Dokumen tersebut membahas tentang sistem operasi pendukung yang meliputi ERP, CRM, dan SCM. ERP digunakan untuk mengintegrasikan proses bisnis perusahaan, CRM digunakan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan, sedangkan SCM digunakan untuk mengelola rantai pasokan perusahaan."
Sim,yasni lavinia susanti,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma ,sistem informasi manag...
Oss It
1. Disusun Oleh :
Alex Breznev. P
Novianto Kuswandi
Windi Novianti
Operation Support System
(ERP-SCM-CRM)
Functional Information System
2. ERP ( Enterprise Resource Planning)
ERP ( Enterprise Resource Planning) adalah sistem informasi
yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa
yang berperan mengintegrasikan & mengotomatiskan proses
bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi
maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
Keuntungan penggunaan ERP diantaranya:
1. Integritas data keuangan
Untuk mengintegrasi data keuangan sehingga top management
bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan
lebih baik
2. Standarisasi Proses Operasi
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best price
sehingga terjadi peningkatan produktiviyas, penurunan inefisiensi
dan peningkatan kualitas produk.
3. Standarisasi Data dan Informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan,
terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari
banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yang berbeda-
beda.
3. Latar belakang mengapa memilih ERP
• Investasi ERP sangat mahal dan pilihan ERP yg salah
bisa menjadi mimpi buruk
• ERP yg berhasil digunakan o/ perusahaan tdk menjadi
jaminan berhasil di perusahaan yg lain
• Perencanaan harus dilakukan u/ menyeleksi ERP yg
tepat
• Tidak ada `keajaiban` dalam ERP software.Keuntungan
yang didapat dari ERPadalah hasil dari persiapan dan
implementasi yg efektif.
• Bahkan dalam beberapa kasus yg ekstrim, evaluasi
pilihan ERP menghasilkan rekomendasi u/ tdk membeli
ERP, tetapi memperbaiki Business Process yg ada
4. Ada struktur proses
seleksi yg sebaiknya
dilakukan u/ memenuhi
kebutuhan perusahaan
dalam memilih ERP:
1. Proses seleksi tdk
harus selalu rumit agar
efektif. Yang penting
organized, focused &
simple
2. Proses seleksi ini
biasanya berkisar
antara 5-6 bulan sejak
dimulai hingga
penandatanganan order
pembelian ERP
Berikut adalah
aktivitas yg sebaiknya
dilakukan sebagai
bagian dari proses
pemilihan software
ERP:
1. Analisa strategi Usaha
2. Analisa Sumberdaya
manusia
3. Analisa Infrastruktur
4. Analisa perangkat
lunak
5. Penerapan ERP
Berikut ini adalah ringkasan poin-poin yg bisa digunakan
sebagai pedoman pada saat implementasi ERP:
1. ERP adalah bagian dr infrastruktur perusahaan, dan
sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh o/
adanya ERP harus terlibat & memberikan dukungan
2. ERP ada u/ mendukung fungsi bisnis & meningkatkan
produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi
ERP adalah u/ meningkatkan daya saing perusahaan.
3. Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP,
janan berusaha membuat sendiri praktek implementasi
ERP. Ada metodologi tertentu u/ implementasi ERP
yang lebih terjamin keberhasilannya.
7. Tanda-tanda kegagalan
ERP
a. Kurangnya Komitmen top management
b. Kurangnya pendefinisian kebutuhan
perusahaan (analisa strategi bisnis)
c. Cacatnya proses seleksi software (tdk
lengkap atau terburu-buru memutuskan)
d. Kurangnya sumber daya
(manusia,infrastruktur & modal)
e. Kesalahan penghitungan waktu
implementasi
f. Kurangnya training dan pembelajaran
g. Kurangnya komunikasi
h. Tidak cocoknya software dgn business
process
8. Berikut adalah Software yg saat ini beredar,
baik yg berlisensi bayar maupun open source.
- Dynamics AX
- Oracle
- Protean
- Boserp
- Mincom Ellipse
- Axapta
- IFS
10. CRM ( Customer Relationship Management)
CRM ( Customer Relationship Management ) terdiri dr
proses yg digunakan perusahaan u/ melacak &
mengatur kontrak-nya saat ini serta calon pelanggan.
CRM software yg digunakan u/ mendukung proses ini
informasi tentang pelanggan & pelanggan interaksi
dapat dimasukkan, disimpan dan diakses o/ pegawai di
berbagai departemen perusahaan.
Khas tujuan CRM adalah untuk meningkatkan
layanan yg diberikan kepada pelanggan dan
pelanggan u/ menggunakan informasi kontak
u/ target pemasaran.
11. CRM mencakup berbagai aspek yg
berhubungan langsung dengan satu
sama lain:
1. Depan kantor operasi – interaksi langsung dgn
pelanggan. Misal: panggilan telepon, e-mail, layanan
online dll
2. Operasional kantor – operasi yg pd akhirnya akan
mempengaruhi kegiatan di depan kantor. Misal:
penagihan, pemasaran, periklanan, keuangan,
manufaktor.
3. Hubungan bisnis – interaksi dgn perusahaan lain &
mitra seperti pemasok / vendor dan gerai ritel /
distributor
4. Analisis – kunci CRM data dpt dianalisa dlm rangka u/
merencanakan sasaran-kampanye pemasaran,
menyusun strategi bisnis dan menilai keberhasilan
CRM. Misal: pangsa pasar, pendapatan, profitabilitas
12. Jenis / Variasi CRM
Operasional CRM proses data pelanggan u/ berbagai keperluan:
#. Enterprise Marketing Automation
#. Sales Force Automation
#. Sistem Manajemen Penjualan
Analytical CRM menganalisa data pelanggan u/ berbagai
keperluan:
1. Merancang & melaksanakan pemasaran bertarget
2. Analisis perilaku konsumen dlm rangka u/ membuat
keputusan yg berkaitan dgn produk & layanan. Misalnya
hargam, pengembangan produk
3. Sistem informasi Manajemen. Misalnya peramalan
keuangan & analisis profitabilitas pelanggan.
Analytical CRM umumnya membuat berat penggunaan data dan
teknik lainnya u/ memproduksi hasil yg berguna u/
pengambilan keputusan
13. Collaborative CRM mencakup aspek perusahaan
berhubungan dgn pelanggan yg ditangani o/ berbagai
departemen dlm perusahaan seperti penjualan,
dukungan teknis & pemasaran. Anggota staf dari
berbagai departemen dpt berbagi informasi yg
dikumpulkan saat berinteraksi dgn pelanggan. Sebagai
cth umpan balik yg diterima o/ pelanggan dpt
memberikan dukungan agen lain dgn informasi
mengenai layanan & fitur yg diminta o/ pelanggan.
Collaborative CRM`s tujuannya adalah u/ menggunakan
informasi yg dikumpulkan o/ semua departemen guna
meningkatkan kualitas layanan yg diberikan o/
perusahaan.
14. Salah satu fungsi utama software CRM adalah
mengumpulkan informasi tentang pelanggan.
Ketika mengumpulkan data sebagai bagian
dari solusi CRM, perusahaan hrs
mempertimbangkan keinginan u/ pelanggan
privasi dan keamanan data,serta legislatif
dan norma-norma budaya. Beberapa
pelanggan lebih suka jaminan bahwa data
mereka tdk akan dipakai bersama-sama dgn
pihak ketiga tanpa persetujuan & sebelum
mereka yg berada di tempat perlindungan u/
mencegah akses ilegal o/ pihak ke tiga.
16. Supply Chain Management (SCM)
SCM / manajemen rantai suplai adalah pengelolaan suatu
jaringan interkoneksi dr bisnis yg paling terlibat dlm
penyediaan produk dan layanan paket-paket yg
dibutuhkan o/ pelanggan akhir. Supply chain
management spans semua gerakan dan penyimpanan
bahan baku, bekerja dalam proses inventarisasi, dan
barang jadi dr point-of-asal ke point-of-konsumsi
( rantai).
Supply Chain Management juga dpt merujuk ke perangkat
lunak manajemen rantai supply yg tools atau modul yg
digunakan dlm menjalankan rantai transaksi, mengatur
hubungan pemasok dan pengendalian proses bisnis yg
terkait.
17. Manajemen rantai suplai merupakan
pendekatan lintas-fungsi u/ mengatur
pergerakan bahan baku dalam sebuah
organisasi, beberapa aspek internal
pengolahan bahan baku menjadi brng jadi dan
kemudian penyelesaian barang dr organisasi
terhadap konsumen akhir.
Rantai kegiatan dpt dikelompokkan menjadi :
• Strategis
• Taktis
• Operasional
18. Perkembangan Supply Chain
Management
1. Era penciptaan
Istilah rantai manajemen pertama kali digunakan o/
industri konsultan Amerika pd awal thn 80-an. Namun
konsep dlm manajemen rantai suplai sgt penting pd
awal abad 20.
2. Integrasi Era
Ini Era studi manajemen rantai suplai yg disorot dgn
perkembangan Electronic Data Interchange (EDI) dlm
sistem yg dikembangkan thn 60-an dan 90-an melalui
pengenalan Enterprise Resource Planning (ERP)
system. Era trs berkembang sampai abad ke 21 dgn
perluasan internet berbasis sistem kolaboratif.
3. Era Globalisasi
4. Spesialisasi Era-Tahap satu- Outsourced Manufaktur
& Distribusi
5. Spesialisasi Era-Tahap Dua- Supply Chain
Management sebagai layanan
6. Manajemen Rantai Pasokan 2,0 (SCM 2.0)
20. Referensi
• 1. Ayres, Ian, Steven D. Levitt. 1998. Measuring positive externalities from unobservable victim precaution:
• 2. An empirical analysis of lojack. The Quarterly Journal of Economics 113(1) 43–77.
• 3.Baliga, Sandeep, Eric Maskin. 2003. Chapter 7 mechanism design for the environment. Karl-Goran Maler,
• Jeffrey R. Vincent, eds., Environmental Degradation and Institutional Responses, vol. Volume 1. Elsevier,
• 305–324.
• 4. Bier, V., A. Nagaraj, V. Abhichandani. 2004. Protection of simple series and parallel systems with components
• of different values. Reliability Engineering and Systems Safety 10(27).
• 5. Campbell, K., L. Zhou. 2003. The economic cost of publicly announced information security breaches:
• Empirical evidence from the stock market. Journal of Computer Security 11 431–448.
• Kumar, Telang and Mukhopadhyay: Optimally securing interconnected information systems and assets
• 6. Fudenberg, D., J. Tirole. 1991. Game Theory. MIT Press.
• Gordon, Lawrence A., Martin P. Loeb. 2002. The economics of information security investment. ACM
• Transactions on Information Systems Security 5(4) 438–457. doi:http://doi.acm.org/10.1145/581271.
• 581274.
• 7. Gordon, Lawrence A., Martin P. Loeb, William Lucyshyn. 2005. 2005 csi/fbi computer crime and security
• survey.
• 8. Kataria, Gaurav, Pei yu Chen, Ramayya Krishnan. 2005. Software diversity for information security. Proceedings of the 2005 Workshop
on the Economics of Information Security.
• 9. Kunreuther, Howard, Geoffrey Heal. 2003. Interdependent security. Journal of Risk and Uncertainty 26(2)
• 231–49.
• 10. Mendelson, Haim. 1985. Pricing computer services: queueing effects. Commun. ACM 28(3) 312–321. doi:
• http://doi.acm.org/10.1145/3166.3171.
• 11. O’Donnell, Adam J., Harish Sethu. 2004. On achieving software diversity for improved network security
• using distributed coloring algorithms. Proceedings of the 11th ACM conference on Computer and
• communications security 121–131doi:http://doi.acm.org/10.1145/1030083.1030101.
• 12. Png, Ivan P.L., Candy Q. Tang, Qiu-Hong Wang. 2006. Information security: User precautions and hacker
21. Referensi
13. Radner, Roy. 1986. The internal economy of large firms. The Economic Journal 96 1–22. URL http:
//links.jstor.org/sici?sici=0013-0133%281986%2996%3C1%3ATIEOLF%3E2.0.CO%3B2-D.
14. Smith, Rodney B. W., Yacov Tsur. 1997. Asymmetric information and the pricing of natural resources: The
case of unmetered water. Land Economics 73(3) 392–403.
15. Whang, S. 1990. Alternative mechanisms of allocating computer resources under queueing delays. Information Systems Research 1(1) 71–
88.
16. Andrew Jaquith, Security Metrics: Replacing Fear, Uncertainty, and Doubt, Addison Wesley, 2006
17. Gerald L. Kovacich, Edward Halibozek, Security Metrics Management: How to Measure the Costs and Benefits of Security, Butterworth-
Heinemann, 2005
18. Marianne Swanson P & others, Security Metrics Guide for Information Technology Systems, NIST Special Publication 800-55, 2003
(http://csrc.nist.gov/publications/nistpubs/800-55/sp800-55.pdf)
19. Ron Ross, & others, Recommended Security Controls for Federal Information Systems, NIST Special Publication 800-53, 2005
(http://csrc.nist.gov/publications/nistpubs/800-53/SP800-53.pdf)
20. Systems Security Engineering-Capability Maturity Model Group, SSE-CMM – Model Description Document version 3.0, International
Systems Security Engineering Association, 2003 (http://www.sse-cmm.org/docs/ssecmmv3final.pdf).
21. VV Patriciu, I. Priescu, S. Nicolăescu, Security Monitoring - An Advanced Tactic for Network Security Management, Communications
2006 Conference, Bucharest, Romania, 2006
22. VV Patriciu, I. Priescu, S. Nicolăescu, Operational Security Metrics for Large Networks, International Conference on Computers,
Communications & Control (ICCC 2006) - Oradea, Romania, 2006
23. ISO/IEC. Information Technology – Security Techniques, Code of practice for information security management (final draft), ISO, 2005.
24. British Standard Institute, Information Security Management. Code of Practice for Information Security Management (BS 7799-1), British
Standard Institute, 1999.
25. Basel Committee on Banking Supervision, Working Paper on the Regulatory Treatment of Operational Risk Bank for International
Settlements, Basel Committee, 2001 (http://www.bis.org/publ/bcbs_wp8.pdf).
26. CERT, CERT/CC Statistics 1988-2005, CERT, 2005 (http://www.cert.org/stats/)
27. US President’s Information Technology Advisory Committee – “Cyber Security: A Crisis of Prioritization”, Report to the President, National
Coordination Office for Information Technology Research and Development