Dokumen tersebut membahas tentang konsumsi dalam ekonomi, termasuk definisi konsumsi, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, tujuan konsumsi, dan ciri-ciri barang konsumsi. Juga dibahas mengenai teori perilaku konsumen, pendekatan kardinal dan ordinal dalam mengukur kepuasan konsumen, serta kondisi keseimbangan konsumen."
4. Benda-benda yang dikonsumsi adalah benda ekonomi,
sehingga kegiatan menghirup udara, berjemur pada sinar
matahari bukan merupakan kegiatan konsumsi.
Benda yang dikonsumsi ditujukan langsung untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Penggunaan gergaji, cangkul,
mesin-mesin dan barnag modal lainnya yang bertujuan
menambah manfaat barang tidak dikategorikan sebagai
kegiatan konsumsi. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan
produksi.
Manfaat, nilai, atau volume benda-benda yang digunakan
tersebut akan habis sekaligus ataupun berangsurangsur
habis.
BACK
5. Tujuan utama orang melakukan kegiatan konsumsi adalah
untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung. Kadang
kala orang mengonsumsi barang atau jasa bukan hanya
untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi juga ingin mendapat
penghargaan/pujian dari orang lain.
Contoh, orang memakai mobil mewah selain untuk memenuhi
kebutuhan akan mobil, juga ingin mendapat penghargaan dari
orang lain.
konsumsi yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup secara
langsung, penggunaan terhadap barang atau jasa diluar
tujuan tersebut tentunya tidak termasuk sebagai kegiatan
konsumsi.
Contoh yang Bukan termasuk kedalam kegiatan konsumsi
misalnya seperti: seorang sopir angkutan yang mengangkut
penumpang setiap pagi sampai siang hari, hal seperti ini
termasuk kedalam kegiatan produksi bukan konsumsi.
BACK
6. • Pendapatan
Semakin besar pendapatan yang diterima oleh
seseorang, semakin besar pula daya belinya. Akan tetapi
sebaliknya jika pendapatan seseorang semakin kecil, maka
kemampuan membeli akan barang dan jasa jugasemakin kecil,
semakin sedikit barang atau jasa yang dapat dibeli/dimiliki.
• Selera Konsumen
Di antara orang-orang yang usianya sama, namun
pengeluaran konsumsinya tidak sama, karena perbedaan sikap
menghemat atau attitude toward thrift dan selera masyarakat
dalam berkonsumsi.
NEXT
7. • Adat Istiadat dan Kebiasaan Konsumen
Adat istiadat dan kebiasaan cukup berpengaruh pada
konsumsi seseorang atau masyarakat. Adat istiadat dan
kebiasaan dapat menyebabkan seseorang berperilaku
konsumtif.
Kebiasaan masyarakat yang sering dan senang
melakukan pesta dan hidup berhura-hura, maka akan akan
memperbesar konsumsinya. Akan tetapi masyarakat yang
mempunyai adat istiadat dan kebiasaan bersikap terhadap
kehematan (attitude toward thrift), maka konsumsimasyarakat
tersebut akan semakin kecil.
• Adanya Barang Subtitusi
Barang subtitusi/pengganti dapat mempengaruhi tingkat
konsumsiseseorang/masyarakat. Jika terdapat barang yang
dapat menggantikan fungsi suatu barang yang dibutuhkan
seseorang dengan harga yang jauh lebih murah, maka barang
tersebut dapat mempengaruhi konsumsiseseorang/masyarakatNEXT
8. • Status Sosial
Posisi seseorang di masyarakat akan membentuk pola konsumsi
orang tersebut. oleh karena itu, status sosial berpengaruh terhadap
pengeluaran konsumsi
• Lingkungan Tempat Tinggal
Manusia tidak hidup sendirian dan selalu beradaptasi dengan
lingkungan sekitar tempat tinggalnya sehingga pola konsumsinya juga
dipengaruhi oleh lingkungannya.
• Jumlah anggota keluarga.
Jadi semakin banyak anggota keluarga maka akan semakin besar
juga pengeluaran atau konsumsi terhadap suatu barang atau jasa.
• Harga dari barang.
Tingkat konsumsi di dalam suatu keluarga tergantung dari
ketersediaan barang atau jasa yang ada di pasar. Jika harga suatu barang
naik, tetapi pendapatan tetap maka tingkat konsumsinya akan menurun.
Begitupun sebaliknya jika harga barang turun tetapi pendapatan tetap, maka
tingkat konsumsi terhadap suatu barang akan naik atau meningkat.
• Tingkat dari penghasilan atau pendapatan.
Semakin tinggi penghasilan atau pendapatan seseorang maka akan
semakin tinggi juga konsumsi yang dilakukannya.
BACK
9. Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh
seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan
diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian,
pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian
konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk
dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan
pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen
melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk,
dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-
kegiatan tersebut.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun
organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku
NEXT
10. Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi
macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli
produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat
membantu manajer pemasaran di dalam menyusun
kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan
keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan
berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.
Peran yang dilakukan tersebut adalah:
Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian
barang tertentu; (
Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang
diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau
tidak; (
Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau
tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya; (
Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian
User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa
yang dibeli.
11. TEORI PERILAKU KONSUMEN
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya: pendapatan, selera
konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah
(ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori
Perilaku Konsumen yang menjelaskan bagaimana seseorang dengan
pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan
jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang
diharapkannya.
PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Pendekatan Kardinal
• Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
• Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
• Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada
tambahan kepuasan setiap satu satuan.Setiap tambahan kepuasan
yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi semakin kecil.(
Mula – mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau
saturation point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum
ini menyebabkan terjadinya Downward sloping MU curva. Tingkat
kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan hukum
Gossen.
12. • Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa
dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin
mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan
yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika
kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan
mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
Dalam pendekatan utilitas cardinal di anggap bahwa manfaat
atau kenikmatan yang di peroleh oleh seorang konsumen dapat di
nyatakan secara kuantitatif dan dapat di ukur secara pasti. Untuk
setiap unit yang di konsumsi akan dapat di hitung nilai gunanya.
Berdasarkan anggapan bahwa konsumen akan
memaksimumkan kepuasan yang akan di capainya, akan di ketahui
bagaimana seorang konsumen akan memaksimumkan dengan
memilih komoditas yang tersedia di pasar. Dalam teori nilai guna ini
(di kenal dengan nilai guna total (Total utility = TU) dan Nilai guna
marginal (marginal utility = MU).
Niali guna marginal adalah penambahan atau pengurangan
kepuasan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan
penggunaan satu unit komoditas tertentu. Berkaitan dengan ini,
dalam teori nilai guna di kenal dengan hokum diminisbing marginal
utility yaitu penambahan utilitas yang menurun karena penambahan
satu unit komoditas yang di konsumsi.
13. Perhatikan table berikut :
Dari table tersebut terlihat bahwa nilai TU terus bertambah
hingga jeruk ke 6, sedangkan MU bertambah dengan pola
menurun, hingga unit jeruk ke 7 nilai MU mencapai 0 yang
berarti TU telah maksimal. Posisi ini di kenal sebagai titik jnuh
(saturation point)
14. Pendekatan Ordinal
Dengan cara kedua yaitu menggunakan metode ordinal.
Tingkat utility di ukur melalui order atau rangking tetapi tidak
disebutkan niali gunanya secara pasti. Dalam hal ini, mengkonsumsi
4 komoditas pada umumnya lebih memuaskan dari pada
mengkonsumsi 1 komoditas. Namun nilai kepuasannya tidak dapat di
ketahui secara pasti. [pada umumnya masyaakat tidak hanya
mengkonsumsi satu komoditas, tetpi kombinasi komoditas. Misalkan
saja masyarakat mengkonsumsi 2 komoditas, yaitu buah jeruk dan
buah apel. Konsumen secara Rasional ingin membeli sebanyak-
banyaknya buah jeruk dan buah apel, tetapi mereka di hadapkan
pada kendala keterbatasan dana.
Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang
digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang
dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya
pengukuran semacam ini sulit dilakukan.Pendekatan ordinal
mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).Tingkat
kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens(kurva yg
menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang
15. Kendala Konsumen
Secara Rasional konsumen ingin mengkonsumsi
komoditas sebanyak apapun, tetapi mereka di batasi oleh
pendapatannya. Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu,
makan konsumen harus mengatur komposisi komoditas
sehingga pemanfaatannya optimal.
Kendala pendapatn di kenal sebagai garis anggaran dan budget
line (BL). Jika barang yang dikonsumsi adalah x dan y, maka
persamaan budget line dapat di tulis sbb :
16. B = PX.(x) + PY.Y
Keterangan :
B = Anggaran
PX = Tingkat harga X
PY = Tingkat harga Y
Jika di asumsikan tingkat harga barang X dan Y tetap,
maka akan di dapatkan BL. Berupa garis lurus dan dengan slope
(kemiringan garis) sebesar rasio tingkat harga, sehingga
• Jika terjadi kenaikan / penurunan pendapatan, maka BL akan
bergeser ke kanan atau ke kiri ika terjadi kenaikan / penurunan
pendapatan, maka BL akan bergeser ke kanan atau ke kiri
17. Contoh soal :
1. Jika persamaan garis anggaran adalah P1 X1 + P2 X2 = Y. Sekarang jika
P1 naik 2 kali lipat, P2 naik 8 kali lipat dan pendapatan naik 4 kali lipat,
bagaimana persamaan untuk garis anggaran yang baru dalam hubungannya
dengan harga dan pendapatan yang lama? Gambar kurvanya!
Penyelesaian :
18. Keseimbangan
Jika tadi di awal diketahui konsumen ingin
mengoptimalkan utility atau nilai gunanya, dan di ketahui pula
ada keterbatasan dana, maka pertanyaannya adalah : dengan
dana terbatas, berapakah utilitas maksimalnya, atau dengan
utilitas tertentu brapakah dana minimal yang di perlukan?
19. Untuk itu dapat di perhatikan Gambar 4.4 IC tertinggi
adalah IC2. IC terendah adalah IC0. Konsumen ingin menikmati
titik D pada IC2. Tetapi dana yang tersedia tidak mencukupi.
Konsumen dapat menikmati titik C pada IC0 tetapi konsumen
juga dapat menikmati titik E pada IC1 dimana IC1 > IC0. Karena
itu titik E maka di ketahui kedua kurva yakni IC dan BL
bersinggungan, dengan kata lain di katakana slopenya sama,
sehingga :
20. Persamaan di atasa menunjukan tempat keseimbangan
konsumen yakni jika rasio marginal utility terhadap harga dari
suatu barang telah sama. Jika rasio tersebut tidak sama,
katakan misalnya
maka keseimbangan belum tercapai. Pada kondisi
tersebut tambahan manfaat yang di peroleh persatuan uang
yang di keluarkan untuk mengkonsumsi komoditas X lebih
besar dari tambahan
manfaat yang di peroleh persatuan uang yang di
keluarkan untuk mengkonsumsi komoditas Y. sehingga
kepuasan konsumen dapat di tingkatkan jika konsumsi terhadap
komoditas X di naikkan dan konsumsi komoditas Y di turunkan.
21. Contooh soal :
Dalam mengkonsumsi barang X dan Y. Anastasia
memiliki fungsi kepuasan total sbb :
Bila di ketahui uang yang di anggarkan Anastasia
untuk membeli kedua barang tsb adalah 22.000, harga
barang X adalah 3.000 dan harga barang Y adalah 4.000.
tentukan :
a. Banyaknya barang X dan barang Y yang di
konsumsi Anastasia agar ia memperoleh kepuasan maximal
b. Pada tingkat pembelian soal (a) berapakah
besarnya kepuasan total (TU), Kepuasan marginal dari
barang X (MUx) dan kepuasan marginal dari barang Y (MUy)
yang di perolehnya.
23. b . pada tingkat konsumsi tersebut di peroleh :
Kepuasan total Anastasia adalah 90
24. • Kepuasan marginal Anastasia yang di peroleh dari barang X
adalah 9
• Kepuasan marginal Anastasia yang di peroleh dari barang Y
adalah 12.
25. Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa
besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam bilangan/angka.
Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan
dalaml bilangan/angka.
Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang
dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan
analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau
kurva kepuasan sama .
BACK
27. Fokus pemasaran yang utama adalah menjadikan
kebutuhan dan keinginan para konsumen. Filsafat pemasaran
yang berorientasi ke konsumen dikenal sebagai konsep
pemasaran. Asumsi pokok yang mendasari konsep pemasaran
adalah jika perusahaan ingin meraih sukses maka perusahaan
harus menentukan kebutuhan dan keinginan berbagai target
pasar tertentu dan memberikan kepuasan yang diinginkan lebih
baik dari pada pesaing. Konsep pemasaran didasarkan pada
dasar pemikiran bahwa pemasar harus membuat apa yang
dapat dijualnya, dari pada berusaha menjual apa yang telah
dibuatnya. Konsep penjualan berfokus pada kebutuhan penjual,
sedangkan konsep pemasaran berfokus pada kebutuhan
pembeli.
BACK
28. Penilitian-penelitian mengenai etika
pemasaran biasanya memusatkan perhatian pada
berbagai praktik pemasar. Studi mengenai filsafat
etika mengemukakan dua kelompok teori yang
berbeda yaitu:
• Teori Teleologi, berkaitan dengan nilai moral atas
perilaku yang ditentukan besarnya nilai tersebut
berdasarkan akibatnya.
• Teori Deontologi, berhubungan dengan metode
dan maksud yang terkandung dalam perilaku
tertentu.BACK
29. • Konsep ini menghendaki agar semua pemasar menaati prinsi-
prinsip tanggung jawab sosial dalam memasarkan barang dan
jasa mereka yaitu, mereka harus berusaha memuaskan
kebutuhan dan keinginan berbagai pasar targetnya dengan
cara melindunginya dan meningkatkan kesejahteraan
konsumen dan masyarakat secara keseluruhan.
• Hambatan yang serius untuk memperluas pelaksanaan
konsep pemasaran yang memperhatikan kepentingan
masyarakat ini adalah orientasi jangka pendek yang diatur
oleh para manajer bisnis atas langkah yang diambil untuk
meningkatkan pangsa pasar dan memperoleh laba dengan
cepat.
NEXT