SlideShare a Scribd company logo
TEKNIS PELAKSANAAN
IMUNISASI
PNEUMOKOKUS
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan
KARAKTERISTIK VAKSIN PCV
Vaksin PCV merupakan vaksin yang sensitif beku, harus disimpan pada suhu 2 – 8°C
dan terlindung dari cahaya matahari.
1
Vaksin PCV dapat bertahan (masih tetap poten) selama 36 bulan apabila disimpan
dalam lemari es pada suhu 2 – 8°C dan terlindung dari cahaya matahari.
2
Vaksin PCV dapat bertahan pada suhu mencapai 25 °C selama empat hari. Hal ini
tidak direkomendasikan untuk penyimpanan atau pengiriman. Namun dapat
dijadikan pertimbangan jika terjadi keadaan darurat.
3
KARAKTERISTIK VAKSIN PCV
Vaksin PCV dilengkapi dengan VVM
4
KARAKTERISTIK VAKSIN PCV
Vaksin PCV dikemas dalam bentuk vial, dimana dalam satu vial berisi 4 dosis. IP 3,7
5
50
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-
produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin-
dan-antisera/vaksin-pneumokokus
Ijin Edar BPOM Juli 2019
PENGGOLONGAN BERDASARKAN SENSITIVITAS
TERHADAP SUHU
FS
(Freeze Sensitive)
tidak tahan beku
Gol. vaksin yang akan
rusak terhadap suhu
dingin <00C (beku)
 Hepatitis B
 Td
 DPT-HB-Hib
 DT
 IPV
 PCV
HS
(Heat Sensitive)
tidak tahan panas
Gol. vaksin yang
akan rusak terhadap
paparan panas yang
berlebih (>340C)
 BCG
 POLIO ORAL
 CAMPAK RUBELLA
Epi cold chain
JADWAL PEMBERIAN VAKSIN PCV
 Vaksin PCV dosis pertama dan kedua diberikan bersamaan dengan
vaksin DPT-HB-Hib dan OPV
 Jadwal pemberian imunisasi PCV:
 Dosis pertama : bayi usia 2 bulan
 Dosis kedua : bayi usia 3 bulan
 Dosis ketiga : anak usia 12 bulan (imunisasi lanjutan)
JADWAL IMUNISASI SETELAH INTRODUKSI
IMUNISASI PCV
USIA ANAK JENIS IMUNISASI
<24 jam Hepatitis 0 (HB0)
1 bulan BCG, OPV1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, OPV 2, PCV 1
3 bulan DPT-HB-Hib 2, OPV 3, PCV 2
4 bulan DPT-HB-Hib 3, OPV 4 dan IPV
9 bulan Campak-Rubela
12 bulan PCV 3
18 bulan Campak-Rubela, DPT-HB-Hib 4
Kelas 1 Campak-Rubela, DT
Kelas 2 Td
Kelas 5 Td
KETENTUAN PELAKSANAAN IMUNISASI PCV
 Jika anak belum mendapatkan imunisasi PCV pada usia 2 dan 3 bulan, maka imunisasi
PCV masih dapat diberikan 2x sampai usia 11 bulan dengan interval minimal 4 minggu,
dan imunisasi lanjutan PCV pada usia 12 bulan dengan tetap memperhatikan interval
minimal 8 minggu dari dosis kedua.
 Jika anak di atas usia 12 bulan belum pernah mendapat imunisasi PCV, maka anak
tersebut cukup mendapat dua dosis imunisasi PCV dengan interval minimal 4 minggu,
sebelum berusia 24 bulan.
 Jika belum mendapatkan imunisasi PCV lanjutan pada usia 12 bulan, maka imunisasi
tersebut masih dapat diberikan sampai usia 24 bulan.
 Pada awal introduksi hanya diberikan pada bayi usia 2 bulan, selanjutnya dilengkapi
dengan dosis kedua pada usia 3 bulan dan dosis lanjutan ke-3 pada usia 12 bulan.
CONTOH KASUS
Status (Situasi) Tindak Lanjut
Sesuai Jadwal
Dosis 1 : usia 2 bulan
Dosis 2 : usia 3 bulan
Dosis 3 : Usia 12 bulan (Imunisasi Lanjutan)
Sesuai jadwal
Interval dosis 1 ke 2 : 4 minggu
Dosis 3 : 12 bulan
Anak Usia < 12 bulan
Dosis 1 : Sudah
Dosis 2 : Belum
 Diberikan dosis 2 dengan interval min. 4 minggu dari dosis 1
 imunisasi lanjutan PCV (dosis 3) pada usia 12 bulan dengan
mempertimbangkan interval minimal 8 minggu dari dosis kedua
Anak usia 12 - 24 bulan
Dosis 1 dan 2 : Sudah
Imunisasi lanjutan (dosis 3) masih dapat berikan sampai usia 24 bulan
Anak usia 12 - 24 bulan
Dosis 1 : Sudah
Dosis 2 : Belum
 Diberikan dosis 2 dengan interval min. 4 minggu dari dosis 1
 imunisasi lanjutan PCV (dosis 3) diberikan dengan interval minimal 8
minggu dari dosis kedua
Anak usia > 12 bulan
Dosis 1 : belum
Dosis 2 : belum
Imunisasi cukup 2 dosis
Dosis 1 dan dosis 2 dengan interval 4 minggu (dosis 1 ke dosis 2)
diberikan sebelum usia 24 bulan
LANGKAH PENYUNTIKAN VAKSIN PCV PADA MASA
ADAPTASI KEBIASAAN BARU
1. Pelaksanaan pelayanan imunisasi PCV dilaksanakan dengan menerapkan
protokol kesehatan sesuai Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa
Pandemi COVID-19
2. Lakukan skrining kesehatan sebelum memberikan imunisasi PCV kepada
sasaran. Tentukan apakah sasaran memiliki kontraindikasi tertentu.
SKRINING KESEHATAN
FORM SKRINING/ DAFTAR
PERTANYAAN UNTUK MEMERIKSA
ANAK LAYAK DIIMUNISASI ATAU
TIDAK
FORM SKRINING SEBELUM IMUNISASI
Keterangan:
 Jika terdapat jawaban ya pada
nomor 1-6, maka imunisasi
ditunda sampai anak dinyatakan
sehat kembali oleh dokter
 Jika terdapat jawaban ya pada
nomor 7-11, maka sebaiknya
anak dikonsultasikan kepada
dokter ahli dan pemberian
imunisasi dilakukan oleh dokter
ahli
Vaksin PCV
diberikan secara
intramuskular,
dengan dosis 0,5 ml
di paha kiri atas
bagian luar
3
LANGKAH PENYUNTIKAN VAKSIN PCV PADA MASA
ADAPTASI KEBIASAAN BARU
4. Untuk mencegah terjadinya abses dingin, vaksin dalam vial yang belum dibuka agar
dihangatkan dengan cara menggenggamnya.
5. Ambil vaksin dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam ADS.
6. Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan kapas kering sekali pakai atau
kapas yang dibasahi dengan air matang, tunggu hingga kering. Apabila paha bayi
dan anak tampak kotor diminta untuk dibersihkan terlebih dahulu.
7. Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan telunjuk.
8. Tusukan jarum secara tegak lurus terhadap permukaan kulit dan pastikan jarum
tidak masuk pembuluh darah (tidak ada darah dalam spuit). Jika terdapat darah
yang masuk ke dalam spuit, segera cabut dan ganti dengan spuit baru.
9. Suntikan vaksin secara pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.
LANGKAH PENYUNTIKAN VAKSIN PCV PADA MASA
ADAPTASI KEBIASAAN BARU
10. Setelah disuntikkan, jarum ditarik keluar, ambil kapas kering baru, kemudian
tekan pada bekas suntikan. Jika ada pendarahan, kapas tetap ditekan pada lokasi
suntukan hingga darah berhenti. Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan.
11. Buang jarum suntik habis pakai ke dalam safety box tanpa menutup kembali
jarum (no recapping). Safety box harus ditutup apabila sudah ¾ penuh dan
simpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
12. Catat status pada buku KIA dan buku kohort/register
13. Pengantar dan orang tua diminta untuk tidak meninggalkan tempat imunisasi 30
menit setelah penyuntikan untuk memantau reaksi anafilaksis dan sampaikan ke
orang tua jika di rumah timbul gejala/ tanda yang tidak biasa segera lapor ke
Puskesmas.
14. Ingatkan orang tua jadwal imunisasi berikutnya.
STRATEGI PELAKSANAAN IMUNISASI PCV PADA
MASA PANDEMI COVID-19
Tentukan jadwal hari dan jam pelayanan. Jam layanan tidak perlu lama dan
batasi jumlah sasaran yang dilayani dalam satu kali sesi pelayanan agar
tidak terjadi penumpukan atau kerumunan orang.
Pelaksanaan pelayanan imunisasi PCV dilaksanakan dengan menerapkan
protokol kesehatan sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi
Pada Masa Pandemi COVID-19
Pos imunisasi dapat digunakan berulang dalam satu hari dengan syarat
dilakukan desinfeksi antar sesi
HAL-HAL YANG HARUS DIKERJAKAN OLEH
PETUGAS PELAKSANA IMUNISASI
 Memastikan peralatan rantai vaksin dan perlengkapan anafilaktik dalam kondisi baik
 Memastikan vaksin dalam kondisi baik, serta belum kadaluarsa
 Memberikan imunisasi secara aman sesuai prosedur
 Melakukan pengelolaan limbah imunisasi secara aman
 Memantau, menangani dan melaporkan kasus KIPI
 Memeriksa pencatatan dan pelaporan cakupan imunisasi dan logistik, serta melengkapi
pada akhir kegiatan
 Membina kader dan melakukan kerjasama dengan tokoh agama/ tokoh masyarakat
 Melakukan upaya identifikasi dan melaksanakan tindak lanjut penjangkauan anak yang
belum mendapat imunisasi saat pelayanan imunisasi
 Memastikan pelayanan imunisasi mematuhi protokol kesehatan
TUGAS KADER DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI PCV
 Menggerakkan orang tua dan sasaran untuk datang ke pos pelayanan imunisasi
 Mengatur alur pelayanan imunisasi
 Mencatat sasaran dan memberi kartu imunisasi sebagai tanda/ bukti kepada sasaran
yang sudah diimunisasi
 Melaporkan pada petugas apabila ditemukan kasus KIPI
 Mengingatkan orang tua untuk melengkapi imunisasi rutin dengan selalui membawa
buku KIA
 Membantu melakukan pemetaan sasaran yang tidak hadir pada saat pelayanan untuk
kemudian dilakukan upaya tindak lanjut penjangkauan
KEAMANAN PEMBERIAN IMUNISASI GANDA
Vaksin PCV akan diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HB-Hib dan vaksin
polio oral (OPV) pada usia 2 dan 3 bulan, artinya ada pemberian imunisasi
ganda pada usia tersebut.
Pemberian imunisasi ganda terbukti aman, efektif dan tidak meningkatkan
risiko KIPI pada anak.
Manfaat pemberian imunisasi ganda:
 Melindungi anak sesegera mungkin pada bulan-bulan awal kehidupan
mereka yang rentan;
 Lebih sedikit kunjungan untuk imunisasi;
 Meningkatkan efisiensi layanan kesehatan
CARA PEMBERIAN IMUNISASI GANDA
 Jelaskan manfaat dan keamanan pemberian imunisasi ganda kepada orang tua/
pengantar;
 Atur posisi bayi/anak senyaman mungkin;
 Pemberian imunisasi ganda dilakukan di tempat penyuntikan yang berbeda misalnya
di paha kanan dan paha kiri. Atau bisa juga diberikan di satu tempat suntikan yang
sama, dengan lokasi suntikan dipisahkan setidaknya berjarak 2,5 cm (1 inchi);
 Kurangi rasa nyeri dengan memberikan vaksin yang lebih tidak sakit dahulu
(contohnya suntikan DPT-HB-Hib terlebih dahulu, baru PCV) dan pada saat
penyuntikan tidak diperlukan aspirasi.
MANAJEMEN VAKSIN DAN LOGISTIK
,
Perhitungan kebutuhan
vaksin dan logistik
Memastikan jumlah cukup.
Setiap tingkatan harus menyediakan
cadangan untuk antisipasi
keterlambatan/peningkatan kebutuhan
mendadak, misal: Prov (2b+1b), Kako
(1b+1b) dan PKM (1b+1m)
Perhitungan kebutuhan
perlengkapan anafilaktik
Perhitungan kebutuhan
logistik PPI/ APD
Setiap tempat pelayanan harus
menyediakan minimal 1 set
perlengkapan anafilaktik
Menghitung kebutuhan logistik
PPI untuk melindungi petugas
dan sasaran dari bahaya
penularan COVID-19
DISTRIBUSI VAKSIN DAN LOGISTIK
 Vaksin dan logistik didistribusikan dari Pusat ke Dinkes Provinsi,
Dinkes Kab/Kota, Puskesmas dan Pos Pelayanan Imunisasi secara
berjenjang.
 Vaksin PCV didistribusikan ke pos pelayanan pada hari yang sama
dengan pelayanan menggunakan vaccine carrier yang dilengkapi
dengan 2-4 buag cool pack (disesuaikan dengan jenis vaccine
carrier).
 Selesai sesi pelayanan, petugas bertanggung jawab
mengembalikan sisa vaksin yang belum dibuka, vaccine carrier dan
safety box yang telah terisi ke Puskesmas.
 Proses distribusi vaksin dan logistik imunisasi dilaksanakan dengan
memperhatikan protokol kesehatan dan sesuai SOP manajemen
rantai dingin sesuai yang tercantum dalam Petunjuk Teknis
Pelayanan Imunisasi pada masa pandemi COVID-19.
RANTAI DINGIN VAKSIN
 Vaksin PCV adalah vaksin sensitif beku, sehingga harus disimpan dan
ditransportasikan pada suhu 2-8⁰C dari produsen sampai diberikan pada
sasaran
 Setiap vial disimpan berdasarkan nomor batch
 Perhatikan tanggal kadaluarsa vaksin. Jangan gunakan vaksin yang
sudah kadaluarsa. Terapkan prinsip vaksin dengan waktu kadaluarsa
lebih cepat, maka digunakan terlebih dahulu (Early-Expiry-First-Out/
EEFO)
PENYUNTIKAN YANG AMAN
Pelaksanaan imunisasi harus bisa menjamin bahwa sasaran
mendapatkan kekebalan, serta menghindarkan penyebaran penyakit
terhadap petugas dan masyarakat
Hal-Hal yang harus diperhatikan:
 Jangan menggunakan vaksin PCV dengan kemasan yang telah rusak atau telah
melewati tanggal kadaluarsa.
 Jarum suntik habis pakai harus langsung dibuang ke safety box tanpa menutup
kembali jarum (no recapping). Jangan meletakkan jarum suntik di atas meja atau di
nampan setelah injeksi.
PENYUNTIKAN YANG AMAN
 Jangan mengisi safety box sampai terlalu penuh (hanya boleh diisi ¾)
 Safety box dibawa kembali ke Puskesmas untuk dimusnahkan
 Pemusnahan safety box yang berisi jarum bekas dengan dibakar pada incinerator,
pembakaran aman terlindung atau dikubur
 Sampah lain (kapas, plastik) dimasukkan kedalam kantong plastik
 Pelaksanaan pelayanan imunisasi PCV dilaksanakan dengan menerapkan protokol
kesehatan sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi
COVID-19
 Lakukan skrining kesehatan terlebih dahulu, sebelum memberikan imunisasi PCV
kepada sasaran
 Tenaga kesehatan harus mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
penyuntikan
KETENTUAN VAKSIN YANG BELUM DIGUNAKAN
 Vaksin yang belum dibuka harus dikembalikan ke Puskesmas untuk
disimpan dalam vaccine refrigerator pada suhu 2-8⁰C
 Vaksin PCV yang sudah dibuka pada pelayanan statis dapat digunakan
kembali sampai 28 hari dengan syarat memenuhi kriteria Multi-Dose Vial
Policy (MDVP)
 Vaksin diberi tanda “K” dan didahulukan penggunaannya pada pelayanan
berikutnya
KETENTUAN VAKSIN YANG BELUM DIGUNAKAN
Kriteria Multi-Dose Vial Policy (MDVP):
 Vaksin tersimpan dalam suhu 2-8 C
 VVM masih A atau B
 Tertulis tanggal vaksin dibuka pada vial vaksin (diberi label)
 Tidak melewati masa kadaluarsa
 Vial vaksin tidak terendam air atau beku
 Semua dosis diambil secara aseptis
KETENTUAN VAKSIN YANG BELUM DIGUNAKAN
MANAJEMEN LIMBAH
 Setiap tempat pelayanan imunisasi harus disediakan safety box dengan jumlah yang
cukup berdasarkan jumlah sasaran. Safety box harus diberi label dengan nama petugas,
nama tempat pelayanan dan tanggal pelayanan.
 Jarum sutik dibuang ke dalam safety box tanpa ditutup kembali/no recapping
 Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety box. Limbah lainnya seperti vial
vaksin, ampul pelarut, kapas, masker medis, dan sarung tangan dibuang ke dalam
kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis
“limbah medis”.
 Pemusnahan limbah dapat dilakukan melalui pihak ke-3 atau pemusnahan secara mandiri
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
KESIMPULAN
 Vaksin PCV merupakan vaksin sensitif beku yang harus disimpan dan
didistribusikan pada suhu 2-8⁰C.
 Vaksin PCV diberikan secara intramuskular, dengan dosis 0,5 ml di paha kiri
atas bagian luar.
 Pelaksanaan pelayanan imunisasi PCV dilaksanakan dengan menerapkan
protokol kesehatan sesuai Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa
Pandemi COVID-19.
 Vaksin PCV akan diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HB-Hib dan vaksin
polio oral (OPV) pada usia 2 dan 3 bulan, artinya ada pemberian imunisasi
ganda pada usia tersebut. Pemberian imunisasi ganda terbukti aman, efektif
dan tidak meningkatkan risiko KIPI pada anak.
 Limbah dari pelaksanaan imunisasi PCV harus dikelola dengan baik.
18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx

More Related Content

What's hot

Komunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidananKomunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidanan
desphita
 
Vaksinasi-Imunisasi Pediatri
Vaksinasi-Imunisasi PediatriVaksinasi-Imunisasi Pediatri
Vaksinasi-Imunisasi Pediatri
Fadel Muhammad Garishah
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakArnas Pamungkas
 
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
Lutfi Imansari
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Nurul Wulandari
 
Evidence based practice pada keperawatan bencana.pptx
Evidence based practice pada keperawatan bencana.pptxEvidence based practice pada keperawatan bencana.pptx
Evidence based practice pada keperawatan bencana.pptx
Alva Cherry Mustamu
 
Kepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidananKepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidanan
nessimeilan
 
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
pjj_kemenkes
 
MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR
Amalia Senja
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
ADam Raeyoo
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
ssuserc3081c
 
Komunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayiKomunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayi
Fitria Anwarawati
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPZakiah dr
 
SKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptx
SKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptxSKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptx
SKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptx
UPTDPuskesmasDilumil
 
Kuesioner pengetahuan kader posyandu
Kuesioner pengetahuan kader posyanduKuesioner pengetahuan kader posyandu
Kuesioner pengetahuan kader posyandu
Ratna Arditya
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Dokter Tekno
 
K3 Keperawatan
K3 KeperawatanK3 Keperawatan
K3 Keperawatan
Yaa Muthmainnah
 
Tm 1 konsep dasar keperawatan anak
Tm 1 konsep dasar keperawatan anakTm 1 konsep dasar keperawatan anak
Tm 1 konsep dasar keperawatan anak
TYASLARASATI
 
Buku KIA 2015
Buku KIA 2015Buku KIA 2015
Buku KIA 2015
Anggit T A W
 

What's hot (20)

Komunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidananKomunikasi terapeutik kebidanan
Komunikasi terapeutik kebidanan
 
Vaksinasi-Imunisasi Pediatri
Vaksinasi-Imunisasi PediatriVaksinasi-Imunisasi Pediatri
Vaksinasi-Imunisasi Pediatri
 
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anakResusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
Resusitasi jantung paru pada dewasa dan anak
 
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint ImunisasiPPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
PPT Imunisasi - PowerPoint Imunisasi
 
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
Teknik Pendokumentasian (Dokumentasi Kebidanan)
 
Evidence based practice pada keperawatan bencana.pptx
Evidence based practice pada keperawatan bencana.pptxEvidence based practice pada keperawatan bencana.pptx
Evidence based practice pada keperawatan bencana.pptx
 
Kepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidananKepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidanan
 
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
Sejarah dan Konsep Kesehatan Reproduksi
 
MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR MTBS + FORMULIR
MTBS + FORMULIR
 
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Sasaran Keselamatan Pasien (Patient Safety)
 
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptxEVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
EVIDENCE BASED PRACTICE DALAM PENATALAKSANAAN MASALAH.pptx
 
Komunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayiKomunikasi pada bayi
Komunikasi pada bayi
 
Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
SKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptx
SKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptxSKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptx
SKRINING - PENAPISAN STATUS TT.pptx
 
Kuesioner pengetahuan kader posyandu
Kuesioner pengetahuan kader posyanduKuesioner pengetahuan kader posyandu
Kuesioner pengetahuan kader posyandu
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
K3 Keperawatan
K3 KeperawatanK3 Keperawatan
K3 Keperawatan
 
Leaflet perawatan payudara akper raha
Leaflet perawatan payudara akper rahaLeaflet perawatan payudara akper raha
Leaflet perawatan payudara akper raha
 
Tm 1 konsep dasar keperawatan anak
Tm 1 konsep dasar keperawatan anakTm 1 konsep dasar keperawatan anak
Tm 1 konsep dasar keperawatan anak
 
Buku KIA 2015
Buku KIA 2015Buku KIA 2015
Buku KIA 2015
 

Similar to 18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx

Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfPelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Arum96
 
dr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptx
dr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptxdr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptx
dr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptx
nabila ahmad madhy
 
WEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdf
WEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdfWEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdf
WEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdf
lidya467874
 
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
Fa'i Achmad
 
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxKEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
ssuser9c651e2
 
leaflet Imunisasi PCV.pdf
leaflet Imunisasi PCV.pdfleaflet Imunisasi PCV.pdf
leaflet Imunisasi PCV.pdf
imunsebabi
 
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.pptVaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
DeaMustikaH
 
TEKNIK PELAKSANAAN BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASINAL).pptx
TEKNIK PELAKSANAAN BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASINAL).pptxTEKNIK PELAKSANAAN BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASINAL).pptx
TEKNIK PELAKSANAAN BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASINAL).pptx
zeynita1
 
Final Teknis Pelaksanaan BIAN (1).pdf
Final Teknis Pelaksanaan BIAN (1).pdfFinal Teknis Pelaksanaan BIAN (1).pdf
Final Teknis Pelaksanaan BIAN (1).pdf
Anonymousl3X3jf0NP
 
Final Teknis Pelaksanaan BIAN.pptx
Final Teknis Pelaksanaan BIAN.pptxFinal Teknis Pelaksanaan BIAN.pptx
Final Teknis Pelaksanaan BIAN.pptx
PuskesmasAmbalAmbil
 
1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf
RigaAyuDinar
 
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdfVaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
QhayyoungQayyum
 
materi lintas sektoral PCV Kota karang.pptx
materi lintas sektoral PCV Kota karang.pptxmateri lintas sektoral PCV Kota karang.pptx
materi lintas sektoral PCV Kota karang.pptx
FITRIINDARYANI
 
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panterajaSOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
Ayu Rahayu
 
367214810-PPT-BIAS.pptx
367214810-PPT-BIAS.pptx367214810-PPT-BIAS.pptx
367214810-PPT-BIAS.pptx
TathaMiftha
 
Buku Saku Imunisasi PCV.pdf
Buku Saku Imunisasi PCV.pdfBuku Saku Imunisasi PCV.pdf
Buku Saku Imunisasi PCV.pdf
imunsebabi
 
2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx
2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx
2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx
shinta dwinur
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasiIra Rosita
 
Pelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptx
Pelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptxPelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptx
Pelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptx
DewiNurKhotimah1
 
Imunisasi PCV.pdf
Imunisasi PCV.pdfImunisasi PCV.pdf
Imunisasi PCV.pdf
Marzuni1
 

Similar to 18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx (20)

Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdfPelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
Pelaksanaan Imunisasi PCV - Workshop PCV.pdf
 
dr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptx
dr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptxdr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptx
dr.-Ch.-Rini-PratiwiSp.A_IMUNISASI-DI-ERA-PANDEMI.pptx
 
WEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdf
WEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdfWEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdf
WEBINAR WIW-IDAI BARU_Prof. Cissy.pdf
 
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
373735241 ap-job-sheet-dan-daftar-tilik-pemberian-imunisasi-campak-pada-bayi
 
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptxKEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
KEBIJAKAN PROGRAM IMUNISASI DAN PELAKSANAAN INTRODUKSI IMUNISASI PCV.pptx
 
leaflet Imunisasi PCV.pdf
leaflet Imunisasi PCV.pdfleaflet Imunisasi PCV.pdf
leaflet Imunisasi PCV.pdf
 
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.pptVaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
Vaksin covid 19 Lansia Kemkes.ppt
 
TEKNIK PELAKSANAAN BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASINAL).pptx
TEKNIK PELAKSANAAN BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASINAL).pptxTEKNIK PELAKSANAAN BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASINAL).pptx
TEKNIK PELAKSANAAN BIAN (BULAN IMUNISASI ANAK NASINAL).pptx
 
Final Teknis Pelaksanaan BIAN (1).pdf
Final Teknis Pelaksanaan BIAN (1).pdfFinal Teknis Pelaksanaan BIAN (1).pdf
Final Teknis Pelaksanaan BIAN (1).pdf
 
Final Teknis Pelaksanaan BIAN.pptx
Final Teknis Pelaksanaan BIAN.pptxFinal Teknis Pelaksanaan BIAN.pptx
Final Teknis Pelaksanaan BIAN.pptx
 
1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf1. vaksinologi.pdf
1. vaksinologi.pdf
 
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdfVaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
Vaksinasi Moderna Masyarakat Umum 6 Agustus 2021.pdf
 
materi lintas sektoral PCV Kota karang.pptx
materi lintas sektoral PCV Kota karang.pptxmateri lintas sektoral PCV Kota karang.pptx
materi lintas sektoral PCV Kota karang.pptx
 
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panterajaSOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
SOSIALISASI HPV baru.pptx puskesmas panteraja
 
367214810-PPT-BIAS.pptx
367214810-PPT-BIAS.pptx367214810-PPT-BIAS.pptx
367214810-PPT-BIAS.pptx
 
Buku Saku Imunisasi PCV.pdf
Buku Saku Imunisasi PCV.pdfBuku Saku Imunisasi PCV.pdf
Buku Saku Imunisasi PCV.pdf
 
2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx
2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx
2022 Teknis Pelaksanaan Imunisasi HPV.docx
 
Promkes imunisasi
Promkes imunisasiPromkes imunisasi
Promkes imunisasi
 
Pelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptx
Pelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptxPelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptx
Pelaksanaan-Introduksi-Imunisasi-Pcv.pptx
 
Imunisasi PCV.pdf
Imunisasi PCV.pdfImunisasi PCV.pdf
Imunisasi PCV.pdf
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 

18.10.21_Teknis Pelaksanaan Imunisasi PCV.pptx

  • 1. TEKNIS PELAKSANAAN IMUNISASI PNEUMOKOKUS Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan
  • 2. KARAKTERISTIK VAKSIN PCV Vaksin PCV merupakan vaksin yang sensitif beku, harus disimpan pada suhu 2 – 8°C dan terlindung dari cahaya matahari. 1 Vaksin PCV dapat bertahan (masih tetap poten) selama 36 bulan apabila disimpan dalam lemari es pada suhu 2 – 8°C dan terlindung dari cahaya matahari. 2 Vaksin PCV dapat bertahan pada suhu mencapai 25 °C selama empat hari. Hal ini tidak direkomendasikan untuk penyimpanan atau pengiriman. Namun dapat dijadikan pertimbangan jika terjadi keadaan darurat. 3
  • 3. KARAKTERISTIK VAKSIN PCV Vaksin PCV dilengkapi dengan VVM 4
  • 4. KARAKTERISTIK VAKSIN PCV Vaksin PCV dikemas dalam bentuk vial, dimana dalam satu vial berisi 4 dosis. IP 3,7 5 50 http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14- produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin- dan-antisera/vaksin-pneumokokus Ijin Edar BPOM Juli 2019
  • 5. PENGGOLONGAN BERDASARKAN SENSITIVITAS TERHADAP SUHU FS (Freeze Sensitive) tidak tahan beku Gol. vaksin yang akan rusak terhadap suhu dingin <00C (beku)  Hepatitis B  Td  DPT-HB-Hib  DT  IPV  PCV HS (Heat Sensitive) tidak tahan panas Gol. vaksin yang akan rusak terhadap paparan panas yang berlebih (>340C)  BCG  POLIO ORAL  CAMPAK RUBELLA Epi cold chain
  • 6. JADWAL PEMBERIAN VAKSIN PCV  Vaksin PCV dosis pertama dan kedua diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HB-Hib dan OPV  Jadwal pemberian imunisasi PCV:  Dosis pertama : bayi usia 2 bulan  Dosis kedua : bayi usia 3 bulan  Dosis ketiga : anak usia 12 bulan (imunisasi lanjutan)
  • 7. JADWAL IMUNISASI SETELAH INTRODUKSI IMUNISASI PCV USIA ANAK JENIS IMUNISASI <24 jam Hepatitis 0 (HB0) 1 bulan BCG, OPV1 2 bulan DPT-HB-Hib 1, OPV 2, PCV 1 3 bulan DPT-HB-Hib 2, OPV 3, PCV 2 4 bulan DPT-HB-Hib 3, OPV 4 dan IPV 9 bulan Campak-Rubela 12 bulan PCV 3 18 bulan Campak-Rubela, DPT-HB-Hib 4 Kelas 1 Campak-Rubela, DT Kelas 2 Td Kelas 5 Td
  • 8. KETENTUAN PELAKSANAAN IMUNISASI PCV  Jika anak belum mendapatkan imunisasi PCV pada usia 2 dan 3 bulan, maka imunisasi PCV masih dapat diberikan 2x sampai usia 11 bulan dengan interval minimal 4 minggu, dan imunisasi lanjutan PCV pada usia 12 bulan dengan tetap memperhatikan interval minimal 8 minggu dari dosis kedua.  Jika anak di atas usia 12 bulan belum pernah mendapat imunisasi PCV, maka anak tersebut cukup mendapat dua dosis imunisasi PCV dengan interval minimal 4 minggu, sebelum berusia 24 bulan.  Jika belum mendapatkan imunisasi PCV lanjutan pada usia 12 bulan, maka imunisasi tersebut masih dapat diberikan sampai usia 24 bulan.  Pada awal introduksi hanya diberikan pada bayi usia 2 bulan, selanjutnya dilengkapi dengan dosis kedua pada usia 3 bulan dan dosis lanjutan ke-3 pada usia 12 bulan.
  • 9. CONTOH KASUS Status (Situasi) Tindak Lanjut Sesuai Jadwal Dosis 1 : usia 2 bulan Dosis 2 : usia 3 bulan Dosis 3 : Usia 12 bulan (Imunisasi Lanjutan) Sesuai jadwal Interval dosis 1 ke 2 : 4 minggu Dosis 3 : 12 bulan Anak Usia < 12 bulan Dosis 1 : Sudah Dosis 2 : Belum  Diberikan dosis 2 dengan interval min. 4 minggu dari dosis 1  imunisasi lanjutan PCV (dosis 3) pada usia 12 bulan dengan mempertimbangkan interval minimal 8 minggu dari dosis kedua Anak usia 12 - 24 bulan Dosis 1 dan 2 : Sudah Imunisasi lanjutan (dosis 3) masih dapat berikan sampai usia 24 bulan Anak usia 12 - 24 bulan Dosis 1 : Sudah Dosis 2 : Belum  Diberikan dosis 2 dengan interval min. 4 minggu dari dosis 1  imunisasi lanjutan PCV (dosis 3) diberikan dengan interval minimal 8 minggu dari dosis kedua Anak usia > 12 bulan Dosis 1 : belum Dosis 2 : belum Imunisasi cukup 2 dosis Dosis 1 dan dosis 2 dengan interval 4 minggu (dosis 1 ke dosis 2) diberikan sebelum usia 24 bulan
  • 10. LANGKAH PENYUNTIKAN VAKSIN PCV PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU 1. Pelaksanaan pelayanan imunisasi PCV dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi COVID-19 2. Lakukan skrining kesehatan sebelum memberikan imunisasi PCV kepada sasaran. Tentukan apakah sasaran memiliki kontraindikasi tertentu. SKRINING KESEHATAN FORM SKRINING/ DAFTAR PERTANYAAN UNTUK MEMERIKSA ANAK LAYAK DIIMUNISASI ATAU TIDAK
  • 11. FORM SKRINING SEBELUM IMUNISASI Keterangan:  Jika terdapat jawaban ya pada nomor 1-6, maka imunisasi ditunda sampai anak dinyatakan sehat kembali oleh dokter  Jika terdapat jawaban ya pada nomor 7-11, maka sebaiknya anak dikonsultasikan kepada dokter ahli dan pemberian imunisasi dilakukan oleh dokter ahli
  • 12. Vaksin PCV diberikan secara intramuskular, dengan dosis 0,5 ml di paha kiri atas bagian luar 3
  • 13. LANGKAH PENYUNTIKAN VAKSIN PCV PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU 4. Untuk mencegah terjadinya abses dingin, vaksin dalam vial yang belum dibuka agar dihangatkan dengan cara menggenggamnya. 5. Ambil vaksin dan pastikan tidak ada gelembung udara dalam ADS. 6. Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan kapas kering sekali pakai atau kapas yang dibasahi dengan air matang, tunggu hingga kering. Apabila paha bayi dan anak tampak kotor diminta untuk dibersihkan terlebih dahulu. 7. Pegang lokasi suntikan dengan ibu jari dan telunjuk. 8. Tusukan jarum secara tegak lurus terhadap permukaan kulit dan pastikan jarum tidak masuk pembuluh darah (tidak ada darah dalam spuit). Jika terdapat darah yang masuk ke dalam spuit, segera cabut dan ganti dengan spuit baru. 9. Suntikan vaksin secara pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.
  • 14. LANGKAH PENYUNTIKAN VAKSIN PCV PADA MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU 10. Setelah disuntikkan, jarum ditarik keluar, ambil kapas kering baru, kemudian tekan pada bekas suntikan. Jika ada pendarahan, kapas tetap ditekan pada lokasi suntukan hingga darah berhenti. Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan. 11. Buang jarum suntik habis pakai ke dalam safety box tanpa menutup kembali jarum (no recapping). Safety box harus ditutup apabila sudah ¾ penuh dan simpan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak. 12. Catat status pada buku KIA dan buku kohort/register 13. Pengantar dan orang tua diminta untuk tidak meninggalkan tempat imunisasi 30 menit setelah penyuntikan untuk memantau reaksi anafilaksis dan sampaikan ke orang tua jika di rumah timbul gejala/ tanda yang tidak biasa segera lapor ke Puskesmas. 14. Ingatkan orang tua jadwal imunisasi berikutnya.
  • 15. STRATEGI PELAKSANAAN IMUNISASI PCV PADA MASA PANDEMI COVID-19 Tentukan jadwal hari dan jam pelayanan. Jam layanan tidak perlu lama dan batasi jumlah sasaran yang dilayani dalam satu kali sesi pelayanan agar tidak terjadi penumpukan atau kerumunan orang. Pelaksanaan pelayanan imunisasi PCV dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi Pada Masa Pandemi COVID-19 Pos imunisasi dapat digunakan berulang dalam satu hari dengan syarat dilakukan desinfeksi antar sesi
  • 16. HAL-HAL YANG HARUS DIKERJAKAN OLEH PETUGAS PELAKSANA IMUNISASI  Memastikan peralatan rantai vaksin dan perlengkapan anafilaktik dalam kondisi baik  Memastikan vaksin dalam kondisi baik, serta belum kadaluarsa  Memberikan imunisasi secara aman sesuai prosedur  Melakukan pengelolaan limbah imunisasi secara aman  Memantau, menangani dan melaporkan kasus KIPI  Memeriksa pencatatan dan pelaporan cakupan imunisasi dan logistik, serta melengkapi pada akhir kegiatan  Membina kader dan melakukan kerjasama dengan tokoh agama/ tokoh masyarakat  Melakukan upaya identifikasi dan melaksanakan tindak lanjut penjangkauan anak yang belum mendapat imunisasi saat pelayanan imunisasi  Memastikan pelayanan imunisasi mematuhi protokol kesehatan
  • 17. TUGAS KADER DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI PCV  Menggerakkan orang tua dan sasaran untuk datang ke pos pelayanan imunisasi  Mengatur alur pelayanan imunisasi  Mencatat sasaran dan memberi kartu imunisasi sebagai tanda/ bukti kepada sasaran yang sudah diimunisasi  Melaporkan pada petugas apabila ditemukan kasus KIPI  Mengingatkan orang tua untuk melengkapi imunisasi rutin dengan selalui membawa buku KIA  Membantu melakukan pemetaan sasaran yang tidak hadir pada saat pelayanan untuk kemudian dilakukan upaya tindak lanjut penjangkauan
  • 18. KEAMANAN PEMBERIAN IMUNISASI GANDA Vaksin PCV akan diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HB-Hib dan vaksin polio oral (OPV) pada usia 2 dan 3 bulan, artinya ada pemberian imunisasi ganda pada usia tersebut. Pemberian imunisasi ganda terbukti aman, efektif dan tidak meningkatkan risiko KIPI pada anak. Manfaat pemberian imunisasi ganda:  Melindungi anak sesegera mungkin pada bulan-bulan awal kehidupan mereka yang rentan;  Lebih sedikit kunjungan untuk imunisasi;  Meningkatkan efisiensi layanan kesehatan
  • 19. CARA PEMBERIAN IMUNISASI GANDA  Jelaskan manfaat dan keamanan pemberian imunisasi ganda kepada orang tua/ pengantar;  Atur posisi bayi/anak senyaman mungkin;  Pemberian imunisasi ganda dilakukan di tempat penyuntikan yang berbeda misalnya di paha kanan dan paha kiri. Atau bisa juga diberikan di satu tempat suntikan yang sama, dengan lokasi suntikan dipisahkan setidaknya berjarak 2,5 cm (1 inchi);  Kurangi rasa nyeri dengan memberikan vaksin yang lebih tidak sakit dahulu (contohnya suntikan DPT-HB-Hib terlebih dahulu, baru PCV) dan pada saat penyuntikan tidak diperlukan aspirasi.
  • 20. MANAJEMEN VAKSIN DAN LOGISTIK , Perhitungan kebutuhan vaksin dan logistik Memastikan jumlah cukup. Setiap tingkatan harus menyediakan cadangan untuk antisipasi keterlambatan/peningkatan kebutuhan mendadak, misal: Prov (2b+1b), Kako (1b+1b) dan PKM (1b+1m) Perhitungan kebutuhan perlengkapan anafilaktik Perhitungan kebutuhan logistik PPI/ APD Setiap tempat pelayanan harus menyediakan minimal 1 set perlengkapan anafilaktik Menghitung kebutuhan logistik PPI untuk melindungi petugas dan sasaran dari bahaya penularan COVID-19
  • 21. DISTRIBUSI VAKSIN DAN LOGISTIK  Vaksin dan logistik didistribusikan dari Pusat ke Dinkes Provinsi, Dinkes Kab/Kota, Puskesmas dan Pos Pelayanan Imunisasi secara berjenjang.  Vaksin PCV didistribusikan ke pos pelayanan pada hari yang sama dengan pelayanan menggunakan vaccine carrier yang dilengkapi dengan 2-4 buag cool pack (disesuaikan dengan jenis vaccine carrier).  Selesai sesi pelayanan, petugas bertanggung jawab mengembalikan sisa vaksin yang belum dibuka, vaccine carrier dan safety box yang telah terisi ke Puskesmas.  Proses distribusi vaksin dan logistik imunisasi dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan sesuai SOP manajemen rantai dingin sesuai yang tercantum dalam Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada masa pandemi COVID-19.
  • 22. RANTAI DINGIN VAKSIN  Vaksin PCV adalah vaksin sensitif beku, sehingga harus disimpan dan ditransportasikan pada suhu 2-8⁰C dari produsen sampai diberikan pada sasaran  Setiap vial disimpan berdasarkan nomor batch  Perhatikan tanggal kadaluarsa vaksin. Jangan gunakan vaksin yang sudah kadaluarsa. Terapkan prinsip vaksin dengan waktu kadaluarsa lebih cepat, maka digunakan terlebih dahulu (Early-Expiry-First-Out/ EEFO)
  • 23. PENYUNTIKAN YANG AMAN Pelaksanaan imunisasi harus bisa menjamin bahwa sasaran mendapatkan kekebalan, serta menghindarkan penyebaran penyakit terhadap petugas dan masyarakat Hal-Hal yang harus diperhatikan:  Jangan menggunakan vaksin PCV dengan kemasan yang telah rusak atau telah melewati tanggal kadaluarsa.  Jarum suntik habis pakai harus langsung dibuang ke safety box tanpa menutup kembali jarum (no recapping). Jangan meletakkan jarum suntik di atas meja atau di nampan setelah injeksi.
  • 24. PENYUNTIKAN YANG AMAN  Jangan mengisi safety box sampai terlalu penuh (hanya boleh diisi ¾)  Safety box dibawa kembali ke Puskesmas untuk dimusnahkan  Pemusnahan safety box yang berisi jarum bekas dengan dibakar pada incinerator, pembakaran aman terlindung atau dikubur  Sampah lain (kapas, plastik) dimasukkan kedalam kantong plastik  Pelaksanaan pelayanan imunisasi PCV dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi COVID-19  Lakukan skrining kesehatan terlebih dahulu, sebelum memberikan imunisasi PCV kepada sasaran  Tenaga kesehatan harus mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan penyuntikan
  • 25. KETENTUAN VAKSIN YANG BELUM DIGUNAKAN  Vaksin yang belum dibuka harus dikembalikan ke Puskesmas untuk disimpan dalam vaccine refrigerator pada suhu 2-8⁰C  Vaksin PCV yang sudah dibuka pada pelayanan statis dapat digunakan kembali sampai 28 hari dengan syarat memenuhi kriteria Multi-Dose Vial Policy (MDVP)  Vaksin diberi tanda “K” dan didahulukan penggunaannya pada pelayanan berikutnya
  • 26. KETENTUAN VAKSIN YANG BELUM DIGUNAKAN Kriteria Multi-Dose Vial Policy (MDVP):  Vaksin tersimpan dalam suhu 2-8 C  VVM masih A atau B  Tertulis tanggal vaksin dibuka pada vial vaksin (diberi label)  Tidak melewati masa kadaluarsa  Vial vaksin tidak terendam air atau beku  Semua dosis diambil secara aseptis
  • 27. KETENTUAN VAKSIN YANG BELUM DIGUNAKAN
  • 28. MANAJEMEN LIMBAH  Setiap tempat pelayanan imunisasi harus disediakan safety box dengan jumlah yang cukup berdasarkan jumlah sasaran. Safety box harus diberi label dengan nama petugas, nama tempat pelayanan dan tanggal pelayanan.  Jarum sutik dibuang ke dalam safety box tanpa ditutup kembali/no recapping  Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety box. Limbah lainnya seperti vial vaksin, ampul pelarut, kapas, masker medis, dan sarung tangan dibuang ke dalam kantong plastik khusus limbah medis atau kantong plastik biasa yang diberi tanda/ditulis “limbah medis”.  Pemusnahan limbah dapat dilakukan melalui pihak ke-3 atau pemusnahan secara mandiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku
  • 29. KESIMPULAN  Vaksin PCV merupakan vaksin sensitif beku yang harus disimpan dan didistribusikan pada suhu 2-8⁰C.  Vaksin PCV diberikan secara intramuskular, dengan dosis 0,5 ml di paha kiri atas bagian luar.  Pelaksanaan pelayanan imunisasi PCV dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi pada Masa Pandemi COVID-19.  Vaksin PCV akan diberikan bersamaan dengan vaksin DPT-HB-Hib dan vaksin polio oral (OPV) pada usia 2 dan 3 bulan, artinya ada pemberian imunisasi ganda pada usia tersebut. Pemberian imunisasi ganda terbukti aman, efektif dan tidak meningkatkan risiko KIPI pada anak.  Limbah dari pelaksanaan imunisasi PCV harus dikelola dengan baik.