Dokumen tersebut membahas tentang pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dan potensi energi angin di Indonesia. Ia menjelaskan konsep kerja PLTB yang mengkonversi energi kinetik angin menjadi energi listrik serta teknologi turbin angin horizontal dan vertikal. Dokumen ini juga membahas proyek-proyek pengembangan PLTB oleh PLN dan negara lain.
1. ENERGI BARU TERBARUKAN
“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU”
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
OLEH :
TAUFIK HIDAYAT
09320140138
1
2. PENDAHULUAN
Udara tidak pernah berhenti bergerak, selalu dinamis. Pada saat udara bergerak, udara membawa panas dan air yang
mengelilingi dunia, menciptakan cuaca. Udara yang bergerak dikenal dengan istilah angin. Angin bertiup karena adannya perbedaan
suhu dan tekanan antara suatu tempat dengan tempat lainnya. Angin bertiup dari wilayah yang bertekanan tinggi ke wilayah yang
bertekanan rendah. Daerah dengan suhu tinggi akan mempunyai tekanan udara yang relative rendah. Sebaliknya daerah dengan
suhu yang relative rendah akan mempunyai tekanan udara yang relative tinggi. Suhu dimuka bumi ini salah satunya berasal dari
energy panas yang dipancarkan oleh matahari. Di Indonesia negara kepulauan dan berada di kawasan tropis. Perubahan suhu dan
tekanan udara di atmosfer yang selisih berganti menghasilkan gerakan angin yang cukup potensial sebagai Sumber Daya
Pembangkit Listrik, yang sering disebut dengan istilah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu. yang disingkat PLTB.
2
3. 3
Jenis Energi Sumber Daya Setara Kapasitas Terpasang
Air 845 x 106 BOE 75.7 GW 4200.0 MW
Panas Bumi 219 x 106 BOE 27.0 GW 800.0 MW
Mini/Mikrohidro 458 MW 458.0 MW 84.0 MW
Biomasa 49.81 GW 49.8 GW 302.4 MW
Surya 4.8 kWh/m2/hari 8.0 MW
Angin 9.29 GW 9.3 GW 0.5 MW
Tabel 2 Potensi energi terbarukan di Indonesia 2005
4. A. ENERGIANGIN
Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Perbedaan tekanan udara
disebabkan oleh perbedaan suhu udara akibat pemanasan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahari. Karena bergerak angin memiliki energi
kinetik. Energi angin dapat dikonversi atau ditransferke dalam bentuk energi lain seperti listrik atau mekanik dengan menggunakan kincir atau
turbin angin. Oleh karena itu, kincir atau turbin angin sering disebut sebagai Sistem Konversi EnergiAngin (SKEA).
B.TEKNOLOGI TURBINANGIN
Turbinangindibagimenjadiduakelompokutamaberdasarkanarah sumbu:
Horizontal.Turbinangindengansumbuhorizontalmempunyaisudutyangberputardalambidangvertikalsepertihalnyapropelerpesawat
terbang.Gambar1memperlihatkanberbagaijenisturbinanginhorizontal.
4
5. Vertikal. Turbin angin dengan sumbu vertikal bekerja dengan prinsip yang sama seperti halnya kelompok horizontal. Namun, sudunya berputar
dalam bidang yang paralel dengan tanah, seperti mixer kocokan telur
5
6. C. KONSEPPEMBANGKIT LISTRIKTENAGABAYU
Gerakan angin direkasa sedemikian rupa sehingga menghasilkan energy kinetik Pada awalnya kincir angin digunakan untuk
menggerakkan mesin, seperti mesin batu penggilingan. Saat berputar kincir menggerakkan batu penggilingan.
Konsep kerja PLTB yang menghasilkan energy kinetic yaitu jumlah energy kinetic dalam benda yang bergerak, menigkat seiring
massa benda yang digandakan, maka energy kinetiknya juga berlipat ganda. Jika kecepatanya digandakan maka energy kinrtiknya
menjadi emapat kali.
6
11. D. BERITASEPUTARPLTB
Siapakah pemilik PLTB terbesar di dunia
Negara swedia merencanakan membangun PLTB berkapasitas terpasang sebesar 3 hingga 4 Gigawatt. Swedia memang
sepertinya serius dengan proyek tersebut. Sebuah area dengan luas 450 kilometer persegi akan di bangun sebagai tempat
mendirikan seribuan tepatnya 1101 turbin angina. Proyek yang dinamakan MARKBYDEN PROJRCT akan dikerjakan oleh svevind.
Induk perusahaan svevind juga beerja sama dengan sebuah pabrik turbin asal jerman, enercon pada proyek tersebut. Selain area
yang luas, turbin angina yang akan didirikan adalah turbin angina terbesar yang masing-masing dapat membangkitkan daya 7,5
Megawatt. Bahkan menara peneopang turbinnya dibuat setinggi 200 meter, ukuran tertinggi didunia saat ini. Mengigat luasnya area
yang dibutuhkan dan tingginyan menara yang akan dibangun, ijin-ijin yang diperlukan tidak mudah dikeluarkan begitu saja. Saat
ini Svevind telah mengantongi ijin untuk mendirirkan, 12 turbin dan akan mendirikan 8 buah lagi,yang salah satu turbinnya
diharapkan dapat membangkitkan daya sebesar 7,5 Megawatt. Suatu perestasi yang luar biasa.
(http://.ristek.go.id/module,02/07/2012 21:06, siapakah pemilik PLTBayu terbesar di dunia.
PLN kembangkan PLTB di 2 loaksi
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) mengembangkan PLTB di dua lokasi yaitu Sumba (Nusa Tenggara/NTT) dan
Singkil (Nagroh Aceh Darussalam) untuk di sumbe akan dilakukan uji coba pada april 2012 dan akan dicoba selama 6 bulan dengan
kecepatan angina yang cukup untuk pembangkit listrik5 meter/ detik. Jika hasilnya bagus akan diperpanjang, sementara untuk di
singkil kapasitas rata-rata berkisar 200 kilowatt. Jika pengembagan oleh PLN di sumba dan singkil berhasil, makan persoroan akan
mengembagkan PLTB di wilayah lain, bahkan di Indonesia timur, ada kemungkinan membeli listrik dari tenaga angina dari
pengembagan perusahaan asal kore selatan. Untuk 1 megawatt diperlukan investasi sebesa US$3 juta. Pengembagan PLTB bersifat
selektif, terutama pada kecepatan angina yang tinggi dan stabil hanya ada di lokasi-lokasi tertentu sehingga mengembangkan
PLTbayu dengan kecpatan angina yang rendah, diperlukan teknologi yang canggih. Bila ingin mengembangkan PLTBayu
normalnya kecepatan anginya 6 meter/detik tetapi dengan teknologi terbaru kecepatan angin2-3 meter/detik juga bisa
dikembangkan.
11
12. E.TEKNOLOGI ENERGITERBARUKANUNTUK PEMOMPAAN
Sumber energi terbarukan yang paling umum digunakan untuk pemompaan adalah angin. Tenaga angin dapat dimanfaatkan
secara mekanik atau elektrik untuk sistem pemompaan.
Di Eropa, pompa air tenaga angin skala kecil yang terbuat dari kayu telah lama juga digunakan untuk memompa air laut dalam
pembuatan garam.
Pompa Air Tenaga Angin Mekanik (Mechanical Wind Pumps)
Pompa angin mekanik biasanya menggunakan kincir angin tradisional yang dapat berputar pada kecepatan angin yang relatif
rendah.
12
13. PompaAirTenagaAnginElektrik (Electrical WindPumps)
13
Pemompaan air dengan turbin angin secara elektrikal menawarkan teknologi yang lebih menjanjikan. Turbin angin dapat
mengahasilkan listrik baik AC maupun DC, dan pompa dapat langsung dihubungkan dengan langsung dengan motor AC atau DC.
Pompa sentrifugal dapat digunakan karena turbin angin listrik dirancang untuk rotor dengan soliditas rendah (lihat Gambar 3 ).
14. DAFTAR PUSTAKA
Argaw, N., R. Foster, R. and A. Ellis (2003), Renewable Energy for Water Pumping Applications in Rural Villages, NREL
(National Renewable Energy Laboratory), Colorado.
Brown, L. A. (2004), Europe Leading World Into Age of Wind Energy, Earth Institute Policy.
BTM Consults ApS (2005), International Wind Energy Development World Market Update 2004 Forecast 2005-2009, Press
Release March 31, 2005.
Chikkoba, T. B. (2004), Wind Energy Developments in India, Centre for Wind Energy Technology, Chennai, India.
DESDM (2003), Kebijakan Pengembangan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi (Energi Hijau), Jakarta.
DESDM (2005), Blueprint Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025, Jakarta.
Internasional Energy Agency - IEA (2004), World Energy Outlook 2004.
Jarass (1980), Strom aus Wind - Integration einer regenerativen EnergieQuelle, Springer-Verlag, Berlin.
Jansen, W. A. M. (1976), Horizontal Axis Fast Running Wind Turbines for Developing Countries, Steering Committee Wind
Energy Developing Countries, The Netherlands.
Lieshout, v. P. (2004), “Time Dependent Energy Calculations,” Wind flow and Trees Workshop, British Wind Energy
Association, Glasgow.
Morring, F. (2005), “In Orbit,” Aviation Week & Space Technology, Oct. 17.
Omara, A. I., H. Sourell, H. Irps and C. Sommer (2004), “Low-pressure irrigation system powered by wind energy,” J. App.
Irrigation Sci., 39, 83-91.
.
14
15. Reeves, A. (2003), Wind Energy for Electric Power - A REPP Issue Brief, REPP (Renewable Energy Policy Project),
Washington
Simmons, M. R. (2005), The Status of Future Energy Sources, Office of Coal & Power Systems, U.S. Dept. Energy,
Queenstown, MD.
Sukandarumidi, dkk, Energi Terbarukan “Konsep Dadar Menuju Kemandirian Energi” 2015
Tong, C.W. (1997), The Design and Testing of a Wind Turbine for Malaysian Wind Condition, Thesis, UTM.
Websites for AWEA, Wind Web Tutorial, Wind Energy Basics, <www.awea.org>.
Websites for CREST (Center for Renewable Energy and Sustainable Technology), <www.crest.org>.
Website for Iowa University, <www.energy.iastate.edu>.
Website for Denmark Wind Power Organization, <www.windpower.org>.
World Energy Council, WEC (2004), Survey of Energy Resources 2004.
15