toksikologi pencemar air

1. Nama Anggota :
Adissa Orchida. Y R0217001
Agus Susanto R0217003
Alfida. K R0217007
Andini Dwi Habsari R0217011
Bina Azizsa R0217027
Dwi Utari. V R0217039
Gregoria Violeta. A R0217047
Iega Tegar.B R0217051
Muhammad Bagus. P R0217065
Naim Fathoni R0217067
Salsabila Gracella. A R0217095

2. TOKSIOLOGI
PENCEMARAN AIR

3. Timbal (Pb)
 Sumber:
Sumber utama adanya timbal di air berasal dari
pembuangan limbah yang mengandung timbal. Salah satu
industri yang dalam air limbahnya mengandung timbal
adalah industri aki penyimpanan di mobil. Limbah cair hasil
industri baja yang berlokasi di sekitar pesisir Belawan. Pb
akan bercampur dengan air yang mengalir di sepanjang
pipa instalasi air khususnya dalam pipa air rumah tangga
dan dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Telah
teridentifikasi adanya kandungan logam berat Timbal (Pb)
dalam air sungai silau

4.  Sumber timbal yang lain berasal dari air
yang tercemar melalui pipa instalasi air
khususnya dalam pipa air rumah tangga.
Timbal ada pada besi karena timbal
bahan yang biasanya digunakan sebagai
zat penghambat korosif pada pipa besi.
Pb mudah terlepas dari saluran pipa
disebabkan beberapa faktor.

5.  Dampak
 Kesehatan
 Makanisme masuknya timbal ke dalam tubuh manusia
dapat melalui sistem pernafasan, oral, ataupun
langsung melalui permukaan kulit.
 Timbal yang masuk melalui makanan, masuk ke saluran
cerna, dan dapat masuk ke dalam darah. Timbal yang
diabsorbso oleh tubuh akan mengikat gugus aktif dari
enzim ALAD (Amino Levulinic Acid Dehidratase).
 Masuknya timbal secara berlebihan ke dalam tubuh,
dapat mengakibatkan keracunan .
 Dampak kronis dari keterpaparan timbal diawali dengan
kelelahan, kelesuan, irritabilitas, dan gangguan
gastrointestinal

6.  Keracunan timbal dapat mempengaruhi seperti sistem
peredaran darah, sistem saraf, system urinaria, system
reproduksi, system endokrin, dan jantung. Komplikasi
akibat timbal ini bukan hanya pada sistem saraf saja
tetapi juga pada tulang dan gigi.

7.  Lingkungan
Kontaminasi logam berat pada air dapat menyebabkan
potensi bahaya melalui transfer rantai makanan dan dapat
mempengaruhi keamanan pangan bagi warga setempat.

8.  Solusi
 Salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah
mengatur asupan harian yang berapotensi mengandung
timbal seperti makanan.
 Mewaspadai pencemaran timbal adalah tindakan
preventif yang bijaksana agar tidak terjadi gangguan
kesehatan.
 Mengurangi pencemaran timbal pada sumbernya.

9.  Teknologi pengolahan limbah cair secara
biologis baik pada kondisi aerobik
maupun anaerobik atau kombinasi
keduanya
 Jika menggunakan air PDAM sebagai air
minum sebaiknya dipanaskan hingga
mendidih dan jika digunakan sebagai air
bersih seperti mencuci dan mandi
usahakan jangan tertelan.

10. Amoniak (NH3)
 Sumber
Limbah cair hasil produksi tempe
 Dampak
 Kesehatan
kerusakan motorik, abnormalitas sensorik, kemunduran
psikologik dan perilaku, kemunduran neuro-logik dan
koknitif, kelainan bicara, pendengaran, kemunduran
penglihatan dan kelainan kulit serta gangguan reflek

11.  Lingkungan
◦ Menyebabkan kondisi toksik bagi kehidupan
perairan yang dapat menyebabkan kerusakan
pada jaringan insangikan
◦ Menyebabkan gangguan cukup serius
terutama pada perairan disekitar industri
tempe

12. Solusi
Teknologi pengolahan limbah cair secara
biologis baik pada kondisi aerobik maupun
anaerobik atau kombinasi keduanya

13. Merkuri (Hg)
 Sumber
Kadar merkuri yang tinggi pada perairan umumnya
diakibatkan oleh buangan industri (Industrial wastes) dan
akibat sampingan dari penggunaan senyawa-senyawa
merkuri di bidang pertanian.
 Dampak
 Kesehatan
kerusakan motorik, abnormalitas sensorik, kemunduran
psikologik dan perilaku, kemunduran neuro-logik dan
koknitif, kelainan bicara, pendengaran, kemunduran
penglihatan dan kelainan kulit serta gangguan reflek

14.  Lingkungan
◦ Mengurangi jumlah klorofil tanaman hijau
◦ Mengurangi pertumbuhan tanaman
◦ Merusak pertumbuhan akar dan fungsi
◦ Merusak daun dan menurunkan produksi
◦ Mematikan tanaman

15.  Solusi
 memilih teknik penggalian yang ramah lingkungan, yaitu
pertambangan tertutup.
 teknologi pemrosesan batuan tambang yang tidak
menggunakan bahan merkuri, di antaranya dengan
bahan sianida dan dengan cara bioteknologi yang
disebut proses pencucian dengan mikroba
 Mengatasi pencemaran merkuri dengan bakteri juga
dimungkinkan karena diketahui ada bakteri yang dapat
bertahan hidup dalam lingkungan yang mengandung
merkuri dalam jumlah tinggi. Bakteri itu adalah
Pseudomonas fluorescens, Staphylococcus aureus, dan
Bacillus sp

16. Arsen (As)
 Sumber
 Sumber air yang tidak diketahui mengandung arsen dan
dikonsumsi scara terus-menerus

17. Arsen (As)
 Sumber
 Sumber air yang tidak diketahui mengandung arsen dan
dikonsumsi scara terus-menerus

18.  Dampak
 Kesehatan
◦ Pigmentasi kulit
◦ Gangren
◦ Keratosisitu pun baru terlihat minimal 5 tahun
terkena arsenik yang terakumulasi

19.  Lingkungan
◦ Toksisitas yang tinggi
◦ kemampuan biota laut untuk menimbun logam-logam
bahan pencemar langsung terakumulasi secara fisik
dan kimia kemudian mengendap di dasar perairan

20.  Solusi
Pengecekan air yang digunakan secara berkala masih layak
digunakan atau tidak, pengelolaan limbah dengan lebih
baik agar tidak menambah polusi arsen pada air yang
digunakan.

21. Tembaga (Cu)
 Sumber
Limbah cair hasil industri kuningan dan limbah domestik

22.  Dampak
 Kesehatan
◦ Dalam jumlah besar, Cu bersifat toksik kronis maupun
akut.
◦ Sakit kepala, sakit lambung, kehilangan
keseimbangan, muntah dan diare, kerusakan hati,
ginjal bahkan menyebabkan kematian.

23.  Lingkungan
◦ Menyebabkan gangguan cukup serius terutama pada
perairan disekitar industri dan pemukiman
◦ Menyebabkan kondisi toksik bagi kehidupan perairan
yang dapat menyebabkan matinya biota perairan

24.  Solusi
Mengubah pengolahan limbah cair secara biologis baik
pada kondisi aerobik maupun anaerobik atau kombinasi
keduanya

25. Cadmium (Cd)
 Sumber
Bermuaranya hampir seluruh buangan Kota Makassar,
merupakan lokasi pelabuhan rakyat. Selain itu aktivitas
pengecetan kapal dan minyak tumpahan kapal
meningkatkan input Cadmium (Cd) ke perairan. Sedangkan
input Cadmium (Cd) kemungkinan dominan berasal dari
aktivitas di daratan. Cadmium (Cd) dapat berada di
perairan diduga berasal dari limbah plastik, cat pada
perahu nelayan dan tumpahan solar di laut

26.  Dampak
 Kesehatan
Aktivitas manusia (antropogenik) merupakan penyebab
utama kontaminasi logam berat Cadmium (Cd) pada
lingkungan perairan dan menyebabkan gangguan pada
sistem biologis karena dapat terakumulasi dengan mudah
dalam sedimen maupun organisme

27.  Lingkungan
Kandungan logam yang berada pada suatu lingkungan juga
sangat dipengaruhi oleh sumbernya. Connel dan Miller,
berkesimpulan bahwa kedua pencemar baik logam
maupun ukuran partikel sedimen sangat menentukan
pengaruhnya terhadap struktur komunitas. Lebih jauh lagi,
logam pencemar menunjukkan pengaruh yang lebih besar
terhadap ikan dibandingkan terhadap krustasea (udang,
lobster, dan kepiting).

28.  Solusi
Kepada pemerintah diharapkan melakukan upaya
pengendalian dan monitoring terhadap cemaran logam
berat pada perairan Kota Makassar. Kepada pihak industri
juga diharapkan melakukan pengontrolan kelayakan
limbah buangan pabrik sebelum dialirkan ke lingkungan
khususnya dialirkan ke laut sehingga mengurangi beban
pencemaran yang masuk ke perairan atau badan air.
Kepada masyarakat diharapkan tidak membuang
limbahnya ke laut agar dapat mengurangi beban cemaran
perairan akibat limbah domestik.

29. Flour (F)
 Sumber :
Air minum disekitar daerah pesisir pantai berasal dari
suplai air tanah maupun resapan aliran air laut yang
mengandung mineral fluor sehingga masyarakat yang
tinggal di daerah tersebut mempunyai kadar fluor
lebih tinggi dari pada masyarakat di tempat lainnya. Di
daerah pesisir pantai seperti desa Boyongpante Dua,
kadar fluor dalam tanah tinggi.

30.  Dampak
 Lingkungan
Kontaminasi flour kesehatan pada masyarakat setempat
khususnya kesehatan gigi
 Kesehatan
Apabila jumlah kadar fluor sesuai pada air dapat
menghambat proses pembentukan karies gigi, sedangkan
jumlah besar akan menimbulkan fluorosis, fluorosis
adalah kerusakan enamel gigi yang merupakan hasil dari
peningkatan konsentrasi fluor disekitar ameloblast
selama pembentukan enamel gigi.

31.  Solusi :
 Diharapkan penduduk di lokasi penelitian banyak
mendapatkan informasi mengenai cara menjaga
kesehatan dan kebersihan gigi geligi dari media
eletronik.
 Sebaiknya orang tua sejak dini mengajarkan
pengetahuan tentang cara menyikat gigi dengan baik
dan benar
 Sebaiknya pemerintah setempat melakukan
penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan.
 Sebaiknya secara kualitas penyediaan air bersih
khususnya air minum harus sesuai dengan standar
peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
pengawasan kualitas air bersih.

32. Nitrat (NO3)
 Sumber :
Depot air isi ulang
 Dampak
 Lingkungan
Nitrat menyebabkan kualitas air menurun, menurunkan
oksigen terlarut, penurunan populasi ikan, bau busuk, rasa
tidak enak.

33.  Kesehatan
Menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai
methemoglobinemia, yang juga disebut “sindrom bayi
biru”. Air tanah yang digunakan untuk membuat susu bayi
yang mengandung nitrat, saat nitrat masuk kedalam
tubuh bayi nitrat dikonversikan dalam usus menjadi nitrit,
yang kemudian berikatan dengan hemoglobin dan
membentuk methemoglobin, sehingga mengurangi daya
angkut oksigen oleh darah

34.  Solusi :
Jika menggunakan air isi ulang sebaiknya memakai jasa
yang terpercaya yang air nya melalui proses sterilisasi
sehingga aman untuk dikonsumsi.