2. Definisi
• Gangguan skizoafektif juga ditandai dengan gejala fase aktif yang
sama dari skizofrenia (delusi, halusinasi, bicara tidak teratur, perilaku
yang sangat tidak teratur atau gejala negatif), serta adanya sindrom
manik atau depresi yang relatif tidak singkat terhadap durasi
gangguan psikosis. Individu dengan gangguan skizoafektif, berbeda
dengan gangguan mood dengan ciri psikotik, memiliki delusi atau
halusinasi setidaknya selama 2 minggu tanpa disertai gejala mood
yang menonjol
Sadock, and Pedro Ruiz. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/clinical
Psychiatry. Eleventh edition. Philadelphia: Wolters Kluwer, 2015.
3. Epidemiologi
• The lifetime prevalence of schizoaϱective disorder is less than 1
percent, possibly in the range of 0.5 to 0.8 percent
• approximately equal numbers of men and women who have the
bipolar subtype and are more than twofold female to male
predominance among individuals with the depressed subtype of
schizoaϱective disorder.
• The depressive type of schizoaϱective disorder may be more common
in older persons than in younger persons, and the bipolar type may
be more common in young adults than in older adults.
Sadock, and Pedro Ruiz. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/clinical
Psychiatry. Eleventh edition. Philadelphia: Wolters Kluwer, 2015.
4. Etiologi
• The cause of schizoaffective disorder is unknown
• Studies of the disrupted in schizophrenia 1 (DISC1) gene, located on
chromosome 1q42, suggest its possible involvement in schizoaffective
disorder as well as schizophrenia and bipolar disorder
Sadock, and Pedro Ruiz. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/clinical
Psychiatry. Eleventh edition. Philadelphia: Wolters Kluwer, 2015.
5. Skizoafektif
● Gangguan skizoafektif merupakan salah satu
jenis gangguan kepribadian yang ditandainya
dengan adanya kelainan mental rancu yang
merupakan kombinasi antara ciri-ciri
skizofrenia dan gangguan afektif yang mana
kedua gangguan ini sama-sama menonjol
dalam waktu yang bersamaan ataupun
bergantian satu sama lainnya setiap harinya
dalam satu episode yang sama.
● Dapat disimpulkan jika gangguan skizoafektif
memiliki ciri-ciri baik gangguan skizofrenia
dan afektif (gangguan mood).
Etiologi
Memang belum diketahui dengan pasti apa yang
menjadi penyebab gangguan skizoafektif dapat
terjadi pada diri seseorang. Namun ada beberapa
faktor yang memicu resiko pasien mengalami
gangguan skizoafektif, antara lain adalah:
● Memiliki hubungan darah dengan penderita
gangguan skizoafektif, skizofrenia, maupun
penderita dengan ciri-ciri bipolar disorder
● Pernah mengalami kejadian yang memicu depresi
dan stress berat.
● Mengonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi
pola pikir seperti psikotropika atau psikoaktif.
6. Gejala gangguan skizoafektif merupakan
gabungan darigejala skizofrenia:
- Halusinasi, sering mendengar bisikan
- Kekacauan komunikasi
- Delusi dengan gangguan mood (afektif)
seperti kesedihan, depresi, amarah,
histeria, dan kecemasan.
Gangguan jiwa skizoafektif ini dibagi menjadi 2
jenis yaitu jenis:
- Bipolar
- depresif
Gambaran utama
○ Episode depresi mayor → mood terdepresi yg
perpasif 2 minggu
○ Manik (suasana perasaan melambung, meningkat,
ekspansif atau iritabel → 1 minggu),
○ Campuran (campuran kedua suasana perasaan tsb yg
berlangsung plg sdkt 1 minggu) yg terdapat
bersamaan dgn gejala skizofrenia kriteria A (waham,
halusinasi, perilaku aneh, atau gejala negative) →
berlangsung 1 bulan
Manifestasi Klinik
○ Anamnesis :
■ Adanya perasaan sedih, hilang minat 2 minggu
■ Rasa senang berlebihan 1 minggu
Pemeriksaan: Tanda gangguan mood depresi, atau tanda
mania atau campuran
Skizoafektif
7. Pedoman Diagnostik
F25.0 GANGGUAN SKIZOEFEKTIF TIPE MANIK
● Kategori ini digunakan baik untuk episode
skizoafektif tipe manik yang tunggal maupun
untuk gangguan berulang dengan sebagaian
besar episode skizoafektif tipe manik.
● Afek harus meningkat secara menonjol atau ada
perringkatan afek yang tak begitu menonjol
dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan
yang memuncak.
● Dalam episode yang sama harus jelas ada
sedikitnya satu, atau lebih baik lagi dua, gejala
skizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan
untuk skizofrenia, F20. pedoman diagnostik (a)
sampai dengan (d)).
F25.1 GANGGUAN SKIZOAKTIF TIPE DEPRESIF
● Kategori ini harus dipakai baik untuk episode
skizoafektif tipe depresif yang tunggal, dan
untuk gangguan berulang dimana sebagain
besar episode didominasi oleh skizoafektif
tipe depresif.
● Afek depresif harus menonjol, disertai oleh
sedikitnya dua gejala khas, baik depresif
maupun kelainan perilaku terkait seperti
tercantum dalam uraian untuk episode
depresif (F32);
● Dalam episode yang sama, sedikitnya harus
jelas ada satu, dan sebaiknya ada dua, gejala
khas skizofrenia (sebagaimana ditetapkan
dalam pedoman diagnostik skizofrenia,F20.-,
(a) sampai (d)).
F25.2 GANGGUAN SKIZOAKTIF TIPE
CAMPURAN
Gangguan dengan gejala-gejala skizofrenia
(F20.-) berada secara bersama-sama dengan
gejala-gejala afektif bipolar campuran (F31.6).
10. Tatalaksana Skizoafektif
Fase Akut
Skizoafektif tipe manik atau tipe
campuran
Farmakoterapi
a. Injeksi
○ Olanzapin
○ Aripriprazol
○ Haloperidol
○ Diazepam
b. Oral
○ Olanzapin
○ Litium Karbonat
○ Lorazepam
○ Haloperidol
Terapi Monoterapi
1. Olanzapin, Risperidon, Quetiapin, Aripiprazol
2. Litium, Divalproat
Terapi Kombinasi
1. Olz +; Li/Dival Olz + Lor; Olz + Li/Dival+Lor
2. Ris + Li/Dival; Ris + Lor; Ris + Li/Dival + Lor
3. Que + Li/Dival
4. Aripip + Li/Dival; Aripip + Lor; Aripip + Li/Dival + Lor
Lama pemberian obat untuk fase akut adalah 2-8 minggu atau sampai tercapai
remisi absolut yaitu YMRS ≤ 9 atau MADRS ≤ 11 dan PANSS-EC ≤ 3 per butir
PANSS-EC
b. Psikoedukasi
c. Terapi lainnya
ECT => untuk pasien refrakter
11. Skizoafektif tipe depresi
a. Psikofarmako
Injeksi
● Olanzapin
● Aripriprazol
● Haloperidol
● Diazepam
Oral
● Litium
● Antidepresan SSRI (fluoksetin)
● Antipsikotika generasi 2 (olanzapine)
● Haloperidol
b. Psikoedukasi
c. Terapi lainnya
ECT => untuk pasien refrakter terhadap
obat atau katatonik
PROGNOSIS
Prognosis skizoafektif lebih baik dari pada
skizofrenia tetapi lebih buruk bila dibandingkan
dengan gangguan mood. Perjalanan penyakitnya
cenderung tidak mengalami deteriorasi dan
responsnya tehadap litium lebih baik daripada
skizofrenia.
Editor's Notes
•Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan, atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan sebagai konsekuensinya, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif.
Obat antipsikotik mengatasi halusinasi, delusi, hingga perubahan suasana hati.
Konseling atau psikoterapi kepada pasien skizoafektif yang bertujuan agar pasien bisa memahami serta mengatasi gangguannya
Karena gangguan schizoafektif sering menyebabkan kecacatan jangka panjang, perawatan komprehensif (termasuk obat-obatan, psikoterapi, dan dukungan masyarakat) sering diperlukan.
Untuk perawatan tipe manik, antipsikotik yang dikombinasikan dengan lithium, carbamazepine, atau valproate mungkin lebih efektif daripada antipsikotik saja.
Untuk pengobatan tipe depresi, antipsikotik generasi kedua diberikan terlebih dahulu. Kemudian, setelah gejala psikotik positif stabil, antidepresan harus diberikan; SSRI lebih disukai karena profil keamanannya.