Dokumen tersebut membahas tentang konsep kecerdasan majemuk menurut Howard Gardner yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki berbagai kecerdasan yang dapat dikembangkan, bukan hanya kecerdasan intelektual semata. Dokumen tersebut juga menjelaskan delapan tipe kecerdasan majemuk menurut Gardner yaitu linguistik, logis-matematis, visual-spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, alam, dan musikal."
2. Multiple Intelligence
• Multiple intelligence adalah
sebuah penilaian yang melihat
secara deskriptif bagamana
individu menggunakan
kecerdasanya untuk
memecahkan masalah dan
menghasilkan sesuatu (Yuliani
Nurani Sujiono, 2009: 183).
• Individu dapat mencapai
keberhasilan tidak hanya
mengandalkan IQ tinggi namun
juga didukung oleh kecerdasan
yang dikembangkan idividu
tersebut.
3. Multiple Intelligence
• Gardner: “people are born with certain amount of intelligences,”
bahwa seorang anak manusia lahir ke dunia memiliki lebih dari satu
potensi kecerdasan yang mungkin bisa berkembang, walaupun
perkembangan tersebut berbeda dari satu orang dengan orang lain.
• Gardner“after all, intelligences arise from the combination of a
person’s genetic heritage and life condition in a given culture and
era.” Kecerdasan berkembang sesuai dengan lingkungan yang
berpengaruh pada seorang diri individu. Kecerdasanlah yang menjadi
perbedaan antara seseorang dengan yang lainnya
4. Model Pembelajaran 4
Konsep Kecerdasan
(Howard Gardner)
Kapasitas untuk:
1. memecahkan masalah
2. menciptakan produk di lingkungan
yang kondusif dan alami
5. Model Pembelajaran 5
Konsep Kecerdasan
(Howard Gardner)
Potensi biopsikologi untuk memproses informasi,
yang bisa diaktifkan dalam setting kultural
untuk memecahkan masalah atau menciptakan produk
yang bernilai dalam kebudayaan tersebut
(reframing intelligence, 1999)
6. Model Pembelajaran 6
8
Kecerdasan Majemuk
(Howard Gardner)
Musikal
Kinestetis-
Jasmani
Visual-
Spatial
Linguistik
Intrapribadi
Antarpribadi
(Sosial)
Naturalis
Logis-
Matematis
Dalam buku Multiple Intelligence
8. Kecerdasan linguistik/verbal yaitu
kemampuan untuk menggunakan
kata-kata secara efektif, baik secara
lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini
mencakup kepekaan terhadap arti
kata, urutan kata, suara, ritme dan
intonasi dari kata yang diucapkan.
• Tidak mudah salah tulis atau salah eja
• Pandai membuat lelucon
• Pandai membuat puisi
• Tepat dalam tata bahasa
• Kaya kosa kata
Kecerdasan verbal lazim dijumpai pada seorang novelis,
penyair, penulis iklan, penulis naskah, orator, pemimpin
politik, editor, jurnalis, dan penulis pidato.
Tokoh-tokoh terkenal yang memiliki kecerdasan verbal
diantaranya William Shakespeare, Martin Luther King Jr,
Soekarno, Putu Wijaya, Taufiq Ismail, Hilman “Lupus”
Hariwijaya.
Cara mudah dalam belajarnya yaitu bercerita, permainan
ingatan nama atau tempat, permainan kosa kata,
menggunakan tulisan jurnal, wawancara, mengerjakan
teka-teki, permainan mengeja, membuat atau mengedit
majalah kelas, debat dan diskusi.
Temasuk kemampuan untuk mengerti
kekuatan kata dalam mengubah kondisi
pikiran dan menyampaikan informasi.
• Berkomunikasi lisan & tulis
• Mengarang cerita
• Diskusi & mengikuti debat suatu masalah
• Belajar bahasa asing
• Bermain “game” bahasa
• Membaca dengan pemahaman tinggi
• Mudah mengingat kutipan, ucapan ahli,
pakar, ayat
9. Kecerdasan Linguistik
• Kecerdasan majemuk verbal-
linguistik melibatkan kemampuan
berbahasa melalui membaca,
menulis, berbicara, memahami
urutan dan makna dari kata-kata,
serta menggunakan bahasa dengan
benar. Anak yang memiliki
kecerdasan ini kuat dalam bidang
bahasa, mudah mengingat
informasi verbal dan tertulis, suka
menulis dan membaca, jago debat
dan pidato, suka melontarkan
humor, dan bisa menjelaskan
sesuatu dengan baik.
• Anda/guru dapat merangsang
kecerdasan majemuk ini pada anak
dengan membacakan
dongeng, mengajarkan kata-kata
baru, meminta anak mengarang
cerita, menulis dan membacakan
puisi, menulis buku harian, atau
berbincang tentang apa yang ia
lakukan di sekolah dan di luar
sekolah
11. Kecerdasan Logis-Matematis
• Kecerdasan dalam mengolah angka, matematika, dan logika untuk
menemukan dan memahami berbagai pola, seperti pola pikir, pola
visual, pola jumlah, atau pola warna.
• Untuk memicu kecerdasan logis-matematis pada anak, latih dengan
permainan analisis, berhitung, pergi ke museum ilmu pengetahuan
dan sains, misalnya planetarium.
12. Kecerdasan logis-matematis adalah kecerdasan yang melibatkan keterampilan mengolah angka dengan baik dan
atau kemahiran menggunakan penalaran atau logika dengan benar.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada hubungan logis, hubungan sebab akibat, dan logika-logika lainnya. Proses
yang digunakan dalam kecerdasan matematis-logis ini antara lain klasifikasi (penggolongan/pengelompokan),
pengambilan kesimpulan dan perhitungan.
Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini.
• Menulis secara jelas
• Menghitung, menganalisis
hitungan
• Menemukan fungsi-fungsi dan
hubungan
• Memperkirakan
• Memprediksi
• Bereksperimen
• Mencari jalan keluar yang logis
• menemukan adanya pola
• Induksi dan deduksi
• Mengorganisasikan/membuat garis
besar
• Membuat langkah-langkah
• Bermain permainan yang perlu
strategi
• Berpikir abstrak dan menggunakan
simbol abstrak
• Menggunakan algoritme
13. Kecerdasan matematis-logis lazim dijumpai pada ahli matematika, ilmuwan,
sarjana, penyelidik polisi, pengacara, dan akuntan
Tokoh-tokoh terkenal yang memiliki kecerdasan matematis-logis diantaranya:
Madame Currie, Blaise Pascal, B.J. Habibie.
Cara Mudah dalam Belajar:
• Rangsang dengan kegiatan pemecahan masalah
• Permainan berhitung/computer
• Analisa dan tafsirkan data
• Gunakan logika
• Beri eksperimen praktis
• Gunakan prediksi
• Padukan organisasi, matematika dan pelajaran lain
• Memiliki tempat untuk menghimpun semua hal
• Biarkan segala sesuatu diselesaikan secara bertahap
• Gunakan berpikir deduktif
• Gunakan computer
15. Kecerdasan Visual Spasial
melibatkan kemampuan
seseorang untuk
memvisualisasikan gambar di
dalam kepala (dibayangkan) atau
menciptakannya dalam bentuk
dua atau tiga dimensi
Ciri-ciri kecerdasan visual
spasial dapat dilihat pada
individu yang menyukai hal-
hal di bawah ini:
• Dekorasi
• Apresiasi seni, desain,
denah
• Membuat dan membaca
chart, peta
• Koordinasi warna
• Membuat bentuk, patung dan desain tiga
dimensi lainnya
• Menciptakan dan interpretasi grafik
• Desain interior
• Dapat membayangkan secara detil benda
• Pandai navigasi, arah
• Melukis, membuat sketsa
• Bermain game ruang
• Berpikir dalam image atau bentuk
• Memindahkan bentuk dalam angan-angan
16. Kecerdasan visual sapsial lazim dijumpai pada arsitek, pelukis, pemahat,
navigator, pemain catur, ahli fisika, dan ahli strategi perang. Tokoh yang
terkenal diantaranya Picasso, Walt Disney, Garin Nugroho
Cara mudah dalam belajar:
• Gunakan gambar, diagram, peta, warna, grafik computer
• Buat coretan symbol
• Padukan seni dengan mata pelajaran lain
• Gunakan peta belajar atau mind map
• Lakukan visualisasi
• Nonton atau buat video
• Gunakan ekspresi wajah
• Pindah ruangan untuk mendapat perspektif yang berbeda
• Buat pengelompokkan
17. Kecerdasan Visual Spasial
• Anak dengan tipe kecerdasan majemuk ini mengandalkan imajinasi
dan senang dengan bentuk, gambar, pola, desain, serta tekstur.
Kemampuan spasial-visual anak dapat diasah dengan menggambar,
melukis, membangun sesuatu, bermain warna, bermain puzzle, dan
bermain lilin-lilinan. Kemampuan spasial-visual dimiliki oleh arsitek,
pelukis, seniman, dan desainer. Penelitian menunjukkan bahwa, anak
yang dilatih untuk mengembangkan spasial-visual memiliki
kemampuan mengingat (memori) dan penalaran logika yang baik.
19. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani
• Kecerdasan ini melibatkan kemampuan dalam koordinasi anggota
tubuh dan keseimbangan. Anak yang memiliki kecerdasan ini senang
melakukan berbagai aktivitas fisik, seperti naik sepeda, menari,
atau olahraga. Ia juga mungkin merasa sulit duduk diam dalam waktu
lama dan mudah bosan. Anda dapat membantu mengajari kecakapan
ini dengan memasukkannya ke dalam les tari, klub olahraga, bermain
lempar dan tangkap benda, menjaga keseimbangan saat berjalan,
atau bermain teater.
20. Kecerdasan kinestetik ini merupakan keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk
menyampaikan ide dan perasaan, dan keterampilan menggunakan tangan untuk
menciptakan atau mengubah suatu bentuk.
Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik yang khusus, seperti koordinasi, keseimbangan,
keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima
rangsangan panca indera.
Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini:
• Mengekspresikan dalam mimik atau gaya
• Atletik
• Menari dan menata tari
• Kuat dan terampil dalam motorik halus
• Koordinasi tangan dan mata
• Motorik kasar dan daya tahan
• Mudah belajar dengan melakukan
• Mudah memanipulasikan benda-benda (dengan tangannya)
• Membuat gerak-gerik yang anggun
• Pandai menggunakan bahasa tubuh
21. • Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain : Michael Jordan, Martha Graham (penari
balet), Susi Susanti.
Kecerdasan Kinestetik lazim dijumpai pada penari, aktor, atlet, penemu, ahli
mimik/ekspresi, ahli bedah, karateka, pembalap, pekerja luar, dan montir.
Cara mudah dalam belajar
• Gunakan latihan fisik
• Gunakan tarian, gerak dan drama
• Gunakan manipulasi dalam ilmu alam, matematika
• Lakukan perubahan tata kelas
• Padukan gerak dengan semua mata pelajaran
• Gunakan model, mesin, lego, kerajinan tangan
• Lakukan perjalanan lapangan
• Lakukan permainan kelas
• Bertepuk, ketukan kaki, loncat.
23. Kecerdasan Musikal
• Tidak hanya dapat memainkan alat musik atau mendengarkan lagu.
Mereka yang memiliki kecerdasan ini juga mampu memahami dan
membuat melodi, irama, nada, vibrasi, suara, dan ketukan menjadi
sebuah musik.
• Kecerdasan musikal dapat diasah dengan memberi anak berbagai
pilihan jenis musik, menganalisis perbedaan suara orang dalam
berbicara, mendengarkan suara alam, atau bermain menciptakan
lagu.
24. Kecerdasan Musikal adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan,
mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik.
Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari music yang
didengar.Musik ini mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan
kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.
Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini:
• Menyusun/mengarang melodi dan lirik
• Bernyanyi kecil, menyanyi dan bersiul
• Mudah mengenal ritme
• Belajar dan mengingat dengan irama, lirik
• Menyukai mendengarkan dan mengapresiasi musik
• Memainkan instrumen musik
• Mengenali bunyi instrument
• Mampu membaca musik (not balok, dll)
• Mengetukkan tangan, kaki
• Memahami struktur musik
25. Kecerdasan musikal lazim dijumpai pada pemain drama, penggubah lagu,
konduktor, penikmat musik, penata rekaman, pembuat instrumen
musik, penyelaras piano, dan budayawan tradisional (tanpa bahasa
tulis). Tokoh-tokoh yang terkenal diantaranya Stevie Wonder, Melly Goeslow,
Titik Puspa, Rhoma Irama.
Cara Mudah Dalam Belajar:
• Bermain alat musik
• Belajar lewat lagu
• Gunakan konser aktif dan pasif
• Iringi dengan musik
• Bergabung dengan paduan suara
• Menulis musik
• Padukan musik dengan bidang lain
• Ubah suasana hati dengan musik
• Mengarang musik di computer
27. Kecerdasan Interpersonal/Antarpribadi
• Kecakapan ini merupakan kemampuan untuk bermasyarakat serta
memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka yang
mempunyai kecerdasan ini mampu bekerja, berinteraksi, dan
berhubungan dengan orang lain, suka bekerja sebagai tim, memiliki
banyak teman, menunjukkan empati kepada orang lain, sensitif
terhadap perasaan dan ide-ide orang lain, memediasi konflik, dan
mengemukakan kompromi.
• Kecerdasan interpersonal pada anak dapat diasah dengan mengajak
anak bermain dengan teman sebaya, mengunjungi acara komunitas,
dan pertemuan sosial.
28. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud,
motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang
lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi.
Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang
lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.
Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini:
• Mengasuh dan mendidik orang lain
• Berkomunikasi
• Berinteraksi
• Berempati dan bersimpati
• Memimpin dan mengorganisasikan kelompok
• Berteman
• Menyelesaikan dan menjadi mediator konflik
• Menghormati pendapat dan hak orang lain
• Melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang
• Sensitif atau peka pada minat dan motif orang lain
• Kerjasama dalam tim
29. • Kecerdasan Interpersonal lazim dijumpai pada politisi, guru, pemimpin
religious, penasehat, psikolog, penjual, manajer, relasi publik. dan orang
yang senang bergaul. Tokoh-tokoh yang terkenal antara lain: Abraham
Lincoln dan Mahatma Gadhi.
Cara mudah dalam belajar:
Belajar bersama
• Beri kesempatan untuk sosialisasi
• Kegiatan “sharing” (berbagi)
• Gunakan ketrampilan berhubungan dan komunikas
• Permainan percakapan
• Adakan pesta dan perayaan belajar
• Permainan “cari jawaban” dari orang lain
• Kerja kelompok
• Ajari orang lain
• Gunakan sebab akibat
31. Kecerdasan Intrapribadi
• Ini merupakan kecerdasan introspektif di mana anak mampu
memahami diri sendiri, mengetahui kekuatan, kelemahan, dan
motivasi diri. Jika kecerdasan ini menonjol pada diri anak, dia
bijaksana dan bisa mengendalikan keinginan serta perilakunya, juga
mampu membuat rencana dan keputusan.
• Kecerdasan ini dimiliki oleh penulis, ilmuwan, dan filsuf.
32. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan
akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif berdasar
pengenalan diri tersebut.
Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini,
Berfantasi, “bermimpi”
• Menjelaskan tata nilai dan kepercayaan
• Mengontrol perasaan
• Mengembangkan keyakinan dan opini yang berbeda
• Menyukai waktu untuk menyendiri, berpikir, dan merenung
• Introspeksi
• Mengetahui dan mengelola minat dan perasaan
• Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri
• Memotivasi diri
• Mematok tujuan diri yang realistis
• Memahami konflik dan motivasi diri
33. Kecerdasan Intrapersonal lazim dijumpai pada: novelis, penasihat, orang tua
bijak, filosof, guru serta orang dengan kesadaran diri dalam. Tokoh-tokoh
yang terkenal antara lain : K.H. Muhammad Dahlan, K.H. Hasyim Asyari.
Cara Mudah dalam Belajar
• Lakukan pembicaraan “dari hati ke hati”
• Lakukan pengembangan diri untuk mendobrak rintangan belajar
• Lakukan tanya jawab
• Beri waktu untuk refleksi
• Studi mandiri
• Dengarkan intuisi anda
• Diskusikan, refleksikan atau tulis apa yang dialami dan dirasakan
• Buat catatan harian atau jurnal
• Kontrol proses belajar diri sendiri
35. Kecerdasan Naturalis
• Ini adalah kemampuan untuk mengenali dan mengkategorikan
tanaman, hewan, dan benda-benda lain di alam, serta tertarik
mempelajari spesies makhluk hidup.
• Kecerdasan majemuk naturalis pada anak dapat dipupuk dengan
mengajarkannya nama-nama hewan, tanaman, alam semesta;
mengoleksi serangga, daun, batu, atau kerang; mengajak anak ke
alam terbuka; mengamati hewan-hewan; dan memelihara binatang
peliharaan.
36. Kecerdasan natural merupakan kemampuan mengenali dan mengkategorikan hewan atau tumbuhan di
lingkungan sekitar.Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada gejala alam, seperti cuaca, bentuk awan, dan gunung
gunung.
Ciri-cirinya dapat dilihat pada individu yang menyukai hal-hal di bawah ini:
Menganalisis persamaan dan perbedaan
• Menyukai tumbuhan dan hewan
• Mengklasifikasi flora dan fauna
• Mengoleksi flora dan fauna
• Menemukan pola dalam alam
• Mengidentifikasi pola dalam alam
• Melihat sesuatu dalam alam secara detil
• Meramal cuaca
• Menjaga lingkungan
• Mengenali berbagai spesies
• Memahami ketergantungan lingkungan
• Melatih dan menjinakkan hewan
Kecerdasan Natural lazim dijumpai pada petani, aktivis Green Peace, ahli botani dan biologi, serta ahli
lingkungan hidup.
Cara mudah dalam belajar yaitu belajar di udara terbuka, langsung menggunakan materi alam, hadirkan
harmonisasi dengan unsur alam.
37. Model Pembelajaran 37
Kecerdasan
Eksistensial
kemampuan memahami keberadaan
manusia yang unik dan memiliki pilihan
untuk menentukan dirinya, mencakup
juga pemahaman akan berbagai
kemungkinan yang dapat terjadi di alam
semesta
38. Kecerdasan Eksistensial
• Kecerdasan eksistensial yang merupakan salah satu dari kecerdasan ini
memampukan anak mengajukan dan mencari jawaban pertanyaan
mendalam tentang eksistensi manusia, seperti ‘Apa arti hidup?’, ‘Mengapa
kita mati?”, atau ‘Apa peran kita di dunia?’. Kecerdasan eksistensial lebih
mengarah ke bidang filsafat. Beberapa pakar juga mengaitkan antara
kecerdasan eksistensial ini dengan tipe kecerdasan spiritual.
• Mengenali berbagai kecerdasan majemuk pada anak dapat membantu
orang tua untuk merangsang dan meningkatkan perkembangan diri anak.
Anda dapat lebih mengasah satu atau beberapa jenis kecerdasan majemuk
yang tampak lebih dominan pada anak, sehingga ia dapat mencapai
potensi maksimalnya.
40. Model Pembelajaran 40
Beberapa poin penting dalam teori
Kecerdasan Majemuk
• setiap orang memiliki ke 8 kecerdasan
• umumnya orang dapat mendapatkan setiap
kecerdasan sampai tingkat tertentu
• berbagai kecerdasan umumnya bekerjasama
dengan cara yang kompleks
• ada banyak cara menjadi cerdas dalam setiap
kategori
41. Model Pembelajaran 41
8 cara belajar
Melalui kata-kata Membaca, menulis,
bercerita, bermain
permainan kata
Buku, alat rekaman,
alat tulis, kertas,
buku harian, dialog,
diskusi, debat,
cerita
Melalui penalaran Berkesperimen,
tanya-jawab,
memcahkan teka-
teki logis, berhitung
Bahan untuk
eksperimen, materi
sains, kegiatan
manipulatif,
kunjungan ke
planetarium &
museum
pengetahuan
Linguistik
Logikal-
Matematis
Cara
berpikir
kegemaran kebutuhan
Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002)
42. Model Pembelajaran 42
Visual-
Spasial
Kinestetik
Jasmani
Melalui kesan dan
gambar
Mendesain,
menggambar,
membayangkan,
mencorat-coret
Seni, LEGO, video,
film, slide, game,
imajinasi, labirin,
teka-teki, buku
dengan banyak
ilustrasi, kunjungan
ke museum seni
Melalui sensasi
somatis
Menari, berlari,
melompat, membuat
bangunan, meraba,
menggerakan isyarat
tangan
Bermain drama,
bergerak, benda
rakitan, olahraga/
permainan fisik,
pengalaman yang
berhubungan
dengan indera
peraba, belajar
dengan cara terlibat
langsung
Cara
berpikir
kegemaran kebutuhan
8 cara belajar
Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002)
43. Model Pembelajaran 43
Musikal
Antarpribadi
Melalui irama dan
melodi
Bernyanyi, bersiul,
bersenandung,
mengetuk-
ngetukkan tangan
dan kaki,
mendengarkan
Waktu bernyanyi
bersama,
kunjungan ke
konser musik,
musik di sekolah
dan di rumah, alat
musik
Dengan
melemparkan
gagasan pada
orang lain
Memimpin,
mengorganisasi,
menghubungkan,
menebarkan
pengaruh, menjadi
mediator, berpesta
Teman-teman,
permainan
kelompok,
pertemuan sosial,
perlombaan atau
peristiwa sosial,
perkumpulan,
konseling atau
magang
Cara
berpikir
kegemaran kebutuhan
8 cara belajar
Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002)
44. Model Pembelajaran 44
Intrapribadi
Naturalis
Berhubungan
dengan kebutuhan,
perasaan, cita-
citanya
Menyusun tujuan,
bermeditasi,
melamun,
merencanakan,
merenung
Tempat rahasia,
waktu menyendiri,
proyek yang
direncanakan
sendiri, pilihan
Melalui alam dan
pemandangan alam
Bermain dengan
binatang piaraan,
berkebun, meneliti
alam, memelihar
binatang, peduli
pada lingkungan
Akses ke alam,
kesempatan untuk
berinteraksi dengan
binatang, peralatan
untuk meneliti alam
(mis. Kaca
pembesar,
teropong)
Cara
berpikir
kegemaran kebutuhan
8 cara belajar
Sumber: Sekolah para juara/Thomas Armstrong(2002)
45. Keseluruhan kecerdasan tersebut perlu dikembangkan secara
maksimal sejak usia dini agar bermanfaat bagi setiap anak
tersebut.
Kecerdasan majemuk terbentuk karena faktor :
• Hereditas yaitu faktor bawaan dari keturunan.
• Lingkungan merupakan faktor yang berpengaruh besar untuk
menghasilkan kemampuan fungsionalitas organ kecerdasan pada
anak.
• Nutrisi, asupan nutrisi merupakan salah satu faktor yang mendukung
kecerdasan anak.
46. • Para pendidik dan orang tua, penting untuk mengetahui kecerdasan
setiap anak. Karena jika salah dalam pemberian stimulus, maka
kecerdasan tersebut bisa hilang atau terkubur oleh stimulus-stimulus
yang lain dan bisa membuat anak terus-terusan beradaptasi dengan
hal-hal baru yang bukan dalam bidang mereka. Dengan stimulus yang
tepat dalam setiap kecerdasan, maka setiap anak akan mudah untuk
melakukan dan mengeksplorasikan kecerdasan maupun bakat yang
sudah mereka miliki.
47. • Masa anak-anak merupakan masa dimana semua perkembangan baik
kognitif maupunfisik berkembang secara cepat. Sekitar 80% anak
dapat menunjukkan perkembangannya secara maksimal.
Perkembangan Fisik merupakan perkembangan yang sangat cepat,
dan orang tua dapat memberikan stimulasi yang lebih agresif pada
anak, sehingga seluruh kemampuan fisik anak dapat berjalan optimal
sesuai dengan perkembangannya.
• Menurut Gardner, manusia memiliki semua kecerdasan, walau
dengan derajat yang beragam
• Masing masing orang mungkin memiliki satu kecerdasan dominan
dan kecerdasan sekunder yang digunakan dalam mencerap,
mengingat dan penerapan pembelajaran (Agus Nggermanto, 2001:
208).
48. Kecerdasan majemuk dan model
pembelajaran
• Seluruh aspek perkembangan dan kemampuan anak usia dini dapat
distimulasi melalui pembelajaran yang bersifat holistik dan terpadu
• Pembelajaran bersifat terpadu (Integrated Learning) yaitu tidak
mengajarkan bidang studi secara terpisah (Slamet Suyanto, 2003).
• Satu kegiatan dapat menjadi wahana belajar berbagai hal bagi anak.
Belajar yang efektif jika dapat menggunakan seluruh pengetahuan
dan potensi yang dimiliki anak.
• Semakin banyak keterlibatan indera anak semakin banyak anak
memperoleh hasil belajar. Hal tersebut dikuatkan dengan pendapat
Howard Gardner bahwa anak memiliki potensi berupa kecerdasan
jamak/majemuk.
49. • Kecerdasan anak akan berkembang secara optimal bila difasilitasi
dengan baik dan benar, melalui strategi pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik dan perkembangannya
• Kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan tingkat usia dalam
kelompok usia maupun secara individual.
• Penerapan model pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk dapat
diterapkan terhadap peserta didik berusia dini. Penerapan tersebut
dapat dibagi dalam tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
50. • Pertama, secara kognitif dapat dijabarkan sebagai berikut: pertama,
dapat menarik perhatian peserta didik. Proses pembelajaran yang
tidak monoton atau bervariasi tentu akan menarik perhatian peserta
didik. Perhatian yang dimaksud di sini adalah keaktifan jiwa yang
tertinggi, jiwaitu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek atau
sekumpulan obyek
• Kedua, secara afektif adalah motivasi. Menurut Djamarah, motivasi
merupakan suatu kekuatan yang dapat mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu perbuatan termasuk belajar. Seseorang akan
berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk
belajar.
• Ketiga, secara psikomotorik. Perkembangan motoric merupakan salah
satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara
keseluruhan. Melalui keterampilan motoric anak dapat
menghiburdirinya dan memperoleh perasaan senang
51. • proses pembelajaran, seorang guru tidak boleh terpaku hanya pada
satu jenis kemampuan saja, sebab satu jenis kemampuan saja tidak
cukup untuk menjawab persoalan-persoalan manusia secara
menyeluruh.Peneliti menegaskanbahwasemuapotensi-potensi
manusia dapat dimanfestasikan dalam kehidupan manusiadan yang
paling dapat mendatangkan kebaikan, kemanfaatan dan
kemashlahatan manusia.
• Kemandirian belajar adalah kemampuan mengelolapikiran, perilaku,
danemosi, memantau perilaku sendiri, berinisiatif belajar dengan atau
tanpa bantuan orang lain; mendiagnosa kebutuhan belajarnya sendiri,
merumuskan tujuan belajar; mengidentifikasi sumber belajar yang
dapat digunakannya; memilih dan menerapkan strategi belajar,
danmengevaluasi hasil belajarnya