2. Apa itu aliran realisme ?
Aliran Realisme adalah aliran filsafat yang
memandang bahwa dunia materi di luar kesadaran
ada sebagai suatu yang nyata dan penting untuk
kita kenal dengan mempergunakan intelegensi.
Segala yang di amati oleh panca indera kita adalah
suatu kebenaran. Objek indera kita adalah real,
yaitu benda-benda ada, dan adanya itu terlepas
dari kenyataan bahwa benda itu kita ketahui, atau
kita persepsikan, atau ada hubungannya dengan
fikiran kita.
3. Pandangan pengetahuan menurut
realisme
• Menurut realisme natural, pengetahuan yang diakui
adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
pengalaman empiris dengan jalan observasi atau
pengamatan indera.
• Sedangkan menurut Imanuel Kant , pengetahuan
mulai dari pengalaman namun tidak semuanya dari
pengalaman, dan pengalaman tidak hanya sekadar
warna, suara, bau yang diterima alat indera,
melainkan hal-hal tersebut diatur dan disusun
menjadi suatu bentuk yang terorganisasi oleh
pikiran kita.
4. Menurut Henderson semua bentuk
aliran realisme pendidikan
menyetujui bahwa :
1. Proses pendidikan berpusat pada tugas
mengembangkan laki-laki dan wanita menjadi hebat.
2. Tugas manusia di dunia adalah memajukan keadilan
dan kesejahteraan umum yakni pendidikan harus
dapat mencetak anak-anak bangsa sebagai generasi
muda yang memiliki karakter yang adil dan
bijaksana sehingga dapat menciptakan kesejahteraan
pada semua orang.
3. Tujuan akhir pendidikan adalah memecahkan
masalah-masalah pendidikan.
5. Implikasi realisme untuk mencapai
keberhasilan pendidikan
Kegiatan pendidikan harus universal,
seragam, dimulai sejak pendidikan yang
paling rendah, dan merupakan suatu
kewajiban untuk duduk dibangku pendidikan
atau merasakan dunia pendidikan. Misanya
dimulai dari tingkat TK – SD – SMP – SMA
sampai tingkat perguruan tinggi.
6. Metode, isi, dan proses pendidikan harus
seragam diseluruh jenjang pendidikan.
Pada tingkatan pendidikan yang paling tinggi
tidak boleh hanya ada satu jenis pendidikan,
melainkan harus beraneka ragam jenis
pendidikan. Karena setiap anak memiliki minat
dan bakat yang berbeda.
Inisiatif dan kreativitas dalam pendidikan
terletak pada pendidik bukan pada peserta
didik. Maka dari itu pendidik harus
mempunyai keterampilan dalam mengajar dan
profesionalitas.
7. Disamping itu, dalam pendangan
realisme kemampuan dasar dalam proses
kependidikan yang dialami lebih ditentukan
perkembangannya oleh pendidikan atau
lingkungan sekitar karena empiris pada
hakikatnya yang membentuk manusia.
Kaum realis menyatakan kebudayaan
adalah tugas besar pertama dalam pendidikan,
karena kebudayaan merupakan jati diri
bangsa yang tidak boleh dilupakan dan
merupakan suatu kebanggaan bagi suatu
bangsa.
8. Pendidikan dalam realisme memiliki
keterkaitan erat dengan pandangan John locke
bahwa akan pikiran jiwa manusia tidak lain
adalah tabula rasa, ruang kosong tak ubahnya
kertas putih kemudian menerima impresi dari
lingkungan. Oleh karena itu
pendidikan dipandang dibutuhkan karena
untuk membentuk setiap individu agar mereka
menjadi sesuai dengan apa yang dipandang
baik. Dengan demikian, pendidikan dalam
realisme kerap indentikkan sebagai upaya
pelaksanaan psikologi behavioristik kedalam
ruang pengajaran. (Wangsa Gandhi HW,
Teguh. 2011: 143).