1. Pengertian Pencemaran dan Unsur-unsur
Pencemaran Lingkungan
Disusun oleh :
Rohmatullah Adi Prakasa (1303017)
Ikhsan Dzuheldy (1303019)
Muhammad Yusuf (1303020)
2. A. LATAR BELAKANG
Makalah ini dibuat dengat tujuan untuk
memenuhi tugas dari mata kuliah Pencemaran Dan
Lindungan Lingkungan serta agar pembaca lebih
mengetahui apa yang dimaksud itu pencemaran
Pencemaran adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran
juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air
atau udara atau tanah oleh kegiatan manusia dan
proses alam, sehingga kualitas air, udara atau tanah
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkannya.
3. Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan
oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka
diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan
dengan menetapkan baku mutu lingkungan.
Pencemaran terhadap lingkungan dapat terjadi dimana saja
dengan laju yang sangat cepat, dan beban pencemaran yang
semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia
termasuk logam berat.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi :
Pencemaran Air
Pencemaran Udara
Pencemaran Tanah
Pencemaran Suara
4. A. PENCEMARANAIR
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di
suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan
dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan
air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia
dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan
manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air
tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan
sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata.
5. Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi,
badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan
yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap
sebagai pencemaran.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu
oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa
mendukung kehidupan manusia, seperti air minum,
dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam
kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun
biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi,
ledakan alga, kebinasaan ikan, badai, dan gempa bumi juga
menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan
status ekologi air.
6. Unsur-Unsur Dan Akibat Dari Pencemaran Air
Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia
pathogen/bakteri dan perubahan sifat fisika dan kimia dari air.
Banyak unsur-unsur kimia merupakan racun yang mencemari air.
Pathogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga
menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapun sifat
fisika dan kimia meliputi derajat keasaman konduktivitas listrik,
suhu dan pertilisasi permukaan air (air permukaan dan air tanah)
merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/
penyakit. Hasil penelitian menunjukan bahwa diseluruh dunia
lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat
penyakit yang timbul oleh pencemaran air
7. Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah
sebagai berikut:
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun
bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran
minyak tanah yang ditimbun dalam tanah)
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan,
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Limbah pengolahan kayu
5. Pencemaran air oleh sampah
6. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di
7. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK,
padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere,
seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa
dan sayuran).
8. Akibat dari pencemaran air antara lain :
1. Dapat menyebabkan banjir
2. Erosi
3. Kekurangan sumber air
4. Dapat membuat sumber penyakit
5. Tanah Longsor
6. Dapat merusak Ekosistem sungai
7. Kerugian untuk Nelayan
Cara Mengatasi Pencemaran Air
Sebenarnya, ekosistem air dapat melakukan ‘rehabilitasi’
apabila terjadi pencemaran air. Namun kemampuan rehabilitasi ini ada
Oleh karena itu, setidaknya harus ada upaya untuk pencegah dan
penanggulangan pencemaran air. Cara mengatasi pencemaran air
dilakukan mulai dari pengenalan dan pengertian yang baik oleh
masyarakat.
9. Selain itu, ada beragam tindakan lain selain tindakan preventif yang bisa
kita lakukan. Berikut ini beberapa tindakan yang dapat kita lakukan oleh
masyarakat sebagai Cara mengatasi pencemaran air, yaitu:
Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan air untuk
kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah yang
tepat.
Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin pilihlah detergen
yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.
Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya. Obat-obatan kimia
yang berbahaya seperti pestisida, dan obat nyamuk cair merupakan
salah satu penyebab rusaknya ekosistem air
Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil, truk, dan sepeda
motor.
Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan hewan
ternak dan sebagai tempat kakus.
Jangan membuang sampah rumah tangga di sungai/danau. Kelola
sampah rumah tangga dengan baik dan usahakan menanam pohon
di pinggiran sungai/danau.
10. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak
merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak
tercemar.
Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis yang
bertujuan untuk meningkatkan konservasi air bawah tanah
Menanggulangi kerusakan lahan bekas pembuangan limbah
B3.
Beberapa langkah di atas merupakan cara mengatasi
pencemaran air secara sederhana yang dapat dimulai dari diri
sendiri. Sebenarnya tidak terlalu susah untuk mengatasi
pencemaran air apabila kita menyadari bahwa air merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan setiap orang
wajib untuk menjaga dan melestarikan ekosistem air.
11. Pencemaran Air Laut karena Limbah Industri Minyak
Limbah minyak adalah buangan yang berasal dari hasil
eksplorasi produksi minyak, pemeliharaan fasilitas produksi,
fasilitas penyimpanan, pemrosesan, dan tangki penyimpanan
minyak pada kapal laut. Limbah minyak bersifat mudah meledak,
mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi,
dan bersifat korosif. Limbah minyak merupakan bahan
berbahaya dan beracun (B3), karena sifatnya, konsentrasi
maupun jumlahnya dapat mencemarkan dan membahayakan
lingkungan hidup, serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk
hidup lainnya.
12. Pada umumnya, pengeboran minyak bumi di laut menyebabkan
terjadinya peledakan (blow aut) di sumur minyak. Ledakan ini
mengakibatkan semburan minyak ke lokasi sekitar laut, sehingga
menimbulkan pencemaran. Contohnya, ledakan anjungan minyak yang
terjadi di teluk meksiko sekitar 80 kilometer dari Pantai Louisiana pada
22 April 2010. Pencemaran laut yang diakibatkan oleh pengeboran
minyak di lepas pantai itu dikelola perusahaan minyak British Petroleum
(BP). Ledakan itu memompa minyak mentah 8.000 barel atau 336.000
galon minyak ke perairan di sekitarnya.
Ketika minyak masuk ke lingkungan laut, maka minyak tersebut
dengan segera akan mengalami perubahan secara fisik dan kimia.
Diantara proses tersebut adalah membentuk lapisan (slick formation),
menyebar (dissolution), menguap (evaporation), polimerasi
(polymerization), emulsifikasi (emulsification), emulsi air dalam minyak (
water in oil emulsions ), emulsi minyak dalam air (oil in water emulsions),
foto oksida, biodegradasi mikorba, sedimentasi, dicerna oleh plankton
dan bentukan gumpalan.
13. Hampir semua tumpahan minyak di lingkungan laut dapat
dengan segera membentuk sebuah lapisan tipis di permukaan. Hal ini
dikarenakan minyak tersebut digerakkan oleh pergerakan angin,
gelombang dan arus, selain gaya gravitasi dan tegangan permukaan.
Beberapa hidrokarbon minyak bersifat mudah menguap, dan cepat
menguap. Proses penyebaran minyak akan menyebarkan lapisan
menjadi tipis serta tingkat penguapan meningkat.
Minyak tidak dapat larut di dalam air, melainkan akan
mengapung di atas permukaan air, bahan buangan cairan berminyak
yang di buang ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan
air. Kalau bahan buangan cairan berminyak mengandung senyawa yang
volatile maka akan terjadi penguapan dan luar permukaan minyak yang
menutupi permukaan air akan menyusut. Penyusutan luas permukaan
ini tergantung pada jenis minyaknya dan waktu lapisan minyak yang
menutupi permukaan air dapat juga terdegradasi oleh mikroorganisme
tertentu, namun memerlukan waktu yang cukup lama.
14. Lapisan minyak di permukaan air lingkungan akan mengganggu
kehidupan organisme dalam air. Hal ini disebabkan oleh Lapisan minyak
pada permukaan air akan menghalangi difusi oksigen dari udara ke dalam
air sehingga jumlah oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang.
Kandungan oksigen yang menurun akan mengganggu kehidupan hewan
air. Adanya lapisan minyak pada permukaan air juga akan menghalangi
masuknya sinar matahari ke dalam air sehingga fotosintesis oleh tanaman
air tidak dapat berlangsung. Akibatnya, oksigen yang seharusnya
dihasilkan pada proses fotosintesis tersebut tidak terjadi. Kandungan
oksigen dalam air jadi semakin menurun. Tidak hanya hewan air saja yang
terganggu akibat adanya lapisan minyak pada permukaan air tersebut,
tetapi burung air pun ikut terganggu karena bulunya jadi lengket, tidak
bisa mengembang lagi terkena minyak.
Selain dari pada itu, air yang telah tercemar oleh minyak juga tidak
dapat dikonsumsi oleh manusia karena seringkali dalam cairan yang
berminyak terdapat juga zat-zat yang beracun, seperti senyawa benzene,
senyawa toluene dan lain sebagainya.
15. Penanggulangan Pencemaran Minyak
Beberapa teknik penanggulangan tumpahan minyak
diantaranya in-situ burning, penyisihan secara mekanis,
bioremediasi, penggunaan sorbent, penggunaan bahan kimia
dispersan, dan washing oil.
In-situ burning adalah pembakaran minyak pada permukaan
16. Penyisihan minyak secara mekanis melalui 2 tahap, yaitu
melokalisir tumpahan dengan menggunakan booms dan
melakukan pemindahan minyak ke dalam wadah dengan
menggunakan peralatan mekanis yang disebut skimmer.
Bioremediasi yaitu proses pendaurulangan seluruh material
organik. Bakteri pengurai spesifik dapat diisolasi dengan
menebarkannya pada daerah yang terkontaminasi. Selain itu,
teknik bioremediasi dapat menambahkan nutrisi dan oksigen,
sehingga mempercepat penurunan polutan.
Penggunaan sorbent dilakukan dengan menyisihkan minyak
melalui mekanisme adsorpsi (penempelan minyak pad
permukaan sorbent) dan absorpsi (penyerapan minyak ke
dalam sorbent). Sorbent ini berfungsi mengubah fase minyak
dari cair menjadi padat, sehingga mudah dikumpulkan dan
disisihkan.
17. Sorbent harus memiliki karakteristik hidrofobik, oleofobik,
mudah disebarkan di permukaan minyak, dapat diambil
kembali dan digunakan ulang. Ada 3 jenis sorbent yaitu
organik alami (kapas, jerami, rumput kering, serbuk gergaji),
anorganik alami (lempung, vermiculite, pasir) dan sintetis
(busa poliuretan, polietilen, polipropilen dan serat nilon).
Dispersan kimiawi merupakan teknik memecah lapisan
minyak menjadi tetesan kecil (droplet), sehingga mengurangi
kemungkinan terperangkapnya hewan ke dalam tumpahan
minyak. Dispersan kimiawi adalah bahan kimia dengan zat
aktif yang disebut surfaktan.
Washing oil yaitu kegiatan membersihkan minyak dari pantai.
18. A. PENCEMARAN UDARA
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang
dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau
merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-
sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi
gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi
udara dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara
mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat
langsung dan lokal, regional, maupun global. Pencemaran udara
di dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan manusia
sama buruknya dengan pencemaran udara di ruang terbuka.
19. Sumber Polusi Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar
primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi
pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.
Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer
karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder
adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-
pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog
fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi
udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan
global yg memengaruhi:
Kegiatan manusia
Transportasi
Industri
Pembangkit listrik
20. Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan
bakar) termasuk pembakaran biomassa secara tradisional
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti CFC
Sumber alami
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Denitrifikasi
Dalam kondisi tertentu, vegetasi dapat menghasilkan senyawa organik volatil yang
signifikan yang mampu bereaksi dengan polutan antropogenik membentuk polutan
sekunder
Sumber-sumber lain
Transportasi
Kebocoran tangki gas
Gas metana dari tempat pembuangan akhir sampah
Uap pelarut organik
21. Unsur-unsur Bahan Pencemar Udara
Karbon monoksida (CO dan CO2) dapat mengganggu
pernapasan, tekanan darah, saraf, dan mengikat Hb sehingga
sel kekurangan O2.
Oksida sulfur (SO2 dan SO3) dapat merusak selaput lendir
hidung dan tenggorokan.
Oksida nitrogen (NO dan NO2) dapat menimbulkan kanker.
Hidrokarbon (CH4 dan C4H10), menyebabkan kerusakan saraf
pusat.
Ozon (O3) menyebabkan bronkithis dan dapat mengoksidasi
lipida
CFC
Senyawa organik volatil
Partikulat
Radikal bebas
22. Usaha Pencegahan Pencemaran Udara
Secara umum pencemaran udara diartikan sebagai
udara yang mengandung satu atau beberapa zat kimia
dalam konsentrasi tinggi, sehingga mengganggu manusia,
hewan, tumbuhan dan makhluk hidup lainnya di dalam
suatu lingkungan. Oleh karena itu diperlukan usaha-usaha
untuk mencegah pencemaran udara ini.
23. Banyak sekali upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak dan
mengurangi potensi terjadinya polusi udara, diantaranya:
Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri
yang melakukan pencemaran udara.
Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui
diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman penduduk.
Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan
atau ekosistem.
Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang
dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
Memperluas gerakan penghijauan.
Menanam dan merawat tumbuhan di sekitar lingkungan kita. Berapa pun luas
area kosong di rumah atau di tempat kerja kita, tanamilah dengan tumbuhan.
Hal ini berguna untuk menyejukkan dan mengurangi jumlah polusi udara di
sekitar kita.
Gunakan kendaraan bermotor Anda, mobil ataupun motor, seefisian mungkin.
24. Gunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan kendaraan pribadi
Anda di rumah dan gunakan transportasi umum yang ada. Ini akan membantu
mengurangi jumlah kendaraan yang membuang polusinya setiap hari ke
angkasa.
Ikutlah komunitas bersepeda. Alat transportasi yang ramah lingkungan seperti
sepeda akan sangat membantu untuk mengurangi polusi udara di kota, terlebih
dengan bersepeda Anda juga sehat karena aktivitas ini bagus untuk jantung.
Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar atau
delman. Jika menggunakan mobil atau motor, sebaiknya selalu lakukan
pengecekan supaya mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi udara
dengan memastikan emisi pembuangan di kendaraan Anda baik.
Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap
serta gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.
Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara
memasang bahan penyerap polutan atau saringan.
Mengalirkan gas buangan ke dalam air atau dalam lauratan pengikat sebelum
dibebaskan ke air. Atau dengan cara penurunan suhu sebelum gas buang ke
udara bebas.
25. Membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap dapat
menembus lapisan inversi thermal agar tidak menambah polutan yang
tertangkap di atas suatu pemukiman atau kita.
mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan
masyarakat.
mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.
tidak membakar sampah di pekarangan rumah.
tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi
penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.
tidak merokok di dalam ruangan.
menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot.
ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.
26. ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon
pelindung.
tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar
secara sembarangan.
mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam
penyemprotan ruang.
menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.
mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.
mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.
Melakukan uji emisi kendaraan dengan rutin
Mengadakan acara car free day pada hari-hari tertentu
Dispersi, jatuhan gravitasi, flokulasi, adsorpsi, pengipasan dan
absorpsi merupakan mekanisme untuk mengurangi pencemaran
27. Proses dispersi oleh angin akan menjadikan konsentrasi plutan mengecil dan
jatunhan gravitasi untuk jatuhan partikel yang besar, demikian mekanisme
lainnya yang juga sangat dipengaruhi oleh kondisi lainnya seperti hujan
angin, adsorpsi dll.
Pengendalian dengan dilusi kontaminan di atmosfir dilakukan dengan
menggunakan cerobong asap yang dapat dirancang berdasarkan sifat
dispersi dan sifat atmosfir lokasi tempat pembuangan kontaminan ke udara.
Pengendalian kontaminan dari sumbernya dapat dilakukan dengan
menggunakan alat yang telah dikembangkan seperti untuk pengendalian
kontaminan partikulat dan gas.
Centrifugal collector mengembangkan gaya sentrifugal pengganti gaya
28. PENCEMARAN TANAH
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia
masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk
ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di
tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau
dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
29. Unsur-unsur Pencemaran Tanah
Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-
an/pasar atau tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau
diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng
dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan
pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus
plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan
ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sampah
anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat
ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan
mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di
dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati
karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.
30. 2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
Limbah Industri
Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri.
1. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan industri
berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan.
Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood,
pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia
lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang
dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat
mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap
mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian
bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap
kesuburan tanah.
31. Limbah pertanian
Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik
menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan
pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus
pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan
berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena
semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja
tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam
kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya.
penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan
tanaman kebal terhadap pestisida tersebut
32. Penanganan Untuk Pencemaran Tanah
Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang
tidak dapat dipisah-pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini
dilakukan untuk saling menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah
tidak dapat dilakukan, maka dilakukan langkah tindakan. Namun
demikian pada dasarnya kita semua sependapat bahwa tindakan
pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan dilakukan sebelum
pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik secara alami
maupun akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
baru kita lakukan tindakan penanggulangan.
33. Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap
terjadinya pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai
dengan macam bahan pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-
langkah pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran antara lain dapat dilakukan sebagai berikut:
Langkah pencegahan
Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah
berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya
mencegah/ mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:
3. Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh
mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur
sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian
dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya
bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka
penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.
34. 4. Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak
dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan
cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik
dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu
tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara
daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat
digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian
dikubur.
5. Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam
berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau
ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.
6. Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada
sumursumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama
sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari
pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke
dasar lautan yang sangat dalam.
35. 7. Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai
dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.
8. Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.
Langkah penanggulangan
Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site).
Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari
zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian
zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan
off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah
atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).
36. PENCEMARAN SUARA
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang
longitudinal yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini
dapat berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat
misalnya di dalam air, batu bara, atau udara. Kebanyakan suara adalah
merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat
dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz)
dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau
medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang
dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada
amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya.
Jadi, pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang
diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman
makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara-suara
bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak
menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 70
desibel (dB).
37. Unsur-unsur Penyebab Pencemaran Suara
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat
suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk
hidup. Sifat polutan adalah:
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan
tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Dalam pencemaran suara, kebisingan yang dialami sehari-hari tanpa sadar merupakan
faktor utama terjadinya pencemaran suara. Apalagi pada era modern seperti sekarang ini banyak
sekali alat-alat yang menggunakan mesin yang berbunyi bising serta penggunaan gadget yang
bisa memutar bunyi dengan earphone yang suaranya langsung mengenai gendang telinga tanpa
ada perantara merupakan suatu hal yang beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara
AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar keriuhan lain: proyek
pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Di
kabin mobil, kapal laut, dan pesawat terbang menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di
pabrik atau tempat kerja yang memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa. Di hotel,
perkantoran, atau apartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan bising. Sebagai contoh
beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau
desibel adalah
38. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
Suara kereta api / krl = 95 dB
Mesin motor 5 pk = 104 dB
Suara petir = 120 dB
Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
Dampak Dari Pencemaran Suara
Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak.
Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan
tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit
yangkronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan
gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
Pencemaran bunyi dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis,
gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian. Ada yang menggolongkan gangguannya
berupa gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non
Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunya performan kerja,
39. Gangguan Fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi
terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa
tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah
terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan
sensoris.Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit
disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam
yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur
disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan
endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan elektrolit.
Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang
susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama
menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres,
lain.
Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi
menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara.
pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini
terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan
mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara
membahayakan keselamatan seseorang.
40. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang
melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing
mual-mual.
Penanganan Untuk Pencemaran Suara
Pengendalian pencemaran suara dapat dilakukan antara lain dengan cara
Pengawasan mesin industri
Pengawasan kebisingan melalui pengawasan mesin dilakukan sebagai
terhadap pendengaran. Pengurangan kebisisngan pada sumber (mesin) dapat
misalnya dengan menempatkan peredaman pada sumber getaran. Selain itu [erlu
penelitian dan perencanaan mesin baruyang tidak bising. Hal ini sangat tergantung
permintaan para usahawam sebagai pembeli mesin kepada pembuatnya dengan
persyaratan kebisingan dari mesin sebelumnya. Bukan saja tingkat bahaya yang
tapi juga intensitasnya juga tidak mengganggu daya kerja
Proteksi dengan sumbat atau tutup telinga dilingkungan pabrik
Tutup telinga biasanya lebih efektif dari pada penyumbatan telinga. Alat seperti ini
yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Sumbat telinga plastic yang terkadang tidak
41. A. KESIMPULAN
Pencemaran lingkungan adalah berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai peruntukannya.
Daur uang limbah dapat memperkecil dampak pencemaran oleh
pembuangan limbah ke lingkungan, dapat di lakukan dengan melakukan daur ulang
(recycle), menggunakan kembali (reuse), perawatan (repair), dan penghematan
(reduce). Tidak semua limbah dapat di daur ulang, maka perlu dilakukan pemisahan
limbah menurut jenisnya.
B. SARAN
1. Lingkungan merupakan faktor pendukung roda kehidupan manusia, untuk itu
jaga dan lestarikan lingkungan di sekitar kita.
2. Jangan membuang sampah atau limbah lainnya secara sembarangan.
3. Jika ingin menebang satu pohon, maka tanamlah kembali 2 pohon agar
lingkungan lebih lestari.
4. Gunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
5. Hemat energy.