SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
1
Multiple
Intelligence
(Howard Gardner)
Multiple Intelligence
• Multiple intelligence adalah
sebuah penilaian yang melihat
secara deskriptif bagamana
individu menggunakan
kecerdasanya untuk
memecahkan masalah dan
menghasilkan sesuatu (Yuliani
Nurani Sujiono, 2009: 183).
• Individu dapat mencapai
keberhasilan tidak hanya
mengandalkan IQ tinggi namun
juga didukung oleh kecerdasan
yang dikembangkan idividu
tersebut.
Multiple Intelligence
• Gardner: “people are born with certain amount of intelligences,”
bahwa seorang anak manusia lahir ke dunia memiliki lebih dari satu
potensi kecerdasan yang mungkin bisa berkembang, walaupun
perkembangan tersebut berbeda dari satu orang dengan orang lain.
• Gardner“after all, intelligences arise from the combination of a
person’s genetic heritage and life condition in a given culture and
era.” Kecerdasan berkembang sesuai dengan lingkungan yang
berpengaruh pada seorang diri individu. Kecerdasanlah yang menjadi
perbedaan antara seseorang dengan yang lainnya
Model Pembelajaran 4
Konsep Kecerdasan
(Howard Gardner)
Kapasitas untuk:
1. memecahkan masalah
2. menciptakan produk di lingkungan
yang kondusif dan alami
Model Pembelajaran 5
Konsep Kecerdasan
(Howard Gardner)
Potensi biopsikologi untuk memproses informasi,
yang bisa diaktifkan dalam setting kultural
untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk
yang bernilai dalam kebudayaan tersebut
(reframing intelligence, 1999)
Model Pembelajaran 6
8
Kecerdasan Majemuk
(Howard Gardner)
Musikal
Kinestetis-
Jasmani
Visual-
Spatial
Linguistik
Intrapribadi
Antarpribadi
(Sosial)
Naturalis
Logis-
Matematis
Dalam buku Multiple Intelligence
Model Pembelajaran 7
Kecerdasan
Linguistik
kemampuan menggunakan
kata secara efektif,
lisan maupun tulisan
Kecerdasan linguistik/verbal yaitu
kemampuan untuk menggunakan
kata-kata secara efektif, baik secara
lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini
mencakup kepekaan terhadap arti
kata, urutan kata, suara, ritme dan
intonasi dari kata yang diucapkan.
• Tidak mudah salah tulis atau salah eja
• Pandai membuat lelucon
• Pandai membuat puisi
• Tepat dalam tata bahasa
• Kaya kosa kata
Kecerdasan verbal lazim dijumpai pada seorang novelis,
penyair, penulis iklan, penulis naskah, orator, pemimpin
politik, editor, jurnalis, dan penulis pidato.
Tokoh-tokoh terkenal yang memiliki kecerdasan verbal
diantaranya William Shakespeare, Martin Luther King Jr,
Soekarno, Putu Wijaya, Taufiq Ismail, Hilman “Lupus”
Hariwijaya.
Cara mudah dalam belajarnya yaitu bercerita, permainan
ingatan nama atau tempat, permainan kosa kata,
menggunakan tulisan jurnal, wawancara, mengerjakan
teka-teki, permainan mengeja, membuat atau mengedit
majalah kelas, debat dan diskusi.
Temasuk kemampuan untuk mengerti
kekuatan kata dalam mengubah kondisi
pikiran dan menyampaikan informasi.
• Berkomunikasi lisan & tulis
• Mengarang cerita
• Diskusi & mengikuti debat suatu masalah
• Belajar bahasa asing
• Bermain “game” bahasa
• Membaca dengan pemahaman tinggi
• Mudah mengingat kutipan, ucapan ahli,
pakar, ayat
Kecerdasan Linguistik
• Kecerdasan majemuk verbal-
linguistik melibatkan kemampuan
berbahasa melalui membaca,
menulis, berbicara, memahami
urutan dan makna dari kata-kata,
serta menggunakan bahasa dengan
benar. Anak yang memiliki
kecerdasan ini kuat dalam bidang
bahasa, mudah mengingat
informasi verbal dan tertulis, suka
menulis dan membaca, jago debat
dan pidato, suka melontarkan
humor, dan bisa menjelaskan
sesuatu dengan baik.
• Anda/guru dapat merangsang
kecerdasan majemuk ini pada anak
dengan membacakan
dongeng, mengajarkan kata-kata
baru, meminta anak mengarang
cerita, menulis dan membacakan
puisi, menulis buku harian, atau
berbincang tentang apa yang ia
lakukan di sekolah dan di luar
sekolah
Model Pembelajaran 10
Kecerdasan
Logikal-Matematis
kemampuan mengolah angka
dan/atau menggunakan
logika atau akal sehat
Kecerdasan Logis-Matematis
• Kecerdasan dalam mengolah angka, matematika, dan logika untuk
menemukan dan memahami berbagai pola, seperti pola pikir, pola
visual, pola jumlah, atau pola warna.
• Untuk memicu kecerdasan logis-matematis pada anak, latih dengan
permainan analisis, berhitung, pergi ke museum ilmu pengetahuan
dan sains, misalnya planetarium.
Kecerdasan logis-matematis adalah kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dengan baik dan
atau kemahiran menggunakan penalaran atau logika dengan benar.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada hubungan logis, hubungan sebab akibat, dan logika-logika lainnya. Proses
yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis ini antara lain klasifikasi (penggolongan/pengelompokan),
pengambilan kesimpulan dan perhitungan.
Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini.
• Menulis secara jelas
• Menghitung, menganalisis
hitungan
• Menemukan fungsi-fungsi dan
hubungan
• Memperkirakan
• Memprediksi
• Bereksperimen
• Mencari jalan keluar yang logis
• menemukan adanya pola
• Induksi dan deduksi
• Mengorganisasikan/membuat garis
besar
• Membuat langkah-langkah
• Bermain permainan yang perlu
strategi
• Berpikir abstrak dan menggunakan
simbol abstrak
• Menggunakan algoritme
Kecerdasan matematis-logis lazim dijumpai pada ahli matematika, ilmuwan,
sarjana, penyelidik polisi, pengacara, dan akuntan
Tokoh-tokoh terkenal yang memiliki kecerdasan matematis-logis diantaranya:
Madame Currie, Blaise Pascal, B.J. Habibie.
Cara Mudah dalam Belajar:
• Rangsang dengan kegiatan pemecahan masalah
• Permainan berhitung/computer
• Analisa dan tafsirkan data
• Gunakan logika
• Beri eksperimen praktis
• Gunakan prediksi
• Padukan organisasi, matematika dan pelajaran lain
• Memiliki tempat untuk menghimpun semua hal
• Biarkan segala sesuatu diselesaikan secara bertahap
• Gunakan berpikir deduktif
• Gunakan computer
Model Pembelajaran 14
Kecerdasan
Visual-Spasial
kemampuan memvisualisasi
gambar di dalam kepala
atau menciptakannya dalam
bentuk dua/tiga dimensi
Kecerdasan Visual Spasial
melibatkan kemampuan
seseorang untuk
memvisualisasikan gambar di
dalam kepala (dibayangkan) atau
menciptakannya dalam bentuk
dua atau tiga dimensi
Ciri-ciri kecerdasan visual
spasial dapat dilihat pada
individu yang menyukai hal-
hal di bawah ini:
• Dekorasi
• Apresiasi seni, desain,
denah
• Membuat dan membaca
chart, peta
• Koordinasi warna
• Membuat bentuk, patung dan desain tiga
dimensi lainnya
• Menciptakan dan interpretasi grafik
• Desain interior
• Dapat membayangkan secara detil benda
• Pandai navigasi, arah
• Melukis, membuat sketsa
• Bermain game ruang
• Berpikir dalam image atau bentuk
• Memindahkan bentuk dalam angan-angan
Kecerdasan visual sapsial lazim dijumpai pada arsitek, pelukis, pemahat,
navigator, pemain catur, ahli fisika, dan ahli strategi perang. Tokoh yang
terkenal diantaranya Picasso, Walt Disney, Garin Nugroho
Cara mudah dalam belajar:
• Gunakan gambar, diagram, peta, warna, grafik computer
• Buat coretan symbol
• Padukan seni dengan mata pelajaran lain
• Gunakan peta belajar atau mind map
• Lakukan visualisasi
• Nonton atau buat video
• Gunakan ekspresi wajah
• Pindah ruangan untuk mendapat perspektif yang berbeda
• Buat pengelompokkan
Kecerdasan Visual Spasial
• Anak dengan tipe kecerdasan majemuk ini mengandalkan imajinasi
dan senang dengan bentuk, gambar, pola, desain, serta tekstur.
Kemampuan spasial-visual anak dapat diasah dengan menggambar,
melukis, membangun sesuatu, bermain warna, bermain puzzle, dan
bermain lilin-lilinan. Kemampuan spasial-visual dimiliki oleh arsitek,
pelukis, seniman, dan desainer. Penelitian menunjukkan bahwa, anak
yang dilatih untuk mengembangkan spasial-visual memiliki
kemampuan mengingat (memori) dan penalaran logika yang baik.
Model Pembelajaran 18
Kecerdasan
Kinestetik-Jasmani
kemampuan mengolah
tubuh dan tangan
Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
• Kecerdasan ini melibatkan kemampuan dalam koordinasi anggota
tubuh dan keseimbangan. Anak yang memiliki kecerdasan ini senang
melakukan berbagai aktivitas fisik, seperti naik sepeda, menari,
atau olahraga. Ia juga mungkin merasa sulit duduk diam dalam waktu
lama dan mudah bosan. Anda dapat membantu mengajari kecakapan
ini dengan memasukkannya ke dalam les tari, klub olahraga, bermain
lempar dan tangkap benda, menjaga keseimbangan saat berjalan,
atau bermain teater.
Kecerdasan kinestetik ini merupakan keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk
menyampaikan ide dan perasaan, dan keterampilan menggunakan tangan untuk
menciptakan atau mengubah suatu bentuk.
Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik yang khusus, seperti koordinasi, keseimbangan,
keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima
rangsangan panca indera.
Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini:
• Mengekspresikan dalam mimik atau gaya
• Atletik
• Menari dan menata tari
• Kuat dan terampil dalam motorik halus
• Koordinasi tangan dan mata
• Motorik kasar dan daya tahan
• Mudah belajar dengan melakukan
• Mudah memanipulasikan benda-benda (dengan tangannya)
• Membuat gerak-gerik yang anggun
• Pandai menggunakan bahasa tubuh
• Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain : Michael Jordan, Martha Graham (penari
balet), Susi Susanti.
Kecerdasan Kinestetik lazim dijumpai pada penari, aktor, atlet, penemu, ahli
mimik/ekspresi, ahli bedah, karateka, pembalap, pekerja luar, dan montir.
Cara mudah dalam belajar
• Gunakan latihan fisik
• Gunakan tarian, gerak dan drama
• Gunakan manipulasi dalam ilmu alam, matematika
• Lakukan perubahan tata kelas
• Padukan gerak dengan semua mata pelajaran
• Gunakan model, mesin, lego, kerajinan tangan
• Lakukan perjalanan lapangan
• Lakukan permainan kelas
• Bertepuk, ketukan kaki, loncat.
Model Pembelajaran 22
Kecerdasan
Musikal
kemampuan menyanyikan lagu,
mengingat melodi musik,
kepekaan irama atau
sekedar menikmati musik
Kecerdasan Musikal
• Tidak hanya dapat memainkan alat musik atau mendengarkan lagu.
Mereka yang memiliki kecerdasan ini juga mampu memahami dan
membuat melodi, irama, nada, vibrasi, suara, dan ketukan menjadi
sebuah musik.
• Kecerdasan musikal dapat diasah dengan memberi anak berbagai
pilihan jenis musik, menganalisis perbedaan suara orang dalam
berbicara, mendengarkan suara alam, atau bermain menciptakan
lagu.
Kecerdasan Musikal adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan,
mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari music yang
didengar.Musik ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan
kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.
Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini:
• Menyusun/mengarang melodi dan lirik
• Bernyanyi kecil, menyanyi dan bersiul
• Mudah mengenal ritme
• Belajar dan mengingat dengan irama, lirik
• Menyukai mendengarkan dan mengapresiasi musik
• Memainkan instrumen musik
• Mengenali bunyi instrument
• Mampu membaca musik (not balok, dll)
• Mengetukkan tangan, kaki
• Memahami struktur musik
Kecerdasan musikal lazim dijumpai pada pemain drama, penggubah lagu,
konduktor, penikmat musik, penata rekaman, pembuat instrumen
musik, penyelaras piano, dan budayawan tradisional (tanpa bahasa
tulis). Tokoh-tokoh yang terkenal diantaranya Stevie Wonder, Melly Goeslow,
Titik Puspa, Rhoma Irama.
Cara Mudah Dalam Belajar:
• Bermain alat musik
• Belajar lewat lagu
• Gunakan konser aktif dan pasif
• Iringi dengan musik
• Bergabung dengan paduan suara
• Menulis musik
• Padukan musik dengan bidang lain
• Ubah suasana hati dengan musik
• Mengarang musik di computer
Model Pembelajaran 26
Kecerdasan
Antarpribadi
kemampuan untuk
memahami dan bekerjasama
dengan orang lain
Kecerdasan Interpersonal/Antarpribadi
• Kecakapan ini merupakan kemampuan untuk bermasyarakat serta
memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka yang
mempunyai kecerdasan ini mampu bekerja, berinteraksi, dan
berhubungan dengan orang lain, suka bekerja sebagai tim, memiliki
banyak teman, menunjukkan empati kepada orang lain, sensitif
terhadap perasaan dan ide-ide orang lain, memediasi konflik, dan
mengemukakan kompromi.
• Kecerdasan interpersonal pada anak dapat diasah dengan mengajak
anak bermain dengan teman sebaya, mengunjungi acara komunitas,
dan pertemuan sosial.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud,
motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang
lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi.
Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang
lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.
Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini:
• Mengasuh dan mendidik orang lain
• Berkomunikasi
• Berinteraksi
• Berempati dan bersimpati
• Memimpin dan mengorganisasikan kelompok
• Berteman
• Menyelesaikan dan menjadi mediator konflik
• Menghormati pendapat dan hak orang lain
• Melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang
• Sensitif atau peka pada minat dan motif orang lain
• Kerjasama dalam tim
• Kecerdasan Interpersonal lazim dijumpai pada politisi, guru, pemimpin
religious, penasehat, psikolog, penjual, manajer, relasi publik. dan orang
yang senang bergaul. Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain: Abraham
Lincoln dan Mahatma Gadhi.
Cara mudah dalam belajar:
Belajar bersama
• Beri kesempatan untuk sosialisasi
• Kegiatan “sharing” (berbagi)
• Gunakan ketrampilan berhubungan dan komunikas
• Permainan percakapan
• Adakan pesta dan perayaan belajar
• Permainan “cari jawaban” dari orang lain
• Kerja kelompok
• Ajari orang lain
• Gunakan sebab akibat
Model Pembelajaran 30
Kecerdasan
Intrapribadi
kemampuan untuk
memahami diri sendiri,
untuk mengenali
kekuatan dan kelemahanya
Kecerdasan Intrapribadi
• Ini merupakan kecerdasan introspektif di mana anak mampu
memahami diri sendiri, mengetahui kekuatan, kelemahan, dan
motivasi diri. Jika kecerdasan ini menonjol pada diri anak, dia
bijaksana dan bisa mengendalikan keinginan serta perilakunya, juga
mampu membuat rencana dan keputusan.
• Kecerdasan ini dimiliki oleh penulis, ilmuwan, dan filsuf.
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan
akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar
pengenalan diri tersebut.
Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini,
Berfantasi, “bermimpi”
• Menjelaskan tata nilai dan kepercayaan
• Mengontrol perasaan
• Mengembangkan keyakinan dan opini yang berbeda
• Menyukai waktu untuk menyendiri, berpikir, dan merenung
• Introspeksi
• Mengetahui dan mengelola minat dan perasaan
• Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri
• Memotivasi diri
• Mematok tujuan diri yang realistis
• Memahami konflik dan motivasi diri
Kecerdasan Intrapersonal lazim dijumpai pada: novelis, penasihat, orang tua
bijak, filosof, guru serta orang dengan kesadaran diri dalam. Tokoh-tokoh
yang terkenal antara lain : K.H. Muhammad Dahlan, K.H. Hasyim Asyari.
Cara Mudah dalam Belajar
• Lakukan pembicaraan “dari hati ke hati”
• Lakukan pengembangan diri untuk mendobrak rintangan belajar
• Lakukan tanya jawab
• Beri waktu untuk refleksi
• Studi mandiri
• Dengarkan intuisi anda
• Diskusikan, refleksikan atau tulis apa yang dialami dan dirasakan
• Buat catatan harian atau jurnal
• Kontrol proses belajar diri sendiri
Model Pembelajaran 34
Kecerdasan
Naturalis
kemampuan mengenali
bentuk-bentuk alam di sekitarnya
Kecerdasan Naturalis
• Ini adalah kemampuan untuk mengenali dan mengkategorikan
tanaman, hewan, dan benda-benda lain di alam, serta tertarik
mempelajari spesies makhluk hidup.
• Kecerdasan majemuk naturalis pada anak dapat dipupuk dengan
mengajarkannya nama-nama hewan, tanaman, alam semesta;
mengoleksi serangga, daun, batu, atau kerang; mengajak anak ke
alam terbuka; mengamati hewan-hewan; dan memelihara binatang
peliharaan.
Kecerdasan natural merupakan kemampuan mengenali dan mengkategorikan hewan atau tumbuhan di
lingkungan sekitar.Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada gejala alam, seperti cuaca, bentuk awan, dan gunung
gunung.
Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini:
Menganalisis persamaan dan perbedaan
• Menyukai tumbuhan dan hewan
• Mengklasifikasi flora dan fauna
• Mengoleksi flora dan fauna
• Menemukan pola dalam alam
• Mengidentifikasi pola dalam alam
• Melihat sesuatu dalam alam secara detil
• Meramal cuaca
• Menjaga lingkungan
• Mengenali berbagai spesies
• Memahami ketergantungan lingkungan
• Melatih dan menjinakkan hewan
Kecerdasan Natural lazim dijumpai pada petani, aktivis Green Peace, ahli botani dan biologi, serta ahli
lingkungan hidup.
Cara mudah dalam belajar yaitu belajar di udara terbuka, langsung menggunakan materi alam, hadirkan
harmonisasi dengan unsur alam.
Model Pembelajaran 37
Kecerdasan
Eksistensial
kemampuan memahami keberadaan
manusia yang unik dan memiliki pilihan
untuk menentukan dirinya, mencakup
juga pemahaman akan berbagai
kemungkinan yang dapat terjadi di alam
semesta
Kecerdasan Eksistensial
• Kecerdasan eksistensial yang merupakan salah satu dari kecerdasan ini
memampukan anak mengajukan dan mencari jawaban pertanyaan
mendalam tentang eksistensi manusia, seperti ‘Apa arti hidup?’, ‘Mengapa
kita mati?”, atau ‘Apa peran kita di dunia?’. Kecerdasan eksistensial lebih
mengarah ke bidang filsafat. Beberapa pakar juga mengaitkan antara
kecerdasan eksistensial ini dengan tipe kecerdasan spiritual.
• Mengenali berbagai kecerdasan majemuk pada anak dapat membantu
orang tua untuk merangsang dan meningkatkan perkembangan diri anak.
Anda dapat lebih mengasah satu atau beberapa jenis kecerdasan majemuk
yang tampak lebih dominan pada anak, sehingga ia dapat mencapai
potensi maksimalnya.
Model Pembelajaran 39
Kecerdasan
Spiritual
kemampuan mengenali
bentuk-bentuk alam di sekitarnya
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk merasakan keberagaman
atau macam-macam seseorang.
Model Pembelajaran 40
Beberapa poin penting dalam teori
Kecerdasan Majemuk
• setiap orang memiliki ke 8 kecerdasan
• umumnya orang dapat mendapatkan setiap
kecerdasan sampai tingkat tertentu
• berbagai kecerdasan umumnya bekerjasama
dengan cara yang kompleks
• ada banyak cara menjadi cerdas dalam setiap
kategori
Model Pembelajaran 41
8 cara belajar
Melalui kata-kata Membaca, menulis,
bercerita, bermain
permainan kata
Buku, alat rekaman,
alat tulis, kertas,
buku harian, dialog,
diskusi, debat,
cerita
Melalui penalaran Berkesperimen,
tanya-jawab,
memcahkan teka-
teki logis, berhitung
Bahan untuk
eksperimen, materi
sains, kegiatan
manipulatif,
kunjungan ke
planetarium &
museum
pengetahuan
Linguistik
Logikal-
Matematis
Cara
berpikir
kegemaran kebutuhan
Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002)
Model Pembelajaran 42
Visual-
Spasial
Kinestetik
Jasmani
Melalui kesan dan
gambar
Mendesain,
menggambar,
membayangkan,
mencorat-coret
Seni, LEGO, video,
film, slide, game,
imajinasi, labirin,
teka-teki, buku
dengan banyak
ilustrasi, kunjungan
ke museum seni
Melalui sensasi
somatis
Menari, berlari,
melompat, membuat
bangunan, meraba,
menggerakan isyarat
tangan
Bermain drama,
bergerak, benda
rakitan, olahraga/
permainan fisik,
pengalaman yang
berhubungan
dengan indera
peraba, belajar
dengan cara terlibat
langsung
Cara
berpikir
kegemaran kebutuhan
8 cara belajar
Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002)
Model Pembelajaran 43
Musikal
Antarpribadi
Melalui irama dan
melodi
Bernyanyi, bersiul,
bersenandung,
mengetuk-
ngetukkan tangan
dan kaki,
mendengarkan
Waktu bernyanyi
bersama,
kunjungan ke
konser musik,
musik di sekolah
dan di rumah, alat
musik
Dengan
melemparkan
gagasan pada
orang lain
Memimpin,
mengorganisasi,
menghubungkan,
menebarkan
pengaruh, menjadi
mediator, berpesta
Teman-teman,
permainan
kelompok,
pertemuan sosial,
perlombaan atau
peristiwa sosial,
perkumpulan,
konseling atau
magang
Cara
berpikir
kegemaran kebutuhan
8 cara belajar
Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002)
Model Pembelajaran 44
Intrapribadi
Naturalis
Berhubungan
dengan kebutuhan,
perasaan, cita-
citanya
Menyusun tujuan,
bermeditasi,
melamun,
merencanakan,
merenung
Tempat rahasia,
waktu menyendiri,
proyek yang
direncanakan
sendiri, pilihan
Melalui alam dan
pemandangan alam
Bermain dengan
binatang piaraan,
berkebun, meneliti
alam, memelihar
binatang, peduli
pada lingkungan
Akses ke alam,
kesempatan untuk
berinteraksi dengan
binatang, peralatan
untuk meneliti alam
(mis. Kaca
pembesar,
teropong)
Cara
berpikir
kegemaran kebutuhan
8 cara belajar
Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002)
Keseluruhan kecerdasan tersebut perlu dikembangkan secara
maksimal sejak usia dini agar bermanfaat bagi setiap anak
tersebut.
Kecerdasan majemuk terbentuk karena faktor :
• Hereditas yaitu faktor bawaan dari keturunan.
• Lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh besar untuk
menghasilkan kemampuan fungsionalitas organ kecerdasan pada
anak.
• Nutrisi, asupan nutrisi merupakan salah satu faktor yang mendukung
kecerdasan anak.
• Para pendidik dan orang tua, penting untuk mengetahui kecerdasan
setiap anak. Karena jika salah dalam pemberian stimulus, maka
kecerdasan tersebut bisa hilang atau terkubur oleh stimulus-stimulus
yang lain dan bisa membuat anak terus-terusan beradaptasi dengan
hal-hal baru yang bukan dalam bidang mereka. Dengan stimulus yang
tepat dalam setiap kecerdasan, maka setiap anak akan mudah untuk
melakukan dan mengeksplorasikan kecerdasan maupun bakat yang
sudah mereka miliki.
• Masa anak-anak merupakan masa dimana semua perkembangan baik
kognitif maupunfisik berkembang secara cepat. Sekitar 80% anak
dapat menunjukkan perkembangannya secara maksimal.
Perkembangan Fisik merupakan perkembangan yang sangat cepat,
dan orang tua dapat memberikan stimulasi yang lebih agresif pada
anak, sehingga seluruh kemampuan fisik anak dapat berjalan optimal
sesuai dengan perkembangannya.
• Menurut Gardner, manusia memiliki semua kecerdasan, walau
dengan derajat yang beragam
• Masing masing orang mungkin memiliki satu kecerdasan dominan
dan kecerdasan sekunder yang digunakan dalam mencerap,
mengingat dan penerapan pembelajaran (Agus Nggermanto, 2001:
208).
Kecerdasan majemuk dan model
pembelajaran
• Seluruh aspek perkembangan dan kemampuan anak usia dini dapat
distimulasi melalui pembelajaran yang bersifat holistik dan terpadu
• Pembelajaran bersifat terpadu (Integrated Learning) yaitu tidak
mengajarkan bidang studi secara terpisah (Slamet Suyanto, 2003).
• Satu kegiatan dapat menjadi wahana belajar berbagai hal bagi anak.
Belajar yang efektif jika dapat menggunakan seluruh pengetahuan
dan potensi yang dimiliki anak.
• Semakin banyak keterlibatan indera anak semakin banyak anak
memperoleh hasil belajar. Hal tersebut dikuatkan dengan pendapat
Howard Gardner bahwa anak memiliki potensi berupa kecerdasan
jamak/majemuk.
• Kecerdasan anak akan berkembang secara optimal bila difasilitasi
dengan baik dan benar, melalui strategi pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik dan perkembangannya
• Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan tingkat usia dalam
kelompok usia maupun secara individual.
• Penerapan model pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk dapat
diterapkan terhadap peserta didik berusia dini. Penerapan tersebut
dapat dibagi dalam tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
• Pertama, secara kognitif dapat dijabarkan sebagai berikut: pertama,
dapat menarik perhatian peserta didik. Proses pembelajaran yang
tidak monoton atau bervariasi tentu akan menarik perhatian peserta
didik. Perhatian yang dimaksud di sini adalah keaktifan jiwa yang
tertinggi, jiwaitu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek atau
sekumpulan obyek
• Kedua, secara afektif adalah motivasi. Menurut Djamarah, motivasi
merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu perbuatan termasuk belajar. Seseorang akan
berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk
belajar.
• Ketiga, secara psikomotorik. Perkembangan motoric merupakan salah
satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara
keseluruhan. Melalui keterampilan motoric anak dapat
menghiburdirinya dan memperoleh perasaan senang
• proses pembelajaran, seorang guru tidak boleh terpaku hanya pada
satu jenis kemampuan saja, sebab satu jenis kemampuan saja tidak
cukup untuk menjawab persoalan-persoalan manusia secara
menyeluruh.Peneliti menegaskanbahwasemuapotensi-potensi
manusia dapat dimanfestasikan dalam kehidupan manusiadan yang
paling dapat mendatangkan kebaikan, kemanfaatan dan
kemashlahatan manusia.
• Kemandirian belajar adalah kemampuan mengelolapikiran, perilaku,
danemosi, memantau perilaku sendiri, berinisiatif belajar dengan atau
tanpa bantuan orang lain; mendiagnosa kebutuhan belajarnya sendiri,
merumuskan tujuan belajar; mengidentifikasi sumber belajar yang
dapat digunakannya; memilih dan menerapkan strategi belajar,
danmengevaluasi hasil belajarnya

More Related Content

What's hot

3__Kirim_Panduan_P5_PPRA_(26_10_2022).pdf
3__Kirim_Panduan_P5_PPRA_(26_10_2022).pdf3__Kirim_Panduan_P5_PPRA_(26_10_2022).pdf
3__Kirim_Panduan_P5_PPRA_(26_10_2022).pdf
TahmidMaulana2
 
pembelajaran terpadu model Webbed
pembelajaran terpadu model Webbedpembelajaran terpadu model Webbed
pembelajaran terpadu model Webbed
rizka_pratiwi
 
Alat peraga
Alat peragaAlat peraga
Alat peraga
Lukman
 

What's hot (20)

Modul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptx
Modul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptxModul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptx
Modul 7 & 8 Bahasa Indonesia.pptx
 
3__Kirim_Panduan_P5_PPRA_(26_10_2022).pdf
3__Kirim_Panduan_P5_PPRA_(26_10_2022).pdf3__Kirim_Panduan_P5_PPRA_(26_10_2022).pdf
3__Kirim_Panduan_P5_PPRA_(26_10_2022).pdf
 
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptxPPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
 
Laporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawatLaporan umpan balik dari teman sejawat
Laporan umpan balik dari teman sejawat
 
LKPD IPAS KELAS 5
LKPD IPAS KELAS 5LKPD IPAS KELAS 5
LKPD IPAS KELAS 5
 
Desain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelasDesain pengelolaan kelas
Desain pengelolaan kelas
 
Pembelajaran Tematik Kelas 2 SD Tema 2 Bermain di Lingkunganku Sub Tema 1 Ber...
Pembelajaran Tematik Kelas 2 SD Tema 2 Bermain di Lingkunganku Sub Tema 1 Ber...Pembelajaran Tematik Kelas 2 SD Tema 2 Bermain di Lingkunganku Sub Tema 1 Ber...
Pembelajaran Tematik Kelas 2 SD Tema 2 Bermain di Lingkunganku Sub Tema 1 Ber...
 
INSTRUMEN OBSERVASI
INSTRUMEN OBSERVASIINSTRUMEN OBSERVASI
INSTRUMEN OBSERVASI
 
Model RPP PJOK
Model RPP PJOKModel RPP PJOK
Model RPP PJOK
 
Perangkat Pembelajaran Basa Sunda Basa Sunda SD MI Kelas 5.doc
Perangkat Pembelajaran Basa Sunda Basa Sunda SD MI Kelas 5.docPerangkat Pembelajaran Basa Sunda Basa Sunda SD MI Kelas 5.doc
Perangkat Pembelajaran Basa Sunda Basa Sunda SD MI Kelas 5.doc
 
34 propinsi dengan ibu kotanya
34 propinsi dengan ibu kotanya34 propinsi dengan ibu kotanya
34 propinsi dengan ibu kotanya
 
KB 3 Peran Guru Dalam Pembelajaran Di Era Digital Abad 21
KB 3 Peran Guru Dalam Pembelajaran Di Era Digital Abad 21KB 3 Peran Guru Dalam Pembelajaran Di Era Digital Abad 21
KB 3 Peran Guru Dalam Pembelajaran Di Era Digital Abad 21
 
Modul Ajar Pendidikan Khusus Bahasa Indonesia SMPLB fase D Kelas VII (masbaba...
Modul Ajar Pendidikan Khusus Bahasa Indonesia SMPLB fase D Kelas VII (masbaba...Modul Ajar Pendidikan Khusus Bahasa Indonesia SMPLB fase D Kelas VII (masbaba...
Modul Ajar Pendidikan Khusus Bahasa Indonesia SMPLB fase D Kelas VII (masbaba...
 
pembelajaran terpadu model Webbed
pembelajaran terpadu model Webbedpembelajaran terpadu model Webbed
pembelajaran terpadu model Webbed
 
Lembar kerja siswa rangkaian listrik " Tema 3 " kelas 6
Lembar kerja siswa rangkaian listrik " Tema 3 " kelas 6Lembar kerja siswa rangkaian listrik " Tema 3 " kelas 6
Lembar kerja siswa rangkaian listrik " Tema 3 " kelas 6
 
Silabus Kelas 3 Tema 2.doc
Silabus Kelas 3 Tema 2.docSilabus Kelas 3 Tema 2.doc
Silabus Kelas 3 Tema 2.doc
 
Best practice mulyati cover
Best practice mulyati coverBest practice mulyati cover
Best practice mulyati cover
 
Alat peraga
Alat peragaAlat peraga
Alat peraga
 
Panduan Penilaian Baru
Panduan Penilaian BaruPanduan Penilaian Baru
Panduan Penilaian Baru
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 BAB 2 KURIKULUM MERDEKA.docx
 

Similar to Kecerdasan Majemuk (9).pptx

Multiple intelg
Multiple intelgMultiple intelg
Multiple intelg
mayangfeby
 
kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)
kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)
kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)
cik noorlyda
 
Teori kecerdasan pelbagai
Teori kecerdasan pelbagaiTeori kecerdasan pelbagai
Teori kecerdasan pelbagai
bibahfayyadh
 
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakKelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Mitha Ye Es
 
Kecerdasan ganda
Kecerdasan gandaKecerdasan ganda
Kecerdasan ganda
Yogi Reizo
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Az Xie
 

Similar to Kecerdasan Majemuk (9).pptx (20)

Multiple intelg
Multiple intelgMultiple intelg
Multiple intelg
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
 
kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)
kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)
kecerdasan pelbagai & gaya pembelajaran (1)
 
Multiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligence
Multiple Intelligences: The Theory in Practice IntelligenceMultiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligence
Multiple Intelligences: The Theory in Practice Intelligence
 
Teori kecerdasan pelbagai
Teori kecerdasan pelbagaiTeori kecerdasan pelbagai
Teori kecerdasan pelbagai
 
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdfMATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
MATERI KECERDASAN JAMAK.pdf
 
Multiple Intelligence Gardner Theory
Multiple Intelligence Gardner TheoryMultiple Intelligence Gardner Theory
Multiple Intelligence Gardner Theory
 
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
Kecerdasan majemuk (MULTIPLE INTELEGENCES)
 
CERAMAH KECERDASAN PELBAGAI.pptx
CERAMAH KECERDASAN PELBAGAI.pptxCERAMAH KECERDASAN PELBAGAI.pptx
CERAMAH KECERDASAN PELBAGAI.pptx
 
Jenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensiJenis-jenis intelegensi
Jenis-jenis intelegensi
 
TEORI KEPELBAGAIAN KECERDASAN GARDNER
TEORI KEPELBAGAIAN KECERDASAN GARDNERTEORI KEPELBAGAIAN KECERDASAN GARDNER
TEORI KEPELBAGAIAN KECERDASAN GARDNER
 
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otakKelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
Kelompok 2kecerdasan ganda dan optimalisasi fungsi otak
 
Kecerdasan ganda
Kecerdasan gandaKecerdasan ganda
Kecerdasan ganda
 
Presentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligencePresentasi Multiple intelligence
Presentasi Multiple intelligence
 
Untuk seseorang individu belajar
Untuk seseorang individu belajarUntuk seseorang individu belajar
Untuk seseorang individu belajar
 
PPT MODUL 3 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 3 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 3 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 3 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 
Multiple Intellegences pada Anak Usia Dini
Multiple Intellegences pada Anak Usia DiniMultiple Intellegences pada Anak Usia Dini
Multiple Intellegences pada Anak Usia Dini
 
8 kecerdasan manusia selain iq
8 kecerdasan manusia selain iq8 kecerdasan manusia selain iq
8 kecerdasan manusia selain iq
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pengembangan potensi peserta didik
Pengembangan potensi peserta didikPengembangan potensi peserta didik
Pengembangan potensi peserta didik
 

Recently uploaded

Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
sd1patukangan
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (13)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 

Kecerdasan Majemuk (9).pptx

  • 2. Multiple Intelligence • Multiple intelligence adalah sebuah penilaian yang melihat secara deskriptif bagamana individu menggunakan kecerdasanya untuk memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 183). • Individu dapat mencapai keberhasilan tidak hanya mengandalkan IQ tinggi namun juga didukung oleh kecerdasan yang dikembangkan idividu tersebut.
  • 3. Multiple Intelligence • Gardner: “people are born with certain amount of intelligences,” bahwa seorang anak manusia lahir ke dunia memiliki lebih dari satu potensi kecerdasan yang mungkin bisa berkembang, walaupun perkembangan tersebut berbeda dari satu orang dengan orang lain. • Gardner“after all, intelligences arise from the combination of a person’s genetic heritage and life condition in a given culture and era.” Kecerdasan berkembang sesuai dengan lingkungan yang berpengaruh pada seorang diri individu. Kecerdasanlah yang menjadi perbedaan antara seseorang dengan yang lainnya
  • 4. Model Pembelajaran 4 Konsep Kecerdasan (Howard Gardner) Kapasitas untuk: 1. memecahkan masalah 2. menciptakan produk di lingkungan yang kondusif dan alami
  • 5. Model Pembelajaran 5 Konsep Kecerdasan (Howard Gardner) Potensi biopsikologi untuk memproses informasi, yang bisa diaktifkan dalam setting kultural untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk yang bernilai dalam kebudayaan tersebut (reframing intelligence, 1999)
  • 6. Model Pembelajaran 6 8 Kecerdasan Majemuk (Howard Gardner) Musikal Kinestetis- Jasmani Visual- Spatial Linguistik Intrapribadi Antarpribadi (Sosial) Naturalis Logis- Matematis Dalam buku Multiple Intelligence
  • 7. Model Pembelajaran 7 Kecerdasan Linguistik kemampuan menggunakan kata secara efektif, lisan maupun tulisan
  • 8. Kecerdasan linguistik/verbal yaitu kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata yang diucapkan. • Tidak mudah salah tulis atau salah eja • Pandai membuat lelucon • Pandai membuat puisi • Tepat dalam tata bahasa • Kaya kosa kata Kecerdasan verbal lazim dijumpai pada seorang novelis, penyair, penulis iklan, penulis naskah, orator, pemimpin politik, editor, jurnalis, dan penulis pidato. Tokoh-tokoh terkenal yang memiliki kecerdasan verbal diantaranya William Shakespeare, Martin Luther King Jr, Soekarno, Putu Wijaya, Taufiq Ismail, Hilman “Lupus” Hariwijaya. Cara mudah dalam belajarnya yaitu bercerita, permainan ingatan nama atau tempat, permainan kosa kata, menggunakan tulisan jurnal, wawancara, mengerjakan teka-teki, permainan mengeja, membuat atau mengedit majalah kelas, debat dan diskusi. Temasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi. • Berkomunikasi lisan & tulis • Mengarang cerita • Diskusi & mengikuti debat suatu masalah • Belajar bahasa asing • Bermain “game” bahasa • Membaca dengan pemahaman tinggi • Mudah mengingat kutipan, ucapan ahli, pakar, ayat
  • 9. Kecerdasan Linguistik • Kecerdasan majemuk verbal- linguistik melibatkan kemampuan berbahasa melalui membaca, menulis, berbicara, memahami urutan dan makna dari kata-kata, serta menggunakan bahasa dengan benar. Anak yang memiliki kecerdasan ini kuat dalam bidang bahasa, mudah mengingat informasi verbal dan tertulis, suka menulis dan membaca, jago debat dan pidato, suka melontarkan humor, dan bisa menjelaskan sesuatu dengan baik. • Anda/guru dapat merangsang kecerdasan majemuk ini pada anak dengan membacakan dongeng, mengajarkan kata-kata baru, meminta anak mengarang cerita, menulis dan membacakan puisi, menulis buku harian, atau berbincang tentang apa yang ia lakukan di sekolah dan di luar sekolah
  • 10. Model Pembelajaran 10 Kecerdasan Logikal-Matematis kemampuan mengolah angka dan/atau menggunakan logika atau akal sehat
  • 11. Kecerdasan Logis-Matematis • Kecerdasan dalam mengolah angka, matematika, dan logika untuk menemukan dan memahami berbagai pola, seperti pola pikir, pola visual, pola jumlah, atau pola warna. • Untuk memicu kecerdasan logis-matematis pada anak, latih dengan permainan analisis, berhitung, pergi ke museum ilmu pengetahuan dan sains, misalnya planetarium.
  • 12. Kecerdasan logis-matematis adalah kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dengan baik dan atau kemahiran menggunakan penalaran atau logika dengan benar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada hubungan logis, hubungan sebab akibat, dan logika-logika lainnya. Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis ini antara lain klasifikasi (penggolongan/pengelompokan), pengambilan kesimpulan dan perhitungan. Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini. • Menulis secara jelas • Menghitung, menganalisis hitungan • Menemukan fungsi-fungsi dan hubungan • Memperkirakan • Memprediksi • Bereksperimen • Mencari jalan keluar yang logis • menemukan adanya pola • Induksi dan deduksi • Mengorganisasikan/membuat garis besar • Membuat langkah-langkah • Bermain permainan yang perlu strategi • Berpikir abstrak dan menggunakan simbol abstrak • Menggunakan algoritme
  • 13. Kecerdasan matematis-logis lazim dijumpai pada ahli matematika, ilmuwan, sarjana, penyelidik polisi, pengacara, dan akuntan Tokoh-tokoh terkenal yang memiliki kecerdasan matematis-logis diantaranya: Madame Currie, Blaise Pascal, B.J. Habibie. Cara Mudah dalam Belajar: • Rangsang dengan kegiatan pemecahan masalah • Permainan berhitung/computer • Analisa dan tafsirkan data • Gunakan logika • Beri eksperimen praktis • Gunakan prediksi • Padukan organisasi, matematika dan pelajaran lain • Memiliki tempat untuk menghimpun semua hal • Biarkan segala sesuatu diselesaikan secara bertahap • Gunakan berpikir deduktif • Gunakan computer
  • 14. Model Pembelajaran 14 Kecerdasan Visual-Spasial kemampuan memvisualisasi gambar di dalam kepala atau menciptakannya dalam bentuk dua/tiga dimensi
  • 15. Kecerdasan Visual Spasial melibatkan kemampuan seseorang untuk memvisualisasikan gambar di dalam kepala (dibayangkan) atau menciptakannya dalam bentuk dua atau tiga dimensi Ciri-ciri kecerdasan visual spasial dapat dilihat pada individu yang menyukai hal- hal di bawah ini: • Dekorasi • Apresiasi seni, desain, denah • Membuat dan membaca chart, peta • Koordinasi warna • Membuat bentuk, patung dan desain tiga dimensi lainnya • Menciptakan dan interpretasi grafik • Desain interior • Dapat membayangkan secara detil benda • Pandai navigasi, arah • Melukis, membuat sketsa • Bermain game ruang • Berpikir dalam image atau bentuk • Memindahkan bentuk dalam angan-angan
  • 16. Kecerdasan visual sapsial lazim dijumpai pada arsitek, pelukis, pemahat, navigator, pemain catur, ahli fisika, dan ahli strategi perang. Tokoh yang terkenal diantaranya Picasso, Walt Disney, Garin Nugroho Cara mudah dalam belajar: • Gunakan gambar, diagram, peta, warna, grafik computer • Buat coretan symbol • Padukan seni dengan mata pelajaran lain • Gunakan peta belajar atau mind map • Lakukan visualisasi • Nonton atau buat video • Gunakan ekspresi wajah • Pindah ruangan untuk mendapat perspektif yang berbeda • Buat pengelompokkan
  • 17. Kecerdasan Visual Spasial • Anak dengan tipe kecerdasan majemuk ini mengandalkan imajinasi dan senang dengan bentuk, gambar, pola, desain, serta tekstur. Kemampuan spasial-visual anak dapat diasah dengan menggambar, melukis, membangun sesuatu, bermain warna, bermain puzzle, dan bermain lilin-lilinan. Kemampuan spasial-visual dimiliki oleh arsitek, pelukis, seniman, dan desainer. Penelitian menunjukkan bahwa, anak yang dilatih untuk mengembangkan spasial-visual memiliki kemampuan mengingat (memori) dan penalaran logika yang baik.
  • 19. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani • Kecerdasan ini melibatkan kemampuan dalam koordinasi anggota tubuh dan keseimbangan. Anak yang memiliki kecerdasan ini senang melakukan berbagai aktivitas fisik, seperti naik sepeda, menari, atau olahraga. Ia juga mungkin merasa sulit duduk diam dalam waktu lama dan mudah bosan. Anda dapat membantu mengajari kecakapan ini dengan memasukkannya ke dalam les tari, klub olahraga, bermain lempar dan tangkap benda, menjaga keseimbangan saat berjalan, atau bermain teater.
  • 20. Kecerdasan kinestetik ini merupakan keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk menyampaikan ide dan perasaan, dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau mengubah suatu bentuk. Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik yang khusus, seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima rangsangan panca indera. Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini: • Mengekspresikan dalam mimik atau gaya • Atletik • Menari dan menata tari • Kuat dan terampil dalam motorik halus • Koordinasi tangan dan mata • Motorik kasar dan daya tahan • Mudah belajar dengan melakukan • Mudah memanipulasikan benda-benda (dengan tangannya) • Membuat gerak-gerik yang anggun • Pandai menggunakan bahasa tubuh
  • 21. • Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain : Michael Jordan, Martha Graham (penari balet), Susi Susanti. Kecerdasan Kinestetik lazim dijumpai pada penari, aktor, atlet, penemu, ahli mimik/ekspresi, ahli bedah, karateka, pembalap, pekerja luar, dan montir. Cara mudah dalam belajar • Gunakan latihan fisik • Gunakan tarian, gerak dan drama • Gunakan manipulasi dalam ilmu alam, matematika • Lakukan perubahan tata kelas • Padukan gerak dengan semua mata pelajaran • Gunakan model, mesin, lego, kerajinan tangan • Lakukan perjalanan lapangan • Lakukan permainan kelas • Bertepuk, ketukan kaki, loncat.
  • 22. Model Pembelajaran 22 Kecerdasan Musikal kemampuan menyanyikan lagu, mengingat melodi musik, kepekaan irama atau sekedar menikmati musik
  • 23. Kecerdasan Musikal • Tidak hanya dapat memainkan alat musik atau mendengarkan lagu. Mereka yang memiliki kecerdasan ini juga mampu memahami dan membuat melodi, irama, nada, vibrasi, suara, dan ketukan menjadi sebuah musik. • Kecerdasan musikal dapat diasah dengan memberi anak berbagai pilihan jenis musik, menganalisis perbedaan suara orang dalam berbicara, mendengarkan suara alam, atau bermain menciptakan lagu.
  • 24. Kecerdasan Musikal adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari music yang didengar.Musik ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang. Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini: • Menyusun/mengarang melodi dan lirik • Bernyanyi kecil, menyanyi dan bersiul • Mudah mengenal ritme • Belajar dan mengingat dengan irama, lirik • Menyukai mendengarkan dan mengapresiasi musik • Memainkan instrumen musik • Mengenali bunyi instrument • Mampu membaca musik (not balok, dll) • Mengetukkan tangan, kaki • Memahami struktur musik
  • 25. Kecerdasan musikal lazim dijumpai pada pemain drama, penggubah lagu, konduktor, penikmat musik, penata rekaman, pembuat instrumen musik, penyelaras piano, dan budayawan tradisional (tanpa bahasa tulis). Tokoh-tokoh yang terkenal diantaranya Stevie Wonder, Melly Goeslow, Titik Puspa, Rhoma Irama. Cara Mudah Dalam Belajar: • Bermain alat musik • Belajar lewat lagu • Gunakan konser aktif dan pasif • Iringi dengan musik • Bergabung dengan paduan suara • Menulis musik • Padukan musik dengan bidang lain • Ubah suasana hati dengan musik • Mengarang musik di computer
  • 26. Model Pembelajaran 26 Kecerdasan Antarpribadi kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain
  • 27. Kecerdasan Interpersonal/Antarpribadi • Kecakapan ini merupakan kemampuan untuk bermasyarakat serta memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka yang mempunyai kecerdasan ini mampu bekerja, berinteraksi, dan berhubungan dengan orang lain, suka bekerja sebagai tim, memiliki banyak teman, menunjukkan empati kepada orang lain, sensitif terhadap perasaan dan ide-ide orang lain, memediasi konflik, dan mengemukakan kompromi. • Kecerdasan interpersonal pada anak dapat diasah dengan mengajak anak bermain dengan teman sebaya, mengunjungi acara komunitas, dan pertemuan sosial.
  • 28. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok. Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini: • Mengasuh dan mendidik orang lain • Berkomunikasi • Berinteraksi • Berempati dan bersimpati • Memimpin dan mengorganisasikan kelompok • Berteman • Menyelesaikan dan menjadi mediator konflik • Menghormati pendapat dan hak orang lain • Melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang • Sensitif atau peka pada minat dan motif orang lain • Kerjasama dalam tim
  • 29. • Kecerdasan Interpersonal lazim dijumpai pada politisi, guru, pemimpin religious, penasehat, psikolog, penjual, manajer, relasi publik. dan orang yang senang bergaul. Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain: Abraham Lincoln dan Mahatma Gadhi. Cara mudah dalam belajar: Belajar bersama • Beri kesempatan untuk sosialisasi • Kegiatan “sharing” (berbagi) • Gunakan ketrampilan berhubungan dan komunikas • Permainan percakapan • Adakan pesta dan perayaan belajar • Permainan “cari jawaban” dari orang lain • Kerja kelompok • Ajari orang lain • Gunakan sebab akibat
  • 30. Model Pembelajaran 30 Kecerdasan Intrapribadi kemampuan untuk memahami diri sendiri, untuk mengenali kekuatan dan kelemahanya
  • 31. Kecerdasan Intrapribadi • Ini merupakan kecerdasan introspektif di mana anak mampu memahami diri sendiri, mengetahui kekuatan, kelemahan, dan motivasi diri. Jika kecerdasan ini menonjol pada diri anak, dia bijaksana dan bisa mengendalikan keinginan serta perilakunya, juga mampu membuat rencana dan keputusan. • Kecerdasan ini dimiliki oleh penulis, ilmuwan, dan filsuf.
  • 32. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar pengenalan diri tersebut. Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini, Berfantasi, “bermimpi” • Menjelaskan tata nilai dan kepercayaan • Mengontrol perasaan • Mengembangkan keyakinan dan opini yang berbeda • Menyukai waktu untuk menyendiri, berpikir, dan merenung • Introspeksi • Mengetahui dan mengelola minat dan perasaan • Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri • Memotivasi diri • Mematok tujuan diri yang realistis • Memahami konflik dan motivasi diri
  • 33. Kecerdasan Intrapersonal lazim dijumpai pada: novelis, penasihat, orang tua bijak, filosof, guru serta orang dengan kesadaran diri dalam. Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain : K.H. Muhammad Dahlan, K.H. Hasyim Asyari. Cara Mudah dalam Belajar • Lakukan pembicaraan “dari hati ke hati” • Lakukan pengembangan diri untuk mendobrak rintangan belajar • Lakukan tanya jawab • Beri waktu untuk refleksi • Studi mandiri • Dengarkan intuisi anda • Diskusikan, refleksikan atau tulis apa yang dialami dan dirasakan • Buat catatan harian atau jurnal • Kontrol proses belajar diri sendiri
  • 34. Model Pembelajaran 34 Kecerdasan Naturalis kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam di sekitarnya
  • 35. Kecerdasan Naturalis • Ini adalah kemampuan untuk mengenali dan mengkategorikan tanaman, hewan, dan benda-benda lain di alam, serta tertarik mempelajari spesies makhluk hidup. • Kecerdasan majemuk naturalis pada anak dapat dipupuk dengan mengajarkannya nama-nama hewan, tanaman, alam semesta; mengoleksi serangga, daun, batu, atau kerang; mengajak anak ke alam terbuka; mengamati hewan-hewan; dan memelihara binatang peliharaan.
  • 36. Kecerdasan natural merupakan kemampuan mengenali dan mengkategorikan hewan atau tumbuhan di lingkungan sekitar.Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada gejala alam, seperti cuaca, bentuk awan, dan gunung gunung. Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini: Menganalisis persamaan dan perbedaan • Menyukai tumbuhan dan hewan • Mengklasifikasi flora dan fauna • Mengoleksi flora dan fauna • Menemukan pola dalam alam • Mengidentifikasi pola dalam alam • Melihat sesuatu dalam alam secara detil • Meramal cuaca • Menjaga lingkungan • Mengenali berbagai spesies • Memahami ketergantungan lingkungan • Melatih dan menjinakkan hewan Kecerdasan Natural lazim dijumpai pada petani, aktivis Green Peace, ahli botani dan biologi, serta ahli lingkungan hidup. Cara mudah dalam belajar yaitu belajar di udara terbuka, langsung menggunakan materi alam, hadirkan harmonisasi dengan unsur alam.
  • 37. Model Pembelajaran 37 Kecerdasan Eksistensial kemampuan memahami keberadaan manusia yang unik dan memiliki pilihan untuk menentukan dirinya, mencakup juga pemahaman akan berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di alam semesta
  • 38. Kecerdasan Eksistensial • Kecerdasan eksistensial yang merupakan salah satu dari kecerdasan ini memampukan anak mengajukan dan mencari jawaban pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia, seperti ‘Apa arti hidup?’, ‘Mengapa kita mati?”, atau ‘Apa peran kita di dunia?’. Kecerdasan eksistensial lebih mengarah ke bidang filsafat. Beberapa pakar juga mengaitkan antara kecerdasan eksistensial ini dengan tipe kecerdasan spiritual. • Mengenali berbagai kecerdasan majemuk pada anak dapat membantu orang tua untuk merangsang dan meningkatkan perkembangan diri anak. Anda dapat lebih mengasah satu atau beberapa jenis kecerdasan majemuk yang tampak lebih dominan pada anak, sehingga ia dapat mencapai potensi maksimalnya.
  • 39. Model Pembelajaran 39 Kecerdasan Spiritual kemampuan mengenali bentuk-bentuk alam di sekitarnya Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk merasakan keberagaman atau macam-macam seseorang.
  • 40. Model Pembelajaran 40 Beberapa poin penting dalam teori Kecerdasan Majemuk • setiap orang memiliki ke 8 kecerdasan • umumnya orang dapat mendapatkan setiap kecerdasan sampai tingkat tertentu • berbagai kecerdasan umumnya bekerjasama dengan cara yang kompleks • ada banyak cara menjadi cerdas dalam setiap kategori
  • 41. Model Pembelajaran 41 8 cara belajar Melalui kata-kata Membaca, menulis, bercerita, bermain permainan kata Buku, alat rekaman, alat tulis, kertas, buku harian, dialog, diskusi, debat, cerita Melalui penalaran Berkesperimen, tanya-jawab, memcahkan teka- teki logis, berhitung Bahan untuk eksperimen, materi sains, kegiatan manipulatif, kunjungan ke planetarium & museum pengetahuan Linguistik Logikal- Matematis Cara berpikir kegemaran kebutuhan Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002)
  • 42. Model Pembelajaran 42 Visual- Spasial Kinestetik Jasmani Melalui kesan dan gambar Mendesain, menggambar, membayangkan, mencorat-coret Seni, LEGO, video, film, slide, game, imajinasi, labirin, teka-teki, buku dengan banyak ilustrasi, kunjungan ke museum seni Melalui sensasi somatis Menari, berlari, melompat, membuat bangunan, meraba, menggerakan isyarat tangan Bermain drama, bergerak, benda rakitan, olahraga/ permainan fisik, pengalaman yang berhubungan dengan indera peraba, belajar dengan cara terlibat langsung Cara berpikir kegemaran kebutuhan 8 cara belajar Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002)
  • 43. Model Pembelajaran 43 Musikal Antarpribadi Melalui irama dan melodi Bernyanyi, bersiul, bersenandung, mengetuk- ngetukkan tangan dan kaki, mendengarkan Waktu bernyanyi bersama, kunjungan ke konser musik, musik di sekolah dan di rumah, alat musik Dengan melemparkan gagasan pada orang lain Memimpin, mengorganisasi, menghubungkan, menebarkan pengaruh, menjadi mediator, berpesta Teman-teman, permainan kelompok, pertemuan sosial, perlombaan atau peristiwa sosial, perkumpulan, konseling atau magang Cara berpikir kegemaran kebutuhan 8 cara belajar Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002)
  • 44. Model Pembelajaran 44 Intrapribadi Naturalis Berhubungan dengan kebutuhan, perasaan, cita- citanya Menyusun tujuan, bermeditasi, melamun, merencanakan, merenung Tempat rahasia, waktu menyendiri, proyek yang direncanakan sendiri, pilihan Melalui alam dan pemandangan alam Bermain dengan binatang piaraan, berkebun, meneliti alam, memelihar binatang, peduli pada lingkungan Akses ke alam, kesempatan untuk berinteraksi dengan binatang, peralatan untuk meneliti alam (mis. Kaca pembesar, teropong) Cara berpikir kegemaran kebutuhan 8 cara belajar Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002)
  • 45. Keseluruhan kecerdasan tersebut perlu dikembangkan secara maksimal sejak usia dini agar bermanfaat bagi setiap anak tersebut. Kecerdasan majemuk terbentuk karena faktor : • Hereditas yaitu faktor bawaan dari keturunan. • Lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh besar untuk menghasilkan kemampuan fungsionalitas organ kecerdasan pada anak. • Nutrisi, asupan nutrisi merupakan salah satu faktor yang mendukung kecerdasan anak.
  • 46. • Para pendidik dan orang tua, penting untuk mengetahui kecerdasan setiap anak. Karena jika salah dalam pemberian stimulus, maka kecerdasan tersebut bisa hilang atau terkubur oleh stimulus-stimulus yang lain dan bisa membuat anak terus-terusan beradaptasi dengan hal-hal baru yang bukan dalam bidang mereka. Dengan stimulus yang tepat dalam setiap kecerdasan, maka setiap anak akan mudah untuk melakukan dan mengeksplorasikan kecerdasan maupun bakat yang sudah mereka miliki.
  • 47. • Masa anak-anak merupakan masa dimana semua perkembangan baik kognitif maupunfisik berkembang secara cepat. Sekitar 80% anak dapat menunjukkan perkembangannya secara maksimal. Perkembangan Fisik merupakan perkembangan yang sangat cepat, dan orang tua dapat memberikan stimulasi yang lebih agresif pada anak, sehingga seluruh kemampuan fisik anak dapat berjalan optimal sesuai dengan perkembangannya. • Menurut Gardner, manusia memiliki semua kecerdasan, walau dengan derajat yang beragam • Masing masing orang mungkin memiliki satu kecerdasan dominan dan kecerdasan sekunder yang digunakan dalam mencerap, mengingat dan penerapan pembelajaran (Agus Nggermanto, 2001: 208).
  • 48. Kecerdasan majemuk dan model pembelajaran • Seluruh aspek perkembangan dan kemampuan anak usia dini dapat distimulasi melalui pembelajaran yang bersifat holistik dan terpadu • Pembelajaran bersifat terpadu (Integrated Learning) yaitu tidak mengajarkan bidang studi secara terpisah (Slamet Suyanto, 2003). • Satu kegiatan dapat menjadi wahana belajar berbagai hal bagi anak. Belajar yang efektif jika dapat menggunakan seluruh pengetahuan dan potensi yang dimiliki anak. • Semakin banyak keterlibatan indera anak semakin banyak anak memperoleh hasil belajar. Hal tersebut dikuatkan dengan pendapat Howard Gardner bahwa anak memiliki potensi berupa kecerdasan jamak/majemuk.
  • 49. • Kecerdasan anak akan berkembang secara optimal bila difasilitasi dengan baik dan benar, melalui strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan perkembangannya • Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan tingkat usia dalam kelompok usia maupun secara individual. • Penerapan model pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk dapat diterapkan terhadap peserta didik berusia dini. Penerapan tersebut dapat dibagi dalam tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
  • 50. • Pertama, secara kognitif dapat dijabarkan sebagai berikut: pertama, dapat menarik perhatian peserta didik. Proses pembelajaran yang tidak monoton atau bervariasi tentu akan menarik perhatian peserta didik. Perhatian yang dimaksud di sini adalah keaktifan jiwa yang tertinggi, jiwaitu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek atau sekumpulan obyek • Kedua, secara afektif adalah motivasi. Menurut Djamarah, motivasi merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan termasuk belajar. Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. • Ketiga, secara psikomotorik. Perkembangan motoric merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Melalui keterampilan motoric anak dapat menghiburdirinya dan memperoleh perasaan senang
  • 51. • proses pembelajaran, seorang guru tidak boleh terpaku hanya pada satu jenis kemampuan saja, sebab satu jenis kemampuan saja tidak cukup untuk menjawab persoalan-persoalan manusia secara menyeluruh.Peneliti menegaskanbahwasemuapotensi-potensi manusia dapat dimanfestasikan dalam kehidupan manusiadan yang paling dapat mendatangkan kebaikan, kemanfaatan dan kemashlahatan manusia. • Kemandirian belajar adalah kemampuan mengelolapikiran, perilaku, danemosi, memantau perilaku sendiri, berinisiatif belajar dengan atau tanpa bantuan orang lain; mendiagnosa kebutuhan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan belajar; mengidentifikasi sumber belajar yang dapat digunakannya; memilih dan menerapkan strategi belajar, danmengevaluasi hasil belajarnya