Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
2, be gg, vidya anggraeni, hapzi ali, ethics and business concept and theory, universitas mercu buana, 2019
1. BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE
TUGAS MINGGU KE II
Nama :Vidya Anggraeni ( 55118110102 )
Concepts and Theories of Business Ethics
Magister Manajemen
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA,MPM
2. A.The Meaning of Ethics
Etika berasal dari kata Yunani Kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari
kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,
baik, buruk, dan tanggung jawab.tika adalah sebuah refleksi kritis dan
moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku
hidup manusia, baik secara pribadi maupun kelompok.
Menurut Magnis Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan
suatu ajaran.
Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara
baik sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran
berbentuk petuah-petuah, nasihat, wejangan peraturan, perintah dan
semacamnya yang bersifat turun temurun.
Ada juga yang menyebutkan pengertian etika adalah suatu ilmu
tentang kesusilaan dan perilaku manusia di dalam pergaulannya dengan
sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang tingkah laku yang
benar. Dengan kata lain, etika adalah kewaijban dan tanggungjawab
moral setiap orang dalam berperilaku di masyarakat.
Etika merupakan cabang filsafat yang mempelajari
pandangan-pandangan dan persoalan-persoalan yang berhubungan
dengan masalah kesusilaan, dan kadang-kadang orang memakai filsafat
etika, filsafat moral atau filsafat susila. Dengan demikian dapat
dikatakan, etika ialah penyelidikan filosofis mengenai
kewajiban-kewajiban manusia dan hal-hal yang baik dan buruk. Etika
adalah penyelidikan filsafat bidang moral. Etika tidak membahas
keadaan manusia, melainkan membahas bagaimana seharusnya
manusia itu berlaku benar. Etika juga merupakan filsafat praxis manusia.
etika adalah cabang dari aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai, yang menitik
beratkan pada pencarian salah dan benar dalam pengertian lain tentang
moral.
3. Etika dapat dibedakan menjadi empat (4) macam:
1.Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang
kebajikan, tentang penilaian perbuatan seseorang.
2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya,
seseorang dikatakan etis apabila orang tersebut telah berbuat kebajikan.
3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan,
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan.
4. Etika sebagai filsafat, berarti mencari keterangan yang benar, mencari
ukuran-ukuran yang baik dan yang buruk bagi tingkah laku manusia.
Serta mencari norma-norma, ukuran-ukuran mana susial itu, tindakan
manakah yang paling dianggap baik. Dalam filsafat, masalah baik dan
buruk (good and evil) dibicarakan dalam etika. Tugas etika tidak lain
berusaha untuk hal yang baik dan yang dikatakan buruk. Sedangkan
tujuan etika, agar setiap manusia mengetahui dan menjalankan perilaku,
sebab perilaku yang baik bukan saja bagi dirinya saja, tetapi juga
penting bagi orang lain, masyarakat, bangsa dan Negara, dan yang
terpenting bagi Tuhan yang Maha Esa.
B.Code Ethics
Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai & juga aturan profesional
tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar & baik & apa
yang tidak benar & tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan
perbuatan apa saja yang benar / salah, perbuatan apa yang harus
dilakukan & perbuatan apa yang harus dihindari.Kode etik dapat
diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, atau pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan, pekerjaan, bahkan berperilaku.
Tujuan kode etik yaitu supaya profesional memberikan jasa yang
sebaik-baiknya kepada para pemakai atau para nasabahnya. Kode etik
akan menjadi rujukan untuk mewujudkan perilaku etika dalam
melakukan tugas-tugas pekerjaan. Dengan kode etik itu pula perilaku
etika para pekerja akan dikontrol, dinilai, diperbaiki, dan dikembangkan.
Semua anggota harus menghormati, menghayati, dan mengamalkan isi
dari semua kode etik yang telah disepakati bersama.
4. ETIKA BISNIS
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara
adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada
kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu
diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat
modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan
diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Etika bisnis adalah acuan bagi perusahaan dalam melaksanakan
kegiatan usaha termasuk dalam berinterkasi dengan pemangku
kepentingan. Etika bisnis adalah studi yang dikhususkan mengenai
moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Sebagaimana kita mengetahui bahwa orientasi ilmu pemasaran adalah
pasar. Sebab pasar merupakan mitra sasaran dan sumber penghasilan
yang dapat menghidupi dan mendukung pertubuhan perusahaan. Oleh
karena itu segala upaya dalam bidang pemasaran selalu berorientasi
pada kepuasan pasar. Dan jika pasar dilayani oleh perusahaan,
kemudian pasar merasa puas, maka hal ini membuat pasar tetap loyal
terhadap produk perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Untuk
itu kita dituntut bukan saja mempercanggih teknik pemasaran kita tetapi
juga memperhatikan tanggung jawab terhadap konsumen dan
masyarakat.
5. Dalam pembentukannya, kode etik tentu memiliki tujuan didalamnya
yaitu,
1. Agar profesional dapat memberikan jasa dengan
sebaik-baiknya kepada para pemakai ataupun para
nasabahnya.
2. Sebagai pelindung dari perbuatan yang tidak profesional.
C. Introduction : Making the case for Business Ethics.
Contoh kasus yang didapat mengenai pelanggaran etika bisnis dalam
periklanan adalah iklan Indosat yang menghina kota Bekasi.
Iklan tersebut sudah melakukan pelanggaran sebagaimana aspek yang
sudah dikatakan sebelumnya mengenaiperlindungan hak-hak pribadi,
dan segi bahasa.Dari segi perlindungan hak-hak pribadi, dalam iklan
menampilkan atau melibatkan seseorang atau kelompok tanpa terlebih
dahulu memperoleh persetujuan dari yang bersangkutan.Dalam hal ini,
pihak yang dirugikan adalah warga Kota Bekasi.Isi dari pesan iklan
Indosat adalah “Liburan ke Aussie Lebih Mudah Dibanding ke Bekasi”.
Hal ini sangat menunjukkan bahwa kota Bekasi dianggap rendah akan
lalu lintas yang mengakibatkan sulit untuk datang ke Bekasi maupun
keluar melewati daerah Bekasi. Maksudnya adalah untuk berkunjung ke
Bekasi akan membutuhkan waktu yang lama karena situasi jalan raya
yang tidak mendukung dan juga apabila pengendara melewati lokasi
Bekasi, akan membutuhkan waktu yang lama juga untuk keluar dari
daerah tersebut. Dalam keadaan tersebut, muncullah pernyataan bahwa
6. menuju ke Kota Bekasi dari Jakarta maupun daerah lainmembutuhkan
waktu yang lama akibat kemacetan yang panjang padahal Kota Bekasi
memiliki jarak yang dekat.
Akibat adanya pernyataan-pernyataan tersebut, semakin marak
diperbincangkan tentang Kota Bekasi dan bahkan Kota Bekasi sempat
dibuat menjadi bahan bercandaan semua orang melalui meme.
Dari segi bahasa, iklan Indosat juga memberikan pemilihan bahasa yang
tidak tepat atau kurang baik.Penyajian bahasa yang digunakan oleh PT
Indosat mudah dipahami oleh khalayak orang namun bahasa yang
diberikan adalah bersifat negatif yang mana menimbulkan sebuah
sindiran kepada pihak atau kelompok yang bersangkutan yaitu Kota
Bekasi.Isi pesan yang digunakan adalah “Liburan ke Aussie Lebih
Mudah Dibanding ke Bekasi”.Kata “lebih mudah” diaggap memberikan
kesan yang rendah terhadap sesuatu yang sedang dibicarakan.Hal ini
menunjukkan kesan atau nilai yang rendah terhadap Kota Bekasi yang
mana untuk berkunjung ke Bekasi membutuhkan waktu yang
lama.Berdasarkan pesan iklan yang diberikan, pihak yang bersangkutan
(Kota Bekasi) merasa terlecehkan.
Dalam hal ini, pihak PT Indosat telah memberikan pelanggaran dalam
etika periklanan karena sudah menimbulkan pihak yang dirugikan dan
membuat iklan tanpa melakukan sebuah persetujuan terlebih dahulu
terhadap pihak yang terlibat didalam isi iklan tersebut.PT Indosat juga
7. sudah melanggar norma-norma sisoal yang berlaku dimana ida telah
merendahkan salah satu pihak terhadap ketenaran yang akan dicapai.
Dibalik kepopularitasan iklan Indosat, PT Indosat tidak melihat bahwa
pesan iklan yang dimuat akan memiliki dampak negatif kepada pihak
yang terlibat.
D.Business Ethics as Ethical Decision Making.
Pengambilan keputusan pada umumnya adalah memilih suatu jalur
tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia melalui suatu
proses mental dan berfikir yang logis. Ketika mencoba untuk membuat
keputusan yang terbaik, seseorang harus menimbang sisi positif dan
negatif dari setiap pilihan, dan mempertimbangkan semua alternatif.
Untuk pengambilan keputusan yang efektif, seseorang harus mampu
memprediksikan hasil dari setiap pilihan, dan berdasarkan pada semua
item tersebut, menentukan pilihan mana yang terbaik untuk situasi
tertentu. Pengambilan keputusan harus berdasarkan beberapa tahapan
yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut
bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang
akan dipilih dan seterusnya. Keputusan (decision) adalah hasil membuat
pilihan di antara beberapa alternatif, sedangkan istilah pengambilan
keputusan (decision making) menunjuk pada proses yang terjadi sampai
keputusan itu tercapai. Keputusan pada dasarnya merupakan proses
memilih satu penyelesaian dari beberapa alternatif yang ada. Keputusan
yang kita ambil tentunya perlu di dukung berbagi faktor yang akan
8. memberikan keyakinan kepada kita sebagai pengambil keputusan
bahwa keputusan tersebut adalah tepat.
E. Business Ethics as Personal Integrity and Social Responsibility.
Tanggung jawab perusahaan adalah tindakandan kebijakan perusahaan
dalam berinteraksi yang didasarkan pada etika. secara umum etika
dipahami sebagai aturan tentang prinsip dan nilai moral yang mengarahkan
perilaku sesorang atau kelompok masyarakat mengenai baik atau buruk
dalam pengambilan keputusan. Menurut Jones, etika berkaitan dengan
nilai-nilai internal yang merupakan bagia dari budaya perusahaan dan
membentuk keputusan yang berhubungan dengan tanggung jawab social.
Terdapat 3 pendekatan dalam pembentukan tanggung jawab social:
1. pendekatan moral yaitu tindakan yang didasrkanpada prinsip kesatuan
2. pendekatan kepentingan bersama yaitu bahwa kebijakanmoral harus
didasarkan pada standar kebersamaan, kewajaran dan kebebasan yang
bertanggung jawab
3. kebijakan bermanfaat adalh tanggup jawab social yang didasarkan pada
nilai apa yang dilakukan perusahaan menghasilakn manfaat besar bagi
pihak berkepentuingan secara adil.
9. Sukses tidaknya program tanggung jawab perusahaan sangat bergantung
pada kesepakatan pihak-pihak berkepentingan. Pihak-pihak yang
berkepentingna yang terllibat dalam proses produksi tindakannya disatu
sisi dapat mendukung kinerja perusahaan tapi dissis lain dapat menjadi
penggangu karena setip pihak mempunyai criteria tanggung jawab yang
berbeda yang disebabkan kepentingan yang berbeda pula.
F. Etika dan Hukum
Etika juga disebut ilmu normative, maka dengan sendirinya berisi
ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas
rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan
kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam
berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan
sosial antar masyarakatterhadap kriminalisasi dalam hukum pidana,
hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku
dalam konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan
hukum, perlindungan hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan
politik serta cara perwakilan di mana mereka yang akan dipilih.
10. G. Etika sebagai Alasan Praktis
Etika sebagai praktis adalah nilai nilai dan norma-norma moral sejauh
dipraktekan atau justru tidak dipraktekan, walaupun seharusnya
dipraktekan.Sehingga etika dalam sebagai praksis dapat dikatakan
sebagai apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai
dan norma moral yang dengan kata lain etika dalam sudut pandang
praksis berarti moral atau moralitas.Etika sebagai refleksi berarti
pemikiran moral. Dengan demikian maka dalam sudut pandan refleksi,
kita berfikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa
yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Etika sebagai refleksi
berbicara tentang etika sebagai praksis atau mengambil praksisetis
sebagai obyeknya. Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai
baikburuknya perilaku seseorang. Etika dalam sudut pandang ini dapat
dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.
H. Etika sebagai tolak ukur perilaku
Dengan adanya etika, kita dapat mengukur perilaku seseorang. Misal
orang tersebut mempunyai etika yang sopan, otomatis perilakunya juga
pasti akan mengikuti.Moral dan etika memiliki perbedaan, tolak ukur
yang dipakai dengan moral untuk mengukur tingkah laku manusia yaitu
adat istiadat, kebiasaan, dll. yang berlaku di masyarakat. Etika & moral
sama artinya tetapi pemakaiannya dalam sehari-hari terdapat sedikit
perbedaan. Moral digunakan untuk perbuatan yang sedang di nilai.
Sedangkan etika digunakan untuk sistem nilai yang ada.
Implementasi etika bisnis dalam tempat saya bekerja :
Dalam etika bisnis PT Quipper Indonesia terdapat 5 bagian yang
dijelaskan sebagai :
pedoman,
1.) User first - Users above everything else
2.) Diversity - I’m not you, you’re not me but there’s WE
3) Ownership-Drive it, and complete it
4) Fact-base -facts are mighter than “I think “
5) Growth -Hack the growth curve for you and your team
11. Setiap karyawan harus bisa bertanggung jawab dengan kerjaan masing-masing,
setiap kerjaan harus berdasarkan data fakta yang ada.
Dalam proses kerja di dalam PT Quipper Indonesia dijelaskan secara
konkret hal – hal yang harus dilakukan, seperti :
a.Setiap individu wajib melaporkan kecurangan – kecurangan yang
terjadi dalam perusahaan, perilaku yang tidak jujur, ataupun perilaku
yang tidak pada tempatnya.
b. Jika terdapat pertentangan dalam kepentingan atau tugas, wajib
melaporkan kepada manager untuk berkonsultasi menyelesaikan
masalah tersebut.
c. Menghargai rekan kerja dan pihak yang memiliki kepentingan atas
Perusahaan.