tepat yang disebabkan oleh kesalahan penggunaan informasi. 3
  • 5. Mengapa perlu berpikir kritis?  Berpikir kritis membantu orang untuk dapat menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan.  Berpikir kritis membantu kita mengarah kepada solusi-solusi efektif dari masalah- masalah yang kita hadapi. 4
  • 6. Asal kata ‘kritis’  Kata 'critical' diturunkan secara etimologis dari dua akar kata Yunani: "kriticos" (meaning discerning judgment) dan "kriterion" (meaning standards).  Secara etimologis, kata ‘critical’ berimplikasi pengembangan "discerning judgment based on standards."
  • 7. Pengertian Berpikir Kritis Inti Berpikir Kritis adalah:  Tidak begitu saja menerima atau menolak sesuatu.  Tidak begitu saja menerima apa yang ada.
  • 8. Definisi Berpikir Kritis  “...suatu usaha yang dilakukan secara sistematis dan mengikuti prinsip-prinsip logika serta mempertimbangkan berbagai sudut pandang untuk memahami dan mengevaluasi informasi dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima, ditolak atau ditangguhkan penilaiannya.” (Takwin, 2007)
  • 9. Definisi Berpikir Kritis lanj.  Berpikir kritis sebagai suatu usaha  Berpikir kritis sebagai proses yang aktif  Berpikir kritis sebagai proses yang sistematis  Berpikir kritis didasarkan atas penalaran dengan dasar ‘logika’ (prinsip,metode dan aturan berpikir)  Berpikir kritis menggunakan berbagai sudut pandang.  Berpikir kritis mencakup pemahaman akan informasi yang umumnya berwujud argumen.  Berpikir kritis mencakup pengevaluasian informasi/argumen  Berpikir kritis bertujuan membuat keputusan
  • 10. Mengajar berpikir kritis berarti:  Memfasilitasi untuk aktif berpikir  Memfasilitasi untuk percaya pada kekuatan nalar  Memfasilitasi dan melatih untuk dapat berpikir sistematis  Memfasilitasi dan melatih untuk dapat menggunakan berbagai sudut pandang dalam berpikir  Memfasilitasi dan melatih untuk dapat membuat keputusan.
  • 11. Alternatif Langkah-langkah Berpikir Kritis 1) Memperjelas pernyataan yang diterima atau diajukan, 2) mencari tambahan informasi, 3) mencari yang tersirat dari yang tersurat atau maksud-maksud yang tersembunyi, dan 4) mengevaluasi pernyataan berdasarkan hasil ketiga kegiatan sebelumnya
  • 12. Berpikir Kritis mempertimbangkan:  Perasaan dan kehendak.  Pikiran menyimpulkan sesuatu setelah mempertimbangkan perasaan dan kehendak.  Pikiran yang mengabaikan perasaan dan kehendak cenderung menghasilkan kesimpulan yang tidak realistis dan mengarahkan manusia menjadi tidak seimbang.
  • 13. Berpikir kritis memiliki dua komponen: 1. Serangkaian keterampilan penghasil dan pengolah informasi dan keyakinan (belief); 2. Kebiasaan yang didasari komitmen intelektual untuk menggunakan keterampilan-keterampilan itu dalam bertingkahlaku.
  • 14. Berpikir kritis sangat beda dengan: (1) sekedar memperoleh dan mempertahankan informasi sebab berpikir kritis meliputi cara khusus merangkai dan menata informasi; (2) sekedar memiliki serangkaian keterampilan sebab berpikir kritis meliputi keberlanjutan pegunaan keterampilan-keterampilan itu; (3) sekedar menggunakan berbagai keterampilan itu (sebagai latihan, misalnya) tanpa penerimaan hasilnya.
  • 15. Berpikir Kritis mencakup kemampuan:  Penalaran Verbal  Analisis Argumen  Uji Hipotesis  Metakognisi (pemahaman tentang pikiran sendiri)  Diferensiasi (melihat satu hal dari berbagai sudut pandang)  Integrasi (memadukan berbagai sudut pandang untuk membuat satu kesimpulan)  Pembuatan Kesimpulan Semuanya melibatkan juga kemampuan ABSTRAKSI
  • 16. Berpikir Kritis mencakup ranah:  Kognitif (pikiran)  Afektif (perasaan)  Psikomotor/konatif (tindakan) Dengan demikian melibatkan juga:  Kecerdasan emosional
  • 17. Penggunaan Metakognisi Dengan metakognisi, pemikir kritis:  Memahami diri; kelebihan dan kekurangannya; tahu batas-batas diri  Memahami faktor-faktor di luar kendali dan kesadarannya  Memahami hal-hal apa saja yang diperlukan sebagai bantuan dalam menilai sesuatu.
  • 18. Yang diharapkan dari Berpikir Kritis  Mampu berpikir secara jernih (clear), mendalam dan tuntas.  Mampu menemukan masalah yang ada di sekitar  Mampu menemukan alternatif solusi bagi masalah  Mampu menyelesaikan masalah
  • 19. Apa saja yang perlu dikritik? 1. Mempertanyakan secara cermat kemampuan akal budi (pikiran) sendiri dan orang yang menyampaikan informasi; 2. mempertanyakan secara cermat kondisi dan dinamika masyarakat serta obyek lain disekitarnya; dan 3. mempertanyakan secara cermat kondisi psikis diri sendiri dan orang yang menyampaikan informasi.
  • 20. Artinya:  Kritis terhadap pikiran (akal budi) sendiri  Kritis terhadap masyarakat dan hal-hal di sekitar  Kritis terhadap kondisi psikis sendiri
  • 21. Belajar Berpikir Kritis berarti:  Membiasakan diri berkomunikasi dengan banyak orang.  Belajar untuk membiasakan diri mengenal, mencermati, mengevaluasi dan memperbaiki diri sendiri.  Membiasakan diri untuk memahami proses terjadinya sesuatu, bertanya mengapa sesuatu terjadi; memahami alur dari proses berpikir mulai dari input, proses, hingga output.
  • 22. Hindari proses mengetahui yang salah  Mengasumsikan: Berasumsi berarti menerima sesuatu begitu saja; memegang satu ide atau opini tanpa mencoba membuktikannya.  Menebak: Menebak adalah menjawab pertanyaan atau sampai kepada kesimpulan berdasarkan terkaan.  Spekulasi Bersepekulasi adalah menebak berdasarkan sebagian bukti yang tidak cukup ‘membuktikan’.