SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam perkembangan
kehidupan setiap manusia. Dalam konteks pendidikan manusia dituntut untuk
menempuh pendidikan setinggi mungkin untuk meningkatkan hajat hidup orang
tersebut. Akan tetapi dalam kehidupan di Indonesia pendidikan sangat penting
tidak terpandang seakan pendidikan tidaklah penting. Dalam persepsi masyarakat
sendiri,pendidikan dianggap membebani dan pada akhirnya pendidikan tidak
dijadikan sebagai hal yang utama.
Persepsi tentang pendidikan yang salah tersebut menjadikan
keterbelakangan didalam kehidupan Negara Indonesia. Kalau kita lihat dari sisi
lain bahwa pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan
yang tidak lain digunakan sebagai jalan berpikir manusia untuk menjalani hidup
dan mengemban tugas sang pencipta yang telah member anugerah akal yang
dipergunakan semestinya(Amri&khoiru,2010:1). Dalam konteks teori tersebut
dapat dipahami kembali bahwa pendidikan bukanlah alat belajar saja akan tetapi
juga mempunyai makna dari sang kuasa dan manfaat untuk setiap individu.
Dari permasalahan pendidikan di atas untuk menambah pengetahuan
pembaca tentang pendidikan, asas yang digunakan dan aliran apa yang diikuti
pendidikan Indonesia. Maka, makalah ini penulis buat sebagai sumber informasi
para pembaca dalam memahami pendidikan tersebut. Karena dalam kehidupan
yang sekarang pendidikan hanyalah dipandang sebelah mata dan semua itu
merupakan hasil konsepsi negative masyarakat itu sendiri yang harus dibenahi
dari sekarang.
Jadi, pemahaman akan pendidikan dari segi teori saja belum cukup untuk
mengerti apa itu pendidikan. Dilain hal tersebut pemahaman tentang asas dan
aliran pendidikan yang dianut oleh pendidikan Indonesia juga perlu dipahami
untuk menambah persepsi yang lebih meyakinkan akan arti pendidikan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakangdi atas, tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Apakah aliran klasik dan modern mempengaruhi jalannya pendidikan di
Indonesia?
2. Apakah asas yang selama ini dipegang Negara Indonesia dalam
melaksanakan pendidikan?
3. Bagaimana hubungan antara asas dan aliran yang ada tehadap
pendidikan di Indonesia?
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan aliran-aliran modern yang berpengaruh didalam
jalannya pendidikan Negara Indonesia.
b. Menjelaskan asas-asas yang ada didalam pendidikan baik didalam
negeri maupun asas yang ada didalam di luar negeri.
c. Menjelaskan hubungan antara asas dan aliran terhadap pendidikan
yang ada di Indonesia.
PEMBAHASAN
1. Aliran Kalasik Dalam pendidikan
Aliran klasik merupakan aliran pendidikan yang sudah berkembang pesat
pada masa Yunani kuno. Aliran ini banyak berkembang di dataran Eropa dan
Amerika Serikat. Seiring berjalannya waktu, penyebaran berbagai aliran klasik ke
sejumlah daerah di dunia melalui berbagai cara yang salah satunya adalah lewat
penjajahan terus berjalan.Hingga pada akhirnya aliran tersebut sampai ke
Indonesia melalui penjajah. Adapun aliran-aliran klasik dalam pendidikan antara
lain :
a. Aliran Nativisme
Nativisme berasal dari kata Nativus yang berarti asli atau asal dan juga
bisa berarti kelahiran.Tokoh aliran ini adalah Arthur Schopenhauer (1788-1860)
seorang filosof jerman yang berpendapat bahwa, sejak lahir manusia telah
memiliki atau membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu, yang bersifat
pembawaan atau ke turunan. Sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu yang bersifat
keturunan inilah yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan manusia
sepenuhnya. Sedangkan pendidikan dan lingkungan boleh dikatakan tidak berarti,
kecuali hanya sebagai wadahdan memberikan rangsangan saja. Dalam ilmu
pendidikan, pandangan tersebut dikenal dengan pesimisme paedagogis (Siti
Nadirah:2013).
Aliran nativisme menganggap bahwa kemampuan dan perkembangan anak
sudah ditentukan sejak lahir. Baik atau buruknya manusia itu sudah ditentukan
dari pembawaan manusia sejak lahir. Faktor lingkungan yang termasuk dari
kategori pendidikan kurang berpengaruh terhadap perkembangan manusia.
Menurut kenyataan faktor lingkungan sangatlah berpengaruh untuk perkembangan
manusia. Dalam aliran nativisme peran pendidik tidak dapat mempengaruhi
perkembangan manusia, dengan kata lain tidak diperlukan seorang pendidik.
Untuk faktor gen orang tuanya sangat berpengaruh terhadap pembawaan manusia
itu sendiri. Oleh karena itu, hasil dari pendidikan sudah ditentukan oleh
pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir dalam aliran nativisme.
b. Aliran Empirisme
Tokoh utama aliran ini adalah John Locke filsuf Inggris (1704-
1932),berpendapat bahwa perkembangan menjadi manusia dewasa itu ditentukan
oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak
kecil. Manusia dapat dididik apa saja (ke arah yang baik dan ke arah yang buruk)
menurut kehendak lingkungan atau pendidikan. Dalam hal ini, alamlah yang
membentuknya. Dalam pendidikan, pendapat kaum empiris ini terkenal dengan
nama optimisme paedagogis (Siti Nadirah:2013).
Pendidik sangat berpengaruh, sebab dalam perkembangan menjadi
manusia dewasa ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan
pengalaman yang diterimanya sejak kecil. seseorang bisa menjadi baik atau buruk
tergantung dari lingkungannya. Aliran empirisme lebih mementingkan peran dari
pengalaman yang diperoleh dari lingkungan, sedangkan kemampuan dasar yang di
bawa manusia sejak lahir di anggap tidak menentukan. Menurut kenyataan dalam
kehidupan sehari-hari terdapat manusia yang berhasil karena mempunyai bakat
dalam dirinya, meskipun lingkungan sekitarnya tidak mendukung. Jadi, dalam
aliran empirisme faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan
anak yang mejadi baik atau menjadi lebih buruk.
c. Aliran Naturalisme
Aliran ini ada persamaan dengan aliran nativisme filsuf dari Prancis yaitu
Jean Jaquest Rousseau (1722-1778) berpendapat bahwa, sejak lahir manusia
sudah memiliki pembawaan sendiri-sendiri, baik bakat, minat, kemampuan, sifat,
watak, maupuun pembawaan lainnya. Pembawaan itu akan berkembang sesuai
dengan perkembangan lingkungan. Semua yang baik dari tangan sang pencipta,
dan semua yang buruk ada di tangan manusia (Moh. Suardi, halaman 24 : 2012).
Pada aliran naturalisme, sejak lahir manusia mempunyai pembawaan yang
baik dari sang pencipta. Akan tetapi, akhirnya rusak sewaktu berada ditangan
manusia. Pendidikan diserahkan kepada alam, untuk peran pendidik tidak
diperlukan dalam hal ini. Manusia berkembang dengan sendirinya sesuai dengan
pembawaannya. Jika manusia itu sendiri melakukan suatu pelanggaran atau
kesalahan, biarkan manusia itu sendiri yang akan merasakan apa yang
diperbuatnya.
d. Aliran Konvergensi
Aliran ini dimunculkan oleh ahli ilmu jiwa bangsa Jerman, William Stern.
Ia berpendapat bahwa pembawaan dan lingkungan kedua-duanya menentukan
perkembangan manusia (Siti Nadira:2013). Pembawaan dan lingkungan sangat
berperan dalam menentukan perkembangan manusia. Bakat yang sudah dimiliki
atau pembawaan sejak lahir tidak akan bisa berkembang tanpa adanya dukungan
dari lingkungan sekitarnya. Akan tetapi, lingkungan yang baik tidak dapat
menghasilkan perkembangan manusia yang baik jika dalam dirinya tidak terdapat
bakat yang diperlukan dalam mengembangkan bakat tersebut.Dalam aliran
konvergensi seorang pendidik maupun bakat dari manusia sangat berperan
terhadap kedewasaan manusia. Jadi, faktor lingkungan dan pembawaan sejak lahir
sama-sama mempunyai peranpenting.
2. Aliran Pembaharuan Pendidikan ( Aliran Modern )
Dalam aliran pembaruan atau aliran modern ini merupakan aliran
peningkatan mutu pendidikan pada beberapa atau salah satu komponen saja.
Meskipun demikian penanganan beberapa atau salah satu komponen tersebut akan
mempengaruhi komponen lainnya. Beberapa gerakan pembaharuan tersebut
berusaha untuk memusatkan diri dalam peningkatan dan perbaikan mutu
perbaikan belajar mengajar pada sistem persekolahan(Suparlan,1984:
Soejono,1958)
a. Developmentalisme
Aliran ini merupakan perkembangan dari aliran naturalisme J.S rosseau.
Aliran ini menekankan pendidikan alam yang artinya pendidikan untuk
mengembangkan bakat alami yang pada dasarnya baik. aliran ini juga
mengajarkan bagaimana untuk mempersiapkan hidup di dalam masyrakat
walupun dalam posisi yang kurang baik akan tetapi tetap harus berpartisipasi di
dalamnya.selain itu perkembangan pendidikan yang dimaksud dalam konteks
aliran developmenisme ini adalah bagaimana melakukan pendidikan yang alami,
sesuai dengan peserta didik, dan wajar untuk dilakukan(Mudyahardjo,2012:113)
Karakteristik dari aliran yang mengembangkan paham naturalisme dari
rosseou ini adalah pendidikannya yang menekankan terhadap karakteristik proses
pengajaran yang lebih baik untuk mengembangkan pendidikan dasar terutama
agar tetap pada acuan pendidikan yang ada. Atau bisa kita katakan aliran ini
berpegang teguh pada personal pendidikan yang terfokus pada pengajaran dan
pemahaman setiap potensi peserta didik agar diperoleh pelajar yang berpotensi.
b. Herbartianisme
Aliran herbartianisme merupakan sebuah aliran yang di kembangkan oleh
Herbart pada tahun 1776-1841 sebagai lanjutan dari aliran yang di ciptakan oleh
peztalozzi tentang mempsikologikan pendidikan dengan memadukan antara
filsafat dan psikologi. Dalam aliran ini pendidikan lebih ditekankan pada
pembentukan karakter yang bermoral sehingga kemauan, bakat dan minat lebih
berkembang pesat. Herbartianisme menempatkan pendidikan bukan sebagai
pengajaran saja melainkan pengajaran yang menyertakan pendidikan moral yang
kuat guna menciptakan peserta didik yang lebih kompeten dengan memberikan
sebuah gagasan-gagasan yang dapat merangsang perhatian sehingga peserta didik
lebih mengembangkan pikiran yang inovatif,kreatif, dan bernalar tinggi.
Oleh karena itu minat dan bakat peserta didik bisa tercapai secara maksimal yaitu
dengan menyajikan gagasan yang menimbulkan sebuah pemikiran bernalar dari
setiap peserta didik. Bukan sebuah pengajaran yang kaku dan membosankan
hanya dengan terpampang pada buku dan tidak fleksibel sehingga bakat dan
minat peserta didik terkengkang.
c.Froebelianisme
Aliran pendidikan yang di ciptakan oleh Froebel adalah aliran yang
memadukan unsur dari paham Pestalozzi dan paham herbart, yang memandang
pendidikan bukan hanya sebagai pengajaran semata, melainkan pendidikan adalah
pengajaran yang didasarkan pada pembentukan karakter peserta didik dan
pengembangan intuisi religius(keagamaan) pada jiwa(rohani). Dengan kata lain
pendidikan tidaklah hanya membaca buku,bernalar dan berpikir kritis melainkan
nilai keagamaan yang digunakan sebagai penunjang sangatlah penting dalam
pendidikan yang baik dan terarah(Mudyahardjo,2012:130)
Dalam aliran yang dikembangkan Froebel pendidikan bukan hanya
mendapat ilmu melainkan pendidikan yang ditekankan kepada pendidikan yang
membangun moral dan karakter serta jiwa yang religius dengan metode
permainan yang sistematis sehingga peserta didik tidak terkengkang pemikirannya
dan lebih bisa mengembangkan berpikir yang lebih baik.
d. Progresivisme
Aliran progresivisme mempunyai prinsip menyelenggarakan pendidikan
yang berpusat pada anak. Dalam perjalanannya aliran ini lebih mengesampingkan
pendidikan yang berpusat hanya pada buku semata melainkan pendidikan yang
lebih ke dalam pemberdayaan fasilitas untuk mengembangkan bakat dan minat
para peserta didik(Ahmadi,2014:109). Aliran ini juga menitik beratkan pada
pengawasan kepada anak. Karena Anak adalah pusat dari kegiatan-kegiatan
pendidikan.
Menurut Parker, mengajar yang bermutu berarti aktivitas peserta didik,
pengembangan kepribadian siswa, studi ilmiah tentang pendidikan dan latihan
guru sebagai seniman pendidikan.
Dalam aliran ini guru mempunya beberapa peran penting yang diperlukan
oleh peserta didik selain sebagai pengajar juga sebagai fasilitator,motivator,dan
konselor untuk membantu dalam perkembangan potensi diri peserta didik. Dilain
itu guru juga harus mengerti karakteristik dari setiap individu,menciptakan
kepemimpinan perkembangan peserta didik, dan kecintaannya terhadap peserta
didik agar terciptanya lingkungan kelas yang harmons dan guru dapat
melaksanakan peranan-peranannya dengan baik.
e. Rekonstruksionalisme Sosial
Aliran rekonstruksionalisme dipelopori oleh John Dewey yang
memandang pendidikan sebagai pembangunan kembali pengalaman-pengalaman
dalam kehidupan masyarakat dan sekolah menjadi objek dalam skala gambaran
kecil dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas. Dengan kata lain pendidikan
dalam aliran ini bisa diartikan sebagai tempat untuk belajar bagaimana kita
bersikap didalam lingkup kehidupan masyarakat.
Dalam prakteknya, pendidikan rekonstruksionalisme lebih
mengedepankan pendidikan untuk mengatasi permasalahan social,ekonomi, dan
politik yang sering terjadi di lingkup kehidupan masyarakat. Pendidikan yang
diberikan dalam aliran ini diantaranya masalah-masalah social dan politik yang
sering terjadi di masyarakat, yang termasuk dalam masalah individu itu sendiri
dan progam-progam ilmiah yang yang bersangkutan dengan pemecahan masalah-
masalah yang ada.
f. Esensialisme
Aliran esensialisme merupakan aliran yang menekankan pada pengajaran
yang menyertakan nilai budaya/sosial di dalam diri masyarakat. Dalam aliran ini
menegaskan bahwa nilai-nilai budaya yang terdapat dalam sejarah terdahulu
merupakan nilai-nilai kemanusiaan bentukan dari kerja keras selama beratus-ratus
tahun dan di dalamnya berakar sebuah gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah
teruji dalam perjalanan waktu(Mudharjo,2012:160).
Aliran Esensialisme yang dipelopori oleh William C. Bagey (1874-
1946)mengemukakan tentang karakteristik aliran esensialisme yaitu :
1. Upaya yang kuat diawal dapat menumbuhkan minat belajar. Minat belajar
bukan berasal dari niat dalam diri
2. Pengawasan,pengarahan, dan bimbingan orang yang belum dewasa adalah
melekat pada masa bayi yang panjang.
3. Disiplin adalah kunci utama untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
4. Esensialisme menawarkan sebuah teori yang lebih kokoh daripada yang lain.
Aliran esenialisme selain mengajarkan tentang sosial dan budaya juga
mengajarkan tentang sikap disiplin diri terhadap peserta didik. Selain itu dalam
aliran ini peran guru adalah vital dimana guru menjadi pusat pendidikan dan
murid dipaksa untuk belajar. Jadi, kelemah-lembutan dari pengajaran di dalam
kelas mulai dihindari dan mulai memusatkan pikiran kedalam penggunaan metode
pengajaran yang tepat.
g. Perennialisme
Aliran Perennialiasme adalah aliran yang menentang paham progevisme
dan meyakini bahwa nilai-nilai universal itu ada dan hendaknya pendidikan harus
dijadikan sebagai pencari dan penanaman kebenaran-kebenaran serta nilai-nilai
pendidikan dan kehidupan yang ada(Mudyahardjo,2012:165)
Parennialisme berpegang teguh pada pendidikan yang mengandung
pengetahuan dan pengetahuan itu benar. Sehingga pendidikan tidaklah
pengkhususan semata,melainkan bersifat universal dan konstan. Sehingga
kebenaran yang ada pada pengetahuan seharusnya dijadikan tujuan pendidikan
yang murni.
Dalam prakteknya parennialisme guru merupakan penyelenggara kegiatan
belajar mengajar didalam kelas dan seorang guru hendaknya menguasai bidang
khusus yang digelutinya sehingga peran guru tidak diragukan baik cara mengajar
dan apa yang diajarkannya.
3. Asas-Asas Pendidikan di Indonesia
Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berpikir, baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan pendidikan
Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam
merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas tersebut adalah Asas
Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam
belajar.
1. Asas Tutwuri Handayani
Asas tut wuri handayani, yang kini menjadi semboyan Diknas pada
awalnya merupakan salah satu dari asas 1922 yakni : tujuh buah asas dari
Perguruan Nasional Taman Siswa (didirikan 3 Juli 1922).. Asas atau semboyan ini
dikumandangkan oleh Ki Hadjar Dewantara. dan mendapat dukungan dari positif
dari Drs. RMP Sosrokartono dengan menambahkan dua semboyan yaitu : Ing
Ngarso Sung Tuladha dan Ing Madya Mangun Karsa. Ketiga semboyan itu telah
menyatu menjadi satu kesatuan asas.
Asas tut wuri handayani merupakan inti dari asas 1922 yang menegaskan
bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya dengan mengingat tertibnya
persatuan dalam peri kehidupan umum.
Jadi ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas, yaitu :
1.Ing Ngarsa Sung Tulada ( Jika di depan, menjadi contoh )
2.Ing Madya Mangun Karsa ( Jika ditengah-tengah, membangkitkan kehendak,
hasrat, atau Motivasi )
3.Tut Wuri Handayani ( Jika dibelakang, mengikuti dengan hati-hati ).
2. Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut
pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education).
Pendidikan seumur hidup merupakan a concept (P. Lengrad, 1970) yang new
significance of an old idea (Dave, 1970) tetapi universally acceptable definition
is difficult (Cropley, 1979)
Selanjutnya pendidikan sepanjang hayat didefinisikan sebagai tujuan atau
ide formal untuk pengorganisasian dan perstrukturan pengalaman pendidikan.
Pengorganisasian dan perstrukturan ini diperluas mengikuti seluruh rentangan
usia, dari usia yang paling muda sampai yang paling tua. (Cropley:67, dalam
http://www.slideshare.net/widemulia/asas-pendidikan-di-indonesia)
3. Asas Kemandirian dalam Belajar
Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau
motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan
dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki.(Haris
Mujiman, 2005:1, dalam http://www.slideshare.net/widemulia/asas-pendidikan-di-
indonesia).
Di dalam belajar mandiri, kendali secara berangsur-angsur bergeser dari
para guru ke siswa. Siswa mempunyai banyak kebebasan untuk memutuskan
pelajaran apa dan tujuan apa yang hendak dicapai dan bermanfaat baginya
(Lyman;Morrow,Sharkey,&Firestone,dalam:http://www.slideshare.net/widemulia/
asas-pendidikan-di-indonesia).
Peran kemauan dan motivasi dalam belajar mandiri sangat penting di
dalam memulai dan memelihara usaha siswa. Motivasi memandu dalam
mengambil keputusan, dan kemaua menopang kehendak untuk menyelami suatu
tugas sedemikian sehingga tujuan dapat dicapai (Corno;Garrison,dalam:
http://www.slideshare.net/widemulia/asas-pendidikan-di-indonesia).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dan pertimbangan di atas, maka
belajar mandiri dapat diartikan sebagai usaha individu untuk melakukan kegiatan
belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan
motivasinya sendiri untuk menguasai suatu materi dan atau kompetensi tertentu
sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan masalah yang dijumpainya di
dunia nyata.
g. Hubungan Antara Aliran dan Asas Yang Ada Terhadap Konteks Pendidikan
Indonesia
Dari beberapa aliran dan asas yang telah dijelaskan di atas, dapat dilihat
aliran dan asas yang dianut oleh pendidikan Indonesia saat ini adalah aliran
esensialisme yang berpegang teguh terhadap pengajaran yang ketat dan disiplin
serta guru dijadikan pusat pendidikan. Tanpa disadari Indonesia telah melupakan
sebagian besar prinsip-prinsip pendidikan yang tidak hanya melatih berpikir
melainkan bernalar,bermoral dan berkarakter. Serta asas tut wuri handayani yang
kurang direalisasikan dalam pendidikan dalam usaha meningkatakan pendidikan.
Oleh sebab itu pendidikan di Indonesia terhambat dalam perkembangannya. Tidak
lain dikarenakan oleh aliran yang di jalani didalam pendidikan yang selama ini di
tempuh mengalami ketidakcocokan ke peserta didik sehingga mengalami banyak
penyimpangan dalam pengajaran dan objek yang diajar serta asas yang kurang
direalisasikan dalam perkembangan pendidikan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas diatas dalam aliran
pendidikan dibagi atas aliran klasik dan aliran modern yang mempunyai pendapat
didalam pandangan tentang pendidikan yang berbeda. Ada yang bersifat sama
dengan pendidikan di indoensia dan ada yang bertolak belakang dengan
pendidikan Indonesia saat ini. Serta asas pendidikan Indonesia yang diantaranya
(1) asas tut wuri handayani,(2) Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan(3)asas
Kemandirian dalam belajar. Dalam hubungannya dengan pendidikan yang ada di
Indonesia hanya terdapat satu aliran yang sangat melekat dengan pendidikan saat
ini yaitu aliran esensialisme(dalam aliran modern)dimana pendidikan yang hanya
terpampang pada bahan ajar dan guru dijadikan sebagai pusat pendidikan.
Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan di atas,saran penulis untuk
permasalahan tersebut adalah dengan pendidikan yang seperti sekarang ini
seharusnya dalam pelaksanaannya tidak hanya berfokus pada penyeleseian
kurikulum saja namun disetiap waktu yang ada diberikan pendidikan karakter dan
pendidikan yang mendorong pemikiran-pemikiran bernalar peserta didik agar
pendidikan bukan hanya sebagai tempat menimba ilmu yang diberikan pengajar
melainkan sebagai tempat mengembangkan diri disamping untuk mendapatkan
ilmu dari apa yang disampaikan pengajar.
DAFTAR PUSTAKA
 Suardi,Mohammad.2012.Pengantar Pendidikan:Teori dan Aplikasi
.Jakarta: PT INDEKS.
 Nadirah, Sitti.2013.Lentera Pendidikan: Anak Didik Perspektif
Nativisme, Empirisme, dan
Konvergens,(Online),(http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=
s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CEMQFjAGahUKEwjAid
3J_4bIAhVQWo4KHRgAfo&url=http%3A%2F%2Fwww.uinalauddin.ac.
id%2Fdownload06%2520Anak%2520Didik%2520Center.pdf&usg=AFQj
CNFhontH_sK937v4tco0ft6zA45SHw&sig2=pYkEPVmIFuczmyvSTjI_V
w&bvm=bv.103073922,d.c2E), diakses 2 Desember 2013.
 Mudyahardjo,Redja.2012.Pengantar Pendidikan:Sebuah Studi Awal
Tentang Dasar-Dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di
Indonesia.Jakarta:Rajawali Pers
 Amri,Sofan&Iif Khoirul Ahmadi.2010.Konstruksi Pengembangan
Pembelajaran.jakarta:Prestasi Pustaka
 Ahmadi,Rulam.2014.Pengantar Pendidikan: Asas dan Filsafat
Pendidikan.Yogyakarta:Ar-Ruzz Media
 http://www.slideshare.net/guzaal/kelompok-7-penerapan-landasan-dan-
asas-pendidikan-dalam-sekolah( kelompok 7, Shinta Andarista Ragastria,
Punky Ahmad Sulaiman, Muhammad Zulfahmi: penerapan landasan dan
asas pendidikan dalam aplikasi pembelajaran , UNESA)
 Herni.2014.Asas-Asas Pendidikan,(online),(http://www.slideshare.net /
widemulia /asas-pendidikan-di-indonesia),diakses 19 september 2015
 Burhanuddin,Afid.2013.Asas-Asas Pendidikan,(online),
(https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/asas-asas-
pendidikan/),diakses 19 september 2015
 Suardi,M.2012.Pengantar Pendidikan:Teori dan Aplikasi.Jakarta Barat:PT
Indeks

More Related Content

What's hot

Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanOlivia Tifani
 
Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8srimutiaracantik
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriUniversitas Negeri Padang
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanDedy Wiranto
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanRizki Lia Ismawati
 
Makalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanMakalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanAga Pratama
 
Landasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanLandasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanSiwi Danar
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulumpapih
 
Aliran''pendidikan
Aliran''pendidikanAliran''pendidikan
Aliran''pendidikanonielapangan
 
Gerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikanGerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikandonawidiya
 
Bab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasBab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasRizmanz Rizky
 
Pergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan Pendidikan
Pergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan PendidikanPergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan Pendidikan
Pergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan PendidikanHIMA PGSD FKIP UNS SURAKARTA
 
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKANALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKANHanifa Zulfitri
 

What's hot (20)

Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8Pengantar pendidikan tiara 8
Pengantar pendidikan tiara 8
 
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeriTokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
Tokoh pendidikan yang berpengaruh di dalam dan luar negeri
 
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam PendidikanMakalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
Makalah Aliran-aliran Dalam Pendidikan
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
FILSAFAT PENDIDIKAN
FILSAFAT PENDIDIKANFILSAFAT PENDIDIKAN
FILSAFAT PENDIDIKAN
 
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban ManusiaHakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
Hakikat Pendidikan dan Perkembangan Peradaban Manusia
 
Makalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikanMakalah hakikat pendidikan
Makalah hakikat pendidikan
 
Landasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikanLandasan dan asas pendidikan
Landasan dan asas pendidikan
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
 
Aliran''pendidikan
Aliran''pendidikanAliran''pendidikan
Aliran''pendidikan
 
Gerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikanGerakan baru dalam pendidikan
Gerakan baru dalam pendidikan
 
Pendidikan holistik
Pendidikan holistikPendidikan holistik
Pendidikan holistik
 
Kb 2 modul 1
Kb 2 modul 1Kb 2 modul 1
Kb 2 modul 1
 
Bab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasBab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asas
 
Aliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikanAliran aliran-pendidikan
Aliran aliran-pendidikan
 
Pergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan Pendidikan
Pergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan PendidikanPergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan Pendidikan
Pergaulan dan pendidikan, kedewasaan, serta Hubungan Negara dan Pendidikan
 
Pembelajaran Holistik
Pembelajaran HolistikPembelajaran Holistik
Pembelajaran Holistik
 
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKANALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
 

Viewers also liked

Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanMumun Mulyana
 
Ragam model dan sintaknya pembeljaran yang dikembangkan berdasrkan teori beha...
Ragam model dan sintaknya pembeljaran yang dikembangkan berdasrkan teori beha...Ragam model dan sintaknya pembeljaran yang dikembangkan berdasrkan teori beha...
Ragam model dan sintaknya pembeljaran yang dikembangkan berdasrkan teori beha...yulius LYAN
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanAdhi Panjie Gumilang
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMara Sutan Siregar
 
Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual
Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual
Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual BaileysDieselGroup
 
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.Eko Soeripno
 
Denso hp-3 servis manual
Denso hp-3 servis manualDenso hp-3 servis manual
Denso hp-3 servis manualViktor
 
Common rail diesel fuel systems
Common rail diesel fuel systemsCommon rail diesel fuel systems
Common rail diesel fuel systemsamged radhi
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikandegablog
 
Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)
Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)
Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)Luca Nurchi
 

Viewers also liked (12)

Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Ragam model dan sintaknya pembeljaran yang dikembangkan berdasrkan teori beha...
Ragam model dan sintaknya pembeljaran yang dikembangkan berdasrkan teori beha...Ragam model dan sintaknya pembeljaran yang dikembangkan berdasrkan teori beha...
Ragam model dan sintaknya pembeljaran yang dikembangkan berdasrkan teori beha...
 
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikanPengertian dan hukum dasar pendidikan
Pengertian dan hukum dasar pendidikan
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
 
Power point pm
Power point pmPower point pm
Power point pm
 
Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual
Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual
Toyota 1KD-FTV Common Rail Diesel Injector Installation Manual
 
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
fungsi-dan-cara-kerja-common rail.
 
Denso hp-3 servis manual
Denso hp-3 servis manualDenso hp-3 servis manual
Denso hp-3 servis manual
 
Crdi ppt
Crdi pptCrdi ppt
Crdi ppt
 
Common rail diesel fuel systems
Common rail diesel fuel systemsCommon rail diesel fuel systems
Common rail diesel fuel systems
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikan
 
Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)
Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)
Introduction to common rail ( Bosch; Denso; Delphi; Vdo)
 

Similar to PENDIDIKAN DI INDONESIA

rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)setyawatiDK
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2syskanovalinda
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanNadya Mastrin
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
dasar-dasar-pendidikan.ppt
dasar-dasar-pendidikan.pptdasar-dasar-pendidikan.ppt
dasar-dasar-pendidikan.pptOniAndhiAsmara1
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dinaherdina18
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikantrisca
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Wan Azmanan Wan Yusoff
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiApnia Siterman Antung
 
Buku Pascasarjana INAIFAS. pdf
 Buku Pascasarjana INAIFAS. pdf Buku Pascasarjana INAIFAS. pdf
Buku Pascasarjana INAIFAS. pdfMuhammadbahrulUla
 
Buku Pascasarjana INAIFAS .docx
 Buku Pascasarjana INAIFAS .docx Buku Pascasarjana INAIFAS .docx
Buku Pascasarjana INAIFAS .docxMuhammadbahrulUla
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaSugeng Riadi
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Yamanto Isa
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, Arieny HarUno
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanFauzi Din
 

Similar to PENDIDIKAN DI INDONESIA (20)

rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
rangkuman buku pengantar pendidikan(Umar Tirtarahardja & S.L. La Sulo)
 
Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2Ppt landasan pendidikan 2
Ppt landasan pendidikan 2
 
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikanProses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
Proses hidup dan kehidupan sebagai dasar filsafat pendidikan
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Sosbud epy
Sosbud epySosbud epy
Sosbud epy
 
dasar-dasar-pendidikan.ppt
dasar-dasar-pendidikan.pptdasar-dasar-pendidikan.ppt
dasar-dasar-pendidikan.ppt
 
Afdha hidayat pp
Afdha hidayat ppAfdha hidayat pp
Afdha hidayat pp
 
Power point dina
Power point  dinaPower point  dina
Power point dina
 
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pipKONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN  Bab vi dan bab vii pip
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikan
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
 
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok iiTugas pengantar pendidikan kelompok ii
Tugas pengantar pendidikan kelompok ii
 
Filsafat dalam pendidikan
Filsafat dalam pendidikanFilsafat dalam pendidikan
Filsafat dalam pendidikan
 
Buku Pascasarjana INAIFAS. pdf
 Buku Pascasarjana INAIFAS. pdf Buku Pascasarjana INAIFAS. pdf
Buku Pascasarjana INAIFAS. pdf
 
Buku Pascasarjana INAIFAS .docx
 Buku Pascasarjana INAIFAS .docx Buku Pascasarjana INAIFAS .docx
Buku Pascasarjana INAIFAS .docx
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusia
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,,
 
Makalah naturalisme dan abstraksi
Makalah naturalisme dan abstraksiMakalah naturalisme dan abstraksi
Makalah naturalisme dan abstraksi
 
Pengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikanPengantar ilmu pendidikan
Pengantar ilmu pendidikan
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 

PENDIDIKAN DI INDONESIA

  • 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam perkembangan kehidupan setiap manusia. Dalam konteks pendidikan manusia dituntut untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin untuk meningkatkan hajat hidup orang tersebut. Akan tetapi dalam kehidupan di Indonesia pendidikan sangat penting tidak terpandang seakan pendidikan tidaklah penting. Dalam persepsi masyarakat sendiri,pendidikan dianggap membebani dan pada akhirnya pendidikan tidak dijadikan sebagai hal yang utama. Persepsi tentang pendidikan yang salah tersebut menjadikan keterbelakangan didalam kehidupan Negara Indonesia. Kalau kita lihat dari sisi lain bahwa pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan yang tidak lain digunakan sebagai jalan berpikir manusia untuk menjalani hidup dan mengemban tugas sang pencipta yang telah member anugerah akal yang dipergunakan semestinya(Amri&khoiru,2010:1). Dalam konteks teori tersebut dapat dipahami kembali bahwa pendidikan bukanlah alat belajar saja akan tetapi juga mempunyai makna dari sang kuasa dan manfaat untuk setiap individu. Dari permasalahan pendidikan di atas untuk menambah pengetahuan pembaca tentang pendidikan, asas yang digunakan dan aliran apa yang diikuti pendidikan Indonesia. Maka, makalah ini penulis buat sebagai sumber informasi para pembaca dalam memahami pendidikan tersebut. Karena dalam kehidupan yang sekarang pendidikan hanyalah dipandang sebelah mata dan semua itu merupakan hasil konsepsi negative masyarakat itu sendiri yang harus dibenahi dari sekarang. Jadi, pemahaman akan pendidikan dari segi teori saja belum cukup untuk mengerti apa itu pendidikan. Dilain hal tersebut pemahaman tentang asas dan aliran pendidikan yang dianut oleh pendidikan Indonesia juga perlu dipahami untuk menambah persepsi yang lebih meyakinkan akan arti pendidikan.
  • 2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakangdi atas, tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah aliran klasik dan modern mempengaruhi jalannya pendidikan di Indonesia? 2. Apakah asas yang selama ini dipegang Negara Indonesia dalam melaksanakan pendidikan? 3. Bagaimana hubungan antara asas dan aliran yang ada tehadap pendidikan di Indonesia? Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. a. Mendeskripsikan aliran-aliran modern yang berpengaruh didalam jalannya pendidikan Negara Indonesia. b. Menjelaskan asas-asas yang ada didalam pendidikan baik didalam negeri maupun asas yang ada didalam di luar negeri. c. Menjelaskan hubungan antara asas dan aliran terhadap pendidikan yang ada di Indonesia.
  • 3. PEMBAHASAN 1. Aliran Kalasik Dalam pendidikan Aliran klasik merupakan aliran pendidikan yang sudah berkembang pesat pada masa Yunani kuno. Aliran ini banyak berkembang di dataran Eropa dan Amerika Serikat. Seiring berjalannya waktu, penyebaran berbagai aliran klasik ke sejumlah daerah di dunia melalui berbagai cara yang salah satunya adalah lewat penjajahan terus berjalan.Hingga pada akhirnya aliran tersebut sampai ke Indonesia melalui penjajah. Adapun aliran-aliran klasik dalam pendidikan antara lain : a. Aliran Nativisme Nativisme berasal dari kata Nativus yang berarti asli atau asal dan juga bisa berarti kelahiran.Tokoh aliran ini adalah Arthur Schopenhauer (1788-1860) seorang filosof jerman yang berpendapat bahwa, sejak lahir manusia telah memiliki atau membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu, yang bersifat pembawaan atau ke turunan. Sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu yang bersifat keturunan inilah yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan manusia sepenuhnya. Sedangkan pendidikan dan lingkungan boleh dikatakan tidak berarti, kecuali hanya sebagai wadahdan memberikan rangsangan saja. Dalam ilmu pendidikan, pandangan tersebut dikenal dengan pesimisme paedagogis (Siti Nadirah:2013). Aliran nativisme menganggap bahwa kemampuan dan perkembangan anak sudah ditentukan sejak lahir. Baik atau buruknya manusia itu sudah ditentukan dari pembawaan manusia sejak lahir. Faktor lingkungan yang termasuk dari kategori pendidikan kurang berpengaruh terhadap perkembangan manusia. Menurut kenyataan faktor lingkungan sangatlah berpengaruh untuk perkembangan manusia. Dalam aliran nativisme peran pendidik tidak dapat mempengaruhi perkembangan manusia, dengan kata lain tidak diperlukan seorang pendidik. Untuk faktor gen orang tuanya sangat berpengaruh terhadap pembawaan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, hasil dari pendidikan sudah ditentukan oleh pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir dalam aliran nativisme.
  • 4. b. Aliran Empirisme Tokoh utama aliran ini adalah John Locke filsuf Inggris (1704- 1932),berpendapat bahwa perkembangan menjadi manusia dewasa itu ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Manusia dapat dididik apa saja (ke arah yang baik dan ke arah yang buruk) menurut kehendak lingkungan atau pendidikan. Dalam hal ini, alamlah yang membentuknya. Dalam pendidikan, pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme paedagogis (Siti Nadirah:2013). Pendidik sangat berpengaruh, sebab dalam perkembangan menjadi manusia dewasa ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. seseorang bisa menjadi baik atau buruk tergantung dari lingkungannya. Aliran empirisme lebih mementingkan peran dari pengalaman yang diperoleh dari lingkungan, sedangkan kemampuan dasar yang di bawa manusia sejak lahir di anggap tidak menentukan. Menurut kenyataan dalam kehidupan sehari-hari terdapat manusia yang berhasil karena mempunyai bakat dalam dirinya, meskipun lingkungan sekitarnya tidak mendukung. Jadi, dalam aliran empirisme faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak yang mejadi baik atau menjadi lebih buruk. c. Aliran Naturalisme Aliran ini ada persamaan dengan aliran nativisme filsuf dari Prancis yaitu Jean Jaquest Rousseau (1722-1778) berpendapat bahwa, sejak lahir manusia sudah memiliki pembawaan sendiri-sendiri, baik bakat, minat, kemampuan, sifat, watak, maupuun pembawaan lainnya. Pembawaan itu akan berkembang sesuai dengan perkembangan lingkungan. Semua yang baik dari tangan sang pencipta, dan semua yang buruk ada di tangan manusia (Moh. Suardi, halaman 24 : 2012). Pada aliran naturalisme, sejak lahir manusia mempunyai pembawaan yang baik dari sang pencipta. Akan tetapi, akhirnya rusak sewaktu berada ditangan manusia. Pendidikan diserahkan kepada alam, untuk peran pendidik tidak diperlukan dalam hal ini. Manusia berkembang dengan sendirinya sesuai dengan pembawaannya. Jika manusia itu sendiri melakukan suatu pelanggaran atau
  • 5. kesalahan, biarkan manusia itu sendiri yang akan merasakan apa yang diperbuatnya. d. Aliran Konvergensi Aliran ini dimunculkan oleh ahli ilmu jiwa bangsa Jerman, William Stern. Ia berpendapat bahwa pembawaan dan lingkungan kedua-duanya menentukan perkembangan manusia (Siti Nadira:2013). Pembawaan dan lingkungan sangat berperan dalam menentukan perkembangan manusia. Bakat yang sudah dimiliki atau pembawaan sejak lahir tidak akan bisa berkembang tanpa adanya dukungan dari lingkungan sekitarnya. Akan tetapi, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan manusia yang baik jika dalam dirinya tidak terdapat bakat yang diperlukan dalam mengembangkan bakat tersebut.Dalam aliran konvergensi seorang pendidik maupun bakat dari manusia sangat berperan terhadap kedewasaan manusia. Jadi, faktor lingkungan dan pembawaan sejak lahir sama-sama mempunyai peranpenting. 2. Aliran Pembaharuan Pendidikan ( Aliran Modern ) Dalam aliran pembaruan atau aliran modern ini merupakan aliran peningkatan mutu pendidikan pada beberapa atau salah satu komponen saja. Meskipun demikian penanganan beberapa atau salah satu komponen tersebut akan mempengaruhi komponen lainnya. Beberapa gerakan pembaharuan tersebut berusaha untuk memusatkan diri dalam peningkatan dan perbaikan mutu perbaikan belajar mengajar pada sistem persekolahan(Suparlan,1984: Soejono,1958) a. Developmentalisme Aliran ini merupakan perkembangan dari aliran naturalisme J.S rosseau. Aliran ini menekankan pendidikan alam yang artinya pendidikan untuk mengembangkan bakat alami yang pada dasarnya baik. aliran ini juga mengajarkan bagaimana untuk mempersiapkan hidup di dalam masyrakat walupun dalam posisi yang kurang baik akan tetapi tetap harus berpartisipasi di dalamnya.selain itu perkembangan pendidikan yang dimaksud dalam konteks aliran developmenisme ini adalah bagaimana melakukan pendidikan yang alami, sesuai dengan peserta didik, dan wajar untuk dilakukan(Mudyahardjo,2012:113)
  • 6. Karakteristik dari aliran yang mengembangkan paham naturalisme dari rosseou ini adalah pendidikannya yang menekankan terhadap karakteristik proses pengajaran yang lebih baik untuk mengembangkan pendidikan dasar terutama agar tetap pada acuan pendidikan yang ada. Atau bisa kita katakan aliran ini berpegang teguh pada personal pendidikan yang terfokus pada pengajaran dan pemahaman setiap potensi peserta didik agar diperoleh pelajar yang berpotensi. b. Herbartianisme Aliran herbartianisme merupakan sebuah aliran yang di kembangkan oleh Herbart pada tahun 1776-1841 sebagai lanjutan dari aliran yang di ciptakan oleh peztalozzi tentang mempsikologikan pendidikan dengan memadukan antara filsafat dan psikologi. Dalam aliran ini pendidikan lebih ditekankan pada pembentukan karakter yang bermoral sehingga kemauan, bakat dan minat lebih berkembang pesat. Herbartianisme menempatkan pendidikan bukan sebagai pengajaran saja melainkan pengajaran yang menyertakan pendidikan moral yang kuat guna menciptakan peserta didik yang lebih kompeten dengan memberikan sebuah gagasan-gagasan yang dapat merangsang perhatian sehingga peserta didik lebih mengembangkan pikiran yang inovatif,kreatif, dan bernalar tinggi. Oleh karena itu minat dan bakat peserta didik bisa tercapai secara maksimal yaitu dengan menyajikan gagasan yang menimbulkan sebuah pemikiran bernalar dari setiap peserta didik. Bukan sebuah pengajaran yang kaku dan membosankan hanya dengan terpampang pada buku dan tidak fleksibel sehingga bakat dan minat peserta didik terkengkang. c.Froebelianisme Aliran pendidikan yang di ciptakan oleh Froebel adalah aliran yang memadukan unsur dari paham Pestalozzi dan paham herbart, yang memandang pendidikan bukan hanya sebagai pengajaran semata, melainkan pendidikan adalah pengajaran yang didasarkan pada pembentukan karakter peserta didik dan pengembangan intuisi religius(keagamaan) pada jiwa(rohani). Dengan kata lain pendidikan tidaklah hanya membaca buku,bernalar dan berpikir kritis melainkan
  • 7. nilai keagamaan yang digunakan sebagai penunjang sangatlah penting dalam pendidikan yang baik dan terarah(Mudyahardjo,2012:130) Dalam aliran yang dikembangkan Froebel pendidikan bukan hanya mendapat ilmu melainkan pendidikan yang ditekankan kepada pendidikan yang membangun moral dan karakter serta jiwa yang religius dengan metode permainan yang sistematis sehingga peserta didik tidak terkengkang pemikirannya dan lebih bisa mengembangkan berpikir yang lebih baik. d. Progresivisme Aliran progresivisme mempunyai prinsip menyelenggarakan pendidikan yang berpusat pada anak. Dalam perjalanannya aliran ini lebih mengesampingkan pendidikan yang berpusat hanya pada buku semata melainkan pendidikan yang lebih ke dalam pemberdayaan fasilitas untuk mengembangkan bakat dan minat para peserta didik(Ahmadi,2014:109). Aliran ini juga menitik beratkan pada pengawasan kepada anak. Karena Anak adalah pusat dari kegiatan-kegiatan pendidikan. Menurut Parker, mengajar yang bermutu berarti aktivitas peserta didik, pengembangan kepribadian siswa, studi ilmiah tentang pendidikan dan latihan guru sebagai seniman pendidikan. Dalam aliran ini guru mempunya beberapa peran penting yang diperlukan oleh peserta didik selain sebagai pengajar juga sebagai fasilitator,motivator,dan konselor untuk membantu dalam perkembangan potensi diri peserta didik. Dilain itu guru juga harus mengerti karakteristik dari setiap individu,menciptakan kepemimpinan perkembangan peserta didik, dan kecintaannya terhadap peserta didik agar terciptanya lingkungan kelas yang harmons dan guru dapat melaksanakan peranan-peranannya dengan baik. e. Rekonstruksionalisme Sosial Aliran rekonstruksionalisme dipelopori oleh John Dewey yang memandang pendidikan sebagai pembangunan kembali pengalaman-pengalaman dalam kehidupan masyarakat dan sekolah menjadi objek dalam skala gambaran kecil dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas. Dengan kata lain pendidikan
  • 8. dalam aliran ini bisa diartikan sebagai tempat untuk belajar bagaimana kita bersikap didalam lingkup kehidupan masyarakat. Dalam prakteknya, pendidikan rekonstruksionalisme lebih mengedepankan pendidikan untuk mengatasi permasalahan social,ekonomi, dan politik yang sering terjadi di lingkup kehidupan masyarakat. Pendidikan yang diberikan dalam aliran ini diantaranya masalah-masalah social dan politik yang sering terjadi di masyarakat, yang termasuk dalam masalah individu itu sendiri dan progam-progam ilmiah yang yang bersangkutan dengan pemecahan masalah- masalah yang ada. f. Esensialisme Aliran esensialisme merupakan aliran yang menekankan pada pengajaran yang menyertakan nilai budaya/sosial di dalam diri masyarakat. Dalam aliran ini menegaskan bahwa nilai-nilai budaya yang terdapat dalam sejarah terdahulu merupakan nilai-nilai kemanusiaan bentukan dari kerja keras selama beratus-ratus tahun dan di dalamnya berakar sebuah gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu(Mudharjo,2012:160). Aliran Esensialisme yang dipelopori oleh William C. Bagey (1874- 1946)mengemukakan tentang karakteristik aliran esensialisme yaitu : 1. Upaya yang kuat diawal dapat menumbuhkan minat belajar. Minat belajar bukan berasal dari niat dalam diri 2. Pengawasan,pengarahan, dan bimbingan orang yang belum dewasa adalah melekat pada masa bayi yang panjang. 3. Disiplin adalah kunci utama untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. 4. Esensialisme menawarkan sebuah teori yang lebih kokoh daripada yang lain. Aliran esenialisme selain mengajarkan tentang sosial dan budaya juga mengajarkan tentang sikap disiplin diri terhadap peserta didik. Selain itu dalam aliran ini peran guru adalah vital dimana guru menjadi pusat pendidikan dan murid dipaksa untuk belajar. Jadi, kelemah-lembutan dari pengajaran di dalam kelas mulai dihindari dan mulai memusatkan pikiran kedalam penggunaan metode pengajaran yang tepat.
  • 9. g. Perennialisme Aliran Perennialiasme adalah aliran yang menentang paham progevisme dan meyakini bahwa nilai-nilai universal itu ada dan hendaknya pendidikan harus dijadikan sebagai pencari dan penanaman kebenaran-kebenaran serta nilai-nilai pendidikan dan kehidupan yang ada(Mudyahardjo,2012:165) Parennialisme berpegang teguh pada pendidikan yang mengandung pengetahuan dan pengetahuan itu benar. Sehingga pendidikan tidaklah pengkhususan semata,melainkan bersifat universal dan konstan. Sehingga kebenaran yang ada pada pengetahuan seharusnya dijadikan tujuan pendidikan yang murni. Dalam prakteknya parennialisme guru merupakan penyelenggara kegiatan belajar mengajar didalam kelas dan seorang guru hendaknya menguasai bidang khusus yang digelutinya sehingga peran guru tidak diragukan baik cara mengajar dan apa yang diajarkannya. 3. Asas-Asas Pendidikan di Indonesia Asas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan pendidikan Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Diantara asas tersebut adalah Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan asas Kemandirian dalam belajar. 1. Asas Tutwuri Handayani Asas tut wuri handayani, yang kini menjadi semboyan Diknas pada awalnya merupakan salah satu dari asas 1922 yakni : tujuh buah asas dari Perguruan Nasional Taman Siswa (didirikan 3 Juli 1922).. Asas atau semboyan ini dikumandangkan oleh Ki Hadjar Dewantara. dan mendapat dukungan dari positif dari Drs. RMP Sosrokartono dengan menambahkan dua semboyan yaitu : Ing Ngarso Sung Tuladha dan Ing Madya Mangun Karsa. Ketiga semboyan itu telah menyatu menjadi satu kesatuan asas.
  • 10. Asas tut wuri handayani merupakan inti dari asas 1922 yang menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya dengan mengingat tertibnya persatuan dalam peri kehidupan umum. Jadi ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas, yaitu : 1.Ing Ngarsa Sung Tulada ( Jika di depan, menjadi contoh ) 2.Ing Madya Mangun Karsa ( Jika ditengah-tengah, membangkitkan kehendak, hasrat, atau Motivasi ) 3.Tut Wuri Handayani ( Jika dibelakang, mengikuti dengan hati-hati ). 2. Asas Belajar Sepanjang Hayat Asas belajar sepanjang hayat (life long learning) merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup (life long education). Pendidikan seumur hidup merupakan a concept (P. Lengrad, 1970) yang new significance of an old idea (Dave, 1970) tetapi universally acceptable definition is difficult (Cropley, 1979) Selanjutnya pendidikan sepanjang hayat didefinisikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan perstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian dan perstrukturan ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia, dari usia yang paling muda sampai yang paling tua. (Cropley:67, dalam http://www.slideshare.net/widemulia/asas-pendidikan-di-indonesia) 3. Asas Kemandirian dalam Belajar Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki.(Haris Mujiman, 2005:1, dalam http://www.slideshare.net/widemulia/asas-pendidikan-di- indonesia). Di dalam belajar mandiri, kendali secara berangsur-angsur bergeser dari para guru ke siswa. Siswa mempunyai banyak kebebasan untuk memutuskan pelajaran apa dan tujuan apa yang hendak dicapai dan bermanfaat baginya
  • 11. (Lyman;Morrow,Sharkey,&Firestone,dalam:http://www.slideshare.net/widemulia/ asas-pendidikan-di-indonesia). Peran kemauan dan motivasi dalam belajar mandiri sangat penting di dalam memulai dan memelihara usaha siswa. Motivasi memandu dalam mengambil keputusan, dan kemaua menopang kehendak untuk menyelami suatu tugas sedemikian sehingga tujuan dapat dicapai (Corno;Garrison,dalam: http://www.slideshare.net/widemulia/asas-pendidikan-di-indonesia). Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dan pertimbangan di atas, maka belajar mandiri dapat diartikan sebagai usaha individu untuk melakukan kegiatan belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu materi dan atau kompetensi tertentu sehingga dapat digunakannya untuk memecahkan masalah yang dijumpainya di dunia nyata. g. Hubungan Antara Aliran dan Asas Yang Ada Terhadap Konteks Pendidikan Indonesia Dari beberapa aliran dan asas yang telah dijelaskan di atas, dapat dilihat aliran dan asas yang dianut oleh pendidikan Indonesia saat ini adalah aliran esensialisme yang berpegang teguh terhadap pengajaran yang ketat dan disiplin serta guru dijadikan pusat pendidikan. Tanpa disadari Indonesia telah melupakan sebagian besar prinsip-prinsip pendidikan yang tidak hanya melatih berpikir melainkan bernalar,bermoral dan berkarakter. Serta asas tut wuri handayani yang kurang direalisasikan dalam pendidikan dalam usaha meningkatakan pendidikan. Oleh sebab itu pendidikan di Indonesia terhambat dalam perkembangannya. Tidak lain dikarenakan oleh aliran yang di jalani didalam pendidikan yang selama ini di tempuh mengalami ketidakcocokan ke peserta didik sehingga mengalami banyak penyimpangan dalam pengajaran dan objek yang diajar serta asas yang kurang direalisasikan dalam perkembangan pendidikan.
  • 12. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas diatas dalam aliran pendidikan dibagi atas aliran klasik dan aliran modern yang mempunyai pendapat didalam pandangan tentang pendidikan yang berbeda. Ada yang bersifat sama dengan pendidikan di indoensia dan ada yang bertolak belakang dengan pendidikan Indonesia saat ini. Serta asas pendidikan Indonesia yang diantaranya (1) asas tut wuri handayani,(2) Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan(3)asas Kemandirian dalam belajar. Dalam hubungannya dengan pendidikan yang ada di Indonesia hanya terdapat satu aliran yang sangat melekat dengan pendidikan saat ini yaitu aliran esensialisme(dalam aliran modern)dimana pendidikan yang hanya terpampang pada bahan ajar dan guru dijadikan sebagai pusat pendidikan. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan di atas,saran penulis untuk permasalahan tersebut adalah dengan pendidikan yang seperti sekarang ini seharusnya dalam pelaksanaannya tidak hanya berfokus pada penyeleseian kurikulum saja namun disetiap waktu yang ada diberikan pendidikan karakter dan pendidikan yang mendorong pemikiran-pemikiran bernalar peserta didik agar pendidikan bukan hanya sebagai tempat menimba ilmu yang diberikan pengajar melainkan sebagai tempat mengembangkan diri disamping untuk mendapatkan ilmu dari apa yang disampaikan pengajar.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA  Suardi,Mohammad.2012.Pengantar Pendidikan:Teori dan Aplikasi .Jakarta: PT INDEKS.  Nadirah, Sitti.2013.Lentera Pendidikan: Anak Didik Perspektif Nativisme, Empirisme, dan Konvergens,(Online),(http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc= s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CEMQFjAGahUKEwjAid 3J_4bIAhVQWo4KHRgAfo&url=http%3A%2F%2Fwww.uinalauddin.ac. id%2Fdownload06%2520Anak%2520Didik%2520Center.pdf&usg=AFQj CNFhontH_sK937v4tco0ft6zA45SHw&sig2=pYkEPVmIFuczmyvSTjI_V w&bvm=bv.103073922,d.c2E), diakses 2 Desember 2013.  Mudyahardjo,Redja.2012.Pengantar Pendidikan:Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-Dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia.Jakarta:Rajawali Pers  Amri,Sofan&Iif Khoirul Ahmadi.2010.Konstruksi Pengembangan Pembelajaran.jakarta:Prestasi Pustaka  Ahmadi,Rulam.2014.Pengantar Pendidikan: Asas dan Filsafat Pendidikan.Yogyakarta:Ar-Ruzz Media  http://www.slideshare.net/guzaal/kelompok-7-penerapan-landasan-dan- asas-pendidikan-dalam-sekolah( kelompok 7, Shinta Andarista Ragastria, Punky Ahmad Sulaiman, Muhammad Zulfahmi: penerapan landasan dan asas pendidikan dalam aplikasi pembelajaran , UNESA)  Herni.2014.Asas-Asas Pendidikan,(online),(http://www.slideshare.net / widemulia /asas-pendidikan-di-indonesia),diakses 19 september 2015  Burhanuddin,Afid.2013.Asas-Asas Pendidikan,(online), (https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/asas-asas- pendidikan/),diakses 19 september 2015  Suardi,M.2012.Pengantar Pendidikan:Teori dan Aplikasi.Jakarta Barat:PT Indeks