SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
KELOMPOK 1
Dampak Lingkungan akibat Lahan
Penambangan Batu Bara di daerah
Kalimantan Selatan NEXT
- Heru Nur Solih - Lia Novita Pratiwi
- Dinda Khaerunnisa - Farhan Luqmanul Hakim
Disusun oleh :
- Anisa Ramadhanti - Arvina Lutfiana
BAB I
PENDAHULUAN
BAB III
METODOLOGI
BAB V
PENUTUP
BAB II
KAJIAN TEORITIK
BAB IV
PEMBAHASAN
LAMPIRAN
MAIN MENU
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar di dunia. Salah
satu daerah penghasil tambang terbesar di Indonesia adalah Kalimantan Selatan. Pertumbuhan
tambang di Kalimantan Selatan sendiri semakin pesat karena semakin banyak lahan tambang
baru yang ditemukan.
Namun pertumbuhan yang pesat tidak diseimbangi dengan pengelolaan yang baik oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan
tambang dengan baik, menyebabkan banyak dampak buruk yang dihasilkan terhadap
lingkungan. Walaupun sekarang tidak terlalu terasa, namun beberapa tahun lagi dampak
pengelolaan tambang yang salah bisa mengganggu stabilitas ekosistem.
Perlunya usaha-usaha yang dilakukan dari sekarang untuk mengatasi pengelolaan tambang
yang salah. Mulai dari sosialisasi sampai tindakan nyata. Sehingga diharap keseimbangan alam
akan terjaga.
Setiap kegiatan penambangan baik itu penambangan Batu bara, Nikel dan Marmer serta
lainnya pasti menimbulkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitarnya. Dampak
positifnya adalah meningkatnya devisa negaradan pendapatan asli daerah serta menampung
tenaga kerja sedangkan dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat dikelompokan
dalam bentuk kerusakan permukaan bumi, ampas buangan (tailing), kebisingan, polusi udara,
menurunnya permukaan bumi (land subsidence), dan kerusakan karena transportasi alat dan
pengangkut berat.
Karena begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan maka
perlu kesadaran kita terhadap lingkungan sehingga dapat memenuhi standar lingkungan agar
dapat diterima pasar. Apalagi kebanyakan komoditi hasil tambang biasanya dijual dalam
bentuk bahan mentah sehingga harus hati-hati dalam pengelolaannya karena bila para
pemakai mengetahui bahan mentah yang dibeli mencemari lingkungan, maka dapat dirasakan
tamparannya terhadap industri penambangan kita.
Sementara itu, harus diketahui pula bahwa pengelolaan sumber daya alam hasil penambangan
adalah untuk kemakmuran rakyat. Salah satu caranya adalah dengan pengembangan wilayah
atau community development. Perusahaan pertambangan wajib ikut. mengembangkan
wilayah sekitar lokasi tambang termasuk yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya
manusia. Karena hasil tambang suatu saat akan habis maka penglolaan kegiatan penambangan
sangat penting dan tidak boleh terjadi kesalahan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak lahan penambangan batubara yang terbengkalai terhadap lingkungan?
2. Apa saja usaha-usaha yang dapat mengurangi dampak lahan pertambangan terhadap
lingkungan ?
3.Apa solusi terhadap penambangan batu bara yang berlebih di daerah Kalimantan Selatan ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui dampak lahan penambangan batubara yang terbengkalai terhadap lingkungan.
2. Mengetahui usaha-usaha yang dapat mengurangi dampak lahan pertambangan yang
terbengkalai
3. Mengetahui solusi-solusi bagi penambangan batu bara.
MAIN
MENU
BAB II
KAJIAN TEORITIK
Pengertian Batu Bara
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang
dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan
terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen
dan oksigen.Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang
kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.
Jenis Batu Bara
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu,
batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan
gambut.
A. Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik,
mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.
B. Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya.
Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.
C. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi
sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.
D. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75%
dari beratnya.
E. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga
batu bara disebut dengan istilah pembatubaraan
(coalification).
Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:
• Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material
tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama
yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air,
tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat
menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan
kompaksi material organik serta membentuk gambut.
• Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan
dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit.
MAIN
MENU
BAB III
METODOLOGI
Dalam melakukan penelitian ini faktor metodologi memegang
peranan penting guna mendapatkan data yang obyektif, valid dan
akurat selanjutnya digunakan untuk memecahkan permasalahan
yang telah dirumuskan.
Jadi pengertian metode adalah salah satu cara yang digunakan ketika
mencapai suatu tujuan dengan menggunakan teknik tertentu
untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam penelitian maka harus
dilaksanakan dengan menggunakan metodologi yang tepat,
istimewa dan tujuan mengadakan penelitian berdasarkan fakta-
fakta yang ada untuk menguji kebenaran sesuatu secara ilmiah
Maka dengan demikian memecahkan metodologi sangat diperlukan
dalam rangka mengumpulkan data untuk memecahkan suatu
masalah sehingga dapat menyusun laporan ini yang dapat
dipertanggung jawabkan
. Untuk itu dalam penelitian ini penulis menetapkan langkah-langkah
sebagai berikut :
• Waktu penelitian
Kami melakukan penelitian pada tanggal 8 November 2014 sampai
dengan tanggal 15 November 2014.
• Tempat penelitian
observasi atau pengamatan di tujukan pada daerah Kalimantan namun
karena keterbatasan jarak dan waktu maka kami melakukan penelitian di
lingkungan SMA N 1 TEGAL.
• Objek penelitian
Objek penelitian makalah ini tepatnya di daerah kalimantan selatan yaitu
lahan batu bara yang terbengkalai.
• Sumber data
Karena keterbatasan jarak dan ruang maka dalam membuat makalah ini
kami menggunakan berbagai sumber media cetak, informasi, dan internet
sebagai sumber data yang tersedia.
• Alat dan tekhnik
Dalam menyusun makalah ini kelompok kami menggunakan berbagai
alat atau media untuk mempermudah pekerjaan kami dengan
mempertimbangkan isinya yaitu melalui handpone, laptop, dan sumber-
sumber buku. MAIN
MENU
BAB IV
PEMBAHASAN
A.Dampak Penambangan Batu Bara bagi lingkungan
Dampak Negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan
adalah masalah lingkungan dan dapat diuraikan sebagai berikut :
Pertama, usaha pertambangan dapat menimbulkan berbagai macam
gangguan antara lain; pencemaran akibat debu dan asap yang
mengotori udara dan air, limbah air, tailing serta buangan tambang
yang mengandung zat-zat beracun. Gangguan juga berupa suara
bising dari berbagai alat berat, suara ledakan eksplosive (bahan
peledak) dan gangguan lainnya;
Kedua, pertambangan yang dilakukan tanpa mengindahkan
keselamatan kerja dan kondisi geologi lapangan, dapat
menimbulkan tanah longsor, ledakan tambang, keruntuhan
tambang dan gempa.
Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga telah menimbulkan
dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup besar, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air .
Penambangan Batubara secara langsung menyebabkan pencemaran antara lain ;
1. Pencemaran air,
Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air menghasilkan
Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai, tumbuhan, dan biota air yang
sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.
Batubara yang mengandung uranium dalam konsentrasi rendah, torium, dan isotop radioaktif
yang terbentuk secara alami yang jika dibuang akan mengakibatkan kontaminasi radioaktif. Meskipun
senyawa-senyawa ini terkandung dalam konsentrasi rendah, namun akan memberi dampak signifikan
jika dibung ke lingkungan dalam jumlah yang besar. Emisi merkuri ke lingkungan terkonsentrasi karena
terus menerus berpindah melalui rantai makan dan dikonversi menjadi metilmerkuri, yang merupakan
senyawa berbahaya dan membahayakan manusia. Terutama ketika mengkonsumsi ikan dari air yang
terkontaminasi merkuri.
2. Pencemaran udara
Polusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut logika udara
kotor pasti mempengaruhi kerja paru-paru. Peranan polutan ikut andil dalam merangsang penyakit
pernafasan seperti influensa,bronchitis dan pneumonia serta penyakit kronis seperti asma dan bronchitis
kronis.
3. Pencemaran Tanah
Penambangan batubara dapat merusak vegetasi yang ada, menghancurkan profil tanah genetic,
menggantikan profil tanah genetic, menghancurkan satwa liar dan habitatnya, degradasi kualitas udara,
mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat megubah topografi umum daerah
penambangan secara permanen.
Disamping itu, penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas ini mempunyai potensi sebagi
gas rumah kaca. Kontribusi gas metana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, memberikan kontribusi
sebesar 10,5% pada emisi gas rumah kaca.
Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

More Related Content

What's hot

Genesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel lateritGenesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
Sylvester Saragih
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
UDIN MUHRUDIN
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
kusyanto Anto
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Ipung Noor
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
UVRI - UKDM
 
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Muhammad Kurniawan
 

What's hot (20)

Tahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasiTahapan eksplorasi
Tahapan eksplorasi
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel lateritGenesa bahan galian bijih nikel laterit
Genesa bahan galian bijih nikel laterit
 
pola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamdapola peledakan tamka dan tamda
pola peledakan tamka dan tamda
 
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapanMetode sampling pada jenis – jenis endapan
Metode sampling pada jenis – jenis endapan
 
Manajemen tambang materi 1
Manajemen tambang materi 1Manajemen tambang materi 1
Manajemen tambang materi 1
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galian
 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
 
BENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITABENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
BENTONITE - BAHAN GALIAN INDUSTRI - BONITA
 
Eksplorasi Emas
Eksplorasi EmasEksplorasi Emas
Eksplorasi Emas
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Bahan galian industri
Bahan galian industriBahan galian industri
Bahan galian industri
 
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
Pengelolaan Lingkungan Pertambangan (POM)
 
Metoda Penambangan
Metoda PenambanganMetoda Penambangan
Metoda Penambangan
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Sulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industriSulfur - bahan galian industri
Sulfur - bahan galian industri
 
Batubara
BatubaraBatubara
Batubara
 
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 

Similar to Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

Kerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-PenglingKerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Adel del
 
Pengetahuan Lingkungan
Pengetahuan  LingkunganPengetahuan  Lingkungan
Pengetahuan Lingkungan
Adel del
 
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakMakalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Operator Warnet Vast Raha
 
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesiaPencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Ahdiat Celebes
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Avi II
 

Similar to Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas
 
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-PenglingKerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
Kerusakan Lingkungan DI Bangka-Pengling
 
Pengetahuan Lingkungan
Pengetahuan  LingkunganPengetahuan  Lingkungan
Pengetahuan Lingkungan
 
Pklh pelabuhan
Pklh pelabuhanPklh pelabuhan
Pklh pelabuhan
 
Makalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi utsMakalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi uts
 
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakMakalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
 
Makalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaMakalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang raha
 
Amdal teluk buyat
Amdal teluk buyatAmdal teluk buyat
Amdal teluk buyat
 
Pertambangan peti
Pertambangan petiPertambangan peti
Pertambangan peti
 
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesiaPencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
Pencemaran laut dan upaya penegakan hukumnya di indonesia
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusakMakalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
Makalah pelestarian lingkungan yang telah rusak
 
Cara pengolahan
Cara pengolahanCara pengolahan
Cara pengolahan
 
Pencemaran
PencemaranPencemaran
Pencemaran
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
 
Tugas geografi lingkungan
Tugas geografi lingkunganTugas geografi lingkungan
Tugas geografi lingkungan
 
Pencemaran lingkungan hidup
Pencemaran lingkungan hidupPencemaran lingkungan hidup
Pencemaran lingkungan hidup
 
Makalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang rahaMakalah batu bara umk cabang raha
Makalah batu bara umk cabang raha
 

More from Farhan Luqman Al-Hakim (6)

Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi KontemporerPuisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
Puisi Lama, Puisi Baru dan Puisi Kontemporer
 
Geo ppt
Geo pptGeo ppt
Geo ppt
 
Pasal 28 Ayat 3
Pasal 28 Ayat 3Pasal 28 Ayat 3
Pasal 28 Ayat 3
 
Fungsi Seni
Fungsi SeniFungsi Seni
Fungsi Seni
 
Kondisi Geografis Kepulauan Indonesia
Kondisi Geografis Kepulauan IndonesiaKondisi Geografis Kepulauan Indonesia
Kondisi Geografis Kepulauan Indonesia
 
Perbankan Syariah (Bank Muamalat)
Perbankan Syariah (Bank Muamalat)Perbankan Syariah (Bank Muamalat)
Perbankan Syariah (Bank Muamalat)
 

Recently uploaded

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 

Dampak Lingkungan Akibat Lahan Penambangan Batubara Di Daerah Kalimantan Selatan

  • 1. KELOMPOK 1 Dampak Lingkungan akibat Lahan Penambangan Batu Bara di daerah Kalimantan Selatan NEXT
  • 2. - Heru Nur Solih - Lia Novita Pratiwi - Dinda Khaerunnisa - Farhan Luqmanul Hakim Disusun oleh : - Anisa Ramadhanti - Arvina Lutfiana
  • 3. BAB I PENDAHULUAN BAB III METODOLOGI BAB V PENUTUP BAB II KAJIAN TEORITIK BAB IV PEMBAHASAN LAMPIRAN MAIN MENU
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan salah satu daerah penghasil tambang batu bara terbesar di dunia. Salah satu daerah penghasil tambang terbesar di Indonesia adalah Kalimantan Selatan. Pertumbuhan tambang di Kalimantan Selatan sendiri semakin pesat karena semakin banyak lahan tambang baru yang ditemukan. Namun pertumbuhan yang pesat tidak diseimbangi dengan pengelolaan yang baik oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan tambang dengan baik, menyebabkan banyak dampak buruk yang dihasilkan terhadap lingkungan. Walaupun sekarang tidak terlalu terasa, namun beberapa tahun lagi dampak pengelolaan tambang yang salah bisa mengganggu stabilitas ekosistem. Perlunya usaha-usaha yang dilakukan dari sekarang untuk mengatasi pengelolaan tambang yang salah. Mulai dari sosialisasi sampai tindakan nyata. Sehingga diharap keseimbangan alam akan terjaga. Setiap kegiatan penambangan baik itu penambangan Batu bara, Nikel dan Marmer serta lainnya pasti menimbulkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan sekitarnya. Dampak positifnya adalah meningkatnya devisa negaradan pendapatan asli daerah serta menampung tenaga kerja sedangkan dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat dikelompokan dalam bentuk kerusakan permukaan bumi, ampas buangan (tailing), kebisingan, polusi udara, menurunnya permukaan bumi (land subsidence), dan kerusakan karena transportasi alat dan pengangkut berat.
  • 5. Karena begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan penambangan maka perlu kesadaran kita terhadap lingkungan sehingga dapat memenuhi standar lingkungan agar dapat diterima pasar. Apalagi kebanyakan komoditi hasil tambang biasanya dijual dalam bentuk bahan mentah sehingga harus hati-hati dalam pengelolaannya karena bila para pemakai mengetahui bahan mentah yang dibeli mencemari lingkungan, maka dapat dirasakan tamparannya terhadap industri penambangan kita. Sementara itu, harus diketahui pula bahwa pengelolaan sumber daya alam hasil penambangan adalah untuk kemakmuran rakyat. Salah satu caranya adalah dengan pengembangan wilayah atau community development. Perusahaan pertambangan wajib ikut. mengembangkan wilayah sekitar lokasi tambang termasuk yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Karena hasil tambang suatu saat akan habis maka penglolaan kegiatan penambangan sangat penting dan tidak boleh terjadi kesalahan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana dampak lahan penambangan batubara yang terbengkalai terhadap lingkungan? 2. Apa saja usaha-usaha yang dapat mengurangi dampak lahan pertambangan terhadap lingkungan ? 3.Apa solusi terhadap penambangan batu bara yang berlebih di daerah Kalimantan Selatan ? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui dampak lahan penambangan batubara yang terbengkalai terhadap lingkungan. 2. Mengetahui usaha-usaha yang dapat mengurangi dampak lahan pertambangan yang terbengkalai 3. Mengetahui solusi-solusi bagi penambangan batu bara. MAIN MENU
  • 6. BAB II KAJIAN TEORITIK Pengertian Batu Bara Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Jenis Batu Bara Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut. A. Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%. B. Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia. C. Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus. D. Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air 35-75% dari beratnya. E. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling rendah.
  • 7. Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah pembatubaraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni: • Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan (dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut. • Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi bituminus dan akhirnya antrasit. MAIN MENU
  • 8. BAB III METODOLOGI Dalam melakukan penelitian ini faktor metodologi memegang peranan penting guna mendapatkan data yang obyektif, valid dan akurat selanjutnya digunakan untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan. Jadi pengertian metode adalah salah satu cara yang digunakan ketika mencapai suatu tujuan dengan menggunakan teknik tertentu untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam penelitian maka harus dilaksanakan dengan menggunakan metodologi yang tepat, istimewa dan tujuan mengadakan penelitian berdasarkan fakta- fakta yang ada untuk menguji kebenaran sesuatu secara ilmiah Maka dengan demikian memecahkan metodologi sangat diperlukan dalam rangka mengumpulkan data untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat menyusun laporan ini yang dapat dipertanggung jawabkan
  • 9. . Untuk itu dalam penelitian ini penulis menetapkan langkah-langkah sebagai berikut : • Waktu penelitian Kami melakukan penelitian pada tanggal 8 November 2014 sampai dengan tanggal 15 November 2014. • Tempat penelitian observasi atau pengamatan di tujukan pada daerah Kalimantan namun karena keterbatasan jarak dan waktu maka kami melakukan penelitian di lingkungan SMA N 1 TEGAL. • Objek penelitian Objek penelitian makalah ini tepatnya di daerah kalimantan selatan yaitu lahan batu bara yang terbengkalai. • Sumber data Karena keterbatasan jarak dan ruang maka dalam membuat makalah ini kami menggunakan berbagai sumber media cetak, informasi, dan internet sebagai sumber data yang tersedia. • Alat dan tekhnik Dalam menyusun makalah ini kelompok kami menggunakan berbagai alat atau media untuk mempermudah pekerjaan kami dengan mempertimbangkan isinya yaitu melalui handpone, laptop, dan sumber- sumber buku. MAIN MENU
  • 10. BAB IV PEMBAHASAN A.Dampak Penambangan Batu Bara bagi lingkungan Dampak Negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan adalah masalah lingkungan dan dapat diuraikan sebagai berikut : Pertama, usaha pertambangan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan antara lain; pencemaran akibat debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, tailing serta buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun. Gangguan juga berupa suara bising dari berbagai alat berat, suara ledakan eksplosive (bahan peledak) dan gangguan lainnya; Kedua, pertambangan yang dilakukan tanpa mengindahkan keselamatan kerja dan kondisi geologi lapangan, dapat menimbulkan tanah longsor, ledakan tambang, keruntuhan tambang dan gempa.
  • 11. Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup besar, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air . Penambangan Batubara secara langsung menyebabkan pencemaran antara lain ; 1. Pencemaran air, Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai, tumbuhan, dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis. Batubara yang mengandung uranium dalam konsentrasi rendah, torium, dan isotop radioaktif yang terbentuk secara alami yang jika dibuang akan mengakibatkan kontaminasi radioaktif. Meskipun senyawa-senyawa ini terkandung dalam konsentrasi rendah, namun akan memberi dampak signifikan jika dibung ke lingkungan dalam jumlah yang besar. Emisi merkuri ke lingkungan terkonsentrasi karena terus menerus berpindah melalui rantai makan dan dikonversi menjadi metilmerkuri, yang merupakan senyawa berbahaya dan membahayakan manusia. Terutama ketika mengkonsumsi ikan dari air yang terkontaminasi merkuri. 2. Pencemaran udara Polusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut logika udara kotor pasti mempengaruhi kerja paru-paru. Peranan polutan ikut andil dalam merangsang penyakit pernafasan seperti influensa,bronchitis dan pneumonia serta penyakit kronis seperti asma dan bronchitis kronis. 3. Pencemaran Tanah Penambangan batubara dapat merusak vegetasi yang ada, menghancurkan profil tanah genetic, menggantikan profil tanah genetic, menghancurkan satwa liar dan habitatnya, degradasi kualitas udara, mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat megubah topografi umum daerah penambangan secara permanen. Disamping itu, penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas ini mempunyai potensi sebagi gas rumah kaca. Kontribusi gas metana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, memberikan kontribusi sebesar 10,5% pada emisi gas rumah kaca.