SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
NAMA : TRIRANTI KARTIKA PUTRI
NRP : 50145210836
PRODI : TPS/II
POLUSI LAUT
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan
daratan, di mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu
air laut juga sebagai tempat penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari
atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung polutan kemudian masuk ke dalam
ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian
tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke
dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi-
cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain). Kemudian, polutan tersebut yang masuk
ke air diserap langsung oleh fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan
sebagai tropik level pertama dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton
dimakan zooplankton. Ikan predator dan ikan yang berumur panjang
mengandung konsentrasi polutan dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh
organisme laut.
Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai
ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada
dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi,
kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi
kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh
makanan yang dimakan. Makanan yang berasal dari daerah tercemar
kemungkinan besar juga tercemar. Demikian juga makanan laut (seafood) yang
berasal dari pantai dan laut yang tercemar juga mengandung bahan polutan
yang tinggi.
Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia
adalah logam berat. WHO (World Health Organization) atau Organisasi
Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi
Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut
(seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal
sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil
dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia.
Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian.
Polusi laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus
ditangani secara sungguh-sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu
pencemaran laut, bagaimana terjadinya pencemaran laut, serta apa yang
solusi yang tepat untuk menangani polusi laut tersebut.
 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan laut?
2. Bagaimana sejarah terbentuknya laut?
3. Apa manfaat laut bagi makhluk hidup?
4. Apa saja jenis-jenis laut?
5. Apa yang dimaksud dengan polusi laut?
6. Apa yang menjadi sumber polusi laut?
7. Apa saja dampak dari polusi laut?
8.Bagaimana cara mencegah terjadinya polusi laut?
9. Bagaimana cara menanggulangi polusi laut?
 Tujuan
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tulisan ini bertujuan untuk
mengupas mengenai polusi laut. Secara khusus akan dibahas sumber,
dampak dan pencegahan serta penanggualangan polusi laut yang tentu
saja tidak lepas dari pengertian dan perspektif hukum dari polusi laut serta
indikator polusi tersebut. Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai
dampak polusi laut beserta cara penanggulangan, timbul kesadaran dari kita
semua akan betapa pentingnya laut bagi kehidupan yang pada akhirnya
polusi laut dapat dikurangi sehingga manfaat laut dapat kita rasakan secara
keseluruhan.
PEMBAHASAN
LAUT
 Definisi Laut
Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas
yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut
adalah merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas
dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir
yang ada di darat akan bermuara ke laut.
 SejarahTerbentuknya Laut
Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana
awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar
100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat
itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang
menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-
garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat
itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam
Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau
tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.
Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu versi
yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin akibat
mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat
itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar
Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai
terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan
tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah
lautan.
Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer
mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion
karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi
cerah sehingga sinar Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan
mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di
Bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di Bumi yang
awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut
akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut
semakin asin.
 Manfaat Laut
1.Tempat rekreasi dan hiburan
2.Tempat hidup sumber makanan kita
3. Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.
4.Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laun, dll.
5.Tempat barang tambang berada
6. Salah satu sumber air minum (desalinasi)
7. Sebagai jalur transportasi air
8. Sebagai tempat cadangan air bumi
9. Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan, dll
Jenis-jenis Laut
A. Jenis/Macam laut berdasarkan sebab terjadinya :
1. Laut Ingresi : Laut yang terjadi karena penurunan dasar laut
dengan kedalaman 200 meter lebih.
2. LautTransgresi : Laut yang terjadi karena terjadi peninggian
permukaan air laut yang memiliki kedalaman kurang
dari 200 meter.
3. Laut Regresi : Laut yang ada karena proses sedimentasi lumpur
daratan yang masuk ke laut akibat erosi daratan.
B. Jenis/Macam Laut Berdasarkan Letak Laut :
1. LautTepi : Laut yang ada di tepi benua.
2. Laut Pedalaman : Laut yang dikelilingi oleh daratan benua yang
hampir seluruhnya terkepung benua.
3. LautTengah : Laut yang ada di tengah-tengah antara benua.
C. Jenis/Macam Laut Berdasarkan Kedalaman Laut
1. Laut Zona Litoral : Laut yang berada di batas antara garis
pasang surut air laut yang bisa
kering dan bisa tergenang air laut.
2. Laut Zona Neritik : Laut yang mempunyai kedalaman
kurang dari 200 meter.
3. Laut Zona Batial : Laut yang memiliki kedalaman laut
antara 200 hingga 1800 meter.
4. Laut Zona Abisal : Laut yang memiliki kedalaman yang
lebih dari 1800 meter
POLUSI LAUT
Polusi laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia,
limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran
organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek
berbahaya.
Dalam sebuah kasus polusi, banyak bahan kimia yang berbahaya
berbentuk partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang
dasar, yang sebagian besar adalah pengurai ataupun filter feeder
(menyaring air). Dengan cara ini, racun yang terkonsentrasi dalam laut
masuk ke dalam rantai makanan, semakin panjang rantai yang
terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula kadar racun yang
tersimpan. Pada banyak kasus lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini
bereaksi dengan oksigen, menyebabkan perairan menjadi anoxic. Sebagian
besar sumber polusi laut berasal dari daratan, baik tertiup angin, terhanyut
maupun melalui tumpahan.
Penyebab Polusi Laut
 Polusi oleh minyak
Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga
kecelakaan kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan
hampirtidak bias dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah
dalam jumlah besar tiap tahun. Apabila terjadi polusi miyak dilautan, ini
akan mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang
akhirnya terbawa arus dan terbawa ke pantai.
Contoh kecelakaan kapal yang pernah terjadi :
a. Torrey canyon dilepas pantai Inggris 1967mengakibatkan 100.000 burung
mati
b. Showa maru di selat Malaka pada tahun 1975
c. Amoco Cadiz di lepas pantai Perancis 1978
Polusi minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan
tumbuh tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung
berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang diatas
permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk
membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak
minum minyak dan mencemari diri sendiri. Selain itu, mangrove dan daerah
air payau juga rusak. Mikroorganisme yang terkena pencemaran akan
segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak daerah
pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah bersih kembali
hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
Tumpahan minyak di laut
 Polusi oleh logam berat
Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5
gram atau lebih untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya
kurang dari 5 gram adalah logam ringan.
Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As),
kadmium (Cd), kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah
satu bentuk materi anorganik yang sering menimbulkan berbagai
permasalahan yang cukup serius pada perairan. Penyebab terjadinya
polusi logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang
terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.
NO Jenis Industri Logam Berat
1 Kertas Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn
2 Petro-chemical Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn
3 Pengelantang Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn
4 Pupuk Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn
5 Kilang minyak Cd, Cr, Cu, Pb, Ni, Zn
6 Baja Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Sn, Zn
7 Logam bukan besi Cr, Cu, Hg, Pb, Zn
8 Kendaraan bermotor, pesawat
terbang
Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Sn, Zn
9 Gelas, semen, keramik Cr
10 Tekstil Cr
11 Industri kulit Cr
12 Pembangkit listrik tenaga uap Cr, Zn
Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam
berat bersifat tahan urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam
berat semakin terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada di
dalam air dapat masuk ke dalam tubuh manusia, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Logam berat di dalam air dapat masuk secara
langsung ke dalam tubuh manusia apabila air yang mengandung logam
berat diminum, sedangkan secara tidak langsung apabila memakan bahan
makanan yang berasal dari air tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam
berat juga dapat terakumulasi dan menimbulkan berbagai bahaya terhadap
kesehatan.
Laut tercemar akibat logam berat
 Polusi oleh sampah
Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung
dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah
plastik, sebuah komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir
Perang Dunia II. Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga
seratus juta metrik ton.
Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya
untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat
terbelit, sesak napas, maupun termakan.
Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di
laut. Jaring ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba,
penyu, hiu, dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang
membelit membatasi gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi
hewan yang perlu untuk kembali ke permukaan untuk bernapas.
Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang
kelaut melalui sistem daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah
ini kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi yang
tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik,
sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan pada
suatu daerah yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan
menjadi lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnya
kandungan oksigen khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut
akan berpengaruh besar pada kehidupan tumbuh-tumbuhan dan
hewan yang hidup di daerah tersebut. Pada keadaan yang paling
ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu akan berkurang secara
drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar dari estuarin
kehabisan oksigen. Sehingga mikrofauna yang dapat hidup disitu
hanya dari golongan cacing saja. Jenis-jenis sampah kebanyakan
termasuk golongan yang mudah hancur dengan cepat, sehingga
pencemaran yang disebabkannya tidak merupakan suatu masalah
besar diperairan terbuka.
Polusi laut oleh sampah
 Polusi oleh pestisida
Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif.
Mereka sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk
mengontrol hama tanaman atau organism-organisme lain yang tidak
diinginkan. Idealnya pestisida ini harus mempunyai spesifikasi yang tinggi
yaitu dapat membunuh organism-organisme yang tidak dikehendaki tanpa
merusak hewan lainnya, tetapi pada kenyataannya pestisida bisa
membunuh biota air yang ada di laut.
Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup
bahan kimia yang disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini.
Pestisida jenis ini termasuk golongan yang mempunyai ikatan
molekul yang sangat kuat dimana molekul-molekul ini kemungkinan
dapat bertahan di alam sampai beberapa tahun sejak mereka mulai
dipergunakan. Hal itu sangat berbahaya karena dengan
digunakannya golongan ini secara terus menerus akan membuat
mereka menumpuk di lingkungan dan akhirnya mencapai suatu
tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi dan berbahaya bagi
organism yang hidup didaerah tersebut.
Hewan biasanya menyimpan organochloride di dalam tubuh
mereka. Beberapa organisme air termasuk ikan dan udang ternyata
menumpuk bahan kimia didalam jaringan tubuhnya.
Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera
diserap ke dalam jaring makanan di laut. Dalam jarring makanan,
pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat
berbahaya bagi hewan laut , seluruh penyusun rantai makanan
termasuk manusia.
Polusi laut oleh pestisida
 Polusi akibat proses Eutrofikasi
Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan nutrisi,
biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal
ini dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas primer (ditandai
peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan cenderung cepat
membusuk). Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan
kualitas air, serta tentunya menganggu kestabilan populasi organisme lain.
Muara merupakan wilayah yang paling rentan mengalami eutrofikasi
karena nutrisi yang diturunkan dari tanah akan terkonsentrasi. Nutrisi ini
kemudian dibawa oleh air hujan masuk ke lingkungan laut , dan cendrung
menumpuk di muara.
The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia
(kekurangan oksigen) wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan
kejadian ini terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat,Timur dan pantai
Selatan Amerika Serikat, dan AsiaTimur, terutama di Jepang. Salah satu
contohnya adalah meningkatnya alga merah (red tide) secara signifikan yang
membunuh ikan dan mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan
pada manusia dan beberapa hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme
mendekati ke arah pantai.
Laut yang tercemar akibat eutrofikasi
 Polusi akibat peningkatan keasaman
Dewasa ini sangat banyak kegiatan manusia yang menyebabkan polusi
udara, tanah dan air, yang disebabkan oleh limbah pabrik, industri, asap
kendaraan, dan banyak lagi. Salah satu contoh adalah semakin banyak karbon
dioksida memasuki atmosfer bumi, maka karbondioksida yang kita hasilkan
sehari-hari dapat menyebabkan hujan asam dan juga meningkatkan kadar
keasaman laut menjadi lebih asam. Potensi peningkatan keasaman laut dapat
mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk
membentuk cangkang atau rangka. Perubahan iklim juga akan berdampak buruk
pada ekosistem di lautan . Jika air laut semakin memanas, maka akan terjadi
peningkatan keasaman laut, dan terumbu karang adalah yang paling rentan
menghadapi peningkatan keasaman ini . menurut Dr. Nerilie Abrahams dari
Universitas Nasional Australia, terumbu karang seperti sedang mencatat
kematiannya sendiri. Jumlah Karbon Dioksida yang dipompakan ke atmosfer
sebetulnya mengubah keasaman laut, dan membuat lebih asam lagi. Bahayanya
adalah tentu saja seluruh terumbu karang akan hancur dan larut karena asam
tadi. Persoalan perubahan suhu maupun berbagai perubahan lain yang dialami
lautan sebetulnya bukanlah sesuatu yang luar biasa. Di masa lalu hal ini sudah
barangkali terjadi, nemun perbedaannya adalah saat ini perubahan suhu tersebut
dipicu oleh campur tangan manusia, jadi bukan karena sebab alami

Terumbu karang yang rusak
 Polusi kebisingan
Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara
dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan
frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di
udara.
Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di
dunia yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Hal ini berlaku
juga untuk banyak ikan laut yang hidup lebih dalam di dunia kegelapan.
Dilaporkan bahwa antara tahun 1950 dan 1975, ambien kebisingan di laut naik
sekitar sepuluh desibel (telah meningkat sepuluh kali lipat).
Sumber suara di laut antara lain :
1. Sumber alami
Suara di laut yang timbul akibat proses alami terbagi dalam dua yaitu proses
fisika serta proses biologi. Proses fisika ini antara lain : aktivitas tektonik, gunung
api dan gempa bumi, angin, gelombang. Sedangkan contoh dari aktivitas
biologis misalnya suara dari mamalia laut dan ikan.
2. Lalu lintas kapal
Banyak dari kapal-kapal yang beroperasi di laut menimbulkan kebisingan
yang berpengaruh pada ekosistem laut dan umumnya berada pada batasan
suara 1000Hz. Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut
minyak biasanya mengeluarkan suara dengan level 190 desibel atau sekitar
500Hz. Sedangkan untuk ukuran kapal yang lebih kecil biasanya hanya
menimbulkan gelombang suara sekitar160-170 desibel. Kapal-kapal ini
menimbulkan sejenis tembok virtual yang disebut “white noise” yang
memiliki kebisingan konstan. White noise dapat menghalangi komunikasi
antara mamalia di laut sampai batas untuk area yang lebih kecil. Selain
kapal Tanker juga Kapal-kapal besar lainnya sejenis Cargo yang membawa
petikemas memiliki kebisingan yang cukup menimbulkan pencemaran suara
di laut.
3. Eksplorasi dan Ekspoitasi Gas dan Minyak
Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi gas dan minyak banyak
menggunakan survei seismik, pembangunan anjungan minyak/rig,
pengeboran minyak, dll. Kebanyakan dari survei seismik saat ini
menggunakan airguns sebagai sumber suara, alat ini merupakan alat berisi
udara yang memproduksi sinyal akustik dengan cepat mengeluarkan udara
terkompresi ke dalam kolom air. Metoda tersebut dapat menciptakan suara
dengan intensitas sampai dengan 255 desibel. Pengaruhnya terhadap
hewan lainnya juga dapat menimbulkan kerusakan pendengaran akibat dari
tekanan air yang ditimbulkan. Seperti layaknya penggunaan dinamit,
airguns juga berpengaruh terhadap pendengaran manusia secara langsung.
Pulsa sinyal akustik ini dapat menimbulkan konflik terhadap mamalia laut,
seperti misalnya paus jenis mysticete, sperm, dan beaked yang
menggunakan frekuensi suara yang rendah.
Begitu juga dalam aktivitas pembangunan rig dan pengeboran minyak
dimana dalam operasionalnya setiap hari banyak menghasilkan suara serta
menimbulkan kebisingan yang beresiko bagi mamalia laut.
4. Penelitian Oseanografi dan Perikanan
Pernah diadakan survei dengan menggunakan Acoustic Thermography
of Ocean Climate (ATOC) dimana digunakan kanal suara untuk
memperlihatkan rata-rata temperatur laut. Sistem ini digunakan untuk
penelitian mengenai faktor temperatur laut. Akibatnya terhadap hewan-
hewan di laut terbukti bahwa mereka bergerak menjauh (terutama Paus
jenis tertentu) namun selang beberapa saat mereka kembali untuk mencari
makanan. Deruman dari Speaker yang dipasang berkekuatan 220 desibel
tepat di sumbernya, dan terdeteksi sampai dengan 11000 mil jauhnya.
Dari penyebab diatas terdapat juga penyebab lainnya yang tidak disebutkan
di sini, salah satunya adalah kegiatan perikanan para nelayan yang
menggunakan peledak atau pukat harimau yang tidak hanya menimbulkan
polusi suara namun juga merusak secara langsung ekosistem di laut itu
sendiri.
5. Kegiatan militer
Ada beberapa aktivitas yang dilakukan militer yang menghasilkan sumber
suara yang menimbulkan kebisingan di laut. Salah satu contohnya yaitu
aktivitas kapal naval milik US.Army yang menggunakan sonar aktif ketika
berlatih dan dalam aktivitas rutin. Angkatan Laut Amerika (NAVY) pernah
mengembangkan suatu sistem yang dinamakan Low Frequency Active
Sonnars (LFA) untuk keperluan militernya. Dalam penggunaannya, terbukti
bahwa terdapat beberapa efek negatif terhadap kehidupan dan perilaku
mamalia di lautan. Terhadap ikan paus efek tersebut ternyata mengganggu
jalur migrasi dan untuk jenis ikan paus biru dan ikan paus sirip adalah
terhentinya proses komunikasi satu sama lain. Bahkan setelah melalui
beberapa penelitian, maka pengunaan LFA tersebut juga berpengaruh
terhadap kesehatan manusia. Beberapa penyelam NAVY yang menerima
transmisi dari sekitar 160 desibel akibat sistem tersebut terbukti terkena
gangguan seperti vertigo, gangguan terhadap gerakan tubuh serta
gangguan di daerah perut dan dada.
Bukti-bukti lainnya dari pengaruh akibat sonar yang dihasilkan ini di
sebutkan oleh Vonk and Martin (1989), Simmonds and Lopez-Jurado (1991),
Frantzis (1998) dan Frantzis and Cebrian (1999) mereka menganggap bunyi
keras yang ditimbulkan oleh aktifitas militer ini telah menyebabkan
terdamparnya paus jenis beaked di Pulau Canary dan Laut Ionia. Selain itu
paus jenis sperm mengalami perubahan kelakuan dalam vokalisasi dalam
merespons sonar ini.
Pendamparan lainnya terjadi pada bulan maret 2000 di Bahama, 17
mamalia laut( termasuk 2 spesies paus jenis beaked dan minke).
Pendamparan ini terjadi akibat latihan militer Amerika yang menggunakan
sonar.
Dampak polusi laut
a. Logam berat
WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan
FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia
merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang
tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu
elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki
kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit
yang menyebabkan kematian.
Bahaya yang Dapat Ditimbulkan oleh Logam Berat di dalam Tubuh
Manusia :
 Barium (Ba): Dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur ruang.
Jangka panjang, menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya sistem
syaraf.
 Cadmium (Cd): Dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari
udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat
beracun. Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid,
dicurigai dapat menyebabkan hipertensi
 Kromium (Cr): Kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada
jaringan tubuh. Jangka panjang, peningkatan sensitivitas kulit dan kerusakan
pada ginjal
 Timbal (Pb): Beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap. Jangka
panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal; kelainan pada kelahiran
 Raksa (Hg): Sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka
panjang, beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada
kelahiran.
 Perak (Ag): Beracun. Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit,
mata dan membran mukosa (mucus)
b. Tumpahan minyak
Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang
suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak.
Untuk membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak
minum minyak dan mencemari diri sendiri serta dapat menyebabkan
keracunan pada burung tersebut.
c. Sampah
Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengonsumsi plastik karena
tak jarang plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi
hewan laut. Plastik tidak dapat dicerna dan akan terus berada pada organ
pencernaan hewan ini, sehingga menyumbat saluran pencernaan dan
menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi. Selain berpengaruh
terhadap kesehatan biota laut, adanya sampah dilaut juga nerpengaruh
terhadap kesehatan manusia. Penyakit yang paling sederhana seperti gatal-
gatal pada kulit setelah bersentuhan dengan air laut, dll.
d. Pestisida
Pengaruh pestisida terhadap kehidupan organisme air
1. Penumpukan pestisida dalam jaringan tubuh, bersifat racun dan dapat
mempengaruhi system syaraf pusat.
2. Bahan aktifnya selain bisa membunuh organism perairan (ikan) juga dapat
merubah tingkah laku ikan dan menghambat perkembangan telur moluska dan
juga ikan.
3. Daya racun berkisar dari rendah-tinggi. Moluska cenderung lebih toleran
terhadap racun pestisida dibandingkan dengan Crustacea dan teleostei (ikan
bertulang sejati), dll.
e. Eutrofikasi
Eutrofikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan
jumlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk
fotosintesis. Karena terlalu banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah
akan mengalami kematian secara massal, serta terjadi kompetisi dalam
mengonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat tersebut. Sisa
respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic
dan menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.
f. Peningkatan keasaman
Selain menyebabkan kerusakan pada terumbu karang, kehidupan laut
terpengaruh karena perubahan itu, khususnya hewan dan tumbuhan yang
memiliki tulang karbonat kalsium dan yang menjadi sumber makanan bagi
penghuni laut lainnya. Satu miliar orang yang bergantung pada ikan sebagai
sumber utama penghasil protein akan terkena dampak dari peningkatan
keasama laut tersebut.
g. Polusi kebisingan
Gangguan bunyi-bunyi dapat saja menghasilkan frekuensi atau intensitas
yang dapat berbentrokan atau bahkan menghalangi suara/bunyi biologi
yang penting, yang menjadikan tidak terdeteksi oleh mamalia laut. Padahal
seperti diketahui bahwa suara-suara biologi ini penting seperti untuk
mencari mangsa, navigasi, komunikasi antara ibu dan anak, untuk manarik
perhatian, atau melemahkan mangsa.
Pengaruh dan Efek polusi Laut
NO PENGARUH EFEK
1 Tidak Berhubungan langsung -Merusak jaringan tubuh
-Kejang urat yang disebabkan
tekanan udara yang tiba-tiba
2 Berhubungan langsung -Merusak telinga
-Gangguan pendengaran
permanen atau sementara
3 Kelakuan -Perubahan Perilaku
-Modifikasi perilaku
-Berpindah tempat dari area
(jangka panjang atau pendek)
4 Stress -Menurunkan tingkat kelangsungan
hidup
-Mudah terserang penyakit
-Berpotensi dipengaruhi oleh efek
kumulatif yang negatif (misalnya
polusi kimia kombinasi dengan
stress suara)
Peka terhadap suara
Pencegahan dan penanggulangan
terjadinya polusi laut
 Pencegahan terjadinya polusi laut
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
polusi laut :
1. Tidak membuang sampah ke laut
2. Penggunaan pestisida secukupnya
3. Yang paling sering di temukan pada saat pembersihan pantai dan laut
adalah puntung rokok. Selalu biasakan untuk tidak membuang puntung
rokok di sekitar laut.
4. Kurangi penggunaan plastik
5. Jangan tinggalkan tali pancing, jala atau sisa sampah dari kegiatan
memancing di laut.
6. Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah
(IPAL)
7. Menggunakan pertambangan ramah lingkungan, yaitu pertambangan
tertutup.
8. Pendaurulangan sampah organik
9. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan
makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran air.
10. Penegakan hukum serta pembenahan kebijakan pemerintah
 Penanggulangan polusi laut
1. Melakukan proses bioremediasi, diantaranya melepaskan
serangga untu menetralisir pencemaran laut yang
disebabkan oleh tumpahan minyak dari ledakan ladang
minyak.
2. Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan yang
mampu am berat juga ditempuh. Salah satu tumbuhan
yang digunakan tersebut adalah pohon api-api (Avicennia
marina). Pohon Api-api memiliki kemampuan akumulasi
logam berat yang tinggi.
3. Melakukan pembersihan laut secara berkala dengan
melibatkan peran serta masyarakat
Melalui penanggulangan polusi ini diharapkan bahwa
polusi akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan
lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat laut yang bersih,
sehat, dan nyaman.
PENUTUP
 Kesimpulan
Penyebab utama dari polusi laut di Indonesia adalah adanya eksploitasi
besar-besaran oleh berbagai pihak, kurangnya pengamatan yang menyeluruh
oleh pemerintah tentang keadaan laut, cara tangkap yang kurang terkontrol
karena kurang ramah lingkungan, permintaan makanan laut yang terus
bertambah dalam kebutuhan industri juga mengakibatkan ekosistem laut
semakin pincang dan meningkatnya jumlah nutrisi disebabkan oleh polutan.
Manfaat pembelajaran tentang lingkungan dan ekosistem di laut yaitu
dapat membantu dalam mencari solusi bagaimana mencegah dan mengatasi
polusi laut yang terjadi di Indonesia agar tidak memperparah kerugian yang telah
diderita.
Masalah polusi laut ini tidak bisa diatasi oleh satu pihak atau pemerintah
saja, seluruh warga Negara dan pihak-pihak yang terkait harus berpartisipasi
dalam mengatasi masalah ini agar diperoleh hasil yang diinginkan. Cara yang
bisa dilakukan antara lain : dengan membuat alat pengolah limbah, penimbunan
(alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain
itu, mengingat demikian luas laut kita maka salah satu cara Penanggulangan
Polusi Di Laut adalah dengan upaya pencegahan seperti : kegiatan berupa
pelarangan dan pencegahan, kegiatan pengendalian dan pengarahan, kegiatan
konservatif atau bioremediasi.
 Saran
Diharapkan setelah membaca paper ini, para pembaca dapat ikut serta
dalam upaya pelestarian laut. Pelestarian laut dapat berguna bagi
kehidupan kita semua di masa mendatang. Alam akan rusak jiga kita tidak
bisa menjaganya. Dimanakah kita akan tinggal jika alam rusak? Jadi
sesungguhnya jagalah alam sebaik mungkin agar kelangsungan kehidupan
kita tidak terganggu.
SEKIAN DAN
TRIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Proses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptProses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptluhutmanahan
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganNur Angraini
 
Evaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEvaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEka Iriadenta
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...Muhamad Imam Khairy
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airnurul isnaini
 
Fungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairanFungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairanRachmat Hidayat
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahWarnet Raha
 
Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020
Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020
Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020Era Wibowo
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptSitimeymeii
 

What's hot (20)

Sampling plankton
Sampling planktonSampling plankton
Sampling plankton
 
Proses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi pptProses terjadinya sedimentasi ppt
Proses terjadinya sedimentasi ppt
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
 
Evaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdalEvaluasi dampak amdal
Evaluasi dampak amdal
 
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
SNI 6989.57:2008 tentang Air dan Air Limbah - Bagian 57: Metoda Pengambilan C...
 
baku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas airbaku mutu air dan parameter kualitas air
baku mutu air dan parameter kualitas air
 
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus) SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
 
Fungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairanFungsi densitas perairan
Fungsi densitas perairan
 
Makalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanahMakalah pencemaran tanah
Makalah pencemaran tanah
 
Penentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bodPenentuan do, cod dan bod
Penentuan do, cod dan bod
 
Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 
Rekling08 amdal
Rekling08 amdalRekling08 amdal
Rekling08 amdal
 
Materi Estuari
Materi EstuariMateri Estuari
Materi Estuari
 
Makalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel airMakalh pengambilan sampel air
Makalh pengambilan sampel air
 
Laporan praktikum ikhtiologi
Laporan praktikum ikhtiologiLaporan praktikum ikhtiologi
Laporan praktikum ikhtiologi
 
Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020
Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020
Modul belajar eco enzyme nusantara (final) 2020
 
Badan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi pptBadan air dan siklus hidrologi ppt
Badan air dan siklus hidrologi ppt
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Pencemaran Minyat di Laut
Pencemaran Minyat di LautPencemaran Minyat di Laut
Pencemaran Minyat di Laut
 
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan IdentifikasiPengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
 

Similar to POLUSI LAUT

185071809 makalah-pencemaran-laut
185071809 makalah-pencemaran-laut185071809 makalah-pencemaran-laut
185071809 makalah-pencemaran-laut432414005
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskillmenymeni
 
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesiaPencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesiaAhdiat Celebes
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Pointiswant mas
 
Pertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.ppt
Pertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.pptPertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.ppt
Pertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.pptKelasBiologi2
 
Pesisir daan laut, daratan, dan kerusakan
Pesisir daan laut, daratan, dan kerusakanPesisir daan laut, daratan, dan kerusakan
Pesisir daan laut, daratan, dan kerusakanHalimatusSadiahJaya
 
2 kuncowati pencemaran minyak di laut
2 kuncowati   pencemaran minyak di laut2 kuncowati   pencemaran minyak di laut
2 kuncowati pencemaran minyak di lautDidik Purwiyanto Vay
 
IPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
IPS - Lingkungan Hidup dan PelestarianyaIPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
IPS - Lingkungan Hidup dan PelestarianyaAlifia
 
Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Register Undip
 
Perubahan iklim dan penipisan ozon
Perubahan iklim dan penipisan ozonPerubahan iklim dan penipisan ozon
Perubahan iklim dan penipisan ozonLinda Rosita
 
Laut sebagai pengatur iklim
Laut sebagai pengatur iklimLaut sebagai pengatur iklim
Laut sebagai pengatur iklimFerdy Tohopi
 
Pelestarian sumber-daya-alam
Pelestarian sumber-daya-alamPelestarian sumber-daya-alam
Pelestarian sumber-daya-alamgio_simamora
 
Pelestarian sumber-daya-alam
Pelestarian sumber-daya-alamPelestarian sumber-daya-alam
Pelestarian sumber-daya-alamgio_simamora
 

Similar to POLUSI LAUT (20)

185071809 makalah-pencemaran-laut
185071809 makalah-pencemaran-laut185071809 makalah-pencemaran-laut
185071809 makalah-pencemaran-laut
 
tugas 2 aplikom
tugas 2 aplikomtugas 2 aplikom
tugas 2 aplikom
 
Tugas softskill
Tugas softskillTugas softskill
Tugas softskill
 
shantika maylana
shantika maylanashantika maylana
shantika maylana
 
Pencemaran
PencemaranPencemaran
Pencemaran
 
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesiaPencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
 
Ekosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power PointEkosistem laut Power Point
Ekosistem laut Power Point
 
Pertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.ppt
Pertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.pptPertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.ppt
Pertemuan 11 Karakteristik Ekologi Zona Intertidal.ppt
 
Tinjauan Pustaka
Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka
 
Pklh pelabuhan
Pklh pelabuhanPklh pelabuhan
Pklh pelabuhan
 
Pesisir daan laut, daratan, dan kerusakan
Pesisir daan laut, daratan, dan kerusakanPesisir daan laut, daratan, dan kerusakan
Pesisir daan laut, daratan, dan kerusakan
 
2 kuncowati pencemaran minyak di laut
2 kuncowati   pencemaran minyak di laut2 kuncowati   pencemaran minyak di laut
2 kuncowati pencemaran minyak di laut
 
HIDROFER.pptx
HIDROFER.pptxHIDROFER.pptx
HIDROFER.pptx
 
IPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
IPS - Lingkungan Hidup dan PelestarianyaIPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
IPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
 
Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal
 
Perubahan iklim dan penipisan ozon
Perubahan iklim dan penipisan ozonPerubahan iklim dan penipisan ozon
Perubahan iklim dan penipisan ozon
 
Laut sebagai pengatur iklim
Laut sebagai pengatur iklimLaut sebagai pengatur iklim
Laut sebagai pengatur iklim
 
Sains sem 2
Sains sem 2Sains sem 2
Sains sem 2
 
Pelestarian sumber-daya-alam
Pelestarian sumber-daya-alamPelestarian sumber-daya-alam
Pelestarian sumber-daya-alam
 
Pelestarian sumber-daya-alam
Pelestarian sumber-daya-alamPelestarian sumber-daya-alam
Pelestarian sumber-daya-alam
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

POLUSI LAUT

  • 1. NAMA : TRIRANTI KARTIKA PUTRI NRP : 50145210836 PRODI : TPS/II POLUSI LAUT
  • 3.  Latar Belakang Air laut adalah suatu komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan, di mana buangan limbah dari daratan akan bermuara ke laut. Selain itu air laut juga sebagai tempat penerimaan polutan (bahan cemar) yang jatuh dari atmosfir. Limbah tersebut yang mengandung polutan kemudian masuk ke dalam ekosistem perairan pantai dan laut. Sebagian larut dalam air, sebagian tenggelam ke dasar dan terkonsentrasi ke sedimen, dan sebagian masuk ke dalam jaringan tubuh organisme laut (termasuk fitoplankton, ikan, udang, cumi- cumi, kerang, rumput laut dan lain-lain). Kemudian, polutan tersebut yang masuk ke air diserap langsung oleh fitoplankton. Fitoplankton adalah produsen dan sebagai tropik level pertama dalam rantai makanan. Kemudian fitoplankton dimakan zooplankton. Ikan predator dan ikan yang berumur panjang mengandung konsentrasi polutan dalam tubuhnya paling tinggi di antara seluruh organisme laut. Polutan tersebut mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator dan pada akhirnya sampai ke manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh makanan yang dimakan. Makanan yang berasal dari daerah tercemar kemungkinan besar juga tercemar. Demikian juga makanan laut (seafood) yang berasal dari pantai dan laut yang tercemar juga mengandung bahan polutan yang tinggi.
  • 4. Salah satu polutan yang paling berbahaya bagi kesehatan manusia adalah logam berat. WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian. Polusi laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani secara sungguh-sungguh. Untuk itu, kita perlu mengetahui apa itu pencemaran laut, bagaimana terjadinya pencemaran laut, serta apa yang solusi yang tepat untuk menangani polusi laut tersebut.
  • 5.  Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan laut? 2. Bagaimana sejarah terbentuknya laut? 3. Apa manfaat laut bagi makhluk hidup? 4. Apa saja jenis-jenis laut? 5. Apa yang dimaksud dengan polusi laut? 6. Apa yang menjadi sumber polusi laut? 7. Apa saja dampak dari polusi laut? 8.Bagaimana cara mencegah terjadinya polusi laut? 9. Bagaimana cara menanggulangi polusi laut?
  • 6.  Tujuan Berdasarkan latar belakang diatas, maka tulisan ini bertujuan untuk mengupas mengenai polusi laut. Secara khusus akan dibahas sumber, dampak dan pencegahan serta penanggualangan polusi laut yang tentu saja tidak lepas dari pengertian dan perspektif hukum dari polusi laut serta indikator polusi tersebut. Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai dampak polusi laut beserta cara penanggulangan, timbul kesadaran dari kita semua akan betapa pentingnya laut bagi kehidupan yang pada akhirnya polusi laut dapat dikurangi sehingga manfaat laut dapat kita rasakan secara keseluruhan.
  • 8. LAUT  Definisi Laut Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.
  • 9.  SejarahTerbentuknya Laut Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam- garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi. Menurut para ahli, awal mula laut terdiri dari berbagai versi; salah satu versi yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-cekungan di Bumi hingga terbentuklah lautan.
  • 10. Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin.
  • 11.  Manfaat Laut 1.Tempat rekreasi dan hiburan 2.Tempat hidup sumber makanan kita 3. Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb. 4.Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laun, dll. 5.Tempat barang tambang berada 6. Salah satu sumber air minum (desalinasi) 7. Sebagai jalur transportasi air 8. Sebagai tempat cadangan air bumi 9. Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan, dll
  • 12. Jenis-jenis Laut A. Jenis/Macam laut berdasarkan sebab terjadinya : 1. Laut Ingresi : Laut yang terjadi karena penurunan dasar laut dengan kedalaman 200 meter lebih. 2. LautTransgresi : Laut yang terjadi karena terjadi peninggian permukaan air laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. 3. Laut Regresi : Laut yang ada karena proses sedimentasi lumpur daratan yang masuk ke laut akibat erosi daratan. B. Jenis/Macam Laut Berdasarkan Letak Laut : 1. LautTepi : Laut yang ada di tepi benua. 2. Laut Pedalaman : Laut yang dikelilingi oleh daratan benua yang hampir seluruhnya terkepung benua. 3. LautTengah : Laut yang ada di tengah-tengah antara benua.
  • 13. C. Jenis/Macam Laut Berdasarkan Kedalaman Laut 1. Laut Zona Litoral : Laut yang berada di batas antara garis pasang surut air laut yang bisa kering dan bisa tergenang air laut. 2. Laut Zona Neritik : Laut yang mempunyai kedalaman kurang dari 200 meter. 3. Laut Zona Batial : Laut yang memiliki kedalaman laut antara 200 hingga 1800 meter. 4. Laut Zona Abisal : Laut yang memiliki kedalaman yang lebih dari 1800 meter
  • 14. POLUSI LAUT Polusi laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri, pertanian dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi memberi efek berbahaya. Dalam sebuah kasus polusi, banyak bahan kimia yang berbahaya berbentuk partikel kecil yang kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar, yang sebagian besar adalah pengurai ataupun filter feeder (menyaring air). Dengan cara ini, racun yang terkonsentrasi dalam laut masuk ke dalam rantai makanan, semakin panjang rantai yang terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula kadar racun yang tersimpan. Pada banyak kasus lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini bereaksi dengan oksigen, menyebabkan perairan menjadi anoxic. Sebagian besar sumber polusi laut berasal dari daratan, baik tertiup angin, terhanyut maupun melalui tumpahan.
  • 15. Penyebab Polusi Laut  Polusi oleh minyak Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga kecelakaan kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan hampirtidak bias dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah dalam jumlah besar tiap tahun. Apabila terjadi polusi miyak dilautan, ini akan mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan terbawa ke pantai. Contoh kecelakaan kapal yang pernah terjadi : a. Torrey canyon dilepas pantai Inggris 1967mengakibatkan 100.000 burung mati b. Showa maru di selat Malaka pada tahun 1975 c. Amoco Cadiz di lepas pantai Perancis 1978
  • 16. Polusi minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh tumbuhan yang hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri sendiri. Selain itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme yang terkena pencemaran akan segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak daerah pantai yang terkena ceceran minyak secara berat telah bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
  • 18.  Polusi oleh logam berat Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gram atau lebih untuk setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5 gram adalah logam ringan. Logam berat, seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering menimbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada perairan. Penyebab terjadinya polusi logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan pertambangan.
  • 19. NO Jenis Industri Logam Berat 1 Kertas Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn 2 Petro-chemical Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn 3 Pengelantang Cd, Cr, Hg, Pb, Sn, Zn 4 Pupuk Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Zn 5 Kilang minyak Cd, Cr, Cu, Pb, Ni, Zn 6 Baja Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Ni, Sn, Zn 7 Logam bukan besi Cr, Cu, Hg, Pb, Zn 8 Kendaraan bermotor, pesawat terbang Cd, Cr, Cu, Hg, Pb, Sn, Zn 9 Gelas, semen, keramik Cr 10 Tekstil Cr 11 Industri kulit Cr 12 Pembangkit listrik tenaga uap Cr, Zn
  • 20. Logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gram/cm3 dan logam berat bersifat tahan urai. Sifat tahan urai inilah yang menyebabkan logam berat semakin terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada di dalam air dapat masuk ke dalam tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Logam berat di dalam air dapat masuk secara langsung ke dalam tubuh manusia apabila air yang mengandung logam berat diminum, sedangkan secara tidak langsung apabila memakan bahan makanan yang berasal dari air tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat juga dapat terakumulasi dan menimbulkan berbagai bahaya terhadap kesehatan.
  • 21. Laut tercemar akibat logam berat
  • 22.  Polusi oleh sampah Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan terendap di lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah plastik, sebuah komponen yang telah dengan cepat terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II. Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk hingga seratus juta metrik ton. Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit, sesak napas, maupun termakan. Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di laut. Jaring ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba, penyu, hiu, dugong, burung laut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang membelit membatasi gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi hewan yang perlu untuk kembali ke permukaan untuk bernapas.
  • 23. Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui sistem daerah aliran sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik, sehingga akan memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme. Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnya kandungan oksigen khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut akan berpengaruh besar pada kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah tersebut. Pada keadaan yang paling ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu akan berkurang secara drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar dari estuarin kehabisan oksigen. Sehingga mikrofauna yang dapat hidup disitu hanya dari golongan cacing saja. Jenis-jenis sampah kebanyakan termasuk golongan yang mudah hancur dengan cepat, sehingga pencemaran yang disebabkannya tidak merupakan suatu masalah besar diperairan terbuka.
  • 25.  Polusi oleh pestisida Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif. Mereka sengaja ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau organism-organisme lain yang tidak diinginkan. Idealnya pestisida ini harus mempunyai spesifikasi yang tinggi yaitu dapat membunuh organism-organisme yang tidak dikehendaki tanpa merusak hewan lainnya, tetapi pada kenyataannya pestisida bisa membunuh biota air yang ada di laut. Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup bahan kimia yang disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini.
  • 26. Pestisida jenis ini termasuk golongan yang mempunyai ikatan molekul yang sangat kuat dimana molekul-molekul ini kemungkinan dapat bertahan di alam sampai beberapa tahun sejak mereka mulai dipergunakan. Hal itu sangat berbahaya karena dengan digunakannya golongan ini secara terus menerus akan membuat mereka menumpuk di lingkungan dan akhirnya mencapai suatu tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi dan berbahaya bagi organism yang hidup didaerah tersebut. Hewan biasanya menyimpan organochloride di dalam tubuh mereka. Beberapa organisme air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan kimia didalam jaringan tubuhnya. Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap ke dalam jaring makanan di laut. Dalam jarring makanan, pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat berbahaya bagi hewan laut , seluruh penyusun rantai makanan termasuk manusia.
  • 27. Polusi laut oleh pestisida
  • 28.  Polusi akibat proses Eutrofikasi Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan nutrisi, biasanya senyawa yang mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas primer (ditandai peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan cenderung cepat membusuk). Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan kualitas air, serta tentunya menganggu kestabilan populasi organisme lain. Muara merupakan wilayah yang paling rentan mengalami eutrofikasi karena nutrisi yang diturunkan dari tanah akan terkonsentrasi. Nutrisi ini kemudian dibawa oleh air hujan masuk ke lingkungan laut , dan cendrung menumpuk di muara. The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia (kekurangan oksigen) wilayah pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan kejadian ini terkonsentrasi di wilayah pesisir di Eropa Barat,Timur dan pantai Selatan Amerika Serikat, dan AsiaTimur, terutama di Jepang. Salah satu contohnya adalah meningkatnya alga merah (red tide) secara signifikan yang membunuh ikan dan mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan beberapa hewan domestik. Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah pantai.
  • 29. Laut yang tercemar akibat eutrofikasi
  • 30.  Polusi akibat peningkatan keasaman Dewasa ini sangat banyak kegiatan manusia yang menyebabkan polusi udara, tanah dan air, yang disebabkan oleh limbah pabrik, industri, asap kendaraan, dan banyak lagi. Salah satu contoh adalah semakin banyak karbon dioksida memasuki atmosfer bumi, maka karbondioksida yang kita hasilkan sehari-hari dapat menyebabkan hujan asam dan juga meningkatkan kadar keasaman laut menjadi lebih asam. Potensi peningkatan keasaman laut dapat mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang atau rangka. Perubahan iklim juga akan berdampak buruk pada ekosistem di lautan . Jika air laut semakin memanas, maka akan terjadi peningkatan keasaman laut, dan terumbu karang adalah yang paling rentan menghadapi peningkatan keasaman ini . menurut Dr. Nerilie Abrahams dari Universitas Nasional Australia, terumbu karang seperti sedang mencatat kematiannya sendiri. Jumlah Karbon Dioksida yang dipompakan ke atmosfer sebetulnya mengubah keasaman laut, dan membuat lebih asam lagi. Bahayanya adalah tentu saja seluruh terumbu karang akan hancur dan larut karena asam tadi. Persoalan perubahan suhu maupun berbagai perubahan lain yang dialami lautan sebetulnya bukanlah sesuatu yang luar biasa. Di masa lalu hal ini sudah barangkali terjadi, nemun perbedaannya adalah saat ini perubahan suhu tersebut dipicu oleh campur tangan manusia, jadi bukan karena sebab alami 
  • 32.  Polusi kebisingan Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara dari sumber seperti kapal yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara lebih cepat di laut daripada di udara. Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di dunia yang sebagian besar ditentukan oleh informasi akustik. Hal ini berlaku juga untuk banyak ikan laut yang hidup lebih dalam di dunia kegelapan. Dilaporkan bahwa antara tahun 1950 dan 1975, ambien kebisingan di laut naik sekitar sepuluh desibel (telah meningkat sepuluh kali lipat). Sumber suara di laut antara lain : 1. Sumber alami Suara di laut yang timbul akibat proses alami terbagi dalam dua yaitu proses fisika serta proses biologi. Proses fisika ini antara lain : aktivitas tektonik, gunung api dan gempa bumi, angin, gelombang. Sedangkan contoh dari aktivitas biologis misalnya suara dari mamalia laut dan ikan.
  • 33. 2. Lalu lintas kapal Banyak dari kapal-kapal yang beroperasi di laut menimbulkan kebisingan yang berpengaruh pada ekosistem laut dan umumnya berada pada batasan suara 1000Hz. Kapal-kapal Tanker Besar yang beroperasi mengangkut minyak biasanya mengeluarkan suara dengan level 190 desibel atau sekitar 500Hz. Sedangkan untuk ukuran kapal yang lebih kecil biasanya hanya menimbulkan gelombang suara sekitar160-170 desibel. Kapal-kapal ini menimbulkan sejenis tembok virtual yang disebut “white noise” yang memiliki kebisingan konstan. White noise dapat menghalangi komunikasi antara mamalia di laut sampai batas untuk area yang lebih kecil. Selain kapal Tanker juga Kapal-kapal besar lainnya sejenis Cargo yang membawa petikemas memiliki kebisingan yang cukup menimbulkan pencemaran suara di laut.
  • 34. 3. Eksplorasi dan Ekspoitasi Gas dan Minyak Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi gas dan minyak banyak menggunakan survei seismik, pembangunan anjungan minyak/rig, pengeboran minyak, dll. Kebanyakan dari survei seismik saat ini menggunakan airguns sebagai sumber suara, alat ini merupakan alat berisi udara yang memproduksi sinyal akustik dengan cepat mengeluarkan udara terkompresi ke dalam kolom air. Metoda tersebut dapat menciptakan suara dengan intensitas sampai dengan 255 desibel. Pengaruhnya terhadap hewan lainnya juga dapat menimbulkan kerusakan pendengaran akibat dari tekanan air yang ditimbulkan. Seperti layaknya penggunaan dinamit, airguns juga berpengaruh terhadap pendengaran manusia secara langsung. Pulsa sinyal akustik ini dapat menimbulkan konflik terhadap mamalia laut, seperti misalnya paus jenis mysticete, sperm, dan beaked yang menggunakan frekuensi suara yang rendah. Begitu juga dalam aktivitas pembangunan rig dan pengeboran minyak dimana dalam operasionalnya setiap hari banyak menghasilkan suara serta menimbulkan kebisingan yang beresiko bagi mamalia laut.
  • 35. 4. Penelitian Oseanografi dan Perikanan Pernah diadakan survei dengan menggunakan Acoustic Thermography of Ocean Climate (ATOC) dimana digunakan kanal suara untuk memperlihatkan rata-rata temperatur laut. Sistem ini digunakan untuk penelitian mengenai faktor temperatur laut. Akibatnya terhadap hewan- hewan di laut terbukti bahwa mereka bergerak menjauh (terutama Paus jenis tertentu) namun selang beberapa saat mereka kembali untuk mencari makanan. Deruman dari Speaker yang dipasang berkekuatan 220 desibel tepat di sumbernya, dan terdeteksi sampai dengan 11000 mil jauhnya. Dari penyebab diatas terdapat juga penyebab lainnya yang tidak disebutkan di sini, salah satunya adalah kegiatan perikanan para nelayan yang menggunakan peledak atau pukat harimau yang tidak hanya menimbulkan polusi suara namun juga merusak secara langsung ekosistem di laut itu sendiri.
  • 36. 5. Kegiatan militer Ada beberapa aktivitas yang dilakukan militer yang menghasilkan sumber suara yang menimbulkan kebisingan di laut. Salah satu contohnya yaitu aktivitas kapal naval milik US.Army yang menggunakan sonar aktif ketika berlatih dan dalam aktivitas rutin. Angkatan Laut Amerika (NAVY) pernah mengembangkan suatu sistem yang dinamakan Low Frequency Active Sonnars (LFA) untuk keperluan militernya. Dalam penggunaannya, terbukti bahwa terdapat beberapa efek negatif terhadap kehidupan dan perilaku mamalia di lautan. Terhadap ikan paus efek tersebut ternyata mengganggu jalur migrasi dan untuk jenis ikan paus biru dan ikan paus sirip adalah terhentinya proses komunikasi satu sama lain. Bahkan setelah melalui beberapa penelitian, maka pengunaan LFA tersebut juga berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Beberapa penyelam NAVY yang menerima transmisi dari sekitar 160 desibel akibat sistem tersebut terbukti terkena gangguan seperti vertigo, gangguan terhadap gerakan tubuh serta gangguan di daerah perut dan dada.
  • 37. Bukti-bukti lainnya dari pengaruh akibat sonar yang dihasilkan ini di sebutkan oleh Vonk and Martin (1989), Simmonds and Lopez-Jurado (1991), Frantzis (1998) dan Frantzis and Cebrian (1999) mereka menganggap bunyi keras yang ditimbulkan oleh aktifitas militer ini telah menyebabkan terdamparnya paus jenis beaked di Pulau Canary dan Laut Ionia. Selain itu paus jenis sperm mengalami perubahan kelakuan dalam vokalisasi dalam merespons sonar ini. Pendamparan lainnya terjadi pada bulan maret 2000 di Bahama, 17 mamalia laut( termasuk 2 spesies paus jenis beaked dan minke). Pendamparan ini terjadi akibat latihan militer Amerika yang menggunakan sonar.
  • 38. Dampak polusi laut a. Logam berat WHO (World Health Organization) atau Organisasi Kesehatan Dunia dan FAO (Food Agriculture Organization) atau Organisasi Pangan Dunia merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi makanan laut (seafood) yang tercemar logam berat. Logam berat telah lama dikenal sebagai suatu elemen yang mempunyai daya racun yang sangat potensil dan memiliki kemampuan terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Bahkan tidak sedikit yang menyebabkan kematian. Bahaya yang Dapat Ditimbulkan oleh Logam Berat di dalam Tubuh Manusia :
  • 39.  Barium (Ba): Dalam bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur ruang. Jangka panjang, menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya sistem syaraf.  Cadmium (Cd): Dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat beracun. Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat menyebabkan hipertensi  Kromium (Cr): Kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan tubuh. Jangka panjang, peningkatan sensitivitas kulit dan kerusakan pada ginjal  Timbal (Pb): Beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap. Jangka panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal; kelainan pada kelahiran  Raksa (Hg): Sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka panjang, beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada kelahiran.  Perak (Ag): Beracun. Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit, mata dan membran mukosa (mucus)
  • 40. b. Tumpahan minyak Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari diri sendiri serta dapat menyebabkan keracunan pada burung tersebut. c. Sampah Banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengonsumsi plastik karena tak jarang plastik yang terdapat di laut akan tampak seperti makanan bagi hewan laut. Plastik tidak dapat dicerna dan akan terus berada pada organ pencernaan hewan ini, sehingga menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kematian melalui kelaparan atau infeksi. Selain berpengaruh terhadap kesehatan biota laut, adanya sampah dilaut juga nerpengaruh terhadap kesehatan manusia. Penyakit yang paling sederhana seperti gatal- gatal pada kulit setelah bersentuhan dengan air laut, dll.
  • 41. d. Pestisida Pengaruh pestisida terhadap kehidupan organisme air 1. Penumpukan pestisida dalam jaringan tubuh, bersifat racun dan dapat mempengaruhi system syaraf pusat. 2. Bahan aktifnya selain bisa membunuh organism perairan (ikan) juga dapat merubah tingkah laku ikan dan menghambat perkembangan telur moluska dan juga ikan. 3. Daya racun berkisar dari rendah-tinggi. Moluska cenderung lebih toleran terhadap racun pestisida dibandingkan dengan Crustacea dan teleostei (ikan bertulang sejati), dll. e. Eutrofikasi Eutrofikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Karena terlalu banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah akan mengalami kematian secara massal, serta terjadi kompetisi dalam mengonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme pada tempat tersebut. Sisa respirasi menghasilkan banyak CO2 sehingga kondisi perairan menjadi anoxic dan menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.
  • 42. f. Peningkatan keasaman Selain menyebabkan kerusakan pada terumbu karang, kehidupan laut terpengaruh karena perubahan itu, khususnya hewan dan tumbuhan yang memiliki tulang karbonat kalsium dan yang menjadi sumber makanan bagi penghuni laut lainnya. Satu miliar orang yang bergantung pada ikan sebagai sumber utama penghasil protein akan terkena dampak dari peningkatan keasama laut tersebut. g. Polusi kebisingan Gangguan bunyi-bunyi dapat saja menghasilkan frekuensi atau intensitas yang dapat berbentrokan atau bahkan menghalangi suara/bunyi biologi yang penting, yang menjadikan tidak terdeteksi oleh mamalia laut. Padahal seperti diketahui bahwa suara-suara biologi ini penting seperti untuk mencari mangsa, navigasi, komunikasi antara ibu dan anak, untuk manarik perhatian, atau melemahkan mangsa.
  • 43. Pengaruh dan Efek polusi Laut NO PENGARUH EFEK 1 Tidak Berhubungan langsung -Merusak jaringan tubuh -Kejang urat yang disebabkan tekanan udara yang tiba-tiba 2 Berhubungan langsung -Merusak telinga -Gangguan pendengaran permanen atau sementara 3 Kelakuan -Perubahan Perilaku -Modifikasi perilaku -Berpindah tempat dari area (jangka panjang atau pendek) 4 Stress -Menurunkan tingkat kelangsungan hidup -Mudah terserang penyakit -Berpotensi dipengaruhi oleh efek kumulatif yang negatif (misalnya polusi kimia kombinasi dengan stress suara) Peka terhadap suara
  • 44. Pencegahan dan penanggulangan terjadinya polusi laut  Pencegahan terjadinya polusi laut Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah polusi laut : 1. Tidak membuang sampah ke laut 2. Penggunaan pestisida secukupnya 3. Yang paling sering di temukan pada saat pembersihan pantai dan laut adalah puntung rokok. Selalu biasakan untuk tidak membuang puntung rokok di sekitar laut. 4. Kurangi penggunaan plastik 5. Jangan tinggalkan tali pancing, jala atau sisa sampah dari kegiatan memancing di laut.
  • 45. 6. Setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) 7. Menggunakan pertambangan ramah lingkungan, yaitu pertambangan tertutup. 8. Pendaurulangan sampah organik 9. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air. 10. Penegakan hukum serta pembenahan kebijakan pemerintah
  • 46.  Penanggulangan polusi laut 1. Melakukan proses bioremediasi, diantaranya melepaskan serangga untu menetralisir pencemaran laut yang disebabkan oleh tumpahan minyak dari ledakan ladang minyak. 2. Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan yang mampu am berat juga ditempuh. Salah satu tumbuhan yang digunakan tersebut adalah pohon api-api (Avicennia marina). Pohon Api-api memiliki kemampuan akumulasi logam berat yang tinggi. 3. Melakukan pembersihan laut secara berkala dengan melibatkan peran serta masyarakat Melalui penanggulangan polusi ini diharapkan bahwa polusi akan berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat laut yang bersih, sehat, dan nyaman.
  • 48.  Kesimpulan Penyebab utama dari polusi laut di Indonesia adalah adanya eksploitasi besar-besaran oleh berbagai pihak, kurangnya pengamatan yang menyeluruh oleh pemerintah tentang keadaan laut, cara tangkap yang kurang terkontrol karena kurang ramah lingkungan, permintaan makanan laut yang terus bertambah dalam kebutuhan industri juga mengakibatkan ekosistem laut semakin pincang dan meningkatnya jumlah nutrisi disebabkan oleh polutan. Manfaat pembelajaran tentang lingkungan dan ekosistem di laut yaitu dapat membantu dalam mencari solusi bagaimana mencegah dan mengatasi polusi laut yang terjadi di Indonesia agar tidak memperparah kerugian yang telah diderita. Masalah polusi laut ini tidak bisa diatasi oleh satu pihak atau pemerintah saja, seluruh warga Negara dan pihak-pihak yang terkait harus berpartisipasi dalam mengatasi masalah ini agar diperoleh hasil yang diinginkan. Cara yang bisa dilakukan antara lain : dengan membuat alat pengolah limbah, penimbunan (alokasi) bahan pencemar di tempat yang aman, dan daur ulang limbah. Selain itu, mengingat demikian luas laut kita maka salah satu cara Penanggulangan Polusi Di Laut adalah dengan upaya pencegahan seperti : kegiatan berupa pelarangan dan pencegahan, kegiatan pengendalian dan pengarahan, kegiatan konservatif atau bioremediasi.
  • 49.  Saran Diharapkan setelah membaca paper ini, para pembaca dapat ikut serta dalam upaya pelestarian laut. Pelestarian laut dapat berguna bagi kehidupan kita semua di masa mendatang. Alam akan rusak jiga kita tidak bisa menjaganya. Dimanakah kita akan tinggal jika alam rusak? Jadi sesungguhnya jagalah alam sebaik mungkin agar kelangsungan kehidupan kita tidak terganggu.