SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
Download to read offline
TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB
DI KELURAHAN PALAGGA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO
KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA
PERIODE JANUARI s.d APRIL TAHUN 2016
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh :
Kiky Rezky Amalia
PSW.B.2013.IB.0021
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2016
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Tinjauan Efek Samping Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB
di Kelurahan Palagga Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
Kecamatan Duruka Kabupaten Muna
Periode Januari s.d April Tahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Rosdiana Ita, SST Wa Opi Faana, SST
Mengetahui
Direktur Akbid Paramata
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Tinjauan Efek Samping Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB
di Kelurahan Palagga Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
Kecamatan Duruka Kabupaten Muna
Periode Januari s.d April Tahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Rosdiana Ita, SST Wa Opi Faana, SST
Mengetahui
Direktur Akbid Paramata
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Tinjauan Efek Samping Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB
di Kelurahan Palagga Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto
Kecamatan Duruka Kabupaten Muna
Periode Januari s.d April Tahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Rosdiana Ita, SST Wa Opi Faana, SST
Mengetahui
Direktur Akbid Paramata
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Waode Siti Asma, SST., M.Kes (…………………………….)
2. Rosdiana Ita,SST (…………………………….)
3. Wa Opi Faana,SST (…………………………….)
Raha, Juni 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Rosdiana Ita,SST Wa Opi Faana,SST
Mengetahui
Direktur Akbid Paramata
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Waode Siti Asma, SST., M.Kes (…………………………….)
2. Rosdiana Ita,SST (…………………………….)
3. Wa Opi Faana,SST (…………………………….)
Raha, Juni 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Rosdiana Ita,SST Wa Opi Faana,SST
Mengetahui
Direktur Akbid Paramata
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. Waode Siti Asma, SST., M.Kes (…………………………….)
2. Rosdiana Ita,SST (…………………………….)
3. Wa Opi Faana,SST (…………………………….)
Raha, Juni 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Rosdiana Ita,SST Wa Opi Faana,SST
Mengetahui
Direktur Akbid Paramata
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Kiky Rezky Amalia
NIM : PSW.B.2013.IB.0021
Tempat / Tanggal Lahir : Palangga, 14 Mei 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Muna / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sultan Syahrir, Raha Muna Sulawesi Tenggara
PENDIDIKAN
1. SD : SDN 3 Katobu 2001-2007
2. SMP : SPMN 1 Raha 2007-2010
3. SMA : SMAN 2 Raha 2010-2013
4. Sejak tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Kebidanan di Akademi
Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna yang direncanakan selesai pada
tahun 2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah, sehingga penulisan Karya Tulis
ilmiah yang berjudul “Tinjauan Efek Samping Kontrasepsi Pil pada Akseptor
KB di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kelurahan Palangga Kecamatan
Duruka Kabupaten Muna Periode Januari s.d April 2016 ” dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa sejak dari persiapan hingga penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini terdapat berbagai kesulitan dan kendala yang ditemui, namun
berkat bantuan dari berbagai sumber sehingga penulis memperoleh kemudahan
dan dapat menyelesaikan Karya tulis Ilmiah ini. Pada kesempatan ini penulis
dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati menyampaikan ucapan terima
kasih kepada ibu Rosdiana Ita, SST sebagai Pembimbing I dan ibu Wa Opi
Faana, SST sebagai Pembimbing II, yang secara bersam-sama telah memberikan
bimbingan dan motivasi kepada penulis.
Dan tak lupa juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada :
1. La Ode Muhlisi, A. Kep., M.Kes selaku ketua Yayasan Pendidikan Sowit
Akademi kebidanan Paramata Raha.
2. Rosminah Mansyarif, S.Si.T.,M.Kes selaku Direktur akademi Kebidanan
Paramata Raha.
3. Wa Ode Siti Asma, SST.,M.Kes selaku dosen penguji.
4. Dosen dan staf di lingkungan Akademi Kebidanan Paramata Raha yang telah
banyak membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis
selama berada dibangku kuliah dan seluruh staf yang telah memberikan
pelayanan kepada penulis dalam segala urusan hingga Karya Tulis Ilmiah ini
bisa terselesaikan.
5. L.M.Haerun KM .S.Kep selaku kepala Puskesmas Wapunto dan Bidan
Masria, S.ST selaku kepala ruangan Poli KIA/KB Puskesmas Wapunto atas
izin penelitian yang diberikan kepada penulis.
6. Ayahanda tercinta dan Ibunda tercinta yang telah merawat, membesarkan
serta mendidik penulis dan memberikan doa restunya selama penulis
menempuh pendidikan di Akbid Paramata Raha dan dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Sahabat-sahabat tercinta Yang menyemangati penulis (jumhirah,isran esra,
Ratma ningsih,salmiawati,Sitti Khudzaiffah Yasin,dan yunianti) terimahksih
banyak untuk kebaikanya kalian selama ini. serta seluruh rekan-rekan
seperjuangan di Akademi Kebidanan Paramata Raha angkatan ke-5 tahun
2013, khususnya kelas III A.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca.
Akhir kata semoga Karya Tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, dan terima kasih atas jasa yang diberikan kepada penulis semoga mendapat
rahmat dan pahala dari Allah Yang Maha Esa.
Raha, Juli 2016
Penulis
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah dan tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Raha, Juni 2016
Kiky Rezky Amalia
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................... i
Lembar Persetujuan................................................................................................... ii
Lembar Pengesahan................................................................................................... iii
Riwayat Hidup........................................................................................................... iv
Kata Pengantar .......................................................................................................... v
Pernyataan ................................................................................................................. vii
Daftar Isi................................................................................................................... viii
Daftar Tabel................................................................................................................x
Intisari..........................................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TelaahPustaka......................................................................................... 8
1. Keluarga Berencana ......................................................................... 8
2. Kontrasepsi....................................................................................... 12
3. Kontrasepsi Pil.................................................................................. 16
4. Efek Samping Kontrasepsi Pi........................................................... 21
B. Landasan Teori ....................................................................................... 23
C. Kerangka Konsep ................................................................................... 26
D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ............................................................................. 28
B. Subyek Penelitian ................................................................................... 28
C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 28
D. Identifikasi Variabel Penelitian .............................................................. 29
E. Defenisi Operasional .............................................................................. 29
F. Instrumen Penelitian .............................................................................. 30
G. Cara Analisis Data.................................................................................. 30
H. Jalannya Penelitian ................................................................................ 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................... 31
B. Hasil Penelitian....................................................................................... 34
C. Pembahasan ............................................................................................ 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................................. 43
B. Saran....................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 44
Lampiran-Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Defenisi Operasional………………………………………………. 29
Tabel 2. Jumlah Penduduk tiap Desa ………………………………………. 32
Tabel 3. Sarana Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun
2016…………………………………………………………………
33
Tabel 4. Tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas Wapunto……………… 33
Tabel 5. Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB yang
Mengalami Mual Di Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka
Kabupaten MunaPeriode Januari- April Tahun 2016……………… 36
Tabel 6. Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Aksebtor KB yang
Mengalami Muntah Di Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka
Kabupaten MunaPeriode Januari- April Tahun 2016……………… 37
Tabel 7. Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Aksebtor KB yang
Mengalami Pendarahan Pervaginam Di Kelurahan Palangga
Kecamatan DurukaKabupaten Muna Periode Januari- April Tahun
2016………………………………………………………………… 37
Tabel 8. Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB yang
Mengalami Kenaikan Berat Badan Di Kelurahan Palangga
Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Periode Januari- April Tahun
2016…………………………………………………………………. 38
INTISARI
Kiky Rezky Amalia (2013.IB.0021) “Tinjauan tentang Efek Samping
Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskemas Wapunto
Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Periode Januari
s.d April Tahun 2016 ” dibawah bimbingan Ibu Rosdiana Ita dan Ibu Wa Opi
Faana.
Latar belakang : Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon
estrogen dan progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau
melepaskan sel telur. Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan
mencapai sel telur atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim.
Kelurahan Palangga pada tahun 2016 terdapat 325 PUS dan yang menjadi
akseptor KB aktif sebanyak 32 orang dan masih ada PUS yang tidak
menggunakan kontrasepsi.
Metode penelitian : Penelitian ini termaksud penelitian deskritif yaitu
menggambarkan alat kontrasepsi pil dengan variabel-variabel secara obyektif
tanpa melihat sebab akibat.
Hasil penelitian : Pengguna alat kontrasepsi pil di Kelurahan Palangga
Kecamatan Duruka kelompok akseptor KB yang tidak mengalami mual lebih
tinggi 25 orang (78,12%), dan yang mengalami mual lebih rendah 7 orang
(21,87%).
Akseptor yang mengalami muntah lebih rendah 5 orang (15,62%) dan yang tinggi
yang tidak mengalami muntah 27 orang (84,37%).
Akseptor yang mengalami pendarahan pervaginam (haid tdak teratur), yaitu
sebanyak 15 orang (46,87%),dan yang tidak mengalami pendarahan pervaginam
(haid tidak teratur),sebanyak 17 orang (53,12%).
Akseptor yang mengalami kenaikan berat badan, yaitu sebanyak 5 orang
(15,62%),dan yang tidak mengalami kenaikan berat badan sebanyak 27 orang
(84,37%).
Kesimpulan: Pengguna alat Kontrasepsi Pil di Kelurahan Palangga Kecamatan
Duruka banyak pada kelompok yang mengalami efek samping pendarahan di
luar haid yaitu 15 orang (46,87%) dan sedikit pada kelompok muntah dan
kenaikan berat badan yaitu 5 orang (15,62%).
Daftar pustaka : 10 literatur (2006-2015)
Kata kunci : Efek samping, kontasepsi pil, mual, muntah, pendarahan
pervaginan dan kenaikan berat badan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO) penggunaan kontrasepsi telah
meningkat diberbagai dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin dan terendah di
Sub-Sahara Afrika. Secara global, pengguna kontrasepsi modern telah meningkat
tidak signifikan dari 54% pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2014.
Secara regional, proporsi pasangan usia subur 15-49 tahun melaporkan
penggunaan metode kontrasepsi modern telah meningkat minimal 6 tahun
terakhir. Di Afrika dari 23,6% menjadi 27,6%, di Asia telah meningkat dari
60,9% menjadi 61,6%, sedangkan Amerika Latin dan Karibia naik sedikit dari
66,7% menjadi 67,0%. Diperkirakan 225 juta perempuan di negara-negara
berkembang ingin menunda atau menghentikan kesuburan tetapi tidak
menggunakan metode kontrasepsi apapun dengan alasan terbatas pilihan metode
kontrasepsi dan pengalaman efek samping. Kebutuhan yang belum terpenuhi
untuk kontrasepsi masih terlalu tinggi. Ketidakadilan didorong oleh pertumbuhan
populasi (WHO,2014).
Saat ini penduduk Indonesia berjumlah kurang lebih 228 juta jiwa. Dengan
pertumbuhan penduduk 1,64% dan Total Fertility Rate (TFR) 2,6. Dari segi
kuantitas jumlah penduduk Indonesia cukup besar tetapi segi kualitas melalui
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kondisi Indonesia sangat memprihatinkan
karena dari 117 negara, Indonesia diposisi 108. Tingginya laju pertumbuhan yang
tidak diiringi peningkatan kualitas ini terus dilakukan upaya penanganan yaitu
dengan program keluarga berencana (Sri Handayani, 2010).
Keluarga Berencana (family planning, planned parenthood) adalah suatu
usaha untuk menunda atau menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan
menggunakan alat kontrasepsi dengan tujuan membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga dengan mengatur kelahiran anak,
agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya (Mochtar, 2002). Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk
mencegah terjadinya kehamilan (Wiknjosastro, 2008). Tujuan kontrasepsi yaitu
untuk menjarangkan, menunda dan menghentikan kehamilan atau kelahiran
sehingga terbentuk keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (Hartanto, 2010).
Cakupan peserta KB baru dan KB aktif di Indonesia pada tahun 2014
dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 47.019.002. peserta KB
baru sebesar 7.761.961 (16,15%) meliputi suntik sebanyak 3.855.254 (49,67%),
pil KB sebanyak 1.951.252 (25,14%), kondom sebanyak 441.141 (5,68%), implan
sebanyak 826.627 (10,65%), IUD sebanyak 555.241 (7,15%), MOW sebanyak
116,384 (1,5%), MOP sebanyak 16,062 (0,2%). Sedangkan peserta KB aktif
sebanyak 35.202.908 meliputi IUD sebanyak 3.896.081 (11,0%), MOW sebanyak
1.238.749 (3,52%), MOP sebanyak 241.642 (0,69%), implan sebanyak 3.680.816
(10,46%), kondom sebanyak 1.110.341 (3,15%), suntik sebanyak 16,734.917
(47,54%), dan pil sebanyak 8.300.362 (29,58%) (Depkes RI, 2014).
Hasil survei peserta KB aktif di Indonesia tahun 2015 menunjukkan
kontrasepsi suntik masih menjadi pilihan utama pada Pasangan Usia Subur (PUS)
dengan presentase sebanyak (53,80%), disusul oleh kontrasepsi pil (28,30%),
implant (21,99%), IUD (6,79%), MOW (5,59%), kondom (3,69%), dan MOP
(0,49%) (BKKBN, 2015).
Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan
progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel telur.
Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur atau
menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim (Anonim. 2010).
Pada saat kebanyakan akseptor kontrasepsi pil dapat mengalami efek
samping seperti mual,muntah,pendarahan pervaginam,perubahan berat
badan.Tahap ini di sebabkan karena hormon progestin.Efek samping lain dari
pengguna pil termaksud:payudara terasa tenggang,sakit kepala ,pusing dan lemah.
Umumya efek samping tidak berlangsung sampai 24 jam.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara dengan
laju pertumbuhan penduduk pada periode 2010-2015 rata-rata sebesar 2,18%,
sedangkan antara tahun 2015-2020 turun sebesar 1,97 % pertahun. Untuk PUS
adalah sebanyak 431,255 jiwa dari akseptor aktif tercatat sebanyak 324.069
peserta yang menggunakan alat kontrasepsi suntik sebanyak (38,87%), pil
sebanyak (35,61%), implan sebanyak (14,02%), kondom sebanyak (5,91%), IUD
sebanyak (2,89%), MOW sebanyak (2,16%), MOP sebanyak (0,50%) (BPS
Sulawesi Tenggara).
Hasil pencapaian KB aktif akhir tahun 2015 untuk jumlah Pus diwilayah
kerja Kabupaten Muna adalah sebanyak 29.999 jiwa, yang menjadi pesertaKB
aktif tercatat sebanyak 17,087 peserta dengan rincian masing-masing permetode
kontrasepsi, pil sebanyak 7,916 (46,32%), suntik sebanyak 6.559 (38,38%),
implan sebanyak 1.174 (6,87%), kondom sebanyak 748 (4,47%), IUD sebanyak
421 (2,46%), MOW sebanyak 157 (0,91%), MOP sebanyak 112 (0,65%)
(BKKBN Kabupaten Muna, 2015).
Di Kecamatan Duruka tahun 2015 jumlah PUS sebanyak 823 dan jumlah
akseptor KB aktif sebanyak 706 orang, dengan pengguna alat kontrasepsi suntik
sebanyak 234 (57,49%), pil sebanyak 160 (39,31%), implant sebanyak 10
(2,45%), IUD sebanyak 0 (0%), dan MOW sebanyak 3 (0,73%). Pengguna aktif
alat kontrasepsi pil sampai bulan Juni 2016 sebanyak 156 orang (52,34%), suntik
sebanyak 133 orang (44,63%), implan sebanyak 9 orang (3,02%), IUD sebanyak
0 (0%), MOW 0 (0%).
Di kelurahan palangga jumlah aksebtor KB Pil yang aktif tahun 2016
periode januari s.d april tercatat sebanyak 32 orang.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik mengambil judul,
“Tinjauan efek samping kontrasepsi pil pada akseptor KB di kelurahan palangga
wilayah kerja Puskesmas Wapunto periode Januari-April tahun 2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang, peneliti membuat rumusan
masalah adalah “Bagaimana gambaran efek samping kontrasepsi pil pada
akseptor KB diwilayah kerja Puskesmas Wapunto periode Januari-April tahun
2016 ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran efek samping yang menggunakan alat kontrasepsi pil.
2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh gambaran efek samping pada akseptor KB Pil yang
mengalami mual
b. Memperoleh gambaran tentang efek samping pada akseptor KB Pil yang
mengalami muntah
c. Memperoleh gambaran tentang efek samping pada akseptor KB Pil yang
mengalami pendarahan diluar haid
d. Memperoleh gambaran tentang efek samping pada akseptor KB Pil yang
mengalami perubahan Berat Badan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori
khususnya yang berkaitan dengan efek samping pada akseptor kontrasepsi
pil.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Profesi.
Diharapkan dapat memberi informasi bagi masyarakat, khususnya
bagi peserta akseptor KB pil yang ada di wilayah Puskesmas Wapunto
agar lebih berdaya guna dalam upaya meningkatkan cakupan Keluarga
Berencana.
b. Manfaat bagi Institusi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan tentang kontrasepsi pil bagi Akademi Kebidanan Paramata
Raha.
c. Manfaat Ilmiah.
Sebagai bahan pustaka dan informasi bagi peneliti berikutnya yang
berkaitan dengan Keluarga Berencana.
d. Manfaat bagi Peneliti.
Sebagai pengalaman berharga dan aplikasi ilmu untuk
meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam rangka penerapan ilmu
pengetahuan yang telah diterima selama perkuliahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Keluarga Berencana
a. Pengertian.
Pengertian program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun
1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), pengaturan
kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
Menurut Depkes tahun 1999 program KB adalah bagian yang
terpadu (integral) dalam program pembangunan nasional dan bertujuan
untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial budaya
penduduk Indonesia agar dapat dicapai kesembangan yang baik
kemampuan produksi nasional (Sri Handayani, 2010).
Menurut World Health Organization (WHO) Keluarga Berencana
(KB) adalah tindakan yang membantu individu/pasangan suami istri
untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang diinginkaan, mengatur interval diantara kehamilan dan
menetukan jumlah anak dalam keluarga. Dimana tujuan utama kelurga
berencana adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan
sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak,
agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Keluarga Berencana merupakan program pemerintah untuk
mengendalikan populasi penduduk Indonesia.Keluarga berencana (KB)
adalah istilah yang mungkin sudah lama dikenal.KB artinya mengatur
jumlah anak sesuai kehendak, dan menetukan sendiri kapan ingin
hamil.Bila memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, juga
bisa ber-KB.Layanan KB diseluruh Indonesia sudah cukup mudah
diperoleh (syaifudin, 2006).
b. Tujuan Program Keluarga Berencana.
Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi
program KB yaitu membangun kembali dan melestarikan pondasi yang
kokoh bagi pelaksana program KB dimasa mendatang untuk mencapai
keluarga berkualitas tahun 2015.Sedangkan tujuan program KB secara
filosofis adalah :
1) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
2) Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang
bermutu dan meningktkan kesejahteraan keluarga.
c. Sasaran Program Keluarga Berencana.
Sasaran program KB dibagi menjadi dua yaitu sasaran langsung
dan sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.
Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan
untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan
kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak langsungnya
adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat
kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu
dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera
(Sri Handayani, 2010).
d. Manfaat Keluarga Berencana.
Menurut Syafrudin, 2011 Keluarga Berencana memiliki manfaat
bagi masyarakat untuk melahirkan kelahiran yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, memgatur interval
diantara kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan
dengan umur suami istri.
Setiaptahunn ada 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai
masalahyang melingkupi kehamilan, persalinan, danpeng guguran
kandungan(aborsi) yang takaaman.
KB bisa mencegah sebagian besar kematian itu.Dimasa kehamilan
umpamanya,KB dapat mencegah muncul nyabahaya-bahaya akibat:
1) Kehamilan Terlalu Dini
Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum
mencapai 17 tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu
persalinan, karena tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh, belum
cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi.Lagipula,
bayinyapun dihadang oleh risiko kematian sebelum usianya
mencapai 1 tahun.
2) Kehamilan Terlalu Telat
Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung
dan melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia
mempunyai problema-problema kesehatan lain, atau sudah terlalu
sering hamil dan melahirkan.
3) Kehamilan-kehamilan Terlalu Berdesakan Jaraknya
Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan
kekuatan tubuh perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu
persalinan tapi sudah hamil lagi, tubuhnya tak sempat memulihkan
kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga bahaya kematian
menghadang.
4) Terlalu Sering Hamil dan Melahirkan
Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang
banyak kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam
kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan bersalin lagi.
2. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata‘kontra’yang berarti
mencegah/menghalangi dan ‘konsepsi’ yang berarti pembuahan atau
pertemuan antara seltelurdengan selsperma. Jadi kontrasepsi dapat diartikan
sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat
pertemuan antara sel telur dan sel sperma. Kontrasepsi dapat menggunakan
berbagai macam cara baik dengan menggunakan hormon, alat ataupun
melalui prosedur operasi. Tingkat efektivitas dari kontrasepsi tergantung dari
usia, frekuensi melakukan hubungan seksual dan yang terutama apakah
menggunakan kontrasepsi tersebut secara benar. Banyak metode kontrasepsi
yang memberikan tingkat efektivitas hingga 99% jika digunakan secara
tepat.Jenis kontrasepsi yang ada saat ini adalah kondom (pria atau wanita), pil
(baik yang kombinasi atau hanya progestin saja), implan/susuk,
suntik,patch/koyo kontrasepsi, diafragma dan cap, IUD dan IUS, serta
vasektomi dan tubektomi.
Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari dan mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dan sel sperma
tersebut.Pada dasarnya prinsip kerja kontrasepsi adalah meniadakan
pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma) dengan cara
menekan keluarnya sel telur (ovum), menghalangi masuknya sperma kedalam
alat kelamin wanita sampai mencapai ovum, dan mencegah nidasi.
Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan atau pencegahan konsepsi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai cara dapat dilakukan, antara lain
penggunaan pil KB/kontrasepsi oral, suntikan atau intravaginal, penggunaan
alat dalam saluran reproduksi (kondom, alat kontrasepsi dalam
rahim/implan), operasi (tubektomi, vasektomi) atau dengan obat topikal
intravaginal yang bersifat spermisid (Syafrudin, 2011).
Pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi
metode kontrasepsi sederhana, efektif dan mantap yakni sebagai berikut:
a. Metode Kontrasepsi Sederhana.
Metode Kontrasepsi Sederhana adalah suatu cara yang dikerjakan
sendiri oleh peserta KB tanpa pemeriksaan medis terlebih dahulu.
Metode ini terdiri dari dua macam yaitu metode kontrasepsi sederhana
tanpa alat seperti:
1) Senggama terputus, adalah metode keluarga berencana tradisional,
dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya dari vagina sebelum pria
mencapai ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke
dalam vagina dan kehamilan dapat dicegah.
2) Pantang berkala, adalah tidak melakukan senggama pada masa subur
seorang wanita yaitu waktu terjadinya ovulasi. Agar kontrasepsi
dengan cara ini berhasil, seorang wanita harus benar-benar
mengetahui masa ovulasinya (waktu dimana sel telur siap untuk
dibuahi). Kerugian dengan cara ini adalah masa puasa bersenggama
sangat lama sehingga menimbulkankadang-kadang berakibat
pasangan tersebut tidak mentaati.
Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obatseperti :
1) Kondom, merupakan selubung atau sarung karet yang dipasang pada
penis saat berhubungan seksual. Carakerja kondom yaitu untuk
menghalangi terjadinyapertemuan spermadan sel telur dengan cara
mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pasa penis
sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi
perempuan, selain itu kondom juga dapat mencegah penularan
mikroorganisme (HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan
yang lain.
2) Diafragma, adalah kap berbentuk bulat cembungterbuat dari karet
yang di insersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual
dan menutup serviks. Cara kerjanya yaitu menekan sperma agar
tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi
bagian atas
b. Metode Kontrasepsi efektif.
1) Pil KB, adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk
pil/tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan
hormon progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesteron
saja.
2) Suntik KB ini mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita
dan mengental kanlender mulut rahim, sehingga spermatozoa (sel
mani) tidak dapat masuk ke dalam rahim.
3) Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/Implant/Susuk KB)yaitu
kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit. Dengan disusupkannya
implan dibawah kulit, setiap hari dilepaskan secara tetap suatu
hormon ke dalam darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul
yang terbuat dari bahan silastik tersebut, sehingga dapat
menghambat terjadinya ovulasi.
4) Intra Uterine Devices (IUD,AKDR)adalah suatu alat kontrasepsi
yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-
macam, terdiri dari plastik.
c. Metode Kontrasepsi mantap.
Kontrasepsi mantap (kontap) adalah salah satu kontrasepsi dengan
tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau saluran mani yang
mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan
memperoleh keturunan lagi.
3. Kontasepsi Pil
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.upaya
ini dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat permanent (Prawirhardjo,
2006).
Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan
progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel
telur. Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur
atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim (anonim, 2010)
a. Jenis kontrasepsi pil.
Pil terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
1) Pil kombinasi, adalah pil yang gabungan hormon sinetik estrogen
dan progesteron,sangat efektif (bila diminum setiap hari).Pil ini
harus diminum setiap hari pada jam yang sama.Pada bulan-bulan
pertama,efek samping berupa mualdan pendarahan bercak yang
tidak berbahaya dan segera akan hilang.pil kombinasi dapat dipakai
semua ibu usia reproduksi baik yang mempunyai anak maupun
belum mempunyai anak.sebagai alat kontrasepsi darurat.Kontasepsi
pil kombinasi terdiri dari beberapa jenis yaitu :
a) Monofasik pil yan tersediah dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam dosis
yang sama dengan 7 tablet tanpa hormone aktif.
b) Bifasik pilyang tersediah dalam kemasan 21 tablet
mengandung hormone aktif estrogen progesterone dalam dua
dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpahormon aktif.
c) Trifasik ,pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormone aktif estrogen dan progesterone dalam tiga dosis yang
berbeda dengan 7 tablet tanpa hormone aktif (Rinawati,2013).
Cara penggunaan pil kombinasi yaitu setiap saat bila diyakini
tidak hamil atau dicurigai hamil, pada hari 1-7 dari siklus haid, post
partum (setelah 6 bulan, jika ibu menggunakan MAL dan setelah 3
minggu, jika ibu tidak menyusui), Pasca aborsi (segera atau dalam
waktu 7 hari setelah aborsi atau boleh menggunakan pada hari ke-8,
tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain (kondom)
mulai hari ke-8 sampai hari ke-14 atau tidak melakukan hubungan
seksual sampai andatelah menghabiskan paket pil tersebut), dan bila
berhenti menggunakan kontrasepsi suntik, dan ingin menggantikan
dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa menunggu
haid (Saifuddin, 2006).
2) Pil mini adalah pil KB yang hanya mengandung hormon
progesterone dalam dosis rendah.mini pil atau pil progestin di sebut
juga pil menyusui.dosis progestin yang di gunakan 0,03-0,05
mg)/tablet (Rinawati,2013). Minipil terdiri dari dua macam yaitu
kemasan dengan isi 35 pil: 300 µg levonorgestrel atau 350 µg
noretindron dan kemasan dengan isi 28 pil: 75 µg norgestrel.
Sedangkan cara penggunaan pil mini yaitu hari 1 dari siklus haid,
setiap saat anda merasa yakin tidak sedang hamil, postpartum
(setelah 6 bulan jika memekai metode amenorrhoe laktasi (MAL),
setelah 6 minggu jika sedang menyusui tetapi tidak menggunakan
MAL, dan segera atau dalam tempo 6 minggu jika tidak menyusui),
pasca aborsi dan ganti cara. (anonim,2012).
b. Cara Kerja Kontrasepsi Pil.
Cara kerja antara pil kombinasi dan pil mini adalah sama yaitu
dengan menekan ovulasi yang akan menekan sel telur (ovum) dari
pelepasan indung telur, mengentalkan lender servikssehingga sulit di
lalui oleh sperma, menjadikan endometrium tidak siap menerima
implantasi dan pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur
dengan sendirinya akan terganggupula.
c. Efektifitas.
Sangat efektif yaitu satu (1) kehamilan per 1000 perempuan.
d. Efek Samping Kontrasepsi Pil.
Akseptor kontrasepsi pil dapat mengalami efek samping
sepertimual,muntah,pendarahan pervaginam yang tidak teratur,perubahan
berat badan,namun disisi lain pengguna kontasepsi pil dapat
menimbulkan pula efeksamping yang lebih berat tetapi jarang dialami
seperti payudara terasa tegang, varises,gangguan fungsi hati.
e. Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Pil.
Adapun keuntungan kontrasepsi pil adalah sangat efektif bila
digunakan secara benar, tidak menggangu hubungan seksual, kesuburan
cepat kembali, nyaman dan mudah digunakan, sedikit efek samping,
dapat dihentikan setiap saat, risiko terhadap kesehatan sangat kecil, dapat
digunakan sebagai kontrasepsi darurat, khusus untuk kontrasepsi pil
mini tidak mengandung estrogen dan sangat cocok untuk ibu menyusui.
Sedangkan keterbatasan penggunaan kontrasepsi pil adalah
membosankan karena menggunakan setiap hari dan pada waktu yang
sama, bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar, efektifitasnya
menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obattuberculosis atau
obat epilepsy dan tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau
HIV/AIDS.Khusus untuk kontrasepsi pil kombinasitidak boleh di berikan
pada ibu yang menyusui.
f. Indikasi Kontrasepsi Pil.
Akseptor yang dapat menggunakan kontrasepsi pil yaitu akseptor
yang dalam usia reproduksi, telah mempunyai anak ataupun belum
memiliki anak, gemuk atau kurus, mengiginkan metode kontrasepsi
dengan efektifitas tinggi, setelah melahirkan dan tidak menyusui (untuk
kontrasepsi pil kombinas). sedangkan kontrasepsi pil mini boleh
digunakan oleh ibu yang menyusui, pasca keguguran, anemia karena
haid berlebihan, nyeri haid yang hebat serta siklus haid yang tidak
terartur.
g. Kontraindikasi Kontrasepsi Pil.
Akseptor yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi pil yaitu
hamil atau di curigai hamil, menyusui eksklusif (tidak boleh di berikan
pil kombinasi,tapi boleh di berikan pil mini), perdarahan pervaginam
yang belum diketahui penyebabnya, penyakit hati akut, riwayat penyakit
jantung, stroke atau tekan darah>180/110 mmHg, riwayat faktr
pembekuan darah atau kencing manis>20 tahun, tidak dapat
menggunakan pil secara teratur tiap hari dan mempunyai riwayat
epilepsy(Sarwono,2011).
4. Efek Samping Kontasepsi Pil
Arti dari efek samping adalah akibat atau gejala yang timbul secara
tidak langsung di samping proses atau tujuan utamanya. Efek samping dari
penggunanan kontrasepsi piladalah sebagai berikut :
a. Mual.
Mual merupakan gejala yang bisa disebabkan oleh banyak
hal.Mual jarang sekali menjadi pertanda penyakit yang serius atau
bahkan mengancam nyawa seseorang. Kondisi ini adalah cara tubuh
untuk membuang materi yang mungkin berbahaya dari dalam tubuh.
Selain itu, terjadinya iritasi atau peradangan di dalam perut juga bisa
menyebabkan mual (Anonim,2013).
Mual terjadi pada sekitar 50% pasien yang memakai pil kontrasepsi
kombinasi,namun tidak akan berlansung 24 jam.pada pasien yang
memakai pil hanya progestin mual terjadi pada 20% pasien (mega
rinawati,2013).Reaksi ini kemungkinan akan hilang dalam dua bulan.
Cobalah untuk mengonsumsi bersama dengan makanan sebelum beralih
ke metode kontrasepsi lain(Anonim,2012)
b. Muntah.
Muntah adalah keluarnya makanan secara paksa dari perut melalui
tenggorokan.Makanan keluar dari mulut, atau kadang melalui
hidung.Muntah dapat terjadi dengan sengaja atau tidak, dan lebih dilihat
sebagai gejala daripada sebuah kondisi (Anonim,2012).
Efek samping muntah dapat terjadi pada sekitar 20% perempuan
yang memakai pil kombinasi dan hanya 5% pada pemakai pil hanya
progestin (mega rinawati,2013). Bila muntah masih berlangsung terus
maka harus difikirkan tentang kemungkinan kehamilan serta sebab-sebab
lainnya. Bila sebab-sebab lainnya telah disingkirkan dan muntah
berlangsung terus, sebaiknya diganti dengan cara lain(Anonim,2013).
c. Pendarahan diluar Haid.
Spotting atau bercak-bercak darah dikeluarkan dari tubuh, ketika
dinding rahim sedikit-sedikit meluruh di antara periode menstruasi.
Secara medis kondisi ini dikenal sebagai abnormal uterine bleeding -
perdarahan rahim yang tidak normal, bleeding between periods,
intermenstrual bleeding - perdarahan di antara dua siklus menstruasi, dan
metrorrhagia (Anonim,2012).
Beberapa perempuan mungkin mengalami bercak darah (spotting)
setelah minum pil, kebanyakan perempuan akan mendapatkan menstruasi
berikutnya tepat waktu atau sedikit lebih cepat (Rinawati,2013). Gejala-
gejala ini akan menghilang dengan sendirinya, tetapi bila masih terdapat,
sebaiknya pil diganti dengan yang mengandung estrogen lebih
tinggi(Anonim,2013).
d. Perubahan Berat Badan.
Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik
bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah
menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit(Anonim, 2012).
Walau tergolong efek samping yang jarang, beberapa wanita
mengalami kenaikan berat badan tubuh. Hal ini umumnya terjadi karena
penumpukan cairan. Efek samping ini biasanya tidak berlangsung lama
dan berat badan biasa kembali normal setelah beberapa waktu
menggunakan pil KB (Anonim,2012).Penambahan berat badan lebih dari
4 kg harus diawasi dan bila tidak dapat diatur dengan diet, sebaiknya pil
dihentikan dan diganti dengan cara lain (Anonim, 2013).
B. Landasan Teori
1. Kontrasepsi Pil
Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan
progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel
telur. Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur
atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim (anonim, 2010)
2. Mual
Mual terjadi pada sekitar 50% pasien yang memakai pil kontrasepsi
kombinasi,namun tidak akan berlansung 24 jam.pada pasien yang memakai
pil hanya progestin mual terjadi pada 20% pasien.Cara penanganan:pil di
minum bersama dengan makanan atau pada saat tidur akan dapat mengurangi
mualpemakaian obat anti muntah sebelumnya juga akan menurunkan
mual.pemakaian anti mual setelah rasa mual mulai muncul tidak akan efektif
(Rinawati, 2013).
3. Muntah
Efek samping muntah dapat terjadi pada sekitar 20% perempuan yang
memakai pil kombinasi dan hanya 5% pada pemakai pil hanya
progestin.Cara penanganan:jika pasien muntah dalam waktu 2 jam setelah
minum pil pasirn harus minum pil lagi.tetapi pasien tidak boleh minum pil
lebih dari dosis yang di anjurkan karena kelebihan dosis ini tidak akan
membuat metode ini lebih efektif malah bias meningkatkan rasa mual.pada
kasus muntah berat,pengulanganpemberian dosis mungkin dapat di berikan
lewat vagina(Rinawati,2013).
4. Perdarahan diluar Haid
Pendarahan pervaginam yang tidak teratur beberapa perempuan
mungkin mengalami bercak darah (spotting) setelah minum pil, kebanyakan
perempuan akan mendapatkan menstruasi berikutnya tepat waktu atau sedikit
lebih cepat.Cara penanganannya yaitu jika menstruasi terlambat sampai 1
minggu perlu dilakukan tes kehamilan (Rinawati, 2013).
5. Perubahan berat badan
Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah
atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak
dan disimpan di bawah kulit (Anonim, 2012).
C. Kerangka Konsep
Keterangan :
: Variabel Dependent
: Variabel Independent
: Hubungan antara variabel
Muntah
Pendarahan
diluar haid
Mual
Pengguna Kontrasepsi Pil
Perubahan
berat badan
D. Pertanyaan penelitian
1. Bagaimana gambaran efek sampingpada akseptor KB pil yang mengalami
mual?
2. Bagaimana gambaran efek samping pada akseptor KB pil yang mengalami
muntah?
3. Bagaimana gambaran efek samping pada akseptor KB pil yang mengalami
pendarahan di luar haid?
4. Bagaimana gambaran efek samping pada akseptor KB pil yang mengalami
perubahan berat badan ?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu mengambarkan
alat kontrasepsi pil dengan variabel-variabel secara obyektif tanpa melihat
hubungan sebab akibat .
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli pada tanggal 5 s.d 10 tahun 2016
bertempat di kelurahan palangga wilayah kerja Puskesmas Wapunto
C. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB pil aktif yang
mengalami efek samping di kelurahan palangga wilayah kerja Puskesmas
Wapunto pada periode Januari s.d April tahun 2016 yang berjumlah 32 orang.
2. Sampel
Sampel dalampenelitian ini adalah semua dari jumlah populasi
sebanyak 32 orang. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik Total sampling
D. Identivikasi Variabel Penelitian
1. Variabel dependent adalah penyebab pengguna alat kontrasepsi.
2. Variabel independent adalah mual, muntah, pendarahan pervaginam, dan
perubahan berat badan.
E. Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif
Defenisi operasional dan criteria objektik dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 1. Defenisi Operasional
Variabel Defenisi Operasional AlatUkur
Dependent
Pengguna alat
kontrasepsi pil
Resondenyang mengguanakan kontrasepsi
pil yang terdapat di buku register kb
Kuisioner
Independent
Mual
Mual adalah ibu pengguna kontasepsi pil
yang mengalami mual≥ 24 jam
Kuisioner
Muntah Muntah ibu pengguna kontrasepsi pil yang
mengalami muntah
Kuisioner
Pendarahan
pervaginam
Responden yang menyatakan keluar darah
sedikit maupun banyak selama
menggunakan alat kontrasepsi
Kuisioner
Perubahan berat
badan
Hasil pengukurang dengan menggunakan
timbangan berat badan pada awal kunjungan
dan akhir kunjungan
Kuisioner
F. Instrumen Peneitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
tentang variabel yang diteliti yang digunakan sebagai alat bantu untuk wawancara
dengan responden.
G. Pengolahan dan Pengkajian Data
Data yang di peroleh secara manual dengan menggunakan kalkulator.
Kemudian di sajikan dalam bentuk table frekuensi di sertai penjelasan-penjelasan
secara naratif .
=
Keterangan:
P = Persentasi yang akan dicapai
f =Jumlah variabel yang di teliti
n = Jumlah sampel
k = Konstanta (100%)
H. Analisis Data
Analisa dilakukan dengan menggunakan analisa deskritif.
I. Jalanya Penelitian
1. Tahap persiapan
Pelaksananan penelitian di mulai dengan mempersiapkan mengurus izin
penelitian pada instasi dan melapor kepada kepala Kesbang Pol sebelum
melakukang kegiantan pengumpulan data di lapangan.
2. Tahap pelaksanan
Di mulai dengan mengambil sampel dengan metode total sampling.
Kemudaian mencatat semua pengguna alat kontrasepsi pil yang di peroleh
melalui register KIA di wilaya kerja puskesmas wapunto kecamatanduruka
kabupaten muna setelah itu melakukan wawan cara terhadap responden
pengguna alat kontrasepsi pil.
3. Tahap pengelolahan dan analisa data
Data di kunmpulkan dan kemudian di olah dan di analisis serta di sajikan
secara deskriptif dalam bentuk narasi dan tabel.
4. Tahap penulisan laporan
Pada Tahap ini disusun suatu laporan sebagai tahap akhir dari penelitian ini
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Letak Geografis
Kelurahan Wapunto adalah Kelurahan yang terletak di Kecamatan
Duruka Kabupaten Muna dengan luas wilayah 11,52 km2
, dengan batas –
batas wilayah yaitu:
a. Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan raha 1
b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Lagasa
c. Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wapunto
d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Ghonsume
2. Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Wapunto menurut data
proyeksi penduduk tahun2015 tercatat 12.059 jiwa Untuk jumlah penduduk
dari masing-masing desa di wilayah kerja puskesmas Wapunto dapat dilihat
pada Tabel berikut.
Tabel 2.
Jumlah Penduduk Tiap Desa Di Wilayah Kerja Puskesma Wapunto
No Nama Desa Jumlah Penduduk (Jiwa)
1. Desa Lagasa 2.785
2. Desa Ghonsume 3.000
3. Desa Lasunapa 1.211
4. Desa Banggai 1.643
5. Desa Wapunto 2,029
6. Desa Palangga 1.935
7. Desa Ghone Balano 692
3. Sarana dan Tenaga Kesehatan
a. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang di miliki puskesmas wapunto dapat di lihat pada
tabel berikut:
Tabel 3
Sarana kesehatan Wilayah kerja puskesmas wapunto Tahun 2016
No Sarana Kesehatan Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
Puskesmas Induk
Polindes
Posyandu
Bakesra
Kendaran roda 4
Pustu
Kendaraan roda 2
1
1
12
2
1
1
4
Jumlah 22
b. Tenaga Kesehatan.
Tenaga kerjaan kesehatan yang di miliki puskesmas wapunto dapat di
lihat pada tabel berikut
Tabel 4
Tenaga Kesehatan yang Ada di Puskesmas wapunto
No. Jenis Tenaga Jumlah
1.
2
3
4
5
6
7
8
Dokter umum
Dokter gigi
Bidan PNS
Bidan Pengabdi
Perawat PNS
Perawat pengabdi
Kesling
Non Medis
2 orang
1 orang
6 orang
24 orang
30 orang
33 orang
1 orang
3 orang
Total 100 0rang
B. Hasil Penelitian
Penelitian tentang tinjauan efek samping kontrasepsi pil pada akseptor KB
diwilayah kerja Puskesmas Wapunto Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka
periode Januari-April tahun 2016 dimulai pada tanggal 24 agustus sampai dengan
tanggal 28 agustus. Setelah data dikumpulkan, kemudian dilakukan pengolahan
data sesuai dengan tujuan penelitian. Selanjutnya, hasil penelitian disajikan dalam
bentuk tabel dan disertai dengan penjelasan sebagai berikut.
1. Responden yang Mengalami Mual
Dalam penelitian ini total responden berjumlah 32 orang pengguna
kontrasepsi pil. Responden yang mengalami mual dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 5
Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB yang Mengalami Mual
Di Kelurahan Palangga Kecamatan DurukaKabupaten Muna
Periode Januari- April Tahun 2016
Mual
Akseptor KB Pil
Frekuensi (f) %
Ya 7 21,88
Tidak 25 78,12
Jumlah (n) 32 100
Berdasarkan Tabel 5, hasil penelitian menunjukan bahwa dari 32
responden akseptor kontasepsi pil yang mengalami efek samping mual
berjumlah 7 orang (21,88%) sedangkan yang tidak mengalami mual
berjumlah 25orang (78,12%).
2. Responden yang Mengalami Muntah
Akseptor kontrasepsi pil yang mengalami muntah dapat dilihat pada Tabel
berikut:
Tabel 6
Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Aksebtor KB yang Mengalami Muntah
Di Kelurahan Palangga Kecamatan DurukaKabupaten Muna
Periode Januari- April Tahun 2016
Muntah
Akseptor KB Pil
Frekuensi (f) %
Ya 5 15,63
Tidak 27 84,37
Jumlah (n) 32 100
Berdasarkan Tabel 6, hasil penelitian menunjukan bahwa dari 32
responden akseptor kontasepsi pil yang mengalami efek samping muntah
berjumlah 5 orang (15,63%) sedangkan yang tidak mengalami muntah
berjumlah 27 orang (84,37%).
3. Responden yang Mengalami Perdarahan Pervaginam (Haid tidak teratur).
Akseptor kontrasepsi pil yang mengalami perdarahan pervaginam(haid tidak
teratur) dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 7
Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Aksebtor KB yang Mengalami
Pendarahan Pervaginam Di Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka
Kabupaten Muna Periode Januari- April Tahun 2016
Perdarahan Pervaginam
(Haid Tidak Teratur)
Akseptor KB Pil
Frekuensi (f) %
Ya 15 46,88
Tidak 17 53,12
Jumlah(n) 32 100
Berdasarkan Tabel 7, hasil penelitian menunjukan bahwa dari 32
responden akseptor kontasepsi pil yang mengalami efek samping perdarahan
pervaginam (haid tidak teratur)berjumlah 15 orang (46,88%) sedangkan yang
tidak mengalami perdarahan pervaginam (haid tidak teratur) berjumlah 17
orang (53,12%).
4. Akseptor yang Mengalami Kenaikan Berat Badan.
Akseptor kontrasepsi pil yang mengalami kenaikan berat badan dapat dilihat
pada Tabel berikut:
Tabel 8
Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB yang Mengalami
Kenaikan Berat Badan Di Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka
Kabupaten Muna Periode Januari- April Tahun 2016
Kenaikan Berat Badan
Akseptor KB Pil
Frekuensi (f) %
Ya 5 15,63
Tidak 27 84,37
Jumlah (n) 32 100
Berdasarkan Tabel 8, hasil penelitian menunjukan bahwa dari 32
responden akseptor kontasepsi pil yang mengalami efek samping kenaikan
berat badanberjumlah 5 orang (15,63%) sedangkan yang tidak mengalami
kenaikan berat badanberjumlah 27 orang (84,37%).
C. Pembahasan
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Upaya ini dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat permanent
(Prawirhardjo, 2006). Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan
hormon estrogen dan progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi
atau melepaskan sel telur. Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan
mencapai sel telur atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim
(anonim,)
Akseptor kontrasepsi pil dapat mengalami efek samping seperti mual
,muntah, pendarahan pervaginam yang tidak teratur, perubahan berat badan,
namun disisi lain pengguna kontasepsi pil dapat menimbulkan pula efek
samping yang lebih berat tetapi jarang dialami seperti payudara terasa tegang,
varises, gangguan fungsi hati.
1. Pengguna Alat Kontrasepsi Pil yang Mengalami Mual.
Mual merupakan gejala yang bisa disebabkan oleh banyak hal.
Mual jarang sekali menjadi pertanda penyakit yang serius atau bahkan
mengancam nyawa seseorang. Kondisi ini adalah cara tubuh untuk
membuang materi yang mungkin berbahaya dari dalam tubuh. Selain itu,
terjadinya iritasi atau peradangan di dalam perut juga bisa menyebabkan
mual (Anonim, 2013).
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 32 responden pengguna
alat kontrasepsi pil, yang mengalami efek samping mual yaitu sebanyak
7 orang (21,88%) dan yang tidak mengalami efek samping mual adalah
25 orang (78,12%).
Mual terjadi pada sekitar 50% pasien yang memakai pil kontrasepsi
kombinasi. Namun tidak akan berlangsung 24 jam. Pada pasien yang
memakai pil hanya progestin mual terjadi pada 20% pasien.
Berdasarkan teori yang di kemukakan oleh rinawati (2013), rasa
mual sampai mual muntah seperti hamil muda, terjadi pada bulan-bulan
pertama pemakaian pil karena kelebihan kadar estrogen didalam darah
dibandingkan pada keadaan sebelum minum pil (estrogen mempengaruhi
produksi asam lambung )
Pada penelitian ini, lebih banyak responden yang tidak mengalami
mual dari pada yang mengalami mual. Hal ini bisa saja disebabkan
karena cara meminum pil yang dilakukan oleh responden. Responden
yang mengalami mual biasanya disebabkan karena cara meminum pil
yang salah (tidak sesuai anjuran).
Cara penanganan mual yaitu pil diminum bersama dengan
makanan atau pada saat akan tidur dapat mengurangi mual. Reaksi ini
kemungkinan akan hilang dalam dua bulan. Bila mual masih berlangsung
terus maka harus difikirkan tentang kemungkinan kehamilan serta
sebab-sebab lainya. Bila sebab-sebab lainya telah disingkirkan dan mual
masih berlangsung terus sebaiknya diganti dengan cara lain.
2. Pengguna Alat Kontrasepsi Pil yang Mengalami Muntah.
Muntah adalah keluarnya makanan secara paksa dari perut melalui
tenggorokan. Makanan keluar dari mulut, atau kadang melalui hidung.
Muntah dapat terjadi dengan sengaja atau tidakdan lebih dilihat sebagai
gejala daripada sebuah kondisi (Anonim,2012).
Hasil penelitian yang telah dilakukan, dari 32 responden di peroleh
hasil bahwa muntah yaitu 5 orang (15,63% )dan yang tidak mengalami
muntah yaitu 27 orang ( 84,37%) .
Berdasarkan teori yang di kemukakan oleh Rinawati (2013), rasa
mual sampai mual muntah seperti hamil muda, terjadi pada bulan-bulan
pertama pemakaian pil karena kelebihan kadar estrogen didalam darah
dibandingkan pada keadaan sebelum minum pil (estrogen mempengaruhi
produksi asam lambung ).
Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa
muntah sering ditemukan pada siklus pertama dan dapat berulang pada
siklus berikutnya. Efek samping muntah dapat terjadi pada sekitar 20%
perempuan yang memakai pil kombinasi dan hanya 5% pada pemakai pil
hanya progestin.
Pada penelitian ini lebih banyak responden yang tidak mengalami
muntah dari pada yang mengalami muntah. Hal ini bisa saja disebabkan
oleh lama waktu penggunaan pil. Muntah bisa saja dialami oleh ibu yang
baru menggunakan pil karena tubuhnya membutuhkan waktu untuk
melakukan penyesuaian dengan hormon yang terkandung didalam pil,
Karena efek samping dari kontrasepsi pil biasanya terjadi pada saat awal
pemakaian.
Cara penanganan jika pasien muntah dalam waktu 2 jam setelah
minum pil harus minum pil lagi. Tetapi pasien tidak boleh minum pil
lebih dari dosis yang di anjurkan karena kelebihan dosis ini tidak akan
membuat metode ini lebih efektif malah bisa meningkatkan muntah bila
muntah masih berlangsung terus maka harus difikirkan tentang
kemungkinan kehamilan serta sebab-sebab lainya. Bila sebab-sebab
lainya telah disingkirkan dan muntah masih berlangsung terus,sebaiknya
diganti dengan cara lain.
3. Pengguna Alat Kontrasepsi Pil yang Mengalami Perdarahan Pervaginam
(haid tidak teratur)
Spotting atau bercak-bercak darah dikeluarkan dari tubuh, ketika
dinding rahim sedikit-sedikit meluruh di antara periode menstruasi.
Secara medis kondisi ini dikenal sebagai abnormal uterine bleeding –
perdarahan rahim yang tidak normal, bleeding between periods,
intermenstrual bleeding - perdarahan di antara dua siklus menstruasi dan
metrorrhagia (Anonim, 2012).
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 32 responden akseptor
kontrasepsi pil yang mengalami efek samping haid tidak teratur yaitu 15
orang (46,88%) dan yang tidak mengalami haid tidak teratur yaitu 17
orang (53,12%).
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang pernah
dilakukan oleh Lailiyah (2014) dimana hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa 87% responden mengalami efek samping perdarahan diluar haid.
Teori yang di kemukakan oleh Rinawati (2013) , beberapa
perempuan mungkin mengalami bercak darah (spotting) setelah minum
pil, kebanyakan perempuan akan mendapatkan menstruasi berikutnya
tepat waktu atau sedikit lebih cepat. Pada umumnya jumlah darah yang
keluar pada waktu menstruasi akan berkurang kadang-kadang terjadi
spoting pada waktu menggunakan kontrasepsi pil. Gejala-gejala ini akan
menghilang dengan sendirinya, tetapi bila masih terdapat,sebaiknya pil
diganti dengan yang mengandung estrogen yang lebih tinggi.
Pada penelitian ini lebih banyak responden yang tidak mengalami
haid tidak teratur. Hal ini bisa saja terjadi karena responden yang
mengalami haid tidak teratur sudah memiliki siklus menstruasi yang
tidak teratur bahkan ketika sebelum menggunakan kontrasepsi pil. Efek
samping seperti haid tidak teratur terjadi karena terjadi ketidak
seimbangan hormon didalam tubuh, sehingga disarankan kepada
pengguna kontrasepsi pil untuk menggunakan kontrasepsi pil dengan
hormone estrogen yang lebih tinggi.
4. Pengguna Alat Kontrasepsi Pil yang Mengalami Kenaikan Berat Badan
Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik
bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah
menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit(Anonim, 2012).
Dalam penelitian ini akseptor KB pemakai kontrasepsi pil yang
mengalami efek samping kenaikan berat badan yaitu 5 orang 15,63% dan
yang tidak mengalami efek samping yaitu 84,37%.
Menurut teori Rinawati (2013), dalam beberapa bulan pertama
dapat terjadi kenaikan berat badan sampai kurang 1 kg yang disebabkan
oleh retensi cairan atau akibat perubahan metabolik yang terjadi. Dengan
adanya nafsu makan yang lebih banyak dari biasanya tubuh akan
kelebihan zat-zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi oleh hormon progesteron
dirubah menjadi lemak dan disimpan dibawah kulit. Perubahan berat
badan ini akibat adanya penumpukan lemak yang berlebihan hasil sintesa
dari karbohidrat menjadi lemak.
Hormone estrogen menyebabkan retensi air dan oedema,
sedangkan progesterone mempermudah perubahan karbohidrat dan gula
menjadi lemak dan merangsang nafsu makan serta menurunkan aktifitas
fisik, akibatnya pemakaian pil kombinasi dapat menyebabkan berat
badan bertambah.
Dalam penelitian ini responden yang mengalami kenaikan berat
badan adalah sebanyak 5 orang. Hal ini disebabkan karena lama waktu
penggunaan pil. Sebagian besar pengguna kontrasepsi pil mengalami,
kenaikan berat badan umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama
penggunaan pil. Kenaikan berat badan biasanya tidak terjadi pada semua
pengguna pil. Hal ini karena respon tubuh dari masing-masing orang
berbeda terhadap penggunaan pil, sehingga pada umumnya sebagian
pengguna pil dapat mengalami kenaikan berat badan dan sebagian juga
tidak mengalami kenailkan berat badan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian gambaran efek samping kontrasepsi pil pada akseptor
KB pil di kelurahan palangga wilayah kerja puskesmas wapunto periode januari-
april tahun 2016 di peroleh kesimpulan pengguna alat Kontrasepsi Pil di
kelurahan Palangga Kecamatan Duruka Banyak pada Kelompok yang
mengalami efek samping pendarahan di luar haid yaitu 15 orang (46,87%) dan
Sedikit pada kelompok muntah dan kenaikan berat badan yaitu 5 orang
(15,62%).
B. Saran
1. Bagi bidan
Agar selalu memberikan informasi tentang efek samping pada pengguna
kontrasepsi pil di saat penyuluhan posyandu.
2. Bagi pasangan usia subur
Agar tetap mengikuti program KB sesuai dengan keinginan,agar dapat
terwujud norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(2013) http://widhawidhari.blogspot.co.id/2013/05/makalah-pil-kb.html
http://ramaye.blogspot.co.id/2013/08/perubahan-berat-badan-
sebagai- efek.html
(2012) https://www.docdoc.com/id/info/condition/muntah
. (2012) http://www.alodokter.com/mual
BKKBN. 2015. Data Akseptor KB Tahun 2015 Daerah Kabupaten Muna.
BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. 2015. Sulawesi Tenggara Dalam Angka.
Sulawesi Tenggara.
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta,
Pustaka Rihama
Hartanto.H.2010,keluarga berencana dan kontrasepsi,Jakarta,pustaka sinar
harapan.
Mochtar. R.2002.Sipnosis obstetri, Jakarta,EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta, PT Bina Pustaka.
Profil Puskesmas Wapunto. 2015-2016. Data KIA/KB. Muna
Syaifudin. 2006 panduan praktis pelayanan kontrasepsi Jakarta EGC.
Saeifuddin A.B.2006.ilmu Kebidanan Jakarta: Yayasan Bina Pustaka,Sarwono
prawiroharjo.
LAMPIRAN
MASTER TABEL
Daftar Akseptor KB Pil Yang Mengalami Efek Samping Di Kelurahan Palangga
Kecamatan Duruka Kabupaten Muna
No Nama Responden Mual Muntah Perdarahan
Kenaikan
Berat
Badan
1 Ny, R ya Tidak tidak tidak
2 Ny. K ya Tidak tidak tidak
3 Ny. Tn ya Tidak tidak tidak
4 Ny. Wd ya Tidak tidak tidak
5 Ny.N ya Tidak tidak tidak
6 Ny. Hrt ya Tidak tidak tidak
7 Ny. Ln ya Tidak tidak tidak
8 Ny.En tidak Ya tidak tidak
9 Ny.hm tidak Ya tidak tidak
10 Ny.ar tidak Ya tidak tidak
11 Ny.as tidak Ya tidak tidak
12 Ny.lz tidak Ya tidak tidak
13 Ny. nn tidak Tidak ya tidak
14 Ny.m tidak Tidak ya tidak
15 Ny.ari tidak Tidak ya tidak
16 Ny.srm tidak Tidak ya tidak
17 Ny.nrs tidak Tidak ay tidak
18 Ny.sr tidak Tidak ya tidak
19 Ny.sft tidak Tidak ya tidak
20 Ny.fy tidak Tidak ya tidak
21 Ny.nra tidak Tidak ya tidak
22 Ny.nr tidak Tidak ya tidak
23 Ny.mr tidak Tidak ya tidak
24 Ny,jl tidak Tidak ya tidak
25 Ny.kop tidak Tidak ya tidak
26 Ny.hrn tidak Tidak ya tidak
27 Ny.dw tidak Tidak ya tidak
28 Ny.an tidak Tidak tidak ya
29 Ny.il tidak Tidak tidak ya
30 Ny.prl tidak Tidak tidak ya
31 Ny.ul tidak Tidak tidak ya
32 Ny.nm tidak Tidak tidak ya
KUESIONER
TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB
DI WILAYA KERJA PUSKESMAS WAPUNTO
KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA
TAHUN 2015
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
a. Isilah identitas responden dengan benar terlebih dahuluh!
b. Jawablah pertanyaan dengan jujur sesuai dengan yang ibu alami !
c. Berilah tanda cleklis (√) sesuai dengan yang anda alami
Tanggal wawancara:
1.Identitas
NAMA :
UMUR :
ALAMAT :
PENDIDIKAN :
2.Efek Samping
Selama ibu menggunakan pil KB efek samping yang di alami
 Mual ≥ 24 jam
 Muntah
 Pendarahan pervaginam (haid tidak teratur)
 Perubahan berat badan > 4 kg
Dokumentasi gamabr sebagian responden
Ny.M Ny.Sr
Ny.Wd Ny.il
Ny. Hrt
Ny,ari
TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI s.d APRIL TAHUN 2016

More Related Content

What's hot (20)

Kti wa ode indrawati
Kti wa ode indrawatiKti wa ode indrawati
Kti wa ode indrawati
 
Kti rija
Kti rijaKti rija
Kti rija
 
Kti agustina akbid ykn
Kti agustina akbid yknKti agustina akbid ykn
Kti agustina akbid ykn
 
Kti wa ode wahyuni
Kti wa ode wahyuniKti wa ode wahyuni
Kti wa ode wahyuni
 
Kti wa ode piana
Kti wa ode pianaKti wa ode piana
Kti wa ode piana
 
Kti sitti andriyani
Kti sitti andriyaniKti sitti andriyani
Kti sitti andriyani
 
Kti ilawati
Kti ilawatiKti ilawati
Kti ilawati
 
Kti wa ode aulia nurfatullah
Kti wa ode aulia nurfatullahKti wa ode aulia nurfatullah
Kti wa ode aulia nurfatullah
 
Kti nurniati
Kti nurniatiKti nurniati
Kti nurniati
 
Kti desi akbid paramata raha
Kti desi akbid paramata rahaKti desi akbid paramata raha
Kti desi akbid paramata raha
 
Kti wa ode sitti nurbaedah
Kti wa ode sitti nurbaedahKti wa ode sitti nurbaedah
Kti wa ode sitti nurbaedah
 
Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)
Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)
Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)
 
Kti arun apriliani natasya r.
Kti arun apriliani natasya r.Kti arun apriliani natasya r.
Kti arun apriliani natasya r.
 
Isran esra kti
Isran esra ktiIsran esra kti
Isran esra kti
 
Kti agustina akbid ykn
Kti agustina akbid yknKti agustina akbid ykn
Kti agustina akbid ykn
 
Kti arni akbid paramata raha
Kti arni akbid paramata rahaKti arni akbid paramata raha
Kti arni akbid paramata raha
 
Kti astuti
Kti astutiKti astuti
Kti astuti
 
Fitriani
FitrianiFitriani
Fitriani
 
Kti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata rahaKti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata raha
 
Isran esra kti
Isran esra ktiIsran esra kti
Isran esra kti
 

Viewers also liked

Alat kontrasepsi kb
Alat kontrasepsi kbAlat kontrasepsi kb
Alat kontrasepsi kbasfar12
 
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...Warnet Raha
 
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...Warnet Raha
 
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN  KARYA TULIS ILMIAHLEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN  KARYA TULIS ILMIAH
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAHWarnet Raha
 
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...Warnet Raha
 
Cover dan lain lain
Cover dan lain lainCover dan lain lain
Cover dan lain lainWarnet Raha
 
Kti dina rianti
Kti dina riantiKti dina rianti
Kti dina riantiDINARIANTI
 
KTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulan
KTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulanKTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulan
KTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulanDinie Fajriah
 

Viewers also liked (20)

Alat kontrasepsi kb
Alat kontrasepsi kbAlat kontrasepsi kb
Alat kontrasepsi kb
 
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...
HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN TEKANAN DARAH DI PUSKESMAS WAP...
 
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIKAN TERHADAP MENSTRUASI DI WILAYAH ...
 
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
IDENTIFIKASI AKSEPTOR KB IMPLANT YANG MENGALAMI EFEK SAMPING DI DESA BANGUNSA...
 
Kti hasriani
Kti hasrianiKti hasriani
Kti hasriani
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN  KARYA TULIS ILMIAHLEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN  KARYA TULIS ILMIAH
LEMBAR KONSULTASI ASUHAN KEBIDANAN KARYA TULIS ILMIAH
 
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti fidartin akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
 
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
MANAJEMENDANPENDOKUMENTASIANASUHANKEBIDANAN PADABAYINY.“L” DENGANASFIKSIASEDA...
 
Kti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAU
Kti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAUKti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAU
Kti sarifa milawati AKBID YKN BAU BAU
 
Jurnal ilmiah 5235125319-jumat-3
Jurnal ilmiah 5235125319-jumat-3Jurnal ilmiah 5235125319-jumat-3
Jurnal ilmiah 5235125319-jumat-3
 
makalah Keputihan
makalah Keputihanmakalah Keputihan
makalah Keputihan
 
Cover dan lain lain
Cover dan lain lainCover dan lain lain
Cover dan lain lain
 
Makalah leukorea akbid paramata
Makalah leukorea akbid paramataMakalah leukorea akbid paramata
Makalah leukorea akbid paramata
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti wahyu andriyani
Kti wahyu andriyaniKti wahyu andriyani
Kti wahyu andriyani
 
Keputihan
KeputihanKeputihan
Keputihan
 
Pengetahuan dan keputihan
Pengetahuan dan keputihanPengetahuan dan keputihan
Pengetahuan dan keputihan
 
Kti dina rianti
Kti dina riantiKti dina rianti
Kti dina rianti
 
KTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulan
KTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulanKTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulan
KTI faktor yang mempengarui pengguna alkon suntik 3 bulan
 

Similar to TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI s.d APRIL TAHUN 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...Warnet Raha
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...Warnet Raha
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...Warnet Raha
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...Warnet Raha
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...Warnet Raha
 
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...Warnet Raha
 

Similar to TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI s.d APRIL TAHUN 2016 (20)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATO...
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
 
Kti wa ode fitriyanti
Kti wa ode fitriyantiKti wa ode fitriyanti
Kti wa ode fitriyanti
 
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
 
Kti fatkhi nurani h
Kti fatkhi nurani hKti fatkhi nurani h
Kti fatkhi nurani h
 
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
 
Kti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata rahaKti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata raha
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
 
Kti erna dahlia
Kti erna dahliaKti erna dahlia
Kti erna dahlia
 
Kti mariani
Kti marianiKti mariani
Kti mariani
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
 
Kti siti aisah akbid paramata
Kti siti aisah akbid paramataKti siti aisah akbid paramata
Kti siti aisah akbid paramata
 
Kti siti sariandi
Kti siti sariandiKti siti sariandi
Kti siti sariandi
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU BERSALINDENGANPOSTTERMDI RUANG DELIMA RUMAH SA...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
 
Kti bijalmiah akbid paramata raha
Kti bijalmiah akbid paramata rahaKti bijalmiah akbid paramata raha
Kti bijalmiah akbid paramata raha
 
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
 

More from Warnet Raha

Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselWarnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluargaWarnet Raha
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohWarnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramataWarnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaWarnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Recently uploaded

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI s.d APRIL TAHUN 2016

  • 1. TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA PERIODE JANUARI s.d APRIL TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Oleh : Kiky Rezky Amalia PSW.B.2013.IB.0021 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2016
  • 2. LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Tinjauan Efek Samping Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB di Kelurahan Palagga Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Periode Januari s.d April Tahun 2016 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Rosdiana Ita, SST Wa Opi Faana, SST Mengetahui Direktur Akbid Paramata Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Tinjauan Efek Samping Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB di Kelurahan Palagga Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Periode Januari s.d April Tahun 2016 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Rosdiana Ita, SST Wa Opi Faana, SST Mengetahui Direktur Akbid Paramata Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Tinjauan Efek Samping Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB di Kelurahan Palagga Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Periode Januari s.d April Tahun 2016 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Rosdiana Ita, SST Wa Opi Faana, SST Mengetahui Direktur Akbid Paramata Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
  • 3. LEMBAR PENGESAHAN Proposal ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. Waode Siti Asma, SST., M.Kes (…………………………….) 2. Rosdiana Ita,SST (…………………………….) 3. Wa Opi Faana,SST (…………………………….) Raha, Juni 2016 Pembimbing I Pembimbing II Rosdiana Ita,SST Wa Opi Faana,SST Mengetahui Direktur Akbid Paramata Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes LEMBAR PENGESAHAN Proposal ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. Waode Siti Asma, SST., M.Kes (…………………………….) 2. Rosdiana Ita,SST (…………………………….) 3. Wa Opi Faana,SST (…………………………….) Raha, Juni 2016 Pembimbing I Pembimbing II Rosdiana Ita,SST Wa Opi Faana,SST Mengetahui Direktur Akbid Paramata Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes LEMBAR PENGESAHAN Proposal ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. Waode Siti Asma, SST., M.Kes (…………………………….) 2. Rosdiana Ita,SST (…………………………….) 3. Wa Opi Faana,SST (…………………………….) Raha, Juni 2016 Pembimbing I Pembimbing II Rosdiana Ita,SST Wa Opi Faana,SST Mengetahui Direktur Akbid Paramata Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
  • 4. RIWAYAT HIDUP IDENTITAS DIRI Nama : Kiky Rezky Amalia NIM : PSW.B.2013.IB.0021 Tempat / Tanggal Lahir : Palangga, 14 Mei 1995 Jenis Kelamin : Perempuan Suku / Bangsa : Muna / Indonesia Agama : Islam Alamat : Jl. Sultan Syahrir, Raha Muna Sulawesi Tenggara PENDIDIKAN 1. SD : SDN 3 Katobu 2001-2007 2. SMP : SPMN 1 Raha 2007-2010 3. SMA : SMAN 2 Raha 2010-2013 4. Sejak tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Kebidanan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna yang direncanakan selesai pada tahun 2016
  • 5. KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah, sehingga penulisan Karya Tulis ilmiah yang berjudul “Tinjauan Efek Samping Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Periode Januari s.d April 2016 ” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa sejak dari persiapan hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdapat berbagai kesulitan dan kendala yang ditemui, namun berkat bantuan dari berbagai sumber sehingga penulis memperoleh kemudahan dan dapat menyelesaikan Karya tulis Ilmiah ini. Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Rosdiana Ita, SST sebagai Pembimbing I dan ibu Wa Opi Faana, SST sebagai Pembimbing II, yang secara bersam-sama telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis. Dan tak lupa juga penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih yang setinggi-tingginya kepada : 1. La Ode Muhlisi, A. Kep., M.Kes selaku ketua Yayasan Pendidikan Sowit Akademi kebidanan Paramata Raha. 2. Rosminah Mansyarif, S.Si.T.,M.Kes selaku Direktur akademi Kebidanan Paramata Raha. 3. Wa Ode Siti Asma, SST.,M.Kes selaku dosen penguji. 4. Dosen dan staf di lingkungan Akademi Kebidanan Paramata Raha yang telah banyak membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama berada dibangku kuliah dan seluruh staf yang telah memberikan pelayanan kepada penulis dalam segala urusan hingga Karya Tulis Ilmiah ini bisa terselesaikan.
  • 6. 5. L.M.Haerun KM .S.Kep selaku kepala Puskesmas Wapunto dan Bidan Masria, S.ST selaku kepala ruangan Poli KIA/KB Puskesmas Wapunto atas izin penelitian yang diberikan kepada penulis. 6. Ayahanda tercinta dan Ibunda tercinta yang telah merawat, membesarkan serta mendidik penulis dan memberikan doa restunya selama penulis menempuh pendidikan di Akbid Paramata Raha dan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Sahabat-sahabat tercinta Yang menyemangati penulis (jumhirah,isran esra, Ratma ningsih,salmiawati,Sitti Khudzaiffah Yasin,dan yunianti) terimahksih banyak untuk kebaikanya kalian selama ini. serta seluruh rekan-rekan seperjuangan di Akademi Kebidanan Paramata Raha angkatan ke-5 tahun 2013, khususnya kelas III A. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir kata semoga Karya Tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, dan terima kasih atas jasa yang diberikan kepada penulis semoga mendapat rahmat dan pahala dari Allah Yang Maha Esa. Raha, Juli 2016 Penulis
  • 7. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dan tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Raha, Juni 2016 Kiky Rezky Amalia
  • 8. DAFTAR ISI Halaman Judul........................................................................................................... i Lembar Persetujuan................................................................................................... ii Lembar Pengesahan................................................................................................... iii Riwayat Hidup........................................................................................................... iv Kata Pengantar .......................................................................................................... v Pernyataan ................................................................................................................. vii Daftar Isi................................................................................................................... viii Daftar Tabel................................................................................................................x Intisari..........................................................................................................................xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TelaahPustaka......................................................................................... 8 1. Keluarga Berencana ......................................................................... 8 2. Kontrasepsi....................................................................................... 12 3. Kontrasepsi Pil.................................................................................. 16 4. Efek Samping Kontrasepsi Pi........................................................... 21 B. Landasan Teori ....................................................................................... 23 C. Kerangka Konsep ................................................................................... 26 D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ............................................................................. 28 B. Subyek Penelitian ................................................................................... 28 C. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 28
  • 9. D. Identifikasi Variabel Penelitian .............................................................. 29 E. Defenisi Operasional .............................................................................. 29 F. Instrumen Penelitian .............................................................................. 30 G. Cara Analisis Data.................................................................................. 30 H. Jalannya Penelitian ................................................................................ 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................... 31 B. Hasil Penelitian....................................................................................... 34 C. Pembahasan ............................................................................................ 36 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan............................................................................................. 43 B. Saran....................................................................................................... 43 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 44 Lampiran-Lampiran
  • 10. DAFTAR TABEL Tabel 1. Defenisi Operasional………………………………………………. 29 Tabel 2. Jumlah Penduduk tiap Desa ………………………………………. 32 Tabel 3. Sarana Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Wapunto Tahun 2016………………………………………………………………… 33 Tabel 4. Tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas Wapunto……………… 33 Tabel 5. Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB yang Mengalami Mual Di Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka Kabupaten MunaPeriode Januari- April Tahun 2016……………… 36 Tabel 6. Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Aksebtor KB yang Mengalami Muntah Di Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka Kabupaten MunaPeriode Januari- April Tahun 2016……………… 37 Tabel 7. Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Aksebtor KB yang Mengalami Pendarahan Pervaginam Di Kelurahan Palangga Kecamatan DurukaKabupaten Muna Periode Januari- April Tahun 2016………………………………………………………………… 37 Tabel 8. Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB yang Mengalami Kenaikan Berat Badan Di Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Periode Januari- April Tahun 2016…………………………………………………………………. 38
  • 11. INTISARI Kiky Rezky Amalia (2013.IB.0021) “Tinjauan tentang Efek Samping Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB di Wilayah Kerja Puskemas Wapunto Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Periode Januari s.d April Tahun 2016 ” dibawah bimbingan Ibu Rosdiana Ita dan Ibu Wa Opi Faana. Latar belakang : Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel telur. Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim. Kelurahan Palangga pada tahun 2016 terdapat 325 PUS dan yang menjadi akseptor KB aktif sebanyak 32 orang dan masih ada PUS yang tidak menggunakan kontrasepsi. Metode penelitian : Penelitian ini termaksud penelitian deskritif yaitu menggambarkan alat kontrasepsi pil dengan variabel-variabel secara obyektif tanpa melihat sebab akibat. Hasil penelitian : Pengguna alat kontrasepsi pil di Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka kelompok akseptor KB yang tidak mengalami mual lebih tinggi 25 orang (78,12%), dan yang mengalami mual lebih rendah 7 orang (21,87%). Akseptor yang mengalami muntah lebih rendah 5 orang (15,62%) dan yang tinggi yang tidak mengalami muntah 27 orang (84,37%). Akseptor yang mengalami pendarahan pervaginam (haid tdak teratur), yaitu sebanyak 15 orang (46,87%),dan yang tidak mengalami pendarahan pervaginam (haid tidak teratur),sebanyak 17 orang (53,12%). Akseptor yang mengalami kenaikan berat badan, yaitu sebanyak 5 orang (15,62%),dan yang tidak mengalami kenaikan berat badan sebanyak 27 orang (84,37%). Kesimpulan: Pengguna alat Kontrasepsi Pil di Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka banyak pada kelompok yang mengalami efek samping pendarahan di luar haid yaitu 15 orang (46,87%) dan sedikit pada kelompok muntah dan kenaikan berat badan yaitu 5 orang (15,62%). Daftar pustaka : 10 literatur (2006-2015) Kata kunci : Efek samping, kontasepsi pil, mual, muntah, pendarahan pervaginan dan kenaikan berat badan.
  • 12. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) penggunaan kontrasepsi telah meningkat diberbagai dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin dan terendah di Sub-Sahara Afrika. Secara global, pengguna kontrasepsi modern telah meningkat tidak signifikan dari 54% pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2014. Secara regional, proporsi pasangan usia subur 15-49 tahun melaporkan penggunaan metode kontrasepsi modern telah meningkat minimal 6 tahun terakhir. Di Afrika dari 23,6% menjadi 27,6%, di Asia telah meningkat dari 60,9% menjadi 61,6%, sedangkan Amerika Latin dan Karibia naik sedikit dari 66,7% menjadi 67,0%. Diperkirakan 225 juta perempuan di negara-negara berkembang ingin menunda atau menghentikan kesuburan tetapi tidak menggunakan metode kontrasepsi apapun dengan alasan terbatas pilihan metode kontrasepsi dan pengalaman efek samping. Kebutuhan yang belum terpenuhi untuk kontrasepsi masih terlalu tinggi. Ketidakadilan didorong oleh pertumbuhan populasi (WHO,2014). Saat ini penduduk Indonesia berjumlah kurang lebih 228 juta jiwa. Dengan pertumbuhan penduduk 1,64% dan Total Fertility Rate (TFR) 2,6. Dari segi kuantitas jumlah penduduk Indonesia cukup besar tetapi segi kualitas melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kondisi Indonesia sangat memprihatinkan
  • 13. karena dari 117 negara, Indonesia diposisi 108. Tingginya laju pertumbuhan yang tidak diiringi peningkatan kualitas ini terus dilakukan upaya penanganan yaitu dengan program keluarga berencana (Sri Handayani, 2010). Keluarga Berencana (family planning, planned parenthood) adalah suatu usaha untuk menunda atau menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi dengan tujuan membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga dengan mengatur kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Mochtar, 2002). Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan (Wiknjosastro, 2008). Tujuan kontrasepsi yaitu untuk menjarangkan, menunda dan menghentikan kehamilan atau kelahiran sehingga terbentuk keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (Hartanto, 2010). Cakupan peserta KB baru dan KB aktif di Indonesia pada tahun 2014 dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 47.019.002. peserta KB baru sebesar 7.761.961 (16,15%) meliputi suntik sebanyak 3.855.254 (49,67%), pil KB sebanyak 1.951.252 (25,14%), kondom sebanyak 441.141 (5,68%), implan sebanyak 826.627 (10,65%), IUD sebanyak 555.241 (7,15%), MOW sebanyak 116,384 (1,5%), MOP sebanyak 16,062 (0,2%). Sedangkan peserta KB aktif sebanyak 35.202.908 meliputi IUD sebanyak 3.896.081 (11,0%), MOW sebanyak 1.238.749 (3,52%), MOP sebanyak 241.642 (0,69%), implan sebanyak 3.680.816
  • 14. (10,46%), kondom sebanyak 1.110.341 (3,15%), suntik sebanyak 16,734.917 (47,54%), dan pil sebanyak 8.300.362 (29,58%) (Depkes RI, 2014). Hasil survei peserta KB aktif di Indonesia tahun 2015 menunjukkan kontrasepsi suntik masih menjadi pilihan utama pada Pasangan Usia Subur (PUS) dengan presentase sebanyak (53,80%), disusul oleh kontrasepsi pil (28,30%), implant (21,99%), IUD (6,79%), MOW (5,59%), kondom (3,69%), dan MOP (0,49%) (BKKBN, 2015). Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel telur. Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim (Anonim. 2010). Pada saat kebanyakan akseptor kontrasepsi pil dapat mengalami efek samping seperti mual,muntah,pendarahan pervaginam,perubahan berat badan.Tahap ini di sebabkan karena hormon progestin.Efek samping lain dari pengguna pil termaksud:payudara terasa tenggang,sakit kepala ,pusing dan lemah. Umumya efek samping tidak berlangsung sampai 24 jam. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara dengan laju pertumbuhan penduduk pada periode 2010-2015 rata-rata sebesar 2,18%, sedangkan antara tahun 2015-2020 turun sebesar 1,97 % pertahun. Untuk PUS adalah sebanyak 431,255 jiwa dari akseptor aktif tercatat sebanyak 324.069 peserta yang menggunakan alat kontrasepsi suntik sebanyak (38,87%), pil
  • 15. sebanyak (35,61%), implan sebanyak (14,02%), kondom sebanyak (5,91%), IUD sebanyak (2,89%), MOW sebanyak (2,16%), MOP sebanyak (0,50%) (BPS Sulawesi Tenggara). Hasil pencapaian KB aktif akhir tahun 2015 untuk jumlah Pus diwilayah kerja Kabupaten Muna adalah sebanyak 29.999 jiwa, yang menjadi pesertaKB aktif tercatat sebanyak 17,087 peserta dengan rincian masing-masing permetode kontrasepsi, pil sebanyak 7,916 (46,32%), suntik sebanyak 6.559 (38,38%), implan sebanyak 1.174 (6,87%), kondom sebanyak 748 (4,47%), IUD sebanyak 421 (2,46%), MOW sebanyak 157 (0,91%), MOP sebanyak 112 (0,65%) (BKKBN Kabupaten Muna, 2015). Di Kecamatan Duruka tahun 2015 jumlah PUS sebanyak 823 dan jumlah akseptor KB aktif sebanyak 706 orang, dengan pengguna alat kontrasepsi suntik sebanyak 234 (57,49%), pil sebanyak 160 (39,31%), implant sebanyak 10 (2,45%), IUD sebanyak 0 (0%), dan MOW sebanyak 3 (0,73%). Pengguna aktif alat kontrasepsi pil sampai bulan Juni 2016 sebanyak 156 orang (52,34%), suntik sebanyak 133 orang (44,63%), implan sebanyak 9 orang (3,02%), IUD sebanyak 0 (0%), MOW 0 (0%). Di kelurahan palangga jumlah aksebtor KB Pil yang aktif tahun 2016 periode januari s.d april tercatat sebanyak 32 orang.
  • 16. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik mengambil judul, “Tinjauan efek samping kontrasepsi pil pada akseptor KB di kelurahan palangga wilayah kerja Puskesmas Wapunto periode Januari-April tahun 2016”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang, peneliti membuat rumusan masalah adalah “Bagaimana gambaran efek samping kontrasepsi pil pada akseptor KB diwilayah kerja Puskesmas Wapunto periode Januari-April tahun 2016 ?” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran efek samping yang menggunakan alat kontrasepsi pil. 2. Tujuan Khusus a. Memperoleh gambaran efek samping pada akseptor KB Pil yang mengalami mual b. Memperoleh gambaran tentang efek samping pada akseptor KB Pil yang mengalami muntah c. Memperoleh gambaran tentang efek samping pada akseptor KB Pil yang mengalami pendarahan diluar haid d. Memperoleh gambaran tentang efek samping pada akseptor KB Pil yang mengalami perubahan Berat Badan.
  • 17. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori khususnya yang berkaitan dengan efek samping pada akseptor kontrasepsi pil. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi Profesi. Diharapkan dapat memberi informasi bagi masyarakat, khususnya bagi peserta akseptor KB pil yang ada di wilayah Puskesmas Wapunto agar lebih berdaya guna dalam upaya meningkatkan cakupan Keluarga Berencana. b. Manfaat bagi Institusi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang kontrasepsi pil bagi Akademi Kebidanan Paramata Raha. c. Manfaat Ilmiah. Sebagai bahan pustaka dan informasi bagi peneliti berikutnya yang berkaitan dengan Keluarga Berencana.
  • 18. d. Manfaat bagi Peneliti. Sebagai pengalaman berharga dan aplikasi ilmu untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama perkuliahan.
  • 19. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Keluarga Berencana a. Pengertian. Pengertian program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Menurut Depkes tahun 1999 program KB adalah bagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual, dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai kesembangan yang baik kemampuan produksi nasional (Sri Handayani, 2010). Menurut World Health Organization (WHO) Keluarga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu/pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkaan, mengatur interval diantara kehamilan dan menetukan jumlah anak dalam keluarga. Dimana tujuan utama kelurga
  • 20. berencana adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Keluarga Berencana merupakan program pemerintah untuk mengendalikan populasi penduduk Indonesia.Keluarga berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama dikenal.KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak, dan menetukan sendiri kapan ingin hamil.Bila memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, juga bisa ber-KB.Layanan KB diseluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh (syaifudin, 2006). b. Tujuan Program Keluarga Berencana. Tujuan umum untuk lima tahun kedepan mewujudkan visi dan misi program KB yaitu membangun kembali dan melestarikan pondasi yang kokoh bagi pelaksana program KB dimasa mendatang untuk mencapai keluarga berkualitas tahun 2015.Sedangkan tujuan program KB secara filosofis adalah : 1) Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia.
  • 21. 2) Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningktkan kesejahteraan keluarga. c. Sasaran Program Keluarga Berencana. Sasaran program KB dibagi menjadi dua yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Sasaran langsungnya adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak langsungnya adalah pelaksana dan pengelola KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang berkualitas, keluarga sejahtera (Sri Handayani, 2010). d. Manfaat Keluarga Berencana. Menurut Syafrudin, 2011 Keluarga Berencana memiliki manfaat bagi masyarakat untuk melahirkan kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, memgatur interval diantara kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri. Setiaptahunn ada 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai masalahyang melingkupi kehamilan, persalinan, danpeng guguran kandungan(aborsi) yang takaaman.
  • 22. KB bisa mencegah sebagian besar kematian itu.Dimasa kehamilan umpamanya,KB dapat mencegah muncul nyabahaya-bahaya akibat: 1) Kehamilan Terlalu Dini Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum mencapai 17 tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan, karena tubuhnya belum sepenuhnya tumbuh, belum cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi.Lagipula, bayinyapun dihadang oleh risiko kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun. 2) Kehamilan Terlalu Telat Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia mempunyai problema-problema kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan. 3) Kehamilan-kehamilan Terlalu Berdesakan Jaraknya Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi, tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga bahaya kematian menghadang.
  • 23. 4) Terlalu Sering Hamil dan Melahirkan Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak dihadang banyak kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia terus saja hamil dan bersalin lagi. 2. Kontrasepsi Kontrasepsi berasal dari kata‘kontra’yang berarti mencegah/menghalangi dan ‘konsepsi’ yang berarti pembuahan atau pertemuan antara seltelurdengan selsperma. Jadi kontrasepsi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dan sel sperma. Kontrasepsi dapat menggunakan berbagai macam cara baik dengan menggunakan hormon, alat ataupun melalui prosedur operasi. Tingkat efektivitas dari kontrasepsi tergantung dari usia, frekuensi melakukan hubungan seksual dan yang terutama apakah menggunakan kontrasepsi tersebut secara benar. Banyak metode kontrasepsi yang memberikan tingkat efektivitas hingga 99% jika digunakan secara tepat.Jenis kontrasepsi yang ada saat ini adalah kondom (pria atau wanita), pil (baik yang kombinasi atau hanya progestin saja), implan/susuk, suntik,patch/koyo kontrasepsi, diafragma dan cap, IUD dan IUS, serta vasektomi dan tubektomi. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari dan mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur dan sel sperma
  • 24. tersebut.Pada dasarnya prinsip kerja kontrasepsi adalah meniadakan pertemuan antara sel telur (ovum) dengan sel mani (sperma) dengan cara menekan keluarnya sel telur (ovum), menghalangi masuknya sperma kedalam alat kelamin wanita sampai mencapai ovum, dan mencegah nidasi. Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan atau pencegahan konsepsi. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai cara dapat dilakukan, antara lain penggunaan pil KB/kontrasepsi oral, suntikan atau intravaginal, penggunaan alat dalam saluran reproduksi (kondom, alat kontrasepsi dalam rahim/implan), operasi (tubektomi, vasektomi) atau dengan obat topikal intravaginal yang bersifat spermisid (Syafrudin, 2011). Pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi metode kontrasepsi sederhana, efektif dan mantap yakni sebagai berikut: a. Metode Kontrasepsi Sederhana. Metode Kontrasepsi Sederhana adalah suatu cara yang dikerjakan sendiri oleh peserta KB tanpa pemeriksaan medis terlebih dahulu. Metode ini terdiri dari dua macam yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat seperti: 1) Senggama terputus, adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria mengeluarkan alat kelaminnya dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina dan kehamilan dapat dicegah.
  • 25. 2) Pantang berkala, adalah tidak melakukan senggama pada masa subur seorang wanita yaitu waktu terjadinya ovulasi. Agar kontrasepsi dengan cara ini berhasil, seorang wanita harus benar-benar mengetahui masa ovulasinya (waktu dimana sel telur siap untuk dibuahi). Kerugian dengan cara ini adalah masa puasa bersenggama sangat lama sehingga menimbulkankadang-kadang berakibat pasangan tersebut tidak mentaati. Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat atau obatseperti : 1) Kondom, merupakan selubung atau sarung karet yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Carakerja kondom yaitu untuk menghalangi terjadinyapertemuan spermadan sel telur dengan cara mengemas sperma diujung selubung karet yang dipasang pasa penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan, selain itu kondom juga dapat mencegah penularan mikroorganisme (HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan yang lain. 2) Diafragma, adalah kap berbentuk bulat cembungterbuat dari karet yang di insersikan kedalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Cara kerjanya yaitu menekan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian atas
  • 26. b. Metode Kontrasepsi efektif. 1) Pil KB, adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil/tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan hormon progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesteron saja. 2) Suntik KB ini mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita dan mengental kanlender mulut rahim, sehingga spermatozoa (sel mani) tidak dapat masuk ke dalam rahim. 3) Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK/Implant/Susuk KB)yaitu kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit. Dengan disusupkannya implan dibawah kulit, setiap hari dilepaskan secara tetap suatu hormon ke dalam darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik tersebut, sehingga dapat menghambat terjadinya ovulasi. 4) Intra Uterine Devices (IUD,AKDR)adalah suatu alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam- macam, terdiri dari plastik. c. Metode Kontrasepsi mantap. Kontrasepsi mantap (kontap) adalah salah satu kontrasepsi dengan tindakan pembedahan pada saluran telur wanita atau saluran mani yang
  • 27. mengakibatkan orang atau pasangan yang bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi. 3. Kontasepsi Pil Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.upaya ini dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat permanent (Prawirhardjo, 2006). Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel telur. Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim (anonim, 2010) a. Jenis kontrasepsi pil. Pil terbagi menjadi 2 jenis yaitu: 1) Pil kombinasi, adalah pil yang gabungan hormon sinetik estrogen dan progesteron,sangat efektif (bila diminum setiap hari).Pil ini harus diminum setiap hari pada jam yang sama.Pada bulan-bulan pertama,efek samping berupa mualdan pendarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan hilang.pil kombinasi dapat dipakai semua ibu usia reproduksi baik yang mempunyai anak maupun belum mempunyai anak.sebagai alat kontrasepsi darurat.Kontasepsi pil kombinasi terdiri dari beberapa jenis yaitu :
  • 28. a) Monofasik pil yan tersediah dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen/progesterone dalam dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormone aktif. b) Bifasik pilyang tersediah dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen progesterone dalam dua dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpahormon aktif. c) Trifasik ,pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen dan progesterone dalam tiga dosis yang berbeda dengan 7 tablet tanpa hormone aktif (Rinawati,2013). Cara penggunaan pil kombinasi yaitu setiap saat bila diyakini tidak hamil atau dicurigai hamil, pada hari 1-7 dari siklus haid, post partum (setelah 6 bulan, jika ibu menggunakan MAL dan setelah 3 minggu, jika ibu tidak menyusui), Pasca aborsi (segera atau dalam waktu 7 hari setelah aborsi atau boleh menggunakan pada hari ke-8, tetapi perlu menggunakan metode kontrasepsi yang lain (kondom) mulai hari ke-8 sampai hari ke-14 atau tidak melakukan hubungan seksual sampai andatelah menghabiskan paket pil tersebut), dan bila berhenti menggunakan kontrasepsi suntik, dan ingin menggantikan dengan pil kombinasi, pil dapat segera diberikan tanpa menunggu haid (Saifuddin, 2006).
  • 29. 2) Pil mini adalah pil KB yang hanya mengandung hormon progesterone dalam dosis rendah.mini pil atau pil progestin di sebut juga pil menyusui.dosis progestin yang di gunakan 0,03-0,05 mg)/tablet (Rinawati,2013). Minipil terdiri dari dua macam yaitu kemasan dengan isi 35 pil: 300 µg levonorgestrel atau 350 µg noretindron dan kemasan dengan isi 28 pil: 75 µg norgestrel. Sedangkan cara penggunaan pil mini yaitu hari 1 dari siklus haid, setiap saat anda merasa yakin tidak sedang hamil, postpartum (setelah 6 bulan jika memekai metode amenorrhoe laktasi (MAL), setelah 6 minggu jika sedang menyusui tetapi tidak menggunakan MAL, dan segera atau dalam tempo 6 minggu jika tidak menyusui), pasca aborsi dan ganti cara. (anonim,2012). b. Cara Kerja Kontrasepsi Pil. Cara kerja antara pil kombinasi dan pil mini adalah sama yaitu dengan menekan ovulasi yang akan menekan sel telur (ovum) dari pelepasan indung telur, mengentalkan lender servikssehingga sulit di lalui oleh sperma, menjadikan endometrium tidak siap menerima implantasi dan pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggupula. c. Efektifitas. Sangat efektif yaitu satu (1) kehamilan per 1000 perempuan.
  • 30. d. Efek Samping Kontrasepsi Pil. Akseptor kontrasepsi pil dapat mengalami efek samping sepertimual,muntah,pendarahan pervaginam yang tidak teratur,perubahan berat badan,namun disisi lain pengguna kontasepsi pil dapat menimbulkan pula efeksamping yang lebih berat tetapi jarang dialami seperti payudara terasa tegang, varises,gangguan fungsi hati. e. Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Pil. Adapun keuntungan kontrasepsi pil adalah sangat efektif bila digunakan secara benar, tidak menggangu hubungan seksual, kesuburan cepat kembali, nyaman dan mudah digunakan, sedikit efek samping, dapat dihentikan setiap saat, risiko terhadap kesehatan sangat kecil, dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat, khusus untuk kontrasepsi pil mini tidak mengandung estrogen dan sangat cocok untuk ibu menyusui. Sedangkan keterbatasan penggunaan kontrasepsi pil adalah membosankan karena menggunakan setiap hari dan pada waktu yang sama, bila lupa satu pil saja, kegagalan menjadi lebih besar, efektifitasnya menjadi rendah bila digunakan bersamaan dengan obattuberculosis atau obat epilepsy dan tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau HIV/AIDS.Khusus untuk kontrasepsi pil kombinasitidak boleh di berikan pada ibu yang menyusui.
  • 31. f. Indikasi Kontrasepsi Pil. Akseptor yang dapat menggunakan kontrasepsi pil yaitu akseptor yang dalam usia reproduksi, telah mempunyai anak ataupun belum memiliki anak, gemuk atau kurus, mengiginkan metode kontrasepsi dengan efektifitas tinggi, setelah melahirkan dan tidak menyusui (untuk kontrasepsi pil kombinas). sedangkan kontrasepsi pil mini boleh digunakan oleh ibu yang menyusui, pasca keguguran, anemia karena haid berlebihan, nyeri haid yang hebat serta siklus haid yang tidak terartur. g. Kontraindikasi Kontrasepsi Pil. Akseptor yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi pil yaitu hamil atau di curigai hamil, menyusui eksklusif (tidak boleh di berikan pil kombinasi,tapi boleh di berikan pil mini), perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya, penyakit hati akut, riwayat penyakit jantung, stroke atau tekan darah>180/110 mmHg, riwayat faktr pembekuan darah atau kencing manis>20 tahun, tidak dapat menggunakan pil secara teratur tiap hari dan mempunyai riwayat epilepsy(Sarwono,2011).
  • 32. 4. Efek Samping Kontasepsi Pil Arti dari efek samping adalah akibat atau gejala yang timbul secara tidak langsung di samping proses atau tujuan utamanya. Efek samping dari penggunanan kontrasepsi piladalah sebagai berikut : a. Mual. Mual merupakan gejala yang bisa disebabkan oleh banyak hal.Mual jarang sekali menjadi pertanda penyakit yang serius atau bahkan mengancam nyawa seseorang. Kondisi ini adalah cara tubuh untuk membuang materi yang mungkin berbahaya dari dalam tubuh. Selain itu, terjadinya iritasi atau peradangan di dalam perut juga bisa menyebabkan mual (Anonim,2013). Mual terjadi pada sekitar 50% pasien yang memakai pil kontrasepsi kombinasi,namun tidak akan berlansung 24 jam.pada pasien yang memakai pil hanya progestin mual terjadi pada 20% pasien (mega rinawati,2013).Reaksi ini kemungkinan akan hilang dalam dua bulan. Cobalah untuk mengonsumsi bersama dengan makanan sebelum beralih ke metode kontrasepsi lain(Anonim,2012) b. Muntah. Muntah adalah keluarnya makanan secara paksa dari perut melalui tenggorokan.Makanan keluar dari mulut, atau kadang melalui
  • 33. hidung.Muntah dapat terjadi dengan sengaja atau tidak, dan lebih dilihat sebagai gejala daripada sebuah kondisi (Anonim,2012). Efek samping muntah dapat terjadi pada sekitar 20% perempuan yang memakai pil kombinasi dan hanya 5% pada pemakai pil hanya progestin (mega rinawati,2013). Bila muntah masih berlangsung terus maka harus difikirkan tentang kemungkinan kehamilan serta sebab-sebab lainnya. Bila sebab-sebab lainnya telah disingkirkan dan muntah berlangsung terus, sebaiknya diganti dengan cara lain(Anonim,2013). c. Pendarahan diluar Haid. Spotting atau bercak-bercak darah dikeluarkan dari tubuh, ketika dinding rahim sedikit-sedikit meluruh di antara periode menstruasi. Secara medis kondisi ini dikenal sebagai abnormal uterine bleeding - perdarahan rahim yang tidak normal, bleeding between periods, intermenstrual bleeding - perdarahan di antara dua siklus menstruasi, dan metrorrhagia (Anonim,2012). Beberapa perempuan mungkin mengalami bercak darah (spotting) setelah minum pil, kebanyakan perempuan akan mendapatkan menstruasi berikutnya tepat waktu atau sedikit lebih cepat (Rinawati,2013). Gejala- gejala ini akan menghilang dengan sendirinya, tetapi bila masih terdapat, sebaiknya pil diganti dengan yang mengandung estrogen lebih tinggi(Anonim,2013).
  • 34. d. Perubahan Berat Badan. Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit(Anonim, 2012). Walau tergolong efek samping yang jarang, beberapa wanita mengalami kenaikan berat badan tubuh. Hal ini umumnya terjadi karena penumpukan cairan. Efek samping ini biasanya tidak berlangsung lama dan berat badan biasa kembali normal setelah beberapa waktu menggunakan pil KB (Anonim,2012).Penambahan berat badan lebih dari 4 kg harus diawasi dan bila tidak dapat diatur dengan diet, sebaiknya pil dihentikan dan diganti dengan cara lain (Anonim, 2013). B. Landasan Teori 1. Kontrasepsi Pil Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel telur. Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim (anonim, 2010) 2. Mual Mual terjadi pada sekitar 50% pasien yang memakai pil kontrasepsi kombinasi,namun tidak akan berlansung 24 jam.pada pasien yang memakai pil hanya progestin mual terjadi pada 20% pasien.Cara penanganan:pil di
  • 35. minum bersama dengan makanan atau pada saat tidur akan dapat mengurangi mualpemakaian obat anti muntah sebelumnya juga akan menurunkan mual.pemakaian anti mual setelah rasa mual mulai muncul tidak akan efektif (Rinawati, 2013). 3. Muntah Efek samping muntah dapat terjadi pada sekitar 20% perempuan yang memakai pil kombinasi dan hanya 5% pada pemakai pil hanya progestin.Cara penanganan:jika pasien muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil pasirn harus minum pil lagi.tetapi pasien tidak boleh minum pil lebih dari dosis yang di anjurkan karena kelebihan dosis ini tidak akan membuat metode ini lebih efektif malah bias meningkatkan rasa mual.pada kasus muntah berat,pengulanganpemberian dosis mungkin dapat di berikan lewat vagina(Rinawati,2013). 4. Perdarahan diluar Haid Pendarahan pervaginam yang tidak teratur beberapa perempuan mungkin mengalami bercak darah (spotting) setelah minum pil, kebanyakan perempuan akan mendapatkan menstruasi berikutnya tepat waktu atau sedikit lebih cepat.Cara penanganannya yaitu jika menstruasi terlambat sampai 1 minggu perlu dilakukan tes kehamilan (Rinawati, 2013).
  • 36. 5. Perubahan berat badan Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit (Anonim, 2012). C. Kerangka Konsep Keterangan : : Variabel Dependent : Variabel Independent : Hubungan antara variabel Muntah Pendarahan diluar haid Mual Pengguna Kontrasepsi Pil Perubahan berat badan
  • 37. D. Pertanyaan penelitian 1. Bagaimana gambaran efek sampingpada akseptor KB pil yang mengalami mual? 2. Bagaimana gambaran efek samping pada akseptor KB pil yang mengalami muntah? 3. Bagaimana gambaran efek samping pada akseptor KB pil yang mengalami pendarahan di luar haid? 4. Bagaimana gambaran efek samping pada akseptor KB pil yang mengalami perubahan berat badan ?
  • 38. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu mengambarkan alat kontrasepsi pil dengan variabel-variabel secara obyektif tanpa melihat hubungan sebab akibat . B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juli pada tanggal 5 s.d 10 tahun 2016 bertempat di kelurahan palangga wilayah kerja Puskesmas Wapunto C. Subyek Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB pil aktif yang mengalami efek samping di kelurahan palangga wilayah kerja Puskesmas Wapunto pada periode Januari s.d April tahun 2016 yang berjumlah 32 orang. 2. Sampel Sampel dalampenelitian ini adalah semua dari jumlah populasi sebanyak 32 orang. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Total sampling
  • 39. D. Identivikasi Variabel Penelitian 1. Variabel dependent adalah penyebab pengguna alat kontrasepsi. 2. Variabel independent adalah mual, muntah, pendarahan pervaginam, dan perubahan berat badan. E. Defenisi Operasional dan Kriteria Obyektif Defenisi operasional dan criteria objektik dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 1. Defenisi Operasional Variabel Defenisi Operasional AlatUkur Dependent Pengguna alat kontrasepsi pil Resondenyang mengguanakan kontrasepsi pil yang terdapat di buku register kb Kuisioner Independent Mual Mual adalah ibu pengguna kontasepsi pil yang mengalami mual≥ 24 jam Kuisioner Muntah Muntah ibu pengguna kontrasepsi pil yang mengalami muntah Kuisioner Pendarahan pervaginam Responden yang menyatakan keluar darah sedikit maupun banyak selama menggunakan alat kontrasepsi Kuisioner Perubahan berat badan Hasil pengukurang dengan menggunakan timbangan berat badan pada awal kunjungan dan akhir kunjungan Kuisioner F. Instrumen Peneitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tentang variabel yang diteliti yang digunakan sebagai alat bantu untuk wawancara dengan responden.
  • 40. G. Pengolahan dan Pengkajian Data Data yang di peroleh secara manual dengan menggunakan kalkulator. Kemudian di sajikan dalam bentuk table frekuensi di sertai penjelasan-penjelasan secara naratif . = Keterangan: P = Persentasi yang akan dicapai f =Jumlah variabel yang di teliti n = Jumlah sampel k = Konstanta (100%) H. Analisis Data Analisa dilakukan dengan menggunakan analisa deskritif. I. Jalanya Penelitian 1. Tahap persiapan Pelaksananan penelitian di mulai dengan mempersiapkan mengurus izin penelitian pada instasi dan melapor kepada kepala Kesbang Pol sebelum melakukang kegiantan pengumpulan data di lapangan. 2. Tahap pelaksanan Di mulai dengan mengambil sampel dengan metode total sampling. Kemudaian mencatat semua pengguna alat kontrasepsi pil yang di peroleh melalui register KIA di wilaya kerja puskesmas wapunto kecamatanduruka
  • 41. kabupaten muna setelah itu melakukan wawan cara terhadap responden pengguna alat kontrasepsi pil. 3. Tahap pengelolahan dan analisa data Data di kunmpulkan dan kemudian di olah dan di analisis serta di sajikan secara deskriptif dalam bentuk narasi dan tabel. 4. Tahap penulisan laporan Pada Tahap ini disusun suatu laporan sebagai tahap akhir dari penelitian ini
  • 42. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kelurahan Wapunto adalah Kelurahan yang terletak di Kecamatan Duruka Kabupaten Muna dengan luas wilayah 11,52 km2 , dengan batas – batas wilayah yaitu: a. Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan raha 1 b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Lagasa c. Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan wapunto d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Ghonsume 2. Demografi Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Wapunto menurut data proyeksi penduduk tahun2015 tercatat 12.059 jiwa Untuk jumlah penduduk dari masing-masing desa di wilayah kerja puskesmas Wapunto dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 2. Jumlah Penduduk Tiap Desa Di Wilayah Kerja Puskesma Wapunto No Nama Desa Jumlah Penduduk (Jiwa) 1. Desa Lagasa 2.785 2. Desa Ghonsume 3.000
  • 43. 3. Desa Lasunapa 1.211 4. Desa Banggai 1.643 5. Desa Wapunto 2,029 6. Desa Palangga 1.935 7. Desa Ghone Balano 692 3. Sarana dan Tenaga Kesehatan a. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan yang di miliki puskesmas wapunto dapat di lihat pada tabel berikut: Tabel 3 Sarana kesehatan Wilayah kerja puskesmas wapunto Tahun 2016 No Sarana Kesehatan Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 Puskesmas Induk Polindes Posyandu Bakesra Kendaran roda 4 Pustu Kendaraan roda 2 1 1 12 2 1 1 4 Jumlah 22 b. Tenaga Kesehatan. Tenaga kerjaan kesehatan yang di miliki puskesmas wapunto dapat di lihat pada tabel berikut
  • 44. Tabel 4 Tenaga Kesehatan yang Ada di Puskesmas wapunto No. Jenis Tenaga Jumlah 1. 2 3 4 5 6 7 8 Dokter umum Dokter gigi Bidan PNS Bidan Pengabdi Perawat PNS Perawat pengabdi Kesling Non Medis 2 orang 1 orang 6 orang 24 orang 30 orang 33 orang 1 orang 3 orang Total 100 0rang B. Hasil Penelitian Penelitian tentang tinjauan efek samping kontrasepsi pil pada akseptor KB diwilayah kerja Puskesmas Wapunto Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka periode Januari-April tahun 2016 dimulai pada tanggal 24 agustus sampai dengan tanggal 28 agustus. Setelah data dikumpulkan, kemudian dilakukan pengolahan data sesuai dengan tujuan penelitian. Selanjutnya, hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan disertai dengan penjelasan sebagai berikut. 1. Responden yang Mengalami Mual
  • 45. Dalam penelitian ini total responden berjumlah 32 orang pengguna kontrasepsi pil. Responden yang mengalami mual dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5 Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB yang Mengalami Mual Di Kelurahan Palangga Kecamatan DurukaKabupaten Muna Periode Januari- April Tahun 2016 Mual Akseptor KB Pil Frekuensi (f) % Ya 7 21,88 Tidak 25 78,12 Jumlah (n) 32 100 Berdasarkan Tabel 5, hasil penelitian menunjukan bahwa dari 32 responden akseptor kontasepsi pil yang mengalami efek samping mual berjumlah 7 orang (21,88%) sedangkan yang tidak mengalami mual berjumlah 25orang (78,12%). 2. Responden yang Mengalami Muntah Akseptor kontrasepsi pil yang mengalami muntah dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 6 Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Aksebtor KB yang Mengalami Muntah Di Kelurahan Palangga Kecamatan DurukaKabupaten Muna Periode Januari- April Tahun 2016 Muntah Akseptor KB Pil Frekuensi (f) % Ya 5 15,63 Tidak 27 84,37 Jumlah (n) 32 100
  • 46. Berdasarkan Tabel 6, hasil penelitian menunjukan bahwa dari 32 responden akseptor kontasepsi pil yang mengalami efek samping muntah berjumlah 5 orang (15,63%) sedangkan yang tidak mengalami muntah berjumlah 27 orang (84,37%). 3. Responden yang Mengalami Perdarahan Pervaginam (Haid tidak teratur). Akseptor kontrasepsi pil yang mengalami perdarahan pervaginam(haid tidak teratur) dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 7 Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Aksebtor KB yang Mengalami Pendarahan Pervaginam Di Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Periode Januari- April Tahun 2016 Perdarahan Pervaginam (Haid Tidak Teratur) Akseptor KB Pil Frekuensi (f) % Ya 15 46,88 Tidak 17 53,12 Jumlah(n) 32 100 Berdasarkan Tabel 7, hasil penelitian menunjukan bahwa dari 32 responden akseptor kontasepsi pil yang mengalami efek samping perdarahan pervaginam (haid tidak teratur)berjumlah 15 orang (46,88%) sedangkan yang tidak mengalami perdarahan pervaginam (haid tidak teratur) berjumlah 17 orang (53,12%). 4. Akseptor yang Mengalami Kenaikan Berat Badan. Akseptor kontrasepsi pil yang mengalami kenaikan berat badan dapat dilihat pada Tabel berikut:
  • 47. Tabel 8 Distribusi Pengguna Alat Kontrasepsi Pil pada Akseptor KB yang Mengalami Kenaikan Berat Badan Di Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka Kabupaten Muna Periode Januari- April Tahun 2016 Kenaikan Berat Badan Akseptor KB Pil Frekuensi (f) % Ya 5 15,63 Tidak 27 84,37 Jumlah (n) 32 100 Berdasarkan Tabel 8, hasil penelitian menunjukan bahwa dari 32 responden akseptor kontasepsi pil yang mengalami efek samping kenaikan berat badanberjumlah 5 orang (15,63%) sedangkan yang tidak mengalami kenaikan berat badanberjumlah 27 orang (84,37%). C. Pembahasan Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara dan dapat pula bersifat permanent (Prawirhardjo, 2006). Pil KB mencegah kehamilan melalui kandungan hormon estrogen dan progestin, dengan menghambat indung telur berovulasi atau melepaskan sel telur. Selain itu, pil juga akan membuat sperma kesulitan mencapai sel telur atau menghalangi sel telur menempel pada lapisan rahim (anonim,) Akseptor kontrasepsi pil dapat mengalami efek samping seperti mual ,muntah, pendarahan pervaginam yang tidak teratur, perubahan berat badan, namun disisi lain pengguna kontasepsi pil dapat menimbulkan pula efek
  • 48. samping yang lebih berat tetapi jarang dialami seperti payudara terasa tegang, varises, gangguan fungsi hati. 1. Pengguna Alat Kontrasepsi Pil yang Mengalami Mual. Mual merupakan gejala yang bisa disebabkan oleh banyak hal. Mual jarang sekali menjadi pertanda penyakit yang serius atau bahkan mengancam nyawa seseorang. Kondisi ini adalah cara tubuh untuk membuang materi yang mungkin berbahaya dari dalam tubuh. Selain itu, terjadinya iritasi atau peradangan di dalam perut juga bisa menyebabkan mual (Anonim, 2013). Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 32 responden pengguna alat kontrasepsi pil, yang mengalami efek samping mual yaitu sebanyak 7 orang (21,88%) dan yang tidak mengalami efek samping mual adalah 25 orang (78,12%). Mual terjadi pada sekitar 50% pasien yang memakai pil kontrasepsi kombinasi. Namun tidak akan berlangsung 24 jam. Pada pasien yang memakai pil hanya progestin mual terjadi pada 20% pasien. Berdasarkan teori yang di kemukakan oleh rinawati (2013), rasa mual sampai mual muntah seperti hamil muda, terjadi pada bulan-bulan pertama pemakaian pil karena kelebihan kadar estrogen didalam darah dibandingkan pada keadaan sebelum minum pil (estrogen mempengaruhi produksi asam lambung )
  • 49. Pada penelitian ini, lebih banyak responden yang tidak mengalami mual dari pada yang mengalami mual. Hal ini bisa saja disebabkan karena cara meminum pil yang dilakukan oleh responden. Responden yang mengalami mual biasanya disebabkan karena cara meminum pil yang salah (tidak sesuai anjuran). Cara penanganan mual yaitu pil diminum bersama dengan makanan atau pada saat akan tidur dapat mengurangi mual. Reaksi ini kemungkinan akan hilang dalam dua bulan. Bila mual masih berlangsung terus maka harus difikirkan tentang kemungkinan kehamilan serta sebab-sebab lainya. Bila sebab-sebab lainya telah disingkirkan dan mual masih berlangsung terus sebaiknya diganti dengan cara lain. 2. Pengguna Alat Kontrasepsi Pil yang Mengalami Muntah. Muntah adalah keluarnya makanan secara paksa dari perut melalui tenggorokan. Makanan keluar dari mulut, atau kadang melalui hidung. Muntah dapat terjadi dengan sengaja atau tidakdan lebih dilihat sebagai gejala daripada sebuah kondisi (Anonim,2012). Hasil penelitian yang telah dilakukan, dari 32 responden di peroleh hasil bahwa muntah yaitu 5 orang (15,63% )dan yang tidak mengalami muntah yaitu 27 orang ( 84,37%) . Berdasarkan teori yang di kemukakan oleh Rinawati (2013), rasa mual sampai mual muntah seperti hamil muda, terjadi pada bulan-bulan
  • 50. pertama pemakaian pil karena kelebihan kadar estrogen didalam darah dibandingkan pada keadaan sebelum minum pil (estrogen mempengaruhi produksi asam lambung ). Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa muntah sering ditemukan pada siklus pertama dan dapat berulang pada siklus berikutnya. Efek samping muntah dapat terjadi pada sekitar 20% perempuan yang memakai pil kombinasi dan hanya 5% pada pemakai pil hanya progestin. Pada penelitian ini lebih banyak responden yang tidak mengalami muntah dari pada yang mengalami muntah. Hal ini bisa saja disebabkan oleh lama waktu penggunaan pil. Muntah bisa saja dialami oleh ibu yang baru menggunakan pil karena tubuhnya membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian dengan hormon yang terkandung didalam pil, Karena efek samping dari kontrasepsi pil biasanya terjadi pada saat awal pemakaian. Cara penanganan jika pasien muntah dalam waktu 2 jam setelah minum pil harus minum pil lagi. Tetapi pasien tidak boleh minum pil lebih dari dosis yang di anjurkan karena kelebihan dosis ini tidak akan membuat metode ini lebih efektif malah bisa meningkatkan muntah bila muntah masih berlangsung terus maka harus difikirkan tentang kemungkinan kehamilan serta sebab-sebab lainya. Bila sebab-sebab
  • 51. lainya telah disingkirkan dan muntah masih berlangsung terus,sebaiknya diganti dengan cara lain. 3. Pengguna Alat Kontrasepsi Pil yang Mengalami Perdarahan Pervaginam (haid tidak teratur) Spotting atau bercak-bercak darah dikeluarkan dari tubuh, ketika dinding rahim sedikit-sedikit meluruh di antara periode menstruasi. Secara medis kondisi ini dikenal sebagai abnormal uterine bleeding – perdarahan rahim yang tidak normal, bleeding between periods, intermenstrual bleeding - perdarahan di antara dua siklus menstruasi dan metrorrhagia (Anonim, 2012). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 32 responden akseptor kontrasepsi pil yang mengalami efek samping haid tidak teratur yaitu 15 orang (46,88%) dan yang tidak mengalami haid tidak teratur yaitu 17 orang (53,12%). Penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Lailiyah (2014) dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 87% responden mengalami efek samping perdarahan diluar haid. Teori yang di kemukakan oleh Rinawati (2013) , beberapa perempuan mungkin mengalami bercak darah (spotting) setelah minum pil, kebanyakan perempuan akan mendapatkan menstruasi berikutnya tepat waktu atau sedikit lebih cepat. Pada umumnya jumlah darah yang
  • 52. keluar pada waktu menstruasi akan berkurang kadang-kadang terjadi spoting pada waktu menggunakan kontrasepsi pil. Gejala-gejala ini akan menghilang dengan sendirinya, tetapi bila masih terdapat,sebaiknya pil diganti dengan yang mengandung estrogen yang lebih tinggi. Pada penelitian ini lebih banyak responden yang tidak mengalami haid tidak teratur. Hal ini bisa saja terjadi karena responden yang mengalami haid tidak teratur sudah memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur bahkan ketika sebelum menggunakan kontrasepsi pil. Efek samping seperti haid tidak teratur terjadi karena terjadi ketidak seimbangan hormon didalam tubuh, sehingga disarankan kepada pengguna kontrasepsi pil untuk menggunakan kontrasepsi pil dengan hormone estrogen yang lebih tinggi. 4. Pengguna Alat Kontrasepsi Pil yang Mengalami Kenaikan Berat Badan Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit(Anonim, 2012). Dalam penelitian ini akseptor KB pemakai kontrasepsi pil yang mengalami efek samping kenaikan berat badan yaitu 5 orang 15,63% dan yang tidak mengalami efek samping yaitu 84,37%. Menurut teori Rinawati (2013), dalam beberapa bulan pertama dapat terjadi kenaikan berat badan sampai kurang 1 kg yang disebabkan
  • 53. oleh retensi cairan atau akibat perubahan metabolik yang terjadi. Dengan adanya nafsu makan yang lebih banyak dari biasanya tubuh akan kelebihan zat-zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi oleh hormon progesteron dirubah menjadi lemak dan disimpan dibawah kulit. Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan lemak yang berlebihan hasil sintesa dari karbohidrat menjadi lemak. Hormone estrogen menyebabkan retensi air dan oedema, sedangkan progesterone mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak dan merangsang nafsu makan serta menurunkan aktifitas fisik, akibatnya pemakaian pil kombinasi dapat menyebabkan berat badan bertambah. Dalam penelitian ini responden yang mengalami kenaikan berat badan adalah sebanyak 5 orang. Hal ini disebabkan karena lama waktu penggunaan pil. Sebagian besar pengguna kontrasepsi pil mengalami, kenaikan berat badan umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama penggunaan pil. Kenaikan berat badan biasanya tidak terjadi pada semua pengguna pil. Hal ini karena respon tubuh dari masing-masing orang berbeda terhadap penggunaan pil, sehingga pada umumnya sebagian pengguna pil dapat mengalami kenaikan berat badan dan sebagian juga tidak mengalami kenailkan berat badan.
  • 54. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian gambaran efek samping kontrasepsi pil pada akseptor KB pil di kelurahan palangga wilayah kerja puskesmas wapunto periode januari- april tahun 2016 di peroleh kesimpulan pengguna alat Kontrasepsi Pil di kelurahan Palangga Kecamatan Duruka Banyak pada Kelompok yang mengalami efek samping pendarahan di luar haid yaitu 15 orang (46,87%) dan Sedikit pada kelompok muntah dan kenaikan berat badan yaitu 5 orang (15,62%). B. Saran 1. Bagi bidan Agar selalu memberikan informasi tentang efek samping pada pengguna kontrasepsi pil di saat penyuluhan posyandu. 2. Bagi pasangan usia subur Agar tetap mengikuti program KB sesuai dengan keinginan,agar dapat terwujud norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
  • 55. DAFTAR PUSTAKA Anonim.(2013) http://widhawidhari.blogspot.co.id/2013/05/makalah-pil-kb.html http://ramaye.blogspot.co.id/2013/08/perubahan-berat-badan- sebagai- efek.html (2012) https://www.docdoc.com/id/info/condition/muntah . (2012) http://www.alodokter.com/mual BKKBN. 2015. Data Akseptor KB Tahun 2015 Daerah Kabupaten Muna. BPS Provinsi Sulawesi Tenggara. 2015. Sulawesi Tenggara Dalam Angka. Sulawesi Tenggara. Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta, Pustaka Rihama Hartanto.H.2010,keluarga berencana dan kontrasepsi,Jakarta,pustaka sinar harapan. Mochtar. R.2002.Sipnosis obstetri, Jakarta,EGC. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta, PT Bina Pustaka. Profil Puskesmas Wapunto. 2015-2016. Data KIA/KB. Muna Syaifudin. 2006 panduan praktis pelayanan kontrasepsi Jakarta EGC. Saeifuddin A.B.2006.ilmu Kebidanan Jakarta: Yayasan Bina Pustaka,Sarwono prawiroharjo.
  • 57.
  • 58. MASTER TABEL Daftar Akseptor KB Pil Yang Mengalami Efek Samping Di Kelurahan Palangga Kecamatan Duruka Kabupaten Muna No Nama Responden Mual Muntah Perdarahan Kenaikan Berat Badan 1 Ny, R ya Tidak tidak tidak 2 Ny. K ya Tidak tidak tidak 3 Ny. Tn ya Tidak tidak tidak 4 Ny. Wd ya Tidak tidak tidak 5 Ny.N ya Tidak tidak tidak 6 Ny. Hrt ya Tidak tidak tidak 7 Ny. Ln ya Tidak tidak tidak 8 Ny.En tidak Ya tidak tidak 9 Ny.hm tidak Ya tidak tidak 10 Ny.ar tidak Ya tidak tidak 11 Ny.as tidak Ya tidak tidak 12 Ny.lz tidak Ya tidak tidak 13 Ny. nn tidak Tidak ya tidak 14 Ny.m tidak Tidak ya tidak 15 Ny.ari tidak Tidak ya tidak 16 Ny.srm tidak Tidak ya tidak 17 Ny.nrs tidak Tidak ay tidak 18 Ny.sr tidak Tidak ya tidak 19 Ny.sft tidak Tidak ya tidak 20 Ny.fy tidak Tidak ya tidak 21 Ny.nra tidak Tidak ya tidak 22 Ny.nr tidak Tidak ya tidak 23 Ny.mr tidak Tidak ya tidak 24 Ny,jl tidak Tidak ya tidak 25 Ny.kop tidak Tidak ya tidak 26 Ny.hrn tidak Tidak ya tidak 27 Ny.dw tidak Tidak ya tidak 28 Ny.an tidak Tidak tidak ya 29 Ny.il tidak Tidak tidak ya 30 Ny.prl tidak Tidak tidak ya 31 Ny.ul tidak Tidak tidak ya 32 Ny.nm tidak Tidak tidak ya
  • 59. KUESIONER TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI WILAYA KERJA PUSKESMAS WAPUNTO KECAMATAN DURUKA KABUPATEN MUNA TAHUN 2015 PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER a. Isilah identitas responden dengan benar terlebih dahuluh! b. Jawablah pertanyaan dengan jujur sesuai dengan yang ibu alami ! c. Berilah tanda cleklis (√) sesuai dengan yang anda alami Tanggal wawancara: 1.Identitas NAMA : UMUR : ALAMAT : PENDIDIKAN : 2.Efek Samping Selama ibu menggunakan pil KB efek samping yang di alami  Mual ≥ 24 jam  Muntah  Pendarahan pervaginam (haid tidak teratur)  Perubahan berat badan > 4 kg
  • 60. Dokumentasi gamabr sebagian responden Ny.M Ny.Sr Ny.Wd Ny.il Ny. Hrt Ny,ari