Dokumen tersebut membahas tentang etika pemasaran, terutama implementasi etika pemasaran di Indonesia. Ringkasannya adalah: Etika pemasaran sangat penting namun masih kurang diterapkan dengan baik di Indonesia, seperti praktik pemasaran yang menjelek-jelekkan pesaing atau menipu konsumen. Hal ini dapat merugikan perusahaan jika terus dilakukan.
5. be gg, vidya anggraeni, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, marketing ethics, universitas mercu buana, 2019
1. Nama : Vidya Anggraeni
NIM : 55118110102
Mata Kuliah : Business Ethics & Good Governance
Tema : Marketing Ethics
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM.
EXECUTIVE SUMMARY
Dalam dunia bisnis, tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan kata etika. Etika bisnis
merupakan hal yang sangat penting dan sangat diperlukan untuk mengelola dan menjalankan
sebuah bisnis dengan adanya etika bisnis yang baik maka suatu bisnis dapat berkembang lebih
baik lagi . Etika bisnis merupakan cara-cara yang dilakukan seseorang untuk menunjang kegiatan
bisnis, yang dimana
Dalam marketing tentunya etika pemasaran berkaitan dengan prinsip-prinsip moral di balik
operasi dan regulasi pemasaran.Kegiatan Pemasaran ataupun promosi dilakukan untuk
memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa agar mudah dan cepat dikenali oleh
masyarakat dengan harapan adaya kenaikan pada tingkat pemasarannya .Pengenalan produk
sangat diperukan untuk membuat produk yang di produksi bisa diketahui oleh public, dalam
memasarkanya tersebut diperlukan etika-etika yang mengatur bagaimana cara berpromosi yang
baik dan benar serta tidak melanggar peraturan yang berlaku. Etika ini diperlukan juga agar dalam
promosi tidak ada pihak yang dirugikan oleh teknik promosi.
Berbagai permasalahan etika di perusahaan dapat muncul dalam berbagai bentuk sebagaimana
telah dijelaskan diatas. Identifikasi terhadap berbagai faktor yang umum ditemui sebagai
penyebab munculnya permasalahan etika di perusahaan, merupakan satu langkah penting untuk
meminimalkan pengaruh masalah etika bisnis terhadap kinerja perusahaan.
Hubungan yang dilakukan perusahaan dengan para pelanggannya dapat menimbulkan
berbagai permasalahan etika di bidang produksi dan pemasaran.
Meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu
memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi harapan
konsumen dengan cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskan daripada yang dilakukan
oleh pesaing. Kepuasan yang diperoleh oleh konsumen tidak bisa dilepaskan dari penerapan Etika
Bisnis dalam menjalankan setiap usaha bisnis. Tujuan suatu bisnis adalah untuk menciptakan
2. para pelanggan merasa puas. Kualitas jasa yang unggul dan konsisten dapat menumbuhkan
kepuasan pelanggan dan akan memberikan berbagai manfaat. Kepuasan pelanggan merupakan
respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja
aktual yang dirasakannya setelah pemakaian.
Implementasi etika pemasaran di Indonesia :
Etika pemasaran
Pemasaran merupakan bagian yang tidak terlepas dalam aktivitas bisnis. Pemasaran merupakan
suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya terdapat individu dan kelompok yang
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 1997). Pemasaran juga
didefinisikan sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial (Dharmesta dan Handoko, 2000). Menurut Jefkins (1994), pemasaran lebih dari sekedar
mendistribusikan barang dari para produsen pembuatnya ke para konsumen pemakai.
Pemasaran meliputi semua tahapan, yakni mulai dari penciptaan produk hingga ke pelayanan
purna jual setelah transaksi penjualan terjadi.
Berdasarkan definisi pemasaran di atas, dapat diterangkan bahwa arti pemasaran adalah jauh
lebih luas dibandingkan arti penjualan. Pemasaran mencakup usaha perusahaan yang dimulai
dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang
hendak diproduksi, menentukan harga produk yang sesuai, serta menentukan cara-cara promosi,
penyaluran produk dan pelayanan purna jual kepada konsumen.
Setiap kegiatan pemasaran perusahaan harus memperhatikan etika. Etika di dalam pemasaran
pasti juga terkait dengan etika bisnis. Weiss (2003) dalam bukunya yang berjudul
“Business Ethics : A Stake Holder And Issues Management Approach” mengatakan bahwa etika
bisnis menyatakan sesuatu itu benar atau salah, baik atau buruk, keputusan dan aksi yang
berbahaya atau yang menguntungkan. Dengan kata lain suatu aksi dalam pemasaran yang
dipandang benar atau salah, baik atau buruk, sangat terkait dengan bisnis dan etika yang pada
akhirnya mempengaruhi kesuksesan pemasaran perusahaan. Perusahaan perlu memperhatikan
rambu-rambu dalam menjalankan aktivitas pemasarannya, dapat membedakan mana praktek
pemasaran yang baik dan buruk yang dapat berdampak bagi kelangsungan perusahaan. Namun
yang disayangkan banyak praktek pemasaran perusahaan, baik berskala besar maupun kecil yang
mengabaikan etika.
3. Etika pemasaran di Indonesia masih begitu sangat kurang, ketika ada sebuah iklan memasarkan
produk dan jasanya terkadang saling menjatuhkan produk dari competitornya ,padahal hal ini
sangat tidak boleh. Dapat kita saksikan di lapangan maupun dari berbagai informasi di media
massa ternyata banyak praktek pemasaran perusahaan yang belum mengedepankan etika.
Misalnya lagi adalah sebuah produk dijual dengan harga tertentu apabila dibeli dengan jumlah
tertentu maka konsumen akan memperoleh bonus produk yang bersangkutan. Namun ternyata
jumlah bonus produk sejenis yang akan diperoleh konsumen tidak disebutkan, sehingga
seringkali jika konsumen membeli dan pada saat membayar baru mengetahui ternyata bonus
jumlah produk sejenis yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan, misalnya hanya
memperoleh bonus 1 produk saja. Hal ini dapat dikategorikan sebagai praktek pemasaran yang
cenderung tidak jujur kepada konsumen, dan mengecoh konsumen di mana konsumen tidak
diberitahu sebelumnya berapa jumlah bonus yang akan diperoleh.
Kedua contoh di atas hendaknya tidak dilakukan oleh perusahaan manapun. Setiap perusahaan
dalam menjalankan program-program pemasaran harus mengedepankan etika, khususnya etika
terhadap konsumen. Semakin banyak konsumen dikecewakan, maka konsumen tidak akan
melirik produk perusahaan yang bersangkutan dan tidak menutup kemungkinan akan berpindah
ke produk yang dihasilkan perusahaan lain yang lebih mengedepankan etika terhadap konsumen.
Fenomena flash sale belakangan ini mengundang tingginya partisipasi publik lantaran harga
beragam produk lebih murah yang ditawarkan beberapa pelaku e-commerce di Indonesi
Terlebih sekarang sudah banyak perusahaan E-commerce yang sering mengadakan promo flash
sale contoh saja tokopedia yang baru kena fraud oleh karyawannya sendiri, dimana promo
mereka produknya sudah habis dibeli oleh karyawan karyawan tokopedia saat program dimulai.
Tokopedia telah memutus hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah karyawan yang diduga
berlaku culas. Pemberhentian tersebut disinyalir karena dugaan praktik kecurangan dalam
penyelenggaraan Flash Sale Spesial 9 pada 15-17 Agustus 2018. Dugaan fraud ini membuat
konsumen tak bisa memperoleh barang yang dijual murah selama program itu berlangsung.
Konsumen pun tidak bisa berbuat apa-apa apabila mereka dicurangi.Disinilah kurangnya etika
pemasaran. Kerugian dari bentuk promosi yang tidak etis, misalnya, bukan cuma risiko untuk
menarik iklan yang sudah dibuat dengan biaya tinggi itu saja. Selain meminta maaf kepada
publik, kadang perusahaan harus mengucurkan biaya ganti rugi yang jumlahnya jutaan atau
miliaran rupiah. Belum lagi kerugian berupa citra perusahaan yang sudah tercoreng di mata
masyarakat.
Untuk itu menurut saya etika pemasaran di diindonesia masih sangat kurang diterapkan dengan
baik, karena kita semakin melihat bahwa semakin kesini persaingan semakin ketat dan juga target
pasar juga meningkat.
4. DAFTAR PUSTAKA
Weiss ,W.Joseph.2003. Business Ethics : A Stake Holder And Issues Management
Approach.Bentley College.
https://tirto.id/metode-fraud-yang-digunakan-dalam-kasus-flash-sale-tokopedia-cVpY.