SlideShare a Scribd company logo
1 of 88
Download to read offline
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATOBU
PERIODE JANUARI S.D JUNI
TAHUN 2016
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan
di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh:
Munawira Fadlyawati
PSW.1B.2013.0024
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2016
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Pengetahun Ibu Hamil tentang Anemia di Wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni
Tahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Nur Isnan, S.ST
Mengetahui
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Pengetahun Ibu Hamil tentang Anemia di Wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni
Tahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Nur Isnan, S.ST
Mengetahui
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Pengetahun Ibu Hamil tentang Anemia di Wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni
Tahun 2016
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Nur Isnan, S.ST
Mengetahui
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes (…………………………...)
2. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (…………………………...)
3. Nur Isnan, S.ST (…………………………...)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Nur Isnan, S.ST
Mengetahui
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes (…………………………...)
2. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (…………………………...)
3. Nur Isnan, S.ST (…………………………...)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Nur Isnan, S.ST
Mengetahui
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
TIM PENGUJI
1. La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes (…………………………...)
2. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (…………………………...)
3. Nur Isnan, S.ST (…………………………...)
Raha, Juli 2016
Pembimbing I Pembimbing II
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Nur Isnan, S.ST
Mengetahui
Direktur Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna
Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI :
Nama : Munawira Fadlyawati
NIM : Psw.2013.IB.0024
Tempat / Tanggal Lahir : Kwandang, Kab.Gorontalo 18 Februari 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Muna / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Madesabara, Kec. Laiworu, Kelurahan
Batalaiworu
II. PENDIDIKAN
A. TK : TK Dahlia Tabongo Barat
B. SD : SD Negeri 1 Tabongo Barat 2001 – 2007
C. SMP : SMP Negeri 2 Bongememe 2007– 2010
D. SMA : SMA Negeri 2 Gorontalo 2010– 2013
E. Sejak tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi
Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna dan Insya Allah akan
menyelesaikannya tahun 2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas limpahan berkat, hidayat dan karunia serta anugerah-Nya sehingga
Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil
tentang Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d
Juni Tahun 2016” dapat terselesaikan.
Penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih yang tiada henti ingin
penulis haturkan kepada Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku
Direktur Akademi Kebidanan Paramata Raha, yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Akademi
Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna sekaligus Pembimbing I dan
Ibu Nur Isnan, SST selaku pembimbing II atas segala bimbingan, waktu,
motivasi, dukungan moral maupun materil serta nasehat yang tidak ternilai
harganya bagi penulis.
Dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala
kerendehan hati perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada :
1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku ketua Yayasan
Pendidikan Sowite Kabupaten Muna atas bimbingan dan kesempatan
bagi penulis untuk mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan
Paramata Raha Kabupaten Muna dan selaku penguji Karya Tulis Ilmiah
atas bimbingan yang sangat berharga, keikhlasan, petunjuk dan
semangat yang bapak berikan, semuanya sungguh sangat berguna bagi
penulis.
2. Seluruh jajaran Dosen dan para Staf Akademi Kebidanan Paramata
Raha yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan selama
mengikuti pendidikan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Kepala KESBANG dan Dinas kesehatan Kabupaten Muna yang telah
membantu memberikan izin serta kesempatan kepada peneliti untuk
melakukan penelitian ini.
4. Kepala Puskesmas Katobu yang telah banyak membantu penulis dalam
pemberian informasi untuk penyusunan karya tulis ilmiah ini.
5. Seluruh Petugas Puskesmas Katobu khususnya petugas Ruang KIA/KB
yang bersedia bekerja sama dengan penulis selama melaksanakan
penelitian.
6. Orang tua tercinta Ayahanda La Kadimu dan Ibunda Nurjanna, saudara-
saudariku Helfira Defi Pratiwi,Amd.Keb dan adik tercinta Mega Putri
Cahya serta Bibi Ani yang telah memberikan segala dukungan baik
moral maupun materil, doa, pengorbanan, ketulusan, pengertian serta
cinta kasih yang tidak pernah berhenti kepada penulis selama mengikuti
pendidikan hingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat penulis selesaikan.
7. Teman-teman seangkatan khususnya kelas A yang namanya tidak dapat
saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas semangat yang kalian
berikan dan sahabat-sahabatku terutama kepada, Desi, Fatkhi, Erna,
Eda, Fifi, Hikma, Mariani, Piana, Waliati dan Rasni atas persahabatan
yang tulus selama ini, terima kasih telah memberi warna, bantuan dan
arti pertemanan serta kesan yang sudah kalian berikan selama tiga tahun
ini.
8. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu, tegur, sapa dan saran demi perbaikan
dan kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini senan tiasa dan akan penulis
terima dengan senang hati. Sebagai Akhir, semoga Karya Tulis Ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu `alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Raha, Juli 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judu ............................................................................................ i
Lembar Persetujuan ................................................................................... ii
Lembar Pengesahan ................................................................................... iii
Riwayat Hidup ........................................................................................... iv
Kata pengantar ........................................................................................... v
Daftar Isi ................................................................................................... viii
Daftar Tabel .............................................................................................. x
Daftar Gambar ........................................................................................... xi
Pernyataan ................................................................................................. xii
Daftar Lampiran ........................................................................................ xiii
Intisari ....................................................................................................... xiv
Bab I Pendahuluan ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 3
1. Tujuan Umum ............................................................... 3
2. Tujuan Khusus .............................................................. 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 4
Bab II Tinjauan Pustaka .................................................................... 6
A. Telaah Pustaka …………………………………………… 6
1. Kehamilan…….……………………………………… 6
2. Anemia ……………………………………………… 18
3. Anemia dalam kehamilan …………………………... 25
4. Pengetahuan ………………………………………….. 31
B. Landasan Teori …………………………………………… 43
C. Kerangka Konsep ………………………………………… 44
D. Pertanyaan Penelitian …………………………………….. 45
Bab III Metode Penelitian ..................................................................... 46
A. Jenis dan Rancangan Penelita ............................................. 46
B. Subjek Penelitian ................................................................. 46
C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 48
D. Identifikasi Variabel Penelitian............................................. 48
E. Definisi Operasional ………………………………………. 48
F. Instrumen Penelitian ………………………………………. 48
G. Pengolahan dan Cara Analisis Data ...................................... 49
1. Pengolahan Data ………………………………………. 49
2. Analisis Data ………………………………………….. 50
H. Jalannya Penelitian ………………………………………... 51
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ………………………….... 52
A. Hasil Penelitian …………………………………………… 52
B. Pembahasan ……………………………………………….. 58
Bab V Kesimpulan dan Saran ……………………………………….... 64
A. Kesimpulan ……………………………………………….. 64
B. Saran ………………………………………………………. 64
Daftar Pustaka …………………………………………………………. 66
Lampiran – Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif.................... 46
Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden
Berdasarkan Tingkat Tahu Ibu Hamil tentang Anemia
Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d
Juni Tahun 2016………………………………………
54
Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden
Berdasarkan Tingkat Paham Ibu Hamil tentang
Anemia Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode
Januari s.d Juni Tahun 2016…...................................
55
Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden
Berdasarkan Tingkat Aplikasi Ibu Hamil tentang
Anemia Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode
Januari s.d Juni Tahun 2016………............................
56
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Kerangka Konsep…………………………………... 43
Gambar 2 : Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten
Muna Tahun 2016…………………………………..
52
Gambar 3 : Grafik Karakteristik Responden Menurut
Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu
Kabupaten Muna Tahun 2016……………………...
53
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah dan tulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Raha, Juli 2016
Munawira Fadlyawati
Daftar Lampiran
Lampiaran 1 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 : Master Tabel Hasil Penelitian
Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4 : Surat Telah Melakukan Penelitian
INTISARI
Munawira Fadlyawati (Psw.2013.IB.0024) “Gambaran Pengetahuan
Ibu Hamil tentang Anemia di Wilayah Puskesmas Katobu Periode
Januari s.d Juni tahun 2016”. di bawah bimbingan Rosminah
Mansyarif dan Nur Isnan
Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum
terjadi ketika kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi rendah.
Disebut anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl, disebut anemia sedang
jika Hb 7-8 gr/dl, disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr/dl disebut
anemia gravis. Anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan berbagai
masalah antara lain: Abortus, Partus prematurus, Partus lama karena inertia
uteri, Perdarahan postpartum karena atonia uteri, Syok, Infeksi, Anemia
sangat berat dengan Hb kurang dari 4g/100ml dapat menyebabkan
dekompesansi kordis (Kamidah, 2015).
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif
dengan teknik pengambilan sampling.
Hasil Penelitian: Hasil dari penelitian ini dari data keseluruhan responden
67 orang yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat tahu tentang
Anemia terbanyak pada kategori baik sebesar (85,07%), pengetahuan cukup
sebesar (12%) dan pengetahuan kurang (3%). Hasil penelitian pengetahuan
berdasarkan tingkat paham tentang Anemia terbanyak pada kategori baik
sebesar (89,55%), pengetahuan cukup (10,45%) dan pengetahuan kurang
tidak ada (0,00%). Hasil penelitian pengetahuan berdasarkan tingkat aplikasi
tentang Anemia terbanyak pada kategori baik sebesar (89,55%),
pengetahuan cukup (4,48%) dan pengetahuan kurang sebesar (5,97%).
Kesimpulan: Berdasarkan pengetahuan responden menunjukkan bahwa
dari 67 orang responden yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat
tahu terbanyak pada pengetahuan kategori baik sebesar (82,08%),
berdasarkan tingkat paham terbanyak pada pengetahuan kategori baik
sebesar (89,55%), berdasarkan tingkat aplikasi terbanyak pada pengetahuan
kategori baik sebesar (89,55%).
Kata Kunci: Kehamilan, Anemia, Pengetahuan.
Daftar Pustaka :14 (2006 – 2015)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi
ketika kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi rendah
(Proverawati, 2011). Disebut anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl,
disebut anemia sedang jika Hb 7-8 gr/dl, disebut anemia berat, atau bila
kurang dari 6 gr/dl disebut anemia gravis. Wanita tidak hamil mempunyai
nilai normal 12-15 gr/dl dan hematokrit 35-54% (Nugraheny, 2010).
Anemia pada kehamilan adalah dimana seorang ibu hamil dinyatakan
menderita anemia apabila kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 12
g/100 ml (Winkjosastro, 2007).
Anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan berbagai masalah
antara lain: Abortus, Partus prematurus, Partus lama karena inertia uteri,
Perdarahan postpartum karena atonia uteri, Syok, Infeksi, Anemia sangat
berat dengan Hb kurang dari 4g/100ml dapat menyebabkan dekompesansi
kordis (Kamidah, 2015)
World Health Organization (WHO) sekitar 2 milyar penduduk, atau
lebih dari 30% populasi penduduk dunia mengalami anemia. Di Negara
berkembang prevalensi anemia cukup tinggi. Sekitar 370 juta jiwa wanita
di Negara berkembang mengalami anemia (Widyastuti dan Hardiyanti,
2008).Selain itu juga WHO memperkirakan sekitar 10% kelahiran hidup
mengalami komplikasi perdarahan pasca persalinan. Komplikasi paling
sering dari perdarahan pasca persalinan adalah anemia (Winkjosastro,
2008). Berdasarkan data WHO Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah
kematian ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas per 100.000 kelahiran
hidup (Kemenkes, 2011). Menurut data world Health Statistiks (2011),
Angka Kematian Ibu untuk Indonesia tahun 2008 mencapai 240 per 100.000
kelahiran hidup. Angka kematian ini masih lebih tinggi jika dibandingkan
dengan Negara Singapura, Malaysia, Philipina, dan Brunei Darussalam.
Menurut Depkes. R.I 2010, di Indonesia terdapat (67%) ibu hamil
mengalami anemia. Berdasarkan ketetapan WHO, anemia ibu hamil di
Indonesia sangat bervariasi, yaitu: 1) Normal jika Hbs 11 gr%, 2) Anemia
ringan jika Hbs 9-10 gr%, 3) Anemia sedang jika Hbs 7-9 gr%, 4) Anemia
berat jika Hbs 5-7 gr%. (kamidah, 2015)
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Muna pada tahun 2013,
jumlah ibu hamil 6631 orang dengan ibu hamil yang mengalami anemia
berjumlah 89 (1,34 %), pada tahun 2014 jumlah ibu hamil 6651 yang
mengalami anemia berjumlah 231 (3,47%) sedangkan pada tahun 2015
jumlah ibu hamil 4958 orang, yang mengalami anemia berjumlah 509
(10,27%). Untuk tahun 2014 di Sulawesi Tenggara angka kematian ibu
adalah 51,67 per 100. 000 kelahiran hidup dari target 200 per 100.000
kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan target renstra tahun 2015 (118
per 100.000 kelahiran hidup) masih dibawah target, ini menunjukkan bahwa
kesadaran masyarakat dalam memeriksakan kehamilan dan melahirkan
disarana pelayanan kesehatan semakin meningkat serta di dukung dengan
sarana dan prasarana kesehatan (Dinkes Sultra, 2014)
Berdasarkan data awal yang diperoleh dari buku register Puskesmas
Katobu tahun 2013, jumlah ibu hamil 696 orang dengan ibu hamil yang
mengalami anemia berjumlah 9 orang (1,29%), tahun 2014 jumlah ibu
hamil 719 orang dengan ibu hamil yang mengalami anemia berjumlah 177
orang (24,61%), tahun 2015 jumlah ibu hamil 751 orang dengan ibu hamil
yang mengalami anemia berjumlah 94 orang (12,52%). Sedangkan pada
tahun 2016 periode Januari s.d Juni jumlah ibu hamil 169 orang dengan ibu
hamil yang mengalami anemia berjumlah 55 orang (33,13%), hal ini
menunjukkan masi tinggi angka kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah
Puskesmas Kotobu (Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni, 2016)
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia
di Wilayah Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni tahun 2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia
di Wilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang anemia diwilayah
kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan tingkat
tahu tentang anemia diwilayah kerja Puskesmas Katobu periode
Januari s.d Juni tahun 2016
b. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan tingkat
paham tentang anemia diwilayah kerja Puskesmas Katobu periode
Januari s.d Juni tahun 2016
c. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan tingkat
aplikasi tentang anemia diwilayah kerja Puskesmas Katobu periode
Januari s.d Juni tahun 2016
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau
teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan khusus serta
sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan sumbangan
pengembangan dan penyempurnaan ilmu pengetahuan yang sudah ada
yang terkait dengan Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia
diwilayah Kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi profesi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber
informasi penentu kebijakan baik di Rumah sakit, Departemen
Kesehatan, Dinas Kesehatan, Puskesmas Katobu dalam menyusun
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kesejahteraan ibu
dan anak yang terkait dengan permasalahan pengetahuan ibu hamil
tentang anemia
b. Manfaat bagi institusi
Sebagai tambahan literatur dan referensi bagi mahasiswa kebidanan
dalam rangka peningkatan pengetahuan khususnya tentang
pengetahuan ibu hamil tentang anemia
c. Manfaat bagi peneliti
Sebagai wahana latihan untuk menambah wawasan dalam
pembuatan Karya Tulis Ilmiah dan bahan pengetahuan bagi peneliti
tentang permasalahan ibu hamil khususnya yang berhubungan
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang anemia diwilayah kerja
Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016
d. Manfaat bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan menjadi salah satu sumber informasi
dalam memperkaya wawasan ilmu pengetahuan dan bahan
kepustakaan sekaligus dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang
berhubungan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang anemia
diwilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun
2016
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur.
Dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum)
betul-betul penuh perjuangan (Ai, dkk 2009).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam
3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai daari konsepsi sampai 3
bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan
ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Ibu hamil harus lebih sering
dikunjungi jika terdapat masalah, dan ia hendaknya disarankan untuk
menemui petugas kesehatan bilamana ia merasakan tanda-tanda
bahaya atau jika ia merasa khawatir (Prawirohardjo, 2009).
b. Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan menurut Prawiroharjo (2008)
dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Tanda tidak pasti kehamilan
a) Amenorea (tidak dapat haid)
b) Mual dan muntah
c) Mengidam
d) Pingsan
e) Anoreksia (tidak ada selera makan)
f) Mamae menjadi tegang dan membesar
g) Miksi sering
h) Konstipasi atau obstipasi
i) Pigmentasi (perubahan warna kulit).
2) Tanda kemungkinan kehamilan
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda heger
d) Tanda Chadwick
e) Tanda Piscaseck
f) Tanda Braxton-Hicks
g) Teraba ballotemen
h) Reaksi kehamilan positif
3) Tanda pasti kehamilan
a) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga
bagian-bagian janin.
b) Denyut jantung janin
(1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec.
(2) Dicatat dan didengar dengan alat doppler.
(3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram.
(4) Dilihat pada ultrasonografi.
4) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen
c. Perubahan – perubahan pada wanita hamil
1) Perubahan Fisiologi Pada Trimester 1
a) Sistem reproduksi
(1) Vagina dan vulva
Akibat pengaruh hormon estrogen, vagina dan vulva
mengalami perubahan pula sampai minggu ke-8 terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah, agak kebiruan (lividae).
(2) Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan
karena hormon estrogen.selama minggu – minggu awal
kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan oedema dan kongesti panggul .
(3) Uterus
Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur
bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur
angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar
di atas sympisis. Pada minggu pertama itmus uteri
mengadakan hipertropi seperti korpus uteri.
Hipertropi itmus pada triwulan pertama membuat itmus
lebih panjang dan lebih lunak yangdisebut tanda hegar.
Perlunakan itmus uteri pada sambungan serviks dan korpus
ini timbul pada 6 minggu pertama setelah haid terakhir.
(4) Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditatis, korpus luteum graviditatis berdiameter kira-
kira 3 cm, kemudian dia mengecil setelah plasenta
terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon
estrogen dan progesteron.
(5) Payudara / mamae
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron akan tetapi
belum mengeluarkan ASI.
(6) Sistem endokrin
Perubahan besar pada sistem endokrin yang penting terjadi
untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal
janin, dan pemulihan pascapartum (nifas).
(7) Sistem kekebalan
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat
wanita tersebut rentang terhadap infeksi vagina. IgG
merupakan satu-satunya imunoglobulin yang dapat
menembus plasenta sehingga imunitas pastikan di peroleh
oleh bayi.
(8) Traktus urinarius / perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing
tertekan sehingga, sering timbul kencing. Keadaan ini akan
hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar
dari rongga panggul. Pada kehamilan normal fungsi ginjal
banyak berubah.
(9) Traktus digestivus / pencernaan
Perubahan rasa tidak enak diuluhati disebabkan karena
perubahan posisi lambung dan aliran balik asam lambung
keesofagus bagian bawah. Produksi asam lambung
menurun, sering terjadi nausea dan muntah karena pengaruh
HCL.
(10)Sirkulasi darah / kardiovaskuler.
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi oleh
adanya sirkulasi ke plasenta uterus yang membesar dengan
pembulu- pembuluh darah yang membesar pula, mammae
dan alat ini memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan
volume plasma maternal mulai meningkat pada saat 10
minggu usia kehamilan dan terus menerus meningkat
sampai 30-34 minggu, sampai mencapai titik
maksimum.tekanan darah akan turun selama 24 minggu
pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam perifer
vaskuler resistensi yang disebabkan oleh peregangan otot
halus oleh progesteron.
(11)Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada
muskuloskeletal. Karena pengaruh hormon estrogen dan
progesteron,terjadi relaksasi dari ligamen-ligamen dalam
tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan/
otot terutama otot pada pelvis.
(12)Integumen / Kulit
Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis
meyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem
integumen selama masa kehamilan.
(13)Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolik rate (BMR) meninggi.
BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya terjadi
pada triwulan terakhir. Kalori yang dibutuhkan untuk itu
diperoleh terutama dari pembakaran hidratarang, khususnya
sesudah kehamilan 20 minggu ke atas.
(14)Sistem pernapasan
Wanita hamil bernafas lebih dalam tetapi frekuensi
nafasnya hanya sedikit meningkat. Peningkatan volume
tidal pernapasan yang berhubungan dengan frekuensi nafas
normal menyebabkan peningkatan volume nafas satu menit
sekitar 26%.
(15)Sistem persyarafan
Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi
sistem neurologi selama masa hamil, selain perubahan-
perubahan neurohormonal hipotalamik-hipofisis.
2) Perubahan Fisiologi Pada Trimester II
a) Sistem reproduksi
(1) Vulva dan vagina
Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat
dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-
pembuluh darah alat genitalia membesar.
(2) Serviks uteri
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar- kelenjar di
serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi
lebih banyak.
(3) Uterus
Pada kehamilan 16 minggu bentuk uterus menjadi bulat dan
berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur,
ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju orang
dewasa, pada saat ini uterus memasuki rongga peritonium
16 minggu : fundus uteri kira-kira terletak diantara ½ jarak
pusat kesimpisis
20 minggu : fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah
pusat.
24 minggu : fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
(4) Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu plasenta mulai terbentuk
dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
(5) Payudara / Mammae
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat
keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum.
Colostrum ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.
(6) Sistem pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi arena pengaruh hormon
progesteron yang meningkat selain itu perut kembung juga
terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam
rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut
khususnya saluran pencernaan, usus besar, kearah atas dan
lateral.
(7) Sistem respirasi
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita
hamil sering mengelukan sesak nafas sehingga
meningkatkan usaha bernafas
(8) Sistem kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan
terjadi proses hemodilusi. setelah 24 minggu sedikit demi
sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm.
(9) Sistem traktus urinarius
Pada trimester kedua kandung kemih tertarik keatas dan
keluar dari panggul sejati kearah abdomen, uretra
memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser
ke arah atas .
(10)Sistem muskulo skeletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan
berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan
tangan dan meningkatnya retensi cairan pada jaringan
konektif / jaringan yang berhubungan disekitarnya.
(11)Sistem integumen
Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan
progesteron, kadar MSH pun meningkat
(12)Sistem endokrin
Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta
terhambatnya pembentukan FSH dan LH.
(13)Kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kg perminggu selama sisa
kehamilan .
3) Perubahan Fisiologi Pada Trimester Ke III
a) Sistem reproduksi
(1) Uterus
Pada trimester III itmus lebih nyata menjadi bagian korpus
uteri dan berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR).
Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian atas
uterus menjadi lebih lebar dan tipis, tampak batas yang nyata
antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah sebagai
lebih tipis.
28 minggu : fundus uteri terletak kira-kira tiga jari di atas pusat
atau 1/3 jarak antara pusat keprosesus xifoideus (25 cm)
32 minggu : fundus uteri terletak kira-kira antara ½ jarak pusat
dan prosesus xifoideus (27 cm ).
36 minggu : fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah prosesus
xifoideus (30 cm).
40 minggu : fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di bawah
prosesus xifoideus (33 cm).
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan kontraksi semakin
kuat sehingga sulit dibedakan dari kontraksi untuk memulai
persalinan.
(2) Sistem traktus urinarius
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas
panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena
kandung kencing akan mulai tertekan kembali.
(3) Sistem respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang
membesar ke arah diafragma sehingga diafragma kurang
leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil
mengalami derajat kesulitan bernapas
(4) Kenaikan berat badan
Terjadinya kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan
berat badan mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan
adalah 11-12 kg.
(5) Sirkulasi darah
Hemodiluisi penambahan volume darah sekitar 25% dengan
puncak pada usia kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit
mencapai level terendah pada minggu 30-32 minggu karena
setelah 34 minggu masa RBC terus meningkat tetapi volume
plasma tidak.
(6) Sistem muskuloskeletal
Sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak.
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita
hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah
secara menyolok. Otot dinding perut meregang dan akhirnya
kehilangan sedikit tondus otot. Selama trimester ke III otot
rektus abdominis dapat memisah, menyebabkan isi perut
menonjol di garis tengah tubuh.
4) Perubahan Psikologis Dalam Kehamilan
a) Trimester I
Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan.
Penentuan untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaan
hamil. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari
tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang
hamil,setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu
diperhatikan dengan seksama.
b) Trimester II
Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran
kesehatan,saat ibu merasa sehat. Ini disebabkan selama trimester ini
umumnya wanita sudah merasa baik ibu dan terbebas dari
ketidaknyamanan kehamilan. Tubuh ibu sudah terbiasa, dengan
kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena
hamil sudah berkurang.
c) Trimester III
Pada trimester ketiga disebut sebagai periode penantian. Pada
periode ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari
dirinya. Trimester III merupakan waktu untuk mempersiapkan
kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya
perhatian pada kehadiran bayi (Sunarti, 2013 Teknologi Pendidikan
Komplikasi Kehamilan dan Penatalaksanaan)
2. Anemia
a. Pengertian
Ada beberapa pengertian anemia, diantaranya :
1) Menurut mochtar (2011) Seseorang disebut menderita anemia bila
kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 10 gr%, di sebut anemia berat
atau bila kurang dari 6gr% .
2) Anemia adalah suatu kondisi medis di mana jumlah sel darah merah
atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal
umumnya berbeda pada laki-laki dan perempuan. Untuk pria,
anemia biasanya didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang
dari 13,5 gram/100ml dan pada wanita sebagai hemoglobin kurang
dari 12,0 gram/100ml (Proverawati, 2011).
3) Disebut anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl, disebut anemia
sedang jika Hb 7-8 gr/dl, disebut anemia berat, atau bila kurang
dari 6 gr/dl disebut anemia gravis (Nugraheny, 2010).
Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi
ketika kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu
rendah. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah
merah mengandung hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan
tubuh. Anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk
kelelahan dan stress pada organ tubuh. Memiliki kadar sel darah
merah yang normal dan mencegah anemia membutuhkan kerjasama
antara ginjal, sumsum tulang, dan nutrisi dalm tubuh. Jika ginjal atau
sumsum tulang tidak berfungsi, atau tubuh kurang gizi, maka jumlah
sel darah merah dan fungsi normal mungkin sulit untuk dipertahankan
(Proverawati, 2011)
b. Jenis – Jenis Anemia
Secara umum, ada tiga jenis utama anemia, diklasifikasikan untuk
menurut ukuran sel darah merah :
1) Jika sel darah merah lebih kecil dari biasanya, ini disebut anemia
mikrostik. Penyebab utama dari jenis ini defisiensi besi (besi
tingkat rendah) anemia dan thalassemia (kelainan bawaan
hemoglobin).
2) Jika ukuran sel darah merah normal dalam ukuran (tetapi rendah
dalam jumlah), ini disebut anemia normositik, seperti anemia yang
menyertai penyakit kronis atau anemia yang berhubungan dengan
penyakit ginjal.
3) Jika sel darah merah lebih besar dari normalnya, maka disebut
anemia makrositik. Penyebab utama dari jenis ini adalah anemia
pernisiosa dan anemia yang berhubungan dengan alkoholisme
(Proverawati, 2011)
c. Penyebab Anemia
Anemia dapat disebabkan banyak hal, tetapi tiga mekanisme utama
tubuh yang menyebabkan adalah :
1) Penghancuran sel darah merah yang berlebihan
a) Masalah dengan sumsum tulang seperti limfoma, leokimia, atau
multiplemyeloma.
b) Masalah dengan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan
kerusakan sel–sel darah (anemia hemolitik)
c) Kemoterapi
d) Penyakit kronis: AIDS
Anemia disebabkan oleh penghancuran sel darah merah :
a) Anemia Hemolitik
b) Anemia selsabit
c) Talasemia
d) Glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD)
e) Spherocytosis herediter
f) Kehilangan darah
2) Kehilangan darah dapat disebabkan oleh :
a) Perdarahan : menstruasi, persalinan
b) Penyakit : malaria
c) Penyakit kronis seperti kanker, kolitis ulserativa, atau
rheumatoid arthritis
d) Kehilangan darah (misalnya dari periode menstruasi berat atau
borok lambung)
3) Penurunan produksi sel darah merah
Jumlah sel darah yang diproduksi dapat menurun ketika
terjadi kerusakan pada daerah sumsum tulang atau bahan dasar
produksi tidak tersedia. Penurunan produksi sel darah dapat terjadi
akibat :
a) Obat-obatan atau racun (obat penekan sumsum tulang:
kortikosteroid, alkohol)
b) Diet yang rendah, vegetarian ketat
c) Gagal ginjal
d) Genetik –beberapa bentuk anemia, seperti talasemia
e) Kehamilan
f) Operasi untuk lambung atau usus yang mengurangi penyerapan
zat besi, Vitamin B12, atau asam folat
d. Tanda dan Gejala Anemia
1) Anemia ringan
Karena jumlah sel darah merah yang rendah menyebabkan
berkurangnya pengiriman oksigen kesetiap jaringan dalam tubuh,
anemia dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala. Hal ini juga
bisa membuat buruk hampir semua kondisi medis lainnya yang
mendasari. jika anemia ringan, biasanya tidak menimbulkan gejala
apapun. Jika anemia secara perlahan terus menerus (kronis), tubuh
dapat beradaptasi dan mengimbangi perubahan, dalam hal ini
mungkin tidak ada gejala apapun sampai anemia menjadi lebih
berat.
Gejala anemia mungkin termasuk yang berikut :
a) Kelelahan
b)Penurunan energi
c) Kelemahan
d)Sesak napas
e) Ringan
f) Palpitasi (rasa jantung balap atau pemukulan tidak teratur)
g)Tampak pucat
2) Anemia berat
Anemia berat beberapa tanda-tanda yang mungkin
menunjukkan anemia berat pada seseorang dapat mencangkup:
a) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket
dan berbau busuk, berwana merah marun, atau tampak berdarah
jika anemia karena kehilangan darah melalui saluran pencernaan
b) Denyut jantung cepat
c) Tekanan darah rendah
d) Frekuensi pernapasan cepat
e) Pucat atau kulit dingin
f) Kulit kuning jika anemia karena kerusakan sel darah merah
g) Pembesaran limpa dengan penyebab anemia tertentu
h) Nyeri dada
i) Pusing (terutama ketika berdiri atau dengan tenaga )
j) Kelelehan atau kekurangan energi
k) Sakit kepala
l) Tidak bisa berkonsentrasi
m)Sesak nafas (khususnya selama latihan)
n) Nyeri dada, angina, atau serangan jantung
o) Pingsan
Beberapa jenis anemia mungkin memiliki gejala yang lainnya,
seperti :
a) Sembelit
b) Daya konsentrasi rendah
c) Kesemutan
d) Rambut rontok
e) Malaise (rasa umum merasa tidak sehat),
f) Memburuknya masalah jantung (Proverawati, 2010).
e. Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan, Persalinan dan Nifas
1) Keguguran
2) Partus prematurus
3) Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah
4) Atonia uteri
5) Syok
6) Afibrinogemia dan hipofribinogemia
7) Infeksi intrapartum dan nifas
8) Bila terjadi anemia gravis terjadi payah jantung
(Nugraheny, 2010).
f. Pengobatan dan Pencegahan Anemia
1) Pengobatan Anemia
Pengobatan harus ditujukan pada penyebab anemia dan mungkin
termasuk:
a) Tranfusi darah
b) Kortikosteroid atau obat-obatan lainnya yang menekan system
kekebalan tubuh
c) Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang membuat
sel-sel darah
d) Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan
mineral lainnya (Proverawati, 2009).
2) Pencegahan Anemia
Beberapa bentuk umum dari anemia yang paling mudah
dicegah dengan makan makanan yang sehat dan membatasi
penggunaan alkohol. Semua jenis anemia sebaiknya dihindari
dengan memeriksakan diri kedokter secara teratur dan ketika
masalah itu timbul. Darah para lanjut usia secara rutin
diperintahkan oleh dokter untuk selalu dikontrol, bahkan jika
tidak ada gejala, sehingga dapat terdeteksi adanya anemia dan
meminta dokter untuk mencari penyebab yang mendasari
(Proverawati, 2010).
3. Anemia pada kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan dengan anemia merupakan keadaan menurunnya
kadar hemoglobin, hematokrit dan eritrosit dibawah nilai yang
normal (Pudiastuti, 2012). Faktor resiko anemia defisiensi besi pada
kehamilan adalah kurangnya asupan besi dalam diet (Nugroho,
2012)
Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang
membahayakan bagi ibu dan janin. Anemia pada ibu hamil dapat
meningkatkan resiko terjadinya perdarahan postpartum. Bila anemia
terjadi sejak awal kehamilan dapat menyebabkan terjadinya
persalinan prematur (Proverawati, 2009).
Anemia pada ibu hamil adalah dimana seorang ibu hamil
dinyatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin dalam
darahnya kurang dari 12 g/100 ml. Pengaruh anemia pada masa
kehamilan adalah memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik
dalam kehamilan, persalinan maupun dalam nifas dan masa
selanjutnya. Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia, seperti:
1) Abortus
2) Partus prematurus
3) Partus lama karena inertia uteri
4) Perdarahan postpartum karena atonia uteri
5) Syok
6) Infeksi, baik intrapartum maupun postpartum
7) Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 g/100 ml
dapat menyebabkan dekompensasi kordis (Prawirohardjo, 2009).
b. Penyebab Anemia dalam Kehamilan.
Anemia dalam kehamilan sama seperti yang terjadi pada
wanita yang tidak hamil. Semua anemia yang terdapat pada wanita
usia reproduktif dapat terjadi hormon penyulit dalam kehamilan:
1) Makanan yang kurang bergizi.
2) Gangguan pencernaan dan malabsorpsi.
3) Kurangnya zat besi dalam makanan (kurang zat besi dalam diit)
4) Kebutuhan zat yang meningkat
5) Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan
lain-lain
6) Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria
dan lain-lain. (Proverawati, 2009)
7) Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah
(hyperemia/hipervolumia) karena sel darah tidak sebanding
pertambahannya dengan plasma darah. Secara fisiologis
pengenceran darah ini membantu meringankan kerja jantung
(Nugraheny, 2010)
c. Faktor Resiko dalam Kehamilan
Tubuh berada resiko tinggi untuk menjadi anemia selama kehamilan
jika:
1) Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
2) Hamil dengan lebih dari satu anak
3) Sering mual muntah karena sakit pagi hari
4) Tidak mengkonsumsi cukup zat besi
5) Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan
6) Hamil saat masi remaja
7) Kehilangan banyak darah (misalnya, dari cedera atau selama
operasi) (Proverawati, 2011)
d. Tanda dan Gejala Anemia pada Kehamilan
Tanda dan gejala ibu hamil dengan anemia yaitu keluhan
lemah, pucat, mudah pingsan, sementara tensi masi dalam batas
normal (perlu dicurigai anemia defisiensi), mengalami malnutrisi,
cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah
luka, nafsu makan turun (anoreksia), kosentrasi hilang, nafas pendek
(pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada
hamil muda (Proverawati, 2009)
e. Diagnosis Anemia pada Kehamilan
Untuk menegakkan diagnosa anemia defisiensi besi dapat
dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan
cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan
mual muntah pada hamil mudah. Pada pemeriksaan dan pengawasan
Hb dapat dilakukan dengan menggunakan metode sahli, dilakukan
minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester 1 dan III. Hasil
pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut:
1) Hb 11 gr% : Tidak anemia
2) Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
3) Hb 7-8 gr% : Anemia sedang
4) Hb <7gr% : Anemia berat (Proverawati, 2009).
f. Penatalaksanaan Anemia Kehamilan
Menurut Setiawan Y (2006), dijelaskan bahwa pencegahan
dan terapi anemia pada kehamilan berdasarkan klasifikasi anemia
adalah sebagai berikut
1) Anemia Zat Besi Bagi Wanita Hamil
Kebutuhan zat besi pada setiap trimester berbeda.
Terutama pada trimester kedua dan ketiga wanita hamil
memerlukan zat besi dalam jumlah banyak, oleh karena itu pada
trimester kedua dan ketiga harus mendapatkan tambahan zat besi.
Sebaiknya wanita hamil diberi sulfas ferrossus atau glukonas
ferrosus, cukup 1 tablet sehari, selain itu wanita dinasihatkan pula
untuk makan lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang banyak
mengandung mineral serta vitamin.
Terapinya adalah :
a) Oral (pemberian ferro sulfat 60 mg / hari menaikkan kadar Hb
1,00 gr% dan kombinasi 60 mg besi + 500 mcg asam folat) dan
parenteral (pemberian ferrum dextran sebanyak 1000 mg (20
ml)
b) Intravena atau 2 x 50 ml gr diberikan secara intramuskular
pada gluteus maksimus dapat meningkatkan Hb relatif lebih
cepat yaitu 2,00 gr% (dalam waktu 24 jam). Pemberian
parentral zat besi mempunyai indikasi kepada ibu hamil yang
terkena anemia berat). Sebelum pemberian rencana parenteral
harus dilakukan test alergi sebanyak 0,50 cc / IC.
2) Anemia Megaloblastik
Pencegahannya adalah apabila pemberian zat besi tidak berhasil
maka ditambah dengan asam folat, adapun terapinya adalah :
a) Asam folat 15-30 mg / hari
b) vitamin B12 1,25 mg / hari
c) sulfas ferrosus 500 mg / hari
d) pada kasus berat dan pengobatan per oral lambat sehingga
dapat diberikan transfusi darah
3) Anemia Hipoplastik, ini dianggap komplikasi kehamilan dimana
pengobatannya adalah tranfusi darah
4) Anemia Hemolitik pengobatannya adalah tranfusi darah.
5) Anemia Lain dengan pemeriksaan darah dilakukan minimal dua
kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan III. Dengan
pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami
anemia, maka dilakukan pemberian tablet besi sebanyak 90 tablet
pada ibu hamil di Puskesmas, artinya ibu hamil setiap hari
mengkonsumsi 1 tablet besi.
g. Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan.
Untuk menghitung terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil
melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui
data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam
pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium, termasuk
pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi parasit,
pengobatan infeksi untuk cacing relatif mudah dan murah.
Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada
masyarakat. Contoh preparat Fe tersebut Arralat, Biosanbe, Iberet,
Vitonal dan Hemaviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan
bebas. Mengonsumsi suplemen panambah zat besi juga bisa mampu
mencegah dan mengatasi anemia. Tetapi sebaiknya tidak bergantung
pada obat atau suplemen penambah zat besi saja, yang paling
penting adalah menjaga pola makan yang baik dengan mengonsumsi
bahan makanan yang kaya asam folat dan zat besi yang berperan
dalam pembentukan sel darah merah yang dapat diperoleh dari
daging, sayuran hijau dan susu.
h. Nutrisi untuk Penderita Anemia pada Kehamilan.
1) Nutrisi adalah makanan yang makanan yang mengandung cukup
nilai gizi dan tenaga untuk perkembangan dan pemeliharaan
kesehatan secara optimal.
2) Makanan yang dianjurkan bagi penderita anemia adalah yang
mengandung:
a) Zat besi, sangat penting karena pada masa kehamilan volume
darah meningkat 25 %, dan juga penting untuk bayi dalam
membangun persediaan darahnya. Zat besi dapat dijumpai di
hati, daging merah, sayuran hijau, wijen, buah-buahan,
kuning telur, serealia, dan sarden. Penyerapan zat besi dapat
terbantu dengan konsumsi vitamin C.
b) Asam folat, zat ini ada di dalam serealia, kacang-kacangan,
sayuran hijau, jamur, kuning telur, jeruk, pisang, dan lain-lain
c) Protein, dibedakan menjadi protein hewani dan protein
nabati. Protein yang berasal dari hewani seperti daging, ikan,
ayam, telur, susu, dan lain-lain disebut protein hewani,
sedangkan protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
seperti kacang-kacangan, tempe, dan tahu disebut protein
nabati (Proferawati, dan Siti 2009)
4. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil rasa keingintahuan
manusia terhadap sesuatu dan hasrat untuk meningkatkan harkat hidup
sehingga kehidupan menjadi lebih baik dan nyaman yang berkembang
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuha manusia baik dimasa
sekarang maupun dimasa depan. Pengetahuan hanya sekedar
menjawab pertanyaan what misalnya apa alam, apa manusia, apa air
dan lainnya (Putri Ariani, A, 2014)
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan yang tercakup
dalam domain kognitif yang mempunyai 6 tingkatan yaitu :
1) Know (Tahu)
Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di
pelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di
terima. Oleh sebab itu merupakan tingkatan pengetahuan yang
paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
tentang apa yang di pelajari antara lain dengan menyebutkan,
menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya.
2) Comprehension (Memahami)
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah
paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya.
3) Application (Aplikasi)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
(sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau
pengunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya.
4) Analysis (Analisis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan
materi/objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam
suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata
kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
5) Synthesis (Sintesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan/menghubungkan bagan-bagan didalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, merencanakan,
meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori
atau rumusan-rumusan yang telah ada
6) Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi iniberkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi/penilaian terhadap suatu materi/objek. Penilaian-
penilaian itu didasarkan pada suatu criteria yang ditentukan sendiri
atau mengguankan kriteria - kriteria yang telah ada.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara/angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin
di ukur dari subjek penelitian/responden. Kedalaman pengetahuan
yang ingin kita ketahui/kita ukur dapat kita sesuaikan dengan
tingkatan-tingkatan diatas.
c. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara
tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan
cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Lebih
jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut
1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:
a) Cara coba – salah ( Trial and Error)
Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan,
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang
menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya
dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan
dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak
berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah
tersebut dapat terpecahkan.
b) Secara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena
tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.
c) Cara kekuasaan atau otoritas
Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali
kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui
penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.
Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat
tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat
modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai
kebenaran yang mutlak.
Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-
pemimpin masyarakat baik formal maupun informal. Para
pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan
pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau
kekuasaan, baiktradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin
agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.
d) Berdasarkan pengalaman sendiri
Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah.
Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman
itumerupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat
digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini
dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi
pada masa yang lalu.
e) Cara akal sehat ( common sense)
Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat
menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah
dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak
orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.
f) Kebenaran melalui wahyu
Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang
diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini
harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang
bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional
atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah
sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau
penyelidikan manusia.
g) Kebenaran secara intuitif
Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat
sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui
proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh
melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak
menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis.
h) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan perkembangan
kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut
berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan
penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan
deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran
secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang
dikemukan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui
pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum
dinamakan induksi sedangkan deduksia dalah pembuatan
kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.
i) Induksi
Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang
dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang
bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi
pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-
pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian
disimpulkan kedalam suatu konsep yang memungkinkan
seseorang untuk memahami suatu gejala.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari
pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses
berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar
secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya
pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk
dalam kelas itu.
2) Cara ilmiah atau modern
Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut
metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research
metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang
mengembangkan metode berpikir induktif kemudian
dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa
dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan
observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap
semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya.
Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :
a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul
pada saat dilakukan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala
yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.
d) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang, yaitu :
(1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam
dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi
pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka
seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi,
baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin
banyak informasi yang masuk semakin banyak pula
pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan
pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan
pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas
pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa
seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan
tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi
juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal.
Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif.
Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan
perilaku seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin
banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan
menumbuhkan perilaku makin positif terhadap obyek
tersebut .
(2) Massa media / informasi
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan
formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh
jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan
perubahan atau peningkatan pengetahuan.
Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam
media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan
masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana
komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi,
radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai
tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan
yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini
seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya
pengetahuan terhadap hal tersebut.
(3) Sosial budaya dan ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang
tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau
buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah
pengetahuannya walaupun tidak melakukan.
Status ekonomi seseorang juga akan menentukan
tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan
tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi pengetahuan seseorang.
(4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun
social. Lingkungan berpengaruh terhadap proses
masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada
dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya
interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon
sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
(5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah
suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan
dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang
diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi
masalalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang
dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan
profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan
dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan
yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar
secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata
dalam bidang kerjanya.
(6) Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola
pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin
berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,
sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin
membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan
aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih
banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya
menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia
madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu
untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan
masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak
ada penurunan pada usia ini.
3) Pengukuran Pengetahuan
Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseoarng dapat
diketahui dan di interpresatsikan dengan skala yang bersifat
yaitu kualitatif :
a) Pengetahuan baik, jika persentase jawaban 76% - 100%
b) Pengetahuan cukup, jika persentase jawaban 56% - 75%
c) Pengetahuan kurang, jika persentase jawaban < 56%
B. Landasan Teori
Anemia pada ibu hamil adalah dimana seorang ibu hamil dinyatakan
menderita anemia apabila kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 12
g/100 ml. Pengaruh anemia pada masa kehamilan adalah memberi pengaruh
kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun dalam nifas
dan masa selanjutnya berdasarkan hasil pemeriksaan Hb sahli dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Hb 11 gr% : Tidak anemia
b. Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
c. Hb 7-8 gr% : Anemia sedang
d. Hb <7gr% : Anemia berat (Proverawati, 2009).
Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari
sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari
atau rangsangan yang telah di terima.
Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar.
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi
disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengunaan hukum-hukum,
rumus, metode, prinsip dan sebagainya. (Putri Ariani, Ayu, 2014)
C. Kerangka Konsep
Variabel Independent Variabel
Dependent
Gambar 1. Kerangka konsep
D. Pertanyaan penelitian
1. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan tingkat tahu
tentang anemia diwilayah Kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d
Juni tahun 2016?
Pengetahuan tentang anemia
1. Tahu
2. Memahami
3. Aplikasi
Ibu hamil
2. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan tingkat
paham tentang anemia diwilayah Kerja Puskesmas Katobu periode
Januari s.d Juni tahun 2016?
3. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan tingkat
aplikasi tentang anemia diwilayah Kerja Puskesmas Katobu periode
Januari s.d Juni tahun 2016?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis Penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
deskrpitif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif (Nursalam, 2016)
B. Subjek Penelitan
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang sedang hamil sampai
pelaksanaan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Katobu tahun 2016.
Dan populasi ini diperkirakan berjumlah 81 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Nursalam, 2016).
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive
sampling.
Kriteria sampel ada dua, yaitu:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat
mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel:
1) Bersedia menjadi responden
2) Memeriksakan diri di puskesmas
3) Ada alamat yang jelas
b. Kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian yang tidak
dapat mewakili sampel penelitian yang tidak memenuhi syarat
sebagai sampel:
1) Tidak bersedia menjadi responden
2) Pendatang
Besar sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Taro
Yamane yaitu :
=
. 1
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N= Jumlah populasi
d2
= Presisi yang ditetapkan (0.05) (Putri Ariani, A, 2014)
Maka didapatkan :
n =
( , )
n =
( , )
n =
,
n =
,
n = 67 orang
Setelah dihitung menggunakan rumus di atas maka sampel berjumlah 67
orang
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Katobu pada bulan
Juli tahun 2016.
D. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah ibu hamil. Sedangkan
varabel independen adalah pengetahuan ibu tentang anemia berdasarkan
tingkat tahu, tingkat paham dan tingkat aplikasi
E. Defini Operasional dan Kriteria Objektif
Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif dalam penelian ini di buat untuk
memudahkan pelaksanaan penelitian hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Table 1. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif
N
o
Variabel Definisi Operasional Kriteria Objektif
Alat Ukur
Skala
1. Dependent
Ibu hamil
Ibu hamil adalah ibu
sedang hamil yang
tercatat di buku
register
2. Independent
Pengetahuan
tentang anemia
berdasarkan tingkat
tahu, tingkat paham
dan tingkat aplikasi
Segala sesuatu yang
diketahui, dipahami,
dan dapat di
aplikasikan oleh ibu
hamil tentang anemia
Baik : jika
persentase 76–100 %
Cukup : jika
persentase 56–75 %
Kurang : jika
prosentase < 56 %
Kuesioner Ordinal
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah format pengumpulan
data dengan kuesioner yang berisi soal/pertanyaan-pertanyaan sesuai
variabel yang diteliti untuk mengukur pengetahuan ibu hamil tentang
anemia.
G. Pengolahan dan Cara Analisis Data
1. Pengolahan dan Penyajian Data
Proses pengolahan data (data processing) ini terdiri dari 3 (tiga) jenis
kegiatan, yakni :
a. Memeriksa data (Editing Data)
Memeriksa data hasil pengumpulan data, yang berupa daftar
pertanyaan, kartu, buku dan lain-lain. Kegiatan ini meiputi hal-hal
berikut:
1) Perhitungan dan penjumlahan
Adalah menghitung lembaran-lembaran kuisioner atau daftar
pertanyaan yang telah diisi dan kembali. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah jumlahnya telah sesuai
dengan jumlah yang disebarkan atau ditentukan.
2) Koreksi
Yang termasuk kegiatan koreksi ini adalah untuk melihat hal-hal
sebagai berikut yaitu : memeriksa kelengkapan data, memeriksa
kesinambungan data, dan memeriksa keseragaman data
b. Memberi Kode (Coding Data)
Untuk memudahkan pengolahan data, maka semua jawaban atau
data hasil penelitian dianggap sangat perlu untuk disederhanakan
agar supaya pada saat pengolahan data dapat dilakukan dengan
mudah. Salah satu cara untuk menyederhanakan data hasil penelitian
tersebut adalah dengan memberikan simbol-simbol tertentu untuk
masing-masing data yang sudah diklasifikasikan.
c. Tabulasi Data (tabulating)
Yang dimaksud dengan tabulasi data, yakni menyusun dan
mengorganisir data sedemikian rupa, sehingga akan dapat dengan
mudah untuk dilakukan penjumlahan, disusun dan disajikan dalam
bentuk tabel atau grafik. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan
caramanual dan elektronis / komputerisasi (Putri Ariani, A, 2014)
2. Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dan grafik. Dalam penelitian ini dilakukan
analisis univariat secara deskriptif sederhana berupa presentasi dengan
menggunakan rumus:
Keterangan:
f = Frekuensi
P = Presentasi
n = Jumlah pertanyaan (Putri Ariani, 2014)
= 100%
H. Jalannya Penelitian
Jalannya beberapa tahap yaitu penelitian di lakukan di bagi dalam
1. Tahap Persiapan
Pelaksanaan surat pengantar dari Institusi Akbid Paramata Raha
Kabupaten Muna. Selanjutnya guna di sampaikan pula Kepala Kesbang
Pol dan Linmas Kabupaten Muna sebelum melakukan pengumpulan
data di wilayah kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna.
2. Tahap Pelaksanaan
Melapor pada Kepala Puskesmas lalu melakukan penelitian dengan
mengisi kuesioner berdasarkan jarak, pengalaman sebelumnya, biaya.
Yang di ambil berdasarkan jawaban ibu di kuesioner.
3. Tahap Pengelolaan dan Analisis Data
Data yang di kumpulkan kemudian diolah, di analisis dan disajikan
dalam tabel distribusi frekuensi.
4. Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Pada tahap ini di susun suatu laporan dari penelitian ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
1. Gambaran Umum letak Geografis
a. Letak Geografis
Secara astronomis Puskesmas Katobu terletak dibagian
Selatan Muna. Secara geografis katobu terletak dibagian selatan
garis khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan di antara 4,490
–
4500
lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara
masyarakat di Kecamatan Katobu
1) Letak teritorial
a) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Laiworu
b) Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Buton
c) Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Duruka
d) Sebelah barat berbatasan dengan Hutan Jati
2) Wilayah kerja
Wilayah kerja puskesmas meliputi kelurahan Raha I, Kelurahan
Laende, Kelurahan Raha II, Kelurahan Mangga Kuning,
Kelurahan Butung–Butung, Kelurahan Watonea, Kelurahan
Wamponiki, dan Kelurahan Raha III dengan Luas daratan 12,88
km2
b. Demografis
Jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas katobu tahun 2015
sebanyak 30.034 jiwa terdiri dari 14,299 jiwa laki – laki, dan 15.735
jiwa perempuan. Adapun sarana pelayanan dan tenaga kesehatan sebagi
berikut:
1) Sarana pelayanan
Sarana pendukung pelayanan kesehatan di Puskesmas katobu
terdiri dari Puskesmas Pembantu 1 buah, posyandu 29 pos,
kendaraan roda empat 1 unit, dan kendaraan roda dua ada 6 unit.
2) Tenaga kesehatan
Pelaksana pelayanan kesehatan di Puskesmas katobu
memiliki beberapa tenaga kesehatan berbagai profesi seperti tenaga
medis, paramedic perawat, paramedis non perawat, tata usaha dan
sopir. Tenaga medis terdiri dari 3 orang dokter Umum dan 2 orang
dokter Gigi. Tenaga paramedic perawat 9 orang bidan, perawat 20
orang dan gizi 4 orang. Tenaga paramedis non perawat terdiri dari
kesling 3 orang, analisis 3 orang, SPK 3 orang, farmasi 2 orang, dan
FKM 4 orang. Tenaga tata usaha terdiri dari tenaga ahli computer 4
orang dan sopir 1 orang.
2. Karakteristik Responden
a. Umur responden
Distribusi responden menurut umur di wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Kabupaten Muna dilihat pada grafik berikut.
Sumber: Data Primer Januari s.d Juni 2016
Gambar 2. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di
Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna
Tahun 2016
Berdasarkan gambar 2, responden terbanyak berumur antara
21-30 tahun yaitu sebanyak 41 responden (61,19%), selanjutnya umur
31 -40 tahun terdapat 18 responden (26,86%), umur 41-50 tahun
terdapat 5 responden (7,46%), dan responden berumur < 20 tahun
yang sebanyak 3 responden (4,47%)
b. Pendidikan responden
Distribusi responden menurut pendidikan di Puskesmas
Katobu Kabupaten Muna dilihat pada grafik berikut.
18%
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
2. Karakteristik Responden
a. Umur responden
Distribusi responden menurut umur di wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Kabupaten Muna dilihat pada grafik berikut.
Sumber: Data Primer Januari s.d Juni 2016
Gambar 2. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di
Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna
Tahun 2016
Berdasarkan gambar 2, responden terbanyak berumur antara
21-30 tahun yaitu sebanyak 41 responden (61,19%), selanjutnya umur
31 -40 tahun terdapat 18 responden (26,86%), umur 41-50 tahun
terdapat 5 responden (7,46%), dan responden berumur < 20 tahun
yang sebanyak 3 responden (4,47%)
b. Pendidikan responden
Distribusi responden menurut pendidikan di Puskesmas
Katobu Kabupaten Muna dilihat pada grafik berikut.
3%
41%
18%
5%
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
<_ 20 Tahun
21-30 Tahun
31-40 Tahun
41-50 Tahun
> 50 Tahun
2. Karakteristik Responden
a. Umur responden
Distribusi responden menurut umur di wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Kabupaten Muna dilihat pada grafik berikut.
Sumber: Data Primer Januari s.d Juni 2016
Gambar 2. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di
Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna
Tahun 2016
Berdasarkan gambar 2, responden terbanyak berumur antara
21-30 tahun yaitu sebanyak 41 responden (61,19%), selanjutnya umur
31 -40 tahun terdapat 18 responden (26,86%), umur 41-50 tahun
terdapat 5 responden (7,46%), dan responden berumur < 20 tahun
yang sebanyak 3 responden (4,47%)
b. Pendidikan responden
Distribusi responden menurut pendidikan di Puskesmas
Katobu Kabupaten Muna dilihat pada grafik berikut.
<_ 20 Tahun
21-30 Tahun
31-40 Tahun
41-50 Tahun
> 50 Tahun
Gambar 3. Distribusi Responden Menurut Pendidikan
di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu
Kabupaten Muna
Tahun 2016
Sumber: Data Primer Januari s.d Juni 2016
Gambar 3. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan
pendidikandi Wilayah Kerja Puskesmas Katobu
Kabupaten Muna Tahun 2016
Berdasarkan gambar 3, responden terbanyak berpendidikan SMA
sejumlah 36 responden (54%), selanjutnya pendidikan perguruan tinggi
terdapat 25 responden (37%), pendidikan SMP terdapat 5 responden
(7%), dan responden dengan pendidikan terendah SD terdapat 1
responden (2%)
3. Analisis Univariat
Setelah data primer tersebut di kumpulkan kemudian di lakukan
pengelompokan sesuai dengan tujuan penulisan selanjutnya disajikan
dalam bentuk analisis univariat.
Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan semua
variabel yang di teliti dengan cara mendiskripsikan tiap variabel
penelitian yang selengkapnya disajikan dalam bentuk Tabel. Distribusi
25%
Gambar 3. Distribusi Responden Menurut Pendidikan
di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu
Kabupaten Muna
Tahun 2016
Sumber: Data Primer Januari s.d Juni 2016
Gambar 3. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan
pendidikandi Wilayah Kerja Puskesmas Katobu
Kabupaten Muna Tahun 2016
Berdasarkan gambar 3, responden terbanyak berpendidikan SMA
sejumlah 36 responden (54%), selanjutnya pendidikan perguruan tinggi
terdapat 25 responden (37%), pendidikan SMP terdapat 5 responden
(7%), dan responden dengan pendidikan terendah SD terdapat 1
responden (2%)
3. Analisis Univariat
Setelah data primer tersebut di kumpulkan kemudian di lakukan
pengelompokan sesuai dengan tujuan penulisan selanjutnya disajikan
dalam bentuk analisis univariat.
Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan semua
variabel yang di teliti dengan cara mendiskripsikan tiap variabel
penelitian yang selengkapnya disajikan dalam bentuk Tabel. Distribusi
0% 1%
5%
36%
25% Tidak Sekolah
SD
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Perguruan Tinggi
Gambar 3. Distribusi Responden Menurut Pendidikan
di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu
Kabupaten Muna
Tahun 2016
Sumber: Data Primer Januari s.d Juni 2016
Gambar 3. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan
pendidikandi Wilayah Kerja Puskesmas Katobu
Kabupaten Muna Tahun 2016
Berdasarkan gambar 3, responden terbanyak berpendidikan SMA
sejumlah 36 responden (54%), selanjutnya pendidikan perguruan tinggi
terdapat 25 responden (37%), pendidikan SMP terdapat 5 responden
(7%), dan responden dengan pendidikan terendah SD terdapat 1
responden (2%)
3. Analisis Univariat
Setelah data primer tersebut di kumpulkan kemudian di lakukan
pengelompokan sesuai dengan tujuan penulisan selanjutnya disajikan
dalam bentuk analisis univariat.
Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan semua
variabel yang di teliti dengan cara mendiskripsikan tiap variabel
penelitian yang selengkapnya disajikan dalam bentuk Tabel. Distribusi
Tidak Sekolah
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Perguruan Tinggi
Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pengetahuan ibu hamil
tentang anemia di wilayah kerja Puskesmas Katobu bulan Januari s.d Juni
Tahun 2016
1) Tingkat Tahu
Distribusi frekuensi pengetahuan responden berdasarkan tingkat tahu ibu
hamil tentang anemia wilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari
s.d Juni tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan
Tingkat Tahu Ibu Hamil tentang Anemia Wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni
Tahun 2016
Tingkat tahu Frekuensi(f) Persentase ( % )
Baik 57 85,07%
Cukup 8 12%
Kurang 2 3%
Jumlah(n) 67 100 %
Sumber : Data primer, 2016
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 67 orang responden yang
mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat tahu terbanyak pada
pengetahuan kategori baik sebesar 57 orang (85,07%), pengetahuan
cukup sebesar 8 orang (12%) dan pengetahuan kurang sebesar 2 orang
(3%)
2) Tingkat Paham
Distribusi frekuensi pengetahuan responden berdasarkan tingkat paham
ibu hamil tentang anemia wilayah kerja Puskesmas Katobu Periode
Januari s.d Juni tahun 2016 di lihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan
Tingkat Paham Ibu Hamil tentang Anemia Wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni
Tahun 2016
Tingkat paham Frekuensi (f) Persentase ( % )
Baik 60 89,55%
Cukup 7 10,45%
Kurang 0 0,00%
Jumlah (n) 67 100 %
Sumber : Data primer, 2016
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 67 orang responden yang
mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat paham terbanyak pada
pengetahuan kategori baik sebesar 60 orang (89,55%), pengetahuan
cukup sebesar 7 orang (10,45%) dan pengetahuan kurang tidak ada
(0,00%).
3) Tingkat Aplikasi
Distribusi frekuensi pengetahuan responden berdasarkan tingkat aplikasi
ibu hamil tentang anemia wilayah kerja Puskesmas Katobu Periode
Januari s.d Juni tahun 2016 di lihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan
Tingkat Aplikasi Ibu Hamil tentang Anemia Wilayah Kerja
Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni
Tahun 2016
Tingkat aplikasi Frekuensi (f) Persentase ( % )
Baik 60 89,55%
Cukup 3 4,48%
Kurang 4 5,97%
Jumlah (n) 67 100 %
Sumber : Data primer, 2016
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 67 orang responden yang
mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat aplikasi terbanyak pada
pengetahuan kategori baik sebesar (89,55%), pengetahuan cukup sebesar
(4,48%) dan pengetahuan sebesar (5,97%).
B. Pembahasan
1. Tingkat Tahu
Hasil dari penelitian yaitu dari data keseluruhan responden 67
orang yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat tahu tentang
Anemia terbanyak pada kategori baik sebesar (85,07%), pengetahuan
cukup sebesar (12%) dan pengetahuan kurang (3%). Dari data dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Anemia
berdasarkan tingkat tahu terbanyak pada kategori pengetahuan baik yaitu
(85,07%).
Menurut Notoadmojo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam
domain kognitif yang mempunyai 6 tingkatan salah satunya adalah
tingkat tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di
pelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu
merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang di pelajari antara lain
dengan menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan
sebagainya
Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang,
menurut Notoadmojo (2007), yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu
usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan
di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan
mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin
mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan
tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi,
baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak
informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat
tentang kesehatan.Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan
dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang
tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu
ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti
mutlak berpengetahuan rendah pula.
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia
terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca
indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior)
(Notoadmojo, 2007)
2. Tingkat paham
Hasil dari penelitianya itu dari data keseluruhan responden 67
orang yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat paham tentang
Anemia terbanyak pada kategori baik sebesar (89,55%), pengetahuan
cukup (10,45%) dan pengetahuan kurang tidak ada (0,00%). Dari data
dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
Anemia terbanyak pada kategori pengetahuan baik yaitu 60 orang
(89,55%).
Berdasarkan teori yang di kemukakan oleh Tri Kurniati (2012)
memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek
atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya.
Dari hasilpenelitian yang dilakukan oleh tingkat pengetahuan
terbanyak pada kategori baik yaitu sebanyak 60 orang (89,55%) hal ini
dikarenakan informasi – informasi yang di dapat dari Puskesmas
Katobu, responden telah paham dengan yang berkaitan dengan anemia.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, menurut
Notoadmojo (2007), yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha
untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di
luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi
proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang
tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka
seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari
orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang
masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang
kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan
dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang
tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu
ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti
mutlak berpengetahuan rendah pula.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden
menurut Cahyono putra (2009) tentang anemia selama kehamilan salah
satunya adalah informasi. Informasi yang diperoleh baik dari
pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan
mempengaruhi jangka pendek (Immediate impact) sehingga
mengahasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan berbagai media
massa untuk seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain – lain
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
kepercayaan orang.
3. Tingkat Aplikasi
Hasil dari penelitian yaitu dari data keseluruhan responden 67
orang yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat paham tentang
Anemia terbanyak pada kategori baik sebesar (89,55%), pengetahuan
cukup (4,48%) dan pengetahuan kurang sebesar (5,97%). Dari data
dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
Anemia terbanyak pada kategori pengetahuan baik yaitu (89,55%).
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih
berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih
banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri
menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak
menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual,
pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak
ada penurunan pada usia ini .
Dari hasil penelitian yang didapatkan responden bahwa yang
memiliki umur terbanyak yaitu pada rentang umur 21-30 tahun yaitu
sebesar 41 responden (61%) hal ini merupakan sesuatu yang baik untuk
bisa hamil, sehingga dengan hal itu mereka bisa mengembangkan
pikiran mereka dengan menggunakan waktu untuk membaca tentang
masalah – masalah yang berhubungan dengan Anemia seta bisa
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari dalam hal ini yang
berhubungan dengan anemia yang bisa membahayakan ibu dan bayi
karena dampak yang diakibatkan oleh anemia itu sendiri.
Sedangkan menurut Hariani (2014) pengetahuan yaitu wawasan
yang diperoleh secara formal maupun nonformal.Secara formal
didapatkan dari pendidikan yang merupakan tingkat dasar dari
pengetahuan. Pendidikan berhubungan positif terhadap pengetahuan
dalam pengembangan sikap dan ketarampilan, sedangakan secara
informal didapatkan dari pengalaman
Dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa data
awal yang diperoleh dari buku register Puskesmas Katobu bahwa
kejadian anemia mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti bahwa hasil yang didapat untuk
pengetahuan responden berdasrkan kategori tingkat aplikasi tertinggi
pada kategori baik yaitu sejumlah 60 orang (89,55%). Responden
mengatakan bahwa mereka memperoleh informasi terbanyak dari
pengalaman – pengalaman sebelumnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Bersasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di paparkan
sebelumnya maka, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengetahuan menunjukkan bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan berdasarkan tingkat tahu terbanyak pada pengetahuan
kategori baik (85,7%).
2. Pengetahuan menunjukkan bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan berdasarkan tingkat paham terbanyak pada pengetahuan
kategori baik (89,55%).
3. Pengetahuan menunjukkan bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan berdasarkan tingkat aplikasi terbanyak pada pengetahuan
kategori baik (89,55%).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan, dapat disarankan sebagai berikut,
diharapkan kepada petugas kesehatan Puskesma Katobu lebih meningkatkan
lagi edukasi kepada ibu – ibu hamil untuk mengurangi terjadinya kejadian
anemia pada masa kehamilan seperti deteksi dini, penyuluhan dan kelas ibu
hamil. Di harapkan kepada peneliti selanjutnya agar penelitian ini di jadikan
pedoman dan perlu adanya sosialisasi atau informasi tentang Anemia
kepada setiap responden (sampel).
Bidan harus memiliki alat HB dan memberikan penyuluhan agar
setiap ibu hamil yang datang dapat diperiksa HBnya. Ibu hamil harus
memeriksakan HB sebanyak 2x yaitu pada trimester I dan III, kemudian
memberikan KIE tentang gizi ibu hamil yaitu yang mengandung zat besi,
asam folat, protein, tablet Fe dan Vitamin C agar ibu tidak lagi mengalami
anemia.
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Ayu Putri (2014) Aplikasi metodologi penelitian Kebidanan dan
Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Nuha Medika
Dewi Pudiastuti, Ratna, (2012) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dan
Patologi .Yogyakarta : Nuha Medika
Jurnal Kamidah (2015) Analisis Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia
dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi. Available at
http://jurnal kamidah.2015/08/ Diakses tanggal 19 juni 2016
Notoadmojo, (2007) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Nugraheny, Esti (2010) Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka
Rihama
Nugroho, Taufan. (2012) Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika
Nursalam, (2016) Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan.Jakarta :
Salemba Medika
Profil Sultra (2014) Profil Dinas Kesehatan Tahun 2014. Available at
http://dinkes.go.id/berita-179-.html. Diakses tanggal 29 Juli 2016.
Proverawati, Atikah (2011) Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta :
Nuha Medika
Proverawati, Atikah dan Asfuah, Siti (2009) Buku Ajar Gizi Untuk
Kebidanan.Yogyakarta : Nuha Medika
Pudiastuti Ratna, Dewi, (2012) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dan
Patologi .Yogyakarta : Nuha Medika
Saefuddin, A B. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka–
Sarwono P
Sunarti, Windi (2013) Teknologi Pendidikan Komplikasi Kehamilan dan
Penatalaksanaannya. Stikes Karya Husada Para-Kediri Laporan
Penelitian. Available at http://windisunarti. /2013/02 Diakses
tanggal 02 Juli 2016
Yeyeh, Ai. Yulianti lia, Maemunah, Susilowati lilik (2009) Asuhan
Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta timur : CV Trans Info Media
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA
1. Identitas Responden :
Nomor Responden : ..........................................
Nama Inisial : ..........................................
Umur Ibu : ..........................................
Pendidikan Terakhir : SD / SMP / SMA / D1 / D3 / S1
Pekerjaan : PNS / Wiraswasta / IRT
2. Petunjuk Pengisian
a. Bacalah dengan cermat pertanyaan-pertanyaan dibawah ini.
b. Tuliskan “B” bila pertanyaan benar dan “S” bila pertanyaan salah
atau dengan memberi tanda centang (√)
A. Tingkat Tahu Benar Salah
No Pernyataan
1. Anemia bisa disebut juga kurang darah/kekurangan sel darah
merah
2. Tanda-tanda ibu hamil yang mengalami kurang darah adalah
muka pucat, dan sering pusing
3. Kurang darah pada masa kehamilan adalah memberi pengaruh
kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun
dalam nifas dan masa selanjutnya.
4. Faktor yang mempengaruhi kurang darah pada masa kehamilan
adalah jark kehamilan terlalu dekat, hamil dengan lebih dari satu
anak, Sering mual muntah karena sakit pagi hari, tidak
mengkonsumsi cukup obat merah, mengalami haid berat sebelum
kehamilan, dan hamil saat masi muda
5. Kadar Hb (kurang darah) yang normal pada ibu hamil yaitu lebih
dari 10 gr/dl
No B. Tingkat Paham
1 Ibu yang beresiko mengalami anemia atau kurang darah adalah
wanita hamil, wanita nifas, dan wanita yang banyak kehilangan
darah saat menstruasi.
2 Yang mengonsumsi makanan zat besi dan asam folat adalah cara
mengatasi kurang darah (anemia).
3 Makanan yang di konsumsi bagi penderita kurang darah adalah
sayur hijau, ikan, buah-buahan, kacang-kacangan dan susu.
4 Tekanan darah turun salah satu tanda kurang darah (anemia)
5 Ibu hamil yang tidak mengonsumsi obat penambah darah (tablet
Fe) beresiko mengalami kurang darah/anemia
No C. Tingkat Aplikasi B S
1. Ibu memeriksakan kehamilan pada petugas di tempat pelayanan
kesehatan terdekat
2. Ibu mengonsumsi obat penambah darah selama hamil
3. Ibu mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti
sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, buah-buahan dan susu
4. Ibu pernah melakukan pemeriksaan kadar Hb selama hamil
5. Ibu hamil memeriksa Hb sebanyak 2 kali di puskesmas
MASTER TABEL
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA
DI WILAYAH PUSKESMAS KATOBU
PERIODE JANUARI S.D JUNI
TAHUN 2016
No Nama Umur Pendidikan
Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Anemia
Tahu Paham Aplikasi
B C K B C K B C K
1 Ny ‘I’ 29 Thn SMA √ √ √
2 Ny ‘H’ 30 Thn S1 √ √ √
3 Ny ‘SA’ 25 Thn S1 √ √ √
4 Ny ‘U’ 24 Thn SMA √ √ √
5 Ny ‘M’ 39 Thn S1 √ √ √
6 Ny ‘S’ 19 Thn SMA √ √ √
7 Ny ‘RN’ 25 Thn D3 √ √ √
8 Ny ‘H’ 31 Thn SD √ √ √
9 Ny ‘E’ 26 Thn SMP √ √ √
10 Ny ‘S’ 30 Thn SMA √ √ √
11 Ny ‘M’ 27 Thn SMA √ √ √
12 Ny ‘N’ 29 Thn D3 √ √ √
13 Ny’DS’ 25 Thn SMA √ √ √
14 Ny ‘W’ 31 Thn SMA √ √ √
15 Ny ‘SN’ 29 Thn S1 √ √ √
16 Ny ‘RA’ 28 Thn D3 √ √ √
17 Ny ‘D’ 31 Thn D3 √ √ √
18 Ny ‘WG’ 35 Thn SMA √ √ √
19 Ny ‘H’ 29 Thn S1 √ √ √
20 Ny ‘WD’ 35 Thn SMA √ √ √
21 Ny ‘N’ 25 Thn D3 √ √ √
22 Ny ‘D’
30 Thn SMP
√ √ √
23 Ny ‘Z’
32 Thn SMA
√ √ √
24 Ny ‘A’
43 Thn S1
√ √ √
25 Ny ‘N’
29 Thn SMA
√ √ √
26 Ny ‘Y’
28 Thn SMA
√ √ √
27 Ny ‘S’
26 Thn SMA
√ √ √
28 Ny ‘N’
27 Thn S1
√ √ √
29 Ny ‘A’
30 Thn SMA
√ √ √
30 Ny ‘A’
22 Thn SMA
√ √ √
31 Ny ‘T’
41 Thn SMP
√ √ √
32 Ny ‘Y’
23 Thn SMA
√ √ √
33 Ny ‘L’
35 Thn S1
√ √ √
34 Ny ‘H’
30 Thn S1
√ √ √
35 Ny 'Z’
27 Thn SMA
√ √ √
36 Ny ‘A’
28 Thn
SMA √ √ √
37 Ny ‘M’
41 Thn
SMA √ √ √
38 Ny ‘M’
33 Thn
SMA √ √ √
39 Ny ‘NF’
22 Thn
SMA √ √ √
40 Ny ‘ST’
39 Thn S1
√ √ √
41 Ny ‘A’
36 Thn S1 √ √ √
42 Ny ‘D’
31 Thn SMA √ √ √
43 Ny ‘DP”
31 Thn SMP
√ √ √
44 Ny ‘F’
33 Thn S1
√ √ √
45 Ny ‘F’
29 Thn SMA √ √ √
46 Ny ‘H’
36 Thn S!
√ √ √
47 Ny ‘I’ 29 Thn
S1
√ √ √
48 Ny ‘I’ 29 Thn
SMA
√ √ √
49 Ny ‘M’ 29 Thn
S1
√ √ √
50 Ny ‘R’
22 Thn
SMA √ √ √
51 Ny ‘R’
20 Thn
SMA √ √ √
52 Ny ‘S’
36 Thn
SMA √ √ √
53 Ny ‘F’
34 Thn
SMA √ √ √
54 Ny ‘U’
24 Thn
SMA √ √ √
55 Ny ‘V’
27 Thn S1 √ √ √
56 Ny ‘SM’
28 Thn S1 √ √ √
57 Ny ‘S’ 29 Thn
SMA √ √ √
58 Ny ‘S’ 29 Thn
S1 √ √ √
59 Ny ‘R’
36 Thn
SMA √ √ √
60 Ny ‘W’
34 Thn
SMA √ √ √
61 Ny ‘H’
30 Thn
SMA √ √ √
62 Ny ‘WS’
27 Thn S1
√ √ √
63 Ny ‘R’
31 Thn S1
√ √ √
64 Ny ‘N’
19 Thn
SMA √ √ √
65 Ny ‘A’
22 Thn
SMA √ √ √
66 Ny ‘O’
21 Thn
SMA √ √ √
67 Ny ‘S’
29 Thn SMP
√ √ √
Kti mira fadlyawati
Kti mira fadlyawati

More Related Content

What's hot (14)

Kti novita sari
Kti novita sariKti novita sari
Kti novita sari
 
Kti hasti 2013.ib.0067
Kti hasti 2013.ib.0067Kti hasti 2013.ib.0067
Kti hasti 2013.ib.0067
 
Kti mariani
Kti marianiKti mariani
Kti mariani
 
Kti wa ode wahyuni
Kti wa ode wahyuniKti wa ode wahyuni
Kti wa ode wahyuni
 
Kti wa ode fitriyanti
Kti wa ode fitriyantiKti wa ode fitriyanti
Kti wa ode fitriyanti
 
Kti wa ode rosmini
Kti wa ode rosminiKti wa ode rosmini
Kti wa ode rosmini
 
Kti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata rahaKti nirwana akbid paramata raha
Kti nirwana akbid paramata raha
 
Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)
Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)
Kti hikma wati (psw.b.2013.ib.0015)
 
Kti sitti andriyani
Kti sitti andriyaniKti sitti andriyani
Kti sitti andriyani
 
Kti rija
Kti rijaKti rija
Kti rija
 
Fitriani
FitrianiFitriani
Fitriani
 
Kti wa ode piana
Kti wa ode pianaKti wa ode piana
Kti wa ode piana
 
Kti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata rahaKti haslia akbid paramata raha
Kti haslia akbid paramata raha
 
Kti ilawati
Kti ilawatiKti ilawati
Kti ilawati
 

Viewers also liked

Update of nutrient-deficiency anemia in elderly patients
Update of nutrient-deficiency anemia in elderly patientsUpdate of nutrient-deficiency anemia in elderly patients
Update of nutrient-deficiency anemia in elderly patientsMerqurioEditore_redazione
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...Warnet Raha
 
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
 -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-hDentimaressa
 
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumilKerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumilyusup firmawan
 
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOGAnemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOGAdeline Dlin
 
Kti lia akmaliah
Kti lia akmaliahKti lia akmaliah
Kti lia akmaliahYondy Arion
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Muh Saleh
 
Pelatihan Penulisan Jurnal Mahasiswa
Pelatihan Penulisan Jurnal MahasiswaPelatihan Penulisan Jurnal Mahasiswa
Pelatihan Penulisan Jurnal MahasiswaIAIN Datokarama Palu
 

Viewers also liked (14)

Update of nutrient-deficiency anemia in elderly patients
Update of nutrient-deficiency anemia in elderly patientsUpdate of nutrient-deficiency anemia in elderly patients
Update of nutrient-deficiency anemia in elderly patients
 
Aih
AihAih
Aih
 
31 94-1-pb
31 94-1-pb31 94-1-pb
31 94-1-pb
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL DENGAN ANEMIA BERAT...
 
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
 -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
 
12 21-1-sm
12 21-1-sm12 21-1-sm
12 21-1-sm
 
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumilKerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
Kerangka acuan kegiatan tablet fe pada bumil
 
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOGAnemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
Anemia pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG
 
Kti ika febrianti AKBID YKN BAU BAU
Kti ika febrianti AKBID YKN BAU BAUKti ika febrianti AKBID YKN BAU BAU
Kti ika febrianti AKBID YKN BAU BAU
 
Kti lia akmaliah
Kti lia akmaliahKti lia akmaliah
Kti lia akmaliah
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013
 
Pelatihan Penulisan Jurnal Mahasiswa
Pelatihan Penulisan Jurnal MahasiswaPelatihan Penulisan Jurnal Mahasiswa
Pelatihan Penulisan Jurnal Mahasiswa
 
Anemia And Its Classification
Anemia And Its ClassificationAnemia And Its Classification
Anemia And Its Classification
 
Anemia ppt
Anemia pptAnemia ppt
Anemia ppt
 

Similar to Kti mira fadlyawati

TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA W...
TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA W...TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA W...
TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA W...Warnet Raha
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...Warnet Raha
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...Warnet Raha
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...Warnet Raha
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...Warnet Raha
 
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...Warnet Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...Warnet Raha
 

Similar to Kti mira fadlyawati (20)

TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA W...
TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA W...TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA W...
TINJAUAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI PIL PADA AKSEPTOR KB DI KELURAHAN PALAGGA W...
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG T...
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEBAB TINGGINYA AKSEPTOR KB SUNTI...
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WI...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKES...
 
Kti siti aisah akbid paramata
Kti siti aisah akbid paramataKti siti aisah akbid paramata
Kti siti aisah akbid paramata
 
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAER...
 
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL DI WI...
 
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN KOMPLIKASI DI RUMA...
 
Kti erna dahlia
Kti erna dahliaKti erna dahlia
Kti erna dahlia
 
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
IDENTIFIKASI PENYEBAB TERJADINYA GAWAT JANIN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIM...
 
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
IDENTIFIKASI IBU HAMIL DENGAN ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MU...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG DISMENORHEA PADA MAHASISWA AKADEMI KEBIDANAN PAR...
 
Wiwin winarsih with logo
Wiwin winarsih with logoWiwin winarsih with logo
Wiwin winarsih with logo
 
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
IDENTIFIKASI INDIKASI INDUKSI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI RUANG DELIMA RU...
 
Kti astuti
Kti astutiKti astuti
Kti astuti
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) TENTANG MOBILISASI DINI DI...
 
Kti bijalmiah akbid paramata raha
Kti bijalmiah akbid paramata rahaKti bijalmiah akbid paramata raha
Kti bijalmiah akbid paramata raha
 
Kti mirda akbid paramata alumni 2015
Kti mirda akbid paramata alumni  2015Kti mirda akbid paramata alumni  2015
Kti mirda akbid paramata alumni 2015
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN PERDAR...
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 

Kti mira fadlyawati

  • 1. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KATOBU PERIODE JANUARI S.D JUNI TAHUN 2016 Karya Tulis Ilmiah Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Oleh: Munawira Fadlyawati PSW.1B.2013.0024 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2016
  • 2. LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Gambaran Pengetahun Ibu Hamil tentang Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni Tahun 2016 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Nur Isnan, S.ST Mengetahui Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Gambaran Pengetahun Ibu Hamil tentang Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni Tahun 2016 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Nur Isnan, S.ST Mengetahui Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes LEMBAR PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah Gambaran Pengetahun Ibu Hamil tentang Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni Tahun 2016 Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Nur Isnan, S.ST Mengetahui Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
  • 3. LEMBAR PENGESAHAN Karya tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes (…………………………...) 2. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (…………………………...) 3. Nur Isnan, S.ST (…………………………...) Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Nur Isnan, S.ST Mengetahui Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes LEMBAR PENGESAHAN Karya tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes (…………………………...) 2. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (…………………………...) 3. Nur Isnan, S.ST (…………………………...) Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Nur Isnan, S.ST Mengetahui Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes LEMBAR PENGESAHAN Karya tulis ini telah disetujui dan diperiksa oleh Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna TIM PENGUJI 1. La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes (…………………………...) 2. Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes (…………………………...) 3. Nur Isnan, S.ST (…………………………...) Raha, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes Nur Isnan, S.ST Mengetahui Direktur Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes
  • 4. RIWAYAT HIDUP I. IDENTITAS DIRI : Nama : Munawira Fadlyawati NIM : Psw.2013.IB.0024 Tempat / Tanggal Lahir : Kwandang, Kab.Gorontalo 18 Februari 1994 Jenis Kelamin : Perempuan Suku / Bangsa : Muna / Indonesia Agama : Islam Alamat : Jl. Madesabara, Kec. Laiworu, Kelurahan Batalaiworu II. PENDIDIKAN A. TK : TK Dahlia Tabongo Barat B. SD : SD Negeri 1 Tabongo Barat 2001 – 2007 C. SMP : SMP Negeri 2 Bongememe 2007– 2010 D. SMA : SMA Negeri 2 Gorontalo 2010– 2013 E. Sejak tahun 2013 mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna dan Insya Allah akan menyelesaikannya tahun 2016
  • 5. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, hidayat dan karunia serta anugerah-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni Tahun 2016” dapat terselesaikan. Penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih yang tiada henti ingin penulis haturkan kepada Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Paramata Raha, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna sekaligus Pembimbing I dan Ibu Nur Isnan, SST selaku pembimbing II atas segala bimbingan, waktu, motivasi, dukungan moral maupun materil serta nasehat yang tidak ternilai harganya bagi penulis. Dalam Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendehan hati perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada :
  • 6. 1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku ketua Yayasan Pendidikan Sowite Kabupaten Muna atas bimbingan dan kesempatan bagi penulis untuk mengikuti pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna dan selaku penguji Karya Tulis Ilmiah atas bimbingan yang sangat berharga, keikhlasan, petunjuk dan semangat yang bapak berikan, semuanya sungguh sangat berguna bagi penulis. 2. Seluruh jajaran Dosen dan para Staf Akademi Kebidanan Paramata Raha yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan selama mengikuti pendidikan dan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 3. Kepala KESBANG dan Dinas kesehatan Kabupaten Muna yang telah membantu memberikan izin serta kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini. 4. Kepala Puskesmas Katobu yang telah banyak membantu penulis dalam pemberian informasi untuk penyusunan karya tulis ilmiah ini. 5. Seluruh Petugas Puskesmas Katobu khususnya petugas Ruang KIA/KB yang bersedia bekerja sama dengan penulis selama melaksanakan penelitian. 6. Orang tua tercinta Ayahanda La Kadimu dan Ibunda Nurjanna, saudara- saudariku Helfira Defi Pratiwi,Amd.Keb dan adik tercinta Mega Putri Cahya serta Bibi Ani yang telah memberikan segala dukungan baik moral maupun materil, doa, pengorbanan, ketulusan, pengertian serta
  • 7. cinta kasih yang tidak pernah berhenti kepada penulis selama mengikuti pendidikan hingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat penulis selesaikan. 7. Teman-teman seangkatan khususnya kelas A yang namanya tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas semangat yang kalian berikan dan sahabat-sahabatku terutama kepada, Desi, Fatkhi, Erna, Eda, Fifi, Hikma, Mariani, Piana, Waliati dan Rasni atas persahabatan yang tulus selama ini, terima kasih telah memberi warna, bantuan dan arti pertemanan serta kesan yang sudah kalian berikan selama tiga tahun ini. 8. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, tegur, sapa dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini senan tiasa dan akan penulis terima dengan senang hati. Sebagai Akhir, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Wassalamu `alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Raha, Juli 2016 Penulis
  • 8. DAFTAR ISI Halaman Judu ............................................................................................ i Lembar Persetujuan ................................................................................... ii Lembar Pengesahan ................................................................................... iii Riwayat Hidup ........................................................................................... iv Kata pengantar ........................................................................................... v Daftar Isi ................................................................................................... viii Daftar Tabel .............................................................................................. x Daftar Gambar ........................................................................................... xi Pernyataan ................................................................................................. xii Daftar Lampiran ........................................................................................ xiii Intisari ....................................................................................................... xiv Bab I Pendahuluan ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ..................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................ 3 1. Tujuan Umum ............................................................... 3 2. Tujuan Khusus .............................................................. 4 D. Manfaat Penelitian .............................................................. 4 Bab II Tinjauan Pustaka .................................................................... 6 A. Telaah Pustaka …………………………………………… 6 1. Kehamilan…….……………………………………… 6 2. Anemia ……………………………………………… 18 3. Anemia dalam kehamilan …………………………... 25
  • 9. 4. Pengetahuan ………………………………………….. 31 B. Landasan Teori …………………………………………… 43 C. Kerangka Konsep ………………………………………… 44 D. Pertanyaan Penelitian …………………………………….. 45 Bab III Metode Penelitian ..................................................................... 46 A. Jenis dan Rancangan Penelita ............................................. 46 B. Subjek Penelitian ................................................................. 46 C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 48 D. Identifikasi Variabel Penelitian............................................. 48 E. Definisi Operasional ………………………………………. 48 F. Instrumen Penelitian ………………………………………. 48 G. Pengolahan dan Cara Analisis Data ...................................... 49 1. Pengolahan Data ………………………………………. 49 2. Analisis Data ………………………………………….. 50 H. Jalannya Penelitian ………………………………………... 51 Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ………………………….... 52 A. Hasil Penelitian …………………………………………… 52 B. Pembahasan ……………………………………………….. 58 Bab V Kesimpulan dan Saran ……………………………………….... 64 A. Kesimpulan ……………………………………………….. 64 B. Saran ………………………………………………………. 64 Daftar Pustaka …………………………………………………………. 66 Lampiran – Lampiran
  • 10. DAFTAR TABEL Tabel 1 : Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif.................... 46 Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Tahu Ibu Hamil tentang Anemia Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni Tahun 2016……………………………………… 54 Tabel 3 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Paham Ibu Hamil tentang Anemia Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni Tahun 2016…................................... 55 Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Aplikasi Ibu Hamil tentang Anemia Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni Tahun 2016………............................ 56
  • 11. DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Kerangka Konsep…………………………………... 43 Gambar 2 : Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2016………………………………….. 52 Gambar 3 : Grafik Karakteristik Responden Menurut Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2016……………………... 53
  • 12. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, disepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dan tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Raha, Juli 2016 Munawira Fadlyawati
  • 13. Daftar Lampiran Lampiaran 1 : Kuesioner Penelitian Lampiran 2 : Master Tabel Hasil Penelitian Lampiran 3 : Surat Ijin Penelitian Lampiran 4 : Surat Telah Melakukan Penelitian
  • 14. INTISARI Munawira Fadlyawati (Psw.2013.IB.0024) “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia di Wilayah Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni tahun 2016”. di bawah bimbingan Rosminah Mansyarif dan Nur Isnan Latar Belakang: Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi rendah. Disebut anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl, disebut anemia sedang jika Hb 7-8 gr/dl, disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr/dl disebut anemia gravis. Anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan berbagai masalah antara lain: Abortus, Partus prematurus, Partus lama karena inertia uteri, Perdarahan postpartum karena atonia uteri, Syok, Infeksi, Anemia sangat berat dengan Hb kurang dari 4g/100ml dapat menyebabkan dekompesansi kordis (Kamidah, 2015). Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampling. Hasil Penelitian: Hasil dari penelitian ini dari data keseluruhan responden 67 orang yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat tahu tentang Anemia terbanyak pada kategori baik sebesar (85,07%), pengetahuan cukup sebesar (12%) dan pengetahuan kurang (3%). Hasil penelitian pengetahuan berdasarkan tingkat paham tentang Anemia terbanyak pada kategori baik sebesar (89,55%), pengetahuan cukup (10,45%) dan pengetahuan kurang tidak ada (0,00%). Hasil penelitian pengetahuan berdasarkan tingkat aplikasi tentang Anemia terbanyak pada kategori baik sebesar (89,55%), pengetahuan cukup (4,48%) dan pengetahuan kurang sebesar (5,97%). Kesimpulan: Berdasarkan pengetahuan responden menunjukkan bahwa dari 67 orang responden yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat tahu terbanyak pada pengetahuan kategori baik sebesar (82,08%), berdasarkan tingkat paham terbanyak pada pengetahuan kategori baik sebesar (89,55%), berdasarkan tingkat aplikasi terbanyak pada pengetahuan kategori baik sebesar (89,55%). Kata Kunci: Kehamilan, Anemia, Pengetahuan. Daftar Pustaka :14 (2006 – 2015)
  • 15. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi rendah (Proverawati, 2011). Disebut anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl, disebut anemia sedang jika Hb 7-8 gr/dl, disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr/dl disebut anemia gravis. Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal 12-15 gr/dl dan hematokrit 35-54% (Nugraheny, 2010). Anemia pada kehamilan adalah dimana seorang ibu hamil dinyatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 12 g/100 ml (Winkjosastro, 2007). Anemia dalam kehamilan dapat menyebabkan berbagai masalah antara lain: Abortus, Partus prematurus, Partus lama karena inertia uteri, Perdarahan postpartum karena atonia uteri, Syok, Infeksi, Anemia sangat berat dengan Hb kurang dari 4g/100ml dapat menyebabkan dekompesansi kordis (Kamidah, 2015) World Health Organization (WHO) sekitar 2 milyar penduduk, atau lebih dari 30% populasi penduduk dunia mengalami anemia. Di Negara berkembang prevalensi anemia cukup tinggi. Sekitar 370 juta jiwa wanita di Negara berkembang mengalami anemia (Widyastuti dan Hardiyanti, 2008).Selain itu juga WHO memperkirakan sekitar 10% kelahiran hidup mengalami komplikasi perdarahan pasca persalinan. Komplikasi paling
  • 16. sering dari perdarahan pasca persalinan adalah anemia (Winkjosastro, 2008). Berdasarkan data WHO Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2011). Menurut data world Health Statistiks (2011), Angka Kematian Ibu untuk Indonesia tahun 2008 mencapai 240 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ini masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan Negara Singapura, Malaysia, Philipina, dan Brunei Darussalam. Menurut Depkes. R.I 2010, di Indonesia terdapat (67%) ibu hamil mengalami anemia. Berdasarkan ketetapan WHO, anemia ibu hamil di Indonesia sangat bervariasi, yaitu: 1) Normal jika Hbs 11 gr%, 2) Anemia ringan jika Hbs 9-10 gr%, 3) Anemia sedang jika Hbs 7-9 gr%, 4) Anemia berat jika Hbs 5-7 gr%. (kamidah, 2015) Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Muna pada tahun 2013, jumlah ibu hamil 6631 orang dengan ibu hamil yang mengalami anemia berjumlah 89 (1,34 %), pada tahun 2014 jumlah ibu hamil 6651 yang mengalami anemia berjumlah 231 (3,47%) sedangkan pada tahun 2015 jumlah ibu hamil 4958 orang, yang mengalami anemia berjumlah 509 (10,27%). Untuk tahun 2014 di Sulawesi Tenggara angka kematian ibu adalah 51,67 per 100. 000 kelahiran hidup dari target 200 per 100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan target renstra tahun 2015 (118 per 100.000 kelahiran hidup) masih dibawah target, ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat dalam memeriksakan kehamilan dan melahirkan
  • 17. disarana pelayanan kesehatan semakin meningkat serta di dukung dengan sarana dan prasarana kesehatan (Dinkes Sultra, 2014) Berdasarkan data awal yang diperoleh dari buku register Puskesmas Katobu tahun 2013, jumlah ibu hamil 696 orang dengan ibu hamil yang mengalami anemia berjumlah 9 orang (1,29%), tahun 2014 jumlah ibu hamil 719 orang dengan ibu hamil yang mengalami anemia berjumlah 177 orang (24,61%), tahun 2015 jumlah ibu hamil 751 orang dengan ibu hamil yang mengalami anemia berjumlah 94 orang (12,52%). Sedangkan pada tahun 2016 periode Januari s.d Juni jumlah ibu hamil 169 orang dengan ibu hamil yang mengalami anemia berjumlah 55 orang (33,13%), hal ini menunjukkan masi tinggi angka kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Kotobu (Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni, 2016) Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia di Wilayah Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni tahun 2016”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia di Wilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang anemia diwilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016.
  • 18. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan tingkat tahu tentang anemia diwilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016 b. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan tingkat paham tentang anemia diwilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016 c. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan tingkat aplikasi tentang anemia diwilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan khusus serta sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya dan sumbangan pengembangan dan penyempurnaan ilmu pengetahuan yang sudah ada yang terkait dengan Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia diwilayah Kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi profesi Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi penentu kebijakan baik di Rumah sakit, Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, Puskesmas Katobu dalam menyusun
  • 19. perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kesejahteraan ibu dan anak yang terkait dengan permasalahan pengetahuan ibu hamil tentang anemia b. Manfaat bagi institusi Sebagai tambahan literatur dan referensi bagi mahasiswa kebidanan dalam rangka peningkatan pengetahuan khususnya tentang pengetahuan ibu hamil tentang anemia c. Manfaat bagi peneliti Sebagai wahana latihan untuk menambah wawasan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah dan bahan pengetahuan bagi peneliti tentang permasalahan ibu hamil khususnya yang berhubungan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang anemia diwilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016 d. Manfaat bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian diharapkan menjadi salah satu sumber informasi dalam memperkaya wawasan ilmu pengetahuan dan bahan kepustakaan sekaligus dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang berhubungan gambaran pengetahuan ibu hamil tentang anemia diwilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016
  • 20. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan (Ai, dkk 2009). Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai daari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Ibu hamil harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah, dan ia hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bilamana ia merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir (Prawirohardjo, 2009). b. Tanda dan Gejala Kehamilan Tanda dan gejala kehamilan menurut Prawiroharjo (2008) dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1) Tanda tidak pasti kehamilan a) Amenorea (tidak dapat haid) b) Mual dan muntah
  • 21. c) Mengidam d) Pingsan e) Anoreksia (tidak ada selera makan) f) Mamae menjadi tegang dan membesar g) Miksi sering h) Konstipasi atau obstipasi i) Pigmentasi (perubahan warna kulit). 2) Tanda kemungkinan kehamilan a) Perut membesar b) Uterus membesar c) Tanda heger d) Tanda Chadwick e) Tanda Piscaseck f) Tanda Braxton-Hicks g) Teraba ballotemen h) Reaksi kehamilan positif 3) Tanda pasti kehamilan a) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin. b) Denyut jantung janin (1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec. (2) Dicatat dan didengar dengan alat doppler. (3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram.
  • 22. (4) Dilihat pada ultrasonografi. 4) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen c. Perubahan – perubahan pada wanita hamil 1) Perubahan Fisiologi Pada Trimester 1 a) Sistem reproduksi (1) Vagina dan vulva Akibat pengaruh hormon estrogen, vagina dan vulva mengalami perubahan pula sampai minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan (lividae). (2) Serviks uteri Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.selama minggu – minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema dan kongesti panggul . (3) Uterus Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar di atas sympisis. Pada minggu pertama itmus uteri mengadakan hipertropi seperti korpus uteri. Hipertropi itmus pada triwulan pertama membuat itmus lebih panjang dan lebih lunak yangdisebut tanda hegar.
  • 23. Perlunakan itmus uteri pada sambungan serviks dan korpus ini timbul pada 6 minggu pertama setelah haid terakhir. (4) Ovarium Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis, korpus luteum graviditatis berdiameter kira- kira 3 cm, kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. (5) Payudara / mamae Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen dan progesteron akan tetapi belum mengeluarkan ASI. (6) Sistem endokrin Perubahan besar pada sistem endokrin yang penting terjadi untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan pascapartum (nifas). (7) Sistem kekebalan Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut rentang terhadap infeksi vagina. IgG merupakan satu-satunya imunoglobulin yang dapat menembus plasenta sehingga imunitas pastikan di peroleh oleh bayi.
  • 24. (8) Traktus urinarius / perkemihan Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga, sering timbul kencing. Keadaan ini akan hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada kehamilan normal fungsi ginjal banyak berubah. (9) Traktus digestivus / pencernaan Perubahan rasa tidak enak diuluhati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan aliran balik asam lambung keesofagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun, sering terjadi nausea dan muntah karena pengaruh HCL. (10)Sirkulasi darah / kardiovaskuler. Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta uterus yang membesar dengan pembulu- pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan alat ini memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan volume plasma maternal mulai meningkat pada saat 10 minggu usia kehamilan dan terus menerus meningkat sampai 30-34 minggu, sampai mencapai titik maksimum.tekanan darah akan turun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam perifer
  • 25. vaskuler resistensi yang disebabkan oleh peregangan otot halus oleh progesteron. (11)Muskuloskeletal Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuloskeletal. Karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron,terjadi relaksasi dari ligamen-ligamen dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan/ otot terutama otot pada pelvis. (12)Integumen / Kulit Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis meyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen selama masa kehamilan. (13)Metabolisme Pada wanita hamil basal metabolik rate (BMR) meninggi. BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran hidratarang, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. (14)Sistem pernapasan Wanita hamil bernafas lebih dalam tetapi frekuensi nafasnya hanya sedikit meningkat. Peningkatan volume tidal pernapasan yang berhubungan dengan frekuensi nafas
  • 26. normal menyebabkan peningkatan volume nafas satu menit sekitar 26%. (15)Sistem persyarafan Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi sistem neurologi selama masa hamil, selain perubahan- perubahan neurohormonal hipotalamik-hipofisis. 2) Perubahan Fisiologi Pada Trimester II a) Sistem reproduksi (1) Vulva dan vagina Karena hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh- pembuluh darah alat genitalia membesar. (2) Serviks uteri Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar- kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. (3) Uterus Pada kehamilan 16 minggu bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju orang dewasa, pada saat ini uterus memasuki rongga peritonium 16 minggu : fundus uteri kira-kira terletak diantara ½ jarak pusat kesimpisis
  • 27. 20 minggu : fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat. 24 minggu : fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat. (4) Ovarium Pada usia kehamilan 16 minggu plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum. (5) Payudara / Mammae Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum. Colostrum ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi. (6) Sistem pencernaan Biasanya terjadi konstipasi arena pengaruh hormon progesteron yang meningkat selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, kearah atas dan lateral. (7) Sistem respirasi Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil sering mengelukan sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas (8) Sistem kardiovaskuler
  • 28. Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi. setelah 24 minggu sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. (9) Sistem traktus urinarius Pada trimester kedua kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen, uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser ke arah atas . (10)Sistem muskulo skeletal Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif / jaringan yang berhubungan disekitarnya. (11)Sistem integumen Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH pun meningkat (12)Sistem endokrin Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH. (13)Kenaikan berat badan Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan .
  • 29. 3) Perubahan Fisiologi Pada Trimester Ke III a) Sistem reproduksi (1) Uterus Pada trimester III itmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus menjadi lebih lebar dan tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah sebagai lebih tipis. 28 minggu : fundus uteri terletak kira-kira tiga jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat keprosesus xifoideus (25 cm) 32 minggu : fundus uteri terletak kira-kira antara ½ jarak pusat dan prosesus xifoideus (27 cm ). 36 minggu : fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah prosesus xifoideus (30 cm). 40 minggu : fundus uteri terletak kira-kira 3 jari di bawah prosesus xifoideus (33 cm). Pada minggu-minggu terakhir kehamilan kontraksi semakin kuat sehingga sulit dibedakan dari kontraksi untuk memulai persalinan.
  • 30. (2) Sistem traktus urinarius Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. (3) Sistem respirasi Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar ke arah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernapas (4) Kenaikan berat badan Terjadinya kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan mulai awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-12 kg. (5) Sirkulasi darah Hemodiluisi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak pada usia kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit mencapai level terendah pada minggu 30-32 minggu karena setelah 34 minggu masa RBC terus meningkat tetapi volume plasma tidak. (6) Sistem muskuloskeletal Sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah
  • 31. secara menyolok. Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tondus otot. Selama trimester ke III otot rektus abdominis dapat memisah, menyebabkan isi perut menonjol di garis tengah tubuh. 4) Perubahan Psikologis Dalam Kehamilan a) Trimester I Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan. Penentuan untuk membuktikan bahwa wanita dalam keadaan hamil. Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil,setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. b) Trimester II Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan,saat ibu merasa sehat. Ini disebabkan selama trimester ini umumnya wanita sudah merasa baik ibu dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. Tubuh ibu sudah terbiasa, dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang. c) Trimester III Pada trimester ketiga disebut sebagai periode penantian. Pada periode ini wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya. Trimester III merupakan waktu untuk mempersiapkan
  • 32. kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi (Sunarti, 2013 Teknologi Pendidikan Komplikasi Kehamilan dan Penatalaksanaan) 2. Anemia a. Pengertian Ada beberapa pengertian anemia, diantaranya : 1) Menurut mochtar (2011) Seseorang disebut menderita anemia bila kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 10 gr%, di sebut anemia berat atau bila kurang dari 6gr% . 2) Anemia adalah suatu kondisi medis di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin normal umumnya berbeda pada laki-laki dan perempuan. Untuk pria, anemia biasanya didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari 13,5 gram/100ml dan pada wanita sebagai hemoglobin kurang dari 12,0 gram/100ml (Proverawati, 2011). 3) Disebut anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl, disebut anemia sedang jika Hb 7-8 gr/dl, disebut anemia berat, atau bila kurang dari 6 gr/dl disebut anemia gravis (Nugraheny, 2010). Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika kadar sel darah merah (eritrosit) dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah mengandung hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk
  • 33. kelelahan dan stress pada organ tubuh. Memiliki kadar sel darah merah yang normal dan mencegah anemia membutuhkan kerjasama antara ginjal, sumsum tulang, dan nutrisi dalm tubuh. Jika ginjal atau sumsum tulang tidak berfungsi, atau tubuh kurang gizi, maka jumlah sel darah merah dan fungsi normal mungkin sulit untuk dipertahankan (Proverawati, 2011) b. Jenis – Jenis Anemia Secara umum, ada tiga jenis utama anemia, diklasifikasikan untuk menurut ukuran sel darah merah : 1) Jika sel darah merah lebih kecil dari biasanya, ini disebut anemia mikrostik. Penyebab utama dari jenis ini defisiensi besi (besi tingkat rendah) anemia dan thalassemia (kelainan bawaan hemoglobin). 2) Jika ukuran sel darah merah normal dalam ukuran (tetapi rendah dalam jumlah), ini disebut anemia normositik, seperti anemia yang menyertai penyakit kronis atau anemia yang berhubungan dengan penyakit ginjal. 3) Jika sel darah merah lebih besar dari normalnya, maka disebut anemia makrositik. Penyebab utama dari jenis ini adalah anemia pernisiosa dan anemia yang berhubungan dengan alkoholisme (Proverawati, 2011)
  • 34. c. Penyebab Anemia Anemia dapat disebabkan banyak hal, tetapi tiga mekanisme utama tubuh yang menyebabkan adalah : 1) Penghancuran sel darah merah yang berlebihan a) Masalah dengan sumsum tulang seperti limfoma, leokimia, atau multiplemyeloma. b) Masalah dengan sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan kerusakan sel–sel darah (anemia hemolitik) c) Kemoterapi d) Penyakit kronis: AIDS Anemia disebabkan oleh penghancuran sel darah merah : a) Anemia Hemolitik b) Anemia selsabit c) Talasemia d) Glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD) e) Spherocytosis herediter f) Kehilangan darah 2) Kehilangan darah dapat disebabkan oleh : a) Perdarahan : menstruasi, persalinan b) Penyakit : malaria c) Penyakit kronis seperti kanker, kolitis ulserativa, atau rheumatoid arthritis
  • 35. d) Kehilangan darah (misalnya dari periode menstruasi berat atau borok lambung) 3) Penurunan produksi sel darah merah Jumlah sel darah yang diproduksi dapat menurun ketika terjadi kerusakan pada daerah sumsum tulang atau bahan dasar produksi tidak tersedia. Penurunan produksi sel darah dapat terjadi akibat : a) Obat-obatan atau racun (obat penekan sumsum tulang: kortikosteroid, alkohol) b) Diet yang rendah, vegetarian ketat c) Gagal ginjal d) Genetik –beberapa bentuk anemia, seperti talasemia e) Kehamilan f) Operasi untuk lambung atau usus yang mengurangi penyerapan zat besi, Vitamin B12, atau asam folat d. Tanda dan Gejala Anemia 1) Anemia ringan Karena jumlah sel darah merah yang rendah menyebabkan berkurangnya pengiriman oksigen kesetiap jaringan dalam tubuh, anemia dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala. Hal ini juga bisa membuat buruk hampir semua kondisi medis lainnya yang mendasari. jika anemia ringan, biasanya tidak menimbulkan gejala apapun. Jika anemia secara perlahan terus menerus (kronis), tubuh
  • 36. dapat beradaptasi dan mengimbangi perubahan, dalam hal ini mungkin tidak ada gejala apapun sampai anemia menjadi lebih berat. Gejala anemia mungkin termasuk yang berikut : a) Kelelahan b)Penurunan energi c) Kelemahan d)Sesak napas e) Ringan f) Palpitasi (rasa jantung balap atau pemukulan tidak teratur) g)Tampak pucat 2) Anemia berat Anemia berat beberapa tanda-tanda yang mungkin menunjukkan anemia berat pada seseorang dapat mencangkup: a) Perubahan warna tinja, termasuk tinja hitam dan tinja lengket dan berbau busuk, berwana merah marun, atau tampak berdarah jika anemia karena kehilangan darah melalui saluran pencernaan b) Denyut jantung cepat c) Tekanan darah rendah d) Frekuensi pernapasan cepat e) Pucat atau kulit dingin f) Kulit kuning jika anemia karena kerusakan sel darah merah g) Pembesaran limpa dengan penyebab anemia tertentu
  • 37. h) Nyeri dada i) Pusing (terutama ketika berdiri atau dengan tenaga ) j) Kelelehan atau kekurangan energi k) Sakit kepala l) Tidak bisa berkonsentrasi m)Sesak nafas (khususnya selama latihan) n) Nyeri dada, angina, atau serangan jantung o) Pingsan Beberapa jenis anemia mungkin memiliki gejala yang lainnya, seperti : a) Sembelit b) Daya konsentrasi rendah c) Kesemutan d) Rambut rontok e) Malaise (rasa umum merasa tidak sehat), f) Memburuknya masalah jantung (Proverawati, 2010). e. Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan, Persalinan dan Nifas 1) Keguguran 2) Partus prematurus 3) Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah 4) Atonia uteri 5) Syok 6) Afibrinogemia dan hipofribinogemia
  • 38. 7) Infeksi intrapartum dan nifas 8) Bila terjadi anemia gravis terjadi payah jantung (Nugraheny, 2010). f. Pengobatan dan Pencegahan Anemia 1) Pengobatan Anemia Pengobatan harus ditujukan pada penyebab anemia dan mungkin termasuk: a) Tranfusi darah b) Kortikosteroid atau obat-obatan lainnya yang menekan system kekebalan tubuh c) Erythropoietin, obat yang membantu sumsum tulang membuat sel-sel darah d) Suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, atau vitamin dan mineral lainnya (Proverawati, 2009). 2) Pencegahan Anemia Beberapa bentuk umum dari anemia yang paling mudah dicegah dengan makan makanan yang sehat dan membatasi penggunaan alkohol. Semua jenis anemia sebaiknya dihindari dengan memeriksakan diri kedokter secara teratur dan ketika masalah itu timbul. Darah para lanjut usia secara rutin diperintahkan oleh dokter untuk selalu dikontrol, bahkan jika tidak ada gejala, sehingga dapat terdeteksi adanya anemia dan
  • 39. meminta dokter untuk mencari penyebab yang mendasari (Proverawati, 2010). 3. Anemia pada kehamilan a. Pengertian Kehamilan dengan anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin, hematokrit dan eritrosit dibawah nilai yang normal (Pudiastuti, 2012). Faktor resiko anemia defisiensi besi pada kehamilan adalah kurangnya asupan besi dalam diet (Nugroho, 2012) Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi ibu dan janin. Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan resiko terjadinya perdarahan postpartum. Bila anemia terjadi sejak awal kehamilan dapat menyebabkan terjadinya persalinan prematur (Proverawati, 2009). Anemia pada ibu hamil adalah dimana seorang ibu hamil dinyatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 12 g/100 ml. Pengaruh anemia pada masa kehamilan adalah memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun dalam nifas dan masa selanjutnya. Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia, seperti: 1) Abortus 2) Partus prematurus 3) Partus lama karena inertia uteri
  • 40. 4) Perdarahan postpartum karena atonia uteri 5) Syok 6) Infeksi, baik intrapartum maupun postpartum 7) Anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 g/100 ml dapat menyebabkan dekompensasi kordis (Prawirohardjo, 2009). b. Penyebab Anemia dalam Kehamilan. Anemia dalam kehamilan sama seperti yang terjadi pada wanita yang tidak hamil. Semua anemia yang terdapat pada wanita usia reproduktif dapat terjadi hormon penyulit dalam kehamilan: 1) Makanan yang kurang bergizi. 2) Gangguan pencernaan dan malabsorpsi. 3) Kurangnya zat besi dalam makanan (kurang zat besi dalam diit) 4) Kebutuhan zat yang meningkat 5) Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain 6) Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-lain. (Proverawati, 2009) 7) Dalam kehamilan, jumlah darah bertambah (hyperemia/hipervolumia) karena sel darah tidak sebanding pertambahannya dengan plasma darah. Secara fisiologis pengenceran darah ini membantu meringankan kerja jantung (Nugraheny, 2010)
  • 41. c. Faktor Resiko dalam Kehamilan Tubuh berada resiko tinggi untuk menjadi anemia selama kehamilan jika: 1) Mengalami dua kehamilan yang berdekatan 2) Hamil dengan lebih dari satu anak 3) Sering mual muntah karena sakit pagi hari 4) Tidak mengkonsumsi cukup zat besi 5) Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan 6) Hamil saat masi remaja 7) Kehilangan banyak darah (misalnya, dari cedera atau selama operasi) (Proverawati, 2011) d. Tanda dan Gejala Anemia pada Kehamilan Tanda dan gejala ibu hamil dengan anemia yaitu keluhan lemah, pucat, mudah pingsan, sementara tensi masi dalam batas normal (perlu dicurigai anemia defisiensi), mengalami malnutrisi, cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), kosentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda (Proverawati, 2009) e. Diagnosis Anemia pada Kehamilan Untuk menegakkan diagnosa anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan
  • 42. mual muntah pada hamil mudah. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan metode sahli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester 1 dan III. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Hb 11 gr% : Tidak anemia 2) Hb 9-10 gr% : Anemia ringan 3) Hb 7-8 gr% : Anemia sedang 4) Hb <7gr% : Anemia berat (Proverawati, 2009). f. Penatalaksanaan Anemia Kehamilan Menurut Setiawan Y (2006), dijelaskan bahwa pencegahan dan terapi anemia pada kehamilan berdasarkan klasifikasi anemia adalah sebagai berikut 1) Anemia Zat Besi Bagi Wanita Hamil Kebutuhan zat besi pada setiap trimester berbeda. Terutama pada trimester kedua dan ketiga wanita hamil memerlukan zat besi dalam jumlah banyak, oleh karena itu pada trimester kedua dan ketiga harus mendapatkan tambahan zat besi. Sebaiknya wanita hamil diberi sulfas ferrossus atau glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari, selain itu wanita dinasihatkan pula untuk makan lebih banyak protein dan sayur-sayuran yang banyak mengandung mineral serta vitamin. Terapinya adalah :
  • 43. a) Oral (pemberian ferro sulfat 60 mg / hari menaikkan kadar Hb 1,00 gr% dan kombinasi 60 mg besi + 500 mcg asam folat) dan parenteral (pemberian ferrum dextran sebanyak 1000 mg (20 ml) b) Intravena atau 2 x 50 ml gr diberikan secara intramuskular pada gluteus maksimus dapat meningkatkan Hb relatif lebih cepat yaitu 2,00 gr% (dalam waktu 24 jam). Pemberian parentral zat besi mempunyai indikasi kepada ibu hamil yang terkena anemia berat). Sebelum pemberian rencana parenteral harus dilakukan test alergi sebanyak 0,50 cc / IC. 2) Anemia Megaloblastik Pencegahannya adalah apabila pemberian zat besi tidak berhasil maka ditambah dengan asam folat, adapun terapinya adalah : a) Asam folat 15-30 mg / hari b) vitamin B12 1,25 mg / hari c) sulfas ferrosus 500 mg / hari d) pada kasus berat dan pengobatan per oral lambat sehingga dapat diberikan transfusi darah 3) Anemia Hipoplastik, ini dianggap komplikasi kehamilan dimana pengobatannya adalah tranfusi darah 4) Anemia Hemolitik pengobatannya adalah tranfusi darah. 5) Anemia Lain dengan pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan III. Dengan
  • 44. pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian tablet besi sebanyak 90 tablet pada ibu hamil di Puskesmas, artinya ibu hamil setiap hari mengkonsumsi 1 tablet besi. g. Pengobatan Anemia Dalam Kehamilan. Untuk menghitung terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi parasit, pengobatan infeksi untuk cacing relatif mudah dan murah. Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada masyarakat. Contoh preparat Fe tersebut Arralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal dan Hemaviton. Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas. Mengonsumsi suplemen panambah zat besi juga bisa mampu mencegah dan mengatasi anemia. Tetapi sebaiknya tidak bergantung pada obat atau suplemen penambah zat besi saja, yang paling penting adalah menjaga pola makan yang baik dengan mengonsumsi bahan makanan yang kaya asam folat dan zat besi yang berperan dalam pembentukan sel darah merah yang dapat diperoleh dari daging, sayuran hijau dan susu.
  • 45. h. Nutrisi untuk Penderita Anemia pada Kehamilan. 1) Nutrisi adalah makanan yang makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk perkembangan dan pemeliharaan kesehatan secara optimal. 2) Makanan yang dianjurkan bagi penderita anemia adalah yang mengandung: a) Zat besi, sangat penting karena pada masa kehamilan volume darah meningkat 25 %, dan juga penting untuk bayi dalam membangun persediaan darahnya. Zat besi dapat dijumpai di hati, daging merah, sayuran hijau, wijen, buah-buahan, kuning telur, serealia, dan sarden. Penyerapan zat besi dapat terbantu dengan konsumsi vitamin C. b) Asam folat, zat ini ada di dalam serealia, kacang-kacangan, sayuran hijau, jamur, kuning telur, jeruk, pisang, dan lain-lain c) Protein, dibedakan menjadi protein hewani dan protein nabati. Protein yang berasal dari hewani seperti daging, ikan, ayam, telur, susu, dan lain-lain disebut protein hewani, sedangkan protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, tempe, dan tahu disebut protein nabati (Proferawati, dan Siti 2009)
  • 46. 4. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil rasa keingintahuan manusia terhadap sesuatu dan hasrat untuk meningkatkan harkat hidup sehingga kehidupan menjadi lebih baik dan nyaman yang berkembang sebagai upaya untuk memenuhi kebutuha manusia baik dimasa sekarang maupun dimasa depan. Pengetahuan hanya sekedar menjawab pertanyaan what misalnya apa alam, apa manusia, apa air dan lainnya (Putri Ariani, A, 2014) b. Tingkat Pengetahuan Menurut Notoadmodjo (2010) pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif yang mempunyai 6 tingkatan yaitu : 1) Know (Tahu) Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang di pelajari antara lain dengan menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya.
  • 47. 2) Comprehension (Memahami) Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya. 3) Application (Aplikasi) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya. 4) Analysis (Analisis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi/objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. 5) Synthesis (Sintesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan/menghubungkan bagan-bagan didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-
  • 48. formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada 6) Evaluation (Evaluasi) Evaluasi iniberkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi/penilaian terhadap suatu materi/objek. Penilaian- penilaian itu didasarkan pada suatu criteria yang ditentukan sendiri atau mengguankan kriteria - kriteria yang telah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara/angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin di ukur dari subjek penelitian/responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui/kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas. c. Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut 1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari: a) Cara coba – salah ( Trial and Error) Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang
  • 49. menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. b) Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. c) Cara kekuasaan atau otoritas Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin- pemimpin masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau
  • 50. kekuasaan, baiktradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan. d) Berdasarkan pengalaman sendiri Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itumerupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. e) Cara akal sehat ( common sense) Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah
  • 51. sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia. g) Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis. h) Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksia dalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. i) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi
  • 52. pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman- pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan kedalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala. j) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu. 2) Cara ilmiah atau modern Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok :
  • 53. a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan. b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan. c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu. d) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu : (1) Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas
  • 54. pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan perilaku seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan perilaku makin positif terhadap obyek tersebut . (2) Massa media / informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan
  • 55. kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. (3) Sosial budaya dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. (4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun social. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
  • 56. (5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masalalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. (6) Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan
  • 57. masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. 3) Pengukuran Pengetahuan Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseoarng dapat diketahui dan di interpresatsikan dengan skala yang bersifat yaitu kualitatif : a) Pengetahuan baik, jika persentase jawaban 76% - 100% b) Pengetahuan cukup, jika persentase jawaban 56% - 75% c) Pengetahuan kurang, jika persentase jawaban < 56% B. Landasan Teori Anemia pada ibu hamil adalah dimana seorang ibu hamil dinyatakan menderita anemia apabila kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 12 g/100 ml. Pengaruh anemia pada masa kehamilan adalah memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun dalam nifas dan masa selanjutnya berdasarkan hasil pemeriksaan Hb sahli dapat digolongkan sebagai berikut: a. Hb 11 gr% : Tidak anemia b. Hb 9-10 gr% : Anemia ringan c. Hb 7-8 gr% : Anemia sedang d. Hb <7gr% : Anemia berat (Proverawati, 2009). Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
  • 58. kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima. Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau pengunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya. (Putri Ariani, Ayu, 2014) C. Kerangka Konsep Variabel Independent Variabel Dependent Gambar 1. Kerangka konsep D. Pertanyaan penelitian 1. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan tingkat tahu tentang anemia diwilayah Kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016? Pengetahuan tentang anemia 1. Tahu 2. Memahami 3. Aplikasi Ibu hamil
  • 59. 2. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan tingkat paham tentang anemia diwilayah Kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016? 3. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil berdasarkan tingkat aplikasi tentang anemia diwilayah Kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016?
  • 60. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis Penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskrpitif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif (Nursalam, 2016) B. Subjek Penelitan 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang sedang hamil sampai pelaksanaan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Katobu tahun 2016. Dan populasi ini diperkirakan berjumlah 81 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Nursalam, 2016). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Kriteria sampel ada dua, yaitu: a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel: 1) Bersedia menjadi responden 2) Memeriksakan diri di puskesmas 3) Ada alamat yang jelas
  • 61. b. Kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian yang tidak dapat mewakili sampel penelitian yang tidak memenuhi syarat sebagai sampel: 1) Tidak bersedia menjadi responden 2) Pendatang Besar sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Taro Yamane yaitu : = . 1 Keterangan: n = Jumlah sampel N= Jumlah populasi d2 = Presisi yang ditetapkan (0.05) (Putri Ariani, A, 2014) Maka didapatkan : n = ( , ) n = ( , ) n = , n = , n = 67 orang Setelah dihitung menggunakan rumus di atas maka sampel berjumlah 67 orang
  • 62. C. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Katobu pada bulan Juli tahun 2016. D. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dependent dalam penelitian ini adalah ibu hamil. Sedangkan varabel independen adalah pengetahuan ibu tentang anemia berdasarkan tingkat tahu, tingkat paham dan tingkat aplikasi E. Defini Operasional dan Kriteria Objektif Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif dalam penelian ini di buat untuk memudahkan pelaksanaan penelitian hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Table 1. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif N o Variabel Definisi Operasional Kriteria Objektif Alat Ukur Skala 1. Dependent Ibu hamil Ibu hamil adalah ibu sedang hamil yang tercatat di buku register 2. Independent Pengetahuan tentang anemia berdasarkan tingkat tahu, tingkat paham dan tingkat aplikasi Segala sesuatu yang diketahui, dipahami, dan dapat di aplikasikan oleh ibu hamil tentang anemia Baik : jika persentase 76–100 % Cukup : jika persentase 56–75 % Kurang : jika prosentase < 56 % Kuesioner Ordinal F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah format pengumpulan data dengan kuesioner yang berisi soal/pertanyaan-pertanyaan sesuai
  • 63. variabel yang diteliti untuk mengukur pengetahuan ibu hamil tentang anemia. G. Pengolahan dan Cara Analisis Data 1. Pengolahan dan Penyajian Data Proses pengolahan data (data processing) ini terdiri dari 3 (tiga) jenis kegiatan, yakni : a. Memeriksa data (Editing Data) Memeriksa data hasil pengumpulan data, yang berupa daftar pertanyaan, kartu, buku dan lain-lain. Kegiatan ini meiputi hal-hal berikut: 1) Perhitungan dan penjumlahan Adalah menghitung lembaran-lembaran kuisioner atau daftar pertanyaan yang telah diisi dan kembali. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah jumlahnya telah sesuai dengan jumlah yang disebarkan atau ditentukan. 2) Koreksi Yang termasuk kegiatan koreksi ini adalah untuk melihat hal-hal sebagai berikut yaitu : memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan memeriksa keseragaman data b. Memberi Kode (Coding Data) Untuk memudahkan pengolahan data, maka semua jawaban atau data hasil penelitian dianggap sangat perlu untuk disederhanakan agar supaya pada saat pengolahan data dapat dilakukan dengan
  • 64. mudah. Salah satu cara untuk menyederhanakan data hasil penelitian tersebut adalah dengan memberikan simbol-simbol tertentu untuk masing-masing data yang sudah diklasifikasikan. c. Tabulasi Data (tabulating) Yang dimaksud dengan tabulasi data, yakni menyusun dan mengorganisir data sedemikian rupa, sehingga akan dapat dengan mudah untuk dilakukan penjumlahan, disusun dan disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan caramanual dan elektronis / komputerisasi (Putri Ariani, A, 2014) 2. Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik. Dalam penelitian ini dilakukan analisis univariat secara deskriptif sederhana berupa presentasi dengan menggunakan rumus: Keterangan: f = Frekuensi P = Presentasi n = Jumlah pertanyaan (Putri Ariani, 2014) = 100%
  • 65. H. Jalannya Penelitian Jalannya beberapa tahap yaitu penelitian di lakukan di bagi dalam 1. Tahap Persiapan Pelaksanaan surat pengantar dari Institusi Akbid Paramata Raha Kabupaten Muna. Selanjutnya guna di sampaikan pula Kepala Kesbang Pol dan Linmas Kabupaten Muna sebelum melakukan pengumpulan data di wilayah kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna. 2. Tahap Pelaksanaan Melapor pada Kepala Puskesmas lalu melakukan penelitian dengan mengisi kuesioner berdasarkan jarak, pengalaman sebelumnya, biaya. Yang di ambil berdasarkan jawaban ibu di kuesioner. 3. Tahap Pengelolaan dan Analisis Data Data yang di kumpulkan kemudian diolah, di analisis dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. 4. Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah Pada tahap ini di susun suatu laporan dari penelitian ini.
  • 66. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1. Gambaran Umum letak Geografis a. Letak Geografis Secara astronomis Puskesmas Katobu terletak dibagian Selatan Muna. Secara geografis katobu terletak dibagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari Utara ke Selatan di antara 4,490 – 4500 lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara masyarakat di Kecamatan Katobu 1) Letak teritorial a) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Laiworu b) Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Buton c) Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Duruka d) Sebelah barat berbatasan dengan Hutan Jati 2) Wilayah kerja Wilayah kerja puskesmas meliputi kelurahan Raha I, Kelurahan Laende, Kelurahan Raha II, Kelurahan Mangga Kuning, Kelurahan Butung–Butung, Kelurahan Watonea, Kelurahan Wamponiki, dan Kelurahan Raha III dengan Luas daratan 12,88 km2
  • 67. b. Demografis Jumlah penduduk wilayah kerja puskesmas katobu tahun 2015 sebanyak 30.034 jiwa terdiri dari 14,299 jiwa laki – laki, dan 15.735 jiwa perempuan. Adapun sarana pelayanan dan tenaga kesehatan sebagi berikut: 1) Sarana pelayanan Sarana pendukung pelayanan kesehatan di Puskesmas katobu terdiri dari Puskesmas Pembantu 1 buah, posyandu 29 pos, kendaraan roda empat 1 unit, dan kendaraan roda dua ada 6 unit. 2) Tenaga kesehatan Pelaksana pelayanan kesehatan di Puskesmas katobu memiliki beberapa tenaga kesehatan berbagai profesi seperti tenaga medis, paramedic perawat, paramedis non perawat, tata usaha dan sopir. Tenaga medis terdiri dari 3 orang dokter Umum dan 2 orang dokter Gigi. Tenaga paramedic perawat 9 orang bidan, perawat 20 orang dan gizi 4 orang. Tenaga paramedis non perawat terdiri dari kesling 3 orang, analisis 3 orang, SPK 3 orang, farmasi 2 orang, dan FKM 4 orang. Tenaga tata usaha terdiri dari tenaga ahli computer 4 orang dan sopir 1 orang.
  • 68. 2. Karakteristik Responden a. Umur responden Distribusi responden menurut umur di wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna dilihat pada grafik berikut. Sumber: Data Primer Januari s.d Juni 2016 Gambar 2. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2016 Berdasarkan gambar 2, responden terbanyak berumur antara 21-30 tahun yaitu sebanyak 41 responden (61,19%), selanjutnya umur 31 -40 tahun terdapat 18 responden (26,86%), umur 41-50 tahun terdapat 5 responden (7,46%), dan responden berumur < 20 tahun yang sebanyak 3 responden (4,47%) b. Pendidikan responden Distribusi responden menurut pendidikan di Puskesmas Katobu Kabupaten Muna dilihat pada grafik berikut. 18% Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 2. Karakteristik Responden a. Umur responden Distribusi responden menurut umur di wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna dilihat pada grafik berikut. Sumber: Data Primer Januari s.d Juni 2016 Gambar 2. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2016 Berdasarkan gambar 2, responden terbanyak berumur antara 21-30 tahun yaitu sebanyak 41 responden (61,19%), selanjutnya umur 31 -40 tahun terdapat 18 responden (26,86%), umur 41-50 tahun terdapat 5 responden (7,46%), dan responden berumur < 20 tahun yang sebanyak 3 responden (4,47%) b. Pendidikan responden Distribusi responden menurut pendidikan di Puskesmas Katobu Kabupaten Muna dilihat pada grafik berikut. 3% 41% 18% 5% Karakteristik Responden Berdasarkan Umur <_ 20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun > 50 Tahun 2. Karakteristik Responden a. Umur responden Distribusi responden menurut umur di wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna dilihat pada grafik berikut. Sumber: Data Primer Januari s.d Juni 2016 Gambar 2. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2016 Berdasarkan gambar 2, responden terbanyak berumur antara 21-30 tahun yaitu sebanyak 41 responden (61,19%), selanjutnya umur 31 -40 tahun terdapat 18 responden (26,86%), umur 41-50 tahun terdapat 5 responden (7,46%), dan responden berumur < 20 tahun yang sebanyak 3 responden (4,47%) b. Pendidikan responden Distribusi responden menurut pendidikan di Puskesmas Katobu Kabupaten Muna dilihat pada grafik berikut. <_ 20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun 41-50 Tahun > 50 Tahun
  • 69. Gambar 3. Distribusi Responden Menurut Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2016 Sumber: Data Primer Januari s.d Juni 2016 Gambar 3. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikandi Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2016 Berdasarkan gambar 3, responden terbanyak berpendidikan SMA sejumlah 36 responden (54%), selanjutnya pendidikan perguruan tinggi terdapat 25 responden (37%), pendidikan SMP terdapat 5 responden (7%), dan responden dengan pendidikan terendah SD terdapat 1 responden (2%) 3. Analisis Univariat Setelah data primer tersebut di kumpulkan kemudian di lakukan pengelompokan sesuai dengan tujuan penulisan selanjutnya disajikan dalam bentuk analisis univariat. Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan semua variabel yang di teliti dengan cara mendiskripsikan tiap variabel penelitian yang selengkapnya disajikan dalam bentuk Tabel. Distribusi 25% Gambar 3. Distribusi Responden Menurut Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2016 Sumber: Data Primer Januari s.d Juni 2016 Gambar 3. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikandi Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2016 Berdasarkan gambar 3, responden terbanyak berpendidikan SMA sejumlah 36 responden (54%), selanjutnya pendidikan perguruan tinggi terdapat 25 responden (37%), pendidikan SMP terdapat 5 responden (7%), dan responden dengan pendidikan terendah SD terdapat 1 responden (2%) 3. Analisis Univariat Setelah data primer tersebut di kumpulkan kemudian di lakukan pengelompokan sesuai dengan tujuan penulisan selanjutnya disajikan dalam bentuk analisis univariat. Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan semua variabel yang di teliti dengan cara mendiskripsikan tiap variabel penelitian yang selengkapnya disajikan dalam bentuk Tabel. Distribusi 0% 1% 5% 36% 25% Tidak Sekolah SD SMP/Sederajat SMA/Sederajat Perguruan Tinggi Gambar 3. Distribusi Responden Menurut Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2016 Sumber: Data Primer Januari s.d Juni 2016 Gambar 3. Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan pendidikandi Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Kabupaten Muna Tahun 2016 Berdasarkan gambar 3, responden terbanyak berpendidikan SMA sejumlah 36 responden (54%), selanjutnya pendidikan perguruan tinggi terdapat 25 responden (37%), pendidikan SMP terdapat 5 responden (7%), dan responden dengan pendidikan terendah SD terdapat 1 responden (2%) 3. Analisis Univariat Setelah data primer tersebut di kumpulkan kemudian di lakukan pengelompokan sesuai dengan tujuan penulisan selanjutnya disajikan dalam bentuk analisis univariat. Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan semua variabel yang di teliti dengan cara mendiskripsikan tiap variabel penelitian yang selengkapnya disajikan dalam bentuk Tabel. Distribusi Tidak Sekolah SMP/Sederajat SMA/Sederajat Perguruan Tinggi
  • 70. Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pengetahuan ibu hamil tentang anemia di wilayah kerja Puskesmas Katobu bulan Januari s.d Juni Tahun 2016 1) Tingkat Tahu Distribusi frekuensi pengetahuan responden berdasarkan tingkat tahu ibu hamil tentang anemia wilayah kerja Puskesmas Katobu periode Januari s.d Juni tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Tahu Ibu Hamil tentang Anemia Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni Tahun 2016 Tingkat tahu Frekuensi(f) Persentase ( % ) Baik 57 85,07% Cukup 8 12% Kurang 2 3% Jumlah(n) 67 100 % Sumber : Data primer, 2016 Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 67 orang responden yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat tahu terbanyak pada pengetahuan kategori baik sebesar 57 orang (85,07%), pengetahuan cukup sebesar 8 orang (12%) dan pengetahuan kurang sebesar 2 orang (3%)
  • 71. 2) Tingkat Paham Distribusi frekuensi pengetahuan responden berdasarkan tingkat paham ibu hamil tentang anemia wilayah kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni tahun 2016 di lihat pada Tabel 3. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Paham Ibu Hamil tentang Anemia Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni Tahun 2016 Tingkat paham Frekuensi (f) Persentase ( % ) Baik 60 89,55% Cukup 7 10,45% Kurang 0 0,00% Jumlah (n) 67 100 % Sumber : Data primer, 2016 Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 67 orang responden yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat paham terbanyak pada pengetahuan kategori baik sebesar 60 orang (89,55%), pengetahuan cukup sebesar 7 orang (10,45%) dan pengetahuan kurang tidak ada (0,00%). 3) Tingkat Aplikasi Distribusi frekuensi pengetahuan responden berdasarkan tingkat aplikasi ibu hamil tentang anemia wilayah kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni tahun 2016 di lihat pada Tabel 4.
  • 72. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Aplikasi Ibu Hamil tentang Anemia Wilayah Kerja Puskesmas Katobu Periode Januari s.d Juni Tahun 2016 Tingkat aplikasi Frekuensi (f) Persentase ( % ) Baik 60 89,55% Cukup 3 4,48% Kurang 4 5,97% Jumlah (n) 67 100 % Sumber : Data primer, 2016 Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 67 orang responden yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat aplikasi terbanyak pada pengetahuan kategori baik sebesar (89,55%), pengetahuan cukup sebesar (4,48%) dan pengetahuan sebesar (5,97%). B. Pembahasan 1. Tingkat Tahu Hasil dari penelitian yaitu dari data keseluruhan responden 67 orang yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat tahu tentang Anemia terbanyak pada kategori baik sebesar (85,07%), pengetahuan cukup sebesar (12%) dan pengetahuan kurang (3%). Dari data dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Anemia berdasarkan tingkat tahu terbanyak pada kategori pengetahuan baik yaitu (85,07%).
  • 73. Menurut Notoadmojo (2007), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif yang mempunyai 6 tingkatan salah satunya adalah tingkat tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang di pelajari antara lain dengan menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, menurut Notoadmojo (2007), yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu
  • 74. ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoadmojo, 2007) 2. Tingkat paham Hasil dari penelitianya itu dari data keseluruhan responden 67 orang yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat paham tentang Anemia terbanyak pada kategori baik sebesar (89,55%), pengetahuan cukup (10,45%) dan pengetahuan kurang tidak ada (0,00%). Dari data dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Anemia terbanyak pada kategori pengetahuan baik yaitu 60 orang (89,55%). Berdasarkan teori yang di kemukakan oleh Tri Kurniati (2012) memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang di ketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya.
  • 75. Dari hasilpenelitian yang dilakukan oleh tingkat pengetahuan terbanyak pada kategori baik yaitu sebanyak 60 orang (89,55%) hal ini dikarenakan informasi – informasi yang di dapat dari Puskesmas Katobu, responden telah paham dengan yang berkaitan dengan anemia. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, menurut Notoadmojo (2007), yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan responden menurut Cahyono putra (2009) tentang anemia selama kehamilan salah satunya adalah informasi. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan mempengaruhi jangka pendek (Immediate impact) sehingga
  • 76. mengahasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan berbagai media massa untuk seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain – lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang. 3. Tingkat Aplikasi Hasil dari penelitian yaitu dari data keseluruhan responden 67 orang yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat paham tentang Anemia terbanyak pada kategori baik sebesar (89,55%), pengetahuan cukup (4,48%) dan pengetahuan kurang sebesar (5,97%). Dari data dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Anemia terbanyak pada kategori pengetahuan baik yaitu (89,55%). Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini . Dari hasil penelitian yang didapatkan responden bahwa yang memiliki umur terbanyak yaitu pada rentang umur 21-30 tahun yaitu
  • 77. sebesar 41 responden (61%) hal ini merupakan sesuatu yang baik untuk bisa hamil, sehingga dengan hal itu mereka bisa mengembangkan pikiran mereka dengan menggunakan waktu untuk membaca tentang masalah – masalah yang berhubungan dengan Anemia seta bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari dalam hal ini yang berhubungan dengan anemia yang bisa membahayakan ibu dan bayi karena dampak yang diakibatkan oleh anemia itu sendiri. Sedangkan menurut Hariani (2014) pengetahuan yaitu wawasan yang diperoleh secara formal maupun nonformal.Secara formal didapatkan dari pendidikan yang merupakan tingkat dasar dari pengetahuan. Pendidikan berhubungan positif terhadap pengetahuan dalam pengembangan sikap dan ketarampilan, sedangakan secara informal didapatkan dari pengalaman Dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa data awal yang diperoleh dari buku register Puskesmas Katobu bahwa kejadian anemia mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa hasil yang didapat untuk pengetahuan responden berdasrkan kategori tingkat aplikasi tertinggi pada kategori baik yaitu sejumlah 60 orang (89,55%). Responden mengatakan bahwa mereka memperoleh informasi terbanyak dari pengalaman – pengalaman sebelumnya.
  • 78. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Bersasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah di paparkan sebelumnya maka, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengetahuan menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat tahu terbanyak pada pengetahuan kategori baik (85,7%). 2. Pengetahuan menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat paham terbanyak pada pengetahuan kategori baik (89,55%). 3. Pengetahuan menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan berdasarkan tingkat aplikasi terbanyak pada pengetahuan kategori baik (89,55%). B. Saran Berdasarkan kesimpulan, dapat disarankan sebagai berikut, diharapkan kepada petugas kesehatan Puskesma Katobu lebih meningkatkan lagi edukasi kepada ibu – ibu hamil untuk mengurangi terjadinya kejadian anemia pada masa kehamilan seperti deteksi dini, penyuluhan dan kelas ibu hamil. Di harapkan kepada peneliti selanjutnya agar penelitian ini di jadikan pedoman dan perlu adanya sosialisasi atau informasi tentang Anemia kepada setiap responden (sampel).
  • 79. Bidan harus memiliki alat HB dan memberikan penyuluhan agar setiap ibu hamil yang datang dapat diperiksa HBnya. Ibu hamil harus memeriksakan HB sebanyak 2x yaitu pada trimester I dan III, kemudian memberikan KIE tentang gizi ibu hamil yaitu yang mengandung zat besi, asam folat, protein, tablet Fe dan Vitamin C agar ibu tidak lagi mengalami anemia.
  • 80. DAFTAR PUSTAKA Ariani, Ayu Putri (2014) Aplikasi metodologi penelitian Kebidanan dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Nuha Medika Dewi Pudiastuti, Ratna, (2012) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dan Patologi .Yogyakarta : Nuha Medika Jurnal Kamidah (2015) Analisis Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi. Available at http://jurnal kamidah.2015/08/ Diakses tanggal 19 juni 2016 Notoadmojo, (2007) Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT Rineka Cipta Nugraheny, Esti (2010) Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Rihama Nugroho, Taufan. (2012) Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika Nursalam, (2016) Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan.Jakarta : Salemba Medika Profil Sultra (2014) Profil Dinas Kesehatan Tahun 2014. Available at http://dinkes.go.id/berita-179-.html. Diakses tanggal 29 Juli 2016. Proverawati, Atikah (2011) Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika Proverawati, Atikah dan Asfuah, Siti (2009) Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan.Yogyakarta : Nuha Medika Pudiastuti Ratna, Dewi, (2012) Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dan Patologi .Yogyakarta : Nuha Medika Saefuddin, A B. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka– Sarwono P Sunarti, Windi (2013) Teknologi Pendidikan Komplikasi Kehamilan dan Penatalaksanaannya. Stikes Karya Husada Para-Kediri Laporan Penelitian. Available at http://windisunarti. /2013/02 Diakses tanggal 02 Juli 2016 Yeyeh, Ai. Yulianti lia, Maemunah, Susilowati lilik (2009) Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Jakarta timur : CV Trans Info Media
  • 82. KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA 1. Identitas Responden : Nomor Responden : .......................................... Nama Inisial : .......................................... Umur Ibu : .......................................... Pendidikan Terakhir : SD / SMP / SMA / D1 / D3 / S1 Pekerjaan : PNS / Wiraswasta / IRT 2. Petunjuk Pengisian a. Bacalah dengan cermat pertanyaan-pertanyaan dibawah ini. b. Tuliskan “B” bila pertanyaan benar dan “S” bila pertanyaan salah atau dengan memberi tanda centang (√) A. Tingkat Tahu Benar Salah No Pernyataan 1. Anemia bisa disebut juga kurang darah/kekurangan sel darah merah 2. Tanda-tanda ibu hamil yang mengalami kurang darah adalah muka pucat, dan sering pusing 3. Kurang darah pada masa kehamilan adalah memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan maupun dalam nifas dan masa selanjutnya. 4. Faktor yang mempengaruhi kurang darah pada masa kehamilan adalah jark kehamilan terlalu dekat, hamil dengan lebih dari satu anak, Sering mual muntah karena sakit pagi hari, tidak mengkonsumsi cukup obat merah, mengalami haid berat sebelum kehamilan, dan hamil saat masi muda
  • 83. 5. Kadar Hb (kurang darah) yang normal pada ibu hamil yaitu lebih dari 10 gr/dl No B. Tingkat Paham 1 Ibu yang beresiko mengalami anemia atau kurang darah adalah wanita hamil, wanita nifas, dan wanita yang banyak kehilangan darah saat menstruasi. 2 Yang mengonsumsi makanan zat besi dan asam folat adalah cara mengatasi kurang darah (anemia). 3 Makanan yang di konsumsi bagi penderita kurang darah adalah sayur hijau, ikan, buah-buahan, kacang-kacangan dan susu. 4 Tekanan darah turun salah satu tanda kurang darah (anemia) 5 Ibu hamil yang tidak mengonsumsi obat penambah darah (tablet Fe) beresiko mengalami kurang darah/anemia No C. Tingkat Aplikasi B S 1. Ibu memeriksakan kehamilan pada petugas di tempat pelayanan kesehatan terdekat 2. Ibu mengonsumsi obat penambah darah selama hamil 3. Ibu mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, buah-buahan dan susu 4. Ibu pernah melakukan pemeriksaan kadar Hb selama hamil 5. Ibu hamil memeriksa Hb sebanyak 2 kali di puskesmas
  • 84. MASTER TABEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI WILAYAH PUSKESMAS KATOBU PERIODE JANUARI S.D JUNI TAHUN 2016 No Nama Umur Pendidikan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Tahu Paham Aplikasi B C K B C K B C K 1 Ny ‘I’ 29 Thn SMA √ √ √ 2 Ny ‘H’ 30 Thn S1 √ √ √ 3 Ny ‘SA’ 25 Thn S1 √ √ √ 4 Ny ‘U’ 24 Thn SMA √ √ √ 5 Ny ‘M’ 39 Thn S1 √ √ √ 6 Ny ‘S’ 19 Thn SMA √ √ √ 7 Ny ‘RN’ 25 Thn D3 √ √ √ 8 Ny ‘H’ 31 Thn SD √ √ √ 9 Ny ‘E’ 26 Thn SMP √ √ √ 10 Ny ‘S’ 30 Thn SMA √ √ √ 11 Ny ‘M’ 27 Thn SMA √ √ √ 12 Ny ‘N’ 29 Thn D3 √ √ √ 13 Ny’DS’ 25 Thn SMA √ √ √ 14 Ny ‘W’ 31 Thn SMA √ √ √ 15 Ny ‘SN’ 29 Thn S1 √ √ √ 16 Ny ‘RA’ 28 Thn D3 √ √ √ 17 Ny ‘D’ 31 Thn D3 √ √ √ 18 Ny ‘WG’ 35 Thn SMA √ √ √ 19 Ny ‘H’ 29 Thn S1 √ √ √ 20 Ny ‘WD’ 35 Thn SMA √ √ √
  • 85. 21 Ny ‘N’ 25 Thn D3 √ √ √ 22 Ny ‘D’ 30 Thn SMP √ √ √ 23 Ny ‘Z’ 32 Thn SMA √ √ √ 24 Ny ‘A’ 43 Thn S1 √ √ √ 25 Ny ‘N’ 29 Thn SMA √ √ √ 26 Ny ‘Y’ 28 Thn SMA √ √ √ 27 Ny ‘S’ 26 Thn SMA √ √ √ 28 Ny ‘N’ 27 Thn S1 √ √ √ 29 Ny ‘A’ 30 Thn SMA √ √ √ 30 Ny ‘A’ 22 Thn SMA √ √ √ 31 Ny ‘T’ 41 Thn SMP √ √ √ 32 Ny ‘Y’ 23 Thn SMA √ √ √ 33 Ny ‘L’ 35 Thn S1 √ √ √ 34 Ny ‘H’ 30 Thn S1 √ √ √ 35 Ny 'Z’ 27 Thn SMA √ √ √ 36 Ny ‘A’ 28 Thn SMA √ √ √ 37 Ny ‘M’ 41 Thn SMA √ √ √ 38 Ny ‘M’ 33 Thn SMA √ √ √ 39 Ny ‘NF’ 22 Thn SMA √ √ √ 40 Ny ‘ST’ 39 Thn S1 √ √ √ 41 Ny ‘A’ 36 Thn S1 √ √ √ 42 Ny ‘D’ 31 Thn SMA √ √ √ 43 Ny ‘DP” 31 Thn SMP √ √ √ 44 Ny ‘F’ 33 Thn S1 √ √ √ 45 Ny ‘F’ 29 Thn SMA √ √ √ 46 Ny ‘H’ 36 Thn S! √ √ √
  • 86. 47 Ny ‘I’ 29 Thn S1 √ √ √ 48 Ny ‘I’ 29 Thn SMA √ √ √ 49 Ny ‘M’ 29 Thn S1 √ √ √ 50 Ny ‘R’ 22 Thn SMA √ √ √ 51 Ny ‘R’ 20 Thn SMA √ √ √ 52 Ny ‘S’ 36 Thn SMA √ √ √ 53 Ny ‘F’ 34 Thn SMA √ √ √ 54 Ny ‘U’ 24 Thn SMA √ √ √ 55 Ny ‘V’ 27 Thn S1 √ √ √ 56 Ny ‘SM’ 28 Thn S1 √ √ √ 57 Ny ‘S’ 29 Thn SMA √ √ √ 58 Ny ‘S’ 29 Thn S1 √ √ √ 59 Ny ‘R’ 36 Thn SMA √ √ √ 60 Ny ‘W’ 34 Thn SMA √ √ √ 61 Ny ‘H’ 30 Thn SMA √ √ √ 62 Ny ‘WS’ 27 Thn S1 √ √ √ 63 Ny ‘R’ 31 Thn S1 √ √ √ 64 Ny ‘N’ 19 Thn SMA √ √ √ 65 Ny ‘A’ 22 Thn SMA √ √ √ 66 Ny ‘O’ 21 Thn SMA √ √ √ 67 Ny ‘S’ 29 Thn SMP √ √ √