SlideShare a Scribd company logo
SKIZOAFEKTIF
TIPE MANIK
Pengertian
Gangguan skizoafektif
• gangguan jiwa yang mempunyai
gambaran baik skizofrenia
maupun gangguan afektif
• jelas dan sama-sama menonjol
Tipe
• manik
• depresif
• campuran
Epidemiologi Skizoafektif
Gangguan skizoafektif tipe depresif lebih
sering terjadi pada orang tua dibanding
anak muda
perempuan lebih tinggi dibandingkan
laki-laki, terutama perempuan yang
sudah menikah
Usia awitan perempuan lebih sering
dibandingkan laki-laki, seperti pada
skizofrenia
National Comorbidity Study menyatakan dari
66 orang dengan diagnosa skizofrenia, 81%
pernah didiagnosis gangguan afektif yang
terdiri dari 59% depresi dan 22% gangguan
bipolar
Etiologi
SKIZOAFEKTIF
genetik lingkungan
Patofisiologi
• belum diketahui apakah
merupakan suatu patologi
yang terpisah dari
skizofrenia dan gangguan
mood atau merupakan
gabungan dari keduanya
yang terjadi secara
bersamaan
Manifestasi Klinis
Gejala skizofrenik
• waham, halusinasi, perubahan dalam berpikir, perubahan
dalam persepsi disertai dengan gejala gangguan suasana
perasaan baik itu manik maupun depresif
Depresi
• Nafsu makan yang berkurang, Pengurangan berat badan,
Perubahan dari pola tidur biasanya ( sedikit atau banyak
tidur ), Agitasi
Mania
• Peningkatan aktivitas, Bicara cepat, Pikiran yang
meloncat-loncat, Sedikit tidur, Agitasi, Percaya diri
meningkat, Mudah teralihkan
Skizofrenia
Gejala klinis berdasarkan pedoman penggolongan dan
diagnosis gangguan jiwa (PPDGJ-III)
a. “thought echo” , “thought insertion or
withdrawal”, “thought broadcasting”
b. “delusion of control”, “delusion of passivitiy”,
“delusional perception”
c. Halusinasi Auditorik
Waham-waham menetap jenis lainnya, yang
menurut budaya setempat dianggap tidak wajar
dan sesuatu yang mustahil,
Skizofrenia
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu
ada secara jelas
Halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja
Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan
yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak
relevan, atau neologisme;
Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah
(excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau
fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor;
Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara
yang jarang, dan respons emosional yang menumpul
atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan
penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya
kinerja sosial;
Kriteria Diagnostik untuk Gangguan
Skizoafektif
Suatu periode penyakit yang tidak terputus selama mana, pada suatu waktu.
Terdapat baik episode depresif berat, episode manik, atau suatu episode campuran
dengan gejala yang memenuhi kriteria A untuk skizofrenia. Catatan : Episode
depresi berat harus termasuk kriteria A1: mood terdepresi
Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi selama
sekurangnya 2 minggu tanpa adanya gejala mood yang menonjol.
Gejala yang memenuhi kriteria untuk episode ditemukan untuk sebagian bermakna
dari lama total periode aktif dan residual dari penyakit..
Gangguan bukan kareka efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat yang
disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum
Kriteria Diagnostik untuk Gangguan
Skizoafektif
Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitive adanya
skizofrenia dan gangguan skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada
saat yang bersamaan (stimultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah
yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi
dari ini, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik
atau depresif.
Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gelaja skizofrenia dan
gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.
Bila seseorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah
mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F.20.4 (Depresi Pasca-
skizofrenia).
Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoefektif berulang, baik berjenis manik
(F25.0) maupun depresif (F.25.1) atau campuran dari keduanya (F.25.2). pasien lain
mengalami satu atau dua episode manik atau depresi (F30-F33).
Pedoman Diagnostik Gangguan
Skizoafektif berdasarkan PPDGJ-III
Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitive adanya
skizofrenia dan gangguan skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada
saat yang bersamaan (stimultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah
yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi
dari ini, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik
atau depresif.
Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gelaja skizofrenia dan gangguan
afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda.
Bila seseorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu
episode psikotik, diberi kode diagnosis F.20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia).
Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoefektif berulang, baik berjenis manik
(F25.0) maupun depresif (F.25.1) atau campuran dari keduanya (F.25.2). pasien lain
mengalami satu atau dua episode manik atau depresi (F30-F33).
Diagnosis Banding
• Pasien yang diobati dengan
steroid, penyalahgunaan
amfetamin dan phencyclidine
(PCP), dan beberapa pasien
dengan epilepsi lobus temporalis
secara khusus kemungkinan
datang dengan gejala skizofrenik
dan gangguan mood yang
bersama-sama.
Tatalaksana Skizoafektif
• Pasien dengan gangguan skizoafektif, tipe bipolar,
harus mendapatkan percobaan lithium,
carbamazepine (Tegretol), valproate (Depakene),
atau suatu kombinasi obat-obat tersebut jika satu
obat saja tidak efektif.
• Pasien dengan gangguan skizoafektif, tipe depresif,
harus diberikan percobaan antidepresan dan terapi
elektrokonvulsif (ECT) sebelum mereka diputuskan
tidak responsif terhadap terapi antidepresan.6
antipsikotik yang dikombinasikan dengan
obat moodstabilizer atau pengobatan
dengan antipsikotik saja.
Karena pengobatan yang konsisten
penting untuk hasil terbaik, psiko-edukasi
pada penderita dan keluarga, serta
menggunakan obat long acting bisa
menjadi bagian penting dari pengobatan
pada gangguan skizoafektif.7
Prognosis
• gangguan skizoafektif memiliki
prognosis yang jauh lebih buruk
daripada pasien dengan gangguan
depresif, memiliki prognosis yang
lebih buruk daripada pasien dengan
gangguan bipolar
• memiliki prognosis yang lebih baik
daripada pasien dengan skizofrenia
Ny. S, 36 tahun,
menikah, IRT
Keluhan Utama
Pasien merasa ada yang hal gaib yang
mengendalikan dirinya sejak 3 hari yang
lalu.
Laporan Kasus
• Pasien merasa bila dirinya dikendalikan oleh kekuatan lain.
• Pasien merasa dirinya tidak sakit.
• Pasien merasa bahwa dirinya dilindungi oleh bidadari sejak
kecil, pria bersorban dan bertasbih serta roh gaib.
• Pasien merasa memiliki kemampuan-kemampuan gaib.
• Pasien percaya bahwa Nike Ardilla ada di dalam dirinya
Riwayat Penyakit
Sekarang
• Pasien pernah melihat bayangan-bayangan, mendengar
bisikan-bisikan dan mencium aroma bunga melati
walaupun tidak ada bunga melati di tempat tersebut.
• Pasien suka berhias diri,
Riwayat Penyakit
Sekarang
• Pasien merasa banyak hal yang mau dibicarakan pada
orang lain.
• Pasien merasa bahwa dirinya merasakan senang. Pasien
berbicara dengan cepat dan semangat.
• Pasien mengeluhkan sulit tertidur. Namun, bangun
dengan segar pada pagi hari
• Pasien pernah dirawat di RSJ Prof. HB Saanin sebanyak 3
kali.
• Pasien makan obat tidak teratur.
Riwayat Penyakit
Dahulu
• Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit kejiwaan
Riwayat Penyakit
Keluarga
• Pasien pernah tinggal kelas saat kelas 1 SD dan pindah
sekolah
Riwayat Pendidikan
• Pasien sayang kepada suami dan kedua anaknya
• Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya
• Pada saat ayahnya meninggal, pasien dikatakan sebagai
penyebab ayah meninggal
Riwayat Sosial
• Kesadaran : composmentis
• Penampilan : biasa, sesuai gender, cara berpakaian berlebihan
• kontak psikis : dapat dilakukan, lama
• Sikap : kooperatif, penuh prhatian, berterus terang
• Tingkah laku dan aktivitas psikomotor : cara berjalan biasa,
hiperaktivitas,
Keadaan fisik pasien
• arus bicara : cepat
• nada pembicaraan : meninggi
• volume pembicaraan : tinggi
• isi pembicaraan : sesuai
• penekanan pada pembicaraan : ada
• spontanitas pembicaraan : spontan
Verbalisasi dan Cara
Bicara
• Emosi :stabil, pengendalian adekuat
• afek : appropriate
• Mood : hipertim, labil, mania
Emosi
Isi/Proses pikir
• kecepatan berfikir : biasa
• Mutu proses pikir : jelas
• berfikir tidak logis (+), psikosis (+), flight of idea (+),
though of insertion (+), delusion of control (+)
Persepsi
• Halusinasi auditorik ( + ),
• halusinasi visual ( + ),
• halusinasi olfaktorik ( + )
Fungsi Kognitif
1.Orientasi waktu (baik), orientasi tempat (baik), orientasi
personal (baik), orientasi situasi (baik).
2.Atensi (perhatian) ( +)
3.Konsentrasi (baik), kalkulasi (baik),
4.Memori (daya ingat) : gangguan memori (-)
5. Luas pengetahuan umum: baik
6. Pikiran konkrit :baik
7. Pikiran abstrak : baik
8. Kemunduran intelek : (tidak ada), Retardasi mental ( - ),
demensia ( - ),
Dicriminative Insight
Derajat IV ( sadar, tidak mengetahui penyebab)
Discriminative Judgement
Judgment tes :tidak terganggu
Judgment sosial : tidak terganggu
F. 30.2 Mania dengan Gejala Psikotik
DIAGNOSIS BANDING
TATA LAKSANA
- Farmakologi:
Haloperidol 2 x 5 mg
Clorpromazine 1 x 100 mg
- Non farmakologi
Konsumsi makanan yang seimbang dan teratur
Olahraga teratur
PsikoterapI kepada pasien
Psikoterapi suportif
Psikoedukasi
PROGNOSIS
Quo et vitam : dubia ad bonam
Quo et fungsionam : dubia ad bonam
Quo et sanctionam: dubia ad malam
• Pasien merasa bahwa dirinya dilindungi
oleh bidadari sejak kecil, pria
bersorban dan bertasbih serta roh gaib.
(diakui sejak tahun 2000)
• Pasien pernah pergi ke kuburan
kakeknya pada malam hari dan ia
merasa diberikan kemampuan-
kemampuan gaib.
Waham
dikendalikan =>
delusion of
control
• Pasien pernah melihat bayangan-
bayangan.
• Pasien pernah mendengar bisikan-
bisikan, yaitu orang sedang mengaji,
ayat-ayat pelaris, cara mendapatkan
uang yang hilang, cara kaya mendadak,
suara yang mngatakan pasien cantik
dan sakti, lomba bernyanyi.
• Pasien pernah mencium aroma bunga
melati padahal tidak ada bunga di
tempat pasien tersebut. Pasien
mengalami halusinasi visual, auditorik
dan penciuman.
Halusinasi visual
Halusinasi
auditorik
Halusinasi
Olfaktorik
Halusinasi visual
Halusinasi
auditorik
Halusinasi
Olfaktorik
Waham
dikendalikan
=> delusion of
control
terjadi sejak
tahun 2000
Pernah
dirawat di RSJ
Prof HB Saanin
Perilaku aneh
Skizofrenia
• Pasien memiliki gangguan proses pikir, yaitu arus
berfikir. Pasien mengalami flight of idea.
• Pasien suka berhias diri
• Pasien merasa banyak hal yang mau dibicarakan
pada orang lain.
• Pasien mengeluhkan sulit tertidur. Pasien hanya
bisa tertidur bila ada makan obat yang dari
Puskesmas. Pasien biasanya tidur jam 11 malam
dan terbangun jam setengah empat.
• Pasien merasa bahwa dirinya merasakan senang.
Pasien berbicara dengan cepat dan semangat.
• Ia percaya bahwa Nike Ardilla ada di dalam
dirinya, sehingga gaya-gayanya secara kebetulan
bisa sama dengan artis tersebut.
flight of idea
grandiositas
tidur kurang tapi
bangun dengan
segar
perasaan mania
aktivitas
berlebihan
flight of idea
grandiositas
tidur kurang tapi
bangun dengan
segar
perasaan mania
aktivitas
berlebihan
Gangguan Afektif Manik
(F.25.0)
Axis I
F1
F0 Tidak ada gangguan mental organik
Tidak ada menggunakan alkohol dan zat
psikoaktif lainnya
Axis
IV
Axis
III
Axis
II
Axis
I
Axis
V
Gangguan Afektif Manik
(F.25.0)
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
GAF 70 - 61, yaitu beberapa gejala ringan dan
menetap, disabilitas ringan dalam sosial dan pekerjaan
Tata Laksana
• Haloperidol 2 x 5 mg
• Clorpromazine 1 x 100 mg
• Konsumsi makanan yang seimbang dan teratur
• Olahraga teratur
• Psikoterapi
• Psikoedukasi
Farmakologi
Nonfarmakologi
Obat Antipsikosis
Golongan I
• Dopamine Receptor
Antagonist
• APG-1 memblok
dopamin pada reseptor
pasca sinaptik neuron
di otak

More Related Content

What's hot

Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Seascape Surveys
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
fikri asyura
 
Diagnosa multiaksial
Diagnosa multiaksialDiagnosa multiaksial
Diagnosa multiaksial
dadadony
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
eka yunita
 
Skdi tahun-2012
Skdi tahun-2012Skdi tahun-2012
Skdi tahun-2012
Linda Wijayanti
 
Prolaps hemoroid
Prolaps hemoroidProlaps hemoroid
Prolaps hemoroid
Regi Septian
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
Aris Rahmanda
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
mataharitimoer MT
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
azmiarraga
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
Taufik Tias
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Phil Adit R
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
Kharima SD
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
Phil Adit R
 
Invaginasi retro aai copy
Invaginasi retro aai   copyInvaginasi retro aai   copy
Invaginasi retro aai copy
Azis Aimaduddin
 
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarRectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarPangestu S
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
Maria Haryanthi Butar-Butar
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
fikri asyura
 
PPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan JiwaPPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan Jiwa
Fransiska Oktafiani
 

What's hot (20)

Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan NeurologisMengenal Lokasi Gangguan Neurologis
Mengenal Lokasi Gangguan Neurologis
 
Hemoroid
HemoroidHemoroid
Hemoroid
 
Diagnosa multiaksial
Diagnosa multiaksialDiagnosa multiaksial
Diagnosa multiaksial
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
Skdi tahun-2012
Skdi tahun-2012Skdi tahun-2012
Skdi tahun-2012
 
Prolaps hemoroid
Prolaps hemoroidProlaps hemoroid
Prolaps hemoroid
 
Katarak Imatur
Katarak ImaturKatarak Imatur
Katarak Imatur
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolorLaporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
Laporan Kasus Tinea (Pityriasis) versicolor
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofreniaAnamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
Anamnesis ujiam psikiatri skizofrenia
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Impetigo Bullosa
Impetigo BullosaImpetigo Bullosa
Impetigo Bullosa
 
Invaginasi retro aai copy
Invaginasi retro aai   copyInvaginasi retro aai   copy
Invaginasi retro aai copy
 
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesarRectal toucher KDM I by pangestu chaesar
Rectal toucher KDM I by pangestu chaesar
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
PPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan JiwaPPDGJ Keperawatan Jiwa
PPDGJ Keperawatan Jiwa
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 

Similar to PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx

Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenikSkizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik
Albertcornus Susanto
 
Crs skizoafektif tipe depresi
Crs skizoafektif tipe depresiCrs skizoafektif tipe depresi
Crs skizoafektif tipe depresi
Imam Surkani
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
David Edward
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Syscha Lumempouw
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn waham
fikri asyura
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
DhiyaMaghfirah
 
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptxSKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SasirekhaSellamuthu
 
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
wayandarsana
 
Skizoafektif.pptx
Skizoafektif.pptxSkizoafektif.pptx
Skizoafektif.pptx
WindaHan1
 
Gangguan mood
Gangguan moodGangguan mood
Gangguan mood
fikri asyura
 
Jenis skizofrenia
Jenis skizofreniaJenis skizofrenia
Jenis skizofrenia
Butet Rezeki
 
CRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptxCRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptx
shantinuratin
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
ZiaDr1
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofrenia
Is Muhar
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
Ayu Siti Hanif
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
Indra Lasmana
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatment
SHINee World
 
skizofrenia
skizofreniaskizofrenia
skizofrenia
ica aditya
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Bagus Utomo
 
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
Elissa Lisencia
 

Similar to PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx (20)

Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenikSkizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik
 
Crs skizoafektif tipe depresi
Crs skizoafektif tipe depresiCrs skizoafektif tipe depresi
Crs skizoafektif tipe depresi
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
 
Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
gangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn wahamgangguan Psikotik singkat ggn waham
gangguan Psikotik singkat ggn waham
 
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt
 
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptxSKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
SKIZOFRENIA Sept 2017.pptx
 
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.pptasuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
asuhan keperawatan gangguan skizofrenia.ppt
 
Skizoafektif.pptx
Skizoafektif.pptxSkizoafektif.pptx
Skizoafektif.pptx
 
Gangguan mood
Gangguan moodGangguan mood
Gangguan mood
 
Jenis skizofrenia
Jenis skizofreniaJenis skizofrenia
Jenis skizofrenia
 
CRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptxCRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptx
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
 
Askep skizofrenia
Askep skizofreniaAskep skizofrenia
Askep skizofrenia
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatment
 
skizofrenia
skizofreniaskizofrenia
skizofrenia
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
 
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
 

Recently uploaded

Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 

Recently uploaded (20)

Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 

PPT Skizoafektif Tipe Manik.pptx

  • 2. Pengertian Gangguan skizoafektif • gangguan jiwa yang mempunyai gambaran baik skizofrenia maupun gangguan afektif • jelas dan sama-sama menonjol Tipe • manik • depresif • campuran
  • 3. Epidemiologi Skizoafektif Gangguan skizoafektif tipe depresif lebih sering terjadi pada orang tua dibanding anak muda perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, terutama perempuan yang sudah menikah Usia awitan perempuan lebih sering dibandingkan laki-laki, seperti pada skizofrenia National Comorbidity Study menyatakan dari 66 orang dengan diagnosa skizofrenia, 81% pernah didiagnosis gangguan afektif yang terdiri dari 59% depresi dan 22% gangguan bipolar
  • 5. Patofisiologi • belum diketahui apakah merupakan suatu patologi yang terpisah dari skizofrenia dan gangguan mood atau merupakan gabungan dari keduanya yang terjadi secara bersamaan
  • 6. Manifestasi Klinis Gejala skizofrenik • waham, halusinasi, perubahan dalam berpikir, perubahan dalam persepsi disertai dengan gejala gangguan suasana perasaan baik itu manik maupun depresif Depresi • Nafsu makan yang berkurang, Pengurangan berat badan, Perubahan dari pola tidur biasanya ( sedikit atau banyak tidur ), Agitasi Mania • Peningkatan aktivitas, Bicara cepat, Pikiran yang meloncat-loncat, Sedikit tidur, Agitasi, Percaya diri meningkat, Mudah teralihkan
  • 7. Skizofrenia Gejala klinis berdasarkan pedoman penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa (PPDGJ-III) a. “thought echo” , “thought insertion or withdrawal”, “thought broadcasting” b. “delusion of control”, “delusion of passivitiy”, “delusional perception” c. Halusinasi Auditorik Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil,
  • 8. Skizofrenia Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara jelas Halusinasi yang menetap dan panca-indera apa saja Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami sisipan yang berkibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme; Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor; Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial;
  • 9. Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Skizoafektif Suatu periode penyakit yang tidak terputus selama mana, pada suatu waktu. Terdapat baik episode depresif berat, episode manik, atau suatu episode campuran dengan gejala yang memenuhi kriteria A untuk skizofrenia. Catatan : Episode depresi berat harus termasuk kriteria A1: mood terdepresi Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi selama sekurangnya 2 minggu tanpa adanya gejala mood yang menonjol. Gejala yang memenuhi kriteria untuk episode ditemukan untuk sebagian bermakna dari lama total periode aktif dan residual dari penyakit.. Gangguan bukan kareka efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum
  • 10. Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Skizoafektif Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitive adanya skizofrenia dan gangguan skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan (stimultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif. Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gelaja skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda. Bila seseorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F.20.4 (Depresi Pasca- skizofrenia). Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoefektif berulang, baik berjenis manik (F25.0) maupun depresif (F.25.1) atau campuran dari keduanya (F.25.2). pasien lain mengalami satu atau dua episode manik atau depresi (F30-F33).
  • 11. Pedoman Diagnostik Gangguan Skizoafektif berdasarkan PPDGJ-III Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala definitive adanya skizofrenia dan gangguan skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol pada saat yang bersamaan (stimultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif. Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gelaja skizofrenia dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyakit yang berbeda. Bila seseorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F.20.4 (Depresi Pasca-skizofrenia). Beberapa pasien dapat mengalami episode skizoefektif berulang, baik berjenis manik (F25.0) maupun depresif (F.25.1) atau campuran dari keduanya (F.25.2). pasien lain mengalami satu atau dua episode manik atau depresi (F30-F33).
  • 12. Diagnosis Banding • Pasien yang diobati dengan steroid, penyalahgunaan amfetamin dan phencyclidine (PCP), dan beberapa pasien dengan epilepsi lobus temporalis secara khusus kemungkinan datang dengan gejala skizofrenik dan gangguan mood yang bersama-sama.
  • 13. Tatalaksana Skizoafektif • Pasien dengan gangguan skizoafektif, tipe bipolar, harus mendapatkan percobaan lithium, carbamazepine (Tegretol), valproate (Depakene), atau suatu kombinasi obat-obat tersebut jika satu obat saja tidak efektif. • Pasien dengan gangguan skizoafektif, tipe depresif, harus diberikan percobaan antidepresan dan terapi elektrokonvulsif (ECT) sebelum mereka diputuskan tidak responsif terhadap terapi antidepresan.6
  • 14. antipsikotik yang dikombinasikan dengan obat moodstabilizer atau pengobatan dengan antipsikotik saja. Karena pengobatan yang konsisten penting untuk hasil terbaik, psiko-edukasi pada penderita dan keluarga, serta menggunakan obat long acting bisa menjadi bagian penting dari pengobatan pada gangguan skizoafektif.7
  • 15. Prognosis • gangguan skizoafektif memiliki prognosis yang jauh lebih buruk daripada pasien dengan gangguan depresif, memiliki prognosis yang lebih buruk daripada pasien dengan gangguan bipolar • memiliki prognosis yang lebih baik daripada pasien dengan skizofrenia
  • 16. Ny. S, 36 tahun, menikah, IRT Keluhan Utama Pasien merasa ada yang hal gaib yang mengendalikan dirinya sejak 3 hari yang lalu. Laporan Kasus
  • 17. • Pasien merasa bila dirinya dikendalikan oleh kekuatan lain. • Pasien merasa dirinya tidak sakit. • Pasien merasa bahwa dirinya dilindungi oleh bidadari sejak kecil, pria bersorban dan bertasbih serta roh gaib. • Pasien merasa memiliki kemampuan-kemampuan gaib. • Pasien percaya bahwa Nike Ardilla ada di dalam dirinya Riwayat Penyakit Sekarang
  • 18. • Pasien pernah melihat bayangan-bayangan, mendengar bisikan-bisikan dan mencium aroma bunga melati walaupun tidak ada bunga melati di tempat tersebut. • Pasien suka berhias diri, Riwayat Penyakit Sekarang • Pasien merasa banyak hal yang mau dibicarakan pada orang lain. • Pasien merasa bahwa dirinya merasakan senang. Pasien berbicara dengan cepat dan semangat. • Pasien mengeluhkan sulit tertidur. Namun, bangun dengan segar pada pagi hari
  • 19. • Pasien pernah dirawat di RSJ Prof. HB Saanin sebanyak 3 kali. • Pasien makan obat tidak teratur. Riwayat Penyakit Dahulu
  • 20. • Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit kejiwaan Riwayat Penyakit Keluarga
  • 21. • Pasien pernah tinggal kelas saat kelas 1 SD dan pindah sekolah Riwayat Pendidikan • Pasien sayang kepada suami dan kedua anaknya • Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya • Pada saat ayahnya meninggal, pasien dikatakan sebagai penyebab ayah meninggal Riwayat Sosial
  • 22. • Kesadaran : composmentis • Penampilan : biasa, sesuai gender, cara berpakaian berlebihan • kontak psikis : dapat dilakukan, lama • Sikap : kooperatif, penuh prhatian, berterus terang • Tingkah laku dan aktivitas psikomotor : cara berjalan biasa, hiperaktivitas, Keadaan fisik pasien
  • 23. • arus bicara : cepat • nada pembicaraan : meninggi • volume pembicaraan : tinggi • isi pembicaraan : sesuai • penekanan pada pembicaraan : ada • spontanitas pembicaraan : spontan Verbalisasi dan Cara Bicara
  • 24. • Emosi :stabil, pengendalian adekuat • afek : appropriate • Mood : hipertim, labil, mania Emosi
  • 25. Isi/Proses pikir • kecepatan berfikir : biasa • Mutu proses pikir : jelas • berfikir tidak logis (+), psikosis (+), flight of idea (+), though of insertion (+), delusion of control (+)
  • 26. Persepsi • Halusinasi auditorik ( + ), • halusinasi visual ( + ), • halusinasi olfaktorik ( + )
  • 27. Fungsi Kognitif 1.Orientasi waktu (baik), orientasi tempat (baik), orientasi personal (baik), orientasi situasi (baik). 2.Atensi (perhatian) ( +) 3.Konsentrasi (baik), kalkulasi (baik), 4.Memori (daya ingat) : gangguan memori (-) 5. Luas pengetahuan umum: baik 6. Pikiran konkrit :baik 7. Pikiran abstrak : baik 8. Kemunduran intelek : (tidak ada), Retardasi mental ( - ), demensia ( - ),
  • 28. Dicriminative Insight Derajat IV ( sadar, tidak mengetahui penyebab) Discriminative Judgement Judgment tes :tidak terganggu Judgment sosial : tidak terganggu
  • 29. F. 30.2 Mania dengan Gejala Psikotik DIAGNOSIS BANDING TATA LAKSANA - Farmakologi: Haloperidol 2 x 5 mg Clorpromazine 1 x 100 mg - Non farmakologi Konsumsi makanan yang seimbang dan teratur Olahraga teratur PsikoterapI kepada pasien Psikoterapi suportif Psikoedukasi
  • 30. PROGNOSIS Quo et vitam : dubia ad bonam Quo et fungsionam : dubia ad bonam Quo et sanctionam: dubia ad malam
  • 31. • Pasien merasa bahwa dirinya dilindungi oleh bidadari sejak kecil, pria bersorban dan bertasbih serta roh gaib. (diakui sejak tahun 2000) • Pasien pernah pergi ke kuburan kakeknya pada malam hari dan ia merasa diberikan kemampuan- kemampuan gaib. Waham dikendalikan => delusion of control
  • 32. • Pasien pernah melihat bayangan- bayangan. • Pasien pernah mendengar bisikan- bisikan, yaitu orang sedang mengaji, ayat-ayat pelaris, cara mendapatkan uang yang hilang, cara kaya mendadak, suara yang mngatakan pasien cantik dan sakti, lomba bernyanyi. • Pasien pernah mencium aroma bunga melati padahal tidak ada bunga di tempat pasien tersebut. Pasien mengalami halusinasi visual, auditorik dan penciuman. Halusinasi visual Halusinasi auditorik Halusinasi Olfaktorik
  • 33. Halusinasi visual Halusinasi auditorik Halusinasi Olfaktorik Waham dikendalikan => delusion of control terjadi sejak tahun 2000 Pernah dirawat di RSJ Prof HB Saanin Perilaku aneh Skizofrenia
  • 34. • Pasien memiliki gangguan proses pikir, yaitu arus berfikir. Pasien mengalami flight of idea. • Pasien suka berhias diri • Pasien merasa banyak hal yang mau dibicarakan pada orang lain. • Pasien mengeluhkan sulit tertidur. Pasien hanya bisa tertidur bila ada makan obat yang dari Puskesmas. Pasien biasanya tidur jam 11 malam dan terbangun jam setengah empat. • Pasien merasa bahwa dirinya merasakan senang. Pasien berbicara dengan cepat dan semangat. • Ia percaya bahwa Nike Ardilla ada di dalam dirinya, sehingga gaya-gayanya secara kebetulan bisa sama dengan artis tersebut. flight of idea grandiositas tidur kurang tapi bangun dengan segar perasaan mania aktivitas berlebihan
  • 35. flight of idea grandiositas tidur kurang tapi bangun dengan segar perasaan mania aktivitas berlebihan Gangguan Afektif Manik (F.25.0) Axis I
  • 36. F1 F0 Tidak ada gangguan mental organik Tidak ada menggunakan alkohol dan zat psikoaktif lainnya
  • 37. Axis IV Axis III Axis II Axis I Axis V Gangguan Afektif Manik (F.25.0) Tidak ada Tidak ada Tidak ada GAF 70 - 61, yaitu beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam sosial dan pekerjaan
  • 38. Tata Laksana • Haloperidol 2 x 5 mg • Clorpromazine 1 x 100 mg • Konsumsi makanan yang seimbang dan teratur • Olahraga teratur • Psikoterapi • Psikoedukasi Farmakologi Nonfarmakologi Obat Antipsikosis Golongan I • Dopamine Receptor Antagonist • APG-1 memblok dopamin pada reseptor pasca sinaptik neuron di otak