Makalah ini membahas tentang tiga pejuang wanita Indonesia yaitu Martha Christina Tiahahu, Siti Walidah Ahmad Dahlan, dan Maria Walanda Maramis. Ketiganya berjuang melawan penjajah dengan berbagai cara seperti memimpin pasukan, mendirikan organisasi, dan membuka pendidikan bagi kaum wanita."
1. Disusun Oleh:
1. Dieni Aulia N. N. Z (04)
2. Laras Prastitiningsih (15)
3. M. Hillan Syahputra (19)
4. Yolan Maulita Wiguna (32)
Kelas:
XII TKJ 2
MAKALAH PEJUANG WANITA DI
INDONESIA
2. Makalah Pejuang Wanita di Indonesia Page 2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikumwr.wb
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi nilai tugas harian, dalammenyusun makalah ini kami mengalami banyak
kesulitan. Tetapi karena adanya dukungan dari berbagai pihak untuk membantu
mengarahkan dan membimbing kami dalam menyusun makalah ini, sehingga makalah ini
dapat diselesaikan seperti yang diharapkan. Dengan menyadari segala kekurangan serta
keterbatasan kami, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun semangat kami demi kemajuan bersama. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi semua pembaca.
Sebagai ungkapan rasa syukur tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua kami, yang selalu memberi motivasi kami.
2. Bu Chozaiyah S.Pd dan yang telah memberi kami tugas ini, sehingga kami bisa
menyusun makalah ini.
3. Segenap dewan guru yang memberikan ilmu kepada kami disekolah.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami yang
telah mendapat tugas tersebut,bagi adik-adik kelas dan khususnya berguna bagi para
pembaca dikemudian hari nanti. Amin. . . . .
Wassalamualaikumwr.wb
Pekalongan, September 2015
Penyusun
3. Makalah Pejuang Wanita di Indonesia Page 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................1
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................................4
A. Latar belakang.............................................................................................................................4
B. Tujuan.........................................................................................................................................4
C. Permasalahan .............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................5
A. KISAH MARTHA CHRISTINA TIAHAHU..........................................................................................5
B. KISAH SITI WALIDAHAHMAD DAHLAN........................................................................................6
C. KISAH MARIA WALANDA MARAMIS............................................................................................8
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................10
B. SARAN......................................................................................................................................10
4. Makalah Pejuang Wanita di Indonesia Page 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Untuk menambah pengetahuan sekaligus memperkenalkan kepada siswa siswi para
pejuang wanita.
B. Tujuan
Untuk menambah pengalaman siswa-siswi di luar kelas, juga berguna untuk
menambah wawasan tentang peristiwa dan sejarah Indonesia, agar siswa siswi mengetahui
arti penting kemerdekaan.
C. Permasalahan
Indonesia merupakan negara yang telah diperjuangkan oleh pahlawan-pahlawan besar
tanah air yang telah berjuang mengorbankan segalanya untuk mengusir penjajah dan
kemerdekaan Indonesia. Para pejuang juga rela berkorban untuk kehilangan nyawanya
sendiri. Tidak hanya pria, yang melawan penjajah dari tanah air. Seorang wanita pun juga
saling tergerak mengangkat senjata untuk membebaskan Indonesia dari para pengeruk
kekayaan negeri. Sebagai bangsa yang besar sudah seharusnya kita mengenal dan tetap
menghargai jasa para pahlawan terdahulu.
5. Makalah Pejuang Wanita di Indonesia Page 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. KISAH MARTHA CHRISTINA TIAHAHU
Nama Lengkap: Martha Christina Tijahahu
Tempat Lahir : Nusa Laut, Maluku
Tanggal Lahir : Sabtu, 4 Januari 1800
Meninggal : 2 Januari 1818 (umur 17 th)
Zodiac : Capricorn
Warga Negara: Indonesia
Ayah : Kapitan Paulus Tiahahu
Kelahiran gadis Maluku yaitu 4 januari 1800 tercatat dalam Biografi Martha Christina
Tiahahu. Christina adalah putri dari Kapitan Paulus Tiahahu, yang merupakan seorang
kapitan berasal dari negeri Abubu. Ayah Cristina juga seorang kawan Thomas matulessy
yang juga turut serta dalam perang Patimura melawan belanda pada tahun 1817. Martha
Christina adalah seorang gadis kecil yang sejak masih remaja telah mengikuti ayahnya
dalam rapat pembentukan kubu pertahanan. Dalamusianya yang masih belia, yaitu 17
tahun Martha Christina selalu berani melawan para penjajah. Dengan alat yang sangat
sederhana, bambu runcing, ia mampu membuat para penjajah kesulitan menghadapinya.
Ikat kepala yang ia gunakan menjadi bukti keberanian seorang gadis yang masih belasan
umurnya.
Dalamkisah sejarah Martha Christina beliau juga pernah turut berperan dalam
pertempuran melawan belanda di pulau Saparua tepatnya didesa Ouw, Ullath. Dalam
6. Makalah Pejuang Wanita di Indonesia Page 6
pertempuran di Saparua, dirinya mampu memimpin para pejuang wanita lainnya untuk
mendampingi para pejuang pria dalam misi perebutan wilayah maluku dari Belanda. Pada
pertempuran tersebut Richemont, seorang pimpinan perang belanda dapat dibunuh oleh
pasukan Martha Cristina. Dengan kematian pemimpin Belanda, penjajah semakin brutal
dalam menekan dan menyerang rakyat Maluku. Dikarenakan belanda menggunakan
persenjataan lengkap, Pasukan Maluku dapat di dikalahkan. Sebagai konsekuensinya Ayah
Martha Christina “ kapitan Paulus Tiahahu” ditangkap dan akan dijatuhi mati.
Mengetahui jika ayahnya akan di eksekusi mati oleh Belanda, perjuangan Martha
Christina berlanjut untuk membebaskan ayahnya. Usaha yang dilakukannya tersebut
sayangnya tidak menghasilkan hasil yang ia harapkan. Ia dan para pejuang Maluku lainnya
dapat ditangkap lalu dijatuhi hukuman mati oleh Belanda.
Selanjutnya Martha Christina dihukum dan diasingkan ke pulau Jawa. Oleh Belanda ia
akan dipekerjakan di perkebunan Kopi secara paksa. Perjalanan Martha Christina ke jawa
yang menggunakan kapal Eversten di warnai pemberontakan melawan Belanda. Ia
melakukan aksi mogok makan. Dengan keberaniannya, Martha Christina juga sempat
melawan pasukan Belanda di dalam kapal. Namun pada akhirnya Martha Christina
meninggal diperjalanan pada tanggal 2 Januari 1818. Pada usianya ke 18 tahun, jasadnya
hanya dibuang ke lautan. Atas pengorbanan beliau ia ditetapkan menjadi Pahlawan
nasional pada tahun 1969. Di Maluku juga berdiri monumen untuk mengenang gadis
pemberani Martha Christina.
B. KISAH SITI WALIDAH AHMAD DAHLAN
Nama Lengkap: Siti Walidah Ahmad Dahlan
Organisasi : Aisiyah
Tahun Lahir : 1872
Meninggal : Yogyakarta, 31 Mei 1946 (umur 74 th)
Warga Negara: Indonesia
Suami : KH Ahmad Dahlan
7. Makalah Pejuang Wanita di Indonesia Page 7
Melalui organisasi wanita Aisyiah, Siti Walidah atau Nyi Ahmad Dahlan sangat
membantu perjuangan kemerdekaan. Di awal revolusi, ia menganjurkan kaum wanita untuk
mendirikan dapur umum. Ia juga rajin bertukar pikiran tentang perjuangan dengan Presiden
Soekarno dan Jenderal Sudirman.
Sebagai istri dari seorang pejuang dan ulama besar, Siti Walidah atau yang lebih
dikenal dengan Nyi Pendiri Muhammadiyah 1912 sangat berperan membantu suaminya KH
Ahmad Dahlan dalam perjuangan kemerdekaan serta pengembangan organisasi Pendiri
Muhammadiyah 1912 Muhammadiyah. Sebagai istri yang setia, ia banyak memberi
dukungan moril.
Pernikahannya dengan pendiri Pendiri Muhammadiyah 1912 , KH Ahmad Dahlan
memberinya kesempatan untuk menimba ilmu dari sang suami. Tak hanya menjalankan
perannya sebagai seorang istri, ia juga membantu suaminya mengembangkan Pendiri
Muhammadiyah 1912 Muhammadiyah dengan berdakwah ke sejumlah daerah. KH Ahmad
Dahlan yang dikenal sebagai sosok pembaru Islam, membuatnya banyak dikecam
masyarakat. Siti Walidah bahkan pernah mendapat ancaman akan disandera dan suaminya
akan dibunuh kalau berani datang ke Banyuwangi.
Akan tetapi ancaman tersebut tak sedikitpun menyurutkan langkah pasangan suami
istri itu yang tetap datang ke Banyuwangi. Selain mengembangkan Muhammadiyah, ia juga
memperjuangkan kesetaraan hak antara laki-laki. Ia menginginkan agar kaum hawa juga
mendapatkan kesempatan yang sama untuk maju.
Tahun 1918, didirikan Muhammadiyah, walaupun tanpa anggaran dan peraturan lain,
organisasi itu telah menyelenggarakan kegiatan untuk mengasuh anak yatim. Kemudian atas
nasehat dari Haji Muchtar, seorang anggota penting di Muhammadiyah, nama organisasi itu
diubah menjadi Aisyiah yang memiliki peraturan-peraturan dan pengurus tetap.
Kepemimpinan Aisyiah diserahkan ke tangan Nyi Ahmad Dahlan. Namun dalam perjalanan
selanjutnya, Nyi Ahmad Dahlan hanya menjadi penasihat dan pelindung Aisyiah.
Untuk memberikan pendidikan bagi kaum wanita, ia kemudian menyarankan agar
Aisyiah mendirikan asrama-asrama untuk para pelajar putri. Di asrama itu mereka dididik
dengan ilmu agama kemasyarakatan. Rasa kebangsaan juga tak luput ditanamkan agar kelak
mereka dapat berperan aktif dalam pergerakan nasional.
Sebagai mubalighat, Nyi Ahmad Dahlan berbicara jelas dan fasih. Beberapa kali tokoh
wanita ini memimpin kongres dengan sukses. Hingga kongres Aisyiah ke 23 pada tahun 1934,
ia masih memimpin. Namanya semakin tersohor ketika kongres Aisyiah di Surabaya. Ia tak
pernah mengenyam pendidikan di sekolah umum, karena pada waktu itu perempuan belum
mendapatkan kesempatan. Siti Walidah sebagaimana anak-anak perempuan lainnya pada
masa itu diharuskan tinggal di rumah, dipingit sampai datang saatnya untuk menikah.
Namun walaupun begitu, ia mampu memimpin kongres berskala cukup besar tersebut. Hal
tersebut menambah kekaguman masyarakat.
Di masa awal revolusi, di usianya yang mulai senja, ia tetap giat membantu perjuangan.
Untuk mendukung tentara yang sedang bertempur di medan perang, ia menganjurkan kaum
wanita untuk mendirikan dapur umum. Para pemuda pun ditempa agar terus berjuang
mempertahankan kemerdekaan. Siti Walidah juga dikenal sebagai salah satunya tokoh
wanita yang rajin bertukar pikiran tentang perjuangan dengan Proklamator, Presiden
Republik Indonesia Pertama (1945-1966) Presiden Soekarno dan Jenderal Panglima Besar
TKR/TNI Sudirman. Di usianya yang ke 74 tahun tepatnya pada 31 Mei 1946 ia
menghembuskan nafas terakhirnya di Yogyakarta. Ia kemudian dimakamkan di sana.
8. Makalah Pejuang Wanita di Indonesia Page 8
Atas jasa-jasanya kepada negara, Nyi H. Siti Walidah Ahmad Dahlan diberi gelar
pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No.042/TK/Tahun 1971,
tanggal 22 September 1971.
C. KISAH MARIA WALANDAMARAMIS
Nama Lengkap: Maria Walanda Maramis
Tempat Lahir : Kema, Sulawesi Utara
Tanggal Lahir : 1 Desember 1872
Meninggal : Maumbi, 22 April 1942
Zodiac : Sagitarius
Warga Negara: Indonesia
Suami : Yoseph Frederik Calusung Walanda tahun 1890
Pada umur enam tahun Maria Maramis sudah yatim piatu dan sejak saat itu diasuh oleh
pamannya. Pendidikannya hanya ditempuh sampai SD, karena pada waktu itu gadis-gadis di
Minahasa tidak diizinkan bersekolah di sekolah lebih tinggi, mereka harus tinggal di rumah
untuk menunggu saat menikah. Maria Maramis banyak bergaul dengan kaum terpelajar, antara
lain Pendeta Ten Hove. Karenanya pengetahuannya bertambah luas dan bercita-cita
memajukan kaum wanita Minahasa. Mereka harus memperoleh pendidikan yang cukup agar
kelak dapat mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anak.
Perkawinan Maria Maramis dengan Yoseph Frederik Calusung Walanda, seorang guru
pada tahun 1890, membuka kemungkinan yang besar untuk mewujudkan cita-cita
tersebut. Dengan bantuan suaminya dan beberapa orang terpelajar lainnya, pada bulan Juli
1917 Maria Walanda Maramis mendirikan organisasi yang diberi nama Percintaan Ibu Kepada
Anak Turunannya (PIKAT). Yang bertujuan mendirikan sekolah- sekolah rumah tangga untuk
mendidik anak-anak perempuan yang telah menamatkan SD.
9. Makalah Pejuang Wanita di Indonesia Page 9
Tujuan baik itu mendapat sambutan luas dari masyarakat. Berkat kerja keras, dalam
waktu singkat cabang-cabang PIKAT berdiri di beberapa tempat. Di Jawa dan Kalimantan
terdapat cabang-cabang PIKAT. Kegiatan organisasi diperkenalkan kepada masyarakat
melalui karangan-karangan yang dimuat dalam beberapa surat kabar. Bantuan terhadap PIKAT
mulai mengalir. Sekolah PIKAT yang pertama berdiri pada bulan Juli 1918. Di sekolah itu
diajarkan cara-cara mengatur rumah tangga seperti memasak, menjahit, merawat bayi,
dan pekerjaan tangan. Guru-guru tidak digaji. Mereka bekerja secara sukarela.
Dari tahun ke tahun PIKAT semakin berkembang. Tetapi, halangan banyak pula yang
dihadapi, terutama dalam masalah biaya. Untunglah Maria Walanda Maramis tidak patah hati.
Ia terus berusaha sekuat tenaga mengatasi setiap kesulitan. Pada tahun 1920 Gubernur Jenderal
Belanda mengunjungi sekolah PIKAT dan memberikan sumbangan uang. Kepada murid-
muridnya Maria Walanda Maramis menanamkan rasa kebangsaan. Mereka dianjurkan
agar selalu memakai pakaian daerah. Kepada anak-anaknya Maria Walanda Maramis
berkata:"Pertahankanlah Bangsamu!".
Maria Walanda Maramis meninggal dunia pada tanggal 22 April 1924 dan dimakamkan
di Maumbi. Kepergiannya dari tanah air Republik Indonesia adalah duka anak bangsa, namun
hasil perjuangannya telah membekas, sebagai inspirasi generasi muda untuk membangun
bangsa. Tidak heran, sebagai apresiasinya, dalam Surat keputusan Presiden RI No 012/K/1969
tertanggal 20 Mei 1969, Maria Walanda Maramis ditetapkan sebagai pahlawan Nasional.
Untuk mengenang jasa pahlawan nasional wanita asal Minahasa ini, oleh Gubernur Sulut
Mayjen H V Worang, dibangun patung Maria Walanda Maramis di tengah kota Manado dan di
era Ketua PIKAT Ibu Hilda Rantung Karepouwan bersama organisasi wanita dan pemerintah
daerah Sulut dibangun kompleks makam serta monumen Maria Walanda Maramis di desa
Maumbi kecamatan Airmadidi kabupaten Minahasa.
10. Makalah Pejuang Wanita di Indonesia Page 10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat di simpulkan bahwa
Ѿ Dengan adanya tugas yang mengharuskan siswa siswi untuk mencari informasi dari
beberapa sumber, menjadikan wawasan siswa siswi semakin bertambah.
Ѿ Menumbuhkan rasa Nasionalisme, dan solidaritas siswa.
Ѿ Menjadikan siswa bisa menghargai para pejuang wanita.
B. SARAN
Mengingat perlunya wawasan bagi siswa-siswi tentang peristiwa peristiwa sejarah di
Indonesia, maka diberikan tugas yang mengharuskan siswa siswi untuk mencari di
beberapa sumber. Apabila dalam penulisan Makalah ini ada kesalahan, kami memohon
untuk memberikan kritik, saran dan masukannya yang bersifat membangun demi menuju
kesempurnaan makalah ini.