SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
13
• Tujuan?
 Untuk mengetahui jumlah dosis dan status imunisasi tetanus yang telah
diperoleh seorang wanita
 Mengetahui masa perlindungan yang diperoleh
 Sebagai dasar untuk pemberian imunisasi selanjutnya
• Kapan dilakukan?
• Saat pelayanan:
• Imunisasi rutin (ANC/pemeriksaan ibu hamil, Catin)
• Posyandu
• Puskesmas Keliling
• Imunisasi tambahan (SIAs)
Skrining (Penapisan)
14
UPAYA MELENGKAPI IMUNISASI TETANUS
• Melakukan penapisan secara rutin dan dilanjutkan pemberian
imunisasi sesuai status T pada calon pengantin waktu pemeriksaan
kesehatan reproduksi dan pada ibu hamil waktu ANC.
• Melakukan sweeping WUS (penapisan dan dilanjutkan pemberian
imunisasi sesuai status T). Kegiatan dapat diintegrasikan dengan
program kesehatan lain atau kegiatan yang melibatkan masyarakat
seperti kegiatan Germas, Perayaan Hari Besar/ Nasional (Hari Kartini,
Hari Ibu) dll.
15
PENAPISAN IMUNISASI T WUS
Penapisan dilakukan berdasarkan riwayat imunisasi yang tercatat
maupun berdasarkan ingatan.
Periksa catatan riwayat imunisasi Tetanus pada
wanita usia subur melalui kartu Imunisasi, buku
KIA, kohort ataupun register Imunisasi lainnya.
Tanyakan riwayat imunisasi Tetanus apabila
wanita usia subur tidak memiliki catatan riwayat.
Pertanyaan bisa dimulai dengan riwayat
imunisasi saat kehamilan sebelumnya, catin, usia
sekolah, baduta dan bayi.
1
2
16
Untuk mengetahui status T pada WUS maka petugas dapat menanyakan riwayat imunisasi tetanus sebagai
berikut :
a. Pada Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin :
1. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat sekolah
2. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat baduta dan bayi
b. Pada Pelayanan ANC:
1. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi Tetanus pada kehamilan saat ini dan
kehamilan sebelumnya.
2. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat catin
3. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat sekolah
4. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat baduta dan bayi
PERTANYAAN SKRINING IMUNISASI T WUS
HASIL PENAPISAN DICATAT PADA KARTU BANTU ATAU SISTEM PENCATATAN MANUAL/ELEKTRONIK
PENILAIAN HASIL PENAPISAN
17
Untuk menentukan status imunisasi tetanus (T) pada WUS, terdapat 2 (dua) hal yang
sangat penting yaitu jumlah dosis yang diterima dan interval pemberian imunisasi.
÷ Jumlah dosis dihitung berapa kali dosis imunisasi tetanus yang diterima sejak bayi
sampai pada saat penapisan.
÷ Imunisasi tetanus dihitung berdasarkan interval pemberian minimal (tidak mengenal
interval maksimal).
Status
Imunisasi
Interval minimal pemberian Masa perlindungan
T1 - -
T2 1 bulan setelah T1 3 tahun
T3 6 bulan setelah T2 5 tahun
T4 12 bulan setelah T3 10 tahun
T5 12 bulan setelah T4 >25 tahun
18
PENAPISAN IMUNISASI T WUS
1. Seorang bayi mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib pada usia 2, 3 dan 4 bulan maka
status imunisasi tetanusnya adalah T2.
2. Apabila poin 1 terpenuhi, kemudian pada saat usia 18 bulan (baduta) anak tersebut
mendapatkan booster DPT-HB-Hib 1 kali, maka status imunisasi tetanus menjadi T3
(interval antara DPT-HB-Hib 3 dengan booster > 6 bulan).
3. Apabila poin 1 dan 2 terpenuhi, maka apabila pada waktu kelas 1 SD mendapatkan
imunisasi DT 1 kali, maka status imunisasi tetanus anak tersebut menjadi T4.
4. Ketika kelas 2 dan 5 SD masing-masing mendapatkan imunisasi Td 1 kali, maka
status imunisasi tetanus anak tersebut menjadi T5 (lengkap). Anak tersebut akan
memiliki perlindungan terhadap tetanus selama > 25 tahun sejak dosis yang terakhir
dan tidak lagi membutuhkan imunisasi tetanus.
÷ Jika dari penapisan sasaran menyatakan tidak ingat atau tidak bisa membuktikan
pernah mendapatkan imunisasi tetanus maka dianggap status T0. Sebaiknya sasaran
sesegera mungkin diberikan imunisasi tetanus untuk mendapatkan status T1 dan
untuk imunisasi selanjutnya dapat diberikan sesuai interval minimal.
÷ Jika dari penapisan sasaran membuktikan atau menyampaikan pernah mendapatkan
imunisasi tetanus 1 kali, maka dapat diberikan 1 kali imunisasi tetanus dengan
status T2.
÷ Jika sasaran menyatakan pernah mendapatkan suntikan tetanus pada waktu bayi
sampai dengan usia sekolah namun tidak mengingat jumlah dan interval minimal
maka dianggap T1
÷ Pada ibu hamil yang tidak diketahui riwayat imunisasi tetanus sebelumnya maka
dapat diberikan 2 dosis imunisasi tetanus dengan interval minimal 1 bulan, dimana
suntikan ke-2 diberikan paling lambat 2 minggu sebelum waktu perkiraan
persalinan.
19
PENILAIAN HASIL PENAPISAN
PANDUAN PERTANYAAN
PENAPISAN
Catatan :
Program BIAS kelas 1, 2 dan 5 mulai
dilaksanakan tahun 2019, sebelumnya sasaran
program BIAS untuk kelas 1, 2 dan 3 SD
WUS yang menjadi sasaran
program imunisasi adalah
semua wanita usia 15 s.d 39
tahun, termasuk ibu hamil
SASARAN
WAKTU
PELAKSANAAN
• Imunisasi rutin
(ANC/pemeriksaan bumil,
calon pengantin)
• Kunjungan Posyandu
• Puskesmas Keliling
• Imunisasi Tambahan (SIAs)
TEMPAT
PELAKSANAAN
Puskesmas, puskesmas
pembantu, posyandu, RS
pemerintah/swasta/TNI/Polri,
klinik praktik dokter, dan
faskes lainnya
IMUNISASI TETANUS PADA WUS
Pendataan Sasaran
 Perhitungan estimasi jumlah sasaran
berdasarkan:
1) Proyeksi data sasaran yang dikeluarkan
Kemenkes
2) Pendataan langsung yang dilakukan oleh
puskesmas
 WUS yang menjadi sasaran program
imunisasi adalah semua wanita usia 15 s.d 39
tahun, baik hamil maupun tidak hamil
Perencanaan Imunisasi Tetanus pada WUS
Kebutuhan Vaksin dan Logistik
 Penyediaan kebutuhan logistik program
imunisasi menggunakan sistem bundling,
dimana ketersediaan vaksin harus disertai
dengan ketersediaan ADS dan safety box
 Dalam menyusun perhitungan kebutuhan
vaksin, sasaran imunisasi WUS dihitung 7-10%
dari total seluruh WUS (hamil dan tidak hamil)
 Kebutuhan vaksin dalam pelayanan imunisasi
pada WUS digunakan untuk melengkapi status
imunisasi T
PERHATIAN !!!
Seorang WUS harus mencapai
status imunisasi T5 melalui
pemberian imunisasi tetanus
sesuai interval agar
mendapatkan perlindungan
jangka panjang
Perencanaan Imunisasi Tetanus pada WUS
TENAGA PELAKSANA
Kader
• Menyampaikan dan mengingatkan WUS untuk mendatangi tempat pelayanan imunisasi (posyandu)
• Membantu menyiapkan ruang layanan
• Membantu proses pendaftaran dan antrian layanan serta pencatatan
Petugas Imunisasi
• Memastikan kondisi diri sendiri, kader dan petugas kesehatan lainnya dalam keadaan sehat untuk
memberikan pelayanan (tidak demam, batuk, pilek, dan lain-lain)
• Memastikan semua vaksin, logistik, dan peralatan/kit anafilatik tersedia cukup dan dalam keadaan baik dan
bersih
• Melakukan skrining status imunisasi tetanus serta kesehatan sebelum pelaksanaan imunisasi
• Menjelaskan imunisasi yang akan diberikan saat ini (jenis, jadwal, manfaat, serta kemungkinan efek simpang
yang akan terjadi dan bagaimana cara untuk mengatasinya)
• Memberikan imunisasi sesuai jadwal dengan prinsip penyuntikan yang aman (safe injection)
• Memberikan penjelasan tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi keluhan setelah imunisasi, seperti
harus segera menghubungi petugas kesehatan
• Mencatat hasil pelayanan imunisasi
CARA PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS
1) Pengambilan vaksin dengan cara memasukkan jarum ke dalam vial vaksin dan pastikan ujung jarum
selalu berada di bawah permukaan larutan vaksin sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam
spuit
2) Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan keluarkan udara yang
tersisa dengan cara mengetuk alat suntik atau mendorong torak sampai pada skala dosis yang
direkomendasikan kemudian cabut jarum dari vial
3) Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan kapas kering sekali pakai atau kapas yang
dibasahi dengan air matang, tunggu hingga kering. Apabila lengan tampak kotor diminta untuk
dibersihkan terlebih dahulu. Dosis vaksin sebanyak 0,5 mL diberikan secara intramuskuler pada
lengan atas, pertengahan otot deltoid. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar, kemudian
ambil kapas kering lalu ditekan pada bekas suntikan, jika ada perdarahan kapas tetap ditekan pada
lokasi suntikan hingga darah berhenti, buang ADS ke dalam safety box.
4) Setelah melakukan pemberian imunisasi, catat jenis vaksin, tanggal pemberian dan nomor batch
vaksin pada register /catatan Imunisasi atau aplikasi ASIK
KONTRA INDIKASI IMUNISASI TETANUS
1) Berdasarkan rekomendasi Strategic Advisory Group of Expert on Immunization (SAGE),
imunisasi tetanus aman dan dapat diberikan pada wanita hamil sepanjang usia
kehamilan sampai dengan 2 minggu sebelum perkiraan persalinan
2) Tidak memberikan imunisasi tetanus pada WUS yang memiliki riwayat reaksi berat/
serius terhadap imunisasi tetanus
3) Tunda pemberian imunisasi tetanus pada WUS yang sedang panas tinggi dan sakit berat.
Berikan imunisasi segera setelah sembuh
4) HIV dan imunokompromais/imunodefisiensi bukan merupakan kontra indikasi imunisasi
tetanus
MANAJEMEN LIMBAH
1) Semua ADS yang telah digunakan harus dimasukkan ke dalam safety box, tanpa
melakukan penutupan ulang (recapping). Jangan membuang sampah lainnya ke dalam
safety box.
2) Setelah safety box terisi 3/4 (tiga per empat) penuh, harus ditempatkan di tempat yang
aman dalam kondisi tertutup dengan diberi tanda silang (X) atau ditempelkan lakban.
3) Limbah lainnya, seperti vial vaksin, kapas, dibuang ke dalam kantong plastik khusus
limbah medis atau kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis “limbah medis”.
4) Setelah kantong plastik limbah medis terisi 3/4 (tiga per empat) penuh, diikat dan
ditempatkan di tempat yang aman dalam kondisi tertutup.
5) Safety box dibawa ke tempat penyimpanan limbah sementara di masing-masing fasilitas
pelayanan kesehatan terkait untuk dimusnahkan.
6) Limbah yang terkumpul tersebut kemudian dimusnahkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan berkoordinasi dengan petugas kesehatan lingkungan.
PEMANTAUAN DAN
PENANGGULANGAN KIPI
1) Setiap sasaran dianjurkan menunggu di tempat pelayanan sampai dengan 30 menit untuk
dilakukan observasi timbulnya KIPI. Jika tidak ada keluhan/ gejala, maka diperbolehkan
melanjutkan aktivitas kembali dan diberikan edukasi agar melaporkan kepada puskesmas
atau fasyankes lainnya jika ada keluhan
2) Apabila ditemukan KIPI serius, maka harus segera direspon, diinvestigasi dan dilaporkan
melalui laman web Keamanan Vaksin (https://keamananvaksin.kemkes.go.id/)
3) Reaksi ringan yang dapat terjadi pasca imunisasi tetanus adalah nyeri, bengkak, dan
kemerahan di lokasi suntikan. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian kompres hangat.
Jika nyeri terasa menganggu, maka dapat diberikan parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali
pemberian. Begitu pula jika terjadi demam maka parasetamol dapat digunakan sebagai
terapi simptomatik
PENCATATAN DAN PELAPORAN
1) Pencatatan dan pelaporan elektronik menggunakan Aplikasi
Sehat Indonesiaku (ASIK) untuk hasil layanan imunisasi.
2) ASIK ada dua macam yaitu:
Sehat Indonesiaku-aplikasi mobile android yang digunakan
oleh tenaga kesehatan untuk mencatat hasil kegiatan
imunisasi secara online
Dashboard Sehat Indonesiaku yang dapat dibuka melalui
web browser pada PC/ laptop/ desktop/ komputer maupun
pada smartphone untuk melihat analisa data hasil kegiatan
imunisasi
3) Pastikan semua hasil penapisan status imunisasi T pada WUS
telah terinput pada aplikasi ASIK dimulai dari pencatatan
riwayat kemudian hasil layanan imunisasi langsung
LATIHAN SOAL
PENENTUAN STATUS TT

More Related Content

What's hot

Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasiJoni Iswanto
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanmilanurmilayanti
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent pjj_kemenkes
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahMaya Nurhayati
 
Kunjungan neonatus & bbl (yona)
Kunjungan neonatus & bbl (yona)Kunjungan neonatus & bbl (yona)
Kunjungan neonatus & bbl (yona)YonaFirdaliRanti
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)Chiyapuri
 
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseasePenyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseaseSiti Afni Zulfah
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidananSiti Maimun
 
12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidananSyamsul Arifin
 
Cara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang BenarCara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang Benarpowerpoint2910
 
Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)Afdan Rojabi
 
Kak pemantauan bumil resti
Kak pemantauan bumil restiKak pemantauan bumil resti
Kak pemantauan bumil restiAnipahMadrid
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananyolandaputri18
 
Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Tanda-Tanda Bahaya Nifas Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Tanda-Tanda Bahaya Nifas Neng Nurhasanah
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptmartaagustinasirait
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanAnna Nisa
 

What's hot (20)

Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasi
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatanTanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
Tanggung jawab bidan di tatanan pelayanan kesehatan
 
Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent Informed Choice dan Informed Consent
Informed Choice dan Informed Consent
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
 
Kunjungan neonatus & bbl (yona)
Kunjungan neonatus & bbl (yona)Kunjungan neonatus & bbl (yona)
Kunjungan neonatus & bbl (yona)
 
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
PPT Asuhan BBL Patol (hipotermi, hipertermi, dehidrasi, asfiksia)
 
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory diseasePenyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan24 standar asuhan kebidanan
24 standar asuhan kebidanan
 
12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan12 lingkup praktik kebidanan
12 lingkup praktik kebidanan
 
Cara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang BenarCara Menyusui yang Benar
Cara Menyusui yang Benar
 
Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)Pasangan Usia Subur (PUS)  Dan  Wanita Usia Subur (WUS)
Pasangan Usia Subur (PUS) Dan Wanita Usia Subur (WUS)
 
Kak pemantauan bumil resti
Kak pemantauan bumil restiKak pemantauan bumil resti
Kak pemantauan bumil resti
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
 
Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Tanda-Tanda Bahaya Nifas Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Tanda-Tanda Bahaya Nifas
 
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,pptKelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
Kelompok 4 neonatus perbaikan,ppt
 
Mekanisme Persalinan
Mekanisme PersalinanMekanisme Persalinan
Mekanisme Persalinan
 
Rawat gabung
Rawat gabungRawat gabung
Rawat gabung
 
Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan AnakKesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dan Anak
 

Similar to SKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptx

18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx
18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx
18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptxmantrikeliling
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfPelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfArum96
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanDitjen P2P
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4eliza293643
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasiIra Rosita
 
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptxTUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptxintan19951
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Amalia Ifanasari
 
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptxSOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptxEvaEdelweiss
 
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.pptPPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppterlenstikeskharisma
 
konsep imunisasi pada anak power point.
konsep imunisasi pada anak  power point.konsep imunisasi pada anak  power point.
konsep imunisasi pada anak power point.andielvi1
 
Leaf flat pemberian imunisasi toxoid
Leaf flat pemberian imunisasi toxoid Leaf flat pemberian imunisasi toxoid
Leaf flat pemberian imunisasi toxoid Warung Bidan
 
IMUNISASI.pptx
IMUNISASI.pptxIMUNISASI.pptx
IMUNISASI.pptxRiskaNadi
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasikenggi
 
Sosialisasi imunisasi mr-linsek -
Sosialisasi  imunisasi mr-linsek -Sosialisasi  imunisasi mr-linsek -
Sosialisasi imunisasi mr-linsek -Yuli dwi Aksara
 
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara SehatMateri imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara SehatYusneri Ahs
 
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptxPuskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptxDedeRusmana5
 

Similar to SKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptx (20)

18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx
18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx
18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx
 
Kb 1 imunisasi
Kb 1 imunisasiKb 1 imunisasi
Kb 1 imunisasi
 
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb1 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfPelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
 
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas KesehatanBuku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
Buku Saku Imunisasi untuk Petugas Kesehatan
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4
 
Vaksinasi.pptx
Vaksinasi.pptxVaksinasi.pptx
Vaksinasi.pptx
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
 
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptxTUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
TUGAS studi kasus tentag pd3i tetanus neonatorum.pptx
 
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
Presentasi FIELD LAB Pemantauan Gizi Balita & Ibu Hamil FK UNS
 
Mini project
Mini project Mini project
Mini project
 
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptxSOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
SOSIALISASI BIAS 2022 PKC CIPAYUNG.pptx
 
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.pptPPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
PPT-7-Konsep-imunisasi-pada-anak sehat.ppt
 
konsep imunisasi pada anak power point.
konsep imunisasi pada anak  power point.konsep imunisasi pada anak  power point.
konsep imunisasi pada anak power point.
 
Leaf flat pemberian imunisasi toxoid
Leaf flat pemberian imunisasi toxoid Leaf flat pemberian imunisasi toxoid
Leaf flat pemberian imunisasi toxoid
 
IMUNISASI.pptx
IMUNISASI.pptxIMUNISASI.pptx
IMUNISASI.pptx
 
Imunisasi
ImunisasiImunisasi
Imunisasi
 
Sosialisasi imunisasi mr-linsek -
Sosialisasi  imunisasi mr-linsek -Sosialisasi  imunisasi mr-linsek -
Sosialisasi imunisasi mr-linsek -
 
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara SehatMateri imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
Materi imunisasi Untuk Nusan Tara Sehat
 
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptxPuskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
Puskesmas_pengelolaan_perbekalaan_vaksin.pptx
 

Recently uploaded

PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxDianLestariDian
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfYPramudiya
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxAnonymous3RBNAX
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxImmanuelIndrapratama
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...puskesmastambakaji
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®Obat Cytotec
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxalfareese93
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxYesicaAprilliaPutriA
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdfnendaayuwandari
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxIrfanNersMaulana
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPeniMSaptoargo2
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologiZulAzhri
 

Recently uploaded (20)

PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptxmateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja.pptx
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
∆×@ OBAT PENGGUGUR MALAYSIA §™{^¥ +6287776558899 §°™ ABORSI JANIN MALAYSIA §✓{®
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptxPresentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
Presentation3 kelas ibu hamil p tm pertama.pptx
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
materi skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologimateri skrining epidemiologi epidemiologi
materi skrining epidemiologi epidemiologi
 
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 2 bulan +6287776558899
 

SKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptx

  • 1.
  • 2. 13 • Tujuan?  Untuk mengetahui jumlah dosis dan status imunisasi tetanus yang telah diperoleh seorang wanita  Mengetahui masa perlindungan yang diperoleh  Sebagai dasar untuk pemberian imunisasi selanjutnya • Kapan dilakukan? • Saat pelayanan: • Imunisasi rutin (ANC/pemeriksaan ibu hamil, Catin) • Posyandu • Puskesmas Keliling • Imunisasi tambahan (SIAs) Skrining (Penapisan)
  • 3. 14 UPAYA MELENGKAPI IMUNISASI TETANUS • Melakukan penapisan secara rutin dan dilanjutkan pemberian imunisasi sesuai status T pada calon pengantin waktu pemeriksaan kesehatan reproduksi dan pada ibu hamil waktu ANC. • Melakukan sweeping WUS (penapisan dan dilanjutkan pemberian imunisasi sesuai status T). Kegiatan dapat diintegrasikan dengan program kesehatan lain atau kegiatan yang melibatkan masyarakat seperti kegiatan Germas, Perayaan Hari Besar/ Nasional (Hari Kartini, Hari Ibu) dll.
  • 4. 15 PENAPISAN IMUNISASI T WUS Penapisan dilakukan berdasarkan riwayat imunisasi yang tercatat maupun berdasarkan ingatan. Periksa catatan riwayat imunisasi Tetanus pada wanita usia subur melalui kartu Imunisasi, buku KIA, kohort ataupun register Imunisasi lainnya. Tanyakan riwayat imunisasi Tetanus apabila wanita usia subur tidak memiliki catatan riwayat. Pertanyaan bisa dimulai dengan riwayat imunisasi saat kehamilan sebelumnya, catin, usia sekolah, baduta dan bayi. 1 2
  • 5. 16 Untuk mengetahui status T pada WUS maka petugas dapat menanyakan riwayat imunisasi tetanus sebagai berikut : a. Pada Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Calon Pengantin : 1. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat sekolah 2. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat baduta dan bayi b. Pada Pelayanan ANC: 1. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi Tetanus pada kehamilan saat ini dan kehamilan sebelumnya. 2. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat catin 3. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat sekolah 4. Tanyakan riwayat dan waktu pemberian (bulan/tahun) imunisasi tetanus pada saat baduta dan bayi PERTANYAAN SKRINING IMUNISASI T WUS HASIL PENAPISAN DICATAT PADA KARTU BANTU ATAU SISTEM PENCATATAN MANUAL/ELEKTRONIK
  • 6. PENILAIAN HASIL PENAPISAN 17 Untuk menentukan status imunisasi tetanus (T) pada WUS, terdapat 2 (dua) hal yang sangat penting yaitu jumlah dosis yang diterima dan interval pemberian imunisasi. ÷ Jumlah dosis dihitung berapa kali dosis imunisasi tetanus yang diterima sejak bayi sampai pada saat penapisan. ÷ Imunisasi tetanus dihitung berdasarkan interval pemberian minimal (tidak mengenal interval maksimal). Status Imunisasi Interval minimal pemberian Masa perlindungan T1 - - T2 1 bulan setelah T1 3 tahun T3 6 bulan setelah T2 5 tahun T4 12 bulan setelah T3 10 tahun T5 12 bulan setelah T4 >25 tahun
  • 7. 18 PENAPISAN IMUNISASI T WUS 1. Seorang bayi mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib pada usia 2, 3 dan 4 bulan maka status imunisasi tetanusnya adalah T2. 2. Apabila poin 1 terpenuhi, kemudian pada saat usia 18 bulan (baduta) anak tersebut mendapatkan booster DPT-HB-Hib 1 kali, maka status imunisasi tetanus menjadi T3 (interval antara DPT-HB-Hib 3 dengan booster > 6 bulan). 3. Apabila poin 1 dan 2 terpenuhi, maka apabila pada waktu kelas 1 SD mendapatkan imunisasi DT 1 kali, maka status imunisasi tetanus anak tersebut menjadi T4. 4. Ketika kelas 2 dan 5 SD masing-masing mendapatkan imunisasi Td 1 kali, maka status imunisasi tetanus anak tersebut menjadi T5 (lengkap). Anak tersebut akan memiliki perlindungan terhadap tetanus selama > 25 tahun sejak dosis yang terakhir dan tidak lagi membutuhkan imunisasi tetanus.
  • 8.
  • 9. ÷ Jika dari penapisan sasaran menyatakan tidak ingat atau tidak bisa membuktikan pernah mendapatkan imunisasi tetanus maka dianggap status T0. Sebaiknya sasaran sesegera mungkin diberikan imunisasi tetanus untuk mendapatkan status T1 dan untuk imunisasi selanjutnya dapat diberikan sesuai interval minimal. ÷ Jika dari penapisan sasaran membuktikan atau menyampaikan pernah mendapatkan imunisasi tetanus 1 kali, maka dapat diberikan 1 kali imunisasi tetanus dengan status T2. ÷ Jika sasaran menyatakan pernah mendapatkan suntikan tetanus pada waktu bayi sampai dengan usia sekolah namun tidak mengingat jumlah dan interval minimal maka dianggap T1 ÷ Pada ibu hamil yang tidak diketahui riwayat imunisasi tetanus sebelumnya maka dapat diberikan 2 dosis imunisasi tetanus dengan interval minimal 1 bulan, dimana suntikan ke-2 diberikan paling lambat 2 minggu sebelum waktu perkiraan persalinan. 19 PENILAIAN HASIL PENAPISAN
  • 10. PANDUAN PERTANYAAN PENAPISAN Catatan : Program BIAS kelas 1, 2 dan 5 mulai dilaksanakan tahun 2019, sebelumnya sasaran program BIAS untuk kelas 1, 2 dan 3 SD
  • 11. WUS yang menjadi sasaran program imunisasi adalah semua wanita usia 15 s.d 39 tahun, termasuk ibu hamil SASARAN WAKTU PELAKSANAAN • Imunisasi rutin (ANC/pemeriksaan bumil, calon pengantin) • Kunjungan Posyandu • Puskesmas Keliling • Imunisasi Tambahan (SIAs) TEMPAT PELAKSANAAN Puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu, RS pemerintah/swasta/TNI/Polri, klinik praktik dokter, dan faskes lainnya IMUNISASI TETANUS PADA WUS
  • 12. Pendataan Sasaran  Perhitungan estimasi jumlah sasaran berdasarkan: 1) Proyeksi data sasaran yang dikeluarkan Kemenkes 2) Pendataan langsung yang dilakukan oleh puskesmas  WUS yang menjadi sasaran program imunisasi adalah semua wanita usia 15 s.d 39 tahun, baik hamil maupun tidak hamil Perencanaan Imunisasi Tetanus pada WUS
  • 13. Kebutuhan Vaksin dan Logistik  Penyediaan kebutuhan logistik program imunisasi menggunakan sistem bundling, dimana ketersediaan vaksin harus disertai dengan ketersediaan ADS dan safety box  Dalam menyusun perhitungan kebutuhan vaksin, sasaran imunisasi WUS dihitung 7-10% dari total seluruh WUS (hamil dan tidak hamil)  Kebutuhan vaksin dalam pelayanan imunisasi pada WUS digunakan untuk melengkapi status imunisasi T PERHATIAN !!! Seorang WUS harus mencapai status imunisasi T5 melalui pemberian imunisasi tetanus sesuai interval agar mendapatkan perlindungan jangka panjang Perencanaan Imunisasi Tetanus pada WUS
  • 14. TENAGA PELAKSANA Kader • Menyampaikan dan mengingatkan WUS untuk mendatangi tempat pelayanan imunisasi (posyandu) • Membantu menyiapkan ruang layanan • Membantu proses pendaftaran dan antrian layanan serta pencatatan Petugas Imunisasi • Memastikan kondisi diri sendiri, kader dan petugas kesehatan lainnya dalam keadaan sehat untuk memberikan pelayanan (tidak demam, batuk, pilek, dan lain-lain) • Memastikan semua vaksin, logistik, dan peralatan/kit anafilatik tersedia cukup dan dalam keadaan baik dan bersih • Melakukan skrining status imunisasi tetanus serta kesehatan sebelum pelaksanaan imunisasi • Menjelaskan imunisasi yang akan diberikan saat ini (jenis, jadwal, manfaat, serta kemungkinan efek simpang yang akan terjadi dan bagaimana cara untuk mengatasinya) • Memberikan imunisasi sesuai jadwal dengan prinsip penyuntikan yang aman (safe injection) • Memberikan penjelasan tindakan yang harus dilakukan apabila terjadi keluhan setelah imunisasi, seperti harus segera menghubungi petugas kesehatan • Mencatat hasil pelayanan imunisasi
  • 15. CARA PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS 1) Pengambilan vaksin dengan cara memasukkan jarum ke dalam vial vaksin dan pastikan ujung jarum selalu berada di bawah permukaan larutan vaksin sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam spuit 2) Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan keluarkan udara yang tersisa dengan cara mengetuk alat suntik atau mendorong torak sampai pada skala dosis yang direkomendasikan kemudian cabut jarum dari vial 3) Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan kapas kering sekali pakai atau kapas yang dibasahi dengan air matang, tunggu hingga kering. Apabila lengan tampak kotor diminta untuk dibersihkan terlebih dahulu. Dosis vaksin sebanyak 0,5 mL diberikan secara intramuskuler pada lengan atas, pertengahan otot deltoid. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar, kemudian ambil kapas kering lalu ditekan pada bekas suntikan, jika ada perdarahan kapas tetap ditekan pada lokasi suntikan hingga darah berhenti, buang ADS ke dalam safety box. 4) Setelah melakukan pemberian imunisasi, catat jenis vaksin, tanggal pemberian dan nomor batch vaksin pada register /catatan Imunisasi atau aplikasi ASIK
  • 16. KONTRA INDIKASI IMUNISASI TETANUS 1) Berdasarkan rekomendasi Strategic Advisory Group of Expert on Immunization (SAGE), imunisasi tetanus aman dan dapat diberikan pada wanita hamil sepanjang usia kehamilan sampai dengan 2 minggu sebelum perkiraan persalinan 2) Tidak memberikan imunisasi tetanus pada WUS yang memiliki riwayat reaksi berat/ serius terhadap imunisasi tetanus 3) Tunda pemberian imunisasi tetanus pada WUS yang sedang panas tinggi dan sakit berat. Berikan imunisasi segera setelah sembuh 4) HIV dan imunokompromais/imunodefisiensi bukan merupakan kontra indikasi imunisasi tetanus
  • 17. MANAJEMEN LIMBAH 1) Semua ADS yang telah digunakan harus dimasukkan ke dalam safety box, tanpa melakukan penutupan ulang (recapping). Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety box. 2) Setelah safety box terisi 3/4 (tiga per empat) penuh, harus ditempatkan di tempat yang aman dalam kondisi tertutup dengan diberi tanda silang (X) atau ditempelkan lakban. 3) Limbah lainnya, seperti vial vaksin, kapas, dibuang ke dalam kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis “limbah medis”. 4) Setelah kantong plastik limbah medis terisi 3/4 (tiga per empat) penuh, diikat dan ditempatkan di tempat yang aman dalam kondisi tertutup. 5) Safety box dibawa ke tempat penyimpanan limbah sementara di masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan terkait untuk dimusnahkan. 6) Limbah yang terkumpul tersebut kemudian dimusnahkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan berkoordinasi dengan petugas kesehatan lingkungan.
  • 18. PEMANTAUAN DAN PENANGGULANGAN KIPI 1) Setiap sasaran dianjurkan menunggu di tempat pelayanan sampai dengan 30 menit untuk dilakukan observasi timbulnya KIPI. Jika tidak ada keluhan/ gejala, maka diperbolehkan melanjutkan aktivitas kembali dan diberikan edukasi agar melaporkan kepada puskesmas atau fasyankes lainnya jika ada keluhan 2) Apabila ditemukan KIPI serius, maka harus segera direspon, diinvestigasi dan dilaporkan melalui laman web Keamanan Vaksin (https://keamananvaksin.kemkes.go.id/) 3) Reaksi ringan yang dapat terjadi pasca imunisasi tetanus adalah nyeri, bengkak, dan kemerahan di lokasi suntikan. Hal ini dapat diatasi dengan pemberian kompres hangat. Jika nyeri terasa menganggu, maka dapat diberikan parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali pemberian. Begitu pula jika terjadi demam maka parasetamol dapat digunakan sebagai terapi simptomatik
  • 19. PENCATATAN DAN PELAPORAN 1) Pencatatan dan pelaporan elektronik menggunakan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK) untuk hasil layanan imunisasi. 2) ASIK ada dua macam yaitu: Sehat Indonesiaku-aplikasi mobile android yang digunakan oleh tenaga kesehatan untuk mencatat hasil kegiatan imunisasi secara online Dashboard Sehat Indonesiaku yang dapat dibuka melalui web browser pada PC/ laptop/ desktop/ komputer maupun pada smartphone untuk melihat analisa data hasil kegiatan imunisasi 3) Pastikan semua hasil penapisan status imunisasi T pada WUS telah terinput pada aplikasi ASIK dimulai dari pencatatan riwayat kemudian hasil layanan imunisasi langsung