Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik dalam manajemen keuangan perusahaan. Beberapa poin kunci yang diangkat antara lain standar-standar etika untuk manajemen keuangan seperti kompetensi, kerahasiaan, integritas, dan objektivitas. Selain itu juga dibahas contoh kasus skandal akuntansi pada perusahaan Toshiba tahun 2015 yang mengakibatkan kerugian besar bagi
7. be gg. vidya anggraeni, hapzi ali, ethical issue in financial management, universitas mercubuana, 2019.
1. BUSINESS ETHICS AND GOOD GOVERNANCE
TUGAS MINGGU KE-7
VIDYA ANGGRAENI 55118110102
DOSEN PENGAMPU:โจProf. Hapzi Ali, Ir. MM, CMA, MPM
Pasca Sarjana Studi Magister Manajemen
UNIVERSITAS MERUCUANAโจ2019
2. Suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang dikehendaki, perusahaan harus
menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Manajemen keuangan memiliki arti
penting di semua jenis bisnis, seperti perbankan dan institusi-institusi keuangan
lainnya sekaligus juga perusahaan-perusahaan industri dan ritel. Manajemen
keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
bagaimana memperoleh dana mengelola asset sesuai tujuan perusahaan secara
menyeluruh (Martono dan Harjito, 2008).
Manajemen keuangan merupakan manajamen fungsi keuangan yang terdiri atas
keputusan investasi, pendanaan, dan keputusan pengelolaan asset.
Manajemen keuangan adalah manajemen yang mengaitkan keuangan
pemerolehan
( acquisition ), pembiayaan/ pembelanjaan (financing ), dan manajemen aktiva
dengan tujuan keuangan adalah manajemen yang mengaitkan
pemerolehan (acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan
manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu
perusahaan. Sehingga dapat diartikan bahwa Manajemen keuangan adalah
suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan,
pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh
suatu organisasi atau perusahaan.
Manajemen terhadap fungsi keuangan adalah semua kegiatan/aktivitas
perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang
dibutuhkan oleh perusahaan menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta
kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan
membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan
dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada
untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan
dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan
dan sistem keuangan pada perusahaan.
3. 7.Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
8.Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi
keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat
ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus
peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Peranan Etika Bisnis Dalam Manajemen Keuangan Perusahaan
Peranan manajemen keuangan dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab terhadap tiga keputusan pokok manajemen keuangan
pemerolehan (acquisition), pembiayaan/pembelanjaan (financing), dan
manajemen aktiva secara efisien.
b.Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga kesejahteraan masyarakat
meningkat.
c. Menghadapi tantangan dalam mengelola aktiva secara efisien dalam perubahan
yang terjadi pada : persaingan antar perusahaan; perekonomian dunia yang
tidak menentu; perubahan teknologi; dan tingkat inflasi dan bunga yang
berfluktuasi.
Ada pun kriteria standar etika untuk manajemen keuangan yaitu:
ยท Competance
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung
jawab untuk:
a. Mempertahankan tingkat sesuai kompetensi profesional dengan
pengembangan pengetahuan dan keterampilan.
b. Melakukan tugas profesional mereka sesuai dengan hukum, peraturan dan
standar teknis.
c. Menyiapkan laporan lengkap dan jelas untuk memperoleh informasi yang
relevan dan dapat dipercaya
4. ยท Confidentiality
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung
jawab untuk:
a. Menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia yang diperoleh dalam
pekerjaan mereka kecuali bila diizinkan, atau keperluan hukum untuk
melakukannya.
b. Menginformasikan pada bawahan, mengenai kerahasiaan informasi yang
diperoleh dalam pekerjaan mereka dan memantau kegiatan mereka untuk
menjamin pemeliharaan kerahasiaan
c. Menahan diri dari untuk menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dalam
pekerjaan mereka untuk keuntungan tidak etis atau ilegal baik secara pribadi
atau melalui pihak ketiga.
ยท Integritas
Adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari perubahan yang tidak
terotorisasi, baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja.
Objektivitas
Mengungkapkan penuh semua informasi relevan yang dapat diharapkan untuk
mempengaruhi pemahaman pengguna dimaksudkan dari laporan, komentar, dan
rekomendasi yang disampaikan.
Dalam menerapkan standar etika manajemen keuangan mungkin mengalami
masalah dalam mengidentifikasi perilaku tidak etis atau dalam menyelesaikan
konflik etis. Ketika dihadapkan dengan isu-isu etis yang signifikan maka haru
mengikuti kebijakan yang ditetapkan dari bantalan organisasi pada resolusi konflik
tersebut. Jika kebijakan ini tidak menyelesaikan konflik etika, praktisi tersebut
harus mempertimbangkan program tindakan berikut.
Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang
menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk
menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan
manajemen sumber daya yang tepat.
5. - Beberapa kriteria standar etika untuk manajemen keuangan yaitu:
Competance(kompetensi),Confidentiality,(kerahasiaan), Integritas, Objektivitas,
Resolusi Konflik Etis
Contoh kasus :
Pada bulan Mei 2015, Toshiba mengejutkan seluruh dunia saat menyatakan
bahwa perusahaannya tengah melakukan investigasi atas skandal akuntansi
internal dan harus merevisi perhitungan laba dalam 3 tahun terakhir.
Pengumuman tersebut sangat tidak disangka karena Toshiba telah menjadi
lambang perusahaan Jepang yang sangat kuat. Setelah diinvestigasi secara
menyeluruh, diketahuilah bahwa Toshiba telah kesulitan mencapai target
keuntungan bisnis sejak tahun 2008 di mana pada saat tengah terjadi krisis
global. Krisis tersebut juga melanda usaha Toshiba hingga akhirnya Toshiba
melakukan suatu kebohongan melaluiaccounting fraudsenilai 1.22 milyar dolar
Amerika.Tindakan ini dilakukan dengan berbagai upaya sehingga menghasilkan
laba yang tidak sesuai dengan realita.
Pada tanggal 21 Juli 2015, CEO Hisao Tanaka mengumumkan pengunduran
dirinya terkait skandal akunting yang ia sebut sebagai peristiwa yang paling
merusak merek Toshiba sepanjang 140 tahun sejarah berdirinya Toshiba.
Delapan pimpinan lain juga ikut mengundurkan diri, termasuk dua CEO
sebelumnya. Nama Toshiba kemudian dikeluarkan dari indeks saham dan
mengalami penurunan penjualan yang signifikan. Pada akhir tahun 2015,
Toshiba telah merugi sebesar 8 milyar dolar Amerika.
Terbongkarnya kasus ini diawali saat audit pihak ketiga melakukan investigasi
internal terhadap keuangan perusahaan. Berdasarkan informasi tersebut
diketahui bahwa manajemen perusahaan menetapkan target laba yang tidak
realistis sehingga saat target tersebut tidak tercapai, pemimpin divisi terpaksa
harus berbohong dengan memanipulasi datalaporan keuangan.
Toshiba memiliki budaya perusahaan yang menuntut kepatuhan terhadap
atasan, dan hal inhi merupakan faktor penting yang menghasilkan praktek
manipulasi laporan keuangan. Selain itu hasil investigasi juga menunjukkan
masalah internal sehingga Toshiba gagal untuk mencegah tanda-tanda yang
merugikan perusahaan. Meskipun pimpinan manajemen Toshiba telah
berupaya keras untuk memulihkan kondisi perusahannya, namun hingga awal
2017 Toshiba masih dalam proses bangkit dari dampak buruk skandal di tahun
2015.
6. Daftar Pustaka
Agus Harjito, Martono. 2008. Manajemen Keuangan,edisi1.yogyakarta: EKONISIA.
https://integrity-indonesia.com/id/blog/2017/09/14/skandal-keuangan-perusahaan-toshiba/