SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH TOKSIKOLOGI
TOKSISITAS EMAS
DISUSUN
O
L
E
H
NAMA : DIVA ABDE ANISA
NIME : 181110050
KELAS : I.B
DOSEN PEMBIMBING
Dr. WIJAYANTONO SKM,M,KES
POLITEKNIK KESEATAN KEMENKES RI PADANG
PROGRAM STUDI D-3 KESEATAN LINGKUNGAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita semua
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana makalah ini
membahas tentang Toksisitas emas. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan
untuk menyempurnakan makalah ini.Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah ini
dapat bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi semua orang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) memacu terjadinya
pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran air yang
diakibatkan oleh dampak perkembangan industri harus dapat dikendalikan, karena bila tidak
dilakukan sejak dini akan menimbulkan permasalahan yang serius bagi kelangsungan hidup
manusia maupun alam sekitarnya. Pencemaran logam berat seperti Pb, Cu, dan Hg dapat
mempengaruhi dan menyebabkan penyakit pada konsumen, karena di dalam tubuh unsur
yang berlebihan akan mengalami etoksifikasi (keracunan) sehingga membahayakan manusia.
Logam berat umumnya bersifat racun terhadap makhluk hidup walaupun beberapa
diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil. Melalui berbagai perantara, seperti udara,
makanan, maupun air yang terkontaminasi oleh logam berat, logam tersebut dapat
terdistribusi ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan terakumulasikan.
Apabila ketika suatu zat pencemar yang berbahaya telah mencemari permukaantanah dan
menguap kemudian terbawa air hujan dan meresap kedalam tanah maka akan mencemari air
tanah. Berbagai kemungkinan reaksi yang terjadi terhadap logam berat (merkuri) di dalam
tanah.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami adanya pencemaran yang disebabkan oleh emas.
2. Mengetahui cara-cara pengendalian pencemaran akibat emas.
3. Mengetahui proses-proses pencemaran lingkungan akibat emas.
4. Menganalisis adanya kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh emas.
C. Manfaat
Dengan membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih mudah untuk memahami
penyebab dan dampak yang ditimbulkan oleh emas (tambang emas) dan dapat mencari solusi
penanggulangan pencemaran emas (tambang emas), serta mahasiswa dapat bersikap ramah
terhadap lingkungan.
BAB II
ISI
A. Pengertian
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au
(bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan
univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas
tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tetapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua
regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di
deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya adalah XAU. Emas
melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat Celsius.
Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya
berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan
kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya
berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut
umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam.
Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah
teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida,
sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan
selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di
dalamnya >20%.
Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan.
Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan
hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan
letakan (placer). Genesa emas dikategorikan menjadi dua yaitu:
 Endapan primer; dan
 Endapan plaser.
Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan
sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan
keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai
mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga
emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika. Bentuk penggunaan emas dalam
bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan
berat gram sampai kilogram.
B. Pencemaran lingkungan akibat emas (Tambang emas)
Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian,
penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian
(mineral, batubara, panas bumi, migas).Indonesia merupakan salah satu daerah
penghasil tambang batu bara terbesar di dunia.Kegiatan penambangan apabila
dilakukan di kawasan hutan dapat merusak ekosistem hutan. Apabila tidak dikelola
dengan baik, penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara
keseluruhan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara. Salah satu pencemaran
yang ada akibat emas (tambang emas) yaitu pencemaran air. Air merupakan
komponen yang paling penting bagi kehidupan manusia. Air adalah kebutuhan utama
bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi
tidak ada air, namun air dapat menjadi malapetaka apabila tidak tersedia dalam
kondisi yang benar baik kualitas maupun kuantitasnya. Dewasa ini, air menjadi
masalah yang perlu mendapat perhatian, karena air sudah banyak tercemar oleh
bermacam-macam limbah dari kegiatan manusia, salah satunya adalah kegiatan
pertambangan emas. Salah satu kasus pencemaran air akibat kegiatan pertambangan
adalah kasus pencemaran air di Sungai.
Kasus yang terjadi di daerah Sungai adalah pencemaran air akibat penambangan emas
dengan menggunakan air raksa. Penambangan emas dengan menggunakan air raksa
telah membudaya bagi masyarakat di daerah Sungai, metode ini dipilih oleh
masyarakat karena air raksa dapat mempercepat proses pencucian emas hingga
sekitar satu jam saja, sehingga emas yang didulang banyak dalam waktu yang cepat.
Namun tindakan yang dilakukan oleh masyarakat ini tidak diimbangi oleh kearifan
dalam menjaga lingkungan. Pertambangan emas dengan menggunakan air raksa akan
menyebabkan air disekitarnya menjadi tercemar dan menurunkan nilai dan fungsi
strategis air sungai yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Air raksa termasuk salah satu logam berat dengan berat molekul tinggi. Dalam proses
biologi logam berat dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun apabila zat tersebut
terdapat dalam jumlah yang berlebih dapat menimbulkan keracunan bagi tumbuhan,
hewan dan manusia. Masyarakat dan para penambang emas yang mengolah biji emas
dengan menggunakan air raksa di perairan Sungai sebagian besar mengatakan bahwa
gejala-gejala kesehatan yang sering timbul adalah penyakit penyakit seperti gatal-
gatal,sakit perut, mual, muntah-muntah, demam, sesak napas, pusing-pusing, sakit
kepala, maag, tangan sering kesemutan dan mudah lupa.
C. Dampak negatif akibat emas (tambang emas)
a). Dampak negatif terhadap lingkungan
Berikut dampak-dampak negatif yang mungkin timbul akibat adanya aktivitas
penambangan emas :
Ø Tanah
Tidak hanya air yang tercemar, tanah juga mengalami pencemaran akibat
pertambangan, yaitu terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak mungkin
ditutup kembali yang menyebabkan terjadinya kubangan air dengan
kandungan asam yang sangat tinggi. Air kubangan tersebut mengadung zat
kimia seperti Fe, Mn, SO4, Hg dan Pb. Fe dan Mn dalam jumlah banyak
bersifat racun bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman tidak dapat
berkembang dengan baik. SO4 berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah dan
PH tanah, akibat pencemaran tanah tersebut maka tumbuhan yang ada
diatasnya akan mati.
- Meningkatnya Ancaman Tanah Longsor
Dari hasil observasi di lokasi penambangan emas secara tradisional di
lapangan ditemukan bahwa aktivitas penambangan berpotensi meningkatkan
ancaman tanah longsor. Dilihat dari teknik penambangan, dimana penambang
menggali bukit tidak secara berjenjang (trap-trap), namun asal menggali saja
dan nampak bukaan penggalian yang tidak teratur dan membentuk dinding
yang lurus dan menggantung (hanging wall) yang sangat rentan runtuh
(longsor) dan dapat mengancam keselamatan jiwa para penambang.
- Hilangnya Vegetasi Penutup Tanah
Penambang (pendulang) yang menggali tanah atau material tidak melakukan
upaya reklamasi atau reboisasi di areal penggalian, tapi membiarkan begitu
saja areal penggalian dan pindah ke areal yang baru. Tampak di lapangan
bahwa penambang membiarkan lokasi penggalian begitu saja dan terlihat
gersang. Bahkan penggalian yang terlalu dalam membetuk kolam-kolam pada
permukaan tanah yang kedalamannya mencapai 3-5 meter.
- Erosi tanah
Areal bekas penggalian yang dibiarkan begitu saja berpotensi mengalami erosi
dipercepat karena tidak adanya vegetasi penutup tanah. Kali kecil yang berada
di dekat lokasi penambangan juga terlihat mengalami erosi pada tebing sisi
kanan dan kirinya. Selain itu telah terjadi pelebaran pada dinding tebing
sungai, akibat diperlebar dan diperdalam guna melakukan aktivitas
pendulangan dengan memanfaatkan aliran kali untuk mencuci tanah
Ø Air
Penambangan secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari
limbah tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah
pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi
keruh, asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan
pencucian batubara tersebut. Limbah pencucian batubara setelah diteliti
mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika
airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang (b), merkuri (Hg),
asam slarida (HCn), mangan (Mn), asam sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg
dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada
manusia seperti kanker kulit.
- Sedimentasi dan Menurunnya Kualitas Air
Aktivitas penambangan emas secara tradisional yang memanfatkan aliran kali
membuat air menjadi keruh dan kekeruhan ini nampak terlihat di saluran
primer yakni kali Anafre. Pembuangan tanah sisa hasil pendulangan turut
meningkatkan jumlah transport sedimen.
Ø Hutan
Penambangan dapat menghancurkan sumber-sumber kehidupan rakyat karena
lahan pertanian yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh
perusahaan. Hal ini disebabkan adanya perluasan tambang sehingga
mempersempit lahan usaha masyarakat, akibat perluasan ini juga bisa
menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu yang semestinya
menjadi daerah resapan aitr telah dibabat habis. Hal ini diperparah oleh
buruknya tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti hutan rawa. .
Ø Laut
Pencemaran air laut akibat penambangan terjadi pada saat aktivitas bongkar
muat dan tongkang angkut batubara. Selain itu, pencemaran juga dapat
mengganggu kehidupan hutan mangrove dan biota yang ada di sekitar laut
tersebut.
b).Dampak terhadap manusia
Dampak pencemaran Pencemaran akibat penambangan batubara terhadap
manusia, munculnya berbagai penyakit antara lain :
1. Limbah pencucian zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia jika airnya dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit kulit pada
manusia seperti kanker kulit. Kaarena Limbah tersebut mengandung belerang (
b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4),
di samping itu debu menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang
dijadikan aktivitas pengangkutan. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit
infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa
kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan
kelahiran bayi cacat.
2. Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah
kesehatan yang ditimbulkan oleh proses penambangan dan
penggunaannya.produk buangannya, berupa abu ringan, abu berat, dan kerak
sisa pembakaran, mengandung berbagai logam berat : seperti arsenik, timbal,
merkuri, nikel, vanadium, berilium, kadmium, barium, cromium, tembaga,
molibdenum, seng, selenium, dan radium, yang sangat berbahaya jika dibuang
di lingkungan.
3. Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan
emas juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang
cukup parah, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air Penambangan Batubara
secaralangsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah penducian
batubara tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah
pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi
keruh, Asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan
pencucian emas tersebut. Limbah pencucian emas setelah diteliti mengandung
zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi.
Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida
(Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), dan Pb. Hg dan Pb merupakan
logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti
kanker kulit.
D. Cara pengendalian lingkungan akibat emas (tambang emas)
Pencegahan pencemaran adalah tindakan mencegah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia agar kualitasnya tidak turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Dalam bentuk, pertama, remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan
tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan
ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri atas pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa
ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya, tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap, kemudian zat
pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya, zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air
limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Kedua, bioremediasi, yaitu proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbon dioksida dan air). Ketiga, penggunaan alat (retort-amalgam)
dalam pemijaran emas perlu dilakukan agar dapat mengurangi pencemaran Hg.
Keempat, perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan atau kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan
pertambangan. Sebelum dilaksanakannya, kegiatan penambangan sudah dapat
diperkirakan dahulu dampaknya terhadap lingkungan. Kajian ini harus dilaksanakan,
diawasi dan dipantau dengan baik dan terus-menerus implementasinya, bukan sekedar
formalitas keburuhan administrasi.
Kelima, penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya Hg dan B3 lainnya perlu
dilakukan. Bagi tenaga kesehatan perlu ada pelatihan surveilans risiko kesehatan
masyarakat akibat pencemaran B3 di wilayah penambangan
Pemerintah daerah harus menetapkan secara resmi wilayah pertambangan rakyat.
1. Selain Peraturan daerah tentang Pengelolaan Pertambangan Pemerintah derah perlu
membuat peraturan daerah mengenai Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
pencemaran air.
2. Melakukan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi tentang penertiban penambangan
emas dengan menggunakan air raksa melalui petunjuk-petunjuk tata cara
penambanagn dan pengolahan biji emas dengan menggunakan air raksa yang benar
dan dampak penting dari penggunaan air raksa dalam kegiatan penambangan emas.
3. Membuat waduk kecil yang disebut dengan embung sebelum pembuangan akhir
(sungai atau laut). Embung tersebut harus dijadikan sebagai muara buangan air
limbah pertambangan rakyat sehingga terkonsentrasi pada satu tempat. Pada embung
tersebut ditumbuhkan eceng gondok yang akan mengadsorpsi logam berat yang
terlarut didalamnya. Sebagai pengolahan akhir sebelum dibuang ke pembuangan air
dapat digunakan saringan karbon aktif untuk mengadsorbsi kandungan sisa yang
belum dapat di absorbsi oleh eceng gondok. Saringan karbon aktif memiliki
resolusi/derajat pemisahan yang sangat tinggi sehingga menjamin kandungan logam
berat sangat rendah. Karbon aktif secara sederhana dapat dengan mudah dibuat dari
arang melalui proses aktifasi dapat dijadikan karbon aktif melalui aktifasi fisik dengan
pemanasan pada temperatur 600-800 °C selama 3-6 jam.
E. Toksisitas Emas
Bahaya menggunakan emas bagi kesehatantubuh yaitu :
Bagi beberapa orang memakai perhiasan emas dapat membuat pusing, mual
dan tidak enak badan. Bahkan kondisi tersebut bisa terjadi walau hanya melihat
deretan emas, mengapa demikian?, bahan tambang yang digunakan pada tubuh ini
memiliki pengaruh terhadap sistem saraf. Oleh karena itu, bahan hasil tambang seperti
emas dan batuan-batuan alam kerap digunakan sebagai metode pengobatan alternatif.
Biasanya emas atau batu mulia tersebut diletakkan dibeberapa titik tertentu di tubuh,
dibiarkan beberapa saat, kemudian diangkat. Sebaliknya, seseorang juga bisa
mengalami gangguan kesehatan ketika menggunakan emas dibagian tubug tertentu.
Menurut sebuah penelitian, emas ternyata bisa mengganggu kesehatan seseorang.
Selain mengganggu kesehatan tubuh, berikut adalah beberapa bahaya emas
lainnyayang mempengaruhi kesehatan tubuh.
1. Mengganggu sistem saraf
Emas bisa merangsang dan membangkitkan semua proses yang terjadi di
dalam otak manusia. Penggunaan emas pada tubuh bisa menyebabkan
terjadinya masalah kesehatan yang berhubungan dengan sistem saraf secara
keseluruhan.
2. Menyebabkan stres
Salah satu dampak penggunaan emas adalah depresi. Hal inilah yang
menyebabkan tidak semua orang bisa menggunakan emas. Bahkan silau emas
bisa mengakibatkan kejang bagi penderita depresi.
3. Gangguan sistem kapiler
Pemakaian cincin sempit dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan
sistem kapiler.
4. Berpengaruh terhadap penderita kanker
Logam mulia dapat mengakibatkan afektivitas obat yang digunakan untuk
mengobati sel kanker paru-paru. Penelitian membuktikan sifat baru dari emas
yang sebelumnya tidak diketahui.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aktivitas pertambangan yang tidak dikelolo dengan baik mengakibatkan berbagi
keruskan lingkungan seperti kerusakan tanah,air,hutan,laut,selain itu juga
memiliki dampak terhadap manusia seperti Antaranya dampak negatifnya adalah
kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh proses
penambangan dan penggunaannya. Adapun pencegahan pencemaran dapat
dilakukan dalam bentuk, pertama, remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan
permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau
on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di
lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri atas pembersihan,
venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya, tanah tersebut disimpan di bak/tangki
yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya, zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah
dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal
dan rumit.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan penambangan kita juga perlu memperhatikan
pengelolaan lingkungan agar tidak berdampak buruk. Dengan demikian tidak
hanya keuntungan finansial saja yang kita dapatkan tetap kesehatan kita juga tetap
terjaga.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wedaran.com/6165/dampak-negatif-pertambangan-terhadap-lingkungan-hidup/
http://vodca-stinger.blogspot.com/2012/11/dampak-pertambangan-dan-solusi.html
http://marluganababan-electrical.blogspot.com/2012/11/dampak-negatif-kegiatan
pertambangan.html

More Related Content

What's hot

Laporan pencemaran lingkungan
Laporan pencemaran lingkunganLaporan pencemaran lingkungan
Laporan pencemaran lingkunganAgung Nugraha
 
ILMU LINGKUNGAN
ILMU LINGKUNGANILMU LINGKUNGAN
ILMU LINGKUNGANM.Deaddy
 
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tTugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tFebria Rahma Dewi
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillmenymeni
 
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...Repository Ipb
 
Degradasi kualitas lingkungan
Degradasi kualitas lingkunganDegradasi kualitas lingkungan
Degradasi kualitas lingkunganDhianya Aisyah
 
Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^
Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^
Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^Ain_nasuha
 
5 pertambangan
5 pertambangan5 pertambangan
5 pertambanganbodarianna
 
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesiaPencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesiaAhdiat Celebes
 
Makalah pencemaran limbah industri
Makalah pencemaran limbah industriMakalah pencemaran limbah industri
Makalah pencemaran limbah industriZhaii Atjeh
 

What's hot (20)

Presentation3
Presentation3Presentation3
Presentation3
 
Laporan pencemaran lingkungan
Laporan pencemaran lingkunganLaporan pencemaran lingkungan
Laporan pencemaran lingkungan
 
tugas 2 aplikom
tugas 2 aplikomtugas 2 aplikom
tugas 2 aplikom
 
Air laut
Air lautAir laut
Air laut
 
ILMU LINGKUNGAN
ILMU LINGKUNGANILMU LINGKUNGAN
ILMU LINGKUNGAN
 
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran tTugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
Tugas ke 3 pengetahuan lingkungan pencemaran t
 
POLUSI AIR
POLUSI AIRPOLUSI AIR
POLUSI AIR
 
Makalah air
Makalah airMakalah air
Makalah air
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
ANALISIS BEBERAPA KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PERAIRAN YANG MEMPENGARUHI AKUMULA...
 
Degradasi kualitas lingkungan
Degradasi kualitas lingkunganDegradasi kualitas lingkungan
Degradasi kualitas lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Soal 1
Soal 1Soal 1
Soal 1
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^
Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^
Pemeliharaan dan pemuliharaan sumber di bumi ^_^
 
5 pertambangan
5 pertambangan5 pertambangan
5 pertambangan
 
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesiaPencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
 
TUGAS
TUGASTUGAS
TUGAS
 
Makalah pencemaran limbah industri
Makalah pencemaran limbah industriMakalah pencemaran limbah industri
Makalah pencemaran limbah industri
 
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran LingkunganPencemaran Lingkungan
Pencemaran Lingkungan
 

Similar to TOKSISITAS EMAS

148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emasChaerani Rusli
 
Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.
Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.
Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.Mario Yuven
 
Arsenik; Limbah Tambang Berbahaya
Arsenik; Limbah Tambang BerbahayaArsenik; Limbah Tambang Berbahaya
Arsenik; Limbah Tambang BerbahayaMarkus T Lasut
 
185071809 makalah-pencemaran-laut
185071809 makalah-pencemaran-laut185071809 makalah-pencemaran-laut
185071809 makalah-pencemaran-laut432414005
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraAlfi Nugraha
 
persentasi lingkungan tambang.pptx
persentasi lingkungan tambang.pptxpersentasi lingkungan tambang.pptx
persentasi lingkungan tambang.pptxRachmatPujianto
 
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan SelatanDampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan SelatanFarhan Luqman Al-Hakim
 
Jurnal logam berat
Jurnal logam beratJurnal logam berat
Jurnal logam beratyolaprisci31
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesiagifariwk
 
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...Mustain Adinugroho
 
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alampengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
pengertian, klasifikasi Sumber Daya AlamRodhiyah N. Zulaikhoh
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambanganfebry777
 
Materi part 5 barang tambang
Materi part 5 barang tambangMateri part 5 barang tambang
Materi part 5 barang tambangjopiwildani
 

Similar to TOKSISITAS EMAS (20)

Eksplorasi emas
Eksplorasi emasEksplorasi emas
Eksplorasi emas
 
Makalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi utsMakalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi uts
 
148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas
 
Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.
Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.
Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.
 
Arsenik; Limbah Tambang Berbahaya
Arsenik; Limbah Tambang BerbahayaArsenik; Limbah Tambang Berbahaya
Arsenik; Limbah Tambang Berbahaya
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
185071809 makalah-pencemaran-laut
185071809 makalah-pencemaran-laut185071809 makalah-pencemaran-laut
185071809 makalah-pencemaran-laut
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
 
persentasi lingkungan tambang.pptx
persentasi lingkungan tambang.pptxpersentasi lingkungan tambang.pptx
persentasi lingkungan tambang.pptx
 
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan SelatanDampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan
 
Kelompok 2 air
Kelompok 2 airKelompok 2 air
Kelompok 2 air
 
Jurnal logam berat
Jurnal logam beratJurnal logam berat
Jurnal logam berat
 
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di IndonesiaJenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
Jenis jenis dan Persebaran SDA di Indonesia
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Pertambangan peti
Pertambangan petiPertambangan peti
Pertambangan peti
 
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
 
Tugas apkom
Tugas apkomTugas apkom
Tugas apkom
 
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alampengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
pengertian, klasifikasi Sumber Daya Alam
 
Pertambangan
PertambanganPertambangan
Pertambangan
 
Materi part 5 barang tambang
Materi part 5 barang tambangMateri part 5 barang tambang
Materi part 5 barang tambang
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

TOKSISITAS EMAS

  • 1. MAKALAH TOKSIKOLOGI TOKSISITAS EMAS DISUSUN O L E H NAMA : DIVA ABDE ANISA NIME : 181110050 KELAS : I.B DOSEN PEMBIMBING Dr. WIJAYANTONO SKM,M,KES POLITEKNIK KESEATAN KEMENKES RI PADANG PROGRAM STUDI D-3 KESEATAN LINGKUNGAN
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana makalah ini membahas tentang Toksisitas emas. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini.Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah ini dapat bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi semua orang.
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) memacu terjadinya pencemaran lingkungan baik pencemaran air, tanah dan udara. Pencemaran air yang diakibatkan oleh dampak perkembangan industri harus dapat dikendalikan, karena bila tidak dilakukan sejak dini akan menimbulkan permasalahan yang serius bagi kelangsungan hidup manusia maupun alam sekitarnya. Pencemaran logam berat seperti Pb, Cu, dan Hg dapat mempengaruhi dan menyebabkan penyakit pada konsumen, karena di dalam tubuh unsur yang berlebihan akan mengalami etoksifikasi (keracunan) sehingga membahayakan manusia. Logam berat umumnya bersifat racun terhadap makhluk hidup walaupun beberapa diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil. Melalui berbagai perantara, seperti udara, makanan, maupun air yang terkontaminasi oleh logam berat, logam tersebut dapat terdistribusi ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan terakumulasikan. Apabila ketika suatu zat pencemar yang berbahaya telah mencemari permukaantanah dan menguap kemudian terbawa air hujan dan meresap kedalam tanah maka akan mencemari air tanah. Berbagai kemungkinan reaksi yang terjadi terhadap logam berat (merkuri) di dalam tanah. B. Tujuan 1. Untuk mengetahui dan memahami adanya pencemaran yang disebabkan oleh emas. 2. Mengetahui cara-cara pengendalian pencemaran akibat emas. 3. Mengetahui proses-proses pencemaran lingkungan akibat emas. 4. Menganalisis adanya kasus pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh emas.
  • 4. C. Manfaat Dengan membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih mudah untuk memahami penyebab dan dampak yang ditimbulkan oleh emas (tambang emas) dan dapat mencari solusi penanggulangan pencemaran emas (tambang emas), serta mahasiswa dapat bersikap ramah terhadap lingkungan.
  • 5. BAB II ISI A. Pengertian Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa Latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tetapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode ISOnya adalah XAU. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat Celsius. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%. Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikategorikan menjadi dua yaitu:  Endapan primer; dan  Endapan plaser.
  • 6. Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar Amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram. B. Pencemaran lingkungan akibat emas (Tambang emas) Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas).Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar di dunia.Kegiatan penambangan apabila dilakukan di kawasan hutan dapat merusak ekosistem hutan. Apabila tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran air, tanah dan udara. Salah satu pencemaran yang ada akibat emas (tambang emas) yaitu pencemaran air. Air merupakan komponen yang paling penting bagi kehidupan manusia. Air adalah kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air, namun air dapat menjadi malapetaka apabila tidak tersedia dalam kondisi yang benar baik kualitas maupun kuantitasnya. Dewasa ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari kegiatan manusia, salah satunya adalah kegiatan pertambangan emas. Salah satu kasus pencemaran air akibat kegiatan pertambangan adalah kasus pencemaran air di Sungai. Kasus yang terjadi di daerah Sungai adalah pencemaran air akibat penambangan emas dengan menggunakan air raksa. Penambangan emas dengan menggunakan air raksa telah membudaya bagi masyarakat di daerah Sungai, metode ini dipilih oleh masyarakat karena air raksa dapat mempercepat proses pencucian emas hingga sekitar satu jam saja, sehingga emas yang didulang banyak dalam waktu yang cepat. Namun tindakan yang dilakukan oleh masyarakat ini tidak diimbangi oleh kearifan dalam menjaga lingkungan. Pertambangan emas dengan menggunakan air raksa akan
  • 7. menyebabkan air disekitarnya menjadi tercemar dan menurunkan nilai dan fungsi strategis air sungai yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Air raksa termasuk salah satu logam berat dengan berat molekul tinggi. Dalam proses biologi logam berat dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun apabila zat tersebut terdapat dalam jumlah yang berlebih dapat menimbulkan keracunan bagi tumbuhan, hewan dan manusia. Masyarakat dan para penambang emas yang mengolah biji emas dengan menggunakan air raksa di perairan Sungai sebagian besar mengatakan bahwa gejala-gejala kesehatan yang sering timbul adalah penyakit penyakit seperti gatal- gatal,sakit perut, mual, muntah-muntah, demam, sesak napas, pusing-pusing, sakit kepala, maag, tangan sering kesemutan dan mudah lupa. C. Dampak negatif akibat emas (tambang emas) a). Dampak negatif terhadap lingkungan Berikut dampak-dampak negatif yang mungkin timbul akibat adanya aktivitas penambangan emas : Ø Tanah Tidak hanya air yang tercemar, tanah juga mengalami pencemaran akibat pertambangan, yaitu terdapatnya lubang-lubang besar yang tidak mungkin ditutup kembali yang menyebabkan terjadinya kubangan air dengan kandungan asam yang sangat tinggi. Air kubangan tersebut mengadung zat kimia seperti Fe, Mn, SO4, Hg dan Pb. Fe dan Mn dalam jumlah banyak bersifat racun bagi tanaman yang mengakibatkan tanaman tidak dapat berkembang dengan baik. SO4 berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah dan PH tanah, akibat pencemaran tanah tersebut maka tumbuhan yang ada diatasnya akan mati. - Meningkatnya Ancaman Tanah Longsor Dari hasil observasi di lokasi penambangan emas secara tradisional di lapangan ditemukan bahwa aktivitas penambangan berpotensi meningkatkan ancaman tanah longsor. Dilihat dari teknik penambangan, dimana penambang menggali bukit tidak secara berjenjang (trap-trap), namun asal menggali saja dan nampak bukaan penggalian yang tidak teratur dan membentuk dinding
  • 8. yang lurus dan menggantung (hanging wall) yang sangat rentan runtuh (longsor) dan dapat mengancam keselamatan jiwa para penambang. - Hilangnya Vegetasi Penutup Tanah Penambang (pendulang) yang menggali tanah atau material tidak melakukan upaya reklamasi atau reboisasi di areal penggalian, tapi membiarkan begitu saja areal penggalian dan pindah ke areal yang baru. Tampak di lapangan bahwa penambang membiarkan lokasi penggalian begitu saja dan terlihat gersang. Bahkan penggalian yang terlalu dalam membetuk kolam-kolam pada permukaan tanah yang kedalamannya mencapai 3-5 meter. - Erosi tanah Areal bekas penggalian yang dibiarkan begitu saja berpotensi mengalami erosi dipercepat karena tidak adanya vegetasi penutup tanah. Kali kecil yang berada di dekat lokasi penambangan juga terlihat mengalami erosi pada tebing sisi kanan dan kirinya. Selain itu telah terjadi pelebaran pada dinding tebing sungai, akibat diperlebar dan diperdalam guna melakukan aktivitas pendulangan dengan memanfaatkan aliran kali untuk mencuci tanah Ø Air Penambangan secara langsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut. Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang (b), merkuri (Hg), asam slarida (HCn), mangan (Mn), asam sulfat (H2SO4), dan timbal (Pb). Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. - Sedimentasi dan Menurunnya Kualitas Air Aktivitas penambangan emas secara tradisional yang memanfatkan aliran kali membuat air menjadi keruh dan kekeruhan ini nampak terlihat di saluran primer yakni kali Anafre. Pembuangan tanah sisa hasil pendulangan turut meningkatkan jumlah transport sedimen.
  • 9. Ø Hutan Penambangan dapat menghancurkan sumber-sumber kehidupan rakyat karena lahan pertanian yaitu hutan dan lahan-lahan sudah dibebaskan oleh perusahaan. Hal ini disebabkan adanya perluasan tambang sehingga mempersempit lahan usaha masyarakat, akibat perluasan ini juga bisa menyebabkan terjadinya banjir karena hutan di wilayah hulu yang semestinya menjadi daerah resapan aitr telah dibabat habis. Hal ini diperparah oleh buruknya tata drainase dan rusaknya kawan hilir seperti hutan rawa. . Ø Laut Pencemaran air laut akibat penambangan terjadi pada saat aktivitas bongkar muat dan tongkang angkut batubara. Selain itu, pencemaran juga dapat mengganggu kehidupan hutan mangrove dan biota yang ada di sekitar laut tersebut. b).Dampak terhadap manusia Dampak pencemaran Pencemaran akibat penambangan batubara terhadap manusia, munculnya berbagai penyakit antara lain : 1. Limbah pencucian zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. Kaarena Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), di samping itu debu menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan. Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat. 2. Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh proses penambangan dan penggunaannya.produk buangannya, berupa abu ringan, abu berat, dan kerak sisa pembakaran, mengandung berbagai logam berat : seperti arsenik, timbal, merkuri, nikel, vanadium, berilium, kadmium, barium, cromium, tembaga, molibdenum, seng, selenium, dan radium, yang sangat berbahaya jika dibuang di lingkungan.
  • 10. 3. Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan emas juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air Penambangan Batubara secaralangsung menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah penducian batubara tersebut dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, Asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian emas tersebut. Limbah pencucian emas setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), dan Pb. Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. D. Cara pengendalian lingkungan akibat emas (tambang emas) Pencegahan pencemaran adalah tindakan mencegah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia agar kualitasnya tidak turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Dalam bentuk, pertama, remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri atas pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya, tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya, zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. Kedua, bioremediasi, yaitu proses pembersihan pencemaran tanah dengan
  • 11. menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Ketiga, penggunaan alat (retort-amalgam) dalam pemijaran emas perlu dilakukan agar dapat mengurangi pencemaran Hg. Keempat, perlu adanya kajian Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan atau kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam menyusun kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Sebelum dilaksanakannya, kegiatan penambangan sudah dapat diperkirakan dahulu dampaknya terhadap lingkungan. Kajian ini harus dilaksanakan, diawasi dan dipantau dengan baik dan terus-menerus implementasinya, bukan sekedar formalitas keburuhan administrasi. Kelima, penyuluhan kepada masyarakat tentang bahayanya Hg dan B3 lainnya perlu dilakukan. Bagi tenaga kesehatan perlu ada pelatihan surveilans risiko kesehatan masyarakat akibat pencemaran B3 di wilayah penambangan Pemerintah daerah harus menetapkan secara resmi wilayah pertambangan rakyat. 1. Selain Peraturan daerah tentang Pengelolaan Pertambangan Pemerintah derah perlu membuat peraturan daerah mengenai Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian pencemaran air. 2. Melakukan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi tentang penertiban penambangan emas dengan menggunakan air raksa melalui petunjuk-petunjuk tata cara penambanagn dan pengolahan biji emas dengan menggunakan air raksa yang benar dan dampak penting dari penggunaan air raksa dalam kegiatan penambangan emas. 3. Membuat waduk kecil yang disebut dengan embung sebelum pembuangan akhir (sungai atau laut). Embung tersebut harus dijadikan sebagai muara buangan air limbah pertambangan rakyat sehingga terkonsentrasi pada satu tempat. Pada embung tersebut ditumbuhkan eceng gondok yang akan mengadsorpsi logam berat yang terlarut didalamnya. Sebagai pengolahan akhir sebelum dibuang ke pembuangan air dapat digunakan saringan karbon aktif untuk mengadsorbsi kandungan sisa yang belum dapat di absorbsi oleh eceng gondok. Saringan karbon aktif memiliki resolusi/derajat pemisahan yang sangat tinggi sehingga menjamin kandungan logam
  • 12. berat sangat rendah. Karbon aktif secara sederhana dapat dengan mudah dibuat dari arang melalui proses aktifasi dapat dijadikan karbon aktif melalui aktifasi fisik dengan pemanasan pada temperatur 600-800 °C selama 3-6 jam. E. Toksisitas Emas Bahaya menggunakan emas bagi kesehatantubuh yaitu : Bagi beberapa orang memakai perhiasan emas dapat membuat pusing, mual dan tidak enak badan. Bahkan kondisi tersebut bisa terjadi walau hanya melihat deretan emas, mengapa demikian?, bahan tambang yang digunakan pada tubuh ini memiliki pengaruh terhadap sistem saraf. Oleh karena itu, bahan hasil tambang seperti emas dan batuan-batuan alam kerap digunakan sebagai metode pengobatan alternatif. Biasanya emas atau batu mulia tersebut diletakkan dibeberapa titik tertentu di tubuh, dibiarkan beberapa saat, kemudian diangkat. Sebaliknya, seseorang juga bisa mengalami gangguan kesehatan ketika menggunakan emas dibagian tubug tertentu. Menurut sebuah penelitian, emas ternyata bisa mengganggu kesehatan seseorang. Selain mengganggu kesehatan tubuh, berikut adalah beberapa bahaya emas lainnyayang mempengaruhi kesehatan tubuh. 1. Mengganggu sistem saraf Emas bisa merangsang dan membangkitkan semua proses yang terjadi di dalam otak manusia. Penggunaan emas pada tubuh bisa menyebabkan terjadinya masalah kesehatan yang berhubungan dengan sistem saraf secara keseluruhan. 2. Menyebabkan stres Salah satu dampak penggunaan emas adalah depresi. Hal inilah yang menyebabkan tidak semua orang bisa menggunakan emas. Bahkan silau emas bisa mengakibatkan kejang bagi penderita depresi. 3. Gangguan sistem kapiler Pemakaian cincin sempit dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan sistem kapiler.
  • 13. 4. Berpengaruh terhadap penderita kanker Logam mulia dapat mengakibatkan afektivitas obat yang digunakan untuk mengobati sel kanker paru-paru. Penelitian membuktikan sifat baru dari emas yang sebelumnya tidak diketahui.
  • 14. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Aktivitas pertambangan yang tidak dikelolo dengan baik mengakibatkan berbagi keruskan lingkungan seperti kerusakan tanah,air,hutan,laut,selain itu juga memiliki dampak terhadap manusia seperti Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh proses penambangan dan penggunaannya. Adapun pencegahan pencemaran dapat dilakukan dalam bentuk, pertama, remediasi, yaitu kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri atas pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya, tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya, zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit. B. Saran Sebaiknya dalam melakukan penambangan kita juga perlu memperhatikan pengelolaan lingkungan agar tidak berdampak buruk. Dengan demikian tidak hanya keuntungan finansial saja yang kita dapatkan tetap kesehatan kita juga tetap terjaga.