3. Latar Belakang
Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan
daratan, di mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu
air laut juga sebagai tempat penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari
atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung polutan kemudian masuk ke dalam
ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian
tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke
dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-
cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain). Kemudian, polutan tersebut yang masuk
ke air diserap langsung oleh fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan
sebagai tropik level pertama dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton
dimakan zooplankton. Ikan predator dan ikan yang berumur panjang
mengandung konsentrasi polutan dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh
organisme laut.
Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai
ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada
dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi,
kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi
kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh
makanan yang dimakan. Makanan yang berasal dari daerah tercemar
kemungkinan besar juga tercemar. Demikian juga makanan laut (seafood) yang
berasal dari pantai dan laut yang tercemar juga mengandung bahan polutan
yang tinggi.
4. Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia
adalah logam berat. WHO (World Health Organization) atau Organisasi
Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi
Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut
(seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal
sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil
dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia.
Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.
Polusi laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus
ditangani secara sungguh-sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu
pencemaran laut, bagaimana terjadinya pencemaran laut, serta apa yang
solusi yang tepat untuk menangani polusi laut tersebut.
5. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan laut?
2. Bagaimana sejarah terbentuknya laut?
3. Apa manfaat laut bagi makhluk hidup?
4. Apa saja jenis-jenis laut?
5. Apa yang dimaksud dengan polusi laut?
6. Apa yang menjadi sumber polusi laut?
7. Apa saja dampak dari polusi laut?
8.Bagaimana cara mencegah terjadinya polusi laut?
9. Bagaimana cara menanggulangi polusi laut?
6. Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tulisan ini bertujuan untuk
mengupas mengenai polusi laut. Secara khusus akan dibahas sumber,
dampak dan pencegahan serta penanggualangan polusi laut yang tentu
saja tidak lepas dari pengertian dan perspektif hukum dari polusi laut serta
indikator polusi tersebut. Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai
dampak polusi laut beserta cara penanggulangan, timbul kesadaran dari kita
semua akan betapa pentingnya laut bagi kehidupan yang pada akhirnya
polusi laut dapat dikurangi sehingga manfaat laut dapat kita rasakan secara
keseluruhan.
8. LAUT
Definisi Laut
Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas
yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut
adalah merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas
dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir
yang ada di darat akan bermuara ke laut.
9. SejarahTerbentuknya Laut
Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana
awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar
100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat
itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang
menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-
garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat
itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam
Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau
tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.
Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu versi
yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin akibat
mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat
itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar
Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai
terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan
tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah
lautan.
10. Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer
mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion
karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi
cerah sehingga sinar Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan
mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di
Bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di Bumi yang
awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut
akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut
semakin asin.
11. Manfaat Laut
1.Tempat rekreasi dan hiburan
2.Tempat hidup sumber makanan kita
3. Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.
4.Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laun, dll.
5.Tempat barang tambang berada
6. Salah satu sumber air minum (desalinasi)
7. Sebagai jalur transportasi air
8. Sebagai tempat cadangan air bumi
9. Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan, dll
12. Jenis-jenis Laut
A. Jenis/Macam laut berdasarkan sebab terjadinya :
1. Laut Ingresi : Laut yang terjadi karena penurunan dasar laut
dengan kedalaman 200 meter lebih.
2. LautTransgresi : Laut yang terjadi karena terjadi peninggian
permukaan air laut yang memiliki kedalaman kurang
dari 200 meter.
3. Laut Regresi : Laut yang ada karena proses sedimentasi lumpur
daratan yang masuk ke laut akibat erosi daratan.
B. Jenis/Macam Laut Berdasarkan Letak Laut :
1. LautTepi : Laut yang ada di tepi benua.
2. Laut Pedalaman : Laut yang dikelilingi oleh daratan benua yang
hampir seluruhnya terkepung benua.
3. LautTengah : Laut yang ada di tengah-tengah antara benua.
13. C. Jenis/Macam Laut Berdasarkan Kedalaman Laut
1. Laut Zona Litoral : Laut yang berada di batas antara garis
pasang surut air laut yang bisa
kering dan bisa tergenang air laut.
2. Laut Zona Neritik : Laut yang mempunyai kedalaman
kurang dari 200 meter.
3. Laut Zona Batial : Laut yang memiliki kedalaman laut
antara 200 hingga 1800 meter.
4. Laut Zona Abisal : Laut yang memiliki kedalaman yang
lebih dari 1800 meter
14. POLUSI LAUT
Polusi laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia,
limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran
organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek
berbahaya.
Dalam sebuah kasus polusi, banyak bahan kimia yang berbahaya
berbentuk partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang
dasar, yang sebagian besar adalah pengurai ataupun filter feeder
(menyaring air). Dengan cara ini, racun yang terkonsentrasi dalam laut
masuk ke dalam rantai makanan, semakin panjang rantai yang
terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula kadar racun yang
tersimpan. Pada banyak kasus lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini
bereaksi dengan oksigen, menyebabkan perairan menjadi anoxic. Sebagian
besar sumber polusi laut berasal dari daratan, baik tertiup angin, terhanyut
maupun melalui tumpahan.
15. Penyebab Polusi Laut
Polusi oleh minyak
Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga
kecelakaan kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan
hampirtidak bias dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah
dalam jumlah besar tiap tahun. Apabila terjadi polusi miyak dilautan, ini
akan mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang
akhirnya terbawa arus dan terbawa ke pantai.
Contoh kecelakaan kapal yang pernah terjadi :
a. Torrey canyon dilepas pantai Inggris 1967mengakibatkan 100.000 burung
mati
b. Showa maru di selat Malaka pada tahun 1975
c. Amoco Cadiz di lepas pantai Perancis 1978
16. Polusi minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan
tumbuh tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung
berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang diatas
permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk
membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak
minum minyak dan mencemari diri sendiri. Selain itu, mangrove dan daerah
air payau juga rusak. Mikroorganisme yang terkena pencemaran akan
segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak daerah
pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah bersih kembali
hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
18. Polusi oleh logam berat
Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5
gram atau lebih untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya
kurang dari 5 gram adalah logam ringan.
Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As),
kadmium (Cd), kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah
satu bentuk materi anorganik yang sering menimbulkan berbagai
permasalahan yang cukup serius pada perairan. Penyebab terjadinya
polusi logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang
terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.
19. NO Jenis Industri Logam Berat
1 Kertas Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn
2 Petro-chemical Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn
3 Pengelantang Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn
4 Pupuk Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn
5 Kilang minyak Cd, Cr, Cu, Pb, Ni, Zn
6 Baja Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Sn, Zn
7 Logam bukan besi Cr, Cu, Hg, Pb, Zn
8 Kendaraan bermotor, pesawat
terbang
Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Sn, Zn
9 Gelas, semen, keramik Cr
10 Tekstil Cr
11 Industri kulit Cr
12 Pembangkit listrik tenaga uap Cr, Zn
20. Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam
berat bersifat tahan urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam
berat semakin terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada di
dalam air dapat masuk ke dalam tubuh manusia, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Logam berat di dalam air dapat masuk secara
langsung ke dalam tubuh manusia apabila air yang mengandung logam
berat diminum, sedangkan secara tidak langsung apabila memakan bahan
makanan yang berasal dari air tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam
berat juga dapat terakumulasi dan menimbulkan berbagai bahaya terhadap
kesehatan.
22. Polusi oleh sampah
Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung
dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah
plastik, sebuah komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir
Perang Dunia II. Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga
seratus juta metrik ton.
Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya
untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat
terbelit, sesak napas, maupun termakan.
Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di
laut. Jaring ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba,
penyu, hiu, dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang
membelit membatasi gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi
hewan yang perlu untuk kembali ke permukaan untuk bernapas.
23. Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang
kelaut melalui sistem daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah
ini kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi yang
tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik,
sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan pada
suatu daerah yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan
menjadi lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnya
kandungan oksigen khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut
akan berpengaruh besar pada kehidupan tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang hidup di daerah tersebut. Pada keadaan yang paling
ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu akan berkurang secara
drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar dari estuarin
kehabisan oksigen. Sehingga mikrofauna yang dapat hidup disitu
hanya dari golongan cacing saja. Jenis-jenis sampah kebanyakan
termasuk golongan yang mudah hancur dengan cepat, sehingga
pencemaran yang disebabkannya tidak merupakan suatu masalah
besar diperairan terbuka.
25. Polusi oleh pestisida
Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif.
Mereka sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk
mengontrol hama tanaman atau organism-organisme lain yang tidak
diinginkan. Idealnya pestisida ini harus mempunyai spesifikasi yang tinggi
yaitu dapat membunuh organism-organisme yang tidak dikehendaki tanpa
merusak hewan lainnya, tetapi pada kenyataannya pestisida bisa
membunuh biota air yang ada di laut.
Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup
bahan kimia yang disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini.
26. Pestisida jenis ini termasuk golongan yang mempunyai ikatan
molekul yang sangat kuat dimana molekul-molekul ini kemungkinan
dapat bertahan di alam sampai beberapa tahun sejak mereka mulai
dipergunakan. Hal itu sangat berbahaya karena dengan
digunakannya golongan ini secara terus menerus akan membuat
mereka menumpuk di lingkungan dan akhirnya mencapai suatu
tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi dan berbahaya bagi
organism yang hidup didaerah tersebut.
Hewan biasanya menyimpan organochloride di dalam tubuh
mereka. Beberapa organisme air termasuk ikan dan udang ternyata
menumpuk bahan kimia didalam jaringan tubuhnya.
Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera
diserap ke dalam jaring makanan di laut. Dalam jarring makanan,
pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat
berbahaya bagi hewan laut , seluruh penyusun rantai makanan
termasuk manusia.
28. Polusi akibat proses Eutrofikasi
Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan nutrisi,
biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal
ini dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas primer (ditandai
peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan cenderung cepat
membusuk). Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan
kualitas air, serta tentunya menganggu kestabilan populasi organisme lain.
Muara merupakan wilayah yang paling rentan mengalami eutrofikasi
karena nutrisi yang diturunkan dari tanah akan terkonsentrasi. Nutrisi ini
kemudian dibawa oleh air hujan masuk ke lingkungan laut , dan cendrung
menumpuk di muara.
The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia
(kekurangan oksigen) wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan
kejadian ini terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat,Timur dan pantai
Selatan Amerika Serikat, dan AsiaTimur, terutama di Jepang. Salah satu
contohnya adalah meningkatnya alga merah (red tide) secara signifikan yang
membunuh ikan dan mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan
pada manusia dan beberapa hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme
mendekati ke arah pantai.
30. Polusi akibat peningkatan keasaman
Dewasa ini sangat banyak kegiatan manusia yang menyebabkan polusi
udara, tanah dan air, yang disebabkan oleh limbah pabrik, industri, asap
kendaraan, dan banyak lagi. Salah satu contoh adalah semakin banyak karbon
dioksida memasuki atmosfer bumi, maka karbondioksida yang kita hasilkan
sehari-hari dapat menyebabkan hujan asam dan juga meningkatkan kadar
keasaman laut menjadi lebih asam. Potensi peningkatan keasaman laut dapat
mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk
membentuk cangkang atau rangka. Perubahan iklim juga akan berdampak buruk
pada ekosistem di lautan . Jika air laut semakin memanas, maka akan terjadi
peningkatan keasaman laut, dan terumbu karang adalah yang paling rentan
menghadapi peningkatan keasaman ini . menurut Dr. Nerilie Abrahams dari
Universitas Nasional Australia, terumbu karang seperti sedang mencatat
kematiannya sendiri. Jumlah Karbon Dioksida yang dipompakan ke atmosfer
sebetulnya mengubah keasaman laut, dan membuat lebih asam lagi. Bahayanya
adalah tentu saja seluruh terumbu karang akan hancur dan larut karena asam
tadi. Persoalan perubahan suhu maupun berbagai perubahan lain yang dialami
lautan sebetulnya bukanlah sesuatu yang luar biasa. Di masa lalu hal ini sudah
barangkali terjadi, nemun perbedaannya adalah saat ini perubahan suhu tersebut
dipicu oleh campur tangan manusia, jadi bukan karena sebab alami
32. Polusi kebisingan
Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara
dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan
frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di
udara.
Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di
dunia yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Hal ini berlaku
juga untuk banyak ikan laut yang hidup lebih dalam di dunia kegelapan.
Dilaporkan bahwa antara tahun 1950 dan 1975, ambien kebisingan di laut naik
sekitar sepuluh desibel (telah meningkat sepuluh kali lipat).
Sumber suara di laut antara lain :
1. Sumber alami
Suara di laut yang timbul akibat proses alami terbagi dalam dua yaitu proses
fisika serta proses biologi. Proses fisika ini antara lain : aktivitas tektonik, gunung
api dan gempa bumi, angin, gelombang. Sedangkan contoh dari aktivitas
biologis misalnya suara dari mamalia laut dan ikan.
33. 2. Lalu lintas kapal
Banyak dari kapal-kapal yang beroperasi di laut menimbulkan kebisingan
yang berpengaruh pada ekosistem laut dan umumnya berada pada batasan
suara 1000Hz. Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut
minyak biasanya mengeluarkan suara dengan level 190 desibel atau sekitar
500Hz. Sedangkan untuk ukuran kapal yang lebih kecil biasanya hanya
menimbulkan gelombang suara sekitar160-170 desibel. Kapal-kapal ini
menimbulkan sejenis tembok virtual yang disebut “white noise” yang
memiliki kebisingan konstan. White noise dapat menghalangi komunikasi
antara mamalia di laut sampai batas untuk area yang lebih kecil. Selain
kapal Tanker juga Kapal-kapal besar lainnya sejenis Cargo yang membawa
petikemas memiliki kebisingan yang cukup menimbulkan pencemaran suara
di laut.
34. 3. Eksplorasi dan Ekspoitasi Gas dan Minyak
Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi gas dan minyak banyak
menggunakan survei seismik, pembangunan anjungan minyak/rig,
pengeboran minyak, dll. Kebanyakan dari survei seismik saat ini
menggunakan airguns sebagai sumber suara, alat ini merupakan alat berisi
udara yang memproduksi sinyal akustik dengan cepat mengeluarkan udara
terkompresi ke dalam kolom air. Metoda tersebut dapat menciptakan suara
dengan intensitas sampai dengan 255 desibel. Pengaruhnya terhadap
hewan lainnya juga dapat menimbulkan kerusakan pendengaran akibat dari
tekanan air yang ditimbulkan. Seperti layaknya penggunaan dinamit,
airguns juga berpengaruh terhadap pendengaran manusia secara langsung.
Pulsa sinyal akustik ini dapat menimbulkan konflik terhadap mamalia laut,
seperti misalnya paus jenis mysticete, sperm, dan beaked yang
menggunakan frekuensi suara yang rendah.
Begitu juga dalam aktivitas pembangunan rig dan pengeboran minyak
dimana dalam operasionalnya setiap hari banyak menghasilkan suara serta
menimbulkan kebisingan yang beresiko bagi mamalia laut.
35. 4. Penelitian Oseanografi dan Perikanan
Pernah diadakan survei dengan menggunakan Acoustic Thermography
of Ocean Climate (ATOC) dimana digunakan kanal suara untuk
memperlihatkan rata-rata temperatur laut. Sistem ini digunakan untuk
penelitian mengenai faktor temperatur laut. Akibatnya terhadap hewan-
hewan di laut terbukti bahwa mereka bergerak menjauh (terutama Paus
jenis tertentu) namun selang beberapa saat mereka kembali untuk mencari
makanan. Deruman dari Speaker yang dipasang berkekuatan 220 desibel
tepat di sumbernya, dan terdeteksi sampai dengan 11000 mil jauhnya.
Dari penyebab diatas terdapat juga penyebab lainnya yang tidak disebutkan
di sini, salah satunya adalah kegiatan perikanan para nelayan yang
menggunakan peledak atau pukat harimau yang tidak hanya menimbulkan
polusi suara namun juga merusak secara langsung ekosistem di laut itu
sendiri.
36. 5. Kegiatan militer
Ada beberapa aktivitas yang dilakukan militer yang menghasilkan sumber
suara yang menimbulkan kebisingan di laut. Salah satu contohnya yaitu
aktivitas kapal naval milik US.Army yang menggunakan sonar aktif ketika
berlatih dan dalam aktivitas rutin. Angkatan Laut Amerika (NAVY) pernah
mengembangkan suatu sistem yang dinamakan Low Frequency Active
Sonnars (LFA) untuk keperluan militernya. Dalam penggunaannya, terbukti
bahwa terdapat beberapa efek negatif terhadap kehidupan dan perilaku
mamalia di lautan. Terhadap ikan paus efek tersebut ternyata mengganggu
jalur migrasi dan untuk jenis ikan paus biru dan ikan paus sirip adalah
terhentinya proses komunikasi satu sama lain. Bahkan setelah melalui
beberapa penelitian, maka pengunaan LFA tersebut juga berpengaruh
terhadap kesehatan manusia. Beberapa penyelam NAVY yang menerima
transmisi dari sekitar 160 desibel akibat sistem tersebut terbukti terkena
gangguan seperti vertigo, gangguan terhadap gerakan tubuh serta
gangguan di daerah perut dan dada.
37. Bukti-bukti lainnya dari pengaruh akibat sonar yang dihasilkan ini di
sebutkan oleh Vonk and Martin (1989), Simmonds and Lopez-Jurado (1991),
Frantzis (1998) dan Frantzis and Cebrian (1999) mereka menganggap bunyi
keras yang ditimbulkan oleh aktifitas militer ini telah menyebabkan
terdamparnya paus jenis beaked di Pulau Canary dan Laut Ionia. Selain itu
paus jenis sperm mengalami perubahan kelakuan dalam vokalisasi dalam
merespons sonar ini.
Pendamparan lainnya terjadi pada bulan maret 2000 di Bahama, 17
mamalia laut( termasuk 2 spesies paus jenis beaked dan minke).
Pendamparan ini terjadi akibat latihan militer Amerika yang menggunakan
sonar.
38. Dampak polusi laut
a. Logam berat
WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan
FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia
merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang
tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu
elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki
kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit
yang menyebabkan kematian.
Bahaya yang Dapat Ditimbulkan oleh Logam Berat di dalam Tubuh
Manusia :
39. Barium (Ba): Dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur ruang.
Jangka panjang, menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya sistem
syaraf.
Cadmium (Cd): Dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari
udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat
beracun. Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid,
dicurigai dapat menyebabkan hipertensi
Kromium (Cr): Kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada
jaringan tubuh. Jangka panjang, peningkatan sensitivitas kulit dan kerusakan
pada ginjal
Timbal (Pb): Beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap. Jangka
panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal; kelainan pada kelahiran
Raksa (Hg): Sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka
panjang, beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada
kelahiran.
Perak (Ag): Beracun. Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit,
mata dan membran mukosa (mucus)
40. b. Tumpahan minyak
Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang
suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak.
Untuk membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak
minum minyak dan mencemari diri sendiri serta dapat menyebabkan
keracunan pada burung tersebut.
c. Sampah
Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengonsumsi plastik karena
tak jarang plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi
hewan laut. Plastik tidak dapat dicerna dan akan terus berada pada organ
pencernaan hewan ini, sehingga menyumbat saluran pencernaan dan
menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi. Selain berpengaruh
terhadap kesehatan biota laut, adanya sampah dilaut juga nerpengaruh
terhadap kesehatan manusia. Penyakit yang paling sederhana seperti gatal-
gatal pada kulit setelah bersentuhan dengan air laut, dll.
41. d. Pestisida
Pengaruh pestisida terhadap kehidupan organisme air
1. Penumpukan pestisida dalam jaringan tubuh, bersifat racun dan dapat
mempengaruhi system syaraf pusat.
2. Bahan aktifnya selain bisa membunuh organism perairan (ikan) juga dapat
merubah tingkah laku ikan dan menghambat perkembangan telur moluska dan
juga ikan.
3. Daya racun berkisar dari rendah-tinggi. Moluska cenderung lebih toleran
terhadap racun pestisida dibandingkan dengan Crustacea dan teleostei (ikan
bertulang sejati), dll.
e. Eutrofikasi
Eutrofikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan
jumlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk
fotosintesis. Karena terlalu banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah
akan mengalami kematian secara massal, serta terjadi kompetisi dalam
mengonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat tersebut. Sisa
respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic
dan menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.
42. f. Peningkatan keasaman
Selain menyebabkan kerusakan pada terumbu karang, kehidupan laut
terpengaruh karena perubahan itu, khususnya hewan dan tumbuhan yang
memiliki tulang karbonat kalsium dan yang menjadi sumber makanan bagi
penghuni laut lainnya. Satu miliar orang yang bergantung pada ikan sebagai
sumber utama penghasil protein akan terkena dampak dari peningkatan
keasama laut tersebut.
g. Polusi kebisingan
Gangguan bunyi-bunyi dapat saja menghasilkan frekuensi atau intensitas
yang dapat berbentrokan atau bahkan menghalangi suara/bunyi biologi
yang penting, yang menjadikan tidak terdeteksi oleh mamalia laut. Padahal
seperti diketahui bahwa suara-suara biologi ini penting seperti untuk
mencari mangsa, navigasi, komunikasi antara ibu dan anak, untuk manarik
perhatian, atau melemahkan mangsa.
43. Pengaruh dan Efek polusi Laut
NO PENGARUH EFEK
1 Tidak Berhubungan langsung -Merusak jaringan tubuh
-Kejang urat yang disebabkan
tekanan udara yang tiba-tiba
2 Berhubungan langsung -Merusak telinga
-Gangguan pendengaran
permanen atau sementara
3 Kelakuan -Perubahan Perilaku
-Modifikasi perilaku
-Berpindah tempat dari area
(jangka panjang atau pendek)
4 Stress -Menurunkan tingkat kelangsungan
hidup
-Mudah terserang penyakit
-Berpotensi dipengaruhi oleh efek
kumulatif yang negatif (misalnya
polusi kimia kombinasi dengan
stress suara)
Peka terhadap suara
44. Pencegahan dan penanggulangan
terjadinya polusi laut
Pencegahan terjadinya polusi laut
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
polusi laut :
1. Tidak membuang sampah ke laut
2. Penggunaan pestisida secukupnya
3. Yang paling sering di temukan pada saat pembersihan pantai dan laut
adalah puntung rokok. Selalu biasakan untuk tidak membuang puntung
rokok di sekitar laut.
4. Kurangi penggunaan plastik
5. Jangan tinggalkan tali pancing, jala atau sisa sampah dari kegiatan
memancing di laut.
45. 6. Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah
(IPAL)
7. Menggunakan pertambangan ramah lingkungan, yaitu pertambangan
tertutup.
8. Pendaurulangan sampah organik
9. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan
makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran air.
10. Penegakan hukum serta pembenahan kebijakan pemerintah
46. Penanggulangan polusi laut
1. Melakukan proses bioremediasi, diantaranya melepaskan
serangga untu menetralisir pencemaran laut yang
disebabkan oleh tumpahan minyak dari ledakan ladang
minyak.
2. Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan yang
mampu am berat juga ditempuh. Salah satu tumbuhan
yang digunakan tersebut adalah pohon api-api (Avicennia
marina). Pohon Api-api memiliki kemampuan akumulasi
logam berat yang tinggi.
3. Melakukan pembersihan laut secara berkala dengan
melibatkan peran serta masyarakat
Melalui penanggulangan polusi ini diharapkan bahwa
polusi akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan
lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat laut yang bersih,
sehat, dan nyaman.
48. Kesimpulan
Penyebab utama dari polusi laut di Indonesia adalah adanya eksploitasi
besar-besaran oleh berbagai pihak, kurangnya pengamatan yang menyeluruh
oleh pemerintah tentang keadaan laut, cara tangkap yang kurang terkontrol
karena kurang ramah lingkungan, permintaan makanan laut yang terus
bertambah dalam kebutuhan industri juga mengakibatkan ekosistem laut
semakin pincang dan meningkatnya jumlah nutrisi disebabkan oleh polutan.
Manfaat pembelajaran tentang lingkungan dan ekosistem di laut yaitu
dapat membantu dalam mencari solusi bagaimana mencegah dan mengatasi
polusi laut yang terjadi di Indonesia agar tidak memperparah kerugian yang telah
diderita.
Masalah polusi laut ini tidak bisa diatasi oleh satu pihak atau pemerintah
saja, seluruh warga Negara dan pihak-pihak yang terkait harus berpartisipasi
dalam mengatasi masalah ini agar diperoleh hasil yang diinginkan. Cara yang
bisa dilakukan antara lain : dengan membuat alat pengolah limbah, penimbunan
(alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain
itu, mengingat demikian luas laut kita maka salah satu cara Penanggulangan
Polusi Di Laut adalah dengan upaya pencegahan seperti : kegiatan berupa
pelarangan dan pencegahan, kegiatan pengendalian dan pengarahan, kegiatan
konservatif atau bioremediasi.
49. Saran
Diharapkan setelah membaca paper ini, para pembaca dapat ikut serta
dalam upaya pelestarian laut. Pelestarian laut dapat berguna bagi
kehidupan kita semua di masa mendatang. Alam akan rusak jiga kita tidak
bisa menjaganya. Dimanakah kita akan tinggal jika alam rusak? Jadi
sesungguhnya jagalah alam sebaik mungkin agar kelangsungan kehidupan
kita tidak terganggu.