2. Capaian Pembelajaran
1) Mahasiswa mampu menjelaskan Nilai Bisnis Enterprise Systems
2) Mahasiswa mampu menjelaskan Keuntungan, Kerugian dan Kelemahan Enterprise Resource Planning (ERP)
3) Mahasiswa mampu menjelaskan Keberhasilan, Kegagalan Enterprise Resource Planning (ERP) dan Cara Mengatasinya
4) Mahasiswa mampu menjelaskan Sistem Informasi dan Manajemen Rantai Pasokan
5) Mahasiswa mampu menjelaskan Proses Manajemen SCM (Supply Chain Management)
6) Mahasiswa mampu menjelaskan Komponen Manajemen SCM (Supply Chain Management)
7) Mahasiswa mampu menjelaskan SIM dan Customer Relationship Management
8) Mahasiswa mampu menjelaskan Tahapan Dalam CRM
9) Mahasiswa mampu menjelaskan Fungsi Manajemen Hubungan Pelanggan / CRM
3. Nilai Bisnis
Enterprise
Systems
Sistem Informasi Organisasi Enterprise Systems, juga dikenal
sebagai sistem perencanaan sumber daya perusahaan
(Enterprise resource planning (ERP)), untuk
mengintegrasikan proses bisnis dalam pembuatan dan
produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan
pemasaran, dan sumber daya manusia ke dalam sistem
perangkat lunak tunggal. Informasi yang sebelumnya
terfragmentasi dalam berbagai sistem disimpan dalam satu
repositori data yang komprehensif di mana ia dapat
digunakan oleh banyak bagian bisnis yang berbeda.
5. Pengertian ERP
(Enterprise
Resource
Planning)
System
Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering
disingkat ERP dari istilah bahasa Inggris-nya Enterprise
Resource Planning, adalah sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa
yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan
proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi,
produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
Enterprise Resource Planning merupakan sebuah teknologi
sistem informasi yang terintegrasi dan digunakan oleh
manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan kinerja
perusahaan. ERP adalah suatu sistem, baik sebagai suatu
sistem perencanaan ,maupun sebagai sistem informasi.
6. Berdasarkan gambar.2, ERP (Enterprise
resource Planning) adalah perkembangan lebih lanjut dari
MRP, closed-loop MRP dan MRP. Dari namanya dapat
disimpulkan bahwa ERP cakupannya lebih luas dari MRP
II. Kedua-duanya menyangkut perencanaan. MRP II
adalah perencanaan yang sudah lebih luas dari
pendahulunya, yaitu MRP, karena mengintegrasikan
perencanaan material dengan perencanaan lain seperti
perencanaan bisnis, perencanaan penjualan,
perencanaan produksi dan perencanaan
keuangan.Namun MRP II sebagaimana namanya
yaitu Manufacture Resouce Planning, masih terfokus
dengan perencanaan yang langsung berkaitan dengan
manufaktur, sedangkan ERP (EnterpriseRresoruce
Planning) juga masih mengenai perencanaan, tetapi
mencakup hal yang lebih luas lagi tidak hanya
bersangkutan langsung dengan manufaktur, tetapi
mencakup seluruh perusahaan.
7. Keuntungan
Enterprise
Resource
Planning (ERP)
Keuntungan dari implementasi ERP antara lain:
Integrasi data keuangan. Oleh karena semua data disimpan
secara terpusat, maka para eksekutif perusahaan
memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur
keuangan perusahaan dengan lebih baik.
Standarisasi Proses Operasi. ERP menerapkan sistem yang
standar, dimana semua divisi akan menggunakan sistem
dengan cara yang sama. Dengan demikian, operasional
perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif.
Standarisasi Data dan Informasi. Database terpusat yang
diterapkan pada ERP, membentuk data yang standar,
sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan
fleksibel untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan.
8. Kerugian dan
Kelemahan
Enterprise
Resource
Planning (ERP)
Kerugian yang mungkin terjadi ketika salah menerapkan
ERP antara lain adalah:
Strategi operasi tidak sejalan dengan business process
design dan pengembangannya
Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi
dengan sistem yang baru
Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik
Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP
10. Kegagalan
Enterprise
Resource
Planning (ERP)
dan Cara
Mengatasinya
Beberapa faktor penyebab kegagalan implementasi ERP
adalah :
• Manajemen perubahan dan training.
• Perencanaan yang buruk.
.• Meremehkan keahlian IT.
• Manajemen proyek yang buruk.
• Percobaan-percobaan teknologi.
• Rendahnya keterlibatan Eksekutif.
• Meremehkan sumber daya.
• Evaluasi software yang tidak mencukupi.
11. Sistem Informasi
dan Manajemen
Rantai Pasokan
SCM (Supply Chain Management) adalah manajemen dan
pengawasan rantai siklus, mulai dari aliran bahan mentah /
barang, pembayaran, informasi dari pemasok ke produsen,
ke grosir ke pengecer ke konsumen. Dalam SCM (Supply
Chain Management), rantai pasokan adalah jaringan
fisiknya, yang merupakan semua perusahaan yang berperan
berperan dalam memasok bahan baku, memproduksi
barang, dan mengirimkannya ke pengguna akhir. Sedangkan
Sedangkan SCM atau manajemen rantai pasokan
merupakan sebuah cara/metode, alat, atau pendekatan
manajemen.
12. Komponen
Manajemen SCM
(Supply Chain
Management)
1. Upstream Supply Chain
Manajemen rantai pasokan hulu menangani hubungan antara perusahaan dan
vendor atau pihak lain dalam hal pengiriman barang.
Jadi barang yang diproduksi oleh perusahaan tidak langsung menjangkau
konsumen tetapi disalurkan ke perusahaan distribusi lainnya. Misalnya,
perusahaan yang memproduksi smartphone. Produk smartphone ini tidak selalu
menjangkau konsumen secara langsung, tetapi produsen akan mengirimkan
produk ke pemasok.
2. Downstream Supply Chain
Manajemen rantai pasokan hilir adalah manajemen yang berkaitan dengan
pengiriman barang dari perusahaan langsung ke konsumen.
Jadi jika rantai pasokan hulu harus melewati pemasok terlebih dahulu, jika hilir
bisa langsung dibeli oleh konsumen.
Contoh manajemen ini adalah furnitur atau seni galeri. Jadi mereka membuat
produk langsung sesuai dengan keinginan konsumen.
3. Internal Supply Chain
Manajemen rantai pasokan internal terkait dengan aktivitas memasukkan barang.
barang. Dalam hal ini, yang sering dipertimbangkan, yaitu manajemen produksi,
manufaktur dan juga kontrol ketersediaan bahan baku.
13. SIM dan
Customer
Relationship
Management
CRM (Customer Relationship Management) adalah
integrasi dan strategi yang digunakan oleh perusahaan
untuk menangani interaksi dengan pelanggan. Melalui
CRM, Anda dapat menemukan informasi terbaru tentang
tentang pelanggan, mulai dari keluhan, permintaan
produk, dan jenis layanan yang perlu ditingkatkan. Untuk
Untuk beberapa divisi, informasi dari CRM sangat penting
penting di mana Anda dapat melihat masalah yang
dihadapi oleh pelanggan sampai tren sedang populer.
14. Tahapan
Dalam CRM
Beberapa tahap dalam manajemen hubungan pelanggan, termasuk:
1. Mendapat Pelanggan Baru (Acquire)
Ini dapat dicapai dengan menyediakan akses mudah ke informasi kepada
calon pelanggan. Selain itu, inovasi dan layanan yang menarik juga
memberikan peran penting dalam proses mendapatkan pelanggan baru.
2. Meningkatkan Hubungan dengan Pelanggan (Enhance)
Dalam hal ini perusahaan berupaya untuk meningkatkan hubungannya
dengan pelanggan yang sudah ada dengan memberikan layanan terbaik,
misalnya menerima dan menangani keluhan, memberikan hadiah kepada
pelanggan yang loyal.
Selanjutnya, menerapkan cross selling atau penjualan atas akan
meningkatkan penjualan perusahaan dan mengurangi biaya untuk
menemukan pelanggan baru.
3. Mempertahankan Pelanggan (Retain)
Tidak ada bisnis yang ingin kehilangan pelanggannya. Perusahaan harus
memiliki bisnis untuk mendapatkan loyalitas pelanggan dengan berusaha
memenuhi harapan pelanggan.
15. Fungsi
Manajemen
Hubungan
Pelanggan /
CRM
Apa pun bentuk CRM (Customer Relationship Management),
sistem dari CRM harus dapat melakukan fungsi-fungsi berikut:
• Mengidentifikasi berbagai faktor penting bagi
pelanggan
• Memiliki filosofi yang berorientasi pelanggan
• Dapat melayani dan menangani keluhan pelanggan
• Buat basis pengukuran berdasarkan perspektif
pelanggan
• Berikan dukungan pelanggan yang sempurna
• Catat dan ikuti semua aspek penjualan
• Memberikan informasi holistik mengenai informasi
layanan dan penjualan dari pelanggan.