Dokumen tersebut membahas tentang peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi, dan konsumsi. Pelaku ekonomi terdiri dari rumah tangga konsumsi, rumah tangga produksi, pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Rumah tangga berperan sebagai konsumen, penyedia faktor produksi, dan penerima imbalan. Pemerintah mengatur kegiatan ekonomi dan menyediakan infrastruktur. Masyarakat l
4. Konsumsi
Kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan
faedah suatu benda (barang/jasa) dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidup.
Faktor yang mempengaruhi konsumsi:
1. Ekonomi
2. Non ekonomi
Teori perilaku konsumen:
1. Pendekatan Kardinal
2. Pendekatan Ordinal
5. Faktor konsumsi
1. Faktor Ekonomi
- Tingkat pendapatan
- Tingkat harga
- Ketersediaan barang dan
jasa
2. Faktor Non-Ekonomi
- Jumlah keluarga
- Tingkat pendidikan
- Lingkungan tempat tinggal
- Lingkungan sosial
- Budaya, agama, adat
istiadat.
6. TEORI PERILAKU KONSUMEN
1. Pendekatan Kardinal
Pendekatan Kardinal merupakan pendekatan dimana manfaat dari barang yang
dikonsumsi seorang konsumen dapat diukur.
Tingkat kepuasan konsumen :
- Kepuasan total/total utility
Seluruh kepuasan konsumen dalam mengonsumsi barang atau jasa.
- Kepuasan marginal/marginal utility
Pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu.
7. A.HUKUM GOSSEN I
- Dikenal sebgai The law of diminishing marginal utility (hukum
kepuasan yang semakin menurun)
- βjika suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu
tertentu terus ditambah kepuasan total yang diperoleh juga
bertambah. Akan tetapi, kepuasan marginal akan semakin
berkurang, bahkan bila konsumsi terus dilakukan, pada
akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh akan menjadi
negatif dan kepuasan total menjadi berkurang.
8. MU =
βπππ₯
βππ₯
Ket :
MU = Marginal Utility
βTU= Perubahan dalam Total
Utilitas (TUn β TUn-1)
βQ = Jumlah konsumsi
Tabel dan Kurva Kepuasan Total (TU)
& Kepuasan Marginal (MU)
9. B. HUKUM GOSSEN II
- βPada dasarnya manusia cenderung memenuhi berbagai
macam kebutuhan sampai pada tingkat intensitas (tingkat
kepuasan) yang sama.β
- Kepuasan maksimal yang akan dicapai konsumen secara
matematis dapat ditunjukkan dengan persamaan berikut :
10. Barang
A
TUA MUA Barang
B
TUB MUB
0 0 0 0 0 0
1 50 50 1 80 80
2 94 44 2 156 76
3 132 38 3 228 72
4 164 32 4 296 68
5 190 26 5 360 64
6 210 20 6 420 60
7 224 14 7 476 56
8 232 8 8 528 52
Contoh :
Seorang konsumen memiliki uang Rp. 140.000,00.
Ia ingin membeli 2 macam barang, yaitu barang A
dengan harga Rp. 10.000,00 dan barang B dengan
harga Rp.20.000,00 per unit.
Besarnya kepuasan total (TU) / kepuasan marginal
(MU) digambarkan pada tabel disamping.
Jumlah barang A dan barang B yang dapat dibeli konsumen untuk mencapai kepuasan maksimal, yaitu 4
unit barang A dan 5 Unit barang B (
πππ΄
ππ΄
=
πππ΅
ππ΅
) = (
32
10.000
=
64
20.000
) . Pada kombinasi tersebut
pendapatan habis dibelanjakan
11. TEORI PERILAKU KONSUMEN
2. Pendekatan Ordinal
ο§ Pendekatan Ordinal merupakan kepuasan manusia dalam mengkonsumsi
barang dan jasa tidak bisa diukur dengan nominal tertentu, tetapi hanya bisa
dibandingkan.
ο§ Pendekatan ordinal menekankan pada preferensi bahwa barang A lebih disukai
daripada barang B.
12. KURVA INDEFERENSI ( INDIFFERENCE CURVE)
Kurva yang menunjukkan berbagai titik kombinasi dua barang yang
memberikan kepuasan yang sama.
13. Ciri-ciri kurva indeferensi :
- Turun dari kiri atas ke kanan bawah
- Cembung ke arah titik nol
- Kurva indiverensi tidak saling
berpotongan
- Jika kombinasi konsumsi suatu barang
semakin banyak, kepuasan yang
diperoleh akan semakin tinggi.
15. PELAKU EKONOMI
Pelaku ekonomi adalah subjek kegiatan
ekonomi, baik perorangan maupun
badan (organisasi) atau pemerintah
yang melakukan kegiatan ekonomi
(Produksi, konsumsi, dan distribusi).
19. Real Estate
Rumah Tangga Negara (Pemerintah)
Membuat Regulasi untuk
mengatur kegiatan produksi,
konsumsi, dan distribusi
Menciptakan iklim yang kondusif
dan sehat bagi dunia usaha
Pengadaan infrastruktur dan
bantuan subsidi untuk
kelancaran kegiatan ekonomi
Menjaga stabilitas ekonomi
dengan kebijakan-kebijakan
ekonomi
Membelanjakan penerimaan
negara untuk membeli barang-
barang kebutuhan pemerintah
Melakukan produksi barang dan
jasa melalui Badan Usaha Milik
Negara
Universitas Negeri
Surabaya