SlideShare a Scribd company logo
Episode Depresif Berat dengan gejala Psikotik
Oleh:
Ahmad Faruq Pulungan
Defrika Muharani
Rafika Indah Saputri
Rizka Ismiana
Pembimbing
dr. Nining Gilang Sari, Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PEKANBARU
Referat
Latar Belakang
• Depresi merupakan gangguan jiwa yang semakin
meningkat angka kejadiannya.
• Pasien dengan mood depresi merasakan hilangnya energi
dan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi,
hilangnya nafsu makan, gangguan tidur dan pikiran
tentang kematian atau bunuh diri. Gangguan depresi
berat dengan gejala psikotik adalah depresi yang parah
walau bukan penderita psikotik.
• Patogenesis depresi berkembang seiring dengan
kemajuan bidang psikofarmakologi.
Tujuan Penulisan
•Memahami gangguan depresi berat dengan gejala
psikotik menurut pandangan ilmu kedokteran jiwa.
•Meningkatkan kemampuan penulisan ilmiah di bidang
Kedokteran khususnya bagian Ilmu Kedokteran Jiwa.
•Memenuhi salah satu syarat ujian Kepaniteraan Klinik
Senior di bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas
Kedokteran Universitas Riau Rumah Sakit JiwaTampan
Pekanbaru.
DEFINISI
Depresi adalah gangguan psikiatri yang menonjolkan
mood sebagai masalahnya, pasien yang hanya menderita
episode depresi berat dikatakan memiliki gangguan
depresif berat atau depresi unipolar.
Episode depresi berat merupakan satu masa
terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan
perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk
perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor,
konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak
berdaya, serta gagasan bunuh diri.
Epidemiologi
Perempuan lebih sering dari
laki-laki
Usia 20-50 tahun
Psikososial terganggu
Status perkawinan bermasalah
Genetik
Penelitian keluarga menemukan bahwa saudara
derajat pertama proban (orang didalam keluarga yang
pertama kali diidentifikasi sakit) dari penderita
gangguan depresif berat berkemungkinan 2 sampai 3
kali lebih besar daripada saudara derajat pertama
kontrol normal
Biologis
Neurotransmitter noradrenalin, serotonin, dopamin.
Neurotransmitter asam amino glutamat dan glisin,
regulasi neurendokrin dan neuroanatomis
Kepribadian
Orang dengan gangguan kepribadian seperti obsesif
kompulsif, histrionik memiliki risiko lebih besar untuk
mengalami depresi daripada kepribadian paranoid
atau antisosial.
Psikososial
kehilangan obyek cinta, seperti orang yang dicintai,
pekerjaan tempatnya berdedikasi, hubungan relasi,
harta, sakit terminal, sakit kronis dan krisis dalam
keluarga merupakan pemicu episode gangguan
depresif
Etiologi
Diagnosis Gangguan Depresi Berat dengan Gejala
Psikotik
PPDGJ-III
DSM-IV-TR
Kriteria Diagnosis
PPDGJ-III
Semua gejala utama depresi
Mood depresif
kehilangan minat dan
kegembiraan
berkurangnya energi yang
menuju meningkatnya
keadaan mudah lelah.
Gejala lainnya :
konsentrasi dan perhatian
berkurang
harga diri dan kepercayaan diri
berkurang
gagasan tentang rasa bersalah dan
tidak berguna
pandangan masa depan yang suram
dan pesimis
gagasan atau perbuatan
membahayakan diri atau bunuh diri
tidur terganggu
nafsu makan berkurang
2 Minggu
B
C
D
A
Semua tiga gejala khas yang
ditentukan untuk episode
depresif harus ada ditambah
sekurang-kurangnya empat
gejala lainnya, dan beberapa
diantaranya berintensitas
berat serta adanya waham,
halusinasi atau stupor
depresi.
Kriteria Diagnosis
A. Lima atau lebih gejala di bawah telah ada selama periode waktu 2 minggu dan
menunjukkan perubahan fungsi sebelumnya, setidaknya satu gejalanya adalah
mood menurun ataukehilangan minat atau kesenangan.
Catatan : jangan memasukan gejala yang jelas-jelas disebaabkan kondisi
medis umum atau waham dan atau halusinasi yang tidak kongruen-mood.
1. Mood menurun hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, seperti yang
ditunjukkan baik melalui laporan subjektif ( merasa sedih atau kosong) atau
pengamatan orang lain (misalnya terlihat sedih). Catatan: pada anak dan remaja
dapat berupa mood irritabel.
2. Menurunnya minat atau kesenangan yang nyata pada semua atau hampir
semua aktifitas sepanjang hari, hampir setiap hari (seperti yang ditunjukkan oleh
keterangan subjektif atau pengamatan yang dilakukan orang lain).
DSM-IV
3. Penurunan berat badan yang bermakna tanpa diet
atau peningkatan berat badan ( perubahan berat badan
lebih dari 5% dalam satu bulan) atau peningkatan atau
penurunan nafsu makan hampir setiap hari. Catatan: pada
anak terjadi kegagalan mencapai berat badan yang
diharapkan.
4. Insomnia atau hipersomnia pada hampir setiap harinya.
5. Agitasi atau retardasi psikomotor pada hampir tiap hari
(dapat dilihat oleh orang lain, tidak semata-mata perasaan
subjektif adanya kegelisahan atau menjadi lamban).
6. Lelah atau hilang pada hampir setiap harinya.
7. Perasaan tidak berarti atau rasa bersalah yang tidak
sesuai atau berlebihan (yang dapat menyerupai waham)
hampir setiap hari (tidak hanya menyalahkan diri atau
rasa bersalah karena sakit).
8. Menurunnya kemampuan berpikir atau berkonsentrasi
atau keraguan-raguan hampir setiap hari (baik laporan
subjektif atau di amati orang lain).
9. Pikiran yang berulang tentang kematian ( bukan hanya
perasaan takut mati), gagasan bunuh diri berulang
tanpa suatu rencana yang spesifik atau upaya bunuh diri
atau adanya rencana spesifik untuk melakukan bunuh
diri.
B. Gejala tidak memenuhi kriteria untuk episode
campuran.
C. Gejala menyebabkan penderitaaan yang secara klinis
bermakna atau hendaya didalam fungsi
sosial,pekerjaan atau fungsi penting kehidupan
lainnya.
D. Gejala tidak disebabkan pengaruh fisiologis
langsung zat (penyalahgunaan obat, pengobatan)
atau kondisi medis umum (misalnya hipotiroidisme).
E. Gejala sebaiknya tidak disebabkan berkabung
(misalnya kematian seseorang yang dicintai), atau
menetap lebih dari 2 bulan, atau ditandai oleh
gangguan fungsional yang jelas, preokupasi
patologis mengenai ketidakberartian, gagasan
bunuh diri, gejala psikotik atau retardasi psikomotor.
Kriteria Untuk Penentu Keparahan/Psikotik/Remisi
Untuk Episode Depresi Berat Menurut Kriteria DSM-
IV-TR
Ringan : minimal 2 gejala utama + minimal 2 gejala lainnya
Sedang : minimal 2 gejala utama + minimal 3 gejala lainnya
Berat : 3 gejala utama + minimal 4 gejala lainnya
Berat dengan ciri psikotik : adanya wahan atau halusinasi
Ciri psikotik kongruen mood : Waham atau halusinasi yang isi
keseluruhannya adalah konsisten dengan tema depresif khas tentang
ketidakmampuan pribadi, rasa bersalah, penyakit, kematian,
nihilisme, atau hukuman yang pantas.
Ciri psikotik tidak kongruen mood : Waham atau halusinasi yang
isinya tidak memiliki tema depresif depresif khas tentang
ketidakmampuan pribadi, rasa bersalah, penyakit, kematian,
nihilisme, atau hukuman yang pantas.
Tatalaksana
• Psikoterapi
Terapi yang digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan
dan mencegah kambuhnya gangguan psikologik atau pola perilaku
maladaptif.
• Electro ConvulsiveTherapy (ECT)
Terapi dengan melewatkan arus listrik ke otak
Tatalaksana
Farmakoterapi
• Antidepresan Klasik (Trisiklik &Tetrasiklik)
• Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)
• Monoamine Oxidase Inhibitor (MAOI)
• Antipsikotik
Antipsikotik Generasi Pertama Antipsikotik Generasi Kedua
Chlorpromazine Risperidone
Prochlorperazine Clozapine
Thloridazine Olanzapine
Fluphenazine Aripiprazole
Haloperidol Paliperidone
Pimozide Ziprasidone
Thiothixene
 pasien yang dirawat untuk episode pertama
gangguan depresi berat memiliki kemungkinan sekitar
50% untuk pulih pada tahun pertama.
sekitar 25% pasien mengalami kekambuhan pada 6
bulan pertama setelah keluar dari rumah sakit.
 sekitar 30-50% pada 2 tahun pertama
 sekitar 50-75% dalam 5 tahun.
 Insiden kekambuhan lebih rendah terjadi pada pasien
yang meneruskan terapi farmakoogis profilaksis.
PROGNOSIS
Kesimpulan
Episode depresi berat merupakan satu masa terganggunya
fungsi manusia yang berkaitan dengan perasaan yang sedih dan
gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan
nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan,
rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri.
Depresi berat lebih sering terjadi pada perempuan, usia 20-50
tahun, memiliki riwayat masalah perkawinan
Etiopatogenesis depresi berat adalah faktor genetik, faktor
biologis, faktor psikososial, dan kepribadian premorbid.
Diagnosis gangguan depresi berat berdasarkan PPDGJ III dan
atau DSM- IV-TR
Tatalaksana efektif untuk gangguan depresi berat adalah ECT,
psikoterapi, dan farmakoterapi
Saran
Pentingnya mengetahui dan memahami tentang
gangguan depresif dengan gejala psikotik
sehingga dapat melakukan penatalaksanaan
yang sesuai.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to referat jiwa.pptx

slide penyuluhan gangguan mood PDF.pdf
slide penyuluhan gangguan mood PDF.pdfslide penyuluhan gangguan mood PDF.pdf
slide penyuluhan gangguan mood PDF.pdf
ZiaAmbiya
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
ZiaDr1
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
kocankocan
 
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentanPerasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
DikaYanuar1
 
Apa itu kemurungan
Apa itu kemurunganApa itu kemurungan
Apa itu kemurungan
kennedy alip
 
FARTER DEPRESI.pptx
FARTER DEPRESI.pptxFARTER DEPRESI.pptx
FARTER DEPRESI.pptx
LIKE43
 
CRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptxCRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptx
shantinuratin
 
Depresi: apa yang anda ketahui
Depresi: apa yang anda ketahuiDepresi: apa yang anda ketahui
Depresi: apa yang anda ketahui
Bagus Utomo
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Psikologi klinis 2 pertemuan 2Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Edo Sebastian Jaya
 
Depresi remaja
Depresi remajaDepresi remaja
Depresi remaja
alfian_firdaus
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapi
Angel Purwanti
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatment
SHINee World
 
Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.
Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.
Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.
NurRakhmantoHeryana
 
Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.
Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.
Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.
NurRakhmantoHeryana
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
Ayu Siti Hanif
 

Similar to referat jiwa.pptx (20)

Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNAAskep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
 
slide penyuluhan gangguan mood PDF.pdf
slide penyuluhan gangguan mood PDF.pdfslide penyuluhan gangguan mood PDF.pdf
slide penyuluhan gangguan mood PDF.pdf
 
Tugas jiwaku mimi
Tugas jiwaku mimiTugas jiwaku mimi
Tugas jiwaku mimi
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
 
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentanPerasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
Perasaan kehilangan dan berduka pada kondisi rentan
 
Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA
Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA
Tugas jiwaku mimi AKPER PEMKAB MUNA
 
Apa itu kemurungan
Apa itu kemurunganApa itu kemurungan
Apa itu kemurungan
 
FARTER DEPRESI.pptx
FARTER DEPRESI.pptxFARTER DEPRESI.pptx
FARTER DEPRESI.pptx
 
CRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptxCRS PSIKOTIK.pptx
CRS PSIKOTIK.pptx
 
Depresi: apa yang anda ketahui
Depresi: apa yang anda ketahuiDepresi: apa yang anda ketahui
Depresi: apa yang anda ketahui
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Psikologi klinis 2 pertemuan 2Psikologi klinis 2 pertemuan 2
Psikologi klinis 2 pertemuan 2
 
M n d
M n dM n d
M n d
 
M n d AKPER PEMKAB MUNA
M n d AKPER PEMKAB MUNA M n d AKPER PEMKAB MUNA
M n d AKPER PEMKAB MUNA
 
Depresi remaja
Depresi remajaDepresi remaja
Depresi remaja
 
Psikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapiPsikologi abnormal dan metode terapi
Psikologi abnormal dan metode terapi
 
Referat somatic treatment
Referat somatic treatmentReferat somatic treatment
Referat somatic treatment
 
Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.
Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.
Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.
 
Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.
Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.
Gangguan_Mood dan kesehatan mental.pptx.
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 

Recently uploaded

Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 

referat jiwa.pptx

  • 1. Episode Depresif Berat dengan gejala Psikotik Oleh: Ahmad Faruq Pulungan Defrika Muharani Rafika Indah Saputri Rizka Ismiana Pembimbing dr. Nining Gilang Sari, Sp.KJ KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN PEKANBARU Referat
  • 2. Latar Belakang • Depresi merupakan gangguan jiwa yang semakin meningkat angka kejadiannya. • Pasien dengan mood depresi merasakan hilangnya energi dan minat, perasaan bersalah, kesulitan berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, gangguan tidur dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri. Gangguan depresi berat dengan gejala psikotik adalah depresi yang parah walau bukan penderita psikotik. • Patogenesis depresi berkembang seiring dengan kemajuan bidang psikofarmakologi.
  • 3. Tujuan Penulisan •Memahami gangguan depresi berat dengan gejala psikotik menurut pandangan ilmu kedokteran jiwa. •Meningkatkan kemampuan penulisan ilmiah di bidang Kedokteran khususnya bagian Ilmu Kedokteran Jiwa. •Memenuhi salah satu syarat ujian Kepaniteraan Klinik Senior di bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Rumah Sakit JiwaTampan Pekanbaru.
  • 4. DEFINISI Depresi adalah gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai masalahnya, pasien yang hanya menderita episode depresi berat dikatakan memiliki gangguan depresif berat atau depresi unipolar. Episode depresi berat merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri.
  • 5. Epidemiologi Perempuan lebih sering dari laki-laki Usia 20-50 tahun Psikososial terganggu Status perkawinan bermasalah
  • 6. Genetik Penelitian keluarga menemukan bahwa saudara derajat pertama proban (orang didalam keluarga yang pertama kali diidentifikasi sakit) dari penderita gangguan depresif berat berkemungkinan 2 sampai 3 kali lebih besar daripada saudara derajat pertama kontrol normal Biologis Neurotransmitter noradrenalin, serotonin, dopamin. Neurotransmitter asam amino glutamat dan glisin, regulasi neurendokrin dan neuroanatomis Kepribadian Orang dengan gangguan kepribadian seperti obsesif kompulsif, histrionik memiliki risiko lebih besar untuk mengalami depresi daripada kepribadian paranoid atau antisosial. Psikososial kehilangan obyek cinta, seperti orang yang dicintai, pekerjaan tempatnya berdedikasi, hubungan relasi, harta, sakit terminal, sakit kronis dan krisis dalam keluarga merupakan pemicu episode gangguan depresif Etiologi
  • 7. Diagnosis Gangguan Depresi Berat dengan Gejala Psikotik PPDGJ-III DSM-IV-TR
  • 8. Kriteria Diagnosis PPDGJ-III Semua gejala utama depresi Mood depresif kehilangan minat dan kegembiraan berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah. Gejala lainnya : konsentrasi dan perhatian berkurang harga diri dan kepercayaan diri berkurang gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna pandangan masa depan yang suram dan pesimis gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri tidur terganggu nafsu makan berkurang 2 Minggu B C D A Semua tiga gejala khas yang ditentukan untuk episode depresif harus ada ditambah sekurang-kurangnya empat gejala lainnya, dan beberapa diantaranya berintensitas berat serta adanya waham, halusinasi atau stupor depresi.
  • 9. Kriteria Diagnosis A. Lima atau lebih gejala di bawah telah ada selama periode waktu 2 minggu dan menunjukkan perubahan fungsi sebelumnya, setidaknya satu gejalanya adalah mood menurun ataukehilangan minat atau kesenangan. Catatan : jangan memasukan gejala yang jelas-jelas disebaabkan kondisi medis umum atau waham dan atau halusinasi yang tidak kongruen-mood. 1. Mood menurun hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, seperti yang ditunjukkan baik melalui laporan subjektif ( merasa sedih atau kosong) atau pengamatan orang lain (misalnya terlihat sedih). Catatan: pada anak dan remaja dapat berupa mood irritabel. 2. Menurunnya minat atau kesenangan yang nyata pada semua atau hampir semua aktifitas sepanjang hari, hampir setiap hari (seperti yang ditunjukkan oleh keterangan subjektif atau pengamatan yang dilakukan orang lain). DSM-IV
  • 10. 3. Penurunan berat badan yang bermakna tanpa diet atau peningkatan berat badan ( perubahan berat badan lebih dari 5% dalam satu bulan) atau peningkatan atau penurunan nafsu makan hampir setiap hari. Catatan: pada anak terjadi kegagalan mencapai berat badan yang diharapkan. 4. Insomnia atau hipersomnia pada hampir setiap harinya. 5. Agitasi atau retardasi psikomotor pada hampir tiap hari (dapat dilihat oleh orang lain, tidak semata-mata perasaan subjektif adanya kegelisahan atau menjadi lamban).
  • 11. 6. Lelah atau hilang pada hampir setiap harinya. 7. Perasaan tidak berarti atau rasa bersalah yang tidak sesuai atau berlebihan (yang dapat menyerupai waham) hampir setiap hari (tidak hanya menyalahkan diri atau rasa bersalah karena sakit). 8. Menurunnya kemampuan berpikir atau berkonsentrasi atau keraguan-raguan hampir setiap hari (baik laporan subjektif atau di amati orang lain). 9. Pikiran yang berulang tentang kematian ( bukan hanya perasaan takut mati), gagasan bunuh diri berulang tanpa suatu rencana yang spesifik atau upaya bunuh diri atau adanya rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri.
  • 12. B. Gejala tidak memenuhi kriteria untuk episode campuran. C. Gejala menyebabkan penderitaaan yang secara klinis bermakna atau hendaya didalam fungsi sosial,pekerjaan atau fungsi penting kehidupan lainnya. D. Gejala tidak disebabkan pengaruh fisiologis langsung zat (penyalahgunaan obat, pengobatan) atau kondisi medis umum (misalnya hipotiroidisme). E. Gejala sebaiknya tidak disebabkan berkabung (misalnya kematian seseorang yang dicintai), atau menetap lebih dari 2 bulan, atau ditandai oleh gangguan fungsional yang jelas, preokupasi patologis mengenai ketidakberartian, gagasan bunuh diri, gejala psikotik atau retardasi psikomotor.
  • 13. Kriteria Untuk Penentu Keparahan/Psikotik/Remisi Untuk Episode Depresi Berat Menurut Kriteria DSM- IV-TR Ringan : minimal 2 gejala utama + minimal 2 gejala lainnya Sedang : minimal 2 gejala utama + minimal 3 gejala lainnya Berat : 3 gejala utama + minimal 4 gejala lainnya Berat dengan ciri psikotik : adanya wahan atau halusinasi
  • 14. Ciri psikotik kongruen mood : Waham atau halusinasi yang isi keseluruhannya adalah konsisten dengan tema depresif khas tentang ketidakmampuan pribadi, rasa bersalah, penyakit, kematian, nihilisme, atau hukuman yang pantas. Ciri psikotik tidak kongruen mood : Waham atau halusinasi yang isinya tidak memiliki tema depresif depresif khas tentang ketidakmampuan pribadi, rasa bersalah, penyakit, kematian, nihilisme, atau hukuman yang pantas.
  • 15. Tatalaksana • Psikoterapi Terapi yang digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan dan mencegah kambuhnya gangguan psikologik atau pola perilaku maladaptif. • Electro ConvulsiveTherapy (ECT) Terapi dengan melewatkan arus listrik ke otak
  • 16. Tatalaksana Farmakoterapi • Antidepresan Klasik (Trisiklik &Tetrasiklik) • Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) • Monoamine Oxidase Inhibitor (MAOI) • Antipsikotik
  • 17. Antipsikotik Generasi Pertama Antipsikotik Generasi Kedua Chlorpromazine Risperidone Prochlorperazine Clozapine Thloridazine Olanzapine Fluphenazine Aripiprazole Haloperidol Paliperidone Pimozide Ziprasidone Thiothixene
  • 18.  pasien yang dirawat untuk episode pertama gangguan depresi berat memiliki kemungkinan sekitar 50% untuk pulih pada tahun pertama. sekitar 25% pasien mengalami kekambuhan pada 6 bulan pertama setelah keluar dari rumah sakit.  sekitar 30-50% pada 2 tahun pertama  sekitar 50-75% dalam 5 tahun.  Insiden kekambuhan lebih rendah terjadi pada pasien yang meneruskan terapi farmakoogis profilaksis. PROGNOSIS
  • 19. Kesimpulan Episode depresi berat merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri. Depresi berat lebih sering terjadi pada perempuan, usia 20-50 tahun, memiliki riwayat masalah perkawinan Etiopatogenesis depresi berat adalah faktor genetik, faktor biologis, faktor psikososial, dan kepribadian premorbid. Diagnosis gangguan depresi berat berdasarkan PPDGJ III dan atau DSM- IV-TR Tatalaksana efektif untuk gangguan depresi berat adalah ECT, psikoterapi, dan farmakoterapi
  • 20. Saran Pentingnya mengetahui dan memahami tentang gangguan depresif dengan gejala psikotik sehingga dapat melakukan penatalaksanaan yang sesuai.