2. (Teori Nilai Guna) UTILITY
Konsep dasar : menjelaskan tentang konsumen mendayagunakan
sumber daya yang ada dalam rangka memuaskan keinginan /
kebutuhan dari suatu atau beberapa produk.
MENERANGKAN TENTANG PERILAKU
KONSUMEN DALAM MEMBELANJAKAN
PENDAPATANNYA YANG TERTENTU DAN
TERBATAS GUNA MEMENUHI KEBUTUHANNYA
SEHINGGA DICAPAI KEPUASAN YANG MAKSIMUM
4. PENDEKATAN GUNA KARDINAL (CARDINAL UTILITY APPROACH)
Teori Konsumen yang bertolak dari anggapan yang menyatakan
bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dapat ditambahkan &
konsumen berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
GUNA TOTAL
TOTAL UTILITY
∑ kepuasan yang diperoleh dari
konsumsi berbagai ∑ barang
Tun = Muo+MU1+MU3+MUn
GUNA MARGINAL
MARGINAL UTILITY
Tambahan kepuasan yang diperoleh
jika ditambah dengan satu satuan
𝑀𝑈𝑛 =
∆𝑇𝑈𝑛
∆𝑄𝑛
5. ASUMSI :
1. Konsumen selalu bertindak rasional.
2. Kepuasan konsumen dapat diukur.
3. Pengeluaran konsumen = pendapatannya.
4. Hukum GOSSEN I ( LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY )
“Hukum Utilitas yang Menurun”
Jika ∑ (jumlah) yang dikonsumsi bertambah maka pertambahan
kepuasan yang tercermin dalam perubahan T.U, makin lama makin
bertambah kecil. Bahkan jika konsumsi akan suatu barang sudah
jenuh maka tidak ada lagi penambahan kepuasan dalam T.U.
6. Kepuasan Total dan Marginal dalam
Mengonsumsi barang X
QX TUx MUx
0 0
1 7 7
2 13 6
3 18 5
4 22 4
5 25 3
6 27 2
7 28 1
8 28 0
9 27 -1
7. Keseimbangan Konsumen (Ekuilibrium)
Agar kepuasan maksimum dapat dicapai oleh konsumen di dalam mengkonsumsikan
barang harus dipenuhi 2 (dua) syarat :
1. Tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap uang yang dibelanjakan untuk
masing – masing barang yang dikonsumsikan sama besar >> prinsip kesamaan
marginal
(EQUILIBRIUM MARGINAL PRINCIPLE) >> HUKUM GOSSEN II.
𝑴𝑼𝟏
𝑷𝟏
=
𝑴𝑼𝟐
𝑷𝟐
=
𝑴𝑼𝟑
𝑷𝟑
= ⋯ =
𝑴𝑼𝒏
𝑷𝒏
𝑴𝑼𝒙
𝑷𝒙
=
𝑴𝑼𝒚
𝑷𝒚
2. Uang yang dibelanjakan harus sama dengan pendapatannya.
P1Q1 + P2Q2 + … = M ( MONEY INCOME / PERIODE )
PxQx + PYQY + … = M
8. PENDEKATAN GUNA ORDINAL (ORDINAL UTILITY APPROACH)
• Dalam pendekatan nilai guna ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi. Tingkah laku
seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan memaksimumkan
kepuasanya ditunjukkan dengan bantuan kurva kepuasan sama.
• Syarat pemaksimuman nilai guna : setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli
unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marjinal yang
sama besarnya. Secara aljabar diterangkan sebagai berikut :
MU barang A = MU barang B = MU barang C
PA PB PC
9. Mengukur kepuasan dalam konsumsi dengan berdasarkan urutan
kepuasan, misalnya : rendah, sedang, dan tinggi
Dalam penilaiannya menggunakan kurva indifference
“Kombinasi barang X dan Y di titik A, B dan C memberikan
kepuasan yang sama bagi seorang konsumen “.
10. ASUMSI
1. Konsumen bertindak rasional.
2. Konsumen mempunyai penghasilan tertentu.
3. Kepuasan konsumen tidak diukur tetapi hanya dapat
diperbandingkan.
4. Menurunnya marginal Rate of Substitution ( MRS )
MRSXY : Jumlah barang Y yang konsumen bersedia melepaskannya
untuk memperoleh satu satuan tambahan barang X.
5. Konsistensi dan Transitivity
Konsistensi : Jika A > B maka harus B < A.
Transtivity : Jika A > B & B > C maka A > C.
11. CIRI – CIRI INDIFFERENCE CURVE :
1. Mempunyai Slope / Kemiringan Negatif.
2. Tidak boleh dan tidak saling berpotongan satu dengan yang lain.
3. Berbentuk cembung ( convex ) dipandang dari sumbunya ( origin ).