SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pertambangan merupakan suatu bidang usaha yang karena sifat kegiatannya pada
dasarnya selalu menimbulkan perubahan pada alam lingkungannya (BPLHD
Jabar, 2005). Aktivitas pertambangan selalu membawa dua sisi. Sisi pertama
adalah memacu kemakmuran ekonominegara. Sisi yang lainnya adalah sekaligus
perusak lingkungan yang sangat potensial yang memerlukan tenaga, pikiran, dan
biaya yang cukup signifikan untuk proses pemulihannya. Sebagai sumber
kemakmuran, sudah tidak diragukan lagi bahwa sektor ini menyokong pendapatan
negara selama bertahun-tahun. Sebagai perusak lingkungan, pertambangan
terbuka (open pit mining) dapat merubah total iklim dan tanah akibat seluruh
lapisan tanah di atas deposit bahan tambang disingkirkan. Sedangkan untuk
pertambangan bawah (underground mining) kerusakan lingkungan umumnya
diakibatkan karena adanya limbah (tailing) yang dihasilkan pada proses
pemurnian bijih. Baik tambang dalam maupun tambang terbuka menghasilkan air
buangan bersifat asam yang disebut sebagai acid mine drainage/acid rock
drainage (AMD/ARD). Menurut Wilkipedia AMD merujuk kepada air yang
terdapat di kawasan pertambangan atau yang mengalir dari kawasan tersebut yang
bersifat sangat masam (pH < 3).
Air asam tambang adalah salah satu permasalahan lingkungan yang dihasilkan
oleh industri pertambangan. Air asam tambang merupakan hasil dari oksidasi
batuan yang mengandung pirit (FeS2
) dan mineral sulfida dari sisa batuan yang
terpapar oleh oksigen yang berada dalam air (Elberling.et.al, 2008). Permasalahan
air asam tambang adalah salah satu dampak potensial yang dihadapi industri
pertambangan. Air asam tambang juga mengandung logam berat seperti besi (Fe),
alumunium (Al), mangan (Mn).
Potensi air asam tambang harus diketahui dan dihitung agar langkah – langkah
preventif serta pengendaliannya dapat dilakukan. Pengelolaan yang benar harus
Page | 2
dilakukan agar suatu cebakan mineral beserta batuan – batuan penutup dan batuan
– batuan sampingnya tidak menjadikan persoalan dikemudian hari, baik sewaktu
tambang itu sedang aktif ataupun setelah tambang tersebut tidak beroperasi lagi.
Pengendalian terhadap air asam tambang merupakan hal yang perlu dilakukan
selama kegiatan penambangan berlangsung dan setelah kegiatan penambangan
berakhir, karena air asam tambang ( mine acid drainage ) dapat mengakibatkan
menurunnya kualitas air, air permukaan dan air tanah, selain itu jika dialirkan ke
sungai akan berdampak terhadap masyarakat yang tinggal disepanjang aliran
sungai serta akan mengganggu biota yang hidup didarat juga biota diperairan.
1.2 TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa itu Air Asam Tambang
2. Untuk mengetahui sumber utama yang berpotensi sebagai pencemar
Pada AAT
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah terbentuknya kembali air
asamtambang
4. Untuk mengetahui metode atau alat apa yang digunakan dalam
pengendalian air
asam tambang.
1.3 MANFAAT PENULISAN
1. Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
penyusun mengenai AAT secara khusus dan pembaca pada
umumnya
2. Sebagai Literatur yang dapat digunakan untuk mengenal lebih jauh
mengenai Air Asam Tambang,Proses pembentukannya,dampak yang
ditimbulkan serta cara mengatasinya.
Page | 3
1.4 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Air Asam Tambang ?
2. Bagaimana Proses terjadinya AAT ?
3. Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh AAT terhadap lingkungan ?
4. Bagaimana cara pencegahan AAT agar tidak terbentuk di lokasi
tambang ?
5. Bagaimana cara penanganan AAT yang sudah terbentuk ?
Page | 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Air Asam Tambang(AAT)
Air Asam Tambang (AAT) atau disebut juga Acid Mine Drainage (AMD)terjadi
sebagai akibat proses fisika dan kimia yang cukup kompleks yang melibatkan
beberapa faktor dalam kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan ini dapat
berupa tambang terbuka maupun tambang dalam (bawah tanah). Umumnya
keadaan ini terjadi karena sulfur yang terjadi dalam batuan teroksidasi secara
alamiah (pada proses pembukaan tambang). Selanjutnya dengan kondisi
kelembaban lingkungan yang cukup tinggi akan menyebabkan oksida sulfur
tersebut berubah menjadi asam.
AAT adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada air asam yang timbul
akibat kegiatan penambangan, untuk membedakan dengan air asam yang timbul
oleh kegiatan lain seperti: penggalian untuk pembangunan pondasi bangunan,
pembuatan tambak, dan sebagainya.
Terbentuknya AAT ditandai oleh pH yang rendah (1,5-4) konsentrasi logam
terlarut yang tinggi, nilai acidity yang tinggi, nilai sulfat yang tinggi and
konsentrasi O2 yang rendah. Sebagian besar permasalahan AAT berhubungan
dengan penambangan batubara dan bijih primer, karena pada kedua sumber alam
ini terkadang banyak mineral sulfida yang terkandung didalamnya terutama
mineral pirit (FeS2), baik pada badan bijih maupun batuan sampingnya.
Page | 5
Pada kegiatan penambangan, beberapa mineral sulphida yang umum ditemukan
adalah:
 FeS2: pyrite
 Cu2S: chalcocite
 CuS: cuvellite
 CuFeS2: chalcopyrite
 MoS2: molybdenite
 NiS: millerite
 PbS: galena
 ZnS: sphalerite
 FeAsS: arsenopyrite
Pyrite merupakan mineral sulphida yang umum ditemukan pada kegiatan
penambangan, terutama batubara.
Berdasarkan persamaan kimia dapat diketahui proses pembentukan air asam
tambang adalah sebagai berikut:
Persamaan 1 : FeS2 + 7/2 O2 + H2O « Fe+2 + 2 SO4-2 + 2 H+
Page | 6
(Besi sulfida teroksidasi melepaskan besi ferro, sulfat dan asam.)
Persamaan 2 : Fe+2 + 1/4 O2 + H+ « Fe+3 + 1/2 H2O
(Besi ferro akan teroksidasi menjadi besi ferri.)
Persamaan 3 : Fe+3 + 3 H2O « Fe(OH) + 3H+
(Besi ferri dapat terhidrolisis dan membentuk ferri hidrosida dan asam.)
Persamaan 4 : FeS2 + 14 Fe+3 +8 H2O « 15 Fe+2 + 2 SO4
-2 + 16 H+
(Besi ferri secara langsung bereaksi dengan pirit dan berlaku sebagai katalis yang
menyebabkan besi ferro yang sangat besar, sulfat dan asam.)
Berdasarkan hal tersebut diatas, apabila AAT keluar dari tempat terbentuknya dan
masuk ke sistem lingkungan umum (diluar tambang), maka beberapa faktor
lingkungan dapat terpengaruhi, seperti: kualitas air dan peruntukannya (sebagai
bahan baku air minum, sebagai habitat biota air, sebagai sumber air untuk
tanaman, dsb); kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora dan fauna
darat), dsb.
2.2 Sumber – Sumber Air Asam Tambang
Sumber – sumber air asam tambang antara lain berasal dari kegiatan – kegiatan
berikut :
1. Air dari tambang terbuka
Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan
penutup, sehingga unsur sulfur yang terdapat dalam batuan sulfida akan mudah
teroksidasi dan bila bereaksi air dan oksigen akan membentuk air asam tambang.
2. Air dari unit pengolahan batuan buangan
Material yang banyak terdapat pada limbah kegiatan penambangan adalah batuan
buangan(waste rock).Jumlah batuan buangan ini akan semakin meningkat dengan
bertambahnya kegiatan penambangan. Sebagai akibatnya, batuan buangan yang
banyak mengandung sulfur akan berhubungan langsung dengan udara terbuka
Page | 7
membentuk senyawa sulfur oksida selanjutnya dengan adanya air akan
membentuk air asam tambang.
3. Air dari lokasi penimbunan batuan
Timbunan batuan yang berasal dari batuan sulfida dapat menghasilkan air asam
tambang karena adanya kontak langsung dengan udara yang selanjutnya terjadi
pelarutan akibat adanya air.
4. Air dari unit pengolahan limbah tailing
Kandungan unsur sulfur di dalam tailing diketahui mempunyai potensi dalam
membentuk air asam tambang, pH dalam tailing pond ini biasanya cukup tinggi
karena adanya penambahan hydrated lime untuk menetralkan air yang bersifat
asam yang dibuang kedalamnya. Air yang masuk ke dalam tailing pond yang
bersifat asam tersebut diperkirakan akan menyebabkan limbah asam bila
merembes keluar dari tailing pond.
2.3 Proses Terjadinya Air Asam Tambang
Prinsip terjadinya air asam tambang adalah adanya reaksi pembentukan H+ yang
merupakan ion pembentuk asam akibat oksidasi mineral-mineral sulfida dan
bereaksi dengan air (H2O). Kemudian oksidasi dari Fe2+, hidrolisis Fe3+ dan
pengendapan logam hidroksida. Prinsip tersebut bila dilihat secara kimia,
Page | 8
sedangkan secara biologi terjadi air asam tambang akibat adanya bakteri-bakteri
tertentu yang sanggup untuk mempercepat proses (katalisator) dari oksida
mineral-mineral sulfida dan oksidasi-oksidasi besi.
Tempat-tempat yang berpotensi menghasilkan AMD adalah tanah yang tertinggal
(di bawah deposit bahan galian), overburden pill (tumpukan lapisan batuan di atas
deposit bahan galian), stock pill(tumpukan bahan galian), fasilitas pemurnian,
tempat pencucian, limbah batubara, lumpur tailling.
Berikut reaksi pembentukan air asam tambang secara kimia dan secara biologi :
1. Secara Kimia
Oksidasi mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pyrit) yang menyebabkan
keasaman dari air asam tambang dapat digambarkan dengan tiga reaksi :
a. FeS2 + 7/2 O2 + H2O à Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+
b. Fe2+ + ¼ O2 + H+ à Fe3+ + ½ H2O
c. Fe3+ + 3 H2O à Fe(OH)3 ¯ + 3 H+ +
d. FeS2 + 15/4 O2 + 7/2 H2O à 2 H2SO4 + Fe(OH)3 ¯
Persamaan a. menunjukkan oksidasi dari kristal pyrit oleh oksigen,
persamaan b. menunjukkan oksidasi dari ferrous iron (Fe2+) menjadi Ferric iron
dan
persamaan c. menunjukkan hidrolisis ferric iron dan pengendapannya menjadi
besi hidroksida [Fe(OH)3].
Bila ketiga persamaan tersebut dijumlahakan memberikan hubungan stokiometri
secara menyeluruh
Page | 9
2. Secara Biologi
Kondisi keasaman dari pelapukan ion-ion hidrogen selama oksidasi dapat pula
disebabkan karena adanya aktivitas biologi oleh bakteri-bakteri. Bakteri tersebut
mampu untuk mempercepat proses oksidasi dari mineral-mineral sulfida dan
oksidasi besi serta mendapat energi hasil pelepasan energi dari proses oksidasi.
Bakteri ini termasuk dalam subgroup strick aerobes, genus trobhasillus, species
thiobasillus, ferroxidans (kadang-kadang dijumpai Ferrobacillus ferroxidans).
Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang berdasarkan aktivitas biologi
sebagai berikut : FeS2 + H2O + 7/2 O2 à Fe2+ + 2 SO42- Fe2+ + ¼ O2 + 5/2
H2O
T.Ferroxidans à Fe(OH)3 + 2 H+ + FeS2 + 7/2 H2O + 15/4 O2 à Fe(OH)3 ¯ +
2 H2SO4
Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana terbentuk asam
sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat, dengan adanya kadar asam sulfat ini
menyebabkan air yang mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi
tersebut akan bersifat asam, inilah yang disebut air asam tambang. Air asam
tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan besi
hidroksida di dasar aliran atau bau belerang, tetapi ini tidak selalu terjadi karena
ada air asam tambang yang warnanya agak jernih.
Terbentuknya AAT ditandai oleh satu atau lebih karakteristik kualitas air sbb.:
 nilai pH yang rendah (1.5 – 4)
 konsentrasi logam terlarut yang tinggi, seperti logam besi, aluminium,
mangan, cadmium, tembaga, timbal, seng, arsenik dan mercury
 nilai acidity yang tinggi (50 – 1500 mg/L CaCO3)
 nilai sulphate yang tinggi (500 – 10.000 mg/L
 nilai salinitas (1 – 20 mS/cm)
 konsentrasi oksigen terlarut yang rendah
Page | 10
2.4 Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Air Asam Tambang (AAT)
2.4.1 Dampak Terhadap Lingkungan
Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang adalah terjadinya
pencemaran lingkungan, dimana komposisi atau kandungan air di daerah yang
terkena dampak tersebut akan berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan
tanah, mengganggu kesehatan masyarakat sekitarnya, dan dapat mengakibatkan
korosi pada peralatan tambang. Derajat keasaman tanah yang telah tercemar
akibat air asam tambang ini akan semakin meningkat, sehingga tanaman tidak
dapat tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi. Apabila air asam
tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana masyarakat
memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu kesehatan masyarakat sekitar,
Page | 11
diantaranya dapat menimbulkan penyakit diare maupun penyakit lainnya yang
berhubungan dengan pencernaan.
Akibat dari kegiatan pemboran, pengolahan batuan penutup dan kegiatan
penambangan yang lainnya serta pengolahan batubara yang dapat menyebabkan
senyawa pyrit yang ada dalam mineral terbentuk dengan oksigen dan bereaksi
dengan air tanah atau air hujan. Air asam tambang ini dicirikan dengan rendahnya
pH dan tingginya senyawa logam tertentu seperti besi, alumunium, mangan. Bila
air yang bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/kapur akan melarutkan
senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut.Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang
larut terbawa air akan memberi efek terjadinya AIR SADAH, yang tidak bisa
digunakan untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila dipaksakan akan
memboroskan sabun,karena sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion Ca dan
Mg mengendap. Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan
korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan
dapat memusnahkan kehidupan akuatik.
Beberapa dampak dari air asam tambang, yaitu :
1.Timbulnya H2SO4 yang dapat menimbulkan peningkatan derajat keasaman
pada air buangan tambang, disamping itu juga dapat terjadi peningkatan Fe dan
total metal.
2.Peningkatan konsentrasi TSS (Total Suspended Solid) akibat tingginya air
limpasan yang membawa tanah tererosi akibat pembukaan lahan tambang yang
dapat menganggu penetrasi matahari dalam sungai yang membawa dampak
lanjutan berupa gangguan proses fotosintetis biota perairan. Proses fotosintetis
oleh komunitas pytoplakton juga akan terganggu, akibat penetrasi cahaya
terhambat oleh partikel tersuspensi.
3.Akibat partikel yang mengendap akan menutupi lapisan dasar perairan sehingga
menggangu proses respirasi biota dasar.
Page | 12
4.Penurunan kualitas air permukaan sekaligus penurunan kualitas sanitasi
lingkungan dimana tahap selanjutnya derajat kesehatan penduduk yang
memanfaatkan sumber daya air sungai akan terganggu.
5. Kebutuhan sehari-hari akan menurun dan akan berpotensi terjadi penyakit perut
dan, juga akan menimbulkan persepsi yang buruk darimasyarakat terhadap proyek
tersebut.
2.4.2 Dampak terhadap air tanah
Mineral sulfida sering dijumpai berupa pirit, kalkopirit, spalerit dan galena. Dari
karakteristiknya mineral sulfida dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri
metalurgi maupun kimia, namun di alam potensial juga sebagai penghasil air asam
yang dapat menurunkan kualitas lingkungan. Air asam dapat terbentuk secara
alami, sebagai akibat teroksidasi dan terlarutkannya sulfida ke dalam sistem aliran
air permukaan dan air tanah menyebabkan turunnya pH air. Kegiatan
penambangan, dengan membongkar endapan sulfida, berpotensi memperbesar dan
mempercepat proses pembentukan air asam. Permasalahan mineral sulfida terjadi
apabila terpapar pada udara bebas akan teroksidasi, terlarutkan oleh air permukaan
atau air tanah membentuk air asam. Air asam akan melarutkan logam yang
terlewati sehingga menghasilkan bahan beracun berbahaya yang berpotensi
mencemari lingkungan, terutama air permukaan dan air tanah.
Page | 13
2.4.3 Dampak Lainnya
Air asam tambang juga dapat mempercepat proses pengkaratan pada peralatan
tambang, sehingga perlu penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air
asam tersebut tidak merusak peralatan tambang
2.5 Pengendalian Air Asam Tambang
Upaya pengendalian dilakukan untuk mengurangi dampak negatif yang
ditimbulkan. Dalam mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan sebelum maupun
setelah terbentuknya air asam tambang
Pengendalian air asam tambang secara umum dapat dilakukan dengan cara :
1. Pencegahan atau pengendalian proses pembentukan asam.
Upaya mencegah dapat dilakukan dengan cara :
Page | 14
a. Mengisolasi mineral sulfida dengan memisahkan material yang
mengandungmineral sulfida dari air dan udara akan mencegah
terjadinya reaksi oksidasi.
b. Mengendalikan aliran air
1) Mencegah aliran air permukaan masuk ke material
2) Mencegah penyerapan air hujan pada material asam
3) Mencegah aliran air tanah masuk pada lokasi material asam
c. Menutup dan menimbun kembali dengan segera lokasi bekas
penambangan yang telah selesai diambil batubaranya agar jangan
sampai terjadi oksidasi mineral sulfida dengan air dan udara pada
batuan pirit yang terbuka akibat proses penambangan
d. melapisi material yang mengandung sulfida dengan tanah liat(Capsule).
2. Mengendalikan perpindahan air asam yang telah terbentuk.
Hal ini dapat dilakukan dengan :
Secara umum terdapat dua cara pengolahan air, yaitu secara aktif dan pasif.
Sebagai contoh,salah satu parameter penting yaitu pH. Untuk menaikkan nilai pH
ke kondisi normal, maka dilakukan beberapa upaya diantaranya adalah dengan
penambahan bahan kimia seperti kapur (lime).
a. Secara aktif, kapur (berbentuk serbuk/tepung) dicampurkan secara
langsung dengan air asam di saluran air atau wadah khusus, atau di
kolam penampungan air.
Page | 15
b. Secara pasif, air asam dialirkan melalui saluran-saluran dimana
terdapat kapur (dalam bentuk batuan) sebagai “media penetral” air
asam yang melaluinya
c. Pembuatan saluran penirisan di sepanjang daerah sumber air asam
d. Pemasangan sistem pipa penirisan di bawah timbunan penghasil air
asam untuk selanjutnya dialirkan ke dalam kolam pengendapan
e. Menambahkan kapur (hydrated lime) ke dalam air. Hydrated lime
adalah suatu bahan kimia yang sangat umum digunakan untuk
menetralkan air asam tambang. Hydrated lime dapat diperoleh dengan
menggunakan proses kalsinasi terhadap batu gamping. Batu gamping
dipanaskan pada suhu 6000 C – 9000 C dengan tekanan 1 atm sehingga
menghasilkan CaO (kapur tohor).
Page | 16
3. Menampung dan menetralkan air asam yang telah terbentuk.
Salah satu proses pengolahan terhadap air asam tambang ini adalah proses
netralisasi asam dengan senyawa alkali, oksida besi (II) menjadi besi (III) yang
tidak larut dan proses sedimentasi untuk menghasilkan endapan yang berbentuk
Fe3+. Air asam yang terjadi ditampung pada kolam pengendapan yang berfungsi
sebagai sarana pemantauan kualitas air sekaligus tempat penetralan air asam
sebelum dilepaskan ke alam.
4.Pencegahan Pembentukan Kembali Air Asam Tambang
Pembentukan air asam tambang dapat diatasi dengan menghilangkan atau
mengurangi satu atau lebih komponen – komponen pembentuk air asam tambang.
Pencegahan terbentuknya air asam tambang pada kolam bekas penambangan
adalah dengan cara pelapisan.
Pelapisan adalah cara pengendalian terbentuknya air asam tambang dengan
membatasi kontak oksigen dan air terhadap lapisan batubara yang mengandung
mineral sulfida. Pelapisan ini dilakukan dengan cara menutupi lapisan batubara
yang berupa lantai batubara dengan material yang bersifat impermeable misalnya
mineral liat.
Page | 17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari Hasil Penulisan Makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Sektor pertambangan masih dapat diandalkan sebagai tulang punggung
pembangunan di Indonesia untuk beberapa masa mendatang. Tantangan
yang dihadapi Indonesia adalah bagaimana mewujudkan praktek
penambangan yang baik (good mining practices/GMP) yang
meminimalisir dampak lingkungan, sehingga seluruh rakyat Indonesia
dapat menikmati kemakmuran karena sektor pertambangan tanpa takut
kiamat dipercepat akibat keserakahan kita menguras perut bumi
2) Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan
yangmengalami pengisian/penambahan secara terus menerusoleh alam.
3) Air asam tambang (AAT) atau (ARD) didefinisikan sebagai air asam
tambang yang telahtercemar / terpengaruh oleh proses oksidasi mineral-
mineral sulfidayang terdapat pada batuan sebagai akibat kegiatan
eksplorasi ataukegiatan eksploitasi bahan tambang sehingga menghasilkan
air dengan kondisi asam (Ph kurang dari 7).
4) Mineral sulfida dapat terbentuk sebagai hasil aktifitas hidrotermal maupun
sebagai hasil proses sedimentasi. Mineral sulfida sering dijumpai berupa
pirit, kalkopirit, spalerit dan galena. Dari karakteristiknya mineral sulfida
dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri metalurgi maupun kimia,
namun di alam potensial juga sebagai penghasil air asam yang dapat
menurunkan kualitas lingkungan.
Page | 18
3.2 Saran
1) Perlunya Kerjasama dan kesiapan Pihak Pemerintah Daerah dan
Perusahaan untuk bersama-sama melakukan pencegahan sesuai prosedur
agar AAT tidak sempat terbentuk.
2) Air asam tambang yang tidak dapat terhindarkan terbentuk di wilayah
tambang, harus dinetralkan agar tidak berdampak buruk terhadap
lingkungan sekitarnya.
3) Lokasi bekas penambangan harus selalu dikontrol agar pembentukan air
asam tambang dapat diantisipasi.
4) Segera lakukan penutupan pada lahan bekas penambangan menggunakan
batuan penutup dan top soil agar terbentuknya air asam tambang dapat
dicegah.
Page | 19
DAFTAR PUSTAKA
http://wwwenvdept-environmental.blogspot.com/p/air-asam-tambang.html
file:///G:/tugas/pling/Catatan%20Anak%20Tambang%20%20Dampak%20%E2%
80%93Dampak%20Air%20Asam%20Tambang.html
file:///G:/tugas/pling/Dampak%20Air%20Asam%20Tambang%20Terhadap%20K
ualitas%20Air%20Tanah%20Di%20Sekitar%20Area%20an.htm
file:///G:/tugas/pling/Kampung%20Miners%20%20%20AIR%20ASAM%20TAM
BANG%20%28AAT%29.html
file:///G:/tugas/pling/Mari%20Berbagi%20%20Air%20Asam%20Tambang.html
file:///G:/tugas/pling/WINDOWS%207%20%28%20Seven%20%29%20%20AIR
%20ASAM%20TAMBANG%20%28AAT%29.html
file:///G:/tugas/pling/dunia%20tambang%20%20Dampak%20Yang%20Ditimbulk
an%20Air%20Asam%20Tambang.html

More Related Content

What's hot

paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
heny novi
 
Proses fosilisasi pada mahluk hidup
Proses fosilisasi pada mahluk hidupProses fosilisasi pada mahluk hidup
Proses fosilisasi pada mahluk hidup
Febry Salsinha
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
ramaldini
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
UVRI - UKDM
 
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu GeologiPaleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Budhi Kuswan Susilo
 

What's hot (20)

mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuan
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
 
paper underground mining
paper underground miningpaper underground mining
paper underground mining
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 
Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)Makalah tembaga (Cu)
Makalah tembaga (Cu)
 
Proses fosilisasi pada mahluk hidup
Proses fosilisasi pada mahluk hidupProses fosilisasi pada mahluk hidup
Proses fosilisasi pada mahluk hidup
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku
 
Perencanaan tambang
Perencanaan tambangPerencanaan tambang
Perencanaan tambang
 
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and FillMetode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
 
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITAPASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
PASIR KUARSA - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf228829546 deskripsi-batuan-metamorf
228829546 deskripsi-batuan-metamorf
 
Hitung cadangan
Hitung cadanganHitung cadangan
Hitung cadangan
 
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu GeologiPaleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Makalah-batuan-beku
Makalah-batuan-bekuMakalah-batuan-beku
Makalah-batuan-beku
 

Viewers also liked

Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbukaMendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
zacky66
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Alfi Nugraha
 
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Muhammad Kurniawan
 

Viewers also liked (20)

sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangan
sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangansistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangan
sistem pengelolaan dan pengolahan AAT di Area Pertambangan
 
Materi Kuliah Pengetahuan Lingkungan. Air Asam Tambang. Teknik Pertambangan S...
Materi Kuliah Pengetahuan Lingkungan. Air Asam Tambang. Teknik Pertambangan S...Materi Kuliah Pengetahuan Lingkungan. Air Asam Tambang. Teknik Pertambangan S...
Materi Kuliah Pengetahuan Lingkungan. Air Asam Tambang. Teknik Pertambangan S...
 
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitungDampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
Dampak kerusakan lingkungan di bangka belitung
 
PENGARUH AIR ASAM TAMBANG TERHADAP LINGKUNGAN AIR DAN PENANGANNYA
PENGARUH AIR ASAM TAMBANG TERHADAP LINGKUNGAN AIR DAN PENANGANNYAPENGARUH AIR ASAM TAMBANG TERHADAP LINGKUNGAN AIR DAN PENANGANNYA
PENGARUH AIR ASAM TAMBANG TERHADAP LINGKUNGAN AIR DAN PENANGANNYA
 
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbukaMendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
Mendesain rancangan penyaliran tambang terbuka
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 11. diskripsi lipatan
Materi Kuliah Geologi Struktur 11. diskripsi lipatanMateri Kuliah Geologi Struktur 11. diskripsi lipatan
Materi Kuliah Geologi Struktur 11. diskripsi lipatan
 
Ilmu ukur tanah pertemuan kelima.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan kelima.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan kelima.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan kelima.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
 
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan keempat.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
 
Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan kedua.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
 
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubaraBioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
Bioremediasi sebagai alternatif penanganan pencemaran akibat tambang batubara
 
Ilmu ukur tanah pertemuan ketiga.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan ketiga.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.Ilmu ukur tanah pertemuan ketiga.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
Ilmu ukur tanah pertemuan ketiga.teknik pertambangan STTNAS YOgyakarta.
 
Kekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanKekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatan
 
1 asam basa,kimia teknik STTNAS Yogyakarta
1 asam basa,kimia teknik STTNAS Yogyakarta1 asam basa,kimia teknik STTNAS Yogyakarta
1 asam basa,kimia teknik STTNAS Yogyakarta
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Rancangan Peledakan Underground
Rancangan Peledakan UndergroundRancangan Peledakan Underground
Rancangan Peledakan Underground
 
Tugas Makalah Konsep Teknologi : perkembangan teknologi kapal laut dari zaman...
Tugas Makalah Konsep Teknologi : perkembangan teknologi kapal laut dari zaman...Tugas Makalah Konsep Teknologi : perkembangan teknologi kapal laut dari zaman...
Tugas Makalah Konsep Teknologi : perkembangan teknologi kapal laut dari zaman...
 
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
 
Tugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
Tugas Konsep Teknologi : Model dan SistemTugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
Tugas Konsep Teknologi : Model dan Sistem
 

Similar to Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.

Korosi erosi pada pump impeller
Korosi erosi pada pump impellerKorosi erosi pada pump impeller
Korosi erosi pada pump impeller
Vendi Supendi
 
Makalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisi
Makalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisiMakalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisi
Makalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisi
VioniYuliza
 
Makalah hujan asam
Makalah hujan asamMakalah hujan asam
Makalah hujan asam
subnis
 
Acid rain ( hujan asam )
Acid rain ( hujan asam )Acid rain ( hujan asam )
Acid rain ( hujan asam )
Eko Supriyadi
 

Similar to Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang. (20)

Air Asam Tambang - Andi Imam Ramadhana Alqadri.pptx
Air Asam Tambang - Andi Imam Ramadhana Alqadri.pptxAir Asam Tambang - Andi Imam Ramadhana Alqadri.pptx
Air Asam Tambang - Andi Imam Ramadhana Alqadri.pptx
 
AAT/AMD/ARD Acid Mine Drainage SGC).pptx
AAT/AMD/ARD Acid Mine Drainage SGC).pptxAAT/AMD/ARD Acid Mine Drainage SGC).pptx
AAT/AMD/ARD Acid Mine Drainage SGC).pptx
 
Studi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dalam pengelolaan Air Asam Tambang (A...
Studi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dalam pengelolaan Air Asam Tambang (A...Studi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dalam pengelolaan Air Asam Tambang (A...
Studi Pemanfaatan Abu Terbang (Fly Ash) dalam pengelolaan Air Asam Tambang (A...
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Korosi erosi pada pump impeller
Korosi erosi pada pump impellerKorosi erosi pada pump impeller
Korosi erosi pada pump impeller
 
Makalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisi
Makalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisiMakalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisi
Makalah toksikologi toksisitas emas (diva) revisi
 
kimia bahan kelompok 4.pptx
kimia bahan kelompok 4.pptxkimia bahan kelompok 4.pptx
kimia bahan kelompok 4.pptx
 
Makalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi utsMakalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi uts
 
148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas
 
Eksplorasi emas
Eksplorasi emasEksplorasi emas
Eksplorasi emas
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Makalah hujan asam
Makalah hujan asamMakalah hujan asam
Makalah hujan asam
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
 
Makalah proses manufaktur
Makalah proses manufakturMakalah proses manufaktur
Makalah proses manufaktur
 
Makalah hujan asam
Makalah hujan asamMakalah hujan asam
Makalah hujan asam
 
Lapisan Litosfer
Lapisan LitosferLapisan Litosfer
Lapisan Litosfer
 
Makalah hujan asam
Makalah hujan asamMakalah hujan asam
Makalah hujan asam
 
pembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alampembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alam
 
Mengenal pirit
Mengenal piritMengenal pirit
Mengenal pirit
 
Acid rain ( hujan asam )
Acid rain ( hujan asam )Acid rain ( hujan asam )
Acid rain ( hujan asam )
 

More from Mario Yuven

More from Mario Yuven (20)

materi-kuliah-komputasi-tambang-kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta...
 materi-kuliah-komputasi-tambang-kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta... materi-kuliah-komputasi-tambang-kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta...
materi-kuliah-komputasi-tambang-kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta...
 
materi-kuliah-komputasi-tambang kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta-...
materi-kuliah-komputasi-tambang kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta-...materi-kuliah-komputasi-tambang kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta-...
materi-kuliah-komputasi-tambang kuliah-teknik-pertambangan-sttnas-yogyakarta-...
 
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
 
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
Materi Kuliah Komputasi tambang Materi 1 Kuliah Teknik Pertambangan STTNAS Yo...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_09...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_09...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_09...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_09...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_07...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_07...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_07...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_07...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_ Coal sttnas supandi_2014_0...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV Coal sttnas supandi_2014_02...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV Coal sttnas supandi_2014_02...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV Coal sttnas supandi_2014_02...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV Coal sttnas supandi_2014_02...
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_01...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_01...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_01...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_01...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanmateri-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 10. analisis sesar
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

Bab i pendahuluan bab ii,Makalah pengetahuan lingkungan .Air asam Tambang.

  • 1. Page | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pertambangan merupakan suatu bidang usaha yang karena sifat kegiatannya pada dasarnya selalu menimbulkan perubahan pada alam lingkungannya (BPLHD Jabar, 2005). Aktivitas pertambangan selalu membawa dua sisi. Sisi pertama adalah memacu kemakmuran ekonominegara. Sisi yang lainnya adalah sekaligus perusak lingkungan yang sangat potensial yang memerlukan tenaga, pikiran, dan biaya yang cukup signifikan untuk proses pemulihannya. Sebagai sumber kemakmuran, sudah tidak diragukan lagi bahwa sektor ini menyokong pendapatan negara selama bertahun-tahun. Sebagai perusak lingkungan, pertambangan terbuka (open pit mining) dapat merubah total iklim dan tanah akibat seluruh lapisan tanah di atas deposit bahan tambang disingkirkan. Sedangkan untuk pertambangan bawah (underground mining) kerusakan lingkungan umumnya diakibatkan karena adanya limbah (tailing) yang dihasilkan pada proses pemurnian bijih. Baik tambang dalam maupun tambang terbuka menghasilkan air buangan bersifat asam yang disebut sebagai acid mine drainage/acid rock drainage (AMD/ARD). Menurut Wilkipedia AMD merujuk kepada air yang terdapat di kawasan pertambangan atau yang mengalir dari kawasan tersebut yang bersifat sangat masam (pH < 3). Air asam tambang adalah salah satu permasalahan lingkungan yang dihasilkan oleh industri pertambangan. Air asam tambang merupakan hasil dari oksidasi batuan yang mengandung pirit (FeS2 ) dan mineral sulfida dari sisa batuan yang terpapar oleh oksigen yang berada dalam air (Elberling.et.al, 2008). Permasalahan air asam tambang adalah salah satu dampak potensial yang dihadapi industri pertambangan. Air asam tambang juga mengandung logam berat seperti besi (Fe), alumunium (Al), mangan (Mn). Potensi air asam tambang harus diketahui dan dihitung agar langkah – langkah preventif serta pengendaliannya dapat dilakukan. Pengelolaan yang benar harus
  • 2. Page | 2 dilakukan agar suatu cebakan mineral beserta batuan – batuan penutup dan batuan – batuan sampingnya tidak menjadikan persoalan dikemudian hari, baik sewaktu tambang itu sedang aktif ataupun setelah tambang tersebut tidak beroperasi lagi. Pengendalian terhadap air asam tambang merupakan hal yang perlu dilakukan selama kegiatan penambangan berlangsung dan setelah kegiatan penambangan berakhir, karena air asam tambang ( mine acid drainage ) dapat mengakibatkan menurunnya kualitas air, air permukaan dan air tanah, selain itu jika dialirkan ke sungai akan berdampak terhadap masyarakat yang tinggal disepanjang aliran sungai serta akan mengganggu biota yang hidup didarat juga biota diperairan. 1.2 TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui apa itu Air Asam Tambang 2. Untuk mengetahui sumber utama yang berpotensi sebagai pencemar Pada AAT 3. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah terbentuknya kembali air asamtambang 4. Untuk mengetahui metode atau alat apa yang digunakan dalam pengendalian air asam tambang. 1.3 MANFAAT PENULISAN 1. Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan penyusun mengenai AAT secara khusus dan pembaca pada umumnya 2. Sebagai Literatur yang dapat digunakan untuk mengenal lebih jauh mengenai Air Asam Tambang,Proses pembentukannya,dampak yang ditimbulkan serta cara mengatasinya.
  • 3. Page | 3 1.4 RUMUSAN MASALAH 1. Apa itu Air Asam Tambang ? 2. Bagaimana Proses terjadinya AAT ? 3. Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh AAT terhadap lingkungan ? 4. Bagaimana cara pencegahan AAT agar tidak terbentuk di lokasi tambang ? 5. Bagaimana cara penanganan AAT yang sudah terbentuk ?
  • 4. Page | 4 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Air Asam Tambang(AAT) Air Asam Tambang (AAT) atau disebut juga Acid Mine Drainage (AMD)terjadi sebagai akibat proses fisika dan kimia yang cukup kompleks yang melibatkan beberapa faktor dalam kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan ini dapat berupa tambang terbuka maupun tambang dalam (bawah tanah). Umumnya keadaan ini terjadi karena sulfur yang terjadi dalam batuan teroksidasi secara alamiah (pada proses pembukaan tambang). Selanjutnya dengan kondisi kelembaban lingkungan yang cukup tinggi akan menyebabkan oksida sulfur tersebut berubah menjadi asam. AAT adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada air asam yang timbul akibat kegiatan penambangan, untuk membedakan dengan air asam yang timbul oleh kegiatan lain seperti: penggalian untuk pembangunan pondasi bangunan, pembuatan tambak, dan sebagainya. Terbentuknya AAT ditandai oleh pH yang rendah (1,5-4) konsentrasi logam terlarut yang tinggi, nilai acidity yang tinggi, nilai sulfat yang tinggi and konsentrasi O2 yang rendah. Sebagian besar permasalahan AAT berhubungan dengan penambangan batubara dan bijih primer, karena pada kedua sumber alam ini terkadang banyak mineral sulfida yang terkandung didalamnya terutama mineral pirit (FeS2), baik pada badan bijih maupun batuan sampingnya.
  • 5. Page | 5 Pada kegiatan penambangan, beberapa mineral sulphida yang umum ditemukan adalah:  FeS2: pyrite  Cu2S: chalcocite  CuS: cuvellite  CuFeS2: chalcopyrite  MoS2: molybdenite  NiS: millerite  PbS: galena  ZnS: sphalerite  FeAsS: arsenopyrite Pyrite merupakan mineral sulphida yang umum ditemukan pada kegiatan penambangan, terutama batubara. Berdasarkan persamaan kimia dapat diketahui proses pembentukan air asam tambang adalah sebagai berikut: Persamaan 1 : FeS2 + 7/2 O2 + H2O « Fe+2 + 2 SO4-2 + 2 H+
  • 6. Page | 6 (Besi sulfida teroksidasi melepaskan besi ferro, sulfat dan asam.) Persamaan 2 : Fe+2 + 1/4 O2 + H+ « Fe+3 + 1/2 H2O (Besi ferro akan teroksidasi menjadi besi ferri.) Persamaan 3 : Fe+3 + 3 H2O « Fe(OH) + 3H+ (Besi ferri dapat terhidrolisis dan membentuk ferri hidrosida dan asam.) Persamaan 4 : FeS2 + 14 Fe+3 +8 H2O « 15 Fe+2 + 2 SO4 -2 + 16 H+ (Besi ferri secara langsung bereaksi dengan pirit dan berlaku sebagai katalis yang menyebabkan besi ferro yang sangat besar, sulfat dan asam.) Berdasarkan hal tersebut diatas, apabila AAT keluar dari tempat terbentuknya dan masuk ke sistem lingkungan umum (diluar tambang), maka beberapa faktor lingkungan dapat terpengaruhi, seperti: kualitas air dan peruntukannya (sebagai bahan baku air minum, sebagai habitat biota air, sebagai sumber air untuk tanaman, dsb); kualitas tanah dan peruntukkanya (sebagai habitat flora dan fauna darat), dsb. 2.2 Sumber – Sumber Air Asam Tambang Sumber – sumber air asam tambang antara lain berasal dari kegiatan – kegiatan berikut : 1. Air dari tambang terbuka Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan penutup, sehingga unsur sulfur yang terdapat dalam batuan sulfida akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi air dan oksigen akan membentuk air asam tambang. 2. Air dari unit pengolahan batuan buangan Material yang banyak terdapat pada limbah kegiatan penambangan adalah batuan buangan(waste rock).Jumlah batuan buangan ini akan semakin meningkat dengan bertambahnya kegiatan penambangan. Sebagai akibatnya, batuan buangan yang banyak mengandung sulfur akan berhubungan langsung dengan udara terbuka
  • 7. Page | 7 membentuk senyawa sulfur oksida selanjutnya dengan adanya air akan membentuk air asam tambang. 3. Air dari lokasi penimbunan batuan Timbunan batuan yang berasal dari batuan sulfida dapat menghasilkan air asam tambang karena adanya kontak langsung dengan udara yang selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air. 4. Air dari unit pengolahan limbah tailing Kandungan unsur sulfur di dalam tailing diketahui mempunyai potensi dalam membentuk air asam tambang, pH dalam tailing pond ini biasanya cukup tinggi karena adanya penambahan hydrated lime untuk menetralkan air yang bersifat asam yang dibuang kedalamnya. Air yang masuk ke dalam tailing pond yang bersifat asam tersebut diperkirakan akan menyebabkan limbah asam bila merembes keluar dari tailing pond. 2.3 Proses Terjadinya Air Asam Tambang Prinsip terjadinya air asam tambang adalah adanya reaksi pembentukan H+ yang merupakan ion pembentuk asam akibat oksidasi mineral-mineral sulfida dan bereaksi dengan air (H2O). Kemudian oksidasi dari Fe2+, hidrolisis Fe3+ dan pengendapan logam hidroksida. Prinsip tersebut bila dilihat secara kimia,
  • 8. Page | 8 sedangkan secara biologi terjadi air asam tambang akibat adanya bakteri-bakteri tertentu yang sanggup untuk mempercepat proses (katalisator) dari oksida mineral-mineral sulfida dan oksidasi-oksidasi besi. Tempat-tempat yang berpotensi menghasilkan AMD adalah tanah yang tertinggal (di bawah deposit bahan galian), overburden pill (tumpukan lapisan batuan di atas deposit bahan galian), stock pill(tumpukan bahan galian), fasilitas pemurnian, tempat pencucian, limbah batubara, lumpur tailling. Berikut reaksi pembentukan air asam tambang secara kimia dan secara biologi : 1. Secara Kimia Oksidasi mineral-mineral sulfida (dalam bentuk pyrit) yang menyebabkan keasaman dari air asam tambang dapat digambarkan dengan tiga reaksi : a. FeS2 + 7/2 O2 + H2O à Fe2+ + 2 SO42- + 2 H+ b. Fe2+ + ¼ O2 + H+ à Fe3+ + ½ H2O c. Fe3+ + 3 H2O à Fe(OH)3 ¯ + 3 H+ + d. FeS2 + 15/4 O2 + 7/2 H2O à 2 H2SO4 + Fe(OH)3 ¯ Persamaan a. menunjukkan oksidasi dari kristal pyrit oleh oksigen, persamaan b. menunjukkan oksidasi dari ferrous iron (Fe2+) menjadi Ferric iron dan persamaan c. menunjukkan hidrolisis ferric iron dan pengendapannya menjadi besi hidroksida [Fe(OH)3]. Bila ketiga persamaan tersebut dijumlahakan memberikan hubungan stokiometri secara menyeluruh
  • 9. Page | 9 2. Secara Biologi Kondisi keasaman dari pelapukan ion-ion hidrogen selama oksidasi dapat pula disebabkan karena adanya aktivitas biologi oleh bakteri-bakteri. Bakteri tersebut mampu untuk mempercepat proses oksidasi dari mineral-mineral sulfida dan oksidasi besi serta mendapat energi hasil pelepasan energi dari proses oksidasi. Bakteri ini termasuk dalam subgroup strick aerobes, genus trobhasillus, species thiobasillus, ferroxidans (kadang-kadang dijumpai Ferrobacillus ferroxidans). Persamaan reaksi terbentuknya air asam tambang berdasarkan aktivitas biologi sebagai berikut : FeS2 + H2O + 7/2 O2 à Fe2+ + 2 SO42- Fe2+ + ¼ O2 + 5/2 H2O T.Ferroxidans à Fe(OH)3 + 2 H+ + FeS2 + 7/2 H2O + 15/4 O2 à Fe(OH)3 ¯ + 2 H2SO4 Dari reaksi kimia dan biologi di atas dapat dilihat bagaimana terbentuk asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat, dengan adanya kadar asam sulfat ini menyebabkan air yang mengalir pada daerah yang terjadi proses kimia dan biologi tersebut akan bersifat asam, inilah yang disebut air asam tambang. Air asam tambang ini dapat dikenal dari warna jingga atau merah dari endapan besi hidroksida di dasar aliran atau bau belerang, tetapi ini tidak selalu terjadi karena ada air asam tambang yang warnanya agak jernih. Terbentuknya AAT ditandai oleh satu atau lebih karakteristik kualitas air sbb.:  nilai pH yang rendah (1.5 – 4)  konsentrasi logam terlarut yang tinggi, seperti logam besi, aluminium, mangan, cadmium, tembaga, timbal, seng, arsenik dan mercury  nilai acidity yang tinggi (50 – 1500 mg/L CaCO3)  nilai sulphate yang tinggi (500 – 10.000 mg/L  nilai salinitas (1 – 20 mS/cm)  konsentrasi oksigen terlarut yang rendah
  • 10. Page | 10 2.4 Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Air Asam Tambang (AAT) 2.4.1 Dampak Terhadap Lingkungan Dampak yang dapat ditimbulkan akibat air asam tambang adalah terjadinya pencemaran lingkungan, dimana komposisi atau kandungan air di daerah yang terkena dampak tersebut akan berubah sehingga dapat mengurangi kesuburan tanah, mengganggu kesehatan masyarakat sekitarnya, dan dapat mengakibatkan korosi pada peralatan tambang. Derajat keasaman tanah yang telah tercemar akibat air asam tambang ini akan semakin meningkat, sehingga tanaman tidak dapat tumbuh karena derajat keasaman tanahnya terlalu tinggi. Apabila air asam tersebut mencemari air tanah maupun aliran air sungai dimana masyarakat memanfaatkan air tersebut maka dapat mengganggu kesehatan masyarakat sekitar,
  • 11. Page | 11 diantaranya dapat menimbulkan penyakit diare maupun penyakit lainnya yang berhubungan dengan pencernaan. Akibat dari kegiatan pemboran, pengolahan batuan penutup dan kegiatan penambangan yang lainnya serta pengolahan batubara yang dapat menyebabkan senyawa pyrit yang ada dalam mineral terbentuk dengan oksigen dan bereaksi dengan air tanah atau air hujan. Air asam tambang ini dicirikan dengan rendahnya pH dan tingginya senyawa logam tertentu seperti besi, alumunium, mangan. Bila air yang bersifat asam ini melewati daerah batuan karang/kapur akan melarutkan senyawa Ca dan Mg dari batuan tersebut.Selanjutnya senyawa Ca dan Mg yang larut terbawa air akan memberi efek terjadinya AIR SADAH, yang tidak bisa digunakan untuk mencuci karena sabun tidak bisa berbuih. Bila dipaksakan akan memboroskan sabun,karena sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion Ca dan Mg mengendap. Limbah pertambangan yang bersifat asam bisa menyebabkan korosi dan melarutkan logam-logam sehingga air yang dicemari bersifat racun dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik. Beberapa dampak dari air asam tambang, yaitu : 1.Timbulnya H2SO4 yang dapat menimbulkan peningkatan derajat keasaman pada air buangan tambang, disamping itu juga dapat terjadi peningkatan Fe dan total metal. 2.Peningkatan konsentrasi TSS (Total Suspended Solid) akibat tingginya air limpasan yang membawa tanah tererosi akibat pembukaan lahan tambang yang dapat menganggu penetrasi matahari dalam sungai yang membawa dampak lanjutan berupa gangguan proses fotosintetis biota perairan. Proses fotosintetis oleh komunitas pytoplakton juga akan terganggu, akibat penetrasi cahaya terhambat oleh partikel tersuspensi. 3.Akibat partikel yang mengendap akan menutupi lapisan dasar perairan sehingga menggangu proses respirasi biota dasar.
  • 12. Page | 12 4.Penurunan kualitas air permukaan sekaligus penurunan kualitas sanitasi lingkungan dimana tahap selanjutnya derajat kesehatan penduduk yang memanfaatkan sumber daya air sungai akan terganggu. 5. Kebutuhan sehari-hari akan menurun dan akan berpotensi terjadi penyakit perut dan, juga akan menimbulkan persepsi yang buruk darimasyarakat terhadap proyek tersebut. 2.4.2 Dampak terhadap air tanah Mineral sulfida sering dijumpai berupa pirit, kalkopirit, spalerit dan galena. Dari karakteristiknya mineral sulfida dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri metalurgi maupun kimia, namun di alam potensial juga sebagai penghasil air asam yang dapat menurunkan kualitas lingkungan. Air asam dapat terbentuk secara alami, sebagai akibat teroksidasi dan terlarutkannya sulfida ke dalam sistem aliran air permukaan dan air tanah menyebabkan turunnya pH air. Kegiatan penambangan, dengan membongkar endapan sulfida, berpotensi memperbesar dan mempercepat proses pembentukan air asam. Permasalahan mineral sulfida terjadi apabila terpapar pada udara bebas akan teroksidasi, terlarutkan oleh air permukaan atau air tanah membentuk air asam. Air asam akan melarutkan logam yang terlewati sehingga menghasilkan bahan beracun berbahaya yang berpotensi mencemari lingkungan, terutama air permukaan dan air tanah.
  • 13. Page | 13 2.4.3 Dampak Lainnya Air asam tambang juga dapat mempercepat proses pengkaratan pada peralatan tambang, sehingga perlu penanganan agar pengaruh yang ditimbulkan dari air asam tersebut tidak merusak peralatan tambang 2.5 Pengendalian Air Asam Tambang Upaya pengendalian dilakukan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Dalam mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan sebelum maupun setelah terbentuknya air asam tambang Pengendalian air asam tambang secara umum dapat dilakukan dengan cara : 1. Pencegahan atau pengendalian proses pembentukan asam. Upaya mencegah dapat dilakukan dengan cara :
  • 14. Page | 14 a. Mengisolasi mineral sulfida dengan memisahkan material yang mengandungmineral sulfida dari air dan udara akan mencegah terjadinya reaksi oksidasi. b. Mengendalikan aliran air 1) Mencegah aliran air permukaan masuk ke material 2) Mencegah penyerapan air hujan pada material asam 3) Mencegah aliran air tanah masuk pada lokasi material asam c. Menutup dan menimbun kembali dengan segera lokasi bekas penambangan yang telah selesai diambil batubaranya agar jangan sampai terjadi oksidasi mineral sulfida dengan air dan udara pada batuan pirit yang terbuka akibat proses penambangan d. melapisi material yang mengandung sulfida dengan tanah liat(Capsule). 2. Mengendalikan perpindahan air asam yang telah terbentuk. Hal ini dapat dilakukan dengan : Secara umum terdapat dua cara pengolahan air, yaitu secara aktif dan pasif. Sebagai contoh,salah satu parameter penting yaitu pH. Untuk menaikkan nilai pH ke kondisi normal, maka dilakukan beberapa upaya diantaranya adalah dengan penambahan bahan kimia seperti kapur (lime). a. Secara aktif, kapur (berbentuk serbuk/tepung) dicampurkan secara langsung dengan air asam di saluran air atau wadah khusus, atau di kolam penampungan air.
  • 15. Page | 15 b. Secara pasif, air asam dialirkan melalui saluran-saluran dimana terdapat kapur (dalam bentuk batuan) sebagai “media penetral” air asam yang melaluinya c. Pembuatan saluran penirisan di sepanjang daerah sumber air asam d. Pemasangan sistem pipa penirisan di bawah timbunan penghasil air asam untuk selanjutnya dialirkan ke dalam kolam pengendapan e. Menambahkan kapur (hydrated lime) ke dalam air. Hydrated lime adalah suatu bahan kimia yang sangat umum digunakan untuk menetralkan air asam tambang. Hydrated lime dapat diperoleh dengan menggunakan proses kalsinasi terhadap batu gamping. Batu gamping dipanaskan pada suhu 6000 C – 9000 C dengan tekanan 1 atm sehingga menghasilkan CaO (kapur tohor).
  • 16. Page | 16 3. Menampung dan menetralkan air asam yang telah terbentuk. Salah satu proses pengolahan terhadap air asam tambang ini adalah proses netralisasi asam dengan senyawa alkali, oksida besi (II) menjadi besi (III) yang tidak larut dan proses sedimentasi untuk menghasilkan endapan yang berbentuk Fe3+. Air asam yang terjadi ditampung pada kolam pengendapan yang berfungsi sebagai sarana pemantauan kualitas air sekaligus tempat penetralan air asam sebelum dilepaskan ke alam. 4.Pencegahan Pembentukan Kembali Air Asam Tambang Pembentukan air asam tambang dapat diatasi dengan menghilangkan atau mengurangi satu atau lebih komponen – komponen pembentuk air asam tambang. Pencegahan terbentuknya air asam tambang pada kolam bekas penambangan adalah dengan cara pelapisan. Pelapisan adalah cara pengendalian terbentuknya air asam tambang dengan membatasi kontak oksigen dan air terhadap lapisan batubara yang mengandung mineral sulfida. Pelapisan ini dilakukan dengan cara menutupi lapisan batubara yang berupa lantai batubara dengan material yang bersifat impermeable misalnya mineral liat.
  • 17. Page | 17 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari Hasil Penulisan Makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Sektor pertambangan masih dapat diandalkan sebagai tulang punggung pembangunan di Indonesia untuk beberapa masa mendatang. Tantangan yang dihadapi Indonesia adalah bagaimana mewujudkan praktek penambangan yang baik (good mining practices/GMP) yang meminimalisir dampak lingkungan, sehingga seluruh rakyat Indonesia dapat menikmati kemakmuran karena sektor pertambangan tanpa takut kiamat dipercepat akibat keserakahan kita menguras perut bumi 2) Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yangmengalami pengisian/penambahan secara terus menerusoleh alam. 3) Air asam tambang (AAT) atau (ARD) didefinisikan sebagai air asam tambang yang telahtercemar / terpengaruh oleh proses oksidasi mineral- mineral sulfidayang terdapat pada batuan sebagai akibat kegiatan eksplorasi ataukegiatan eksploitasi bahan tambang sehingga menghasilkan air dengan kondisi asam (Ph kurang dari 7). 4) Mineral sulfida dapat terbentuk sebagai hasil aktifitas hidrotermal maupun sebagai hasil proses sedimentasi. Mineral sulfida sering dijumpai berupa pirit, kalkopirit, spalerit dan galena. Dari karakteristiknya mineral sulfida dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri metalurgi maupun kimia, namun di alam potensial juga sebagai penghasil air asam yang dapat menurunkan kualitas lingkungan.
  • 18. Page | 18 3.2 Saran 1) Perlunya Kerjasama dan kesiapan Pihak Pemerintah Daerah dan Perusahaan untuk bersama-sama melakukan pencegahan sesuai prosedur agar AAT tidak sempat terbentuk. 2) Air asam tambang yang tidak dapat terhindarkan terbentuk di wilayah tambang, harus dinetralkan agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan sekitarnya. 3) Lokasi bekas penambangan harus selalu dikontrol agar pembentukan air asam tambang dapat diantisipasi. 4) Segera lakukan penutupan pada lahan bekas penambangan menggunakan batuan penutup dan top soil agar terbentuknya air asam tambang dapat dicegah.
  • 19. Page | 19 DAFTAR PUSTAKA http://wwwenvdept-environmental.blogspot.com/p/air-asam-tambang.html file:///G:/tugas/pling/Catatan%20Anak%20Tambang%20%20Dampak%20%E2% 80%93Dampak%20Air%20Asam%20Tambang.html file:///G:/tugas/pling/Dampak%20Air%20Asam%20Tambang%20Terhadap%20K ualitas%20Air%20Tanah%20Di%20Sekitar%20Area%20an.htm file:///G:/tugas/pling/Kampung%20Miners%20%20%20AIR%20ASAM%20TAM BANG%20%28AAT%29.html file:///G:/tugas/pling/Mari%20Berbagi%20%20Air%20Asam%20Tambang.html file:///G:/tugas/pling/WINDOWS%207%20%28%20Seven%20%29%20%20AIR %20ASAM%20TAMBANG%20%28AAT%29.html file:///G:/tugas/pling/dunia%20tambang%20%20Dampak%20Yang%20Ditimbulk an%20Air%20Asam%20Tambang.html